Anda di halaman 1dari 4

LAPORAN

REFLEK LABYRINTHINE TONIK PADA BAYI


Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Anatomi Fisiologi

Oleh:

Chamelia Rheznandya N (P17311193018)

Qaulan Nabila Dwi Saputri (P17311193019)

Arum Yunia Anjani (P17311193020)

Dosen :

Tri Mardiyanti,S.ST, M.Mid

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MALANG
JURUSAN KEBIDANAN
PROGAM STUDI SARJANA TERAPAN DAN PROFESI
KEBIDANAN MALANG 2019

REFLEK LABYRINTHINE TONIK

Refleks adalah gerakan yang dilakukan tanpa sadar dan merupakan respon segera


setelah adanya rangsang. Pada manusia gerak refleks terjadi melalui reflex arc, tetapi refleks-
refleks ini sangat penting artinya di dalam mendiagnosis dan melokalisasi lesi neurologi.

Gerak refleks dapat digunakan pada pemeriksaan neurologis untuk mengetahui


kerusakan atau pemfungsian dari sistem saraf pusat dan sistem saraf tepi.

Gerak refleks dapat dilatih misalnya pengulangan dari gerakan motorik pada


latihan olahraga atau pengaitan dari rangsang oleh reaksi otomatis selama pengkondisian
klasikal.

Reflek Labyrinthine Tonik adalah reflek primitif yang terjadi pada bayi yang baru lahir.
Reflek labyrinthine ini mengajarkan bayi tentang gravitasi dan mengajarkan untuk
mengontrol kepala bayi di luar rahim. Dan untuk melaltih keseimbangan, meningkatkan
tonus otot dan mengembangkan indera proprioseptif dan vestibular. Sehingga Reflek
Labyrinthine ini berinteraksi dengan reflek lain dan memroses tubuh untuk membantu sang
anak untuk mengembangkan koordinasi dan memperbaiki perataan kepala sejak bayi sampai
balita.

Reflek Labyrinthine ini biasanya menujukkan sikap-sikap sebagai berikut :

1. Bayi akan memiringkan kepalanya ke belakang sambil berbaring terlentang dan


menyebabkan punggung menjadi kaku dan melengkung ke belakang.
2. Kaki bayi lurus, kemudian mengeras dan mendorong-dorong secara bersamaan.
3. Jari kaki menujuk.
4. Lengan menekuk siku, dan tangan mengepal atau jari-jarinya melengkung.

Selama TLR berkembang, area lain dalam tubuh juga tumbuh dan matang, termasuk:
kemampuan menggunakan seluruh kaki untuk berjalan. Tahap pengembangan selanjutnya,
Asymmetrical Tonic Neck Reflex (ATNR), diintegrasikan dengan melakukan crawl. Untuk
melakukan ini, bayi perlu mengembangkan otot yang kuat selama tahap TLR untuk dapat
menarik dirinya ke lantai. Merangkak membutuhkan lebih banyak otot karena lengan harus
mampu menahan beban tubuh.

Agar memiliki perkembangan yang sehat dan lengkap, tahapan-tahapannya harus


dimasukkan dan dikerjakan secara memadai. Ketika TLR dipertahankan dan otot-otot belum
berkembang dengan baik, seorang anak mungkin tampak tidak terkoordinasi dalam gerakan
mereka, memiliki kecenderungan untuk berjalan di atas jari-jari kaki mereka, dan
menggantung kepala mereka ke depan sambil duduk (membuat konsentrasi sulit dan tidak
nyaman untuk anak yang sedang belajar).

Kemudian adalah cara menguji Reflek Labyrinthine Tonik pada anak-anak, ada 2 yaitu :

1. Minta anak untuk berbaring telungkup dengan tangan menghadap ke bawah dan kaki
lurus. Kemudian mintalah anak tersebut untuk mengangkat kepala, kaki, dan
tangannya secara bersamaan dan tetap menjaga lengan dan kaki agar tetap lurus.
2. Minta anak untuk berdiri kemudian mintalah anak tersebut untuk mengangkat satu
lutut kemudian mengetuknya dengan tangan yang berlawanan. Lakukan cara ini
secara bergantian dan bersilangan.
DAFTAR PUSTAKA

https://id.wikipedia.org/wiki/Refleks
https://en.wikipedia.org/wiki/Tonic_labyrinthine_reflex
https://www.solvelearningdisabilities.com/retained-tonic-labyrinthine-reflex-2/
https://www.moveplaythrive.com/articles-by-move-play-thrive/unintegrated-reflexes/38-
tonic-labyrinthine-reflex-tlr

Anda mungkin juga menyukai