1.
bayi yang baru lahir yang terjadi akibat suara atau gerakan yang mengejutkan.
Ketika dikagetkan, bayi yang baru lahir itu melengkungkan punggungnya,
melemparkan kepalanya kebelakang, dan merentangkan tangan dan kakinya.
Refleks ini berbeda dengan refleks lainnya yang termasuk dalam ketegori
gerakan motor. Refleks moro adalah peninggalan nenek moyang primate kita
dan refleks ini merupakan upaya untuk mempertahankan hidup. Refleks ini
merupakan keadaan yang normal bagi semua bayi yang baru lahir, juga
cenderung menghilang pada usia 3 hingga 4 bulan.
Sentuhan yang lembut pada setiap bagian tubuh bayi akan menenangkan
bayi yang sempat terkejut. Memegang lengan bayi yang dilenturkan pada bahu
akan menenangkan bayi. Menurut para ahli, refleks moro ini termasuk reaksi
emosional yang timbul dari kemauan atau kesadaran bayi dan akan hilang
dengan sendirinya dalam waktu yg singkat. Refleks moro ini timbul ketika bayi
dikejutkan secara tiba-tiba atau mendengar suara yang keras. Bayi melakukan
gerakan refleks dengan melengkungkan punggungnya dan mendongakkan
kepalanya ke arah belakang. Bersamaan dengan gerakan tersebut, kaki dan
tangan bayi digerakkan ke depan. Reaksi yang berlangsung sesaat ini pada
umumnya diiringi dengan tangisan yang keras.
Pengujian :
Bayi dibaringkan terlentang, kemudian diposisikan setengah duduk dan
disanggah oleh kedua telapak tangan pemeriksa, secara tiba-tiba tapi hati-hati
kepala bayi dijatuhkan 30 45o (merubah posisi badan anak secara mendadak).
Refleks moro juga dapat ditimbulkan dengan menimbulkan suara
secara mendadak ataupun dengan menepuk tempat tidur bayi
keras
secara
mendadak.
Apabila asimetri
akibat
adanya
klavikula
atau
humerus
juga
dapat
motoriknya
semakin
lancar,
bayi
akan
menggenggam
benda
benda,
4.
Jika ibu atau seseorang menggendong bayi dengan posisi berdiri dan
telapak
kakinya
menyentuh
permukaan
yang
keras,
ibu/orang
tersebut
keringnya
menyentuh
sesuatu,
ia
akan
mengangkat
kakinya
sepertiakan melangkahi benda tersebut. Refleks berjalan ini akan hilang dan
berbedadengan gerakan berjalan normal, yang ia kuasai beberapa bulan
berikutnya.Menurun setelah 1 minggu dan akan lenyap sekitar 2 bulan.
Pengujian :
Bayi dipegang pada daerah thoraks dengan kedua tangan pemeriksa.
Kemudian pemeriksa mendaratkan bayi dalam posisi
periksa. Pada bayi berusia kurang dari 3 bulan, salah satu kaki yang menyentuh
alas tampat periksa akan berjingkat sedangkan pada yang berusia lebih dari 3
bulan akan menapakkan kakinya. Kemudian diikuti oleh kaki lainnya dan kaki
yang sudah menyentuh alas periksa akan berekstensi seolah-olah melangkah
untuk melakukan gerakan berjalan secara otomatis. Refleks berjalan tidak
dijumpai ataunegatif pada penderita cerebral palsy, mental retardasi, hipotoni,
hipertoni dan keadaan dimana fungsi SSP tertekan.
5.
Refleks
menghisap
(sucking
reflex)
Bayi
akan
melakukan
gerakan
menghisap ketika Anda menyentuhkan puting susu ke ujung mulut bayi. Refleks
menghisapterjadi ketika bayi yang baru lahir secara otomatis menghisap benda
yang ditempatkan di mulut mereka. Refleks menghisap memudahkan bayi yang
baru lahir untuk memperoleh makanan sebelum mereka mengasosiasikan puting
susu dengan makanan. Menghisap adalah refleks yang sangat penting pada bayi.
Refleks ini merupakan rute bayi menuju pengenalan akan makanan. Kemampuan
menghisap bayi yang baru lahir berbeda beda. Sebagian bayi yang baru lahir
menghisap dengan efisien dan bertenaga untuk memperoleh susu, sementara
bayi bayi lain tidak begitu terampil dan kelelahan bahkan sebelum mereka
kenyang. Kebanyakan bayi yang baru lahir memerlukan waktu beberapa minggu
untuk mengembangkan suatu gaya menghisap yang dikoordinasikan dengan
cara ibu memegang bayi, cara susu keluar dari botol atau payudara, serta
dengan kecepatan dan temperamen bayi waktu menghisap. Refleks menghisap
adalah suatu contoh refleks yang muncul saat lahir dan kemudian akan
menghilang seiring dengan usia bayi.
Ada dua tahapan dari reflek ini, yaitu:
susunya.
Tahap milking : saat lidah bergerak dari areola menuju puting,
mendorong air susu dari payudara ibu untuk ditelan oleh bayi.
Rooting Reflex
7. Refleks Extrusion
Bila lidah disentuh/ditekan
mengetahui respon ini dengan menyentuh lidah dengan ujung spatel-lidah atau
sendok. Normalnya
(dengan jari, puting atau benda lain), dijumpai pada usia 4 bulan. Ekstensi lidah
yang persisten menunjukkan adanya sindrom down. Ekstrusi lidah secara kontinu
atau menjulurkan lidah yang berulang-ulang terjadi pada kelainan sistem saraf
pusat dan kejang. Muncul pada saat lahir atau pada usia 4 bulan dan menghilang
seiring pertumbuhan/pertambahan usia bayi
8. Refleks Crawling
Jika ibu atau seseorang menelungkupkan bayi baru lahir, sang bayi akan
membentuk posisi merangkak karena saat di dalam rahim kakinya tertekuk
kearah tubuhnya. Reflek melangkah akan mengawali gerakan merangkak pada
bayi. Merangkak merupakan gerakan yang rumit bagi bayi karena memerlukan
tenaga dan keseimbangan. Merangkak baru dapat dilakukan jika otot-otot untuk
mengangkat kepala sudah kuat dan mampu menopang berat badan dalam
keadaan tangan menelungkup di bawah perut. Merangkak baru dapat dilakukan
bayi pada usia 8 bulan.
Namun, ada kemungkinan beberapa bayi tidak ernah belajar merangkak,
tetapi hanya belajar duduk, berdir, dan akhirnya berjalan. Kemampuan bayi
untuk dapat merangkak semakin sempurna dengan bertambahnya usia. Berikut
ini diuraikan tentang tahap-tahap kemampuan bayi untuk dapat merangkak
secara sempurna. Pada usia 9 bulan, bayi mulai dapat merayap. Pada usia 10
bulan, bayi mampu mengayunkan tangan dan lututnya. Kondisi seperti ini
merupakan gerakan awal untuk merangkak maju. Pada usia 11 bulan, bayi mulai
mampu merangkak dengan kedua tangan dan kedua kakinya.Pada usia 12 bulan,
bayi sudah mampu merangkak secara sempurna. Refleks ini muncul pada saat
lahir dan hilang usia 6 minggu.
9.
Babinski Reflex
Refleks primitif pada bayi berupa gerakan jari-jari mencengkram ketika
bagian bawah kaki diusap, indikasi syaraf berkembang dengan normal.. Reflek
ini
ditunjukkan
menyebabkan
pada
saat
bagian
samping
jari-jari
kaki
menyebar
dan
telapak
jempol
kaki
kaki
digosok,
ekstensi.
dan
Reflek
setelah
ekstrapiramidal.
usia
tahun,
hal
ini
menunjukkan
adanya
lesi
10.
Refleks Blinking
Bayi akan
hembusan udara atau pengetukan batang hidung saat mata bayi terbuka. Bayi
berkedip pada pemunculan sinar terang yang tiba tiba atau pada pandel atau
obyek kearah kornea, harus menetapkan sepanjang hidup. Bayi akan berkedip
bila dilakukan 4 sampai 5 kali ketukan pertama pada batang hidung. Jika bayi
terus berkedip menandakan kemungkinan gangguan neurologis. Jika reflek ini
tidak ada maka menunjukkan adanya kerusakan pada saraf cranial. Reflek ini
muncul sejak lahir dan pola perkembangannya menetap (permanen)/sepanjang
hidup.
DAFTAR PUSTAKA
Perkembangan
Anak 0-1 Tahun. Jakarta : Niaga Swadaya
Engel, Joyce. 2009. Seri Pedoman Praktis Pengkajian Pediatrik Edisi 4.
Jakarta : EGC
Manuaba,dkk. 2007. Pengantar Kuliah Obstetri. Jakarta : EGC.
Maryunani, Anik. 2008. Buku Saku Asuhan Bayi Baru Lahir Normal. Jakarta:
Trans Info
Media.