Anda di halaman 1dari 16

COMPILE UKP

Kasus 82
1. Tanggal Pelayanan: 25/11/2022
2. Data Dasar Pasien: Tn. MH, 37 tahun
3. Jenis Kelamin: Pria
4. Kategori Pasien: Dewasa
5. Kategori Kasus: Non-covid
6. Kode Kegiatan: Medik / Bedah / Kegawatdaruratan / Kebidanan-Perinatal / Kejiwaan /
Medikolegal
7. Data Pelaksanaan:
a. Farmakologis:
Antasida DOEN, diminum 3x1
Ranititdine 150 mg, diminum 2x1
Paracetamol 500 mg, diminum 3x1, jika ada keluhan nyeri
b. Non-farmakologis:
Pasien diminta untuk mengobservasi gejala BAK, jika muncul keluhan BAK sakit
atau sulit keluar, pasien diminta Kembali ke puskesmas untuk dilakukan pemeriksaan
lebih lanjut dan tatalaksana
Pasien diminta makan lebih teratur dan menghindari makanan pedas dan asam
Makan jangan sampai terlalu kenyang untuk menghindari rasa tidak nyaman di perut
Pasien diminta untuk mengurangi aktivitas yang dapat memperberat keluhan nyeri
pada pinggang, seperti membawa beban berat
8. Data Ringkasan Penyakit
a. Subjective:
i. RPS: OS datang dengan keluhan nyeri pada pinggang kiri sejak 1 minggu
yang lalu, keluhan nyeri dirasakan hilang timbul dan tidak sering. Untuk
keluhan BAK dan BAB disangkal, pasien minum air sebanyak 6-7 gelas (lk
200 ml) dalam 1 hari. selain itu, pasien juga mengeluhkan adanya nyeri pada
ulu hati disertai rasa tidak nyaman. Pasien suka terlambat makan.
ii. RPD: Riw. Alergi makanan/obat (-), asma (-), HT (-), DM (-), riwayat batu
ginjal (+) dan sudah ditatalaksana
b. Objective:
i. Kondisi umum: baik, compos mentis
ii. Tanda vital: TD 143/84 mmHg; N 80 kpm; suhu 36,7; RR 20 kpm
iii. Status generalis:
1. Kepala-Leher: sklera ikterik (-/-). Konjungtiva anemis (-/-), mata
cekung (-/-), allergic shiner (-), edema palpebra (-/-), secret pada
hidung (-), bibir kering (-), peningkatan JVP (-/-), nyeri tekan pada
area wajah (-)
2. Thorax: Gerakan simetris, jejas (-), nyeri tekan (-), SDV (+/+), ronki
(-/-), wheezing (-/-), S1 S2 reguler, murmur (-)
3. Abdomen: supel, BU (+) dalam batas normal, perkusi timpani pada
seluruh lapang abdomen, nyeri tekan (+) di epigastrium, nyeri ketok
CVA (-/-), pembesaran organ (-)
4. Ekstremitas: akral hangat, WPK <2 detik, pulsasi regular
iv. Status lokalis: NT (+) di regio lumbal kiri
9. Data Diagnosis: K30 dan M79
10. Data Detil Diagnosis: dyspepsia dan myalgia

ACC
Kasus 83
1. Tanggal Pelayanan: 30/11/2022
2. Data Dasar Pasien: Ny. T, 65 tahun
3. Jenis Kelamin: Wanita
4. Kategori Pasien: Lansia
5. Kategori Kasus: Non-covid
6. Kode Kegiatan: Medik / Bedah / Kegawatdaruratan / Kebidanan-Perinatal / Kejiwaan /
Medikolegal
7. Data Pelaksanaan:
a. Farmakologis:
Amlodipine 10 mg, 1x1 diminum pada malam hari
Paracetamol 500 mg, 3x1 diminum jika ada keluhan nyeri
b. Non-farmakologis:
Pasien disarankan untuk minum obat tensi secara teratur setiap hari dan mengurangi
makanan yang asin atau mengandung garam tinggi untuk mencegah tensi tinggi
Pasien diminta kontrol Kembali bulan depan untuk mengecek tensinya
Untuk keluhan nyeri di jari, ini bisa dijaga kebersihan kuku dan jarinya, hindari
memotong kuku terlalu pendek, dan jika mau bisa dilakukan pengeluaran nanah
secara bersih di rumah, setelah itu dapat dijaga bersih agar tidak infeksi
8. Data Ringkasan Penyakit
a. Subjective:
i. RPS: OS datang untuk kontrol HT, obat sekarang sudah habis. Saat ini pasien
ada keluhan nyeri pada jari tangan kanan sejak 3 hari yang lalu, nyeri
dirasakan awal-awal hanya ringan karena memotong kuku terlalu pendek,
namun sekarang nyeri lebih berat semenjak kemarin membersihkan ladang
dengan tangan.
ii. RPD: Riw. Alergi makanan/obat (-), asma (-), DM (-)
b. Objective:
i. Kondisi umum: baik, compos mentis
ii. Tanda vital: TD 133/96 mmHg; N 106 kpm; suhu 36,7; RR 20 kpm
iii. Status generalis:
1. Kepala-Leher: sklera ikterik (-/-). Konjungtiva anemis (-/-), mata
cekung (-/-), allergic shiner (-), edema palpebra (-/-), secret pada
hidung (-), bibir kering (-), peningkatan JVP (-/-), nyeri tekan pada
area wajah (-)
2. Thorax: Gerakan simetris, jejas (-), nyeri tekan (-), SDV (+/+), ronki
(-/-), wheezing (-/-), S1 S2 reguler, murmur (-)
3. Abdomen: supel, BU (+) dalam batas normal, perkusi timpani pada
seluruh lapang abdomen, nyeri tekan (-), nyeri ketok CVA (-/-),
pembesaran organ (-)
4. Ekstremitas: akral hangat, WPK <2 detik, pulsasi regular
iv. Status lokalis: tampak adanya pustule pada tepi kuku jari 1 tangan kanan,
disertai edema (+) dan eritema (+), NT (+)
9. Data Diagnosis: I10 dan L03
10. Data Detil Diagnosis: HT esensial dan paronychia
ACC
Kasus 84
1. Tanggal Pelayanan: 01/12/2022
2. Data Dasar Pasien: Ny. W, 62 tahun
3. Jenis Kelamin: Wanita
4. Kategori Pasien: Dewasa
5. Kategori Kasus: Non-covid
6. Kode Kegiatan: Medik / Bedah / Kegawatdaruratan / Kebidanan-Perinatal / Kejiwaan /
Medikolegal
7. Data Pelaksanaan:
a. Farmakologis:
Amlodipine 5 mg, 1x1
Betahistine 6 mg, 3x1
Paracetamol 500 mg, 3x1 diminum jika ada keluhan nyeri
b. Non-farmakologis:
Pasien disarankan untuk meminum obat tensi secara secara teratur setiap hari dan
mengurangi makanan yang asin atau mengandung garam tinggi untuk mencegah tensi
tinggi
Pasien disarankan kontrol Kembali bulan depan untuk mengecek tensinya
Pasien disarankan untuk mencecgah perubahan posisi yang terlalu cepat untuk
mencegah gejala muncul lagi dan di rumah dapat dicoba untuk Latihan Brandt-
Darroff
Pasien disarankan untuk meminum obat gula secara rutin dan diperiksa kadar gulanya
secara rutin untuk mencegah kadar gula terlalu tinggi yang dapat menyebabkan efek
samping yang tidak diinginkan
8. Data Ringkasan Penyakit
a. Subjective:
i. RPS: OS datang dengan keluhan adanya pusing yang terasa seperti berputar
sejak 3 hari yang lalu. keluhan semakin dirasakan terutama saat perubahan
posisi dari tidur ke bangun dan kalau menengok dengan cepat. Keluhan
seperti mual dan muntah disangkal, pandangan kabur disangkal. Pasien
merasa saat pusingnya muncul, dada terasa nyeri. Pasien belum minum obat
apapun untuk keluhan ini. Keluhan ini baru pertama kali dirasakan.
Pasien sudah minum obat tensi dan gula sebelumnya dan obat gula masih
ada. Untuk obat tensi sudah habis. Namun, pasien tidak kontrol secara rutin.
ii. RPD: Riw. Alergi makanan/obat (-), asma (-), HT (+), DM (+)
b. Objective:
i. Kondisi umum: baik, compos mentis
ii. Tanda vital: TD 134/83 mmHg; N 74 kpm; suhu 36,7; RR 20 kpm
iii. Status generalis:
1. Kepala-Leher: sklera ikterik (-/-). Konjungtiva anemis (-/-), mata
cekung (-/-), allergic shiner (-), edema palpebra (-/-), secret pada
hidung (-), bibir kering (-), peningkatan JVP (-/-), nyeri tekan pada
area wajah (-)
2. Thorax: Gerakan simetris, jejas (-), nyeri tekan (-), SDV (+/+), ronki
(-/-), wheezing (-/-), S1 S2 reguler, murmur (-)
3. Abdomen: supel, BU (+) dalam batas normal, perkusi timpani pada
seluruh lapang abdomen, nyeri tekan (-), nyeri ketok CVA (-/-),
pembesaran organ (-)
4. Ekstremitas: akral hangat, WPK <2 detik, pulsasi regular
9. Data Diagnosis: I10, E11, H81
10. Data Detil Diagnosis: HT esensial, DM tipe 2, dan vertigo ACC
Kasus 85
1. Tanggal Pelayanan: 01/12/2022
2. Data Dasar Pasien: Ny. P, 55 tahun
3. Jenis Kelamin: Wanita
4. Kategori Pasien: Dewasa
5. Kategori Kasus: Non-covid
6. Kode Kegiatan: Medik / Bedah / Kegawatdaruratan / Kebidanan-Perinatal / Kejiwaan /
Medikolegal
7. Data Pelaksanaan:
a. Farmakologis:
Cetirizine 10 mg, 1x1
Dexamethasone 0,5 mg, 2x1
b. Non-farmakologis:
Pasien disarankan untuk istirahat yang cukup, makan makanan yang bergizi dan
minum yang banyak
Pasien juga disarankan untuk makan makanan yang tidak menyebabkan nyeri di
tenggorokan, seperti makanan yang lebih lunak atau hangat
Pasien disarankan untuk menggunakan masker saat beraktivitas keluar rumah untuk
mencegah penularan
8. Data Ringkasan Penyakit
a. Subjective:
i. RPS: OS datang dengan keluhan adanya batuk kering sejak 3 hari yang lalu.
Keluhan disertai dengan adanya nyeri pada tenggorokan terutama saat
menelan. Untuk keluhan pilek, demam, dan sesak nafas disangkal. Pasien
belum memberikan obat apapun sebelumnya untuk keluhan ini.
ii. RPD: Riw. Alergi makanan/obat (-), asma (-), HT (-), DM (-)
b. Objective:
i. Kondisi umum: baik, compos mentis
ii. Tanda vital: TD 124/76 mmHg; N 74 kpm; suhu 36,7; RR 20 kpm
iii. Status generalis:
1. Kepala-Leher: sklera ikterik (-/-). Konjungtiva anemis (-/-), mata
cekung (-/-), allergic shiner (-), edema palpebra (-/-), secret pada
hidung (-), bibir kering (-), peningkatan JVP (-/-), nyeri tekan pada
area wajah (-), orofaring hiperemis (+)
2. Thorax: Gerakan simetris, jejas (-), nyeri tekan (-), SDV (+/+), ronki
(-/-), wheezing (-/-), S1 S2 reguler, murmur (-)
3. Abdomen: supel, BU (+) dalam batas normal, perkusi timpani pada
seluruh lapang abdomen, nyeri tekan (-), nyeri ketok CVA (-/-),
pembesaran organ (-)
4. Ekstremitas: akral hangat, WPK <2 detik, pulsasi regular
9. Data Diagnosis: J02
Data Detil Diagnosis: Faringitis akut ACC
10.
Kasus 86
1. Tanggal Pelayanan: 01/12/2022
2. Data Dasar Pasien: An. AM, 12 tahun
3. Jenis Kelamin: Wanita
4. Kategori Pasien: Bayi-anak
5. Kategori Kasus: Non-covid
6. Kode Kegiatan: Medik / Bedah / Kegawatdaruratan / Kebidanan-Perinatal / Kejiwaan /
Medikolegal
7. Data Pelaksanaan:
a. Farmakologis:
Miconazole krim, 3 x ue
Amoksisilin 500 mg, 3x1
Metilprednisolone 4 mg, 2x1
Paracetamol 500 mg, 3x1, diminum jika ada keluhan nyeri
b. Non-farmakologis:
Pasien disarankan untuk kontrol ulang 3 hari untuk evaluasi benjolan
Untuk keluhan gatal, pasien disarankan untuk mandi minimal 2x sehari dan menjaga
kebersihan area perut dan menjaga agar tidak lembap
Jangan menggunakan handuk secara bersamaan untuk mencegah penularan
Jangan menggunakan pakaian ketat terlebih dahulu
8. Data Ringkasan Penyakit
a. Subjective:
i. RPS: OS datang dengan keluhan adanya benjolan di paha yang terasa
membesar sejak 1 minggu yang lalu. Awalnya, pasien tidak merasa adanya
benjolan sebelumnya. Keluhan disertai dengan rasa nyeri pada benjolan.
Keluhan demam, mual muntah, kembung, gangguan BAB, gangguan
berkemih disangkal. Selain itu, pasien juga ada keluhan gatal pada perut sejak
1 bulan yang lalu. Gatal dirasakan bertambah berat jika pasien berkeringat.
Pasien sudah memberikan terapi dengan salep digenta namun keluhan
dirasakan tidak membaik. Pasien sudah pernah merasakan ini sebelumnya
dan berobat ke SpKK dan sudah sembuh, sekarang keluhan muncul lagi
ii. RPD: Riw. Alergi makanan/obat (-), asma (-), HT (-), DM (-)
b. Objective:
i. Kondisi umum: baik, compos mentis
ii. Tanda vital: TD 106/74 mmHg; N 86 kpm; suhu 36,7; RR 20 kpm
iii. Status generalis:
1. Kepala-Leher: sklera ikterik (-/-). Konjungtiva anemis (-/-), mata
cekung (-/-), allergic shiner (-), edema palpebra (-/-), secret pada
hidung (-), bibir kering (-), peningkatan JVP (-/-), nyeri tekan pada
area wajah (-)
2. Thorax: Gerakan simetris, jejas (-), nyeri tekan (-), SDV (+/+), ronki
(-/-), wheezing (-/-), S1 S2 reguler, murmur (-)
3. Abdomen: supel, BU (+) dalam batas normal, perkusi timpani pada
seluruh lapang abdomen, nyeri tekan (-), nyeri ketok CVA (-/-),
pembesaran organ (-)
4. Ekstremitas: akral hangat, WPK <2 detik, pulsasi regular
iv. Status lokalis:
1. Pada paha kiri tampak adanya benjolan berukuran 5x3 cm,
hiperpigmentasi, teraba hangat, NT (+)
2. Pada perut tampak lesi plak hiperpigmentasi berbatas tegas, single,
dengan ukuran 15x10 cm, tepi lesi tampak aktif dengan central
healing
9. Data Diagnosis: B35.4 dan L02
10. Data Detil Diagnosis: Tinea corporis dan Abses inguinal ACC
Kasus 87
1. Tanggal Pelayanan: 02/12/2022
2. Data Dasar Pasien: An. AD, 18 tahun
3. Jenis Kelamin: Wanita
4. Kategori Pasien: Bayi-anak
5. Kategori Kasus: Non-covid
6. Kode Kegiatan: Medik / Bedah / Kegawatdaruratan / Kebidanan-Perinatal / Kejiwaan /
Medikolegal
7. Data Pelaksanaan:
a. Non-farmakologis:
Pasien disarankan untuk memanajemen stress dan bisa mencari hobi untuk
mengurangi stress
Pasien disarankan juga untuk dapat bercerita dengan orang lain jika merasa tidak
nyaman akan suatu hal
Dapat berolahraga untuk dapat meningkatkan hormone kesenangan
Dapat melakukan hal yang disukai terlebih dahulu untuk dapat mengurangi beban
pikiran
8. Data Ringkasan Penyakit
a. Subjective:
i. RPS: OS datang dengan keluhan kehilangan nafsu makan sejak sekitar 2
bulan yang lalu. Pasien tidak ada keluhan seperti mual muntah, kembung,
rasa tidak nyaman di perut, dan penurunan berat badan. Pasien sering merasa
deg-degan dan sakit kepala seperti ditekan pada kepala. Saat ini pasien hanya
merasa lelah dan setiap makan terasa malas. Untuk keluhan tidur disangkal
dan untuk kegiatan sehari-hari pasien masih dapat melakukannya dan masih
bisa merasa senang. Pasien saat ini sedang bekerja dan sedang banyak
pekerjaannya, sehingga pasien merasa lelah.
ii. RPD: Riw. Alergi makanan/obat (-), asma (-), HT (-), DM (-)
b. Objective:
i. Kondisi umum: pasien tampak murung, compos mentis
ii. Tanda vital: TD 101/67 mmHg; N 89 kpm; suhu 36,7; RR 20 kpm
iii. Status generalis:
1. Kepala-Leher: sklera ikterik (-/-). Konjungtiva anemis (-/-), mata
cekung (-/-), allergic shiner (-), edema palpebra (-/-), secret pada
hidung (-), bibir kering (-), peningkatan JVP (-/-), nyeri tekan pada
area wajah (-)
2. Thorax: Gerakan simetris, jejas (-), nyeri tekan (-), SDV (+/+), ronki
(-/-), wheezing (-/-), S1 S2 reguler, murmur (-)
3. Abdomen: supel, BU (+) dalam batas normal, perkusi timpani pada
seluruh lapang abdomen, nyeri tekan (-), nyeri ketok CVA (-/-),
pembesaran organ (-)
4. Ekstremitas: akral hangat, WPK <2 detik, pulsasi regular
9. Data Diagnosis: F32
10. Data Detil Diagnosis: depresi ringanACC,coba di cari pemeriksaan psikiatrinya dik
Kasus 88
1. Tanggal Pelayanan: 01/12/2022
2. Data Dasar Pasien: Ny. SW, 47 tahun
3. Jenis Kelamin: Wanita
4. Kategori Pasien: Dewasa
5. Kategori Kasus: Non-covid
6. Kode Kegiatan: Medik / Bedah / Kegawatdaruratan / Kebidanan-Perinatal / Kejiwaan /
Medikolegal
7. Data Pelaksanaan:
a. Farmakologis:
Piroksikam 10 mg, 2x1 diminum hanya jika ada keluhan nyeri
Vitamin B kompleks, 1x1
b. Non-farmakologis:
Pasien disarankan untuk mengurangi kegiatan yang memberatkan lutut seperti lompat
atau mengangkat beban berat
Pasien juga disarankan untuk menurunkan berat badan agar tidak menyebabkan nyeri
bertambah pada lutut
8. Data Ringkasan Penyakit
a. Subjective:
i. RPS: OS datang dengan keluhan adanya nyeri pada lutut yang baru dirasakan
sejak 2 minggu yang lalu. Nyeri pertama kali dirasakan saat pasien sedang
senam dan ada Gerakan lompat lalu lutut mulai terasa sakit. Setelah itu,
kadang lutut terasa nyeri kalau bergerak agak lama. BB pasien dalam 2 bulan
ini naik dari 67 sampai 72 kg.
ii. RPD: Riw. Alergi makanan/obat (-), asma (-), HT (-), DM (-)
b. Objective:
i. Kondisi umum: baik, compos mentis
ii. Tanda vital: TD 120/78 mmHg; N 69 kpm; suhu 36,7; RR 20 kpm
iii. Status generalis:
1. Kepala-Leher: sklera ikterik (-/-). Konjungtiva anemis (-/-), mata
cekung (-/-), allergic shiner (-), edema palpebra (-/-), secret pada
hidung (-), bibir kering (-), peningkatan JVP (-/-), nyeri tekan pada
area wajah (-)
2. Thorax: Gerakan simetris, jejas (-), nyeri tekan (-), SDV (+/+), ronki
(-/-), wheezing (-/-), S1 S2 reguler, murmur (-)
3. Abdomen: supel, BU (+) dalam batas normal, perkusi timpani pada
seluruh lapang abdomen, nyeri tekan (-), nyeri ketok CVA (-/-),
pembesaran organ (-)
4. Ekstremitas: akral hangat, WPK <2 detik, pulsasi regular, deformitas
(-/-)
9. Data Diagnosis: M19
10. Data Detil Diagnosis: Osteoarthritis genu ACC
Kasus 89
1. Tanggal Pelayanan: 02/12/2022
2. Data Dasar Pasien: Nn. AW, 22 tahun
3. Jenis Kelamin: Wanita
4. Kategori Pasien: Dewasa
5. Kategori Kasus: Non-covid
6. Kode Kegiatan: Medik / Bedah / Kegawatdaruratan / Kebidanan-Perinatal / Kejiwaan /
Medikolegal
7. Data Pelaksanaan:
a. Farmakologis:
Omeprazole 20 mg, 2x1
Domperidone 10 mg, 3x1
Paracetamol 500 mg, 3x1, diminum jika ada nyeri kepala
b. Non-farmakologis:
Pasien disarankan untuk memanajemen stress agar keluhan tidak terus berulang
Pasien disarankan untuk tidak makan makanan yang pedas dan asam terlebih dahulu
dan tidak langsung berbaring setelah makan
Pasien dapat mencoba makan lebih sering dalam porsi yang lebih sedikit dan tidak
makan terlalu kenyang untuk mencegah keluhan
8. Data Ringkasan Penyakit
a. Subjective:
i. RPS: OS datang dengan keluhan adanya nyeri pada perut awalnya dari ulu
hati namun sekarang dirasakan di seluruh perut, mual muntah (+), perut
terasa panas, terasa pahit di mulut. Pasien sudah mencoba makan lebih teratur
namun keluhan masih sama dirasakan. Untuk BAB masih lancar tidak ada
keluhan. Selain keluhan perut, pasien juga mengeluhkan adanya nyeri pada
kepala kadang-kadang yang terasa seperti ditekan. Pasien saat ini sedang
mengerjakan skripsi.
ii. RPD: Riw. Alergi makanan/obat (-), asma (-), HT (-), DM (-)
b. Objective:
i. Kondisi umum: baik, compos mentis
ii. Tanda vital: TD 91/58 mmHg; N 78 kpm; suhu 36,7; RR 20 kpm
iii. Status generalis:
1. Kepala-Leher: sklera ikterik (-/-). Konjungtiva anemis (-/-), mata
cekung (-/-), allergic shiner (-), edema palpebra (-/-), secret pada
hidung (-), bibir kering (-), peningkatan JVP (-/-), nyeri tekan pada
area wajah (-)
2. Thorax: Gerakan simetris, jejas (-), nyeri tekan (-), SDV (+/+), ronki
(-/-), wheezing (-/-), S1 S2 reguler, murmur (-)
3. Abdomen: supel, BU (+) dalam batas normal, perkusi timpani pada
seluruh lapang abdomen, nyeri tekan (+) di epigastrium, nyeri ketok
CVA (-/-), pembesaran organ (-)
4. Ekstremitas: akral hangat, WPK <2 detik, pulsasi regular
9. Data Diagnosis: K30
10. Data Detil Diagnosis: dyspepsiaACC
Kasus 90
1. Tanggal Pelayanan: 03/12/2022
2. Data Dasar Pasien: Tn. S, 66 tahun
3. Jenis Kelamin: Pria
4. Kategori Pasien: Lansia
5. Kategori Kasus: Non-covid
6. Kode Kegiatan: Medik / Bedah / Kegawatdaruratan / Kebidanan-Perinatal / Kejiwaan /
Medikolegal
7. Data Pelaksanaan:
a. Farmakologis:
Amlodipine 10 mg, 1x1 diminum pada malam hari
Loratadine 10 mg, 1x1
Hidrocortisone krim 3 x ue
PCT 500 mg, 3x1 diminum jika nyeri
b. Non-farmakologis:
Pasien disarankan untuk meminum obat tensi secara teratur dan memeriksakan diri
setiap bulan untuk mengecek kerja obat tensi dan menilai efek samping obat
Pasien juga disarankan untuk mengurangi konsumsi makanan yang mengandung
garam yang tinggi
Untuk keluhan gatal pasien, pasien disarankan untuk tidak menggaruk bagian yang
gatal karena dapat menyebabkan infeksi sekunder dan membuat rasa gatal menjadi
lebih parah, jika terasa gatal pasien dapat menggunakan obat oles atau meminum obat
yang dapat mengurangi gatal
8. Data Ringkasan Penyakit
a. Subjective:
i. RPS: OS datang untuk kontrol tensi, saat ini obat tensi sudah habis.
Saat ini pasien ada keluhan gatal pada bagian pantat yang hilang timbul,
menurut pasien muncul bintik2 merah pada bagian pantat saat gatal muncul.
Gatal muncul terutama saat pasien sedang beristirahat pada malam hari, saat
sedang tidak beraktivitas. Ketika beraktivitas, pasien merasa gatal tidak
terasa. Pasien belum memberikan obat apapun untuk keluhan gatalnya.
Sebelumnya pasien sudah pernah merasakan keluhan seperti ini. Selain itu,
pasien juga merasa kaki kanan dan kiri terasa pegal-pegal.
ii. RPD: Riw. Alergi makanan/obat (-), asma (-), HT (+), DM (-)
b. Objective:
i. Kondisi umum: baik, compos mentis
ii. Tanda vital: TD 144/78 mmHg; N 61 kpm; suhu 36,7; RR 20 kpm
iii. Status generalis:
1. Kepala-Leher: sklera ikterik (-/-). Konjungtiva anemis (-/-), mata
cekung (-/-), allergic shiner (-), edema palpebra (-/-), secret pada
hidung (-), bibir kering (-), peningkatan JVP (-/-), nyeri tekan pada
area wajah (-)
2. Thorax: Gerakan simetris, jejas (-), nyeri tekan (-), SDV (+/+), ronki
(-/-), wheezing (-/-), S1 S2 reguler, murmur (-)
3. Abdomen: supel, BU (+) dalam batas normal, perkusi timpani pada
seluruh lapang abdomen, nyeri tekan (-), nyeri ketok CVA (-/-),
pembesaran organ (-)
4. Ekstremitas: akral hangat, WPK <2 detik, pulsasi regular
9. Data Diagnosis: I10 dan L28
10. Data Detil Diagnosis: HT esensial dan liken simpleks kronis ACC
Kasus 91
1. Tanggal Pelayanan: 02/12/2022
2. Data Dasar Pasien: Ny. S, 49 tahun
3. Jenis Kelamin: Wanita
4. Kategori Pasien: Dewasa
5. Kategori Kasus: Non-covid
6. Kode Kegiatan: Medik / Bedah / Kegawatdaruratan / Kebidanan-Perinatal / Kejiwaan /
Medikolegal
7. Data Pelaksanaan:
a. Farmakologis:
Metformin 500 mg, 1x1 pada siang hari
Simvastatin 20 mg, 1x1
Loratadine 10 mg, 1x1
Hidrocortisone krim, 3 x ue
b. Non-farmakologis:
Pasien disarankan untuk meminum obat gula secara teratur dan kontrol rutin setiap
bulan untuk memantau kadar gula darah pasien. Selain itu, pasien juga disarankan
untuk mengurangi konsumsi makanan atau minuman manis dan mengatur porsi
makanan untuk mencegah peningkatan kadar gula darah.
Pasien juga disarankan untuk mengurangi asupan makanan yang digoreng dan santan
untuk menjaga kadar kolesterol dalam darah.
Untuk keluhan gatal pasien, pasien disarankan untuk tidak menggaruk bagian yang
gatal karena dapat menyebabkan infeksi sekunder dan membuat rasa gatal menjadi
lebih parah, jika terasa gatal pasien dapat menggunakan obat oles atau meminum obat
yang dapat mengurangi gatal.
8. Data Ringkasan Penyakit
a. Subjective:
i. RPS: OS datang untuk kontrol penyakit DM. saat ini obat sudah habis. Pasien
saat ini memiliki keluhan badan terkadang terasa gatal yang hilang-timbul,
pasien merasa gatal kadang terasa saat gerah kadang tidak. Selain itu, pasien
juga merasa ada gatal di selangkangan yang terasa terutama saat pasien tidak
melakukan apapun, pasien akan menggaruk sampai lecet baru pasien merasa
tidak gatal lagi. Pasien belum memberikan obat apapun pada keluhan
gatalnya ini karena pasien merasa malu untuk membeli obat.
ii. RPD: Riw. Alergi makanan/obat (-), asma (-), HT (-), DM (+)
b. Objective:
i. Kondisi umum: baik, compos mentis
ii. Tanda vital: TD 112/75 mmHg; N 87 kpm; suhu 36,7; RR 20 kpm
iii. Status generalis:
1. Kepala-Leher: sklera ikterik (-/-). Konjungtiva anemis (-/-), mata
cekung (-/-), allergic shiner (-), edema palpebra (-/-), secret pada
hidung (-), bibir kering (-), peningkatan JVP (-/-), nyeri tekan pada
area wajah (-), orofaring hiperemis (+)
2. Thorax: Gerakan simetris, jejas (-), nyeri tekan (-), SDV (+/+), ronki
(-/-), wheezing (-/-), S1 S2 reguler, murmur (-)
3. Abdomen: supel, BU (+) dalam batas normal, perkusi timpani pada
seluruh lapang abdomen, nyeri tekan (-), nyeri ketok CVA (-/-),
pembesaran organ (-)
4. Ekstremitas: akral hangat, WPK <2 detik, pulsasi regular
iv. Hasil pemeriksaan laboratorium: kimia darah
GDP 164 mg/dL
Cholesterol 265 mg/dL
LDL 165 mg/dL
9. Data Diagnosis: E11, E78, L28
10. Data Detil Diagnosis: DM tipe 2, hyperlipidemia, liken simpleks kronis ACC
Kasus 92
1. Tanggal Pelayanan: 03/12/2022
2. Data Dasar Pasien: Ny. J, 64 tahun
3. Jenis Kelamin: Wanita
4. Kategori Pasien: Dewasa
5. Kategori Kasus: Non-covid
6. Kode Kegiatan: Medik / Bedah / Kegawatdaruratan / Kebidanan-Perinatal / Kejiwaan /
Medikolegal
7. Data Pelaksanaan:
a. Farmakologis:
Amlodipine 10 mg, 1x1 diminum pada malam hari
Antasida DOEN, 3x1
Omeprazole 20 mg, 1x1
b. Non-farmakologis:
Pasien disarankan untuk meminum obat tensi secara teratur dan memeriksakan diri
setiap bulan untuk mengecek kerja obat tensi dan menilai efek samping obat
Pasien juga disarankan untuk mengurangi konsumsi makanan yang mengandung
garam yang tinggi
Pasien disarankan untuk mengurangi makan makanan yang asam dan pedas terlebih
dahulu untuk mencegah kekambuhan, pasien juga disarankan untuk mencegah makan
terlalu kenyang dan dapat mencoba porsi yang lebih kecil namun sering
Pasien juga disarankan untuk tidak langsung berbaring setelah makan untuk
mencegah naiknya asam lambung
8. Data Ringkasan Penyakit
a. Subjective:
i. RPS: OS datang untuk kontrol tensi, saat ini obat tensi sudah habis.
Saat ini pasien ada keluhan perut terasa sebah, dan terasa panas dan perih
pada bagian perut kiri atas. Pasien merasa kentut tidak lancar. Pasien sudah
merasakan keluhan ini sejak 1 minggu yang lalu. Awalnya, sebelum terasa
perih, pasien memakan mangga (makanan asam). Pasien belum memberikan
obat apapun untuk keluhannya. Untuk keluhan rasa panas di dada dan rasa
asam/pahit di mulut disangkal.
ii. RPD: Riw. Alergi makanan/obat (-), asma (-), HT (+), DM (-), asam lambung
(+)
b. Objective:
i. Kondisi umum: baik, compos mentis
ii. Tanda vital: TD 145/96 mmHg; N 73 kpm; suhu 36,7; RR 20 kpm
iii. Status generalis:
1. Kepala-Leher: sklera ikterik (-/-). Konjungtiva anemis (-/-), mata
cekung (-/-), allergic shiner (-), edema palpebra (-/-), secret pada
hidung (-), bibir kering (-), peningkatan JVP (-/-), nyeri tekan pada
area wajah (-)
2. Thorax: Gerakan simetris, jejas (-), nyeri tekan (-), SDV (+/+), ronki
(-/-), wheezing (-/-), S1 S2 reguler, murmur (-)
3. Abdomen: supel, BU (+) dalam batas normal, perkusi timpani pada
seluruh lapang abdomen, nyeri tekan (+) di epigastrium, nyeri ketok
CVA (-/-), pembesaran organ (-)
4. Ekstremitas: akral hangat, WPK <2 detik, pulsasi regular
9. Data Diagnosis: I10 dan K30
10. Data Detil Diagnosis: HT esensial dan dyspepsiaACC
Kasus 93
1. Tanggal Pelayanan: 03/12/2022
2. Data Dasar Pasien: Ny. R, 63 tahun
3. Jenis Kelamin: Wanita
4. Kategori Pasien: Dewasa
5. Kategori Kasus: Non-covid
6. Kode Kegiatan: Medik / Bedah / Kegawatdaruratan / Kebidanan-Perinatal / Kejiwaan /
Medikolegal
7. Data Pelaksanaan:
a. Farmakologis:
Amlodipine 10 mg, 1x1 diminum pada malam hari
Simvastatin 20 mg, 1x1
Omeprazole 20 mg, 1x1
b. Non-farmakologis:
Pasien disarankan untuk meminum obat tensi secara teratur dan memeriksakan diri
setiap bulan untuk mengecek kerja obat tensi dan menilai efek samping obat
Pasien juga disarankan untuk mengurangi konsumsi makanan yang mengandung
garam yang tinggi
Pasien disarankan untuk mengurangi makan makanan yang asam dan pedas terlebih
dahulu untuk mencegah kekambuhan, pasien juga disarankan untuk mencegah makan
terlalu kenyang dan dapat mencoba porsi yang lebih kecil namun sering
Pasien juga disarankan untuk tidak langsung berbaring setelah makan untuk
mencegah naiknya asam lambung
8. Data Ringkasan Penyakit
a. Subjective:
i. RPS: OS datang untuk kontrol tensi, saat ini obat tensi sudah habis.
Saat ini pasien ada keluhan perut terasa panas sejak 3 hari terakhir, keluhan
dirasakan setelah pasien memakan makanan yang pedas. Untuk keluhan
mual, muntah, dada terasa panas, dan rasa asam/pahit di mulut disangkal.
Pasien belum memberikan obat apapun untuk keluhannya. Pasien juga ingin
memeriksakan kolesterol dan asam urat, karena ada riwayat pernah tinggi
sebelumnya.
ii. RPD: Riw. Alergi makanan/obat (-), asma (-), HT (+), DM (-), asam lambung
(+), kolesterol (+)
b. Objective:
i. Kondisi umum: baik, compos mentis
ii. Tanda vital: TD 134/82 mmHg; N 84 kpm; suhu 36,7; RR 20 kpm
iii. Status generalis:
1. Kepala-Leher: sklera ikterik (-/-). Konjungtiva anemis (-/-), mata
cekung (-/-), allergic shiner (-), edema palpebra (-/-), secret pada
hidung (-), bibir kering (-), peningkatan JVP (-/-), nyeri tekan pada
area wajah (-)
2. Thorax: Gerakan simetris, jejas (-), nyeri tekan (-), SDV (+/+), ronki
(-/-), wheezing (-/-), S1 S2 reguler, murmur (-)
3. Abdomen: supel, BU (+) dalam batas normal, perkusi timpani pada
seluruh lapang abdomen, nyeri tekan (+) di epigastrium, nyeri ketok
CVA (-/-), pembesaran organ (-)
4. Ekstremitas: akral hangat, WPK <2 detik, pulsasi regular
iv. Pemeriksaan laboratorium: kimia darah
Kolesterol total: 206 mg/dL
Trigliseride 231 mg/dL
Asam urat: 4,7 mg/dL
9. Data Diagnosis: I10, E78, dan K30
10. Data Detil Diagnosis: HT esensial, hyperlipidemia, dan dyspepsia ACC

Anda mungkin juga menyukai