D. Pandangan Agama Hindu
Menurut Ketut Wilamurti, S.Ag dari Parisada Hindu Dharma Indonesia
(PDHI) dan Bhikku Dhammasubho Mahathera dari Konferensi Sangha Agung
Indonesia (KASI).
Embrio adalah mahluk hidup. Sejak bersatunya sel telur dan sperma, ruh Brahman
sudah ada didalamnya, tanda-tanda kehidupan ini jelas terlihat. Karena itu, embrio
yang dihasilkan baik secara alarm" (hamil karena hubungan seks/tanpa menggunakan
teknologi fertilisasi), dan kehamilan non alami (hamil karena menggunakan teknologi
fertilisasi; Bayi tabung) merupakan suatu hasil ciptaan Ranying Hatalla dan hasil
ciptaan manusia.
Menurut agama Hindu program bayi tabung tidak disetujui karena sudah
melanggar ketentuan. Diartikan melanggar ketentuan karena sudah melanggar
kewajaran Tuhan (Ranying Hatalla) untuk menciptakan manusia.
Bayi Tabung:
1. Bayi tabung dapat diterima atas persetujuan suami-isteri.
Bayi tabung dilakukan oleh pasangan suami isteri yang siap dan mengingini seorang
anak. tidak ada satupun yang bisa meiarang termasuk hukum. Karena hak ini terdapat
dalam UUD bab XA Pasal 28B ayat l yaitu setiap orang berhak membentuk keluarga
dan melanjutkan keturunan melalui perkawinan yang sah.
2. Insemi atau pembuahan secara suntik bagi umat hindu dipandang tidak sesuai
dengan tata kehidupan agama hindu, karena tidak melalui ciptaan Tuhan.
Walaupun bayi tabung bisa dilakukan oleh pasangan suami isteri yang siap dan
mengingini anak, Agama hindu kaharingan tidak mengizinkan atau memperbolehkan
teknologi fertilisasi ini. Karena perbuatan ini sudah melanggar hak cipta yang yang
dilakukan oleh Ranying Hatalla.
Seperti yang diakui oleh umat hindu bahwa Ranying Hatala Katamparan yaitu
Ranyaing Hatala yang telah menciptakan manusia. Pada mulanya ranying
Menciptakan nenek moyang (disebut Raja Bunu) di Pantai danum Sangiang, sebelum
diturunkan ke Pantai Danum Kalunen Ranying Hatalla terlebih dahulu membekali
Raja Bunu dengan segala aturan, tata cara, bahkan pengalaman langsung untuk
menuju ke kehidupan sempurna yang abadi.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dari pembahasan di atas dapat kita simpulkan yaitu :
Dalam agama islam dikatakan bahwa proses pembuatan bayi tabung yang sel
telurnya berasal dari isteri pertama dan dikembangkan dalam rahim isteri kedua,
hukumnya tetap haram karekan akan menyebabkan percampuran Nasab. Dalam
agama kristen protestan Bayi tabung boleh dilakukan asalkan dilakukan oleh pasangan
suami isteri yang sah dan tidak melibatkan orang lain. Dalam agama katolik bahwa
bayi tabung tidak diperbolehkan sebab tujuan menikah bukanlah untuk mendapatkan
seorang anak. Menurut agama Hindu program bayi tabung tidak disetujui karena
sudah melanggar hak cipta Ranying hatala langit.
3.2 Saran
Dari segi positif, Kita perlu mencintai dan menghargai semua ciptaan Tuhan
baik itu berupa bayi tabung dan sebagainya sebab karena manusia adalah ciptaan
Tuhan. Tuhan menciptakan manusia dengan akal dan budi dan dapat mengembangkan
diri ke arah penemuan baru tetapi tanpa meleset dari aturan dari Keagamaan.
http://krisnachandrawati.blogspot.com/2013/01/bayi-tabung-menurut-5-agama.html
A. Pengertian Inseminasi
Secara sederhana, inseminasi (buatan) adalah proses penempatan sperma dalam
organ reproduksi wanita dengan tujuan untuk mendapatkan kehamilan. Ini harus dilakukan
pada masa paling subur dari seorang wanita, yakni sekitar 24-48 jam sebelum ovulasi
terjadi. Inseminasi buatan yang paling populer digunakan adalah IUI atau Intra Uterine
Insemination. IUI merupakan proses fertility treatment yang melibatkan air mani yang dicuci
dan kemudian ditransfer ke dalam rahim wanita dengan menggunakan jarum suntik khusus.
Cara ini merupakan cara yang paling umum dan biasanya berhasil.
http://semuailmiah.blogspot.com/2011/12/inseminasi-dalam-perspektif-agama_19.html