Anda di halaman 1dari 3

Bayi baru lahir dapat bertahan hidup secara fisik dan psikologisnya melalui bantuan orang dewasa.

Bayi baru lahir memiliki pendengaran yang cukup baik walaupun belum bekerja optimal. Bayi juga
memiliki reaksi terhadap aroma dan rasa berbeda. Penglihatan bayi belum cukup jelas. Bayi hanya
mampu melihat jarak 30cm dari matanya. Walaupun bayi tidak dapat melihat dengan jelas, namun
bayi dapat mengenali sentuhan, sehingga bayi dapat menangis jika berada dalam keadaan kurang
nyaman. Berikut ini penjelasan tentang beberapa perkembangan fisik selama masa bayi :

1. Gigi

Saat lahir, bayi belum memiliki gigi sehingga makanannya masih berupa cairan sampai beberapa
bulan ke depan. Pertumbuhan gigi bayi pada umumnya dimulai dengan menggigit benda-benda di
mu lut, yaitu sekitar usia tiga atau empat bulan. Walaupun pernah ada kasus bayi yang sudah
mempunyai gigi saat lahir, tetapi umumnya gigi yang pertama muncul, yaitu gigi depan, baru tampak
saat bayi ber- usia sekitar enam bulan (variasinya 5-9 bulan atau lebih). Ketika anak menginjak usia
10 bulan, umumnya sudah memiliki empat gigi atas dan empat gigi bawah. Gigi-gigi ini masih
berfungsi untuk menggigit dan bukan untuk mengunyah. Geraham yang dipakai untuk mengu- nyah
baru akan tumbuh saat anak berusia kira-kira satu tahun. Pada umumnya saat berusia dua tahun
anak telah mempunyai 14-16 gigi dan pada usia sekitar 2.5 tahun telah mempunyai 20 gigi.

2. Refleks

Bayi yang baru lahir sudah mempunyai beberapa refleks dasar yang merupakan mekanisme
pertahanan hidupnya yang dibawa se- cara genetik. Misalnya, saat bayi yang baru lahir dimasukkan
ke air maka dengan segera ia menahan napasnya dan mengontraksikan ker- ongkongannya untuk
menjaga agar air tidak masuk. Sifat reflex beha- viors ini adalah otomatis, involuntory, dan
merupakan respons bawaan terhadap stimulasi tertentu. Menurut Gobbard di- perkirakan bayi
mempunyai 27 refleks yang tampak saat lahir atau beberapa saat sesudahnya. Refleks-refleks ini ada
yang kemudian meng- hilang dalam waktu tertentu yang disebut refleks bayi, dan ada yang tidak
hilang yang disebut refleks permanen. Yang termasuk refleks permanen, yaitu refleks urat Achilles,
refleks urat lutut, dan refleks pu- pil. Berikut ini dijelaskan beberapa refleks pada bayi yaitu:

A. Moro reflex (refleks kaget). Refleks ini berupa gerakan meleng- kungkan punggung, meletakkan
kepala, mengepakkan tangan dan kaki kemudian menutup kembali lengan dan kaki dengan cepat ke
pusat tubuh. Refleks ini dapat muncul bila bayi diangkat atau direnggut dari gendongannya, kita
memukul bantal di kedua samping Kemudian bila jari diletakkan pada telapak tangannya, anak akan
langsung menggenggam jari dengan kuat/kencang.

B. Babinski Reflex, yaitu semacam refleks genggam kaki. Bila ada rangsang pada telapak kaki, ibu jari
akan bergerak ke atas dan jari- jari lain membuka. Refleks ini akan hilang pada sekitar usia 9 bu- lan
hingga 1 tahun.

C. Rooting reflex. Refleks ini muncul dengan memberi stimulus tak- til/sentuhan pada pipi atau
pinggir/sudut mulut, maka bayi akan mereaksi dengan memutar-mutar kepalanya seakan-akan
mencari puting susu. Refleks ini menghilang setelah usia 3-4 bulan.

D. Walking reflex. Bila bayi diangkat dan kaki diturunkan untuk menyentuh permukaan tanah/lantai
maka bayi akan menggerak- kan kaki seolah-olah akan berjalan. Refleks ini akan menghi…

E. Sucking reflex (refleks mengisap). Bila ada benda atau jari yang menyentuh daerah sekitar mulut
bayi, maka secara otomatis bayi akan membuka mulutnya dan memiringkan kepalanya ke arah
datangnya benda/jari, dan kemudian diikuti gerakan mengisap benda tersebut. Refleks mengisap ini
penting bagi bayi karena memungkinkan bayi mengisap susu ibu atau susu botol untuk makanannya.
Refleks ini menghilang setelah usia 3-4 bulan.

3. Gerakan/Aktivitas Bayi

Begitu bayi lahir, secara umum langsung tampak melakukan gerakan-gerakan walaupun belum
terkoordinasi dan berarti, karena belum matangnya kondisi neurofisiologis bayi. Gerakan bayi saat ini
masih bersifat acak dan dapat dibedakan atas gerakan sebagai berikut :

a. Gerakan/aktivitas menyeluruh.
Gerakan ini terjadi di seluruh tubuh bila salah satu bagian tubuh dirangsang walaupun
gerakan yang paling menonjol/tampak ter- jadi pada bagian tubuh yang dirangsang.
Gerak/aktivitas me- nyeluruh makin meningkat dan sering terjadi dari hari ke hari. Paling
banyak terjadi di pagi hari saat bayi diistirahatkan setelah tidur yang relatif lama dan paling
sedikit terjadi di siang hari kare- na mungkin bayi sudah lelah. Keaktifan gerakan bayi juga
dipen- garuhi kondisi saat pranatal. Bayi-bayi yang sangat giat atau aktif.
b. Gerakan/aktivitas khusus.
Meliputi gerakan bagian tubuh tertentu, termasuk gerak refleks dan tanggapan umum.
Beberapa tanggapan umum yang tampak terutama selama periode neonatal, antara lain
mengisap jari, me- nyuap, gerakan mulut yang berirama, mengerutkan kening dan alis, dan
menendang-nendang.

4. Pola Tidur Bayi

Bayi yang baru lahir menggunakan kurang lebih dua pertiga harin- ya (16-17 jam sehari) untuk tidur
yang terbagi ke dalam beberapa wak- tu, sehingga periode bayi baru lahir disebut juga periode tidur.
Namun tentu saja perlu diingat bahwa mungkin ada variasi individual karena masing-masing
mempunyai kebutuhan untuk tidur yang berbeda. Waktu tidur bayi yang umumnya lama ini
sebenarnya merupakan kondisi normal, namun sering kali membuat para ibu menjadi cemas,
terutama yang baru mempunyai anak pertama, karena menganggap bayinya sebagai bayi pasif.
Memang beberapa bayi tidur lebih lama dan yang lain kurang lama. Pada usia satu tahun bayi tidur
sekitar 12- 14 jam sehari

5. Pola Makan dan Gizi Seimbang

Sejak bayi lahir hingga usia 4-5 bulan, pola makannya adalah de- ngan cara mengisap dan menelan
sehingga makanan harus dalam ben- tuk cair. Air susu ibu (ASI) adalah makanan utama dan, makanan
yang ideal untuk bayi, karena selain nilai gizinya tinggi juga mengandung berbagai macam zat
anti/kekebalan yang melindungi anak dari berbagai macam infeksi. ASI yang keluar pertama kali
berwarna kekuning- kuningan disebut colostrum, yang sangat baik untuk diberikan kepada bayi
karena merupakan zat antibodi (kekebalan tubuh). Colostrum mengandung zat kekebalan yang
sangat tinggi, yaitu 2.000 kali lebih ebih kuat daripada zat kekebalan yang terdapat pada susu sapi.
Oleh karena itu para ibu dianjurkan memberi bayinya ASI eksklusif, yaitu memberi makan bayi
dengan ASI saja tanpa makanan tambahan lain sampai bayi berusia enam bulan. Selain memberi efek
positif pada perkem- bangan fisik, ASI juga mempunyai efek psikologis yang baik karena dengan
menyusui akan mendekatkan hubungan ibu dan anak sehing- ga memberikan rasa aman yang sangat
diperlukan bagi perkembangan psikis anak di kemudian hari. Dari beberapa penelitian terbukti
bahwa angka kematian bayi jauh lebih tinggi di kalangan bayi yang makan makanan botol
dibandingkan dengan bayi yang minum ASI.
6. Toilet Training

7. Otak

Pertumbuhan otak, baik sebelum lahir (pranatal) maupun selama bayi dan masa anak-anak
merupakan dasar untuk perkembangan fisik, kognitif, dan emosional pada perkembangan
selanjutnya. Dimulai sekitar dua minggu setelah pembuahan, secara gradual otak berkembang dari
bentuk tabung panjang menjadi sekelompok sel berbentuk bulat. Dengan kelahiran, pertumbuhan
spinal cord dan batang otak (bagian otak yang bertanggung jawab terhadap fungsi dasar tubuh
seperti bernapas, detak jantung, suhu tubuh, siklus tidur.

Daftar Pustaka

Soetjiningsih, CH. Seri Psikologi Perkembangan :Perkembangan Anak. Jakarta: Kencana, 2018.

Anda mungkin juga menyukai