PENDAHULUAN
1
BAB II
PEMBAHASAN
Bona, Anak perempuan usia 7 bulan, dibawa ibunya ke poli anak RSMP
denan keluhan diare sejak 3 hari yang lalu dengan frekuensi 5-7 kali perhari
sebanyak 1-2 sendok makan. Diare berwarna kuning, tidak ada darah dan lendir,
cairan lebih banyak dari pada ampas. Menurut ibunya nafsu makan anak biasa.
Bona hanya 3 bulan mendapat ASI esklusif. Oleh karena ibunya merasa ASI
berkurang, selanjutnya Bona diberikan ASI + susu formula sampai sekarang, Susu
formula diberikan 2-3 kali sehari @60cc ( susu formula standar sebanyak 1 takar).
Ibu membuat susu formula dengan cara bubuk susu formula ditambah air panas
dan air dingin. ASI tetap diberikan dengan frekuensi sering (setiap bayi
menangis). Pada usia 6 bulan, Bona pernnh diberikan ibunya bubur susu “tetapi
bayi menolak” sehingga tidak pernah diberikan lagi. Sejka usia 4 bulan, Bona
sering mengalami diare 2 kali dalam sebulan
Pada usia 3 bulan, berat badan Bna 5,5Kg, selanjutnya pada usia 4,5,6
bulan dan sekarang adalah 5,4Kg, 5,3Kg, 5Kg dan sekarang 4,5Kg. panjang badan
saat ini 61cm. Lingkar kepala saat ini 42cm
Bona anak pertama dari ibu usia 20 tahun. Selama hamil ibu sehat dan periksa
hamil 4 kali ke bidan. Lahir spontan pada kehamilan 37 minggu. Segera setelah
lahir langsung menangis, skor APGAR menit 9 dan 5 menit 10. Berat badan lahir
3000gram. Panjang badan lahir 50 cm. lingkar kepala lahir 33cm.
Pemeriksaan Fisik
2
Keadaan umum : Tampak kurus, apatis, cengeng, berat badan 4,5Kg, Panjang
badan 61 cm, lingakaran kepala 42 cm
Keadaan spesifik :
Kepala :
Ekstremitas
Status neorologikus :
3
No Klarifikasi Arti
1. Bona, Anak perempuan usia 7 bulan, dibawa ibunya ke poli anak RSMP
denan keluhan diare sejak 3 hari yang lalu dengan frekuensi 5-7 kali
perhari sebanyak 1-2 sendok makan. Diare berwarna kuning, tidak ada
darah dan lendir, cairan lebih banyak dari pada ampas.
2. Menurut ibunya nafsu makan anak biasa. Bona hanya 3 bulan mendapat
ASI esklusif. Oleh karena ibunya merasa ASI berkurang, selanjutnya Bona
diberikan ASI + susu formula sampai sekarang, Susu formula diberikan 2-
3 kali sehari @60cc ( susu formula standar sebanyak 1 takar). Ibu
membuat susu formula dengan cara bubuk susu formula ditambah air
4
panas dan air dingin. ASI tetap diberikan dengan frekuensi sering (setiap
bayi menangis)
3. Pada usia 6 bulan, Bona pernnh diberikan ibunya bubur susu “tetapi bayi
menolak” sehingga tidak pernah diberikan lagi. Sejka usia 4 bulan, Bona
sering mengalami diare 2 kali dalam sebulan
4. Pada usia 3 bulan, berat badan Bna 5,5Kg, selanjutnya pada usia 4,5,6
bulan dan sekarang adalah 5,4Kg, 5,3Kg, 5Kg dan sekarang 4,5Kg.
panjang badan saat ini 61cm. Lingkar kepala saat ini 42cm
5. Riwayat Kehamilan, Persalinan imunisasi dan perkembangan :
Bona anak pertama dari ibu usia 20 tahun. Selama hamil ibu sehat dan
periksa hamil 4 kali ke bidan. Lahir spontan pada kehamilan 37 minggu.
Segera setelah lahir langsung menangis, skor APGAR menit 9 dan 5
menit 10. Berat badan lahir 3000gram. Panjang badan lahir 50 cm. lingkar
kepala lahir 33cm.
Keadaan spesifik :
Kepala :
5
Abdomen : Datar, turgor kurang, bising usus meningkat
Ekstremitas
Status neorologikus :
1. Bona, Anak perempuan usia 7 bulan, dibawa ibunya ke poli anak RSMP
denan keluhan diare sejak 3 hari yang lalu dengan frekuensi 5-7 kali perhari
sebanyak 1-2 sendok makan. Diare berwarna kuning, tidak ada darah dan
lendir, cairan lebih banyak dari pada ampas.
1.a. Bagaimana hubungan usia dan jenis kelamin pada kasus ?
Jawab :
Dalam kasus ini, pada usia 6 bulan pertama kehidupan, merupakan
suatu periode pertumbuhan yang sangat cepat dan memiliki kebutuhan
relatif tinggi berdasarkan berat badan. Asupan makanan yang tidak
adekuat atau pilihan makanan yang tidak tepat berisiko gangguan
pertumbuhan dan penurunan status nutrisi yang dapat mengakibatkan
efek negatif terhadap perkembangan kognitif (Nelson.2012)
6
1.b. Apa kemungkinan penyebab diare sejak 3 hari yang lalu ?
Jawab :
Faktor Infeksi:
• infeksi enternal adalah infeksi gastrointestinal yang merupakan
penyebab utama diare pada anak-anak. Infeksi enternal adalah:
• Infeksi bakteri: Vibrio, E. coli, Salmonella, Shigella, Campylobacter,
Yersinia, Aeromonas dan sebagainya.
• Infeksi Virus: Enterovirus (ECHO Virus, Coxsackie, Poliomielitis),
Adenovirus, Rotavirus, Astrovirus dan lain-lain.
• Infeksi Parasitik: Cacing (Ascaris, Trichiuris, Oxyuris, Strongyloides),
Protozoa (Entamoeba histolytica, Giardia Lamblia, Tricomonas
Hominis), Candida Albicands.
2. Faktor Malabsorpsi:
• Malabsorpsi karbohidrat: Disakarida (intoleransi laktosa, maltosa dan
sukrosa), Monosakarida (Intoleransi Glukosa, Fruktosa dan Galaktosa).
Pada bayi dan anak-anak yang paling penting dan paling umum adalah
intoleransi laktosa.
• Malabsorpsi Lemak
• Protein Malabsorpsi
3. Diare yang disebabkan oleh keracunan makanan
Keracunan makanan adalah penyakit singkat yang disebabkan oleh
racun yang dihasilkan oleh bakteri. Dengan beberapa bakteri, racun
diproduksi dalam makanan sebelum dimakan, sementara dengan bakteri
lain, racun diproduksi di usus setelah makanan dimakan.
4. Diare yang disebabkan oleh obat-obatan
5. Diare yang diinduksi obat sangat umum karena banyak obat
menyebabkan diare. Petunjuk untuk diare yang diinduksi obat adalah
bahwa diare dimulai segera setelah pengobatan dengan obat dimulai.
Obat-obatan yang paling sering menyebabkan diare adalah antasid dan
suplemen gizi yang mengandung magnesium. Kelas obat lain yang
menyebabkan diare termasuk:
7
• Obat antiinflamasi nonsteroid (NSAID)
• Obat kemoterapi
• Antibiotik
• Obat untuk mengontrol detak jantung yang tidak teratur (antiaritmia)
• Obat-obatan untuk tekanan darah tinggi
(Subagyo. 2010)
1.c. Apa makna diare sejak 3 hari yang lalu dengan frekuensi 5-7 kali
perhari sebanyak 1-2 sendok makan. Diare berwaran kuning, tidak ada
darah dan lendir, cairan lebih banyak dari pada ampas ?
Jawab :
Tidak ada lendir : berarti tidak ada iritasi/inflamasi pada lumen
usus.
Tidak ada darah : berarti tidak adanya gangguan pada saluran
pencernaan (jika feses seperti tar/darah yang hitam sekali
menandakan terjadi ulkus pada lambung, jika feses masih
berdarah segar berarti gangguan pada colon hingga anus, bisa
ulkus, perforasi, hemorroid maupun keganasan).
Diare yang mengandung darah dan lendir termasuk disentri.
8
dapat melindungi tubuh bayi dari infeksi, akhirnya bayi dengan mudah
mengalami infeksi seperti diare, dalam berbagai penelitian juga
menyebutkan bahwa bayi yang diberikan susu formula sering
mengalami gangguan pencernaan seperti diare 3 sampai 5 kali lebih
sering (Maryunani, A., 2010)
Berbeda dengan bayi yang diberikan ASI eksklusif akan lebih
rentan terhadap diare karena salah satu kandungan unik ASI adalah
oligosakarida yang akan menciptakan suasana asam dalam saluran
cerna. Suasana asam ini berfungsi sebagai sinyal untuk pertahanan
saluran cerna, yaitu SIgA (Secretory Imunnoglobulin A) yang juga
terdapat dalam ASI itu sendiri. SIgA dapat mengikat mikroba patogen,
mencegah perlekatannya pada sel enterosit di usus dan mencegah reaksi
imun yang bersifat inflamasi sehingga diare tidak terjadi (Rahmadhani,
E.P., Lubis, G, dan Edison, 2013).
1) Diare akut
Diare akut adalah gerakan usus dengan frekuensi yang meningkat
dan konsistensi tinja lunak atau cairan dan tiba-tiba datang dan
berlangsung dalam waktu kurang dari 2 minggu.
2) Diare persisten
Diare terus-menerus adalah diare yang berlangsung 15-30 hari,
merupakan kelanjutan diare akut atau transisi antara diare akut dan
kronis.
3) Diare kronis
Diare kronis adalah diare yang datang dan pergi, atau berlangsung
lama dengan penyebab yang tidak menular, seperti penyakit yang
sensitif terhadap gluten atau gangguan metabolisme yang menurun.
Durasi diare kronis lebih dari 30 hari.
(Suharyono, 2008)
9
2. Menurut ibunya nafsu makan anak biasa. Bona hanya 3 bulan mendapat
ASI esklusif. Oleh karena ibunya merasa ASI berkurang, selanjutnya Bona
diberikan ASI + susu formula sampai sekarang, Susu formula diberikan 2-3
kali sehari @60cc ( susu formula standar sebanyak 1 takar). Ibu membuat
susu formula dengan cara bubuk susu formula ditambah air panas dan air
dingin. ASI tetap diberikan dengan frekuensi sering (setiap bayi menangis)
2.a. Apa makna nafsu makan biasa dan hanya mendapat 3 bulan ASI
esklusif ?
Jawab :
Asi ekslusif diberikan seharusnya hingga bayi berumur 6 bulan. ASI eksklusif
yaitu hanya ASI saja tanpa makanan dan minuman lain sampai Anak berumur 6
bulan, memberikan Makanan Pendamping ASI (MPASI) yang tepat dan adekuat
sejak usia 6 bulan dan tetap meneruskan pemberian ASI sampai usia anak 24
bulan (Nelson.2012)
10
Membantu mengeluarkan mekonium yaitu kotoran bayi yang
pertama berwarna hitam kehijauan.
2. Aspek Imunologik
ASI mengandung zat anti infeksi, bersih dan bebas
kontaminasi.
Immunoglobulin A (Ig.A) dalam kolostrum atau ASI
kadarnya cukup tinggi. Sekretori Ig.A tidak diserap tetapi
dapat melumpuhkan bakteri patogen E. coli dan berbagai
virus pada saluran pencernaan.
Laktoferin yaitu sejenis protein yang merupakan komponen
zat kekebalan yang mengikat zat besi di saluran pencernaan.
Lysosim, enzym yang melindungi bayi terhadap bakteri (E.
coli dan salmonella) dan virus. Jumlah lysosim dalam ASI
300 kali lebih banyak daripada susu sapi.
Sel darah putih pada ASI pada 2 minggu pertama lebih dari
4000 sel per mil. Terdiri dari 3 macam yaitu: Brochus-
Asociated Lympocyte Tissue (BALT) antibodi pernafasan,
Gut Asociated Lympocyte Tissue (GALT) antibodi saluran
pernafasan, dan Mammary Asociated Lympocyte Tissue
(MALT) antibodi jaringan payudara ibu.
Faktor bifidus, sejenis karbohidrat yang mengandung
nitrogen, menunjang pertumbuhan bakteri lactobacillus
bifidus. Bakteri ini menjaga keasaman flora usus bayi dan
berguna untuk menghambat pertumbuhan bakteri yang
merugikan.
3. Aspek Psikologik
Rasa percaya diri ibu untuk menyusui : bahwa ibu mampu
menyusui dengan produksi ASI yang mencukupi untuk bayi.
Menyusui dipengaruhi oleh emosi ibu dan kasih saying
terhadap bayi akan meningkatkan produksi hormon terutama
11
oksitosin yang pada akhirnya akan meningkatkan produksi
ASI.
Interaksi Ibu dan Bayi: Pertumbuhan dan perkembangan
psikologik bayi tergantung pada kesatuan ibu-bayi tersebut.
Pengaruh kontak langsung ibu-bayi : ikatan kasih sayang ibu-
bayi terjadi karena berbagai rangsangan seperti sentuhan kulit
(skin to skin contact). Bayi akan merasa aman dan puas
karena bayi merasakan kehangatan tubuh ibu dan mendengar
denyut jantung ibu yang sudah dikenal sejak bayi masih
dalam rahim.
4. Aspek Kecerdasan
Interaksi ibu-bayi dan kandungan nilai gizi ASI sangat
dibutuhkan untuk perkembangan system syaraf otak yang
dapat meningkatkan kecerdasan bayi.
Penelitian menunjukkan bahwa IQ pada bayi yang diberi ASI
memiliki IQ point 4.3 point lebih tinggi pada usia 18 bulan,
4-6 point lebih tinggi pada usia 3 tahun, dan 8.3 point lebih
tinggi pada usia 8.5 tahun, dibandingkan dengan bayi yang
tidak diberi ASI.
5. Aspek Neurologis
Dengan menghisap payudara, koordinasi syaraf menelan,
menghisap dan bernafas yang terjadi pada bayi baru lahir
dapat lebih sempurna.
6. Aspek Ekonomis
Dengan menyusui secara eksklusif, ibu tidak perlu
mengeluarkan biaya untuk makanan bayi sampai bayi
berumur 4 bulan. Dengan demikian akan menghemat
pengeluaran rumah tangga untuk membeli susu formula dan
peralatannya.
7. Aspek Penundaan Kehamilan
12
Dengan menyusui secara eksklusif dapat menunda haid dan
kehamilan, sehingga dapat digunakan sebagai alat kontrasepsi
alamiah yang secara umum dikenal sebagai Metode
Amenorea Laktasi (MAL) (Nelson, 2012).
13
2.e. Apa dampak pemberian susu formula ?
Jawab :
2.f. Apa makna susu formula diberikan 2-3 hari kali/hari @60 cc ( susu
formula standar sebanyak 1 takar )?
Jawab :
100 cc susu formula mengandung 67 kkal. Bona mendapat susu formula
3 kali @ 60 cc per hari.
Kalori bona = 3 x 60 cc / 100 cc x 67 kkal
= 1,8 x 67 kkal
= 120,6 kkal / hari
Sementara bona harus mendapatkan:
Kalori = berat badan ideal x RDA
= 8,5 X 100
= 850 kkal
Jadi, nutrisi harian bona tidak cukup.
2.g. Apa makna Ibu membuat susu formula dengan cara bubuk susu
formula ditambah air panas dan air dingin ?
Jawab :
Tidak sesuai dengan prosedur pembuatan susu formula yang baik.
14
2.h. Bagaimana cara membuat susu formula yang baik dan benar ?
Jawab :
cara menyiapkan dan menyajikan Susu Formula Bayi, meliputi :
a. membersihkan tempat penyiapan Susu Formula Bayi
b. mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir, kemudian
keringkan
c. rebus air minum sampai mendidih dalam panci tertutup
d. biarkan air tersebut didalam panci tertutup selama 10-15 menit agar
suhunya turun menjadi tidak kurang dari 70°C
e. tuangkan air tersebut (suhunya tidak kurang dari 70°C) sebanyak
yang dapat dihabiskan oleh bayi (jangan berlebihan) ke dalam
botol susu yang telah disterilkan
f. tambahkan bubuk Susu Formula Bayi sesuai takaran yang
dianjurkan pada label
g. tutup kembali botol susu dan kocok sampai Susu Formula Bayi
larut dengan baik
h. dinginkan segera dengan merendam bagian bawah botol susu di
dalam air bersih dingin, sampai suhunya sesuai untuk diminum
(dicoba dengan meneteskan Susu Formula Bayi pada pergelangan
tangan, akan terasa agak hangat, tidak panas); dan
i. sisa Susu Formula Bayi yang telah dilarutkan dibuang setelah 2
(dua) jam. (Peraturan Menkes.2013)
Menurut IDAI (2013), cara menyusui yang baik dan benar adalah
1. Cuci tangan dengan air bersih yang mengalir.
2. Perah sedikit ASI dan oleskan ke puting dan areola sekitarnya.
Manfaatnya adalah sebagai desinfektan dan menjaga kelembaban
puting susu.
15
3. Ibu duduk dengan santai kaki tidak boleh menggantung.
4. Posisikan bayi dengan benar
Bayi dipegang dengan satu lengan. Kepala bayi diletakkan dekat
lengkungan siku ibu, bokong bayi ditahan dengan telapak tangan ibu.
Perut bayi menempel ke tubuh ibu.
Mulut bayi berada di depan puting ibu.
Lengan yang di bawah merangkul tubuh ibu, jangan berada di antara
tubuh ibu dan bayi. Tangan yang di atas boleh dipegang ibu atau
diletakkan di atas dada ibu.
Telinga dan lengan yang di atas berada dalam satu garis lurus.
5. Bibir bayi dirangsang dengan puting ibu dan akan membuka lebar,
kemudian dengan cepat kepala bayi didekatkan ke payudara ibu dan
putting serta areola dimasukkan ke dalam mulut bayi.
6. Cek apakah perlekatan sudah benar
Dagu menempel ke payudara ibu.
Mulut terbuka lebar.
Sebagian besar areola terutama yang berada di bawah, masuk ke dalam
mulut bayi.
Bibir bayi terlipat keluar.
Pipi bayi tidak boleh kempot (karena tidak menghisap, tetapi memerah
ASI).
Tidak boleh terdengar bunyi decak, hanya boleh terdengar bunti
menelan.
Ibu tidak kesakitan.
Bayi tenang.
(IDAI. 2013)
16
kuning pucat; (3) Bayi sering BAB bewarna kekuningan berbiji; (4)
Bayi kelihatan puas, sewaktu-waktu merasa lapar bangun dan tidur
dengan cukup; (5) Bayi paling sedikit menyusu 10 kali dalam 24 jam;
(6) Payudara ibu terasa lembut setiap kali selesai menyusui; (7) Ibu
dapat merasakan rasa geli karena aliran ASI setiap kali bayi mulai
menyusui; (8) Ibudapat mendengar suara menelan yang pelan ketika
bayi menelan ASI; (9) Bayi bertambah berat badanya (Ambarwati.,
Wulandari. 2009, hlm. 29) Tanda kecukupan ASI menurut Utami.
(2007) adalah : (1) Bayi akan buang air kecil (BAK) paling tidak 6-8
kali dalam sehari; (2) Terutama bagi bayi yang berusia 6 minggu; (3)
Pertumbuhan berat badan bayi dan tinggi badan (TB) bayi sesuai
dengan grafik pertumbuhan; (4) Perkembangan motorik yang baik. Bayi
aktif, motoriknya sesuai dengan rentang usia (Kemenkes RI.2014)
2.k. Apa hubungan pemberian susu formula dengan diare ?
Jawab :
Bayi yang sering mengalami gangguan pencernaan seperti diare
salah satunya disebabkan oleh susu formula, karena susu formula tidak
mengandung antibody untuk melindungi tubuh bayi terhadap infeksi
dan juga fungsi pencernaan dan imun bayi belum terbentuk secara
sempurna jadi apabila ada asupan makanan yang terlalu kental atau
encer dapat membuat usus bayi sulit mencerna (Khasanah, A., 2011).
Dan juga Pemberian susu formula biasanya ibu-ibu
menggunakan botol dot sebagai alat untuk menyiapkan susu formula.
Terkadang para ibu-ibu tidak memperhatikan kebersihan dan cara
penyiapan susu yang baik dan benar sehingga rentan terkontaminasi
bakteri (Aningsih, F., Rahmadi, A., dan Lusiana, 2013).
3. Pada usia 6 bulan, Bona pernnh diberikan ibunya bubur susu “tetapi bayi
menolak” sehingga tidak pernah diberikan lagi. Sejka usia 4 bulan, Bona
sering mengalami diare 2 kali dalam sebulan
17
3.a. Apa makna pada usia 6 bulan, Bona pernah diberikan ibunya bubur
susu tetapi bayi menolak sehingga tak pernah diberikan lagi ?
Jawab :
4. Pada usia 3 bulan, berat badan Bna 5,5Kg, selanjutnya pada usia 4,5,6
bulan dan sekarang adalah 5,4Kg, 5,3Kg, 5Kg dan sekarang 4,5Kg. panjang
badan saat ini 61cm. Lingkar kepala saat ini 42cm
4.a. Apa makna usia 3 bulan , berat badan Bona 5,5 Kg, selanjutnya pada
usia 4, 5, 6 bulan dan sekarang adalah 5,4kg, 5,3 Kg, 5 Kg dan
sekarang 4,5 Kg ?
Jawab :
18
Bona mengalami penurunan berat badan.
Setiap bulan, berat badan bona menurun. Pada usia 3 dan 4 bulan, berat
badan bona masih sesuai, usia 5 dan 6 bulan, berat badan bona masuk
dalam kategori kurus dan pada usia 7 bulan berat badan bona masuk
dalam kategori sangat kurus.
(Soetjiningsih. 2016)
19
Gambar 2.1 Lingkar Kepala
Sumber : Soetjiningsih.2016
Bona anak pertama dari ibu usia 20 tahun. Selama hamil ibu sehat dan periksa
hamil 4 kali ke bidan. Lahir spontan pada kehamilan 37 minggu. Segera
setelah lahir langsung menangis, skor APGAR menit 9 dan 5 menit 10. Berat
badan lahir 3000gram. Panjang badan lahir 50 cm. lingkar kepala lahir 33cm.
20
dalam tubuh meningkat. Kelompok yang paling penting untuk
mendapatkan imunisasi adalah bayi dan balita karena mereka yang paling
sensitif terhadap penyakit dan sistem tubuh anak balita belum matang.
Jika balita tidak diimunisasi, maka tubuh tubuh balita akan berkurang dan
akan rentan terhadap penyakit. Ini memiliki dampak tidak langsung
dengan kejadian gizi. Imunisasi tidak cukup hanya dilakukan satu kali
tetapi secara bertahap dan tuntas terhadap berbagai penyakit untuk
dipertahankan agar dapat bertahan dari paparan penyakit (Bratawidjaya.
2012)
21
Gambar 2.2 Jadwal Imunisasi Anak Rekomendasi IDAI
Sumber : IDAI.2017
22
Jawab :
MOTORIK KASAR
Berjalan sendiri 12
Lari 16
MOTORIK HALUS
Mencapai objek 4
23
Mencorat-coret 13
KOGNITIF
Menemukan mainan 8
24
Berpura-pura bermain egosentris 12
6. Pemeriksaan Fisik
25
Tanda Vital : HR : 112x/menit, RR: 32x/menit, T : 35,5oC
Keadaan spesifik :
Kepala :
Ekstremitas
Status neorologikus :
26
Pemeriksaan Normal Interpretasi
Tampak Tidak tampak Malnutrisi
Kurus kurus
Apatis Composmentis Penurunan kesadaran
Cengeng Tidak cengeng Lebih sering pada
anak malnutrisi
BB 4,5 kg 6 kg – 8 kg Gizi buruk
PB 60 cm 67,2-73,6 Perawakan Pendek
LK 45 cm 45-48 cm Normal
HR 112 109-169 Normal
x/menit kali/menit
RR 32 20-60 x/menit Normal
x/menit
36,50C 36,5-37,2oC Normal
Keadaan spesifik
Pemeriksaan Interpretasi
Kepala:
- Wajah dismorfik tidak Normal, tidak ada kelainan
ada kongenital
- Wajah seperti wajah Abnormal, elastisitas
orang tua kulit menurun
- Rambut kepala tipis Abnormal, malnutrisi
warna merah
kekuningan mudah
dicabut
- Tatapan mata sayu Abnormal, penurunan
27
seperti mengantuk ketika kesadaran
melihat kepada
pemeriksaan
- Melihat dan menangis Normal
kepada pemeriksa
- Menoleh ketika Normal
dipanggil namanya
Thoraks: Abnormal, klinis
Iga gambang (piano sign) Marasmus.
Abdomen Abnormal
Datar, turgor kurang, bising Diare
usus meningkat
28
- Reflex fisiologis
normal
- Klonus dan tonus
normal
- Tidak ada gerakan
yang tidak terkontrol
- Reflex patologis (-)
Kekurangan
Marasmus
protein dan kalori
29
Kurang nutrisi dan
asam amino tirosin Protein untuk pembentukan
Mobilisasi karbohidrat,
sistem imun inadekuat
protein, dan lemak untuk
pembentukan kalori
30
7. Bagaimana diagnosis banding pada kasus ?
Jawab :
Marasmic-
Marasmus Kwashiorkor
kwashiorkor
Edema seluruh
Tubuh Sangat kurus Edema
tubuh
Lemak
Hilang Berlipat-lipat Berlipat-lipat
subkutan
Satatus Lethargy, apatis, Lethargy, apatis, Lethargy, apatis,
mental iritabilitas iritabilitas iritabilitas
Penurunan Normal/Sedikit
BB Sedikit turun
drastis BB turun
Status gizi Buruk Buruk Buruk
Wajah Seperti orang tua Edema Seperti orang tua
31
pemeriksaan kadar hemoglobin darah merah (Hb) dan kadar protein
(albumin/globulin) darah (Krisnansari. 2010)
32
3. 2 jam pertama
berikan ReSoMal secara Oral/NGT setiap 30 menit, dosis :
5ml/kgBB setiap pemberian
catat nadi, frekuensi nafas dan pemberian ReSoMal setiap 30
menit
(Kemenkes. 2011)
33
Dan ayat yang membahas tentang ASI terdapat dalam ayat Al-Qur’an
Surat Al-Baqarah: 233
2.6 Kesimpulan
Bona, perempuan 7 bulan di bawa ke rsmp mengeluh letargi,diare,dehidrasi
karena mengalami gizi buruk tipe marasmus (kondisi 2)
34
2.7 Kerangka Konsep
Malnutrisi
Letargi
35
Daftar Pustaka
IDAI. 2013. Posisi dan Perlekatan Menyusui dan Menyusu yang Benar.
http://www.idai.or.id/artikel/klinik/asi/posisi-dan-perlekatan-menyusui-dan-
menyusu-yang-benar
Kemenkes RI. 2010. Strategi Peningkatan Makanan Bayi dan Anak (PMBA).
Jakarta
36
Khasanah, A. 2011. Asi atau susu formula. Yogyakarta: FlashBooks. Hal : 185,
213.
Krisnansari, D. 2010. Nutrisi dan Gizi Buruk. Mandala of Health. Vol 4 No 1. Hal
: 62-63
Maryunani, A. 2010. Ilmu kesehatan anak dalam kebidanan. Jakarta: Trans Info
Media. Hal : 22, 24.
Roesli, utami. 2008, Inisiasi Menyusu Dini Plus ASI Eksklusif, Pustaka Bunda,
Jakarta.
37
38