USG
Saat ini penggunaan peralatan USG di dunia telah meningkat, termasuk di Indonesia karena
harganya relatif lebih murah serta meningkatnya kebutuhan masyarakat. Kompetensi juga harus
disertai perilaku yang etis (beretika baik) dan profesionalitas yang baik. Etika merupakan komponen
penting pada pemeriksaan USG obstetrik. Konsep the fetus as a patient dan strategi peningkatan
pemahaman akan hak otonomi pasien merupakan masalah baru yang harus kita atasi bersama.
Jangan dilupakan prinsip dasar etika kedokteran dalam melaksanakan profesi dokter, yaitu
beneficence, non-maleficence, respect for autonomy, dan justice (adil)
Beneficence
non maleficence
respect for autonomy
justice
Hal khusus yang diharapkan mampu dikuasai oleh dokter umum yang akan melakukan pemeriksaan
USG Obstetri Dasar Terbatas:
Suara merupakan energi gelombang mekanis yang bergetar, berjalan melalui media perantara
menuju suatu objek. Dalam perjalanannya, suara dapat mengalami pemampatan (kompresi),
peregangan, pemantulan dan penyerapan
Prinsip kerja alat USG meniru cara kelelawar dalam mendeteksi suatu objek dengan memancarkan
gelombang suara frekuensi tinggi dan menerima pantulan gelombang suara. Pantulan gelombang
suara tersebut dioleh menjadi “gambar” yang dapat dikenali oleh kelelawar.
Komponen utama pada transduser adalah sumber arus listrik, pelapis akustik (acoustic insulator),
kristal piezoelektrik dan lapisan plastik yang melapisi permukaan transduser. Semua komponen
dalam transduser sangat sensitif terhadap benturan, arus listrik yang tidak stabil, dan zat kimia
korosif (jangan dibersihkan dengan alkohol)
Peralatan:
Melakukan pengaturan peralatan USG sesuai panduan POGI (2013) dan ISUOG (2014):
1. Waktu: tanggal dan jam; sesuai lokasi waktu pemeriksaan (WIT, WITA, WIB)
3. Pasien: nama lengkap, nomor rekam medik, umur, hari pertama haid terakhir (HPHT)
7. Jumlah fokus
12.Peralatan utama: monitor, CPU, transduser (abdomen dan vagina), printer, jeli, dan kertas
tisu besar
Layer monitor
Central Processing Unit
Transduser (probe)
Printer
Jeli USG
Kertas Tisu Besar
Kertas Tisu Besar
Ruang Pemeriksaan
Persiapan Pemeriksaan
Persiapan mencakup pasien, peralatan dan pemeriksa. Pasien telah memahami penjelasan dokter
dan memberikan persetujuan tindak medik (consent dan choice)
Dokter umum pada layanan primer diharapkan memiliki kemampuan penapisan awal abnormalitas
kehamilan dan melakukan rujukan, bukan untuk menegakkan diagnosis dan tatalaksana.
Teknik pemeriksaan 6 langkah (Six Step Approach), telah terlegitimasi oleh The International Society
of Ultrasound in Obstetrics and Gynecology (ISUOG, 2016), digunakan untuk :
- Menentukan kehamilan/bukan kehamilan
- Memeriksa dan mengukur biometri janin (untuk menduga adannya Fetal Growth Restriction atau
Macrosomia)
1. Probe ditempelkan diatas Simfisis/ Suprasimphisis dengan posisi transversal dan marker
pada jam 9. Pada Trimester 3 digunakan untuk Menentukan presentasi/ letak janin 2.
2. Dari Langkah ke-1, probe sliding ke kanan atas, tengah atas, dan kiri atas abdomen dari
pasien gravida tersebut, dengan posisi tetap tegak lurus dan transversal marker pada jam 9.
Pada Trimester 3 difungsikan untuk menemukan gerakan jantung janin sekaligus
menghitung denyut jantung janin dan menilai iramanya dengan M-mode. Janin hidup/
meninggal.
3. Pada Langkah ke 3 probe transversal marker jam 9 mulai dari suprasimfisis kanan probe
sliding ke atas hingga habis, kemudian diulang sama di tengah dan di kiri. Probe kemudian
dipindah posisi longitudinal marker jam 9 mulai dari sisi kanan atas bergeserke kiri hingga
habis, kemudian turun ke tengah dan kemudian bawah. Pada trimester 1 difungsikan untuk
menentukan hamil/ tidak kemudian; Intra/ekstrauterin; jumlah janin dan mengukur GS atau
CRL untuk menentukan umur kehamilan serta taksiran persalinan.
4. Pada Langkah Ke-4 posisi probe longitudinal marker jam 12 posisi mulai dari kanan atas
bergerak ke bawah hingga habis, kemudian dilanjutkan ke tengah dan ke kiri. Langka ini
difungsikan untuk menentukan lokasi plasenta sehingga probe dimulai di fundus bila
ditemukan di sini berarti normal (lokasi normal) bila ditemukan di bawah berarti curiga
previa.
5. Langkah ke 5, menempelkan probe pada posisi tegak lurus di 4 kuadran abdomen kemudian
mencari jarak vertikal terdalam ytang terbebas dari organ janin dan tali pusat untuk diukur.
Langkah ini difungsikan untuk mengukur kecukupan jumlah cairan ketuban. Nilai normal 2-8
Menentukan jumlah cairan ketuban.
6. Langkah ke 6 ini sama dengan langkah ke 3 probe transversal marker jam 9 mulai dari
suprasimfisis kanan probe sliding ke atas hingga habis, kemudian diulang sama di tengah dan
di kiri. Probe kemudian dipindah posisi longitudinal marker jam 9 mulai dari sisi kanan atas
bergeser ke kiri hingga habis, kemudian turun ke tengah dan kemudian bawah. Pada
trimester 3 difungsikan untuk menentukan ukuran biometri janin, BPD, HC, AC, FL.
9. Umur kehamilan berdasar USG à berbeda > 4 minggu disbanding hitungan berdasar HPMT à rujuk
10. Taksiran tanggal persalinan berdasar USG/HPL à berbeda > 4 minggu disbanding hitungan
berdasar HPMT à rujuk
11. Lokasi plasenta serta ada tidaknya solusio plasenta à kesan dibawah atau kesan solusio à rujuk
12. Jumlah cairan amnion à kesan sedikit atau kesan terlalu banyak à rujuk
Latar Belakang
Penyakit kardiovaskular pada kehamilan mencakup rentang patologi yang luas. . Beberapa penyakit
ini dapat mengalami eksaserbasi dari penyakit yang mendasari pada masa kehamilan, atau dapat
juga merupakan suatu proses perjalanan penyakit baru yang terjadi akibat perubahan hormonal
yang kompleks dan bagian dari fisiologi kehamilan. Kondisi yang sebelumnya dan dapat
memperberat kondisi wanita saat kehamilan terhadap penyakit kardiovaskular antara lain:
hipertensi, diabetes melitus, dan penyakit jantung kongenital
Etiologi
Kardiomiopati:
Penyebabnya miokarditis virus, penyebab autoimun, instabilitas hemodinamik dan lain-lain.
Faktor risiko kardiomiopati dapat terjadi pada wanita yang tidak sedang hamil dan berlanjut
saat kehamilan dan setelah kehamilan
Penyakit jantung coroner
Faktor risiko yang menyebabkan terjadinya penyakit jantung iskemik termasuk hipertensi,
hiperlipidemia, dan hipertrigliseridemia, diabetes melitus, obesitas, merokok, dan imobilitas.
Infark miokardium yang berhubungan dengan kehamilan
Faktor risiko yang sama yang terjadi pada penyakit jantung koroner juga ada pada infark
miokard terkait kehamilan. kondisi kehamilan tertentu seperti pre-eklamsia dan eklamsia
dapat memperbesar risiko terjadinya infark miokard pada kehamilan.
Penyakit katup jantung:
walaupun hemodinamik dari kehamilan memperparah penyakit katup jantung tertentu,
belum dapat disimpulkan apakah kehamilan memiliki peran khusus dalam etiologi penyakit
katup jantung yang baru terdiagnosis saat kehamilan.
Epidemiologi
Patofisiologi
Curah jantung
peningkatan curah jantung sebesar 20-50% pada 5 minggu awal gestasi dan meningkat
sampai akhir gestasi
Laju jantung
terdapat peningkatan laju jantung kira-kira 15-30% pada trimester pertama kehamilan
Resistensi vaskular sistemik
Resistensi vaskular sistemik menurun selama kehamilan diperkirakan perubahannya
mencapai 30%.
Tekanan darah
Tekanan darah sedikit menurun pada awal kehamilan.nilai ini menjadi normal atau bahkan
meningkat pada akhir kehamilan.
Perubahan struktural yang spesifik yang terjadi pada jantung saat kehamilan , efek yang umum
terjadi adalah pelebaran atrium dan ventrikel sampai pada akhir kehamilan.
Anamnesis riwayat perjalanan penyakit penting untuk mendiagnosis berbagai penyakit jantung pada
kehamilan, Ciri-ciri tertentu akan mengarah pada pertimbangan adanya penyakit kardiovaskular,
antara lain:
Sesak nafas (dispnoe), nafas pendek, dispnoe saat aktivitas, paroxysmal nocturnal dyspnea
dan orthopnea.
Peningkatan edema
Nyeri dada atau angina
Syncope
Riwayat keluarga sakit jantung, khususnya pada masa kehamilan.
Pemeriksaan fisik
Takipnea, takikardia, hipotensi, sianosis, jari tabuh, distensi vena jugularis, ronkhi, asites,
hepatomegali, edema perifer, kelainan bunyi jantung (murmur, S3 gallop) refluks
hepatojugularis dan apex jantung bergeser ke lateral dari garis midklavikula.
Evaluasi
Pemeriksaan laboratorium:
darah rutin dan analisa urin untuk melihat adanya protein urin penanda preeklamsia
angka lekosit untuk penanda adanya inflamasi pada kasus miokarditis dan infark miokard
kreatinin serum untuk melihat adanya hipoperfusi pada RPS
brain natriuretic peptide (BNP) juga meningkat pada kehamilan
EKG
kehamilan dapat menyebabkan rotasi jantung ke kiri dan resultan dari deviasi aksis kiri.
Aritmia
elevasi segmen ST atau depresi segmen ST, inversi gelombang T, bentukan gelombang Q.
Perubahan segmen ST non spesifik atau gelombang T dapat terjadi pada 14 % kehamilan.
Tata Laksana
Mereka yang memiliki riwayat penyakit jantung sebelumnya harus meningkatkan kewaspadaan dan
melanjutkan terapi yang terdahulu:
Morfin (Kategori C)
Beta-blockers (Kategori B: metoprolol; Kategori C: atenolol)
Calcium channel blockers: (kategori C)
Angiotensin-converting enzyme (ACE) inhibitors dan angiotensin receptor blockers (ARBs)
(Kategori C pada trimester pertama dan Kategori D pada trimester kedua dan ketiga)
Statin (kategori X)
Unfractionated heparin (Kategori C)
Low-molecular-weight heparin ( Kategori B)
Aspirin (Kategori C)
Glycoprotein IIb/IIIa inhibitors (Kategori B: eptifibatide, tirofiban; Kategori C: abciximab)
Beberapa terapi antihipertensi yang telah menunjukkan keamanannya selama kehamilan antara lain:
Methyldopa (oral)
Labetalol (oral/IV)
Nifedipine (oral)
Hydralazine (oral/IV)
Nicardipine (IV
Komplikasi
Komplikasi yang berhubungan dengan penyakit jantung pada kehamilan antara lain:
Preeklampsia
Kelahiran preterm
Perdarahan
Abruptio plasenta
Diabetes gestasional
Spesialis Anak
EKG
Dasar EKG adalah gelombang pada EKG:
gelombang P
SegmenPR
SegmenST
Gelombang T
Lead I, dibuat dengan membuat tangan kiri positif dan tangan kanan negatif. Sudut
orientasinya adalah0o
Lead II, dibuat dengan membuat kaki positif dan tangan kanan negatif. Sudut orientasinya
adalah60o
Lead III, dibuat dengan membuat kaki positif dan tangan kiri negatif. Sudut orientasinya
adalah120o .
Tiga leads dibuat dengan cara satu lead dipilih menjadi yang positif, sementara yang lainnya menjadi
negatif.
Lead aVL dibuat dengan membuat tangan kiri positif dan ekstremitas lainnya negatif. 170
Sudut orientasinya adalah-30o
Lead aVR dibuat dengan membuat tangan kanan positif dan ekstremitas lainnya negatif.
Sudut orientasinya adalah-150o
Lead aVF dibuat dengan membuat kaki positif dan ekstremitas lainnya negatif. Sudut
orientasinya adalah+90