NIM : 2101538
Kelas : Gizi 5A
A. Latar Belakang
Kita sebagai umat manusia pastinya menginginkan suatu kehidupan
yang bahagia. Kebahagiaan itu salah satunya bisa tercapai dengan adanya
pasangan hidup. Tidak hanya sampai disitu, kebahagiaan itu akan semakin
lengkap jika kita memiliki keturunan. Tapi kita tahu bahwa memiliki
keturunan itu tidaklah mudah, bahkan banyak dari mereka yang menikah
tidak memiliki keturunan dikarenakan berbagaimacam hal, salah satunya
yaitu masalah kesehatan reproduksi. Kesehatan yang dimaksud yaitu
mengenai keseburan, baik dari kesuburan suami maupun istri yang
mengakibatkan kemandulan. Di era globalisasi seperti sekarang ini
perkembangan teknologi memang banyak membantu banyak bidang,
terutama kesehatan. Salah satunya adalah teknologi pada program bayi
tabung yang semakin canggih yang diperuntukkan bagi pasangan mandul.
(Putra, 2017).
E. Kesimpulan
Secara hukum, bayi yang dihasilkan dari inseminasi ini memiliki
dua macam yakni diperbolehkan dengan catatan sperma yang diambil
merupakan sperma yang berasal dari suami istri yang sah, dan ditanam
dalam rahim istri tersebut (bukan rahim orang lain) dan tidak diperbolehkan,
jika seperma yang diambil berasal dari laki-laki lain begitu pula dari wanita
lain. Pandangan penulis tentang bayi tabung bahwa boleh saja asalkan
sperma yang diambil merupakan sperma yang berasal dari suami istri yang
sah, dan ditanam dalam rahim istri tersebut (bukan rahim orang lain).
DAFTAR PUSAKA