Anda di halaman 1dari 14

Kesehatan Lingkungan (Rumah Sehat), 6 Kasus (LENGKAP)

Kesehatan Lingkungan (Rumah Sehat) 1

Identitas keluarga binaan :


Keluarga Tn. W.T. (Karanganom 2)
Latar belakang :
Kesehatan lingkungan merupakan faktor penting dalam kehidupan sosial
kemasyarakatan, bahkan merupakan salah satu unsur penentu atau determinan dalam
kesejahteraan penduduk. Dimana lingkungan yang sehat sangat dibutuhkan bukan
hanya untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, tetapi juga untuk
kenyamanan hidup dan meningkatkan efisiensi kerja/belajar. Kesehatan lingkungan
bisa berakibat positif terhadap kondisi elemen-elemen hayati dan non hayati dalam
ekosistem. Bila lingkungan tidak sehat maka sakitlah elemennya, tapi sebaliknya jika
lingkungan sehat maka sehat pulalah ekosistem tersebut. Perilaku yang kurang baik
dari manusia telah mengakibatkan perubahan ekosistem dan timbulnya sejumlah
masalah sanitasi.
Rumah merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia yang berfungsi sebagai
tempat tinggal atau hunian dan sarana pembinaan keluarga. Rumah harus sehat dan
nyaman agar penghuninya dapat melakukan aktivitas sehari-hari dengan aman tanpa
adanya resiko atau gangguan. Konstruksi rumah dan lingkungan rumah yang tidak
memenuhi syarat kesehatan merupakan faktor risiko penularan berbagai jenis penyakit,
khususnya penyakit yang berbasis lingkungan. Derajat kesehatan masyarakat
dipengaruhi oleh berbagai faktor diantaranya adalah faktor keturunan (genetik), faktor
fasilitas dan pelayanan kesehatan, faktor pengetahuan dan perilaku hidup sehat serta
faktor lingkungan. Lingkungan meliputi ketersediaan air bersih, tempat pembuangan
sampah, pembuangan air limbah, pembuangan kotoran manusia, sanitasi dan
lingkungan perumahan.
Deskripsi pelaksanaan:

Hari, tanggal : Selasa, 30 Agustus 2022


Waktu : 09.00

Tempat : Karanganom 2

Puskesmas Karangmojo 1 mengunjungi Dusun Karanganom 2 untuk melakukan


kegiatan PISPK. Kegiatan PISPK ini merupakan kunjungan pertama pada dusun
tersebut. Kegiatan ini bekerjasama dengan para kader dari dusun tersebut ketika akan
mengunjungi rumah dan melakukan intervensi.

Kegiatan meliputi kunjungan ke rumah-rumah warga yang merupakan sasaran PISPK.


Saat kunjungan dilakukan dengan wawancara tentang kesehatan dan pengecekkan
lingkungan rumah yang sesuai dengan 12 indikator dari PISPK, dua diantaranya
keluarga mempunyai akses sarana air bersih dan keluarga mempunyai akses atau
menggunakan jamban sehat.

Setelah dilakukan wawancara dan pemeriksaan rumah, sasaran PISPK tersebut akan
digolongkan menjadi keluarga prasehat, keluarga sehat dan keluarga tidak sehat. Untuk
keluarga prasehat dan tidak sehat akan dilakukan kunjungan selanjutnya sekitar 1
bulan kemudian untuk menilai apakah komitmen dilakukan atau tidak. Setelah penilaian
keluarga sesuai dengan golongannya, pasien diberikan edukasi sesuai dengan kategori
yang kurang dan mendorong keluarga untuk berkomitmen untuk menyanggupi
intervensi yang dilakukan.

Hasil observasi rumah :


Rumah terdiri dari 5 ruangan, yaitu ruang tamu, 2 kamar tidur, dapur, dan toilet. Dinding
terbuat dari semen, namun lantai masih berupa tanah. Pencahayaan dan ventilasi
masih sangat kurang, atap rumah genteng. Terdapat sumur yang digunakan untuk
memasak dan mencuci baju. Kamar mandi sudah menggunakan jamban, namun jarak
septi tank dan sumur kurang dari 10 meter. Masih terdapat keluarga yang merokok di
rumah
Kesimpulan :
Perlunya edukasi terhadap akses air keluarga yang digunakan untuk memasak berasal
dari sumur yang jaraknya kurang dari 10 meter memungkinkan terjadi resiko penyakit
pencernaan. Edukasi tentang pencahayaan dan ventilasi kurang memiliki resiko
penyakit paru. Lantai rumah masih berupa tanah beresiko terjadi penyakit kulit maupun
cacing dan lainnya.ACC

Kesehatan Lingkungan (Rumah Sehat) 2

Identitas keluarga binaan :


Keluarga Ny. N. (Karanganom 2)
Latar belakang :
Kesehatan lingkungan merupakan faktor penting dalam kehidupan sosial
kemasyarakatan, bahkan merupakan salah satu unsur penentu atau determinan dalam
kesejahteraan penduduk. Dimana lingkungan yang sehat sangat dibutuhkan bukan
hanya untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, tetapi juga untuk
kenyamanan hidup dan meningkatkan efisiensi kerja/belajar. Kesehatan lingkungan
bisa berakibat positif terhadap kondisi elemen-elemen hayati dan non hayati dalam
ekosistem. Bila lingkungan tidak sehat maka sakitlah elemennya, tapi sebaliknya jika
lingkungan sehat maka sehat pulalah ekosistem tersebut. Perilaku yang kurang baik
dari manusia telah mengakibatkan perubahan ekosistem dan timbulnya sejumlah
masalah sanitasi.
Rumah merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia yang berfungsi sebagai
tempat tinggal atau hunian dan sarana pembinaan keluarga. Rumah harus sehat dan
nyaman agar penghuninya dapat melakukan aktivitas sehari-hari dengan aman tanpa
adanya resiko atau gangguan. Konstruksi rumah dan lingkungan rumah yang tidak
memenuhi syarat kesehatan merupakan faktor risiko penularan berbagai jenis penyakit,
khususnya penyakit yang berbasis lingkungan. Derajat kesehatan masyarakat
dipengaruhi oleh berbagai faktor diantaranya adalah faktor keturunan (genetik), faktor
fasilitas dan pelayanan kesehatan, faktor pengetahuan dan perilaku hidup sehat serta
faktor lingkungan. Lingkungan meliputi ketersediaan air bersih, tempat pembuangan
sampah, pembuangan air limbah, pembuangan kotoran manusia, sanitasi dan
lingkungan perumahan.
Deskripsi pelaksanaan:

Hari, tanggal : Selasa, 30 Agustus 2022

Waktu : 09.30

Tempat : Karanganom 2

Puskesmas Karangmojo 1 mengunjungi Dusun Karanganom 2 untuk melakukan


kegiatan PISPK. Kegiatan PISPK ini merupakan kunjungan pertama pada dusun
tersebut. Kegiatan ini bekerjasama dengan para kader dari dusun tersebut ketika akan
mengunjungi rumah dan melakukan intervensi.

Kegiatan meliputi kunjungan ke rumah-rumah warga yang merupakan sasaran PISPK.


Saat kunjungan dilakukan dengan wawancara tentang kesehatan dan pengecekkan
lingkungan rumah yang sesuai dengan 12 indikator dari PISPK, dua diantaranya
keluarga mempunyai akses sarana air bersih dan keluarga mempunyai akses atau
menggunakan jamban sehat.

Setelah dilakukan wawancara dan pemeriksaan rumah, sasaran PISPK tersebut akan
digolongkan menjadi keluarga prasehat, keluarga sehat dan keluarga tidak sehat. Untuk
keluarga prasehat dan tidak sehat akan dilakukan kunjungan selanjutnya sekitar 1
bulan kemudian untuk menilai apakah komitmen dilakukan atau tidak. Setelah penilaian
keluarga sesuai dengan golongannya, pasien diberikan edukasi sesuai dengan kategori
yang kurang dan mendorong keluarga untuk berkomitmen untuk menyanggupi
intervensi yang dilakukan.
Hasil observasi rumah :
Rumah terdiri dari 5 ruangan, yaitu ruang tamu, 2 kamar tidur, dapur, dan toilet. Dinding
terbuat dari semen, namun lantai masih berupa tanah. Pencahayaan kurang, ventilasi
masih cukup, atap rumah genteng. Terdapat sumur yang digunakan untuk memasak
dan mencuci baju. Kamar mandi sudah menggunakan jamban, namun jarak septi tank
dan sumur kurang dari 10 meter. Tidak terdapat keluarga yang merokok di rumah

Kesimpulan :
Perlunya edukasi terhadap akses air keluarga yang digunakan untuk memasak berasal
dari sumur yang jaraknya kurang dari 10 meter memungkinkan terjadi resiko penyakit
pencernaan. Edukasi tentang pencahayaan yang kurang memiliki resiko penyakit paru.
Lantai rumah masih berupa tanah beresiko terjadi penyakit kulit maupun cacing dan
lainnya. ACC

Kesehatan Lingkungan (Rumah Sehat) 3

Identitas keluarga binaan :


Keluarga Tn. E.S. (Karanganom 2)
Latar belakang :
Kesehatan lingkungan merupakan faktor penting dalam kehidupan sosial
kemasyarakatan, bahkan merupakan salah satu unsur penentu atau determinan dalam
kesejahteraan penduduk. Dimana lingkungan yang sehat sangat dibutuhkan bukan
hanya untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, tetapi juga untuk
kenyamanan hidup dan meningkatkan efisiensi kerja/belajar. Kesehatan lingkungan
bisa berakibat positif terhadap kondisi elemen-elemen hayati dan non hayati dalam
ekosistem. Bila lingkungan tidak sehat maka sakitlah elemennya, tapi sebaliknya jika
lingkungan sehat maka sehat pulalah ekosistem tersebut. Perilaku yang kurang baik
dari manusia telah mengakibatkan perubahan ekosistem dan timbulnya sejumlah
masalah sanitasi.
Rumah merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia yang berfungsi sebagai
tempat tinggal atau hunian dan sarana pembinaan keluarga. Rumah harus sehat dan
nyaman agar penghuninya dapat melakukan aktivitas sehari-hari dengan aman tanpa
adanya resiko atau gangguan. Konstruksi rumah dan lingkungan rumah yang tidak
memenuhi syarat kesehatan merupakan faktor risiko penularan berbagai jenis penyakit,
khususnya penyakit yang berbasis lingkungan. Derajat kesehatan masyarakat
dipengaruhi oleh berbagai faktor diantaranya adalah faktor keturunan (genetik), faktor
fasilitas dan pelayanan kesehatan, faktor pengetahuan dan perilaku hidup sehat serta
faktor lingkungan. Lingkungan meliputi ketersediaan air bersih, tempat pembuangan
sampah, pembuangan air limbah, pembuangan kotoran manusia, sanitasi dan
lingkungan perumahan.
Deskripsi pelaksanaan:

Hari, tanggal : Selasa, 30 Agustus 2022

Waktu : 10.00

Tempat : Karanganom 2

Puskesmas Karangmojo 1 mengunjungi Dusun Karanganom 2 untuk melakukan


kegiatan PISPK. Kegiatan PISPK ini merupakan kunjungan pertama pada dusun
tersebut. Kegiatan ini bekerjasama dengan para kader dari dusun tersebut ketika akan
mengunjungi rumah dan melakukan intervensi.

Kegiatan meliputi kunjungan ke rumah-rumah warga yang merupakan sasaran PISPK.


Saat kunjungan dilakukan dengan wawancara tentang kesehatan dan pengecekkan
lingkungan rumah yang sesuai dengan 12 indikator dari PISPK, dua diantaranya
keluarga mempunyai akses sarana air bersih dan keluarga mempunyai akses atau
menggunakan jamban sehat.

Setelah dilakukan wawancara dan pemeriksaan rumah, sasaran PISPK tersebut akan
digolongkan menjadi keluarga prasehat, keluarga sehat dan keluarga tidak sehat. Untuk
keluarga prasehat dan tidak sehat akan dilakukan kunjungan selanjutnya sekitar 1
bulan kemudian untuk menilai apakah komitmen dilakukan atau tidak. Setelah penilaian
keluarga sesuai dengan golongannya, pasien diberikan edukasi sesuai dengan kategori
yang kurang dan mendorong keluarga untuk berkomitmen untuk menyanggupi
intervensi yang dilakukan.

Hasil observasi rumah :


Rumah terdiri dari 1 ruangan, dimana ruang tamu, kamar tidur, dapur menjadi satu.
Toilet terpisah dibelakang. Dinding terbuat dari kayu, lantai masih berupa tanah.
Pencahayaan dan ventilasi sangat kurang, atap rumah bukan dari genteng. Terdapat
banyak debu di rumah yang tidak dibersihkan. Sumur yang digunakan untuk memasak
dan mencuci baju. Kamar mandi sudah menggunakan jamban, namun jarak septi tank
dan sumur kurang dari 10 meter. Terdapat keluarga yang merokok di rumah

Kesimpulan :
Perlunya edukasi terhadap akses air keluarga yang digunakan untuk memasak berasal
dari sumur yang jaraknya kurang dari 10 meter memungkinkan terjadi resiko penyakit
pencernaan. Edukasi tentang pencahayaan, ventilasi dan debu yang tidak dibersihkan
memiliki resiko penyakit paru. Lantai rumah masih berupa tanah beresiko terjadi
penyakit kulit maupun cacing dan lainnya. ACC

Kesehatan Lingkungan (Rumah Sehat) 4

Identitas keluarga binaan :


Keluarga Tn. P. (Karanganom 2)
Latar belakang :
Kesehatan lingkungan merupakan faktor penting dalam kehidupan sosial
kemasyarakatan, bahkan merupakan salah satu unsur penentu atau determinan dalam
kesejahteraan penduduk. Dimana lingkungan yang sehat sangat dibutuhkan bukan
hanya untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, tetapi juga untuk
kenyamanan hidup dan meningkatkan efisiensi kerja/belajar. Kesehatan lingkungan
bisa berakibat positif terhadap kondisi elemen-elemen hayati dan non hayati dalam
ekosistem. Bila lingkungan tidak sehat maka sakitlah elemennya, tapi sebaliknya jika
lingkungan sehat maka sehat pulalah ekosistem tersebut. Perilaku yang kurang baik
dari manusia telah mengakibatkan perubahan ekosistem dan timbulnya sejumlah
masalah sanitasi.
Rumah merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia yang berfungsi sebagai
tempat tinggal atau hunian dan sarana pembinaan keluarga. Rumah harus sehat dan
nyaman agar penghuninya dapat melakukan aktivitas sehari-hari dengan aman tanpa
adanya resiko atau gangguan. Konstruksi rumah dan lingkungan rumah yang tidak
memenuhi syarat kesehatan merupakan faktor risiko penularan berbagai jenis penyakit,
khususnya penyakit yang berbasis lingkungan. Derajat kesehatan masyarakat
dipengaruhi oleh berbagai faktor diantaranya adalah faktor keturunan (genetik), faktor
fasilitas dan pelayanan kesehatan, faktor pengetahuan dan perilaku hidup sehat serta
faktor lingkungan. Lingkungan meliputi ketersediaan air bersih, tempat pembuangan
sampah, pembuangan air limbah, pembuangan kotoran manusia, sanitasi dan
lingkungan perumahan.
Deskripsi pelaksanaan:

Hari, tanggal : Selasa, 30 Agustus 2022

Waktu : 10.30

Tempat : Karanganom 2

Puskesmas Karangmojo 1 mengunjungi Dusun Karanganom 2 untuk melakukan


kegiatan PISPK. Kegiatan PISPK ini merupakan kunjungan pertama pada dusun
tersebut. Kegiatan ini bekerjasama dengan para kader dari dusun tersebut ketika akan
mengunjungi rumah dan melakukan intervensi.

Kegiatan meliputi kunjungan ke rumah-rumah warga yang merupakan sasaran PISPK.


Saat kunjungan dilakukan dengan wawancara tentang kesehatan dan pengecekkan
lingkungan rumah yang sesuai dengan 12 indikator dari PISPK, dua diantaranya
keluarga mempunyai akses sarana air bersih dan keluarga mempunyai akses atau
menggunakan jamban sehat.

Setelah dilakukan wawancara dan pemeriksaan rumah, sasaran PISPK tersebut akan
digolongkan menjadi keluarga prasehat, keluarga sehat dan keluarga tidak sehat. Untuk
keluarga prasehat dan tidak sehat akan dilakukan kunjungan selanjutnya sekitar 1
bulan kemudian untuk menilai apakah komitmen dilakukan atau tidak. Setelah penilaian
keluarga sesuai dengan golongannya, pasien diberikan edukasi sesuai dengan kategori
yang kurang dan mendorong keluarga untuk berkomitmen untuk menyanggupi
intervensi yang dilakukan.

Hasil observasi rumah :


Rumah terdiri dari 6 ruangan yaitu ruang tamu, 3 kamar tidur, dapur dan toilet. Dinding
dan lantai terbuat dari tehel. Pencahayaan dan ventilasi sudah baik, atap rumah berupa
genteng. Sumur yang digunakan untuk memasak dan mencuci baju. Kamar mandi
sudah menggunakan jamban, namun jarak septi tank dan sumur kurang dari 10 meter.
Tidak terdapat keluarga yang merokok di rumah

Kesimpulan :
Perlunya edukasi terhadap akses air keluarga yang digunakan untuk memasak berasal
dari sumur yang jaraknya kurang dari 10 meter memungkinkan terjadi resiko penyakit
pencernaan. Pencahayaan dan ventilasi sudah baik..ACC
Kesehatan Lingkungan (Rumah Sehat) 5

Identitas keluarga binaan :


Keluarga Tn. S. (Karanganom 2)
Latar belakang :
Kesehatan lingkungan merupakan faktor penting dalam kehidupan sosial
kemasyarakatan, bahkan merupakan salah satu unsur penentu atau determinan dalam
kesejahteraan penduduk. Dimana lingkungan yang sehat sangat dibutuhkan bukan
hanya untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, tetapi juga untuk
kenyamanan hidup dan meningkatkan efisiensi kerja/belajar. Kesehatan lingkungan
bisa berakibat positif terhadap kondisi elemen-elemen hayati dan non hayati dalam
ekosistem. Bila lingkungan tidak sehat maka sakitlah elemennya, tapi sebaliknya jika
lingkungan sehat maka sehat pulalah ekosistem tersebut. Perilaku yang kurang baik
dari manusia telah mengakibatkan perubahan ekosistem dan timbulnya sejumlah
masalah sanitasi.
Rumah merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia yang berfungsi sebagai
tempat tinggal atau hunian dan sarana pembinaan keluarga. Rumah harus sehat dan
nyaman agar penghuninya dapat melakukan aktivitas sehari-hari dengan aman tanpa
adanya resiko atau gangguan. Konstruksi rumah dan lingkungan rumah yang tidak
memenuhi syarat kesehatan merupakan faktor risiko penularan berbagai jenis penyakit,
khususnya penyakit yang berbasis lingkungan. Derajat kesehatan masyarakat
dipengaruhi oleh berbagai faktor diantaranya adalah faktor keturunan (genetik), faktor
fasilitas dan pelayanan kesehatan, faktor pengetahuan dan perilaku hidup sehat serta
faktor lingkungan. Lingkungan meliputi ketersediaan air bersih, tempat pembuangan
sampah, pembuangan air limbah, pembuangan kotoran manusia, sanitasi dan
lingkungan perumahan.
Deskripsi pelaksanaan:

Hari, tanggal : Selasa, 30 Agustus 2022


Waktu : 11.00

Tempat : Karanganom 2

Puskesmas Karangmojo 1 mengunjungi Dusun Karanganom 2 untuk melakukan


kegiatan PISPK. Kegiatan PISPK ini merupakan kunjungan pertama pada dusun
tersebut. Kegiatan ini bekerjasama dengan para kader dari dusun tersebut ketika akan
mengunjungi rumah dan melakukan intervensi.

Kegiatan meliputi kunjungan ke rumah-rumah warga yang merupakan sasaran PISPK.


Saat kunjungan dilakukan dengan wawancara tentang kesehatan dan pengecekkan
lingkungan rumah yang sesuai dengan 12 indikator dari PISPK, dua diantaranya
keluarga mempunyai akses sarana air bersih dan keluarga mempunyai akses atau
menggunakan jamban sehat.

Setelah dilakukan wawancara dan pemeriksaan rumah, sasaran PISPK tersebut akan
digolongkan menjadi keluarga prasehat, keluarga sehat dan keluarga tidak sehat. Untuk
keluarga prasehat dan tidak sehat akan dilakukan kunjungan selanjutnya sekitar 1
bulan kemudian untuk menilai apakah komitmen dilakukan atau tidak. Setelah penilaian
keluarga sesuai dengan golongannya, pasien diberikan edukasi sesuai dengan kategori
yang kurang dan mendorong keluarga untuk berkomitmen untuk menyanggupi
intervensi yang dilakukan.

Hasil observasi rumah :


Rumah terdiri dari 6 ruangan yaitu ruang tamu, 3 kamar tidur, dapur dan toilet. Dinding
dari semen yang sudah dicat, lantai terbuat dari tehel. Pencahayaan dan ventilasi
sudah baik, atap rumah berupa genteng. Sumur yang digunakan untuk memasak dan
mencuci baju. Kamar mandi sudah menggunakan jamban, namun jarak septi tank dan
sumur kurang dari 10 meter. Tidak terdapat keluarga yang merokok di rumah
Kesimpulan :
Perlunya edukasi terhadap akses air keluarga yang digunakan untuk memasak berasal
dari sumur yang jaraknya kurang dari 10 meter memungkinkan terjadi resiko penyakit
pencernaan. Pencahayaan dan ventilasi sudah baik..ACC

Kesehatan Lingkungan (Rumah Sehat) 6

Identitas keluarga binaan :


Keluarga Ny. K. (Karanganom 2)
Latar belakang :
Kesehatan lingkungan merupakan faktor penting dalam kehidupan sosial
kemasyarakatan, bahkan merupakan salah satu unsur penentu atau determinan dalam
kesejahteraan penduduk. Dimana lingkungan yang sehat sangat dibutuhkan bukan
hanya untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, tetapi juga untuk
kenyamanan hidup dan meningkatkan efisiensi kerja/belajar. Kesehatan lingkungan
bisa berakibat positif terhadap kondisi elemen-elemen hayati dan non hayati dalam
ekosistem. Bila lingkungan tidak sehat maka sakitlah elemennya, tapi sebaliknya jika
lingkungan sehat maka sehat pulalah ekosistem tersebut. Perilaku yang kurang baik
dari manusia telah mengakibatkan perubahan ekosistem dan timbulnya sejumlah
masalah sanitasi.
Rumah merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia yang berfungsi sebagai
tempat tinggal atau hunian dan sarana pembinaan keluarga. Rumah harus sehat dan
nyaman agar penghuninya dapat melakukan aktivitas sehari-hari dengan aman tanpa
adanya resiko atau gangguan. Konstruksi rumah dan lingkungan rumah yang tidak
memenuhi syarat kesehatan merupakan faktor risiko penularan berbagai jenis penyakit,
khususnya penyakit yang berbasis lingkungan. Derajat kesehatan masyarakat
dipengaruhi oleh berbagai faktor diantaranya adalah faktor keturunan (genetik), faktor
fasilitas dan pelayanan kesehatan, faktor pengetahuan dan perilaku hidup sehat serta
faktor lingkungan. Lingkungan meliputi ketersediaan air bersih, tempat pembuangan
sampah, pembuangan air limbah, pembuangan kotoran manusia, sanitasi dan
lingkungan perumahan.
Deskripsi pelaksanaan:

Hari, tanggal : Selasa, 30 Agustus 2022

Waktu : 11.30

Tempat : Karanganom 2

Puskesmas Karangmojo 1 mengunjungi Dusun Karanganom 2 untuk melakukan


kegiatan PISPK. Kegiatan PISPK ini merupakan kunjungan pertama pada dusun
tersebut. Kegiatan ini bekerjasama dengan para kader dari dusun tersebut ketika akan
mengunjungi rumah dan melakukan intervensi.

Kegiatan meliputi kunjungan ke rumah-rumah warga yang merupakan sasaran PISPK.


Saat kunjungan dilakukan dengan wawancara tentang kesehatan dan pengecekkan
lingkungan rumah yang sesuai dengan 12 indikator dari PISPK, dua diantaranya
keluarga mempunyai akses sarana air bersih dan keluarga mempunyai akses atau
menggunakan jamban sehat.

Setelah dilakukan wawancara dan pemeriksaan rumah, sasaran PISPK tersebut akan
digolongkan menjadi keluarga prasehat, keluarga sehat dan keluarga tidak sehat. Untuk
keluarga prasehat dan tidak sehat akan dilakukan kunjungan selanjutnya sekitar 1
bulan kemudian untuk menilai apakah komitmen dilakukan atau tidak. Setelah penilaian
keluarga sesuai dengan golongannya, pasien diberikan edukasi sesuai dengan kategori
yang kurang dan mendorong keluarga untuk berkomitmen untuk menyanggupi
intervensi yang dilakukan.

Hasil observasi rumah :


Rumah terdiri dari 4 ruangan yaitu ruang tamu, 1 kamar tidur, dapur dan toilet. Dinding
dari semen yang sudah dicat, lantai terbuat dari tehel. Pencahayaan dan ventilasi
sudah baik, atap rumah berupa genteng. Sumur yang digunakan untuk memasak dan
mencuci baju. Kamar mandi sudah menggunakan jamban, namun jarak septi tank dan
sumur kurang dari 10 meter. Tidak terdapat keluarga yang merokok di rumah

Kesimpulan :
Perlunya edukasi terhadap akses air keluarga yang digunakan untuk memasak berasal
dari sumur yang jaraknya kurang dari 10 meter memungkinkan terjadi resiko penyakit
pencernaan. Pencahayaan dan ventilasi sudah baik..ACC

Anda mungkin juga menyukai