Anda di halaman 1dari 15

LAPORAN PENDAHULUAN DAN STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN

KEPERAWATAN (SPTK)
KESIAPAN PENINGKATAN PERKEMBANGAN BAYI

Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Keperawatan Kesehatan Jiwa dan Psikososial

DOSEN PENGAMPU
Triyana Harlia Putri, S. Kep., Ners.

Disusun Oleh:
Kelompok 2

Shofyana Mailan Zahro (I1031211003)


Indah Wulandari (I1031211035)
Vidya Septi Anandita (I1031211036)
Nur Indah Pratiwi (I1031211042)
Angelina (I1031211045)
Siti Rachmania Magister Raharjo (I1031211049)

PROGRAM STUDI S-1 KEPERAWATAN


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS TANJUNGPURA
2023
LAPORAN PENDAHULUAN
KESIAPAN PENINGKATAN PERKEMBANGAN PADA BAYI

A. Definisi
Pengertian masa bayi adalah masa yang berlangsung selama 2 tahun pertama
setelah 2 minggu periode bayi yang baru lahir (postnatal). Meskipun masa bayi sering
dianggap masa bayi baru lahir, label masa bayi akan digunakan untuk
membedakannya dengan periode postnatal yang pada masa ini ditandai dengan
keadaan sangat tidak berdaya. Umumnya ahli psikologi perkembangan membatasi
periode masa bayi dalam 2 tahun pertama ini dengan menyebut periode viral, karena
kondisi fisik dan psikologi bayi merupakan pondasi yang kukuh untuk perkembangan
dan pertumbuhan selanjutnya.
Selama beberapa bulan masa bayi, keadaan tidak berdaya ini secara berangsur-
angsur agak menurun. Akan tetapi, tidak berarti bahwa keadaan tidak berdaya secara
cepat menghilang dan bayi menjadi mandiri, tetapi setiap hari, setiap minggu, setiap
bulan, bayi semakin mandiri, sehingga saat masa bayi berakhir pada ulang tahun
kedua, ia menjadi seorang manusia yang berbeda dengan masa bayi. Oleh karena
itulah "bayi" banyak ditafsirkan sebagai individu tidak berdaya, maka semakin umum
orang menamakan masa bayi yang telah berhasil menguasai tubuhnya sehingga relatif
mandiri.
Rasa percaya dan tidak percaya tidak muncul hanya pada tahun pertama
kehidupan saja. Tetapi rasa tersebut muncul lagi pada tahap perkembangan
selanjutnya. Beberapa hal yang harus diperhatikan pasa saat anak-anak memasuki
sekolah dengan rasa percaya dan tidak percaya dapat mempercayai guru tertentu yang
banyak memberikan waktu baginya sehingga membuatnya sebagai orang yang dapat
dipercayai. Pada kesempatan kedua ini, anak bayi dengan rasa percaya sebelumnya.
Sebaliknya, anak-anak masih dapat memiliki rasa tidak percaya, yang mungkin terjadi
karena adanya konflik atau perceraian kedua orang tuanya. Eriksan menekankan
bahwa tahun kedua kehidupan ditandai oleh tahap otonomi versus rasa malu dan ragu-
ragu. (Aziz Alimul Hidayat : 2020).
B. Karakteristik Perkembangan pada Masa Bayi
1. Perkembangan Refleks
Refleks adalah gerakan-gerakan bayi yang bersifat otomatis dan tidak
terkordinasi sebagai reaksi terhadap rangsangan tertentu serta memberi respon
penyesuaian diri terhadap lingkungannya.
a) Refleks Menghisap dan Mencari
Bayi baru lahir secara otomatis akan menghisap benda yang ditempatkan
dimulutnya. Jika bayi menemukan puting susu ibu, maka ia akan menghisap
secara kuat dan berirama tanpa belajar lebih dahulu. Reflek mencari dan
menghisap akan menghilang setelah bayi berusia kira-kira 3 sampai 4 bulan.
Kemudian pada usia 1 tahun refleks menghisap menyatu dan diperluas dengan
aktivitas makan yang di sengaja.
- Refleks Mono
Refleks mono adalah adalah suatu respon tiba-tiba dari bayi yang baru
lahir sebagai akibat akibat adanya suara atau gerakan yang
mengejutkan. Reflek moro ini juga merupakan suatu upaya
mempertahankan hidup. Oleh, karena itu, reflek tersebut merupakan
hal yang yang nornal bagi semua bayi yang baru lahir. Respon ini akan
menghilang ketika bayi mendekati usia 6 bulan.
- Refleks Menggenggam (grassping reflex)
Refleks menggenggam terjadi ketika sesuatu menyentuh telapak
tangan bayi dan bayi akan merespon dengan cara menggenggam
dengan kuat. Reflek menggenggam merupakan langkah awal bayi
untuk lebih memudahkan melakukan aktivitas menggenggam
selanjutnya yang lebih disengaja. Reflek menggenggam ini akan
berkurang pada bulan ke-3.
b) Kemampuan Merangkak
Diartikan sebagai keterampilan bergerak maju dengan tangan dan kaki sambil
mengangkat badan dari dasar tempat menelungkup. Dengan tercapainya
kemampuan merangkak si bayi mulai bereksplorasi menjelajahi tempat
bermain dan rumahnya sambil memperkukuh otot-ototnya.
c) Kemampuan duduk
d) Fasilitas kebebasan
Bertujuan untuk mendapatkan kebebasan bergerak bagi kepala, tubuh dan
kedua belah tangan. Dengan fasilitas kebebesan ini, bayi bisa memperhatikan
gerakan-gerakan tangan dan jari-jari sambil memanipulasikan kepalanya.
e) Kemampuan diri dan berjalan
Tegak berdiri dan berjalan pada dua kaki itu merupakan keterampilan khas
manusiawi.
f) Pola makan dan minum
Perkembangan fisik bayi bergantung pada makanan yang baik selama 2 tahun
pertama. Bayi yang membutuhkan makanan yang mengandung sejumlah
protein, kalori, vitamin, dan mineral. Bagi bayi usia 6 bulan pertama ASI
merupakan sumber makanan dan sumber energi yang utama, karena ASI
adalah susu yang bersih dan dapat dicerna, serta mengandung zat antibodi bagi
bayi.
g) Pola buang air
Buang air yang terkendali atau terlatih merupakan suatu bentuk keterampilan
fisik dan motorik yang harus dicapai oleh bayi. Kemampuan untuk
mengendalikan buang air ini sangat bergantung pada kematangan otot dan
motivasi yang dimiliki. Pengedalian buang air kecil dimulai pada usia 15-16
bulan, tetapi sampai akhir masa bayi pengendalian buang air kecil ini belum
sempurna (Hurlock).
h) Pola tidur dan bangun
Bayi yang baru lahir menghabiskan lebih banyak waktunya untuk tidur. Rata-
rata bayi baru lahir tidur selama 16-17 jam sehari, walaupun ada beberapa bayi
yang rata-rata tidurnya lebih sedikit, yaitu sekitar 10-11 jam perhari.
i) Perkembangan inteligensi
Emosi piaget, dilihat dari perkembangan kognitif, pada usia bayi ini berada
pada periode sensori motorik. Bayi mengenal objek-objek yang berada di
lingkungan melalui sistem pengindraan (penglihatan dan pendengaran) dan
gerakan motoriknya.
j) Perkembangan emosi
Emosi adalah perasaan atau afeksi yang melibatkan kombinasi antara gejolak
fisiologis dan perilaku yang tampak. Beberapa tahapan perekmbangan emosi
pada bayi secara umum adalah:
1) Usia 2 bulan pertama
Pada usia ini tipikal emosinya ialah heran, senang, kejijikan dan kesukaran.
Bayi pada usia ini juga menunjukkan mintanya yang meningkat terhadap
berbagai orang dan benda-benda disekitarnya.
2) Usia 2-4 bulan
Bayi sudah mampu tersenyum dan menunjukkan kesenangannya terhadap
orang tua, terutama ibunya.
3) Usia 3-10 bulan
Anak-anak yang normal akan memainkan permainan yang sederhana,
seperti "memberi dan menerima".
4) Usia 2 tahun
Pada usia ini selain menangis ketika dia lapar, anak yang normal sering kali
menuntun tangan ibunya ketempat penyimpanan makanan misalnya lemari
makanan (kulkas).
k) Perkembangan bahasa
Kemampuan dan kesiapan belajar bahasa pada manusia segera mengalami
perkembangan setelah kelahirannya.
l) Perkembangan Moral
Pada masa ini, tingkah laku bayi hampir semuanya didominasi oleh dorongan
naluriah belaka. Oleh karena itu, tingkah laku anak belum bisa dinilai sebagai
tingkah laku bermoral atau tidak bermoral. Dengan melihat kecendrungan
perilaku anak tersebut, maka untuk menanamkan konsep-konsep moral pada
anak, sebaiknya dilakukan hal-hal sebagai berikut :
1) Berilah pujian, ganjaran atas sesuatu yang menyenangkan anak (seperti
mencium, dipeluk, dan diberi kata-kata pujian)apabila dia melakukan
perbuatan baik.
2) Berilah hukuman atau sesuatu yang mendatangkan perasaan tidak senang
apabila dia melakukan perbuatan yang tidak baik. Hukuman tersebut akan
menjadi hukuman bagi anak untuk tidak mengulangi perbuatan yang tidak
baik itu.

C. Tanda dan Gejala


Usia 0-6 bulan
I. Mengangkat kepala
II. Membalikkan jadan dari telentang ke telungkup sampai anak dapat
membalikkan badannya sendiri
III. Menggenggam benda
IV. Mengoceh dan memberi reaksi terhadap suara
V. Menengok ke arah sumber suara
VI. Menangis saat merasa tidak nyaman (basah, lapar, haus, sakit dan gerah)

D. Ciri-ciri Masalah
1. Masa bayi adalah masa dasar yang se sungguhnya.
2. Masa bayi adalah masa pertumbuhan dan perubahan berjalan pesat.
3. Masa bayi adalah masa berkurangnya ketergantungan.
4. Masa bayi adalah masa meningkatnya individualitas.
5. Masa bayi adalah masa permulaan soasial isasi.
6. Masa bayi adalah permulaan berkembangnya penggolongan peran seks.
7. Masi bayi adalah masa yang menarik.
8. Masa bayi merupakan permulaan kreativitas.

E. Tugas Perkembangan Masalah Bayi


1. Belajar berjalan. Terjadi pada usia antara 9-15 bulan. Pada usia ini tulang kaki,
otot dan susunan sarafnya telah matang untuk belajar berjalan.
2. Belajar memakan makanan padat, hal ini terjadi pada tahun kedua. Sistem alat-
alat pencernaan makanan dan alat-alat pengunyah pada mulut telah matang untuk
hal tersebut.
3. Belajar berbicara, yaitu mengeluarkan suara yang berarti dan menyampaikannya
kepada orang lain dengan perantara suara itu.
4. Belajar buang air kecil dan buang air besar, tugas ini dilakukan pada tempat dan
waktu yang sesuai dengan norma masyarakat. Untuk memberikan pendidikan
kebersihan kepada anak usia dibawah 4 tahun, cukup dengan pembiasaan saja,
yaitu setiap kali mau buang air, bawalah anak ke kamar mandi tanpa banyak
memberikan penerangan kepadanya.
5. Belajar mengenal perbedaan jenis kelamin. Peneganalan terhadap jenis kelamin
berjalan normal, maka orang tu perlu memeperlakukan anaknya, baik dalam
memberikan alat mainan, pakaian, maupun aspek lainnya sesuai dengan jenis
kelamin anak.
6. Mencapai kestabilan jasmaniah fisiologis. Dalam proses mencapaikestabilan
jasmaniah ini, orang tua perlu memberikan perawatan yang intensif, baik
menyangkut pemberian makanan yang bergizi maupun pemeliharaan kebersihan.
7. Belajar mengadakan hubungan emosional dengan orang tua, saudara, dan orang.
ASUHAN KEPERAWATAN JIWA

A. Kasus
Seorang anak A infant berusia 1 bulan, laki-laki, Ibu mengeluh sering bingung
kalau anaknya menangis dan cenderung tidak sabar dalam merawat A. Perawat
memberikan intervensi yang tepat agar si Ibu dapat terus menstimulasi perkembangan
dan pertumbuhan anaknya, mengoptimalisasikan perkembangan psikososial agar anak
dapat menyelesaikan tugas perkembangannya yaitu rasa percaya sehingga tidak terjadi
penyimpangan perilaku pada anak.
B. Pengkajian
1. Identitas Klien
Tanggal Pengkajian : 9 April 2023
Ruang : Kenanga
No RM : 048***
Nama : Ibu Anak A
Usia : 25 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
2. Keluhan Utama
Ibu dari anak A, infant berusia 1 bulan, mengeluh sering bingung kalau
anaknya menangis dan cenderung tidak sabar dalam merawat.
3. Faktor Predisposisi
a. Apakah klien pernah mengalami gangguan jiwa di masa lalu?
Klien tidak pernah mengalami gangguan jiwa di masa lalu
b. Apakah klien memiliki trauma?
Klien tidak pernah mengalami trauma di masa lalu
c. Apakah klien memiliki keluarga yang gangguan jiwa?
Klien tidak memiliki keluarga yang gangguan jiwa
d. Apakah klien memiliki pengalaman masa lalu yang tidak
menyenangkan?
Klien tidak memiliki pengalaman masa lalu yang kurang
menyenangkan
4. Pemeriksaan Fisik
e. Tanda Vital
TD : 128/80 mmHg
HR : 90x/menit
S : 36,5
RR : 20x/menit
f. Pengukuran
BB : 50 kg
TB : 158 cm
g. Keluhan Fisik
Klien tidak mengalami keluhan fisik
5. Psikososial
h. Konsep Diri
a. Citra Tubuh
Klien tidak ada mengeluhkan terkait anggota tubuh yang tidak
disukainya
b. Identitas Klien
Klien memiliki jenis kelamin perempuan
c. Peran
Klien merupakan seorang ibu
d. Ideal Diri
Membangun rasa percaya dan lebih sabar dalam mengurus
anaknya
e. Harga Diri
Klien memiliki sifat tidak sabar yaitu pada mengurus anak
i. Hubungan Sosial
a. Orang yang Berarti
Klien memiliki seorang anak yang merupakan orang yang
berarti baginya
b. Peran dalam Masyarakat
Klien adalah seorang ibu yang fokus mengurus anak, sehingga
klien tidak memiliki pekerjaan atau kegiatan dalam masyarakat
c. Hambatan Berhubungan dengan Orang Lain
Tidak terdapat hambatan saat klien berinteraksi dengan orang-
orang disekitarnya, klien kooperatif dan mau diajak berbicara
saat melakukan pengkajian dengan perawat.
j. Spiritual
a. Nilai dan Keyakinan
Klien percaya akan adanya tuhan dan agama yang dianut
adalah Islam
b. Kegiatan Ibadah
Klien rutin melakukan kegiatan ibadah seperti sholat
6. Status Mental
a. Penampilan: Penampilan klien bersih, sesuai keadaan dan rapi
b. Pembicaraan: Lancar dan selalu menjawab jika ditanya
c. Aktivitas mototrik: Gelisah karena klien ingin cepat menyelesaikan
kondisi yang sedang dialami
d. Alam perasaan: Bingung jika anaknya menangis dan cenderung tidak
sabar dalam merawat anak A
e. Afek: Tidak sabar serta emosi dalam mengurus anak
f. Interaksi selama wawancara: Kooperatif dan mau menjawab
pertanyaan perawat
g. Proses pikir: Klien menjawab saat ditanya dengan perawat
h. Isi pikir: Klien tidak mengalami waham
i. Tingkat kesadaran: Composmentis, klien sadar dan dapat mengetahui
waktu dan tempat dimana klien sekarang
j. Memori: Tidak ada gangguan daya ingat
k. Persepsi: Klien tidak mengalami halusinasi
l. Tingkat konsentrasi: Konsentrasi baik
m. Kemampuan penilaian: Gangguan ringan, klien dapat mengambil
keputusan yang sederhana dengan bantuan orang lain
n. Daya tilik diri: Klien merasa tidak tahu harus melakukan apa dengan
kondisi yang dialaminya
7. Kebutuhan Persiapan Pulang
a. Makan: Tanpa bantuan/mandiri
b. BAB/BAK: Tanpa bantuan/mandiri
c. Mandi: Klien mandi dengan mandiri
d. Berpakaian/berhias: Klien berpakaian/berhias sendiri tanpa bantuan
orang lain
e. Istirahat dan tidur:
 Tidur siang: 13:00 s/d 14:00 WIB
 Tidur malam: 21:00 s/d 04:00 WIB.
 Kegiatan sebelum/sesudah tidur: Klien sebelum tidur biasanya
menonton tv dan ngobrol dengan teman, kegiatan setelah
bangun tidur saat pagi hari yaitu senam
f. Penggunaan obat: Bantuan minimal
g. Memelihara kesehatan:
 Perawatan lanjutan: Ya
 Perawatan dukungan: Ya
8. Mekanisme Koping
Adaptif Maladaptif
Bicara dengan orang lain Minum alkohol
Mampu menyelesaikan masalah Reaksi lambat/berlebih
Teknik relaksasi Bekerja berlebihan
Aktivitas konstruktif Menghindar
Olahraga Mencederai diri
Lainnya Lainnya
9. Masalah Psikososial dan Lingkungan
a. Masalah dengan dukungan kelompok, spesifik: Tidak ada masalah
dengan dukungan kelompok
b. Masalah berhubungan dengan lingkungan, spesifik: Klien mampu
berhubungan dengan lingkungan
c. Masalah dengan pendidikan, spesifik: Klien lulusan SMA
d. Masalah dengan pekerjaan, spesifik: Klien tidak bekerja, klien fokus
mengurus anak
e. Masalah dengan perumahan, spesifik: Klien tinggal bersama anak dan
keluarga
f. Masalah ekonomi, spesifik: Klien tidak bekerja
g. Masalah dengan pelayanan kesehatan, spesifik: Klien tidak mengalami
masalah pada pelayanan kesehatan
h. Masalah lainnya, spesifik: Klien tidak memiliki masalah lainnya
10. Pengetahuan
Penyakit jiwa Sistem pendukung
Faktor presipitasi Penyakit fisik
Koping Obat-obatan
Lainnya

C. Strategi Pelaksanaan Tindakan Keperawatan (SPTK)


Nama Pasien: Ibu Anak A
Umur: 25 tahun
Ruang: Kenanga

1. Proses Keperawatan
 Kondisi Klien: Pasien sehat secara fisik, bersih, rapi dan mampu berinteraksi
dengan orang lain, sehat jiwa
 Diagnosa Keperawatan Jiwa
Kesiapan Peningkatan Perkembangan Infant
 Tujuan umum: untuk mencapai perkembangan infant dengan normal
Tujuan khusus:
• Memahami perkembangan tumbuh kembang yang terjadi pada infant
• Meningkatkan rasa percaya dalam menyelesaikan tugas perkembangan
pada infant
 Tindakan Keperawatan
Tindakan Keperawatan Pada Perkembangan Infant
• Tindakan Keperawatan Ners
1. Diskusikan tentang perkembangan infant secara normal dan
menyimpang
2. Jelaskan pengertian perkembangan psikososial, karakteristik perilaku
bayi yang normal dan menyimpang
• Tindakan Keperawatan Keluarga
Tindakan keperawatan ners: Jelaskan cara memupuk rasa percaya bayi pada
ibu/keluarga seperti; jika ibu akan pergi, jelaskan dan katakan akan
kembali. Pada saat kembali jelaskan bahwa ibu menepati janji.
• Tindakan keperawatan bagi orangtua/keluarga:
1. Panggil bayi sesuai nama
2. Merespon secara konsisten sesuai dengan kebutuhan bayi seperti; susui
segera saat nangis, ganti popok/celana jika basah/kotor, lindungi dari
bahaya jatuh, kurangi stress bayi dengan penuh kasih sayang,
memeluk, menggendong, mengelonoi dengan tulus dan sepenuh hati
3. Memberikan lingkungan yang aman dan nyaman pada bayi
4. Ajak bayi bermain
5. Ajak bayi bicara saat sedang merawatnya
2. Proses Pelaksanaan Tindakan
 Orientasi
“Assalamualaikum, selamat pagi bu. Apa kabarnya pagi ini? Sesuai dengan
kontrak kita kemarin kita akan berbincang-bincang mengenai perkembangan
bayi normal dan cara menstimulus bayi. Kegiatan ini berlangsung kurang lebih
20 menit dan tempatnya mungkin bisa disini saja, apakah ibu bersedia?”
 Kerja
“Baik ibu, sebelumnya saya akan melakukan pemeriksaan terlebih dahulu
kepada anak ibu dengan mengajukan beberapa pertanyaan kepada ibu
mengenai kemampuan anak ibu, apakah sudha mampu melakukannya atau
belum.”
“Sebelumnya saya ingin bertanya, apakah menurut ibu merawat bayi itu
penting?”
“Betul sekali bu, selain dengan merawat bayi secara baik dan benar, bayi akan
merasa nyaman sehingga memupuk rasa percaya bayi terhadap lingkungannya.
Karena jika tidak bayi akan mengalami rasa tidak percay adan akan
menghambat perkembangannya.”
“Baiklah bu, kalau begitu saya langsung saja mulai ya bu. Disini saya akan
memperlihatkan sebuah kertas yang berisi penjelasan tentang bagaimana
pertumbuhan dan perkembangan bayi secara singkat. Baik ibu, jadi ibu bisa
lihat disini ada pertumbuhan dan perkembangan bayi per-aspek sesuai dengan
umurnya. Mulai dari aspek biologis, motorik kasar dan halus, kogntitif,
bahasa, emosi, moral dan spiritual yang dapat ibu baca di rumah dan menilai
perkembangan anak ibu setiap harinya.”
 Terminasi
a. Evaluasi Respon Klien terhadap Tindakan Keperawatan
 Evaluasi Klien (Subjektif)
“Nah bu, tadi kita sudah berbincang-bincang tentang perkembangan
bayi. Apakah ibu masih ingat bagaimana merawat bayi supaya ia
berkembang lebih baik lag?.”
 Evaluasi Perawat (Objektif setelah reinforcement)
Audiens tampak mengerti dengan materi yang diberikan dan mampu
melakukan stimulus pada anaknya dengan baik dan benar, serta
berperan aktif dalam proses diskusi
b. Tindak Lanjut Klien
“Ibu harus selalu menstimulus anak ibu di semua aspek yang tadi sudah
kita praktekkan setiap harinya ya bu, agar pertumbuhan dan
perkembangan bayi ibu normal sesuai usia, sehingga bayi ibu sehat baik
fisik maupun jiwanya.”
c. Kontrak yang akan datang
 Topik: Bagaimana jika 2 hari lagi kita berbincang-bincang mengenai
pertumbuhan dan perkembangan anak ibu?
 Waktu: Pukul 09.00, selama kurang lebih 20 menit
 Tempat: Di Ruang Mawar
DAFTAR PUSTAKA

Rini, H. P., & Kustriyani, M. (2021). Upaya Peningkatan Kesiapan Kader Posyandu Kemala
XVIII/PD JATENG/05 di Masa Pandemi COVID-19. Jurnal Peduli Masyarakat,
3(3), 225-232.
Septikasari, M., & Budiarti, T. (2020). Upaya Peningkatan Keterampilan Kader dalam
Pemantauan Perkembangan Anak. E-Dimas: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat,
11(1), 81-86.
Sriasih, N. K., & Rahyani, N. M. S. (2021). Pengaruh Edukasi Mp-asi Terhadap Kesiapan Ibu
dalam Pemenuhan Kebutuhan Gizi Bayi Usia 6 Bulan Sampai 24 Bulan. Menara
Medika, 3(2).
Sukmawati, E., & Imanah, N. D. N. (2020). Efektivitas Pijat Bayi terhadap Peningkatan
Kualitas Tidur Bayi. Jurnal Kesehatan Al-Irsyad, 13(1), 11-17.

Anda mungkin juga menyukai