Anda di halaman 1dari 167

UKP

13 September 2021 – Vaksinasi PKM (300 org)

18 September 2021 – Vaksinasi PKM (280 org)

21 September 2021 – Desa Siaga Toyomerto

22 September 2021 – Vaksinasi SMPN 3 (200 org)

27 September 2021 – Vaksinasi SMPN 2 (250 org)

30 September 2021 – Vaksinasi (270 org)

4 Oktober 2021 – Vaksinasi (200 org)

8 Oktober 2021 – UKS

9 Oktober 2021 – Vaksinasi (200 org?)

11 Oktober 2021 – Tracing & Vaksinasi (350 org)

9 September 2021 – Poli Umum

1. PTERIGIUM
Tn. S, 47 tahun

Anamnesis
Keluhan utama: selaput putih pada mata kanan dan kiri
Pasien datang dengan keluhan terdapat selaput putih pada mata bagian dalam kanan dan
kiri sejak 5 bulan sebelum datang ke puskesmas, disertai rasa mengganjal. Keluhan disertai
dengan mata merah dan berair sejak 1 minggu terakhir dan sering berulang. Keluhan tidak
disertai dengan pandangan buram, pandangan ganda, mata silau, banyak sekret, maupun
nyeri. Pasien bekerja sebagai satpam di pabrik dan sering terpapar sinar matahari. Riwayat
trauma disangkal. Riwayat penggunaan kacamata disangkal.
Riw. Penyakit: HT (-), DM (-)

Pemeriksaan fisik
GCS: 15 E4M6V5
Keadaan umum: tampak sakit ringan
Kesadaran: compos mentis
Tanda-tanda vital
TD: 129/81 mmHg
HR: 92 x/m
RR: 20 x/m
T: 36.6°C
Status generalis
Kepala: normocephaly
Mata: konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-), ODS: injeksi konjungtiva (+), pterygium
grade II
Telinga: sekret (-)
Mulut: dalam batas normal
Hidung: sekret (-)
Leher: JVP tidak meningkat, KGB tidak membesar
Paru: bentuk dan gerak simetris, VBS kiri=kanan, rhonki (-/-), wheezing (-/-)
Jantung: S1 S2 reguler, murmur (-), gallop (-)
Abdomen: BU (+) normal, supel, NT (-)
Ekstremitas: akral hangat, CRT <2 detik

Tatalaksana
Usulan pemeriksaan penunjang: tes sonde
Farmakologis:
- Artificial tears 6x1 ODS
Non farmakologis:
- Edukasi untuk mengurangi paparan sinar matahari dan debu dengan memakai
kacamata hitam, topi
- Rujuk ke SpM untuk tindakan pembedahan (eksisi pterygium)

2. KONJUNGTIVITIS
Tn. H, 33 tahun

Anamnesis
Keluhan utama: kedua mata merah
Pasien datang dengan keluhan mata kanan dan kiri merah sejak 1 minggu sebelum datang
ke puskesmas. Keluhan disertai dengan mata belekan dan lengket terutama ketika bangun
tidur. Keluhan gatal maupun pandangan buram disangkal. Riwayat batuk, pilek, dan demam
diakui pasien alami sekitar 2 minggu yang lalu, namun saat ini sudah sembuh. Pasien
mengaku sering menyentuh mata tanpa mencuci tangan. Riwayat alergi disangkal. Riwayat
penggunaan lensa kontak disangkal.
Riw. Penyakit: HT (-), DM (-)

Pemeriksaan fisik
GCS: 15 E4M6V5
Keadaan umum: tampak sakit ringan
Kesadaran: compos mentis
Tanda-tanda vital
TD: 112/74 mmHg
HR: 88 x/m
RR: 20 x/m
T: 36.8°C
Status generalis
Kepala: normocephaly
Mata: konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-), ODS: injeksi konjungtiva (+), secret (+)
seromukoid
Telinga: sekret (-)
Mulut: dalam batas normal
Hidung: sekret (-)
Leher: JVP tidak meningkat, KGB tidak membesar
Paru: bentuk dan gerak simetris, VBS kiri=kanan, rhonki (-/-), wheezing (-/-)
Jantung: S1 S2 reguler, murmur (-), gallop (-)
Abdomen: BU (+) normal, supel, NT (-)
Ekstremitas: akral hangat, CRT <2 detik

Tatalaksana
Farmakologis:
- Salep mata kloramfenikol 1% 3x1 ODS selama 7 hari
- Ibuprofen 3x200 mg
Non farmakologis:
Edukasi pasien untuk
- Menjaga kebersihan dengan mencuci tangan, hindari menggosok dan menyentuh
mata terlalu sering
- Hindari penggunaan handuk, bantal, maupun sapu tangan bersama
- Ketika sedang batuk pilek, segera ditangani

3. DIABETES MELITUS
Ny. J, 56 tahun

Anamnesis
Keluhan utama: sering BAK
Pasien datang dengan keluhan sering buang air kecil sejak +- 3 bulan sebelum datang ke
puskesmas, terutama malam hari. Keluhan membuat pasien sering terbangun saat tidur.
Keluhan disertai dengan rasa sering haus dan sering lapar. Keluhan penurunan berat badan
disangkal. Pasien sehari-hari sering minum teh manis dan jarang berolahraga. Keluhan
tangan atau kaki kesemutan, baal, luka yang sulit sembuh, maupun pandangan kabur
disangkal pasien.
Riw. Penyakit: HT (+), DM (-), jantung (-), ginjal (-)
Riw. Medikasi: pasien tidak mengkonsumsi obat-obatan tertentu
Riw. Keluarga: ayah pasien penderita DM

Pemeriksaan fisik
GCS: 15 E4M6V5
Keadaan umum: tampak sakit ringan
Kesadaran: compos mentis
Tanda-tanda vital
TD: 138/85 mmHg
HR: 74 x/m
RR: 22 x/m
T: 36.9°C
Status generalis
Kepala: normocephaly
Mata: konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-)
Telinga: sekret (-)
Mulut: dalam batas normal
Hidung: sekret (-)
Leher: JVP tidak meningkat, KGB tidak membesar
Paru: bentuk dan gerak simetris, VBS kiri=kanan, rhonki (-/-), wheezing (-/-)
Jantung: S1 S2 reguler, murmur (-), gallop (-)
Abdomen: BU (+) normal, supel, NT (-)
Ekstremitas: akral hangat, CRT <2 detik

Pemeriksaan penunjang
GDS: 269 mg/dl

Tatalaksana
Farmakologis:
- Metformin 3x500 mg PO
Non farmakologis:
- Menjelaskan kepada pasien bahwa penyakit gula merupakan penyakit menahun dan
tujuan pengobatannya adalah mengontrol kadar gula darah
- Edukasi pasien untuk mengatur pola hidup dengan berolahraga 3x seminggu,
mengurangi makanan dan minuman yang manis, serta rutin kontrol gula darah 1
bulan sekali

4. NEUROPATI PERIFER DIABETIK + KRISIS HIPERGLIKEMIA


Ny. K, 53 tahun

Anamnesis
Keluhan utama: kesemutan dan baal pada kedua tangan
Pasien datang dengan keluhan kesemutan dan baal pada kedua tangan sejak 5 hari sebelum
datang ke puskesmas. Keluhan baal dan kesemutan datang hilang timbul, namun tidak
dipengaruhi aktivitas. Keluhan tidak disertai dengan luka yang sulit sembuh maupun
pandangan buram. Pasien memiliki riwayat sakit kencing manis sejak 5 tahun namun jarang
minum obat. BAK dan BAB tidak ada keluhan. Pasien baru pertama kali merasakan keluhan
ini. Pasien ingin memeriksakan kadar gulanya.
Riw. Penyakit: HT (-), DM (+), jantung (-), ginjal (-)
Riw. Medikasi: pasien tidak mengkonsumsi obat-obatan tertentu
Riw. Keluarga: orang tua pasien penderita DM

Pemeriksaan fisik
GCS: 15 E4M6V5
Keadaan umum: tampak sakit ringan
Kesadaran: compos mentis
Tanda-tanda vital
TD: 125/83 mmHg
HR: 94 x/m
RR: 24 x/m
T: 36.7°C
Status generalis
Kepala: normocephaly
Mata: konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-)
Telinga: sekret (-)
Mulut: dalam batas normal
Hidung: sekret (-)
Leher: JVP tidak meningkat, KGB tidak membesar
Paru: bentuk dan gerak simetris, VBS kiri=kanan, rhonki (-/-), wheezing (-/-)
Jantung: S1 S2 reguler, murmur (-), gallop (-)
Abdomen: BU (+) normal, supel, NT (-)
Ekstremitas: akral hangat, CRT <2 detik

Pemeriksaan penunjang
GDS: 462 mg/dl

Tatalaksana
Farmakologis:
- Metformin 3x500 mg PO
- Glimepirid 1x2 mg, setelah makan
- Vit B12 1x1 tab PO
Non farmakologis:
- Menjelaskan kepada pasien bahwa penyakit gula merupakan penyakit menahun dan
tujuan pengobatannya adalah mengontrol kadar gula darah
- Minta pasien untuk kontrol kembali dalam 1 minggu untuk penyesuaian terapi
- Edukasi pasien untuk mengatur pola hidup dengan berolahraga 3x seminggu,
mengurangi makanan dan minuman yang manis, serta rutin kontrol gula darah 1
bulan sekali
- Edukasi bahwa obat glimepiride dapat membuat kadar gula terlalu rendah jika tidak
diikuti dengan makan. Jelaskan pada pasien mengenai gejala hipoglikemia seperti
lemas, gemetar, pusing, berdebar. Bila terdapat gejala tersebut, segera minum air
larutan gula, teh manis, dan sebagainya
- Edukasi mengenai komplikasi penyakit kencing manis seperti neuropati, gangguan
ginjal, gangguan penglihatan, dan lain-lain

5. HIPERTENSI STAGE I
Tn. A, 48 tahun

Anamnesis
Keluhan utama: kontrol tekanan darah
Pasien datang ke puskesmas untuk kontrol tekanan darah karena obat sudah mau habis.
Keluhan nyeri kepala (-), sesak (-), nyeri dada (-), lemah anggota gerak (-), bicara pelo (-).
Batuk (-), pilek (-), demam (-), nyeri ulu hati (-). Pasien memiliki riwayat penyakit darah tinggi
sejak 3 tahun yang lalu, rutin kontrol ke puskesmas.
Riw. Penyakit: HT (+), DM (-), jantung (-), ginjal (-)
Riw. Medikasi: amlodipine 5 mg
Riw. Keluarga: tidak ada

Pemeriksaan fisik
GCS: 15 E4M6V5
Keadaan umum: tampak sakit ringan
Kesadaran: compos mentis
Tanda-tanda vital
TD: 137/83 mmHg
HR: 83 x/m
RR: 20 x/m
T: 36.6°C
Status generalis
Kepala: normocephaly
Mata: konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-)
Telinga: sekret (-)
Mulut: dalam batas normal
Hidung: sekret (-)
Leher: JVP tidak meningkat, KGB tidak membesar
Paru: bentuk dan gerak simetris, VBS kiri=kanan, rhonki (-/-), wheezing (-/-)
Jantung: S1 S2 reguler, murmur (-), gallop (-)
Abdomen: BU (+) normal, supel, NT (-)
Ekstremitas: akral hangat, CRT <2 detik

Tatalaksana
Farmakologis:
- Amlodipin 5 mg 1x1 PO malam hari
- Vit B complex 1x1 PO
Non farmakologis:
Edukasi pasien untuk
- Mengurangi konsumsi kopi dan garam
- Tidur cukup
- Minum obat teratur sekali sehari setiap malam
- Kontrol tekanan darah secara rutin
- Berolahraga 3x seminggu dan kontrol berat badan

6. LOW BACK PAIN


Ny. P, 61 tahun

Anamnesis
Keluhan utama: nyeri pinggang
Pasien datang dengan keluhan nyeri pinggang sejak 3 hari sebelum datang ke puskesmas.
Nyeri dirasakan hilang timbul, tidak dipengaruhi aktivitas.Keluhan BAK disangkal. Keluhan
nyeri menjalar sampai kaki, kesemutan, serta lemah anggota badan tidak ada. Riwayat
mengangkat benda barat diakui pasien. Riwayat jatuh disangkal.
Riw. Penyakit: HT (-), DM (-), jantung (-), ginjal (-)
Riw. Medikasi: tidak ada
Riw. Keluarga: tidak ada

Pemeriksaan fisik
GCS: 15 E4M6V5
Keadaan umum: tampak sakit ringan
Kesadaran: compos mentis
Tanda-tanda vital
TD: 127/88 mmHg
HR: 84 x/m
RR: 20 x/m
T: 36.6°C
Status generalis
Kepala: normocephaly
Mata: konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-)
Telinga: sekret (-)
Mulut: dalam batas normal
Hidung: sekret (-)
Leher: JVP tidak meningkat, KGB tidak membesar
Paru: bentuk dan gerak simetris, VBS kiri=kanan, rhonki (-/-), wheezing (-/-)
Jantung: S1 S2 reguler, murmur (-), gallop (-)
Abdomen: BU (+) normal, supel, NT (-)
Ekstremitas: akral hangat, CRT <2 detik
Lain-lain:
Tes lasegue (-/-)
Tes patrick (-/-)
Tes contrapatrick (-/-)

Tatalaksana
Farmakologis:
- Asam mefenamat 3x500 mg PO bila nyeri
- Ranitidin 2x150 mg PO
- Vit B complex 1x1 tab PO
Non farmakologis:
Edukasi pasien untuk
- Menghindari kegiatan mengangkat benda berat, jika tidak bisa menghindari, edukasi
untuk jongkok terlebih dahulu sebelum mengangkat benda berat
- Berolahraga 3x seminggu dan kontrol berat badan

7. MYALGIA
Ny. K, 42 tahun

Anamnesis
Keluhan utama: nyeri seluruh badan
Pasien datang dengan keluhan nyeri seluruh badan sejak 5 hari sebelum datang ke
puskesmas. Nyeri dirasakan hilang timbul, tidak dipengaruhi aktivitas. Pasien mengaku
sedang banyak pikiran sehingga beberapa hari terakhir sering sulit tidur. Riwayat jatuh
disangkal. Keluhan demam, batuk, pilek, sesak napas, dan nyeri kepala disangkal. Keluhan
BAB dan BAK disangkal.
Riw. Penyakit: HT (-), DM (-), jantung (-), ginjal (-)
Riw. Medikasi: tidak ada
Riw. Keluarga: tidak ada

Pemeriksaan fisik
GCS: 15 E4M6V5
Keadaan umum: tampak sakit ringan
Kesadaran: compos mentis
Tanda-tanda vital
TD: 130/85 mmHg
HR: 83 x/m
RR: 20 x/m
T: 36.9°C
Status generalis
Kepala: normocephaly
Mata: konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-)
Telinga: sekret (-)
Mulut: dalam batas normal
Hidung: sekret (-)
Leher: JVP tidak meningkat, KGB tidak membesar
Paru: bentuk dan gerak simetris, VBS kiri=kanan, rhonki (-/-), wheezing (-/-)
Jantung: S1 S2 reguler, murmur (-), gallop (-)
Abdomen: BU (+) normal, supel, NT (-)
Ekstremitas: akral hangat, CRT <2 detik

Tatalaksana
Farmakologis:
- Asam mefenamat 3x500 mg PO bila nyeri
- Ranitidin 2x150 mg PO
- Vit B complex 1x1 tab PO
Non farmakologis:
Edukasi pasien untuk
- Istirahat cukup
- Manajemen stres
- Berolahraga 3x seminggu dan kontrol berat badan

8. TENSION-TYPE HEADACHE
Ny. S, 34 tahun

Anamnesis
Keluhan utama: nyeri kepala
Pasien datang dengan keluhan nyeri seluruh kepala sejak 4 hari sebelum datang ke
puskesmas. Nyeri kepala dirasakan seperti terikat. Nyeri dirasakan terus-menerus,
memberat jika pasien sedang banyak pikiran, berkurang dengan tidur. Keluhan mual,
muntah, demam, batuk, atau pilek tidak ada. Keluhan pandangan kabur, telinga berdenging,
mata dan hidung berair, bicara pelo, mulut mencong, ataupun kelemahan anggota gerak
disangkal pasien.
Riw. Penyakit: HT (-), DM (-), jantung (-), ginjal (-)
Riw. Medikasi: tidak ada
Riw. Keluarga: tidak ada

Pemeriksaan fisik
GCS: 15 E4M6V5
Keadaan umum: tampak sakit ringan
Kesadaran: compos mentis
Tanda-tanda vital
TD: 110/70 mmHg
HR: 78 x/m
RR: 20 x/m
T: 36.7°C
Status generalis
Kepala: normocephaly
Mata: konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-)
Telinga: sekret (-)
Mulut: dalam batas normal
Hidung: sekret (-)
Leher: JVP tidak meningkat, KGB tidak membesar
Paru: bentuk dan gerak simetris, VBS kiri=kanan, rhonki (-/-), wheezing (-/-)
Jantung: S1 S2 reguler, murmur (-), gallop (-)
Abdomen: BU (+) normal, supel, NT (-)
Ekstremitas: akral hangat, CRT <2 detik

Tatalaksana
Farmakologis:
- Paracetamol 3x500 mg PO
- Vit B complex 1x1 tab PO
Non farmakologis:
Edukasi pasien untuk
- Istirahat cukup
- Manajemen stres
- Berolahraga 3x seminggu

9. DISPEPSIA
Nn. R, 22 tahun

Anamnesis
Keluhan utama: nyeri ulu hati
Pasien datang dengan keluhan nyeri ulu hati sejak 2 hari sebelum datang ke puskesmas.
Keluhan disertai dengan rasa mual, namun tidak muntah. Keluhan BAB cair disangkal.
Keluhan demam, batuk, atau pilek tidak ada. BAK tidak ada keluhan. Pasien akhir-akhir ini
hanya makan 1x sehari karena sedang banyak tugas dan sering kurang tidur.
Riw. Penyakit: HT (-), DM (-), jantung (-), ginjal (-)
Riw. Medikasi: tidak ada
Riw. Keluarga: tidak ada

Pemeriksaan fisik
GCS: 15 E4M6V5
Keadaan umum: tampak sakit ringan
Kesadaran: compos mentis
Tanda-tanda vital
TD: 100/70 mmHg
HR: 86 x/m
RR: 20 x/m
T: 36.8°C
Status generalis
Kepala: normocephaly
Mata: konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-)
Telinga: sekret (-)
Mulut: dalam batas normal
Hidung: sekret (-)
Leher: JVP tidak meningkat, KGB tidak membesar
Paru: bentuk dan gerak simetris, VBS kiri=kanan, rhonki (-/-), wheezing (-/-)
Jantung: S1 S2 reguler, murmur (-), gallop (-)
Abdomen: BU (+) normal, supel, NTE (+)
Ekstremitas: akral hangat, CRT <2 detik

Tatalaksana
Farmakologis:
- Antasida doen 3x500 mg PO
- Ranitidin 2x150 mg PO
Non farmakologis:
Edukasi pasien untuk
- Istirahat cukup
- Manajemen stress
- Makan porsi sedikit namun frekuensi lebih sering
- Berolahraga 3x seminggu

10. HEMOROID GRADE IV


Tn. Y, 48 tahun

Anamnesis
Keluhan utama: BAB berdarah
Pasien datang dengan keluhan BAB berdarah segar sejak 1 minggu sebelum datang ke
puskesmas. Darah keluar berwarna merah segar, biasanya keluar ketika BAB pasien keras.
Keluhan ini sudah ada sejak 1 tahun, hilang timbul, namun seminggu terakhir ini darah
selalu keluar menetes setiap akhir BAB. Keluhan disertai dengan keluar benjolan dari anus
sejak 5 bulan sebelum datang ke puskesmas, benjolan biasanya bisa masuk sendiri, namun
kali ini sulit dimasukan sehingga membuat pasien tidak bisa duduk dengan nyaman. Keluhan
mual, muntah disangkal. Pasien mengaku BABnya sering keras, tidak suka makan sayur
maupun buah.
Riw. Penyakit: HT (-), DM (-), jantung (-), ginjal (-)
Riw. Medikasi: tidak ada
Riw. Keluarga: tidak ada

Pemeriksaan fisik
GCS: 15 E4M6V5
Keadaan umum: tampak sakit ringan
Kesadaran: compos mentis
Tanda-tanda vital
TD: 110/60 mmHg
HR: 92 x/m
RR: 22 x/m
T: 36.9°C
Status generalis
Kepala: normocephaly
Mata: konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-)
Telinga: sekret (-)
Mulut: dalam batas normal
Hidung: sekret (-)
Leher: JVP tidak meningkat, KGB tidak membesar
Paru: bentuk dan gerak simetris, VBS kiri=kanan, rhonki (-/-), wheezing (-/-)
Jantung: S1 S2 reguler, murmur (-), gallop (-)
Abdomen: BU (+) normal, supel, NTE (+)
Ekstremitas: akral hangat, CRT <2 detik
Lain-lain: tampak benjolan pada anus di jam 3, berbentuk bulat kemerahan

Tatalaksana
Usulan pemeriksaan penunjang: H2TL
Farmakologis:
- Asam tranexamat 3x500 mg PO
- Vit K 3x1 tab PO
- Laxadine sirup 1x2cth
- Antihemoroid suppositoria 1x1
Non farmakologis:
- Rujuk ke SpB untuk tatalaksana lebih lanjut
- Edukasi pasien untuk memperbanyak makan-makanan berserat seperti buah dan
sayur, minum air putih, dan berolahraga 3x seminggu

11. PRESBIOPIA
Tn. S, 48 tahun
Anamnesis
Keluhan utama: pandangan kabur saat melihat dekat
Pasien datang dengan keluhan pandangan kabur saat melihat dekat sejak 2 bulan sebelum
datang ke puskesmas. Keluhan dirasaka terutama ketika melihat handphone dan membaca
buku. Keluhan disertai dengan mata terasa lebih sering lelah. Keluhan mata merah (-), nyeri
(-), gatal (-), kotoran mata berlebih (-), sakit kepala (-). Pasien tidak pernah menggunakan
kacamata sebelumnya. Pasien sehari-hari bekerja sebagai pegawai swasta yang sedang
work from home, sehingga sering di depan laptop dalam waktu lama.
Riw. Penyakit: HT (-), DM (-)

Pemeriksaan fisik
GCS: 15 E4M6V5
Keadaan umum: tampak sakit ringan
Kesadaran: compos mentis
Tanda-tanda vital
TD: 110/60 mmHg
HR: 92 x/m
RR: 22 x/m
T: 36.9°C
Status generalis
Kepala: normocephaly
Mata: konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-)
Telinga: sekret (-)
Mulut: dalam batas normal
Hidung: sekret (-)
Leher: JVP tidak meningkat, KGB tidak membesar
Paru: bentuk dan gerak simetris, VBS kiri=kanan, rhonki (-/-), wheezing (-/-)
Jantung: S1 S2 reguler, murmur (-), gallop (-)
Abdomen: BU (+) normal, supel, NTE (+)
Ekstremitas: akral hangat, CRT <2 detik

Tatalaksana
Usulan pemeriksaan: Tes jaeger
Farmakologis:
- Artificial tears 6x1 ODS
Non farmakologis:
- Rujuk ke SpM untuk pemeriksaan mata lebih lanjut dan pemberian resep kacamata

12. KONDILOMA AKUMINATA


Tn. E, 25 tahun

Anamnesis
Keluhan utama: kutil di kelamin
Pasien datang dengan keluhan terdapat kutil pada kelaminnya sejak 2 minggu sebelum
datang ke puskesmas yang bertambah banyak. Kutil tidak nyeri dan tidak mudah berdarah.
Keluhan keluar nanah ataupun lecet pada kelamin disangkal pasien. Pasien belum pernah
mengalami keluhan ini sebelumnya. Pasien bekerja sebagai karyawan yang sering pergi
dinas ke luar kota.
Riw. Penyakit: HT (-), DM (-)

Pemeriksaan fisik
GCS: 15 E4M6V5
Keadaan umum: tampak sakit ringan
Kesadaran: compos mentis
Tanda-tanda vital
TD: 120/88 mmHg
HR: 76 x/m
RR: 20 x/m
T: 36.6°C
Status generalis
Kepala: normocephaly
Mata: konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-)
Telinga: sekret (-)
Mulut: dalam batas normal
Hidung: sekret (-)
Leher: JVP tidak meningkat, KGB tidak membesar
Paru: bentuk dan gerak simetris, VBS kiri=kanan, rhonki (-/-), wheezing (-/-)
Jantung: S1 S2 reguler, murmur (-), gallop (-)
Abdomen: BU (+) normal, supel, NTE (+)
Ekstremitas: akral hangat, CRT <2 detik
Lain-lain: a/r penis, terdapat lesi multiple, sebagian diskret, bentuk bulat, ukuran 0,1-0,3 cm,
menimbul dari permukaan kulit, tidak mudah berdarah, tidak nyeri

Tatalaksana
Non farmakologis:
- Rujuk ke SpKK untuk pemeriksaan dan tatalaksana lebih lanjut
- Edukasi bahwa pasangan harus ikut diobati dan jelaskan bahwa penyakit ini dapat
berulang jika pasangan tidak ikut diobati

10 September 2021 – IGD, Poli ISPA

13. DISENTRI DENGAN DEHIDRASI R-S

An. MY, 3 tahun, 12 kg, 92 cm

Anamnesis
Keluhan utama: BAB cair
Pasien datang diantar oleh orangtuanya dengan keluhan BAB cair sejak 1 hari sebelum
datang ke puskesmas, sebanyak 8x/hari, lendir (+) darah (+). Keluhan disertai dengan nyeri
perut. Disertai dengan muntah setiap mencoba makan. Pasien tampak lemas dan sangat
kehausan.
Riw. Imunisasi: lengkap
Pemeriksaan fisik
GCS: 15 E4M6V5
Keadaan umum: tampak sakit sedang
Kesadaran: compos mentis
Tanda-tanda vital
TD: - mmHg
HR: 122 x/m
RR: 24 x/m
T: 37.8 °C
BB: 12 kg
TB: 92 cm
Kesan: gizi baik
Status generalis
Kepala: normocephaly
Mata: konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-), mata cekung (+), air mata (+) sedikit
Telinga: sekret (-)
Mulut: tonsil T1-T1 hiperemis (-), faring hiperemis (-), mukosa lidah kering
Hidung: sekret (-)
Leher: JVP tidak meningkat, KGB tidak membesar
Paru: bentuk dan gerak simetris, VBS kiri=kanan, rhonki (-/-), wheezing (-/-)
Jantung: S1 S2 reguler, murmur (-), gallop (-)
Abdomen: BU (+) normal, supel, NT (-), turgor kembali cepat
Ekstremitas: akral hangat, CRT <2 detik

Tatalaksana
Farmakologis:
- Oralit 75 cc/kgBB dalam 3 jam ~ 900 cc dalam 3 jam
- Sirup kotrimoksazol 40 mg/5 ml 2 x cth I PO selama 5 hari
- Domperidone sirup 3x1 cth bila mual
- Zink sirup 20 mg/5 ml 1x1 cth PO selama 10 hari
Non farmakologis:
- Edukasi mengenai cara menyeduh oralit dan cara pemberiannya
- Edukasi untuk tunda pemberian makan selama 3 jam, kecuali ASI dan oralit
- Edukasi bahwa diare pada anak disebabkan karena infeksi bakteri sehingga
diperlukan antibiotik
- Edukasi untuk menjaga kebersihan dengan rajin mencuci tangan

14. DEMAM BERDARAH DENGUE

An. S, 7 tahun, 22 kg, 120 cm

Anamnesis
Keluhan utama: demam
Pasien datang diantar oleh ibunya dengan keluhan demam tinggi sejak 2 hari sebelum
datang ke puskesmas. Keluhan juga disertai dengan rasa mual, namun muntah disangkal.
Keluhan mimisan, gusi berdarah, BAB darah, atau bintik bintik merah di kulit tidak ada.
Keluhan sakit kepala, batuk, pilek, BAB cair disangkal. Ibu pasien mengaku, saat ini adik
pasien juga sedang mengeluhkan demam dan mimisan.
Riw. Keluarga dengan keluhan yang sama (-)

Pemeriksaan fisik
GCS: 15 E4M6V5
Keadaan umum: tampak sakit sedang
Kesadaran: compos mentis
Tanda-tanda vital
TD: - mmHg
HR: 115 x/m
RR: 22 x/m
T: 38.9 °C
BB: 22 kg
TB: 120 cm
Kesan: gizi baik
Status generalis
Kepala: normocephaly
Mata: konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-)
Telinga: sekret (-)
Mulut: tonsil T1-T1 hiperemis (-), faring hiperemis (-)
Hidung: sekret (-)
Leher: JVP tidak meningkat, KGB tidak membesar
Paru: bentuk dan gerak simetris, VBS kiri=kanan, rhonki (-/-), wheezing (-/-)
Jantung: S1 S2 reguler, murmur (-), gallop (-)
Abdomen: BU (+) normal, supel, NT (-)
Ekstremitas: akral hangat, CRT <2 detik

Pemeriksaan penunjang
Hb 13,6 gr/dL
Ht 39%
Tr 115.000 mm/uL
L 6.750 mm/uL

Tatalaksana
Farmakologis:
- PCT sirup 250 mg/5 ml 3x1 cth bila demam
- Vit B comp 1x1
- Vit C 1x1
- Antasida sirup 3x1 cth bila nyeri perut
Non farmakologis:
- Bedrest, istirahat cukup
- Banyak minum air putih/jus
- Edukasi pasien mengenai tanda gawat demam berdarah: muntah terus-menerus,
nyeri tekan ulu hati, sesak/terdapat kumpulan cairan, penurunan kesadaran, serta
pembesaran hepar >2 cm. Jika ada, segera ke IGD terdekat
- Periksa H2TL ulang besok
15. TONSILOFARINGITIS
An. MI, 7 tahun

Anamnesis
Keluhan utama: batuk
Pasien datang diantar oleh ibunya dengan keluhan batuk berdahak sejak 1 hari sebelum
datang ke puskesmas, dahak berwarna putih, tidak ada darah. Keluhan disertai dengan
demam, sakit tenggorokan, nyeri menelan, dan pilek. Keluhan sakit telinga, keluar cairan
dari telinga, mual, muntah, BAB cair tidak ada.

Pemeriksaan fisik
GCS: 15 E4M6V5
Keadaan umum: tampak sakit ringan
Kesadaran: compos mentis
Tanda-tanda vital
TD: - mmHg
HR: 97 x/m
RR: 20 x/m
T: 37.4°C
BB: 20 kg
Status generalis
Kepala: normocephaly
Mata: konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-)
Telinga: sekret (-)
Mulut: tonsil T2-T2 hiperemis (+), faring hiperemis (+)
Hidung: sekret (-)
Leher: JVP tidak meningkat, KGB tidak membesar
Paru: bentuk dan gerak simetris, VBS kiri=kanan, rhonki (-/-), wheezing (-/-)
Jantung: S1 S2 reguler, murmur (-), gallop (-)
Abdomen: BU (+) normal, supel, NT (-)
Ekstremitas: akral hangat, CRT <2 detik

Tatalaksana
Farmakologis:
Paracetamol tab V
Acetylcystein tab V
CTM tab III
Mf pulv dtd no IX
3 dd pulv I
Non farmakologis:
- Istirahat yang cukup, makan teratur 3x makan berat dan 2x snack
- Perbanyak minum air putih
- Menjaga higienitas dengan rajin mencuci tangan
- Edukasi pasien untuk mengurangi jajan chiki dan minuman dingin
16. NASOFARINGITIS
Ny. K, 61 tahun

Anamnesis
Keluhan utama: demam
Pasien datang dengan keluhan demam sejak 2 hari sebelum datang ke puskesmas. Keluhan
demam dirasakan terus menerus, disertai dengan batuk, pilek, sakit tenggorokan, pusing,
dan sakit seluruh badan. Keluhan sesak napas, mual, muntah, BAB cair, anosmia, ageusia
disangkal.
Riw. Penyakit: HT (-), DM (-)
Riw. Keluarga: tidak ada keluarga yang memiliki keluhan sama

Pemeriksaan fisik
GCS: 15 E4M6V5
Keadaan umum: tampak sakit ringan
Kesadaran: compos mentis
Tanda-tanda vital
TD: 134/76 mmHg
HR: 85 x/m
RR: 20 x/m
T: 36.9°C
Status generalis
Kepala: normocephaly
Mata: konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-)
Telinga: sekret (-)
Mulut: tonsil T1-T1 hiperemis (-), faring hiperemis (+)
Hidung: sekret (+) bening
Leher: JVP tidak meningkat, KGB tidak membesar
Paru: bentuk dan gerak simetris, VBS kiri=kanan, rhonki (-/-), wheezing (-/-)
Jantung: S1 S2 reguler, murmur (-), gallop (-)
Abdomen: BU (+) normal, supel, NT (-)
Ekstremitas: akral hangat, CRT <2 detik

Tatalaksana
Farmakologis:
- Paracetamol 3x500 mg PO
- Acetylcystein 3x200 mg PO
- CTM 3x4 mg PO
- Vitamin C 1x1 tab PO
Non farmakologis:
- Istirahat yang cukup, makan teratur 3x makan berat dan 2x snack
- Menjaga higienitas dengan rajin mencuci tangan
- Edukasi pasien mengenai etika batuk
- Edukasi pasien untuk mengurangi makan goreng-gorengan dan minuman dingin
17. VULNUS PUNCTUM
An. R, 17 tahun

Anamnesis
Keluhan utama: telapak kaki tertusuk paku
Pasien datang dengan keluhan kaki kiri tertusuk paku 15 menit sebelum datang ke
puskesmas. Pasien saat itu baru sampai rumah setelah pulang dari sekolah, masih
menggunakan alas kaki, tiba-tiba menginjak paku di depan rumah. Saat pasien mencoba
mencabut pakunya, paku sangat sulit dicabut, sehingga pasien datang ke IGD PKM.
Riw. Penyakit: tidak ada

Pemeriksaan fisik
GCS: 15 E4M6V5
Keadaan umum: tampak sakit ringan
Kesadaran: compos mentis
Tanda-tanda vital
TD: 100/60 mmHg
HR: 82 x/m
RR: 20 x/m
T: 36.6°C
Status generalis
Kepala: normocephaly
Mata: konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-)
Telinga: sekret (-)
Mulut: dalam batas normal
Hidung: sekret (-)
Leher: JVP tidak meningkat, KGB tidak membesar
Paru: bentuk dan gerak simetris, VBS kiri=kanan, rhonki (-/-), wheezing (-/-)
Jantung: S1 S2 reguler, murmur (-), gallop (-)
Abdomen: BU (+) normal, supel, NTE (+)
Ekstremitas: akral hangat, CRT <2 detik
Lain-lain: a/r plantar pedis sinistra: vulnus punctum, paku masih tertancap pada plantar
pedis, darah (-), bengkak (-)

Tatalaksana
Farmakologis:
- Wound debridement
- Inj lidokain 2-3 ml untuk anestesi daerah yang tertusuk paku
- Insisi daerah sekitar yang tertusuk paku untuk ekstraksi paku
- Wound hecting
- Inj ATS 1 ampul
- Amoxicillin 3x500 mg PO
- Salep gentamicin 3x1 untuk di daerah jahitan
- Paracetamol 3x500 mg PO
Non farmakologis:
Edukasi pasien untuk
- Hindari terkena air di area luka
- Ganti perban secara rutin, terutama bila perban basah
- Kontrol jahitan dalam 1 minggu

18. GERD
Ny. A, 66 tahun

Anamnesis
Keluhan utama: tenggorokan terasa terbakar
Pasien datang dengan keluhan tenggorokan terasa terbakar sejak 3 minggu sebelum datang
ke puskesmas, yang memberat 4 hari terakhir. Keluhan disertai dengan nyeri ulu hati, mual
tapi tidak muntah, lidah terasa pahit, serta perut kembung. Keluhan nyeri dada kiri menjalar
ke leher atau lengan dan keringat dingin disangkal. Pasien juga sering merasa perutnya
kembung dan sering cepat kenyang walau makannya sedikit. Pasien mengaku sering minum
kopi dan makannya tidak teratur.
Riw. Penyakit: HT (-), DM (-)
Riw. Keluarga: tidak ada

Pemeriksaan fisik
GCS: 15 E4M6V5
Keadaan umum: tampak sakit ringan
Kesadaran: compos mentis
Tanda-tanda vital
TD: 127/83 mmHg
HR: 82 x/m
RR: 22 x/m
T: 36.7°C
Status generalis
Kepala: normocephaly
Mata: konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-)
Telinga: sekret (-)
Mulut: tonsil T1-T1 hiperemis (-), faring hiperemis (-)
Hidung: sekret (-)
Leher: JVP tidak meningkat, KGB tidak membesar
Paru: bentuk dan gerak simetris, VBS kiri=kanan, rhonki (-/-), wheezing (-/-)
Jantung: S1 S2 reguler, murmur (-), gallop (-)
Abdomen: BU (+) normal, supel, NTE (+)
Ekstremitas: akral hangat, CRT <2 detik

Tatalaksana
Farmakologis:
- Antasida sirup 3x2cth
- Omeprazole 2x40 mg
Non farmakologis:
- Olahraga teratur 3x seminggu
- Makan porsi kecil namun frekuensi lebih sering
- Kurangi minum kopi, makan-makanan terlalu pedas dan asam
- Edukasi untuk membatasi makan maksimal 2 jam sebelum tidur

19. ASMA EKSASERBASI AKUT DERAJAT SERANGAN RINGAN + ISPA


Ny. W, 48 tahun

Anamnesis
Keluhan utama: sesak napas
Pasien datang dengan keluhan sesak napas sejak 2 hari sebelum datang ke puskesmas.
Sesak disertai bunyi ngik-ngik, memberat pada malam hari. Keluhan disertai dengan demam,
batuk, pilek sejak 4 hari sebelumnya. Pasien mengaku memiliki riwayat asma sejak remaja
dan riwayat bentol-bentol jika makan udang. Suami pasien merokok. Pasien sehari-hari
bekerja sebagai ibu rumah tangga. Pasien selama ini memiliki obatobatan untuk asmanya,
namun karena sudah habis, pasien datang ke puskesmas.
Riw. Penyakit: HT (-), DM (-)
Riw. Keluarga: ayah dan ibu pasien menderita asma

Pemeriksaan fisik
GCS: 15 E4M6V5
Keadaan umum: tampak sakit ringan
Kesadaran: compos mentis
Tanda-tanda vital
TD: 110/80 mmHg
HR: 92 x/m
RR: 22 x/m
T: 36.6 °C
Status generalis
Kepala: normocephaly
Mata: konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-)
Telinga: sekret (-)
Mulut: tonsil T1-T1 hiperemis (-), faring hiperemis (-)
Hidung: sekret (-)
Leher: JVP tidak meningkat, KGB tidak membesar
Paru: bentuk dan gerak simetris, retraksi (-), VBS kiri=kanan, rhonki (-/-), wheezing (+/+)
Jantung: S1 S2 reguler, murmur (-), gallop (-)
Abdomen: BU (+) normal, supel, NT (-)
Ekstremitas: akral hangat, CRT <2 detik

Tatalaksana
Farmakologis:
- Salbutamol 3x2 mg PO
- Paracetamol 3x500 mg PO
- Acetylcysteine 3x200 mg PO
- Loratadine 1x10 mg PO
Non farmakologis:
- Istirahat yang cukup, makan teratur
- Edukasi bahwa penyebab kambuhnya asma pasien adalah sakit infeksi
pernapasannya sehingga bila sakit harus segera diobati
- Edukasi bahwa asma merupakan penyakit kambuhan, cara mencegah
kekambuhannya adalah dengan menghindari penyebab alergi dan mengkontrol
dengan obat-obatan
- Bila keluhan sesaknya semakin memberat, segera datang ke IGD

11 September 2021 – Poli Anak

20. IMPETIGO KRUSTOSA


An. F, 1 tahun 4 bulan, 10 kg

Anamnesis
Keluhan utama: keropeng di sekitar mulut dan hidung
Pasien datang dengan keluhan terdapat keropeng di sekitar mulut dan hidung sejak 3 hari
sebelum datang ke puskesmas. Sebelum terbentuk keropeng, awalnya terdapat gelembung-
gelembung berisi cairan di sekitar mulut, yang kemudian semakin banyak dan gatal sehingga
pasien sering menggaruk hingga pecah dan membentuk keropeng. Ibu pasien mengaku 5
hari sebelumnya pasien mengalami demam yang tidak terlalu tinggi, batuk dan pilek sedikit-
sedikit yang belum diobati.

Pemeriksaan fisik
GCS: 15 E4M6V5
Keadaan umum: tampak sakit ringan
Kesadaran: compos mentis
Tanda-tanda vital
TD: - mmHg
HR: 110 x/m
RR: 20 x/m
T: 36.8°C
BB: 10 kg
Status generalis
Kepala: normocephaly
Mata: konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-)
Telinga: sekret (-)
Mulut: tonsil T1-T1 hiperemis (-), faring hiperemis (-)
Hidung: sekret (-)
Leher: JVP tidak meningkat, KGB tidak membesar
Paru: bentuk dan gerak simetris, VBS kiri=kanan, rhonki (-/-), wheezing (-/-)
Jantung: S1 S2 reguler, murmur (-), gallop (-)
Abdomen: BU (+) normal, supel, NT (-)
Ekstremitas: akral hangat, CRT <2 detik
Lain-lain: a/r wajah terdapat vesikel, krusta serosa, erosi, dan macula hiperpigmentasi
multiple, disekitar mulut dan hidung

Tatalaksana
Farmakologis:
- Kassa steril box
- NaCl 0,9% 100 cc
- Salep gentamicin 0,1% 3x1 oles tipis
- Amoxicillin sirup 125 mg/5ml 3x1 cth
- CTM 2 tab, mf pulv dtd no IX, 3 dd pulv I
Non farmakologis:
- Edukasi keluarga bahwa penyakit ini disebabkan oleh infeksi bakteri akibat dari
infeksi pernapasan, sehingga harus diobati juga batuk-pileknya
- Edukasi pengenai cara pemberian obat. Jika keropeng masih ada, keropeng harus
mengelupas dulu agar bisa dioleskan salep antibiotic. Lakukan kompres kassa dengan
NaCl 0,9% selama 10 menit dalam waktu 1 jam, sebanyak 2x sehari
- Menjaga higienitas dengan mandi 2x sehari, cuci tangan dengan sabun

21. DIARE TANPA DEHIDRASI


An. D, 3 tahun 2 bulan, 15 kg

Anamnesis
Keluhan utama: BAB cair
Pasien datang diantar oleh orangtuanya dengan keluhan BAB cair sejak 1 hari sebelum
datang ke puskesmas, sebanyak 3-4x/hari, lendir (-) darah (-). Keluhan disertai dengan
demam yang tidak terlalu tinggi sejak 2 hari sebelum datang ke puskesmas. Keluhan mual
diakui pasien namun muntah disangkal. Pasien masih mau makan dan minum dengan baik.
Riw. Imunisasi: tidak lengkap

Pemeriksaan fisik
GCS: 15 E4M6V5
Keadaan umum: tampak sakit ringan
Kesadaran: compos mentis
Tanda-tanda vital
TD: - mmHg
HR: 96 x/m
RR: 20 x/m
T: 37.1 °C
BB: 15 kg
Status generalis
Kepala: normocephaly
Mata: konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-), mata cekung (-), air mata (+)
Telinga: sekret (-)
Mulut: tonsil T1-T1 hiperemis (-), faring hiperemis (-)
Hidung: sekret (-)
Leher: JVP tidak meningkat, KGB tidak membesar
Paru: bentuk dan gerak simetris, VBS kiri=kanan, rhonki (-/-), wheezing (-/-)
Jantung: S1 S2 reguler, murmur (-), gallop (-)
Abdomen: BU (+) normal, supel, NT (-), turgor kembali cepat
Ekstremitas: akral hangat, CRT <2 detik
Tatalaksana
Farmakologis:
- Makan dan minum diteruskan, porsi sedikit namun frekuensi lebih sering (setiap 3-4
jam)
- Oralit 100-200 cc setiap BAB cair
- Zink 1x20 mg PO
Non farmakologis:
- Edukasi mengenai cara menyeduh oralit dan cara pemberiannya
- Edukasi bahwa diare pada anak sering disebabkan oleh virus sehingga tidak
membutuhkan antibiotic
- Edukasi mengenai tanda bahaya diare: anak lemas, diberi minum sangat kehausan
atau tidak minum sama sekali, muntah terus-menerus, atau jika tidak membaik
dalam 3 hari, segera bawa ke IGD

22. HERNIA INGUINALIS

An. IR, 4 tahun, 15 kg, 95 cm

Anamnesis
Keluhan utama: benjolan di lipat paha kiri
Pasien datang diantar oleh orangtuanya dengan keluhan terdapat benjolan pada lipat paha
kiri sejak 1 minggu sebelum datang ke puskesmas. Benjolan muncul hilang timbul, timbul
jika pasien habis bermain lari-lari dengan temannya atau ketika menangis, dan hilang saat
istirahat atau berbaring. Ukuran benjolan sekitar sebesar telur puyuh. Keluhan muntah,
gangguan BAB disangkal. BAK tidak ada keluhan.

Pemeriksaan fisik
GCS: 15 E4M6V5
Keadaan umum: tampak sakit ringan
Kesadaran: compos mentis
Tanda-tanda vital
TD: - mmHg
HR: 90 x/m
RR: 24 x/m
T: 36.9 °C
BB: 15 kg
TB: 95 cm
Kesan: gizi baik
Status generalis
Kepala: normocephaly
Mata: konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-)
Telinga: sekret (-)
Mulut: tonsil T1-T1 hiperemis (-), faring hiperemis (-)
Hidung: sekret (-)
Leher: JVP tidak meningkat, KGB tidak membesar
Paru: bentuk dan gerak simetris, VBS kiri=kanan, rhonki (-/-), wheezing (-/-)
Jantung: S1 S2 reguler, murmur (-), gallop (-)
Abdomen: BU (+) normal, supel, NT (-), turgor kembali cepat
Ekstremitas: akral hangat, CRT <2 detik
a/r inguinalis sinistra: tampak benjolan ukuran 2 cm x 1 cm x 1 cm, keluar masuk, hiperemis
(-), nyeri tekan (-)

Tatalaksana
Non farmakologis:
- Edukasi bahwa benjolan kemungkinan berasal dari usus yang biasanya diakibatkan
karena otot dinding perut yang lemah
- Rujuk SpB untuk penatalaksanaan lebih lanjut
- Edukasi mengenai tanda gawat darurat hernia yakni adanya mual muntah, nyeri
perut mendadak yang semakin memberat, benjolan berubah warna menjadi
kemerahan, tidak dapat buang gas atau BAB, demam

14 September 2021 – KIA

23. Kontrol Pasca Melahirkan


Ny. ID, 38 tahun, 55 kg, 149 cm
By. Ny. ID, 5 hari, 2351 gram

Anamnesis
Keluhan utama: kontrol pasca melahirkan
Pasien datang bersama anaknya untuk kontrol pasca melahirkan 5 hari yang lalu. Pasien
memiliki riwayat perdarahan setelah melahirkan. Pasien mengatakan saat ini tidak ada
keluhan, namun pasien mengeluhkan anaknya sering rewel, hanya mau menyusu sedikit-
sedikit, dan kuning mulai 3 hari yang lalu.
Riwayat melahirkan: normal, cukup bulan, lahir di pkm kramatwatu
Riwayat anak saat lahir: anak ke-4, bayi baru lahir, sesuai masa kehamilan, berat badan lahir
2571 gram, panjang badan lahir 47 cm
Riwayat antenatal care: 2x di puskesmas

Pemeriksaan fisik
Ibu
GCS: 15 E4M6V5
Keadaan umum: tampak sakit ringan
Kesadaran: compos mentis
Tanda-tanda vital
TD: 110/80 mmHg
HR: 96 x/m
RR: 22 x/m
T: 37.0 °C
Status generalis
Kepala: normocephaly
Mata: konjungtiva anemis (+/+), sklera ikterik (-/-)
Telinga: sekret (-)
Mulut: dbn
Hidung: sekret (-)
Leher: JVP tidak meningkat, KGB tidak membesar
Paru: bentuk dan gerak simetris, VBS kiri=kanan, rhonki (-/-), wheezing (-/-)
Jantung: S1 S2 reguler, murmur (-), gallop (-)
Abdomen: TFU 3 jari dibawah pusat, BU (+) normal, supel, NT (-)
Ekstremitas: akral hangat, CRT <2 detik
Lain-lain: lochia rubra (+)

Pemeriksaan penunjang
Hb: 9,6 gr/dl

Anak
GCS: 15 E4M6V5
Keadaan umum: tampak sakit ringan
Kesadaran: compos mentis
Tanda-tanda vital
TD: -- mmHg
HR: 122 x/m
RR: 40 x/m
T: 36.8 °C
BB: 2351 gram
PB: 48 cm
Status generalis
Kepala: normocephaly, slightly icteric
Mata: konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-), sekret (-)
Telinga: sekret (-)
Mulut: dbn
Hidung: sekret (-)
Leher: JVP tidak meningkat, KGB tidak membesar
Paru: bentuk dan gerak simetris, VBS kiri=kanan, rhonki (-/-), wheezing (-/-)
Jantung: S1 S2 reguler, murmur (-), gallop (-)
Abdomen: BU (+) normal, supel, NT (-)
Ekstremitas: akral hangat, CRT <2 detik
Anogenital: laki-laki, testis turun (+/+), anus (+), meconium (+)

Tatalaksana
Farmakologis:
Ibu
- Kombinasi ferro sulfat 200 mg dan asam folat 250 mcg 1x1 tablet
Non farmakologis:
Ibu
- Perbanyak makan-makanan tinggi zat besi seperti daging merah, sayuran hijau
- Konsumsi zat besi diteruskan setiap hari
- Banyak minum air putih, makan-makanan bergizi, serta dan istirahat cukup agar
produksi ASI melimpah
- Edukasi mengenai teknik menyusui yang benar, bagaimana cara memegang dan
memposisikan bayi, cara melekatkan, dan kenali tanda posisi dan pelekatan yang
benar
- Berikan ASI pada anak sesering mungkin, setiap 2 jam sekali
- Jelaskan pada pasien bahwa kuning pada anaknya ini disebabkan karena konsumsi
ASI yang kurang, namun kuning nya masih dalam batas normal, sehingga yang perlu
dilakukan adalah teruskan pemberian ASI dan pantau kuning, normalnya akan hilang
dalam 1 minggu
Anak
- ASI diteruskan

24. Kontrol Kehamilan


Ny. A, 22 tahun, 59 kg, 157 cm

Anamnesis
Keluhan utama: kontrol kehamilan
Pasien merasa hamil 4 bulan datang bersama suami untuk kontrol kehamilan. Saat ini
keluhan mual atau muntah sudah tidak ada. Keluhan sakit badan, kaki bengkak, nyeri perut,
perdarahan tidak ada.

Riwayat obstetri:
Hamil anak ke-1, belum pernah keguguran
HPHT: 04/06/2021
TP: 11/03/2022
Usia kehamilan: 15 minggu

Riwayat ANC:
Pasien baru pertama memeriksakan kehamilannya

Riwayat penyakit: HT (-) DM (-) jantung (-)

Pemeriksaan fisik
GCS: 15 E4M6V5
Keadaan umum: tampak tidak sakit
Kesadaran: compos mentis
Tanda-tanda vital
TD: 100/60 mmHg
HR: 96 x/m
RR: 22 x/m
T: 37.0 °C
BB: 59 kg
TB: 157 cm
LILA: 25 cm
Status generalis
Kepala: normocephaly
Mata: konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-)
Telinga: sekret (-)
Mulut: dbn
Hidung: sekret (-)
Leher: JVP tidak meningkat, KGB tidak membesar
Paru: bentuk dan gerak simetris, VBS kiri=kanan, rhonki (-/-), wheezing (-/-)
Jantung: S1 S2 reguler, murmur (-), gallop (-)
Abdomen: BU (+) normal, supel, NT (-)
Ekstremitas: akral hangat, CRT <2 detik
Status Obstetrikus
TFU: pertengahan simfisis dan pusat
Pemeriksaan leopold: ballottement (+)
DJJ: 137 x/menit
His: (-)

Pemeriksaan penunjang
Hb: 10,6 gr/dl

Tatalaksana
Farmakologis:
- Kombinasi ferro sulfat 200 mg dan asam folat 250 mcg 1x1 tablet PO malam hari
- Calcium 500 mg 1x1 tablet PO malam hari
Non farmakologis:
- Kontrol rutin 1 bulan lagi
- Perbanyak makan-makanan tinggi zat besi seperti daging merah, sayuran hijau
- Konsumsi makanan gizi seimbang disertai olahraga ringan

25. Kontrol Kehamilan


Ny. S, 30 tahun, 55 kg, 140 cm

Anamnesis
Keluhan utama: kontrol kehamilan
Pasien merasa hamil 9 bulan datang untuk kontrol kehamilan. Keluhan perut kencang-
kencang diakui pasien ada hilang timbul. Keluhan keluar air-air atau lendir darah dari jalan
lahir tidak ada. Keluhan sakit badan, kaki bengkak, nyeri perut disangkal.

Riwayat obstetri:
Hamil anak ke-2, belum pernah keguguran
HPHT: 12/01/2021
TP: 19/10/2021
Usia kehamilan: 36 minggu

Riwayat ANC:
Pasien sudah 2x memeriksakan kehamilannya dan sudah pernah USG 1x saat awal
kehamilan di puskesmas

Riwayat penyakit: HT (-) DM (-) jantung (-)


Pemeriksaan fisik
GCS: 15 E4M6V5
Keadaan umum: tampak tidak sakit
Kesadaran: compos mentis
Tanda-tanda vital
TD: 120/70 mmHg
HR: 86 x/m
RR: 20 x/m
T: 36.7 °C
BB: 55 kg
TB: 140 cm
LILA: 24 cm
Status generalis
Kepala: normocephaly
Mata: konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-)
Telinga: sekret (-)
Mulut: dbn
Hidung: sekret (-)
Leher: JVP tidak meningkat, KGB tidak membesar
Paru: bentuk dan gerak simetris, VBS kiri=kanan, rhonki (-/-), wheezing (-/-)
Jantung: S1 S2 reguler, murmur (-), gallop (-)
Abdomen: BU (+) normal, supel, NT (-)
Ekstremitas: akral hangat, CRT <2 detik
Status Obstetrikus
TFU: 28 cm
Pemeriksaan leopold:
Leopold I: teraba lunak
Leopold II: sisi kanan teraba bagian-bagian kecil, sisi kiri teraba bagian keras
Leopold III: teraba bagian keras, bundar, melenting
Leopold IV: kepala belum masuk PAP
DJJ: 132 x/menit
His: (-)

Pemeriksaan penunjang
Hb: 10,8 gr/dl

Tatalaksana
Farmakologis:
- Kombinasi ferro sulfat 200 mg dan asam folat 250 mcg 1x1 tablet PO malam hari
- Calcium 500 mg 1x1 tablet PO malam hari
Non farmakologis:
- Edukasi mengenai tanda-tanda persalinan: keluar lendir darah dari jalan lahir, perut
kencang-kencang terus menerus
- Bila terdapat tanda pecah ketuban (keluar air-air dari jalan lahir), segera ke
IGD/Puskesmas terdekat
- Perbanyak makan-makanan tinggi zat besi seperti daging merah, sayuran hijau
- Konsumsi makanan gizi seimbang disertai olahraga ringan
15 September 2021 – Poli Umum

26. DIARE AKUT


Tn. B, 30 tahun

Anamnesis
Keluhan utama: BAB cair
Pasien datang dengan keluhan BAB cair sejak 2 hari sebelum datang ke puskesmas,
sebanyak 4x/hari, lendir (-) darah (-). Keluhan disertai dengan mual, namun muntah
disangkal. Pasien masih mau makan dan minum dengan baik. Keluhan demam (-) batuk (-)
pilek (-). Pasien mengaku 3 hari sebelumnya pasien sempat makan makanan yang pasien
beli di pinggir jalan.
Riw. Penyakit: HT (-), DM (-)

Pemeriksaan fisik
GCS: 15 E4M6V5
Keadaan umum: tampak sakit ringan
Kesadaran: compos mentis
Tanda-tanda vital
TD: 120/70 mmHg
HR: 87 x/m
RR: 20 x/m
T: 36.9 °C
Status generalis
Kepala: normocephaly
Mata: konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-)
Telinga: sekret (-)
Mulut: tonsil T1-T1 hiperemis (-), faring hiperemis (-)
Hidung: sekret (-)
Leher: JVP tidak meningkat, KGB tidak membesar
Paru: bentuk dan gerak simetris, retraksi (-), VBS kiri=kanan, rhonki (-/-), wheezing (-/-)
Jantung: S1 S2 reguler, murmur (-), gallop (-)
Abdomen: BU (+) normal, supel, NTE (+)
Ekstremitas: akral hangat, CRT <2 detik

Tatalaksana
Farmakologis:
- Attapulgite 630 mg 2 tab PO tiap BAB cair
- Antasida doen 3x500 mg tab PO
Non farmakologis:
- Edukasi untuk kurangi jajan sembarangan
- Edukasi untuk kurangi makan makanan berserat untuk sementara, seperti sayur dan
buah
- Edukasi untuk tetap makan dengan porsi kecil namun frekuensi sering
27. HIPERTENSI STAGE II
Tn. W, 57 tahun

Anamnesis
Keluhan utama: sakit kepala
Pasien datang dengan keluhan sakit kepala sejak 4 hari sebelum datang ke puskesmas.
Keluhan sakit kepala dirasakan terutama di belakang leher. Keluhan mual (-) muntah (-).
Keluhan demam, batuk, pilek disangkal. Pasien memiliki riwayat darah tinggi sejak 5 tahun,
tidak rutin berobat. Keluhan sesak (-), nyeri dada (-), lemah anggota gerak (-), bicara pelo (-).
Riw. Penyakit: HT (+), DM (-), jantung (-), ginjal (-)

Pemeriksaan fisik
GCS: 15 E4M6V5
Keadaan umum: tampak sakit ringan
Kesadaran: compos mentis
Tanda-tanda vital
TD: 163/98 mmHg
HR: 93 x/m
RR: 22 x/m
T: 36.9 °C
Status generalis
Kepala: normocephaly
Mata: konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-)
Telinga: sekret (-)
Mulut: tonsil T1-T1 hiperemis (-), faring hiperemis (-)
Hidung: sekret (-)
Leher: JVP tidak meningkat, KGB tidak membesar
Paru: bentuk dan gerak simetris, retraksi (-), VBS kiri=kanan, rhonki (-/-), wheezing (-/-)
Jantung: S1 S2 reguler, murmur (-), gallop (-)
Abdomen: BU (+) normal, supel, NT (-)
Ekstremitas: akral hangat, CRT <2 detik

Tatalaksana
Farmakologis:
- Amlodipine 1x10 mg
- Vit B complex 1x1 PO
Non farmakologis:
- Edukasi pasien untuk mengurangi konsumsi kopi dan garam, tidur cukup
- Edukasi pasien untuk minum obat teratur sekali sehari setiap malam
- Edukasi pasien mengenai komplikasi darah tinggi jika tidak dikontrol seperti
serangan jantung, jantung bengkak, sakit ginjal, stroke, dan gangguan penglihatan
- Kontrol tekanan darah secara rutin 1 bulan sekali
- Berolahraga 3x seminggu dan kontrol berat badan

28. SKABIES
An. R, 8 tahun, 20 kg, 115 cm
Anamnesis
Keluhan utama: gatal di sela-sela jari, perut, selangkangan
Pasien datang diantar oleh ibunya dengan keluhan gatal di sela-sela jari, perut, dan
selangkangan sejak 1 minggu sebelum datang ke puskesmas, disertai dengan gelembung-
gelembung kecil. Keluhan gatal terutama dirasakan pada malam hari. Keluhan yang sama di
keluarga diakui ada pada kakak pasien. Pasien tinggal dengan keluarga, tidur bersama kakak
dan adiknya.
Riw. Imunisasi: lengkap sesuai usia
Riw. Penyakit: tidak ada

Pemeriksaan fisik
GCS: 15 E4M6V5
Keadaan umum: tampak sakit ringan
Kesadaran: compos mentis
Tanda-tanda vital
TD: - mmHg
HR: 89 x/m
RR: 20 x/m
T: 36.8°C
BB: 20 kg
TB: 115 cm
BB/TB: z score >-2 SD
Kesan: gizi baik
Status generalis
Kepala: normocephaly
Mata: konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-)
Telinga: sekret (-)
Mulut: tonsil T1-T1 hiperemis (-), faring hiperemis (-)
Hidung: sekret (-)
Leher: JVP tidak meningkat, KGB tidak membesar
Paru: bentuk dan gerak simetris, VBS kiri=kanan, rhonki (-/-), wheezing (-/-)
Jantung: S1 S2 reguler, murmur (-), gallop (-)
Abdomen: BU (+) normal, supel, NT (-)
Ekstremitas: akral hangat, CRT <2 detik
Lain-lain: a/r sela jari tangan kanan dan kiri, periumbilikus, selangkangan: lesi papul
eritematosa multiple disertai erosi dan ekskoriasi

Tatalaksana
Farmakologis:
- Salep permethrin 5% 1x, diamkan selama 8 jam
- CTM 3x2 mg PO
Non farmakologis:
- Edukasi mengenai cara pengobatan: salep dioleskan ke seluruh tubuh mulai dari
belakang telinga hingga ujung kaki, dipakai pada malam hari sebelum tidur, diamkan
selama 8 jam, lalu kontrol setelah 1 minggu. Bila belum membaik, pengobatan bisa
diulang
- Edukasi bahwa penyakit ini menular dan sebaiknya 1 keluarga diobati semua
- Pakaian yang sudah dipakai, handuk, sprei, sarung bantal, dan selimut dicuci dengan
air panas dan disetrika. Kasur di jemur. Pakaian yang belum dipakai dimasukkan ke
dalam plastic dan didiamkan selama 2 minggu

29. DM TIPE 2
Ny. SL, 54 tahun

Anamnesis
Keluhan utama: kontrol rutin gula darah
Pasien datang ke puskesmas untuk kontrol rutin gula darah karena obat sudah mau habis.
Keluhan tangan atau kaki kesemutan, baal, luka yang sulit sembuh, maupun pandangan
kabur disangkal pasien. Pasien memiliki riwayat sakit gula sejak usia 6 tahun yang lalu,
awalnya tidak rutin berobat, namun 1 tahun yang lalu pernah di rawat di RS karena sesak
akibat gula terlalu tinggi, sehingga sekarang sudah rutin berobat. GDP terakhir bulan Juli:
118 mg/dl
Riw. Penyakit: HT (-), DM (+), jantung (-), ginjal (-)
Riw. Medikasi: metformin 2x1
Riw. Keluarga: orangtua pasien penderita DM

Pemeriksaan fisik
GCS: 15 E4M6V5
Keadaan umum: tampak sakit ringan
Kesadaran: compos mentis
Tanda-tanda vital
TD: 110/75 mmHg
HR: 72 x/m
RR: 20 x/m
T: 36.8°C
Status generalis
Kepala: normocephaly
Mata: konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-)
Telinga: sekret (-)
Mulut: dalam batas normal
Hidung: sekret (-)
Leher: JVP tidak meningkat, KGB tidak membesar
Paru: bentuk dan gerak simetris, VBS kiri=kanan, rhonki (-/-), wheezing (-/-)
Jantung: S1 S2 reguler, murmur (-), gallop (-)
Abdomen: BU (+) normal, supel, NT (-)
Ekstremitas: akral hangat, CRT <2 detik

Pemeriksaan penunjang
GDS: 215 mg/dl

Tatalaksana
Farmakologis:
- Metformin diteruskan, 2x500 mg PO
Non farmakologis:
- Menjelaskan kepada pasien bahwa penyakit gula merupakan penyakit menahun dan
tujuan pengobatannya adalah mengontrol kadar gula darah
- Edukasi pasien untuk mengatur pola hidup dengan berolahraga 3x seminggu,
mengurangi makanan dan minuman yang manis, serta rutin kontrol gula darah 1
bulan sekali

30. TUMOR COLLI


Ny. RW, 49 tahun

Anamnesis
Keluhan utama: benjolan di leher kanan
Pasien datang dengan keluhan benjolan di leher kanan sejak 3 bulan sebelum datang ke
puskesmas. Benjolan timbul awalnya sebesar kelereng, saat ini sebesar telur bebek.
Benjolan berjumlah satu, sewarna dengan kulit, tidak dapat digerakkan. Keluhan nyeri,
perdarahan, ataupun nanah pada benjolan tidak ada. Keluhan sesak napas, sulit menelan
disangkal. Keluhan penurunan berat badan diakui ada, karena pasien merasa baju dan
celananya semakin longgar, namun tidak ditimbang. Keluhan benjolan dilokasi lain tidak
ada.
Riw. Penyakit: HT (-), DM (-), jantung (-), ginjal (-)
Riw. Keluarga: tidak ada

Pemeriksaan fisik
GCS: 15 E4M6V5
Keadaan umum: tampak sakit ringan
Kesadaran: compos mentis
Tanda-tanda vital
TD: 125/82 mmHg
HR: 94 x/m
RR: 20 x/m
T: 37.1°C
Status generalis
Kepala: normocephaly
Mata: konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-)
Telinga: sekret (-)
Mulut: tonsil T1-T1 hiperemis (-), faring hiperemis (-)
Hidung: sekret (-)
Leher: JVP tidak meningkat, KGB tidak membesar, a/r colli sinistra teraba massa konsistensi
keras, sulit digerakkan, berbatas tegas, diameter 8 cm, sewarna dengan kulit, nyeri tekan (-)
Paru: bentuk dan gerak simetris, VBS kiri=kanan, rhonki (-/-), wheezing (-/-)
Jantung: S1 S2 reguler, murmur (-), gallop (-)
Abdomen: BU (+) normal, supel, NT (-)
Ekstremitas: akral hangat, CRT <2 detik

Tatalaksana
Usulan pemeriksaan penunjang: H2TL, pemeriksaan USG colli, biopsi
Non farmakologis:
- Rujuk ke SpTHT untuk pemeriksaan dan tatalaksana lebih lanjut
- Edukasi bahwa kemungkinan benjolan merupakan tumor ganas karena
pertumbuhannya sangat cepat, namun untuk mengetahui penyebab benjolan ini
diperlukan beberapa pemeriksaan sehingga perlu di rujuk

31. FURUNKEL
An. L, 10 tahun, 30 kg, 140 cm

Anamnesis
Keluhan utama: bisul di dahi
Pasien datang diantar oleh ibunya dengan keluhan bisul di dahi sejak 1 minggu sebelum
datang ke puskesmas. Awalnya bisul tampak kecil, namun saat ini semakin membesar,
bertambah merah, nyeri, dan terkadang timbul nanah. Keluhan sudah sempat diobati di
klinik, namun belum membaik. Keluhan benjolan di sekitar leher disangkal.
Riw. Imunisasi: lengkap sesuai usia
Riw. Penyakit: tidak ada

Pemeriksaan fisik
GCS: 15 E4M6V5
Keadaan umum: tampak sakit ringan
Kesadaran: compos mentis
Tanda-tanda vital
TD: - mmHg
HR: 93 x/m
RR: 20 x/m
T: 36.9°C
BB: 30 kg
TB: 140 cm
BB/TB: z score >-2 SD
Kesan: gizi baik
Status generalis
Kepala: normocephaly
Mata: konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-)
Telinga: sekret (-)
Mulut: tonsil T1-T1 hiperemis (-), faring hiperemis (-)
Hidung: sekret (-)
Leher: JVP tidak meningkat, KGB tidak membesar
Paru: bentuk dan gerak simetris, VBS kiri=kanan, rhonki (-/-), wheezing (-/-)
Jantung: S1 S2 reguler, murmur (-), gallop (-)
Abdomen: BU (+) normal, supel, NT (-)
Ekstremitas: akral hangat, CRT <2 detik
Lain-lain: a/r frontalis sinistra, terdapat nodul eritematosa disertai pus

Tatalaksana
Farmakologis:
- Salep gentamisin kulit 3x1 ue selama 5-7 hari
- Paracetamol sirup 250 mg/5 ml 3x1 cth PO untuk mengurangi nyeri
Non farmakologis:
- Edukasi bahwa penyakit ini disebabkan oleh infeksi bakteri
- Edukasi bahwa salep antibiotic harus terus diberikan 3 kali sehari selama 5 sampai 7
hari
- Edukasi mengenai pengobatan untuk mengurangi nyeri diberikan obat sirup
paracetamol
- Menjaga higienitas dengan mandi 2x sehari, cuci tangan dengan sabun
- Edukasi untuk menghindari menggaruk luka karena dapat memperberat infeksi dan
memperlambat proses penyembuhan

32. PULPITIS
Nn. K, 20 tahun

Anamnesis
Keluhan utama: nyeri pada rahang kanan
Pasien datang dengan keluhan nyeri pada rahang kanan sejak 3 hari sebelum datang ke
puskesmas. Nyeri dirasakan hilang timbul, sampai membuat pasien sakit kepala dan sulit
makan. Pasien belum pernah berobat ke dokter gigi sebelumnya.

Pemeriksaan fisik
GCS: 15 E4M6V5
Keadaan umum: tampak sakit ringan
Kesadaran: compos mentis
Tanda-tanda vital
TD: 112/75 mmHg
HR: 84 x/m
RR: 20 x/m
T: 36.8°C
Status generalis
Kepala: normocephaly
Mata: konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-)
Telinga: sekret (-)
Mulut: tonsil T1-T1 hiperemis (-), faring hiperemis (-), gigi 4.4 caries, pulpa (+)
Hidung: sekret (-)
Leher: JVP tidak meningkat, KGB tidak membesar
Paru: bentuk dan gerak simetris, VBS kiri=kanan, rhonki (-/-), wheezing (-/-)
Jantung: S1 S2 reguler, murmur (-), gallop (-)
Abdomen: BU (+) normal, supel, NT (-)
Ekstremitas: akral hangat, CRT <2 detik

Tatalaksana
Farmakologis:
- Amoxicillin 3x500 mg PO
- Asam mefenamat 3x500 mg PO
- Ranitidin 2x150 mg PO
Non farmakologis:
- Edukasi bahwa nyeri yang dirasakan berasal dari gigi berlubang, sehingga perlu
ditangani dengan ditambal, perawatan saraf, atau dicabut gigi
- Edukasi untuk berobat ke dokter gigi, karena jika gigi berlubangnya tidak ditangani,
keluhan akan berulang terus

33. KONJUNGTIVITIS BAKTERIALIS


Tn. I, 47 tahun

Anamnesis
Keluhan utama: kedua mata merah
Pasien datang dengan keluhan mata kanan dan kiri merah sejak 5 hari sebelum datang ke
puskesmas. Keluhan disertai dengan mata belekan dan lengket terutama ketika bangun
tidur. Keluhan gatal maupun pandangan buram disangkal. Riwayat batuk, pilek, dan demam
disangkal. Pasien mengaku sering menyentuh mata tanpa mencuci tangan. Riwayat alergi
disangkal. Riwayat penggunaan lensa kontak disangkal.
Riw. Penyakit: HT (-), DM (-)

Pemeriksaan fisik
GCS: 15 E4M6V5
Keadaan umum: tampak sakit ringan
Kesadaran: compos mentis
Tanda-tanda vital
TD: 108/72 mmHg
HR: 73 x/m
RR: 20 x/m
T: 36.8°C
Status generalis
Kepala: normocephaly
Mata: konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-), ODS: injeksi konjungtiva (+), secret (+)
seromukoid
Telinga: sekret (-)
Mulut: tonsil T1-T1 hiperemis (-), faring hiperemis (-)
Hidung: sekret (-)
Leher: JVP tidak meningkat, KGB tidak membesar
Paru: bentuk dan gerak simetris, VBS kiri=kanan, rhonki (-/-), wheezing (-/-)
Jantung: S1 S2 reguler, murmur (-), gallop (-)
Abdomen: BU (+) normal, supel, NT (-)
Ekstremitas: akral hangat, CRT <2 detik

Tatalaksana
Farmakologis:
- Salep mata kloramfenikol 1% 3x1 ODS selama 7 hari
- Ibuprofen 3x200 mg
- Amoxicillin 3x500 mg selama 5 hari
Non farmakologis:
Edukasi pasien untuk
- Menjaga kebersihan dengan mencuci tangan, hindari menggosok dan menyentuh
mata terlalu sering
- Hindari penggunaan handuk, bantal, maupun sapu tangan bersama
- Ketika sedang batuk pilek, segera ditangani

34. CARIES DENTIS


Nn. S, 23 tahun

Anamnesis
Keluhan utama: nyeri gigi
Pasien datang dengan keluhan nyeri gigi atas kiri sejak 1 hari sebelum datang ke puskesmas.
Nyeri dirasakan terutama saat pasien minum-minuman dingin. Nyeri dirasakan sampai
membuat pasien sakit kepala. Pasien juga sering merasakan makanannya menyangkut ke
giginya. Pasien belum pernah berobat ke dokter gigi sebelumnya.
Riw. Penyakit: HT (-), DM (-)

Pemeriksaan fisik
GCS: 15 E4M6V5
Keadaan umum: tampak sakit ringan
Kesadaran: compos mentis
Tanda-tanda vital
TD: 105/70 mmHg
HR: 76 x/m
RR: 20 x/m
T: 36.9°C
Status generalis
Kepala: normocephaly
Mata: konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-)
Telinga: sekret (-)
Mulut: tonsil T1-T1 hiperemis (-), faring hiperemis (-), gigi 2.6 caries
Hidung: sekret (-)
Leher: JVP tidak meningkat, KGB tidak membesar
Paru: bentuk dan gerak simetris, VBS kiri=kanan, rhonki (-/-), wheezing (-/-)
Jantung: S1 S2 reguler, murmur (-), gallop (-)
Abdomen: BU (+) normal, supel, NT (-)
Ekstremitas: akral hangat, CRT <2 detik

Tatalaksana
Farmakologis:
- Asam mefenamat 3x500 mg PO
- Ranitidin 2x150 mg PO
Non farmakologis:
- Edukasi bahwa nyeri yang dirasakan berasal dari gigi berlubang, sehingga perlu
ditangani dengan ditambal, perawatan saraf, atau dicabut gigi
- Edukasi untuk berobat ke dokter gigi, karena jika gigi berlubangnya tidak ditangani,
keluhan akan berulang terus

35. OTITIS EKSTERNA


Ny. SP, 37 tahun

Anamnesis
Keluhan utama: nyeri pada telinga kiri
Pasien datang dengan keluhan nyeri pada telinga kiri sejak 3 hari sebelum datang ke
puskesmas. Keluhan disertai dengan telinga terasa penuh. Pasien mengaku sering
mengorek-ngorek telinga karena sebelumnya telinga kemasukan air saat mandi. Keluhan
keluar cairan dari telinga disangkal. Keluhan demam, batuk, pilek disangkal.
Riw. Penyakit: HT (-), DM (-)

Pemeriksaan fisik
GCS: 15 E4M6V5
Keadaan umum: tampak sakit ringan
Kesadaran: compos mentis
Tanda-tanda vital
TD: 110/80 mmHg
HR: 86 x/m
RR: 20 x/m
T: 36.6°C
Status generalis
Kepala: normocephaly
Mata: konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-)
Telinga: AD tenang, AS nyeri tekan aurikula (+), nyeri tekan tragus (+), hiperemis (+), edema
pada CAE, sekret (-)
Mulut: tonsil T1-T1 hiperemis (-), faring hiperemis (-)
Hidung: sekret (-)
Leher: JVP tidak meningkat, KGB tidak membesar
Paru: bentuk dan gerak simetris, VBS kiri=kanan, rhonki (-/-), wheezing (-/-)
Jantung: S1 S2 reguler, murmur (-), gallop (-)
Abdomen: BU (+) normal, supel, NT (-)
Ekstremitas: akral hangat, CRT <2 detik

Tatalaksana
Farmakologis:
- Kloramfenikol tetes telinga 3x3-4 tetes selama 1 minggu
- Ibuprofen 3x400 mg PO bila nyeri
Non farmakologis:
- Edukasi mengenai menjaga kebersihan telinga
- Edukasi untuk menghentikan kebiasaan mengorek telinga
- Edukasi untuk menjaga telinga supaya tidak kemasukan air dengan tidak berenang
atau bila mandi, menggunakan pelindung telinga
36. KATARAK
Tn. CR, 68 tahun

Anamnesis
Keluhan utama: penglihatan berkabut
Pasien datang dengan keluhan penglihatan mata kanan seperti berkabut sejak 3 minggu
sebelum datang ke puskesmas. Keluhan disertai dengan silau jika melihat cahaya. Keluhan
mata merah ataupun nyeri disangkal. Pasien memiliki riwayat operasi katarak pada mata kiri
2 tahun yang lalu.
Riw. Penyakit: HT (-), DM (-)

Pemeriksaan fisik
GCS: 15 E4M6V5
Keadaan umum: tampak sakit ringan
Kesadaran: compos mentis
Tanda-tanda vital
TD: 130/80 mmHg
HR: 89 x/m
RR: 20 x/m
T: 36.8°C
Status generalis
Kepala: normocephaly
Mata: konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-), OD injeksi konjungtiva (-), injeksi silier (-),
lensa keruh, shadow test (+), OS injeksi konjungtiva (-), injeksi silier (-), lensa jernih
Telinga: sekret (-)
Mulut: tonsil T1-T1 hiperemis (-), faring hiperemis (-)
Hidung: sekret (-)
Leher: JVP tidak meningkat, KGB tidak membesar
Paru: bentuk dan gerak simetris, VBS kiri=kanan, rhonki (-/-), wheezing (-/-)
Jantung: S1 S2 reguler, murmur (-), gallop (-)
Abdomen: BU (+) normal, supel, NT (-)
Ekstremitas: akral hangat, CRT <2 detik

Tatalaksana
Farmakologis:
- Artificial tears ed 6x1 gtt ODS
Non farmakologis:
- Rujuk ke SpM untuk pemeriksaan dan tatalaksana lebih lanjut
- Edukasi bahwa tidak ada obat-obatan yang dapat menyembuhkan penyakit katarak
sehingga diperlukan tindakan operatif, namun tindakan ini biasanya selesai dalam 1
hari dan tidak perlu rawat inap
- Edukasi mengenai komplikasi katarak bila tidak diobati yakni kekeruhan lensa dapat
bertambah sehingga semakin mengganggu penglihatan, sampai bisa terjadi
glaucoma yaitu kerusakan saraf mata yang dapat membuat kebutaan

37. NASOFARINGITIS
Tn. C, 44 tahun

Anamnesis
Keluhan utama: batuk
Pasien datang dengan keluhan batuk sejak 3 hari sebelum datang ke puskesmas. Keluhan
disertai dengan demam tidak terlalu tinggi, pilek, sakit tenggorokan, pusing, dan sakit
seluruh badan. Keluhan sesak napas, mual, muntah, BAB cair, anosmia, ageusia disangkal.
Riw. Penyakit: HT (-), DM (-)
Riw. Keluarga: tidak ada keluarga yang memiliki keluhan sama

Pemeriksaan fisik
GCS: 15 E4M6V5
Keadaan umum: tampak sakit ringan
Kesadaran: compos mentis
Tanda-tanda vital
TD: 125/77 mmHg
HR: 92 x/m
RR: 22 x/m
T: 37.2°C
Status generalis
Kepala: normocephaly
Mata: konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-)
Telinga: sekret (-)
Mulut: tonsil T1-T1 hiperemis (-), faring hiperemis (+)
Hidung: sekret (+) bening
Leher: JVP tidak meningkat, KGB tidak membesar
Paru: bentuk dan gerak simetris, VBS kiri=kanan, rhonki (-/-), wheezing (-/-)
Jantung: S1 S2 reguler, murmur (-), gallop (-)
Abdomen: BU (+) normal, supel, NT (-)
Ekstremitas: akral hangat, CRT <2 detik

Tatalaksana
Farmakologis:
- Paracetamol 3x500 mg PO
- Acetylcystein 3x200 mg PO
- CTM 3x4 mg PO
- Vitamin C 1x1 tab PO
Non farmakologis:
- Istirahat yang cukup, makan teratur 3x makan berat dan 2x snack
- Menjaga higienitas dengan rajin mencuci tangan
- Edukasi pasien mengenai etika batuk
- Edukasi pasien untuk mengurangi makan goreng-gorengan dan minuman dingin

38. HEPATITIS A
Nn. M, 24 tahun
Anamnesis
Keluhan utama: nyeri perut kanan atas
Pasien datang dengan keluhan nyeri perut kanan atas sejak 4 hari sebelum datang ke
puskesmas. Keluhan disertai dengan demam tidak terlalu tinggi, mual namun tidak muntah,
serta BAK berwarna lebih pekat seperti air teh. Ibu pasien juga mengatakan mata pasien
terlihat lebih kuning dari biasanya. Keluhan BAB cair disangkal. Pasien mengaku sebelum
sakit, pasien makan di warung pinggir jalan. Riwayat kontak dengan orang yang sakit kuning
tidak ada.
Riw. Penyakit: HT (-), DM (-)
Riw. Keluarga: tidak ada keluarga yang memiliki keluhan sama

Pemeriksaan fisik
GCS: 15 E4M6V5
Keadaan umum: tampak sakit ringan
Kesadaran: compos mentis
Tanda-tanda vital
TD: 110/65 mmHg
HR: 76 x/m
RR: 20 x/m
T: 37.0°C
Status generalis
Kepala: normocephaly
Mata: konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (+/+)
Telinga: sekret (-)
Mulut: tonsil T1-T1 hiperemis (-), faring hiperemis (-)
Hidung: sekret (-)
Leher: JVP tidak meningkat, KGB tidak membesar
Paru: bentuk dan gerak simetris, VBS kiri=kanan, rhonki (-/-), wheezing (-/-)
Jantung: S1 S2 reguler, murmur (-), gallop (-)
Abdomen: BU (+) normal, supel, NT hipokondrium kanan (+), hepar teraba 3 jari dibawah
arcus costae, konsistensi kenyal, permukaan rata, ujung lancip
Ekstremitas: akral hangat, CRT <2 detik

Tatalaksana
Farmakologis:
- Ibuprofen 3x400 mg PO bila nyeri
Non farmakologis:
- Istirahat, bed rest
- Edukasi untuk menghindari jajan di pinggir jalan dan memilih makanan dan minuman
yang bersih dan sehat
- Edukasi untuk makan teratur 3x makan berat dan 2x snack, perbanyak minum air
putih
- Menjaga higienitas dengan cuci tangan menggunakan sabun

39. UROLITHIASIS
Tn. AS, 62 tahun
Anamnesis
Keluhan utama: nyeri pinggang kanan
Pasien datang dengan keluhan nyeri pinggang kanan sejak 2 minggu sebelum datang ke
puskesmas. Nyeri dirasakan terus menerus. Keluhan disertai dengan mual (+), muntah (-),
serta demam hilang timbul. Keluhan BAK panas, berdarah, atau keluar pasir tidak ada.
Pasien pernah merasakan keluhan yang sama 2 tahun yang lalu, disarankan untuk dioperasi,
namun pasien menolak. Pasien mengaku banyak duduk, jarang minum air putih, dan sering
menahan BAK.
Riw. Penyakit: HT (-), DM (-), asam urat (-)
Riw. Keluarga: tidak ada

Pemeriksaan fisik
GCS: 15 E4M6V5
Keadaan umum: tampak sakit ringan
Kesadaran: compos mentis
Tanda-tanda vital
TD: 137/78 mmHg
HR: 88 x/m
RR: 20 x/m
T: 37.4°C
Status generalis
Kepala: normocephaly
Mata: konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-)
Telinga: sekret (-)
Mulut: tonsil T1-T1 hiperemis (-), faring hiperemis (-)
Hidung: sekret (-)
Leher: JVP tidak meningkat, KGB tidak membesar
Paru: bentuk dan gerak simetris, VBS kiri=kanan, rhonki (-/-), wheezing (-/-)
Jantung: S1 S2 reguler, murmur (-), gallop (-)
Abdomen: BU (+) normal, supel, NT RUQ (+), nyeri ketok CVA (+/-)
Ekstremitas: akral hangat, CRT <2 detik

Tatalaksana
Farmakologis:
- Asam mefenamat 3x500 mg PO bila nyeri
- Ranitidin 2x150 mg PO
Non farmakologis:
- Rujuk ke SpU untuk pemeriksaan dan tatalaksana lebih lanjut
- Edukasi mengenai penyebab nyeri pinggangnya kemungkinan disebabkan adanya
batu di ginjal
- Edukasi untuk banyak minum air putih, minimal 2 liter per hari
- Edukasi untuk rutin bergerak disela-sela pekerjaan, minimal setiap 2 jam sekali

40. SKIZOFRENIA
Tn. AK, 37 tahun

Anamnesis
Keluhan utama: sulit tidur
Pasien datang diantar oleh adiknya dengan keluhan sulit tidur sejak 1 minggu sebelum
datang ke puskesmas. Keluhan disertai dengan gelisah dan mudah marah. Adik pasien
mengatakan pasien memiliki riwayat skizofrenia sejak 7 tahun yang lalu, rutin berobat,
namun setahun terakhir tidak rutin kontrol karena tidak ada yang bisa mengantar di rumah.
Pasien terkadang terlihat berbicara sendiri. Keluhan mendengar bisikan yang tidak didengar
orang lain diakui ada, mengatakan bahwa ada segerombolan orang yang akan menyerang
pasien sehingga pasien tidak bisa tidur. Riwayat penggunaan obat-obatan terlarang atau
konsumsi alkohol disangkal. Riwayat kejang, trauma kepala, ataupun stroke tidak ada.
Riw. Penyakit: HT (-), DM (-)
Riw. Keluarga: tidak ada

Pemeriksaan fisik
GCS: 15 E4M6V5
Keadaan umum: tampak sakit sedang
Kesadaran: compos mentis
Tanda-tanda vital
TD: 142/88 mmHg
HR: 94 x/m
RR: 22 x/m
T: 37.0°C
Status generalis
Kepala: normocephaly
Mata: konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-)
Telinga: sekret (-)
Mulut: tonsil T1-T1 hiperemis (-), faring hiperemis (-)
Hidung: sekret (-)
Leher: JVP tidak meningkat, KGB tidak membesar
Paru: bentuk dan gerak simetris, VBS kiri=kanan, rhonki (-/-), wheezing (-/-)
Jantung: S1 S2 reguler, murmur (-), gallop (-)
Abdomen: BU (+) normal, supel, NT (-)
Ekstremitas: akral hangat, CRT <2 detik

Tatalaksana
Farmakologis:
- Haloperidol 3x0.5 mg PO
- Chlorpromazine HCl 3x25 mg PO
- Risperidone 2x1 mg PO
Non farmakologis:
- Saran untuk rujuk ke SpKJ untuk tatalaksana psikososial seperti psikoterapi, terapi
keluarga, dsb

41. SKIZOFRENIA
Tn. B, 33 tahun

Anamnesis
Keluhan utama: sulit tidur
Pasien datang dengan keluhan sulit tidur sejak 1 bulan sebelum datang ke puskesmas.
Pasien hanya tidur +- 2 jam dalam sehari. Keluhan muncul sejak pasien di PHK dari
pekerjaannya. Pasien juga mengeluhkan sering mendengar suara-suara yang tidak bisa
didengar orang lain yang mengatakan pasien payah dan tidak berguna. Keluhan merasa
pikiran pasien disisipi pikiran dari luar diri pasien tidak ada, keluhan merasa ada suara
bergema di kepala pasien tidak ada, keluhan merasa pikirannya ditarik oleh kekuatan dari
luar dirinya tidak ada, keluhan merasa dirinya dikendalikan oleh kekuatan dari luar dirinya
tidak ada, keluhan merasa isi pikirannya tersiar ke luar sehingga orang lain mengetahuinya
tidak ada. Riwayat penggunaan obat-obatan terlarang atau konsumsi alkohol disangkal.
Riwayat kejang, trauma kepala, ataupun stroke tidak ada.
Riw. Penyakit: HT (-), DM (-)
Riw. Keluarga: tidak ada

Pemeriksaan fisik
GCS: 15 E4M6V5
Keadaan umum: tampak sakit sedang
Kesadaran: compos mentis
Tanda-tanda vital
TD: 135/73 mmHg
HR: 86 x/m
RR: 20 x/m
T: 36.9°C
Status generalis
Kepala: normocephaly
Mata: konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-)
Telinga: sekret (-)
Mulut: tonsil T1-T1 hiperemis (-), faring hiperemis (-)
Hidung: sekret (-)
Leher: JVP tidak meningkat, KGB tidak membesar
Paru: bentuk dan gerak simetris, VBS kiri=kanan, rhonki (-/-), wheezing (-/-)
Jantung: S1 S2 reguler, murmur (-), gallop (-)
Abdomen: BU (+) normal, supel, NT (-)
Ekstremitas: akral hangat, CRT <2 detik

Tatalaksana
Farmakologis:
- Risperidone 2x2 mg PO
- Trihexyphenidyl 2x2 mg PO
Non farmakologis:
- Saran untuk rujuk ke SpKJ untuk tatalaksana psikososial seperti psikoterapi, terapi
keluarga, dsb

42. OMSK

Tn. AF, 28 tahun

Anamnesis
Keluhan utama: keluar cairan dari telinga knanan
Pasien datang dengan keluhan keluar cairan dari telinga kanan sejak 2 hari sebelum datang
ke puskesmas. Cairan berwarna kuning, kental, berbau. Keluhan disertai dengan penurunan
pendengaran telinga kanan sejak 1 bulan terakhir. Cairan berwarna kuning, kental, berbau.
Pasien mengatakan sudah sering merasakan keluhan keluar cairan dari telinga ini sejak kecil,
hilang timbul.
Riw. Penyakit: HT (-) DM (-)

Pemeriksaan fisik
GCS: 15 E4M6V5
Keadaan umum: tampak sakit ringan
Kesadaran: compos mentis
Tanda-tanda vital
TD: 107/72 mmHg
HR: 74 x/m
RR: 20 x/m
T: 36.9 °C
Status generalis
Kepala: normocephaly
Mata: konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-)
Telinga: AD: sekret (+), MT perforasi subtotal
Mulut: tonsil T1-T1 hiperemis (-), faring hiperemis (-)
Hidung: sekret (-), pch (-)
Leher: KGB tidak membesar
Paru: bentuk dan gerak simetris, retraksi (-), VBS kiri=kanan, rhonki (-/-), wheezing (-/-)
Jantung: S1 S2 reguler, murmur (-), gallop (-)
Abdomen: BU (+) normal, supel, NT (-)
Ekstremitas: akral hangat, CRT <2 detik

Tatalaksana
Farmakologis:
- Kloramfenikol tetes telinga ADS 3x2 tetes
- Paracetamol 3x500 mg PO
- NAC 3x200 mg PO
- CTM 3x4 mg PO
Non farmakologis:
- Edukasi bahwa penyakit ini merupakan akibat dari radang telinga tengah yang
menyebabkan gendang telinga robek saat masih kecil
- Edukasi bahwa seringnya keluar cairan dari telinga ini menggambarkan adanya
robekan pada gendang telinga yang seharusnya bisa menutup spontan dalam 3
bulan
- Rujuk SpTHT untuk penatalaksanaan lebih lanjut
- Edukasi untuk tidak mengorek-ngorek telinga
- Edukasi untuk tidak berenang dan hindari telinga dari kemasukan air

16 September 2021 – KIA


43. Kontrol Kehamilan
Ny. DI, 28 tahun, 58 kg, 162 cm

Anamnesis
Keluhan utama: kontrol kehamilan
Pasien G1P0A0 merasa hamil 9 bulan datang untuk periksa kehamilan dan USG. Keluhan
mules disertai rasa kencang-kencang, keluar lender darah, keluar air-air dari jalan lahir
disangkal. Keluhan sakit badan, kaki bengkak, nyeri perut disangkal.

Riwayat obstetri:
Hamil anak ke-1, belum pernah keguguran
HPHT: 17/12/2020
TP: 23/09/2021
Usia kehamilan: 39 minggu

Riwayat ANC:
Pasien sudah 3x memeriksakan kehamilannya dan sudah pernah USG 1x saat awal
kehamilan di puskesmas

Riwayat penyakit: HT (-) DM (-) jantung (-)

Pemeriksaan fisik
GCS: 15 E4M6V5
Keadaan umum: tampak tidak sakit
Kesadaran: compos mentis
Tanda-tanda vital
TD: 107/70 mmHg
HR: 92 x/m
RR: 20 x/m
T: 36.8 °C
BB: 58 kg
TB: 162 cm
LILA: 24 cm
Status generalis
Kepala: normocephaly
Mata: konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-)
Telinga: sekret (-)
Mulut: dbn
Hidung: sekret (-)
Leher: JVP tidak meningkat, KGB tidak membesar
Paru: bentuk dan gerak simetris, VBS kiri=kanan, rhonki (-/-), wheezing (-/-)
Jantung: S1 S2 reguler, murmur (-), gallop (-)
Abdomen: BU (+) normal, supel, NT (-)
Ekstremitas: akral hangat, CRT <2 detik
Status Obstetrikus
TFU: 32 cm
Pemeriksaan leopold:
Leopold I: teraba lunak
Leopold II: sisi kanan teraba bagian keras, sisi kiri teraba bagian-bagian kecil
Leopold III: teraba bagian keras, bundar, melenting
Leopold IV: kepala belum masuk PAP
DJJ: 143 x/menit
His: (-)

Pemeriksaan penunjang
Hb: 11.9 gr/dl
USG: janin tunggal, hidup, intrauterine, ketuban cukup, plasenta di fundus, presentasi
kepala

Tatalaksana
Farmakologis:
- Kombinasi ferro sulfat 200 mg dan asam folat 250 mcg 1x1 tablet PO malam hari
- Calcium 500 mg 1x1 tablet PO malam hari
Non farmakologis:
- Edukasi mengenai tanda-tanda persalinan: keluar lendir darah dari jalan lahir, perut
kencang-kencang terus menerus
- Bila terdapat tanda pecah ketuban (keluar air-air dari jalan lahir), segera ke
IGD/Puskesmas terdekat
- Perbanyak makan-makanan tinggi zat besi seperti daging merah, sayuran hijau
- Konsumsi makanan gizi seimbang disertai olahraga ringan

44. Kontrol Kehamilan


Ny. H, 18 tahun, 43 kg, 160 cm

Anamnesis
Keluhan utama: kontrol kehamilan
Pasien G1P0A0 merasa hamil 8 bulan datang untuk periksa kehamilan dan USG. Keluhan
mules disertai rasa kencang-kencang diakui ada sedikit, hilang timbul. Keluhan keluar lender
darah maupun keluar air-air dari jalan lahir disangkal. Keluhan sakit badan, kaki bengkak,
nyeri perut disangkal.

Riwayat obstetri:
Hamil anak ke-1, belum pernah keguguran
HPHT: 08/02/2021
TP: 25/11/2021
Usia kehamilan: 32-33 minggu

Riwayat ANC:
Pasien sudah 2x memeriksakan kehamilannya di bidan dan belum pernah USG

Riwayat penyakit: HT (-) DM (-) jantung (-)

Pemeriksaan fisik
GCS: 15 E4M6V5
Keadaan umum: tampak tidak sakit
Kesadaran: compos mentis
Tanda-tanda vital
TD: 112/57 mmHg
HR: 86 x/m
RR: 20 x/m
T: 36.7 °C
BB: 43 kg
TB: 160 cm
LILA: 22 cm
Status generalis
Kepala: normocephaly
Mata: konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-)
Telinga: sekret (-)
Mulut: dbn
Hidung: sekret (-)
Leher: JVP tidak meningkat, KGB tidak membesar
Paru: bentuk dan gerak simetris, VBS kiri=kanan, rhonki (-/-), wheezing (-/-)
Jantung: S1 S2 reguler, murmur (-), gallop (-)
Abdomen: BU (+) normal, supel, NT (-)
Ekstremitas: akral hangat, CRT <2 detik
Status Obstetrikus
TFU: 28 cm
Pemeriksaan leopold:
Leopold I: teraba lunak
Leopold II: sisi kanan teraba bagian-bagian kecil, sisi kiri teraba bagian keras
Leopold III: teraba bagian keras, bundar, melenting
Leopold IV: kepala belum masuk PAP
DJJ: 138 x/menit
His: (-)

Pemeriksaan penunjang
Hb: 10.2 gr/dl
USG: janin tunggal, hidup, intrauterine, ketuban cukup, plasenta di fundus, presentasi
kepala

Tatalaksana
Farmakologis:
- Kombinasi ferro sulfat 200 mg dan asam folat 250 mcg 1x1 tablet PO malam hari
- Calcium 500 mg 1x1 tablet PO malam hari
Non farmakologis:
- Kontrol rutin 1 bulan
- Edukasi mengenai tanda-tanda persalinan: keluar lendir darah dari jalan lahir, perut
kencang-kencang terus menerus
- Bila terdapat tanda pecah ketuban (keluar air-air dari jalan lahir), segera ke
IGD/Puskesmas terdekat
- Perbanyak makan-makanan tinggi zat besi seperti daging merah, sayuran hijau
- Konsumsi makanan gizi seimbang disertai olahraga ringan

45. Kontrol Kehamilan


Ny. M, 22 tahun, 55 kg, 148 cm

Anamnesis
Keluhan utama: kontrol kehamilan
Pasien G1P0A0 merasa hamil 4 bulan datang bersama suami untuk periksa kehamilan dan
USG. Saat ini keluhan mual atau muntah sudah tidak ada. Keluhan sakit badan, kaki
bengkak, nyeri perut, perdarahan tidak ada.

Riwayat obstetri:
Hamil anak ke-1, belum pernah keguguran
HPHT: 08/07/2021
TP: 15/04/2022
Usia kehamilan: 17 minggu

Riwayat ANC:
Pasien sudah 1x memeriksakan kehamilannya di bidan dan belum pernah USG

Riwayat penyakit: HT (-) DM (-) jantung (-)

Pemeriksaan fisik
GCS: 15 E4M6V5
Keadaan umum: tampak tidak sakit
Kesadaran: compos mentis
Tanda-tanda vital
TD: 108/61 mmHg
HR: 78 x/m
RR: 20 x/m
T: 36.8 °C
BB: 55 kg
TB: 148 cm
LILA: 23 cm
Status generalis
Kepala: normocephaly
Mata: konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-)
Telinga: sekret (-)
Mulut: dbn
Hidung: sekret (-)
Leher: JVP tidak meningkat, KGB tidak membesar
Paru: bentuk dan gerak simetris, VBS kiri=kanan, rhonki (-/-), wheezing (-/-)
Jantung: S1 S2 reguler, murmur (-), gallop (-)
Abdomen: BU (+) normal, supel, NT (-)
Ekstremitas: akral hangat, CRT <2 detik
Status Obstetrikus
TFU: pertengahan simfisis dan pusat
Pemeriksaan leopold: ballottement (+)
DJJ: 142 x/menit
His: (-)

Pemeriksaan penunjang
USG: janin tunggal, hidup, intrauterine, batas atas parietal kurang terlihat, suspek
anencephaly

Tatalaksana
Farmakologis:
- Kombinasi ferro sulfat 200 mg dan asam folat 250 mcg 1x1 tablet PO malam hari
- Calcium 500 mg 1x1 tablet PO malam hari
Non farmakologis:
- Rujuk ke SpOG di RS Kurnia Serang untuk pemeriksaan dan tatalaksana lebih lanjut

46. Kontrol Kehamilan


Ny. K, 24 tahun, 61 kg, 154 cm

Anamnesis
Keluhan utama: kontrol kehamilan
Pasien G2P1A0 merasa hamil 2 bulan datang untuk periksa kehamilan dan USG. Saat ini
keluhan mual atau muntah sudah tidak ada. Keluhan sakit badan, kaki bengkak, nyeri perut,
perdarahan dari jalan lahir tidak ada.

Riwayat obstetri:
Hamil anak ke-2, belum pernah keguguran
HPHT: 24/07/2021
TP: 31/05/2022
Usia kehamilan: 7 minggu

Riwayat ANC:
Pasien sudah 1x memeriksakan kehamilannya di bidan dan belum pernah USG

Riwayat penyakit: HT (-) DM (-) jantung (-)

Pemeriksaan fisik
GCS: 15 E4M6V5
Keadaan umum: tampak tidak sakit
Kesadaran: compos mentis
Tanda-tanda vital
TD: 113/74 mmHg
HR: 82 x/m
RR: 20 x/m
T: 36.9 °C
BB: 61 kg
TB: 154 cm
LILA: 27 cm
Status generalis
Kepala: normocephaly
Mata: konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-)
Telinga: sekret (-)
Mulut: dbn
Hidung: sekret (-)
Leher: JVP tidak meningkat, KGB tidak membesar
Paru: bentuk dan gerak simetris, VBS kiri=kanan, rhonki (-/-), wheezing (-/-)
Jantung: S1 S2 reguler, murmur (-), gallop (-)
Abdomen: BU (+) normal, supel, NT (-)
Ekstremitas: akral hangat, CRT <2 detik
Status Obstetrikus
TFU: belum teraba
Pemeriksaan leopold: ballottement (+)
DJJ: 138 x/menit
His: (-)

Pemeriksaan penunjang
USG: tampak kantung kehamilan di dalam intrauterine

Tatalaksana
Farmakologis:
- Kombinasi ferro sulfat 200 mg dan asam folat 250 mcg 1x1 tablet PO malam hari
- Calcium 500 mg 1x1 tablet PO malam hari
Non farmakologis:
- Kontrol rutin 1 bulan
- Perbanyak makan-makanan tinggi zat besi seperti daging merah, sayuran hijau
- Konsumsi makanan gizi seimbang disertai olahraga ringan

47. Kontrol Kehamilan


Ny. R, 37 tahun, 60 kg, 146 cm

Anamnesis
Keluhan utama: kontrol kehamilan
Pasien G2P1A0 merasa hamil 9 bulan datang bersama suami untuk periksa kehamilan dan
USG. Keluhan mules disertai rasa kencang-kencang diakui ada sedikit, hilang timbul. Keluhan
keluar lender darah maupun keluar air-air dari jalan lahir disangkal. Keluhan sakit badan,
kaki bengkak, nyeri perut disangkal.

Riwayat obstetri:
Hamil anak ke-2, belum pernah keguguran
HPHT: 28/12/2020
TP: 05/10/2021
Usia kehamilan: 37 minggu
Riwayat ANC:
Pasien sudah 3x memeriksakan kehamilannya dan sudah 1x periksa USG di puskesmas

Riwayat penyakit: HT (-) DM (-) jantung (-)

Pemeriksaan fisik
GCS: 15 E4M6V5
Keadaan umum: tampak tidak sakit
Kesadaran: compos mentis
Tanda-tanda vital
TD: 140/82 mmHg
HR: 88 x/m
RR: 20 x/m
T: 36.8 °C
BB: 60 kg
TB: 146 cm
LILA: 28 cm
Status generalis
Kepala: normocephaly
Mata: konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-)
Telinga: sekret (-)
Mulut: dbn
Hidung: sekret (-)
Leher: JVP tidak meningkat, KGB tidak membesar
Paru: bentuk dan gerak simetris, VBS kiri=kanan, rhonki (-/-), wheezing (-/-)
Jantung: S1 S2 reguler, murmur (-), gallop (-)
Abdomen: BU (+) normal, supel, NT (-)
Ekstremitas: akral hangat, CRT <2 detik
Status Obstetrikus
TFU: 25 cm
Pemeriksaan leopold:
Leopold I: teraba bagian keras, bundar, melenting
Leopold II: sisi kanan teraba bagian-bagian kecil, sisi kiri teraba bagian keras
Leopold III: teraba lunak
Leopold IV: belum masuk PAP
DJJ: 137 x/menit
His: (-)

Pemeriksaan penunjang
Hb: 10,2 gr/dl
USG: janin tunggal, hidup, intrauterine, plasenta di corpus, ketuban cukup, presentasi
bokong

Tatalaksana
Farmakologis:
- Kombinasi ferro sulfat 200 mg dan asam folat 250 mcg 1x2 tablet PO malam hari
- Calcium 500 mg 1x1 tablet PO malam hari
Non farmakologis:
- Rujuk ke SpOG di RS Kurnia Serang untuk pemeriksaan dan tatalaksana lebih lanjut
- Edukasi mengenai tanda-tanda persalinan: keluar lendir darah dari jalan lahir, perut
kencang-kencang terus menerus
- Bila terdapat tanda pecah ketuban (keluar air-air dari jalan lahir), segera ke
IGD/Puskesmas terdekat
- Perbanyak makan-makanan tinggi zat besi seperti daging merah, sayuran hijau
- Konsumsi makanan gizi seimbang disertai olahraga ringan

48. Kontrol Kehamilan


Ny. LM, 26 tahun, 95 kg, 150 cm

Anamnesis
Keluhan utama: kontrol kehamilan
Pasien G1P0A0 merasa hamil 8 bulan datang bersama suami untuk periksa kehamilan dan
USG. Keluhan mules disertai rasa kencang-kencang diakui belum ada. Keluhan kaki bengkak
sudah tidak ada. Keluhan keluar lender darah maupun keluar air-air dari jalan lahir
disangkal.

Riwayat obstetri:
Hamil anak ke-1, belum pernah keguguran
HPHT: 04/01/2021
TP: 11/10/2021
Usia kehamilan: 35 minggu

Riwayat ANC:
Pasien sudah 3x memeriksakan kehamilannya di puskesmas dan belum pernah USG

Riwayat penyakit: HT (-) DM (-) jantung (-)

Pemeriksaan fisik
GCS: 15 E4M6V5
Keadaan umum: tampak tidak sakit
Kesadaran: compos mentis
Tanda-tanda vital
TD: 125/94 mmHg
HR: 91 x/m
RR: 20 x/m
T: 36.9 °C
BB: 95 kg
TB: 150 cm
LILA: 30 cm
Status generalis
Kepala: normocephaly
Mata: konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-)
Telinga: sekret (-)
Mulut: dbn
Hidung: sekret (-)
Leher: JVP tidak meningkat, KGB tidak membesar
Paru: bentuk dan gerak simetris, VBS kiri=kanan, rhonki (-/-), wheezing (-/-)
Jantung: S1 S2 reguler, murmur (-), gallop (-)
Abdomen: BU (+) normal, supel, NT (-)
Ekstremitas: akral hangat, CRT <2 detik
Status Obstetrikus
TFU: 30 cm
Pemeriksaan leopold:
Leopold I: teraba lunak
Leopold II: sisi kanan teraba bagian keras, sisi kiri teraba bagian-bagian kecil
Leopold III: teraba bagian keras, bundar, melenting
Leopold IV: kepala belum masuk PAP
DJJ: 148 x/menit
His: (-)

Pemeriksaan penunjang
USG: janin tunggal, hidup, intrauterine, plasenta di fundus, ketuban cukup, presentasi
kepala

Tatalaksana
Farmakologis:
- Kombinasi ferro sulfat 200 mg dan asam folat 250 mcg 1x1 tablet PO malam hari
- Calcium 500 mg 1x1 tablet PO malam hari
Non farmakologis:
- Kontrol rutin 1 bulan
- Edukasi mengenai tanda-tanda persalinan: keluar lendir darah dari jalan lahir, perut
kencang-kencang terus menerus
- Bila terdapat tanda pecah ketuban (keluar air-air dari jalan lahir), segera ke
IGD/Puskesmas terdekat
- Perbanyak makan-makanan tinggi zat besi seperti daging merah, sayuran hijau
- Konsumsi makanan gizi seimbang disertai olahraga ringan

49. Kontrol Kehamilan


Ny. R, 26 tahun, 72 kg, 158 cm

Anamnesis
Keluhan utama: kontrol kehamilan
Pasien G2P1A0 merasa hamil 7 bulan datang untuk periksa kehamilan dan USG. Keluhan
mules disertai rasa kencang-kencang diakui belum ada. Keluhan sakit badan, kaki bengkak,
nyeri perut disangkal. Keluhan keluar lender darah maupun keluar air-air dari jalan lahir
disangkal.
Riwayat obstetri:
Hamil anak ke-2, belum pernah keguguran
HPHT: 04/02/2021
TP: 30/11/2021
Usia kehamilan: 30 minggu

Riwayat ANC:
Pasien sudah 2x memeriksakan kehamilannya di puskesmas dan sudah 1x periksa USG di
SpOG

Riwayat penyakit: HT (-) DM (-) jantung (-)

Pemeriksaan fisik
GCS: 15 E4M6V5
Keadaan umum: tampak tidak sakit
Kesadaran: compos mentis
Tanda-tanda vital
TD: 116/73 mmHg
HR: 75 x/m
RR: 20 x/m
T: 36.6 °C
BB: 72 kg
TB: 158 cm
LILA: 26 cm
Status generalis
Kepala: normocephaly
Mata: konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-)
Telinga: sekret (-)
Mulut: dbn
Hidung: sekret (-)
Leher: JVP tidak meningkat, KGB tidak membesar
Paru: bentuk dan gerak simetris, VBS kiri=kanan, rhonki (-/-), wheezing (-/-)
Jantung: S1 S2 reguler, murmur (-), gallop (-)
Abdomen: BU (+) normal, supel, NT (-)
Ekstremitas: akral hangat, CRT <2 detik
Status Obstetrikus
TFU: 29 cm
Pemeriksaan leopold:
Leopold I: teraba lunak
Leopold II: sisi kanan teraba bagian-bagian kecil, sisi kiri teraba bagian keras
Leopold III: teraba bagian keras, bundar, melenting
Leopold IV: kepala belum masuk PAP
DJJ: 143 x/menit
His: (-)

Pemeriksaan penunjang
USG: janin tunggal, hidup, intrauterine, plasenta di fundus, ketuban cukup, presentasi
kepala

Tatalaksana
Farmakologis:
- Kombinasi ferro sulfat 200 mg dan asam folat 250 mcg 1x1 tablet PO malam hari
- Calcium 500 mg 1x1 tablet PO malam hari
Non farmakologis:
- Kontrol rutin 1 bulan
- Edukasi mengenai tanda-tanda persalinan: keluar lendir darah dari jalan lahir, perut
kencang-kencang terus menerus
- Bila terdapat tanda pecah ketuban (keluar air-air dari jalan lahir), segera ke
IGD/Puskesmas terdekat
- Perbanyak makan-makanan tinggi zat besi seperti daging merah, sayuran hijau
- Konsumsi makanan gizi seimbang disertai olahraga ringan

50. Kontrol Kehamilan


Ny. AR, 32 tahun, 71 kg, 142 cm

Anamnesis
Keluhan utama: kontrol kehamilan
Pasien G2P1A0 merasa hamil 8 bulan datang bersama suami untuk periksa kehamilan.
Pasien mengeluhkan pusing dan kaki bengkak. Keluhan mules disertai rasa kencang-kencang
diakui belum ada. Keluhan sakit badan dan nyeri perut disangkal. Keluhan keluar lender
darah maupun keluar air-air dari jalan lahir disangkal.

Riwayat obstetri:
Hamil anak ke-2, belum pernah keguguran
HPHT: 20/01/2021
TP: 27/10/2021
Usia kehamilan: 34 minggu

Riwayat ANC:
Pasien sudah 2x memeriksakan kehamilannya di bidan dan belum pernah USG

Riwayat penyakit: HT (-) DM (-) jantung (-), riwayat preeklampsia pada kehamilan pertama

Pemeriksaan fisik
GCS: 15 E4M6V5
Keadaan umum: tampak tidak sakit
Kesadaran: compos mentis
Tanda-tanda vital
TD: 153/108 mmHg
HR: 92 x/m
RR: 20 x/m
T: 36.7 °C
BB: 71 kg
TB: 142 cm
LILA: 24 cm
Status generalis
Kepala: normocephaly
Mata: konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-)
Telinga: sekret (-)
Mulut: dbn
Hidung: sekret (-)
Leher: JVP tidak meningkat, KGB tidak membesar
Paru: bentuk dan gerak simetris, VBS kiri=kanan, rhonki (-/-), wheezing (-/-)
Jantung: S1 S2 reguler, murmur (-), gallop (-)
Abdomen: BU (+) normal, supel, NT (-)
Ekstremitas: akral hangat, CRT <2 detik, edema +/+
Status Obstetrikus
TFU: 34 cm
Pemeriksaan leopold:
Leopold I: teraba lunak
Leopold II: sisi kanan teraba bagian-bagian kecil, sisi kiri teraba bagian keras
Leopold III: teraba bagian keras, bundar, melenting
Leopold IV: kepala belum masuk PAP
DJJ: 147 x/menit
His: (-)

Tatalaksana
Farmakologis:
- Kombinasi ferro sulfat 200 mg dan asam folat 250 mcg 1x1 tablet PO malam hari
- Calcium 500 mg 1x1 tablet PO malam hari
Non farmakologis:
- Rujuk ke SpOG di RS Kurnia Serang untuk pemeriksaan dan tatalaksana lebih lanjut
- Edukasi mengenai tanda-tanda persalinan: keluar lendir darah dari jalan lahir, perut
kencang-kencang terus menerus
- Bila terdapat tanda pecah ketuban (keluar air-air dari jalan lahir), segera ke
IGD/Puskesmas terdekat

51. Kontrol Kehamilan


Ny. R, 17 tahun, 70 kg, 172 cm

Anamnesis
Keluhan utama: kontrol kehamilan
Pasien G1P0A0 merasa hamil 9 bulan datang bersama suami untuk periksa kehamilan dan
USG. Keluhan perut kencang-kencang diakui pasien ada hilang timbul. Keluhan keluar air-air
atau lendir darah dari jalan lahir tidak ada. Keluhan sakit badan, kaki bengkak, nyeri perut
disangkal.

Riwayat obstetri:
Hamil anak ke-1, belum pernah keguguran
HPHT: 28/01/2021
TP: 05/11/2021
Usia kehamilan: 36 minggu

Riwayat ANC:
Pasien sudah 3x memeriksakan kehamilannya di puskesmas dan sudah periksa USG 1x di
SpOG

Riwayat penyakit: HT (-) DM (-) jantung (-)

Pemeriksaan fisik
GCS: 15 E4M6V5
Keadaan umum: tampak tidak sakit
Kesadaran: compos mentis
Tanda-tanda vital
TD: 100/60 mmHg
HR: 81 x/m
RR: 20 x/m
T: 36.7 °C
BB: 70 kg
TB: 172 cm
LILA: 24 cm
Status generalis
Kepala: normocephaly
Mata: konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-)
Telinga: sekret (-)
Mulut: dbn
Hidung: sekret (-)
Leher: JVP tidak meningkat, KGB tidak membesar
Paru: bentuk dan gerak simetris, VBS kiri=kanan, rhonki (-/-), wheezing (-/-)
Jantung: S1 S2 reguler, murmur (-), gallop (-)
Abdomen: BU (+) normal, supel, NT (-)
Ekstremitas: akral hangat, CRT <2 detik
Status Obstetrikus
TFU: 22 cm
Pemeriksaan leopold:
Leopold I: teraba lunak
Leopold II: sisi kanan teraba bagian-bagian kecil, sisi kiri teraba bagian keras
Leopold III: teraba bagian keras, bundar, melenting
Leopold IV: kepala belum masuk PAP
DJJ: 147 x/menit
His: (-)

Pemeriksaan penunjang
USG: janin tunggal, hidup, intrauterine, plasenta di fundus, ketuban cukup, presentasi
kepala
Tatalaksana
Farmakologis:
- Kombinasi ferro sulfat 200 mg dan asam folat 250 mcg 1x1 tablet PO malam hari
- Calcium 500 mg 1x1 tablet PO malam hari
Non farmakologis:
- Edukasi mengenai tanda-tanda persalinan: keluar lendir darah dari jalan lahir, perut
kencang-kencang terus menerus
- Bila terdapat tanda pecah ketuban (keluar air-air dari jalan lahir), segera ke
IGD/Puskesmas terdekat
- Perbanyak makan-makanan tinggi zat besi seperti daging merah, sayuran hijau
- Konsumsi makanan gizi seimbang disertai olahraga ringan

52. Kontrol Kehamilan


Ny. Y, 31 tahun, 53 kg, 145 cm

Anamnesis
Keluhan utama: kontrol kehamilan
Pasien G3P1A1 merasa hamil 8 bulan datang bersama suaminya untuk periksa kehamilan
dan USG. Keluhan mules disertai rasa kencang-kencang diakui belum ada. Keluhan sakit
badan, kaki bengkak, nyeri perut disangkal. Keluhan keluar lender darah maupun keluar air-
air dari jalan lahir disangkal.

Riwayat obstetri:
Hamil anak ke-3, anak hidup 1, keguguran 1x
HPHT: 30/12/2020
TP: 04/10/2021
Usia kehamilan: 32 minggu

Riwayat ANC:
Pasien sudah 3x memeriksakan kehamilannya di puskesmas dan belum pernah USG

Riwayat penyakit: HT (-) DM (-) jantung (-)

Pemeriksaan fisik
GCS: 15 E4M6V5
Keadaan umum: tampak tidak sakit
Kesadaran: compos mentis
Tanda-tanda vital
TD: 104/69 mmHg
HR: 74 x/m
RR: 20 x/m
T: 36.9 °C
BB: 53 kg
TB: 145 cm
LILA: 25 cm
Status generalis
Kepala: normocephaly
Mata: konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-)
Telinga: sekret (-)
Mulut: dbn
Hidung: sekret (-)
Leher: JVP tidak meningkat, KGB tidak membesar
Paru: bentuk dan gerak simetris, VBS kiri=kanan, rhonki (-/-), wheezing (-/-)
Jantung: S1 S2 reguler, murmur (-), gallop (-)
Abdomen: BU (+) normal, supel, NT (-)
Ekstremitas: akral hangat, CRT <2 detik
Status Obstetrikus
TFU: 28 cm
Pemeriksaan leopold:
Leopold I: teraba lunak
Leopold II: sisi kanan teraba bagian keras, sisi kiri teraba bagian-bagian kecil
Leopold III: teraba bagian keras, bundar, melenting
Leopold IV: kepala belum masuk PAP
DJJ: 129 x/menit
His: (-)

Pemeriksaan penunjang
USG: janin tunggal, hidup, intrauterine, plasenta di corpus, ketuban cukup, presentasi
kepala

Tatalaksana
Farmakologis:
- Kombinasi ferro sulfat 200 mg dan asam folat 250 mcg 1x1 tablet PO malam hari
- Calcium 500 mg 1x1 tablet PO malam hari
Non farmakologis:
- Kontrol rutin 1 bulan
- Edukasi mengenai tanda-tanda persalinan: keluar lendir darah dari jalan lahir, perut
kencang-kencang terus menerus
- Bila terdapat tanda pecah ketuban (keluar air-air dari jalan lahir), segera ke
IGD/Puskesmas terdekat
- Perbanyak makan-makanan tinggi zat besi seperti daging merah, sayuran hijau
- Konsumsi makanan gizi seimbang disertai olahraga ringan

53. Kontrol Kehamilan


Ny. NI, 33 tahun, 65 kg, 155 cm

Anamnesis
Keluhan utama: kontrol kehamilan
Pasien G2P1A0 merasa hamil 9 bulan datang bersama suami untuk periksa kehamilan dan
USG. Keluhan perut kencang-kencang diakui pasien ada hilang timbul, pagi ini semakin
sering dan bertambah kuat. Keluhan lendir darah dari jalan lahir diakui ada tadi pagi.
Keluhan keluar air-air tidak ada. Keluhan sakit badan, kaki bengkak, nyeri perut disangkal.
Riwayat obstetri:
Hamil anak ke-2, anak hidup 1, belum pernah keguguran
HPHT: 12/12/2020
TP: 19/09//2021
Usia kehamilan: 40 minggu

Riwayat ANC:
Pasien sudah 3x memeriksakan kehamilannya di puskesmas dan sudah 1x USG di SpOG

Riwayat penyakit: HT (-) DM (-) jantung (-)

Pemeriksaan fisik
GCS: 15 E4M6V5
Keadaan umum: tampak tidak sakit
Kesadaran: compos mentis
Tanda-tanda vital
TD: 100/75 mmHg
HR: 82 x/m
RR: 20 x/m
T: 36.7 °C
BB: 65 kg
TB: 155 cm
LILA: 28 cm
Status generalis
Kepala: normocephaly
Mata: konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-)
Telinga: sekret (-)
Mulut: dbn
Hidung: sekret (-)
Leher: JVP tidak meningkat, KGB tidak membesar
Paru: bentuk dan gerak simetris, VBS kiri=kanan, rhonki (-/-), wheezing (-/-)
Jantung: S1 S2 reguler, murmur (-), gallop (-)
Abdomen: BU (+) normal, supel, NT (-)
Ekstremitas: akral hangat, CRT <2 detik
Status Obstetrikus
Pemeriksaan luar
TFU: 28 cm
Pemeriksaan leopold:
Leopold I: teraba lunak
Leopold II: sisi kanan teraba bagian keras, sisi kiri teraba bagian-bagian kecil
Leopold III: teraba bagian keras, bundar, melenting
Leopold IV: kepala sudah masuk PAP
DJJ: 140 x/menit
His: 1-2x/10’/20” K
Pemeriksaan dalam
Vulva/Vagina: tidak ada kelainan
Portio: tebal lunak
Pembukaan: 3-4 cm
Ketuban (+)

Pemeriksaan penunjang
USG: janin tunggal, hidup, intrauterine, ketuban cukup, presentasi kepala

Tatalaksana
Non farmakologis:
- Rujuk internal ke VK untuk rencana partus pervaginam
- Observasi keadaan umum, His, BJA, kemajuan persalinan

54. Kontrol Kehamilan


Ny. K, 33 tahun, 60 kg, 150 cm

Anamnesis
Keluhan utama: kontrol kehamilan
Pasien G3P2A0 merasa hamil 6 bulan datang untuk periksa kehamilan. Keluhan mules
disertai rasa kencang-kencang diakui belum ada. Keluhan sakit badan, kaki bengkak, nyeri
perut disangkal. Keluhan keluar lender darah maupun keluar air-air dari jalan lahir disangkal.

Riwayat obstetri:
Hamil anak ke-3, belum pernah keguguran
HPHT: 29/02/2021
TP: 06/12/2021
Usia kehamilan: 24 minggu

Riwayat ANC:
Pasien sudah 2x memeriksakan kehamilannya di bidan dan belum pernah USG

Riwayat penyakit: HT (-) DM (-) jantung (-)

Pemeriksaan fisik
GCS: 15 E4M6V5
Keadaan umum: tampak tidak sakit
Kesadaran: compos mentis
Tanda-tanda vital
TD: 112/83 mmHg
HR: 75 x/m
RR: 20 x/m
T: 36.6 °C
BB: 60 kg
TB: 150 cm
LILA: 28 cm
Status generalis
Kepala: normocephaly
Mata: konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-)
Telinga: sekret (-)
Mulut: dbn
Hidung: sekret (-)
Leher: JVP tidak meningkat, KGB tidak membesar
Paru: bentuk dan gerak simetris, VBS kiri=kanan, rhonki (-/-), wheezing (-/-)
Jantung: S1 S2 reguler, murmur (-), gallop (-)
Abdomen: BU (+) normal, supel, NT (-)
Ekstremitas: akral hangat, CRT <2 detik
Status Obstetrikus
TFU: 24 cm
Pemeriksaan leopold:
Leopold I: teraba lunak
Leopold II: sisi kanan teraba bagian keras, sisi kiri teraba bagian-bagian kecil
Leopold III: teraba bagian keras, bundar, melenting
Leopold IV: kepala belum masuk PAP
DJJ: 162 x/menit
His: (-)

Tatalaksana
Farmakologis:
- Kombinasi ferro sulfat 200 mg dan asam folat 250 mcg 1x1 tablet PO malam hari
- Calcium 500 mg 1x1 tablet PO malam hari
Non farmakologis:
- Kontrol rutin 1 bulan
- Perbanyak makan-makanan tinggi zat besi seperti daging merah, sayuran hijau
- Konsumsi makanan gizi seimbang disertai olahraga ringan

17 September 2021 – Poli Anak

55. PYODERMA + NASOFARINGITIS BAKTERIALIS


An. GS, 1 tahun, 11 kg, 76 cm

Anamnesis
Keluhan utama: keropeng di kaki, bisul di pantat, demam
Pasien datang diantar oleh ibunya dengan keluhan keropeng di kaki dan bisul di pantat sejak
3 hari sebelum datang ke puskesmas, disertai gatal, nyeri, dan kemerahan. Keluhan disertai
dengan demam, batuk berdahak, dan pilek sejak 1 minggu. Keluhan mual, muntah, BAB cair
disangkal.
Riw. Imunisasi: lengkap sesuai dengan usia

Pemeriksaan fisik
GCS: 15 E4M6V5
Keadaan umum: tampak sakit ringan
Kesadaran: compos mentis
Tanda-tanda vital
TD: - mmHg
HR: 102 x/m
RR: 20 x/m
T: 37.1°C
BB: 11 kg
TB: 76 cm
BB/TB: z score >-2 SD
Kesan: gizi baik
Status generalis
Kepala: normocephaly
Mata: konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-)
Telinga: sekret (-)
Mulut: tonsil T1-T1 hiperemis (-), faring hiperemis (+)
Hidung: sekret (-)
Leher: JVP tidak meningkat, KGB tidak membesar
Paru: bentuk dan gerak simetris, VBS kiri=kanan, rhonki (-/-), wheezing (-/-)
Jantung: S1 S2 reguler, murmur (-), gallop (-)
Abdomen: BU (+) normal, supel, NT (-)
Ekstremitas: akral hangat, CRT <2 detik
Lain-lain: a/r cruris: terdapat ulkus dangkal multiple dengan krusta, disertai ekskoriasi, a/r
gluteus: terdapat lesi papulopustular multiple, eritem disekitarnya

Tatalaksana
Farmakologis:
- Paracetamol sirup 120 mg/5ml 3x1 cth PO
- Amoxicillin sirup 125 mg/5 ml 3x1 cth PO
- Acetylcystein tab II, CTM tab II, Vit C tab II Mf pulv dtd no IX 3 dd pulv I
- Salep gentamisin kulit 3x1 ue
Non farmakologis:
- Edukasi keluarga bahwa penyakit ini disebabkan oleh infeksi bakteri akibat dari
infeksi pernapasan, sehingga harus diobati juga batuk-pileknya
- Istirahat yang cukup, makan teratur 3x makan berat dan 2x snack, perbanyak minum
air putih
- Menjaga higienitas dengan mandi 2x sehari, cuci tangan dengan sabun

56. MILIARIA RUBRA


An. KM, 1 tahun 6 bulan, 12.5 kg, 80 cm

Anamnesis
Keluhan utama: kemerahan di dahi, dada, punggung, dan perut
Pasien datang diantar oleh orangtuanya dengan keluhan kemerahan di dahi, dada,
punggung, dan perut disertai rasa gatal sejak 1 minggu sebelum datang ke puskesmas.
Riw. Imunisasi: lengkap sesuai dengan usia

Pemeriksaan fisik
GCS: 15 E4M6V5
Keadaan umum: tampak sakit ringan
Kesadaran: compos mentis
Tanda-tanda vital
TD: - mmHg
HR: 92 x/m
RR: 20 x/m
T: 36.7°C
BB: 12.5 kg
TB: 80 cm
BB/TB: z score >-2 SD
Kesan: gizi baik
Status generalis
Kepala: normocephaly
Mata: konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-)
Telinga: sekret (-)
Mulut: tonsil T1-T1 hiperemis (-), faring hiperemis (-)
Hidung: sekret (-)
Leher: JVP tidak meningkat, KGB tidak membesar
Paru: bentuk dan gerak simetris, VBS kiri=kanan, rhonki (-/-), wheezing (-/-)
Jantung: S1 S2 reguler, murmur (-), gallop (-)
Abdomen: BU (+) normal, supel, NT (-)
Ekstremitas: akral hangat, CRT <2 detik
Lain-lain: a/r frontalis, thorax, abdomen: lesi papulovesikel dengan dasar eritematosa,
tersebar diskret

Farmakologis:
- CTM 2 tab, Vit C 2 tab Mf pulv dtd no IX 3 dd pulv I
- Paracetamol sirup 120 mg/5ml 3x1 cth PO
- Bedak salisil 2%
Non farmakologis:
- Mandi setiap berkeringat dengan memakai sabun
- Pilih lingkungan yang sejuk dan ventilasi yang cukup
- Memakai pakaian yang tipis dan menyerap keringat

20 September 2021 – Poli KB

57. Aff IUD – GC Pil


Ny. L, 40 tahun, 45 kg, 152 cm

Anamnesis
Keluhan utama: ingin mengganti KB
Pasien datang dengan keluhan ingin melepas KB IUD yang sudah dipasang 8 tahun dan ingin
diganti menjadi KB pil. Keluhan keputihan atau perdarahan dari jalan lahir tidak ada.

Riwayat obstetri: P5A0


Riwayat ginekologi: haid teratur, 5-7 hari

Pemeriksaan fisik
GCS: 15 E4M6V5
Keadaan umum: tampak tidak sakit
Kesadaran: compos mentis
Tanda-tanda vital
TD: 128/93 mmHg
HR: 115 x/m
RR: 20 x/m
T: 36.7 °C
Status generalis
Kepala: normocephaly
Mata: konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-)
Telinga: sekret (-)
Mulut: dbn
Hidung: sekret (-)
Leher: JVP tidak meningkat, KGB tidak membesar
Paru: bentuk dan gerak simetris, VBS kiri=kanan, rhonki (-/-), wheezing (-/-)
Jantung: S1 S2 reguler, murmur (-), gallop (-)
Abdomen: BU (+) normal, supel, NT (-)
Ekstremitas: akral hangat, CRT <2 detik
Genitalia: eksterna  tampak bersih, rambut pubis sedikit, tidak ada pembengkakan, tidak
ada cairan. Inspekulo  terdapat duh tubuh berwarna keputihan pada introitus vagina,
porsio tenang, tidak hiperemis, tertutup, terlihat benang IUD

Tatatalaksana
Non farmakologis:
- Pelepasan KB IUD dengan speculum
- Edukasi untuk minum pil KB rutin
- Bila lupa minum 1x, boleh diminum saat ingat bila belum 12 jam. Bila sudah lebih
dari 12 jam, keesokan harinya minum 2 pil sekaligus. Bila lupa 2x, segera minum
dosis terakhir yang terlupa dan tidak perlu minum dosis pertama yang terlupa
Farmakologis:
- Pemberian pil KB kombinasi 1x1
- Paracetamol tab 3x500 mg PO bila nyeri
- Amoxicillin 3x500 mg PO habiskan dalam 5 hari

58. Kontrol Implant


Ny. F, 42 tahun, 72 kg, 150 cm

Anamnesis
Keluhan utama: kontrol implan
Pasien datang dengan keluhan implant masih terasa nyeri setelah dipasang 3 hari sebelum
datang ke puskesmas di bidan dekat rumah. Keluhan lain tidak ada.

Riwayat obstetri: P3A0


Riwayat ginekologi: haid teratur, 7 hari

Pemeriksaan fisik
GCS: 15 E4M6V5
Keadaan umum: tampak tidak sakit
Kesadaran: compos mentis
Tanda-tanda vital
TD: 115/93 mmHg
HR: 115 x/m
RR: 20 x/m
T: 36.7 °C
Status generalis
Kepala: normocephaly
Mata: konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-)
Telinga: sekret (-)
Mulut: dbn
Hidung: sekret (-)
Leher: JVP tidak meningkat, KGB tidak membesar
Paru: bentuk dan gerak simetris, VBS kiri=kanan, rhonki (-/-), wheezing (-/-)
Jantung: S1 S2 reguler, murmur (-), gallop (-)
Abdomen: BU (+) normal, supel, NT (-)
Ekstremitas: akral hangat, CRT <2 detik, pada lengan kiri atas teraba implant, ekspulsi (-),
kemerahan (-)

Tatatalaksana
Non farmakologis:
- Edukasi bahwa implant masih akan terasa tidak nyaman sampai 2 minggu
Farmakologis:
- Asam mefenamat 3x500 mg PO bila nyeri
- Ranitidin 2x150 mg PO

59. Aff Implant


Ny. SJ, 27 tahun, 60 kg, 155 cm

Anamnesis
Keluhan utama: ingin lepas implan
Pasien datang dengan keluhan ingin lepas implant karena ingin hamil. Keluhan lain tidak
ada.

Riwayat obstetri: P1A0


Riwayat ginekologi: haid tidak teratur

Pemeriksaan fisik
GCS: 15 E4M6V5
Keadaan umum: tampak tidak sakit
Kesadaran: compos mentis
Tanda-tanda vital
TD: 120/80 mmHg
HR: 85 x/m
RR: 20 x/m
T: 36.8 °C
Status generalis
Kepala: normocephaly
Mata: konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-)
Telinga: sekret (-)
Mulut: dbn
Hidung: sekret (-)
Leher: JVP tidak meningkat, KGB tidak membesar
Paru: bentuk dan gerak simetris, VBS kiri=kanan, rhonki (-/-), wheezing (-/-)
Jantung: S1 S2 reguler, murmur (-), gallop (-)
Abdomen: BU (+) normal, supel, NT (-)
Ekstremitas: akral hangat, CRT <2 detik, pada lengan kiri atas teraba implant, ekspulsi (-),
kemerahan (-)

Tatatalaksana
Non farmakologis:
Prosedur melepas implant
- Tindakan antiseptic membersihkan daerah kulit
- Injeksi lidokain 2-3 ml untuk anestesi lokasi implan
- Insisi daerah dekat lokasi pemasangan implant
- Tarik implant sampai keluar (terdapat 2 implan)
- Tutup dengan kassa yang sudah dilumuri betadin dengan plester, tidak perlu di jahit,
jangan terkena air sampai 3 hari kedepan
Farmakologis:
- Asam mefenamat 3x500 mg PO bila nyeri
- Ranitidin 2x150 mg PO
- Amoxicillin 3x500 mg PO habiskan dalam 5 hari

60. Pasang Implant


Ny. A, 32 tahun, 63 kg, 150 cm

Anamnesis
Keluhan utama: ingin pasang implant
Pasien datang dengan keluhan ingin pasang implant karena anak sudah 4. Keluhan lain tidak
ada.

Riwayat obstetri: P4A0


Riwayat ginekologi: haid teratur

Pemeriksaan fisik
GCS: 15 E4M6V5
Keadaan umum: tampak tidak sakit
Kesadaran: compos mentis
Tanda-tanda vital
TD: 120/80 mmHg
HR: 72 x/m
RR: 20 x/m
T: 36.8 °C
Status generalis
Kepala: normocephaly
Mata: konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-)
Telinga: sekret (-)
Mulut: dbn
Hidung: sekret (-)
Leher: JVP tidak meningkat, KGB tidak membesar
Paru: bentuk dan gerak simetris, VBS kiri=kanan, rhonki (-/-), wheezing (-/-)
Jantung: S1 S2 reguler, murmur (-), gallop (-)
Abdomen: BU (+) normal, supel, NT (-)
Ekstremitas: akral hangat, CRT <2 detik

Tatatalaksana
Non farmakologis:
Prosedur memasang implant
- Tindakan antiseptic membersihkan daerah kulit pada lengan kiri, 3 jari dari distal
tulang ulna
- Injeksi lidokain 2-3 ml untuk anestesi lokasi implan
- Masukan jarum trocar ke bawah kulit hingga batas bawah
- Tangan kanan menekan pendorong hingga batas penahan sekaligus menarik trocar
hingga batas atas, tangan kiri menahan implant agar tetap tertinggal dibawah kulit
- Arahkan jarum ke sisi lain (pola V), masukan jarum trocar ke bawah kulit hingga
batas bawah
- Patahkan batas penahan pendorong, tarik trocar sampai berbunyi klik
- Tangan kanan menarik trocar hingga keluar sambal tangan kiri menahan implant
- Karena implant pertama tidak tertahan dibawah kulit, jahit luka sebanyak 1 jahitan
agar tidak terjadi ekspulsi
- Kemudian tutup luka dengan menggunakan kassa yang sudah dilumuri betadin
dengan plester, jangan terkena air sampai 3 hari kedepan
Farmakologis:
- Paracetamol 3x500 mg PO bila nyeri
- Amoxicillin 3x500 mg PO habiskan dalam 5 hari

61. Bongkar-pasang Implant


Ny. S, 44 tahun, 55 kg, 148 cm

Anamnesis
Keluhan utama: ingin lepas dan pasang implant kembali
Pasien datang dengan keluhan ingin lepas implant karena sudah 3 tahun dan ingin
memasang implant kembali. Keluhan lain tidak ada.

Riwayat obstetri: P3A0


Riwayat ginekologi: haid tidak teratur

Pemeriksaan fisik
GCS: 15 E4M6V5
Keadaan umum: tampak tidak sakit
Kesadaran: compos mentis
Tanda-tanda vital
TD: 140/90 mmHg
HR: 88 x/m
RR: 20 x/m
T: 36.7 °C
Status generalis
Kepala: normocephaly
Mata: konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-)
Telinga: sekret (-)
Mulut: dbn
Hidung: sekret (-)
Leher: JVP tidak meningkat, KGB tidak membesar
Paru: bentuk dan gerak simetris, VBS kiri=kanan, rhonki (-/-), wheezing (-/-)
Jantung: S1 S2 reguler, murmur (-), gallop (-)
Abdomen: BU (+) normal, supel, NT (-)
Ekstremitas: akral hangat, CRT <2 detik, pada lengan kiri atas teraba implant, ekspulsi (-),
kemerahan (-)

Tatatalaksana
Non farmakologis:
Prosedur melepas implant
- Tindakan antiseptic membersihkan daerah kulit
- Injeksi lidokain 2-3 ml untuk anestesi lokasi implan
- Insisi daerah dekat lokasi pemasangan implant
- Tarik implant sampai keluar (terdapat 2 implan)
Prosedur memasang implant
- Masukan jarum trocar ke bawah kulit hingga batas bawah
- Tangan kanan menekan pendorong hingga batas penahan sekaligus menarik trocar
hingga batas atas, tangan kiri menahan implant agar tetap tertinggal dibawah kulit
- Arahkan jarum ke sisi lain (pola V), masukan jarum trocar ke bawah kulit hingga
batas bawah
- Patahkan batas penahan pendorong, tarik trocar sampai berbunyi klik
- Tangan kanan menarik trocar hingga keluar sambal tangan kiri menahan implant
- Kemudian tutup luka dengan menggunakan kassa yang sudah dilumuri betadin
dengan plester, tidak perlu di jahit, jangan terkena air sampai 3 hari kedepan
Farmakologis:
- Asam mefenamat 3x500 mg PO bila nyeri
- Ranitidin 2x150 mg PO
- Amoxicillin 3x500 mg PO habiskan dalam 5 hari

23 September 2021 – Tracing

62. G3P2A0 kehamilan 39 minggu inpartu kala I fase aktif


Ny. S, 30 tahun, 74 kg, 152 cm

G3P2A0 merasa hamil 9 bulan datang dengan keluhan mules-mules sejak 5 jam sebelum
datang ke puskesmas. Mules dirasakan lebih sering dan bertambah kuat. Keluhan disertai
dengan lendir yang sedikit bercampur dengan darah yang keluar dari jalan lahir. Gerak anak
masih dirasakan ibu. Keluar cairan dari jalan lahir diakui oleh pasien yang dirasakan sejak 2
jam sebelum datang ke puskesmas. Cairan yang keluar bersifat jernih, tidak berbau dan
tidak gatal serta tidak menimbulkan demam.
Riwayat hipertensi, diabetes, gangguan ginjal dan jantung disangkal oleh pasien. Riwayat
mengonsumsi obat-obatan selama hamil disangkal oleh pasien.
Saat pemeriksaan, pasien tidak ada keluhan demam ataupun gangguan pada buang air
kecilnya, namun pasien mengeluhkan mules-mules yang menjadi lebih sering dan keluar
lendir bercampur darah saat pagi hari tadi. Gerakan anak masih dirasakan oleh pasien.

Riwayat obstetri
1. Bidan, spontan, aterm, 2900 gram, 2017, hidup
2. Bidan, spontan, aterm, 2900 gram, 2019, hidup
3. Hamil ini
Riwayat tambahan
- HPHT : 24/12/2020
- TP : 30/09/2021
- Siklus Menstruasi : kira-kira 28 hari, Lamanya haid 5-7 hari. Ganti pembalut sekitar 2-
3x/hari, Menarche : 14 tahun
- Prenatal Care : Bidan 9x

Pemeriksaan fisik
GCS: 15 E4M6V5
Keadaan umum: tampak tidak sakit
Kesadaran: compos mentis
Tanda-tanda vital
TD: 110/70 mmHg
HR: 88 x/m
RR: 22 x/m
T: 36.6 °C
BB: 74 kg
TB: 152 cm
Status generalis
Kepala: normocephaly
Mata: konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-)
Telinga: sekret (-)
Mulut: dbn
Hidung: sekret (-)
Leher: JVP tidak meningkat, KGB tidak membesar
Paru: bentuk dan gerak simetris, VBS kiri=kanan, rhonki (-/-), wheezing (-/-)
Jantung: S1 S2 reguler, murmur (-), gallop (-)
Abdomen: BU (+) normal, supel, NT (-)
Ekstremitas: akral hangat, CRT <2 detik, pada lengan kiri atas teraba implant, ekspulsi (-),
kemerahan (-)
Status Obstetrikus
Pemeriksaan luar
TFU : 32 cm
Letak anak : presentasi kepala
HIS : 4x/10’/40’’
DJJ janin : 132x/menit
Pemeriksaan dalam
Vulva dan vagina : tidak ada kelainan
Portio : tipis, lunak
Pembukaan : 6-7 cm
Ketuban :+
Kepala : Hodge I-II

Tatatalaksana
- Observasi KU, TTV, His, DJJ, kemajuan persalinan
- Informed consent pasien dan keluarga
- Rencana partus spontan

28 September 2021 – Poli Anak

63. COMMON COLD + OMA


An. NH, 2 tahun 4 bulan, 12 kg, 84 cm

Anamnesis
Keluhan utama: keluar cairan dari telinga
Pasien datang diantar oleh ibunya dengan keluhan keluar cairan dari telinga kiri sejak 1 hari
sebelum datang ke puskesmas. Cairan berwarna kekuningan, kental, dan tidak berbau.
Keluhan disertai dengan batuk berdahak, pilek, dan demam sejak 1 minggu, dahak dan ingus
berwarna kehijauan. Keluhan nyeri telinga (+). Ibu pasien mengaku keluhan ini baru pertama
kali dirasakan oleh pasien.
Riw. Imunisasi: tidak lengkap, hanya HepB saat lahir dan campak saat usia 9 bulan
Riw. Penyakit: tidak ada

Pemeriksaan fisik
GCS: 15 E4M6V5
Keadaan umum: tampak sakit ringan
Kesadaran: compos mentis
Tanda-tanda vital
TD: - mmHg
HR: 92 x/m
RR: 26 x/m
T: 36.9°C
BB: 12 kg
TB: 84 cm
BB/TB: z score >-2 SD
Kesan: gizi baik
Status generalis
Kepala: normocephaly
Mata: konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-)
Telinga: AS CAE tenang, secret purulen (+), serumen (+), retroaurikula tenang. AD CAE
tenang, serumen (-), secret (-), retroaurikula tenang
Mulut: tonsil T1-T1 hiperemis (-), faring hiperemis (+)
Hidung: sekret (+)
Leher: JVP tidak meningkat, KGB tidak membesar
Paru: bentuk dan gerak simetris, VBS kiri=kanan, rhonki (-/-), wheezing (-/-)
Jantung: S1 S2 reguler, murmur (-), gallop (-)
Abdomen: BU (+) normal, supel, NT (-)
Ekstremitas: akral hangat, CRT <2 detik

Tatalaksana
Farmakologis:
- Tetes telinga kloramfenikol 3x2 tetes ADS selama 5 hari
- Amoxicillin sirup 125 mg/5 ml 3x1 cth
- PCT 3 tab, NAC 3 tab, CTM 2 tab, Vit C 3 tab Mf pulv dtd No. IX 3 x I pulv
Non farmakologis:
- Edukasi bahwa penyebab keluar cairan dari telinga adalah infeksi telinga bagian
tengah yang disebabkan oleh infeksi saluran napas, saluran telinga hidung dan
tenggorokan saling menyambung dan pada anak saluran telinga dan tenggorokannya
lebih pendek dari dewasa sehingga lebih berisiko
- Edukasi bahwa kemungkinan adanya cairan yang keluar dari telinga ini adalah akibat
dari gendang telinga yang rusak dan robeknya gendang telinga ini dapat membaik
kembali dalam 12 minggu
- Edukasi untuk menjaga kebersihan telinga dan tidak mengorek telinga dengan cotton
bud
- Edukasi untuk menjaga telinga agar tidak kemasukan air
- Segera datang kembali apabila terdapat tanda bahaya seperti adanya kejang,
gangguan pendengaran, telinga berdenging, pusing berputar, dsb

64. DIARE AKUT TANPA DEHIDRASI


An. RF, 1 tahun 2 bulan, 7.6 kg, 72 cm

Anamnesis
Keluhan utama: BAB cair
Pasien datang diantar oleh ibunya dengan keluhan BAB cair 3-4x sehari sejak 2 hari sebelum
datang ke puskesmas, lender (-) darah (-). Keluhan disertai dengan muntah 1x dan demam
yang tidak terlalu tinggi sejak tadi pagi. Pasien masih mau makan dan minum dengan baik.
Keluhan batuk, pilek disangkal.
Riw. Imunisasi: lengkap sesuai usia
Riw. Penyakit: tidak ada

Pemeriksaan fisik
GCS: 15 E4M6V5
Keadaan umum: tampak sakit ringan
Kesadaran: compos mentis
Tanda-tanda vital
TD: - mmHg
HR: 98 x/m
RR: 26 x/m
T: 38 °C
BB: 7.6 kg
TB: 72 cm
BB/TB: z score >-2 SD
Kesan: gizi baik
Status generalis
Kepala: normocephaly
Mata: konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-), mata cekung (-), air mata (+)
Telinga: sekret (-)
Mulut: tonsil T1-T1 hiperemis (-), faring hiperemis (-)
Hidung: sekret (-)
Leher: JVP tidak meningkat, KGB tidak membesar
Paru: bentuk dan gerak simetris, VBS kiri=kanan, rhonki (-/-), wheezing (-/-)
Jantung: S1 S2 reguler, murmur (-), gallop (-)
Abdomen: BU (+) normal, supel, NT (-), turgor kembali cepat
Ekstremitas: akral hangat, CRT <2 detik

Tatalaksana
Farmakologis:
- Makan dan minum diteruskan, porsi sedikit namun frekuensi lebih sering (setiap 3-4
jam)
- Oralit 100-200 cc setiap BAB cair
- Zink sirup 20 mg/5 ml 1x1 cth PO
- Paracetamol sirup 120 mg/5 ml 3x1 cth PO
Non farmakologis:
- Edukasi mengenai cara menyeduh oralit dan cara pemberiannya
- Edukasi bahwa diare pada anak sering disebabkan oleh virus sehingga tidak
membutuhkan antibiotik
- Edukasi mengenai tanda bahaya diare: anak lemas, diberi minum sangat kehausan
atau tidak minum sama sekali, muntah terus-menerus, atau jika tidak membaik
dalam 3 hari, segera bawa ke IGD

65. NASOFARINGITIS AKUT


An. MZ, 11 bulan, 8.1 kg, 74 cm

Anamnesis
Keluhan utama: demam
Pasien datang diantar oleh ibunya dengan keluhan demam tinggi sejak 3 hari sebelum
datang ke puskesmas. Keluhan disertai dengan pilek sejak 1 hari, nyeri tenggorokan, batuk
(-), mual (-), muntah (-), BAB cair (-).
Riw. Imunisasi: lengkap sesuai usia
Riw. Penyakit: kejang + bronkopneumonia saat usia 40 hari

Pemeriksaan fisik
GCS: 15 E4M6V5
Keadaan umum: tampak sakit ringan
Kesadaran: compos mentis
Tanda-tanda vital
TD: - mmHg
HR: 102 x/m
RR: 24 x/m
T: 38.9 °C
BB: 8.1 kg
PB: 74 cm
BB/PB: z score >-2 SD
Kesan: gizi baik
Kepala: normocephaly
Mata: konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-)
Telinga: sekret (-)
Mulut: tonsil T1-T1 hiperemis (-), faring hiperemis (+)
Hidung: sekret (+)
Leher: JVP tidak meningkat, KGB tidak membesar
Paru: bentuk dan gerak simetris, VBS kiri=kanan, rhonki (-/-), wheezing (-/-)
Jantung: S1 S2 reguler, murmur (-), gallop (-)
Abdomen: BU (+) normal, supel, NT (-)
Ekstremitas: akral hangat, CRT <2 detik

Tatalaksana
Farmakologis:
- PCT 2 tab, CTM 2 tab, Vit C 2 tab Mf pulv dtd No. IX 3x1 pulv PO
- Amoxicillin sirup 3x1 cth PO
Non farmakologis:
- Istirahat yang cukup, makan teratur 3x makan berat dan 2x snack, perbanyak minum
air putih
- Menjaga higienitas dengan mandi 2x sehari, cuci tangan dengan sabun

66. TINEA CORPORIS


An. FA, 1 tahun 11 bulan, 11.5 kg, 82 cm

Anamnesis
Keluhan utama: gatal di punggung
Pasien datang diantar oleh ibunya dengan keluhan gatal-gatal di punggung sejak 1 minggu
sebelum datang ke puskesmas. Terdapat bintik-bintik bulat kemerahan di punggung yang
bertambah gatal ketika berkeringat. Pasien biasa dimandikan hanya 1x sehari.
Riw. Imunisasi: lengkap sesuai usia
Riw. Penyakit: tidak ada
Pemeriksaan fisik
GCS: 15 E4M6V5
Keadaan umum: tampak sakit ringan
Kesadaran: compos mentis
Tanda-tanda vital
TD: - mmHg
HR: 82 x/m
RR: 22 x/m
T: 36.8°C
BB: 11.5 kg
TB: 82 cm
BB/TB: z score >-2 SD
Kesan: gizi baik
Status generalis
Kepala: normocephaly
Mata: konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-)
Telinga: sekret (-)
Mulut: tonsil T1-T1 hiperemis (-), faring hiperemis (-)
Hidung: sekret (-)
Leher: JVP tidak meningkat, KGB tidak membesar
Paru: bentuk dan gerak simetris, VBS kiri=kanan, rhonki (-/-), wheezing (-/-)
Jantung: S1 S2 reguler, murmur (-), gallop (-)
Abdomen: BU (+) normal, supel, NT (-)
Ekstremitas: akral hangat, CRT <2 detik
Lain-lain: a/r punggung: lesi macula eritematosa multiple dengan tepi aktif dan central
healing, disertai erosi, dan ekskoriasi

Tatalaksana
Farmakologis:
- Salep ketoconazole 2% 2x1, diamkan selama 2 minggu
- CTM 2 tab Vit C 3 tab Mf pulv dtd No. IV 3x1 pulv
Non farmakologis:
- Edukasi mengenai cara pengobatan: salep dioleskan ke seluruh tubuh mulai dari
belakang telinga hingga ujung kaki, dipakai pada malam hari sebelum tidur, diamkan
selama 8 jam, lalu kontrol setelah 1 minggu. Bila belum membaik, pengobatan bisa
diulang
- Edukasi bahwa penyakit ini menular dan sebaiknya 1 keluarga diobati semua
- Pakaian yang sudah dipakai, handuk, sprei, sarung bantal, dan selimut dicuci dengan
air panas dan disetrika. Kasur di jemur. Pakaian yang belum dipakai dimasukkan ke
dalam plastic dan didiamkan selama 2 minggu

67. DISENTRI TANPA DEHIDRASI

An. PK, 6 tahun, 20 kg, 110 cm

Anamnesis
Keluhan utama: BAB cair
Pasien datang diantar oleh orangtuanya dengan keluhan BAB cair sejak 2 hari sebelum
datang ke puskesmas, sebanyak 5-6x/hari, lendir (+) darah (+). Keluhan disertai dengan
perut mulas dan demam tinggi. Keluhan mual diakui ada namun muntah tidak. Pasien masih
mau makan dan minum dengan baik.
Riw. Imunisasi: lengkap

Pemeriksaan fisik
GCS: 15 E4M6V5
Keadaan umum: tampak sakit sedang
Kesadaran: compos mentis
Tanda-tanda vital
TD: - mmHg
HR: 99 x/m
RR: 20 x/m
T: 37.8 °C
BB: 20 kg
TB: 110 cm
Kesan: gizi baik
Status generalis
Kepala: normocephaly
Mata: konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-), mata cekung (-), air mata (+)
Telinga: sekret (-)
Mulut: tonsil T1-T1 hiperemis (-), faring hiperemis (-), mukosa lidah kering (-)
Hidung: sekret (-)
Leher: JVP tidak meningkat, KGB tidak membesar
Paru: bentuk dan gerak simetris, VBS kiri=kanan, rhonki (-/-), wheezing (-/-)
Jantung: S1 S2 reguler, murmur (-), gallop (-)
Abdomen: BU (+) normal, supel, NT (-), turgor kembali cepat
Ekstremitas: akral hangat, CRT <2 detik

Tatalaksana
Farmakologis:
- Oralit 100-200 cc setiap BAB cair/muntah
- Sirup kotrimoksazol 2 x cth II PO selama 5 hari
- Zink sirup 20 mg/5 ml 1x1 cth PO selama 10 hari
Non farmakologis:
- Edukasi mengenai cara menyeduh oralit dan cara pemberiannya
- Edukasi untuk tunda pemberian makan selama 3 jam, kecuali ASI dan oralit
- Edukasi bahwa diare pada anak disebabkan karena infeksi bakteri sehingga
diperlukan antibiotik
- Edukasi untuk menjaga kebersihan dengan rajin mencuci tangan dan kurangi jajan
sembarangan
- Edukasi mengenai tanda bahaya diare: anak lemas, diberi minum sangat kehausan
atau tidak minum sama sekali, muntah terus-menerus, atau jika tidak membaik
dalam 3 hari, segera bawa ke IGD

5 Oktober 2021 – Poli KIA


68. Kontrol kehamilan

Ny. MH, 22 tahun, 59 kg, 162 cm

Anamnesis
Keluhan utama: kontrol kehamilan
G2P1A0 merasa hamil 9 bulan datang bersama suami untuk kontrol kehamilan. Saat ini
pasien mengeluhkan pusing. Keluhan sakit badan, kaki bengkak, nyeri perut, perdarahan
tidak ada. Gerak anak masih dirasakan oleh pasien. Riwayat hipertensi, diabetes, gangguan
ginjal, dan jantung disangkal.

Riwayat obstetri
1. Bidan, spontan, aterm, 3100 gram, 2019, hidup
2. Hamil ini
Riwayat tambahan
- HPHT : 06/02/2021
- TP : 13/11/2021
- Siklus Menstruasi : kira-kira 28 hari, Lamanya haid 5-7 hari. Ganti pembalut sekitar 2-
3x/hari, Menarche : 14 tahun
- Prenatal Care : Bidan 5x

Pemeriksaan fisik
GCS: 15 E4M6V5
Keadaan umum: tampak tidak sakit
Kesadaran: compos mentis
Tanda-tanda vital
TD: 111/80 mmHg
HR: 98 x/m
RR: 22 x/m
T: 36.7 °C
BB: 59 kg
TB: 162 cm
LILA: 25 cm
Status generalis
Kepala: normocephaly
Mata: konjungtiva anemis (+/+), sklera ikterik (-/-)
Telinga: sekret (-)
Mulut: dbn
Hidung: sekret (-)
Leher: JVP tidak meningkat, KGB tidak membesar
Paru: bentuk dan gerak simetris, VBS kiri=kanan, rhonki (-/-), wheezing (-/-)
Jantung: S1 S2 reguler, murmur (-), gallop (-)
Abdomen: BU (+) normal, supel, NT (-)
Ekstremitas: akral hangat, CRT <2 detik
Status Obstetrikus
Pemeriksaan luar
TFU : 25 cm
Letak anak : presentasi kepala, punggung kiri
HIS :-
DJJ janin : 134x/menit

Pemeriksaan penunjang
Hb: 9,0 gr/dl

Tatalaksana
Farmakologis:
- Kombinasi ferro sulfat 200 mg dan asam folat 250 mcg 1x3 tablet PO malam hari
- Calcium 500 mg 1x1 tablet PO malam hari
Non farmakologis:
- Rujuk SpOG untuk penatalaksanaan anemia lebih lanjut
- Perbanyak makan-makanan tinggi zat besi seperti daging merah, sayuran hijau
- Konsumsi makanan gizi seimbang disertai olahraga ringan

69. Kontrol kehamilan

Ny. K, 26 tahun, 83 kg, 155 cm

Anamnesis
Keluhan utama: kontrol kehamilan
G2P1A0 merasa hamil 9 bulan datang bersama suami untuk kontrol kehamilan. Saat ini
pasien mengeluhkan pusing dan kaki bengkak. Keluhan sakit badan, nyeri ulu hati,
pandangan kabur, dan perdarahan tidak ada. Gerak anak masih dirasakan oleh pasien.
Keluhan mules-mules yang sering dan bertambah kuat, keluar air-air, maupun keluar lendir
darah dari jalan lahir disangkal pasien. Riwayat hipertensi, diabetes, gangguan ginjal, dan
jantung tidak ada.

Riwayat obstetri
1. Bidan, spontan, aterm, 3300 gram, 2019, hidup
2. Hamil ini
Riwayat tambahan
- HPHT : 09/01/2021
- TP : 06/10/2021
- Siklus Menstruasi : kira-kira 28 hari, Lamanya haid 5-7 hari. Ganti pembalut sekitar 2-
3x/hari, Menarche : 14 tahun
- Prenatal Care : Bidan 3x

Pemeriksaan fisik
GCS: 15 E4M6V5
Keadaan umum: tampak tidak sakit
Kesadaran: compos mentis
Tanda-tanda vital
TD: 152/106 mmHg
HR: 76 x/m
RR: 20 x/m
T: 36.8 °C
BB: 83 kg
TB: 155 cm
LILA: 32 cm
Status generalis
Kepala: normocephaly
Mata: konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-)
Telinga: sekret (-)
Mulut: dbn
Hidung: sekret (-)
Leher: JVP tidak meningkat, KGB tidak membesar
Paru: bentuk dan gerak simetris, VBS kiri=kanan, rhonki (-/-), wheezing (-/-)
Jantung: S1 S2 reguler, murmur (-), gallop (-)
Abdomen: BU (+) normal, supel, NT (-)
Ekstremitas: akral hangat, CRT <2 detik
Status Obstetrikus
Pemeriksaan luar
TFU : 30 cm
Letak anak : presentasi kepala
HIS :-
DJJ janin : 138x/menit

Pemeriksaan penunjang
Hb: 13,9 gr/dl

Tatalaksana
Farmakologis:
- Kombinasi ferro sulfat 200 mg dan asam folat 250 mcg 1x1 tablet PO malam hari
Non farmakologis:
- Rujuk SpOG untuk penatalaksanaan preeklampsia
- Perbanyak makan-makanan tinggi zat besi seperti daging merah, sayuran hijau
- Konsumsi makanan gizi seimbang disertai olahraga ringan

70. Kontrol kehamilan

Ny. H, 29 tahun, 74 kg, 152 cm

Anamnesis
Keluhan utama: kontrol kehamilan
G3P2A0 merasa hamil 8 bulan datang untuk kontrol kehamilan. Saat ini pasien tidak ada
keluhan. Keluhan sakit badan, kejang, nyeri ulu hati, pandangan kabur, dan perdarahan
tidak ada. Gerak anak masih dirasakan oleh pasien. Keluhan mules-mules yang sering dan
bertambah kuat, keluar air-air, maupun keluar lendir darah dari jalan lahir disangkal pasien.
Riwayat hipertensi diakui ada sejak melahirkan anak pertama. Riwayat diabetes, gangguan
ginjal, dan jantung tidak ada.
Riwayat obstetri
1. SpOG, SC, aterm, 3150 gram, 2017, hidup
2. SpOG, SC, aterm, 3200 gram, 2019, hidup
3. Hamil ini
Riwayat tambahan
- HPHT : 04/03/2021
- TP : 11/12/2021
- Siklus Menstruasi : kira-kira 28 hari, Lamanya haid 5-7 hari. Ganti pembalut sekitar 2-
3x/hari, Menarche : 14 tahun
- Prenatal Care : Bidan 7x

Pemeriksaan fisik
GCS: 15 E4M6V5
Keadaan umum: tampak tidak sakit
Kesadaran: compos mentis
Tanda-tanda vital
TD: 162/108 mmHg
HR: 89 x/m
RR: 22 x/m
T: 36.7 °C
BB: 74 kg
TB: 152 cm
LILA: 27 cm
Status generalis
Kepala: normocephaly
Mata: konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-)
Telinga: sekret (-)
Mulut: dbn
Hidung: sekret (-)
Leher: JVP tidak meningkat, KGB tidak membesar
Paru: bentuk dan gerak simetris, VBS kiri=kanan, rhonki (-/-), wheezing (-/-)
Jantung: S1 S2 reguler, murmur (-), gallop (-)
Abdomen: BU (+) normal, supel, NT (-)
Ekstremitas: akral hangat, CRT <2 detik
Status Obstetrikus
Pemeriksaan luar
TFU : 30 cm
Letak anak : presentasi kepala
HIS :-
DJJ janin : 150x/menit

Pemeriksaan penunjang
Hb: 12,6 gr/dl

Tatalaksana
Farmakologis:
- Kombinasi ferro sulfat 200 mg dan asam folat 250 mcg 1x1 tablet PO malam hari
- Nifedipine 1x30 mg PO
Non farmakologis:
- Rujuk SpPD untuk penatalaksanaan hipertensi kronis
- Perbanyak makan-makanan tinggi zat besi seperti daging merah, sayuran hijau
- Konsumsi makanan gizi seimbang disertai olahraga ringan

71. Kontrol kehamilan

Ny. M, 36 tahun, 69 kg, 153 cm

Anamnesis
Keluhan utama: kontrol kehamilan
G4P2A1 merasa hamil 3 bulan datang untuk kontrol kehamilan dan cek lab. Saat ini pasien
tidak ada keluhan. Keluhan sakit badan, kejang, nyeri ulu hati, pandangan kabur, dan
perdarahan tidak ada. Riwayat hipertensi, diabetes, gangguan ginjal, dan jantung tidak ada.

Riwayat obstetri
1. Bidan, spontan, aterm, 3000 gram, 2012, hidup
2. Bidan, spontan, aterm, 3200 gram, 2016, hidup
3. Abortus, 2019
4. Hamil ini
Riwayat tambahan
- HPHT : 15/07/2021
- TP : 22/04/2022
- Siklus Menstruasi : kira-kira 28 hari, Lamanya haid 5-7 hari. Ganti pembalut sekitar 2-
3x/hari, Menarche : 13 tahun
- Prenatal Care : -

Pemeriksaan fisik
GCS: 15 E4M6V5
Keadaan umum: tampak tidak sakit
Kesadaran: compos mentis
Tanda-tanda vital
TD: 117/90 mmHg
HR: 92 x/m
RR: 20 x/m
T: 36.6 °C
BB: 69 kg
TB: 153 cm
LILA: 29 cm
Status generalis
Kepala: normocephaly
Mata: konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-)
Telinga: sekret (-)
Mulut: dbn
Hidung: sekret (-)
Leher: JVP tidak meningkat, KGB tidak membesar
Paru: bentuk dan gerak simetris, VBS kiri=kanan, rhonki (-/-), wheezing (-/-)
Jantung: S1 S2 reguler, murmur (-), gallop (-)
Abdomen: BU (+) normal, supel, NT (-)
Ekstremitas: akral hangat, CRT <2 detik
Status Obstetrikus
Pemeriksaan luar
TFU : 2 jari atas pusat, ballottement (+)
Letak anak : -
HIS :-
DJJ janin :-

Pemeriksaan penunjang
Hb: 13,8 gr/dl
Sifilis: non reaktif
HIV: non reaktif
HbsAg: non reaktif

Tatalaksana
Farmakologis:
- Kombinasi ferro sulfat 200 mg dan asam folat 250 mcg 1x1 tablet PO malam hari
Non farmakologis:
- Kontrol rutin 1 bulan
- Perbanyak makan-makanan tinggi zat besi seperti daging merah, sayuran hijau
- Konsumsi makanan gizi seimbang disertai olahraga ringan

72. Kontrol kehamilan

Ny. SS, 25 tahun, 73 kg, 155 cm

Anamnesis
Keluhan utama: kontrol kehamilan
G2P1A0 merasa hamil 9 bulan datang untuk kontrol kehamilan. Saat ini pasien tidak ada
keluhan. Keluhan sakit badan, kejang, nyeri ulu hati, pandangan kabur, dan perdarahan
tidak ada. Gerak anak masih dirasakan oleh pasien. Keluhan mules-mules yang sering dan
bertambah kuat, keluar air-air, maupun keluar lendir darah dari jalan lahir disangkal pasien.
Riwayat hipertensi, diabetes, gangguan ginjal, dan jantung tidak ada.

Riwayat obstetri
1. Bidan, spontan, aterm, 3000 gram, 2019, hidup
2. Hamil ini
Riwayat tambahan
- HPHT : lupa
- TP : 07/10/2021 (dari USG)
- Siklus Menstruasi : kira-kira 28 hari, Lamanya haid 5-7 hari. Ganti pembalut sekitar 2-
3x/hari, Menarche : 12 tahun
- Prenatal Care : Bidan 4x
Pemeriksaan fisik
GCS: 15 E4M6V5
Keadaan umum: tampak tidak sakit
Kesadaran: compos mentis
Tanda-tanda vital
TD: 117/60 mmHg
HR: 76 x/m
RR: 20 x/m
T: 36.9 °C
BB: 73 kg
TB: 155 cm
LILA: 31 cm
Status generalis
Kepala: normocephaly
Mata: konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-)
Telinga: sekret (-)
Mulut: dbn
Hidung: sekret (-)
Leher: JVP tidak meningkat, KGB tidak membesar
Paru: bentuk dan gerak simetris, VBS kiri=kanan, rhonki (-/-), wheezing (-/-)
Jantung: S1 S2 reguler, murmur (-), gallop (-)
Abdomen: BU (+) normal, supel, NT (-)
Ekstremitas: akral hangat, CRT <2 detik
Status Obstetrikus
Pemeriksaan luar
TFU : 30 cm
Letak anak : presentasi kepala
HIS :-
DJJ janin : 142 x/menit

Tatalaksana
Farmakologis:
- Kombinasi ferro sulfat 200 mg dan asam folat 250 mcg 1x1 tablet PO malam hari
- Calcium 500 mg 1x1 tablet PO malam hari
Non farmakologis:
- Edukasi mengenai tanda-tanda persalinan: keluar lendir darah dari jalan lahir, perut
kencang-kencang terus menerus
- Bila terdapat tanda pecah ketuban (keluar air-air dari jalan lahir), segera ke
IGD/Puskesmas terdekat
- Perbanyak makan-makanan tinggi zat besi seperti daging merah, sayuran hijau
- Konsumsi makanan gizi seimbang disertai olahraga ringan

73. Kontrol kehamilan

Ny. M, 35 tahun, 49 kg, 149 cm

Anamnesis
Keluhan utama: kontrol kehamilan
G3P2A0 merasa hamil 6 bulan datang untuk kontrol kehamilan. Saat ini pasien tidak ada
keluhan. Keluhan sakit badan, kejang, nyeri ulu hati, pandangan kabur, dan perdarahan
tidak ada. Gerak anak masih dirasakan oleh pasien. Keluhan mules-mules yang sering dan
bertambah kuat, keluar air-air, maupun keluar lendir darah dari jalan lahir disangkal pasien.
Riwayat hipertensi, diabetes, gangguan ginjal, dan jantung tidak ada.

Riwayat obstetri
1. Bidan, spontan, aterm, 2700 gram, 2013, hidup
2. Bidan, spontan, aterm, 2900 gram, 2017, hidup
3. Hamil ini
Riwayat tambahan
- HPHT : 25/04/2021
- TP : 02/12/2021
- Siklus Menstruasi : kira-kira 28 hari, Lamanya haid 5-7 hari. Ganti pembalut sekitar 2-
3x/hari, Menarche : 14 tahun
- Prenatal Care : Bidan 5x, SpOG 1x

Pemeriksaan fisik
GCS: 15 E4M6V5
Keadaan umum: tampak tidak sakit
Kesadaran: compos mentis
Tanda-tanda vital
TD: 126/73 mmHg
HR: 84 x/m
RR: 20 x/m
T: 36.9 °C
BB: 49 kg
TB: 149 cm
LILA: 23 cm
Status generalis
Kepala: normocephaly
Mata: konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-)
Telinga: sekret (-)
Mulut: dbn
Hidung: sekret (-)
Leher: JVP tidak meningkat, KGB tidak membesar
Paru: bentuk dan gerak simetris, VBS kiri=kanan, rhonki (-/-), wheezing (-/-)
Jantung: S1 S2 reguler, murmur (-), gallop (-)
Abdomen: BU (+) normal, supel, NT (-)
Ekstremitas: akral hangat, CRT <2 detik
Status Obstetrikus
Pemeriksaan luar
TFU : 19 cm
Letak anak : presentasi kepala
HIS :-
DJJ janin : 148 x/menit
Tatalaksana
Farmakologis:
- Kombinasi ferro sulfat 200 mg dan asam folat 250 mcg 1x1 tablet PO malam hari
- Calcium 500 mg 1x1 tablet PO malam hari
Non farmakologis:
- Kontrol rutin 1 bulan
- Perbanyak makan-makanan tinggi zat besi seperti daging merah, sayuran hijau
- Konsumsi makanan gizi seimbang disertai olahraga ringan

74. Kontrol kehamilan

Ny. UH, 23 tahun, 55 kg, 142 cm

Anamnesis
Keluhan utama: kontrol kehamilan
G1P0A0 merasa hamil 9 bulan datang bersama suami untuk kontrol kehamilan dan cek lab.
Saat ini pasien tidak ada keluhan. Keluhan sakit badan, kejang, nyeri ulu hati, pandangan
kabur, dan perdarahan tidak ada. Gerak anak masih dirasakan oleh pasien. Keluhan mules-
mules yang sering dan bertambah kuat, keluar air-air, maupun keluar lendir darah dari jalan
lahir disangkal pasien. Riwayat hipertensi, diabetes, gangguan ginjal, dan jantung tidak ada.

Riwayat obstetri
1. Hamil ini
Riwayat tambahan
- HPHT : 13/01/2021
- TP : 20/10/2021
- Siklus Menstruasi : kira-kira 28 hari, Lamanya haid 5-7 hari. Ganti pembalut sekitar 2-
3x/hari, Menarche : 12 tahun
- Prenatal Care : Bidan 7x, SpOG 2x

Pemeriksaan fisik
GCS: 15 E4M6V5
Keadaan umum: tampak tidak sakit
Kesadaran: compos mentis
Tanda-tanda vital
TD: 122/87 mmHg
HR: 82 x/m
RR: 20 x/m
T: 36.7 °C
BB: 55 kg
TB: 142 cm
LILA: 31 cm
Status generalis
Kepala: normocephaly
Mata: konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-)
Telinga: sekret (-)
Mulut: dbn
Hidung: sekret (-)
Leher: JVP tidak meningkat, KGB tidak membesar
Paru: bentuk dan gerak simetris, VBS kiri=kanan, rhonki (-/-), wheezing (-/-)
Jantung: S1 S2 reguler, murmur (-), gallop (-)
Abdomen: BU (+) normal, supel, NT (-)
Ekstremitas: akral hangat, CRT <2 detik
Status Obstetrikus
Pemeriksaan luar
TFU : 31 cm
Letak anak : presentasi kepala
HIS :-
DJJ janin : 144 x/menit

Pemeriksaan penunjang
Hb 10,7 gr/dl

Tatalaksana
Farmakologis:
- Kombinasi ferro sulfat 200 mg dan asam folat 250 mcg 1x2 tablet PO malam hari
- Calcium 500 mg 1x1 tablet PO malam hari
Non farmakologis:
- Edukasi mengenai tanda-tanda persalinan: keluar lendir darah dari jalan lahir, perut
kencang-kencang terus menerus
- Bila terdapat tanda pecah ketuban (keluar air-air dari jalan lahir), segera ke
IGD/Puskesmas terdekat
- Perbanyak makan-makanan tinggi zat besi seperti daging merah, sayuran hijau
- Konsumsi makanan gizi seimbang disertai olahraga ringan

75. Kontrol kehamilan

Ny. SR, 27 tahun, 65 kg, 150 cm

Anamnesis
Keluhan utama: kontrol kehamilan
G4P2+1A0 merasa hamil 9 bulan datang bersama suami untuk kontrol kehamilan. Saat ini
pasien tidak ada keluhan. Keluhan sakit badan, kejang, nyeri ulu hati, pandangan kabur, dan
perdarahan tidak ada. Gerak anak masih dirasakan oleh pasien. Keluhan mules-mules yang
sering dan bertambah kuat, keluar air-air, maupun keluar lendir darah dari jalan lahir
disangkal pasien. Riwayat hipertensi, diabetes, gangguan ginjal, dan jantung tidak ada.

Riwayat obstetri
1. Bidan, spontan, aterm, 2900 gram, 2016, hidup
2. Bidan, spontan, aterm, 3200 gram, 2017, umur 2 tahun meninggal
3. Bidan, spontan, aterm, 3000 gram, 2018, hidup
4. Hamil ini
Riwayat tambahan
- HPHT : 20/01/2021
- TP : 27/10/2021
- Siklus Menstruasi : kira-kira 28 hari, Lamanya haid 5-7 hari. Ganti pembalut sekitar 2-
3x/hari, Menarche : 12 tahun
- Prenatal Care : Bidan 8x, SpOG 1x

Pemeriksaan fisik
GCS: 15 E4M6V5
Keadaan umum: tampak tidak sakit
Kesadaran: compos mentis
Tanda-tanda vital
TD: 134/80 mmHg
HR: 84 x/m
RR: 19 x/m
T: 36.8 °C
BB: 65 kg
TB: 150 cm
LILA: 28 cm
Status generalis
Kepala: normocephaly
Mata: konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-)
Telinga: sekret (-)
Mulut: dbn
Hidung: sekret (-)
Leher: JVP tidak meningkat, KGB tidak membesar
Paru: bentuk dan gerak simetris, VBS kiri=kanan, rhonki (-/-), wheezing (-/-)
Jantung: S1 S2 reguler, murmur (-), gallop (-)
Abdomen: BU (+) normal, supel, NT (-)
Ekstremitas: akral hangat, CRT <2 detik
Status Obstetrikus
Pemeriksaan luar
TFU : 27 cm
Letak anak : presentasi bokong
HIS :-
DJJ janin : 140 x/menit

Tatalaksana
Farmakologis:
- Kombinasi ferro sulfat 200 mg dan asam folat 250 mcg 1x1 tablet PO malam hari
- Calcium 500 mg 1x1 tablet PO malam hari
Non farmakologis:
- Edukasi mengenai tanda-tanda persalinan: keluar lendir darah dari jalan lahir, perut
kencang-kencang terus menerus
- Bila terdapat tanda pecah ketuban (keluar air-air dari jalan lahir), segera ke
IGD/Puskesmas terdekat
- Perbanyak makan-makanan tinggi zat besi seperti daging merah, sayuran hijau
- Konsumsi makanan gizi seimbang disertai olahraga ringan
76. G5P4A0 hamil 42 minggu inpartu kala I fase aktif

Ny. L, 36 tahun, 72 kg, 163 cm

G5P4A0 merasa hamil 9 bulan datang dengan keluhan mules-mules sejak 5 jam sebelum
datang ke puskesmas. Mules dirasakan lebih sering dan bertambah kuat. Keluhan disertai
dengan lendir yang sedikit bercampur dengan darah yang keluar dari jalan lahir. Gerakan
anak masih dirasakan ibu. Keluar cairan dari jalan lahir diakui oleh pasien yang dirasakan
sejak 2 jam sebelum datang ke puskesmas. Cairan yang keluar bersifat jernih, tidak berbau
dan tidak gatal serta tidak menimbulkan demam. Riwayat hipertensi, diabetes, gangguan
ginjal dan jantung disangkal oleh pasien. Riwayat mengonsumsi obat-obatan selama hamil
disangkal oleh pasien. Tidak ada keluhan demam ataupun nyeri saat buang air kecil. Pasien
mengaku terdapat keluar lendir bercampur darah saat pagi hari tadi. Gerak anak masih
dirasakan oleh pasien.

Riwayat obstetri
1. Paraji, spontan, rumah, aterm, 2700 gram, 2005, hidup
2. Paraji, spontan, rumah, aterm, 2900 gram, 2010, hidup
3. Bidan, spontan, aterm, 3000 gram, 2014, hidup
4. Bidan, spontan, aterm, 3100 gram, 2017, hidup
5. Hamil ini
Riwayat tambahan
- HPHT : 14/12/2020
- TP : 20/09/2021
- Siklus Menstruasi : kira-kira 28 hari, Lamanya haid 5-7 hari. Ganti pembalut sekitar 2-
3x/hari, Menarche : 14 tahun
- Prenatal Care : Bidan 8x

Pemeriksaan fisik
GCS: 15 E4M6V5
Keadaan umum: tampak tidak sakit
Kesadaran: compos mentis
Tanda-tanda vital
TD: 130/90 mmHg
HR: 86 x/m
RR: 20 x/m
T: 36.7 °C
BB: 72 kg
TB: 163 cm
Status generalis
Kepala: normocephaly
Mata: konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-)
Telinga: sekret (-)
Mulut: dbn
Hidung: sekret (-)
Leher: JVP tidak meningkat, KGB tidak membesar
Paru: bentuk dan gerak simetris, VBS kiri=kanan, rhonki (-/-), wheezing (-/-)
Jantung: S1 S2 reguler, murmur (-), gallop (-)
Abdomen: BU (+) normal, supel, NT (-)
Ekstremitas: akral hangat, CRT <2 detik
Status Obstetrikus
Pemeriksaan luar
TFU : 30 cm
Letak anak : presentasi kepala
HIS : 3x/10’/40’’
DJJ janin : 142x/menit
Pemeriksaan dalam
Vulva dan vagina : tidak ada kelainan
Portio : tipis, lunak
Pembukaan : 7-8 cm
Ketuban :+
Kepala : Hodge II-III

Tatatalaksana
- Observasi KU, TTV, His, DJJ, kemajuan persalinan
- Informed consent pasien dan keluarga
- Rencana partus spontan

24 September 2021 – UGD ISPA

77. BPPV
Ny. P, 33 tahun

Anamnesis
Keluhan utama: pusing berputar
Pasien datang dengan keluhan pusing berputar sejak pagi hari sebelum datang ke
puskesmas. Keluhan dirasakan terutama ketika berubah posisi seperti dari berbaring lalu
duduk atau berdiri, maupun ketika memiringkan kepala ke kanan dan ke kiri. Keluhan tidak
disertai dengan mual maupun muntah. Keluhan lemah anggota gerak tidak ada. Keluhan
telinga berdenging maupun telinga terasa penuh disangkal. Riwayat demam, batuk, pilek
tidak ada. Pasien sudah memiliki riwayat vertigo sejak usia 20 tahun.
Riw. Penyakit: HT (-), DM (-)

Pemeriksaan fisik
GCS: 15 E4M6V5
Keadaan umum: tampak sakit ringan
Kesadaran: compos mentis
Tanda-tanda vital
TD: 115/77 mmHg
HR: 82 x/m
RR: 20 x/m
T: 36.8 °C
Status generalis
Kepala: normocephaly
Mata: konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-)
Telinga: sekret (-)
Mulut: tonsil T1-T1 hiperemis (-), faring hiperemis (-)
Hidung: sekret (-)
Leher: JVP tidak meningkat, KGB tidak membesar
Paru: bentuk dan gerak simetris, retraksi (-), VBS kiri=kanan, rhonki (-/-), wheezing (-/-)
Jantung: S1 S2 reguler, murmur (-), gallop (-)
Abdomen: BU (+) normal, supel, NT (-)
Ekstremitas: akral hangat, CRT <2 detik

Tatalaksana
Farmakologis:
- Betahistine mesilate 3x12 mg PO
- Ranitidine 2x150 mg PO
Non farmakologis:
- Hindari melakukan perubahan posisi terlalu cepat
- Konsumsi makanan gizi seimbang disertai olahraga ringan 3x seminggu

78. DIARE TANPA DEHIDRASI

An. R, 3 tahun, 12 kg, 90 cm

Anamnesis
Keluhan utama: BAB cair

Anamnesis
Keluhan utama: BAB cair
Pasien datang diantar oleh orangtuanya dengan keluhan BAB cair sejak 1 hari sebelum
datang ke puskesmas, sebanyak 3-4x/hari, lendir (-) darah (-). Keluhan disertai dengan
demam yang tidak terlalu tinggi sejak 2 hari sebelum datang ke puskesmas. Keluhan mual
diakui pasien namun muntah disangkal. Pasien masih mau makan dan minum dengan baik.
Riw. Imunisasi: tidak lengkap

Pemeriksaan fisik
GCS: 15 E4M6V5
Keadaan umum: tampak sakit ringan
Kesadaran: compos mentis
Tanda-tanda vital
TD: - mmHg
HR: 98 x/m
RR: 20 x/m
T: 37.6 °C
BB: 12 kg
TB: 90 cm
Kesan: gizi baik
Status generalis
Kepala: normocephaly
Mata: konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-), mata cekung (-), air mata (+)
Telinga: sekret (-)
Mulut: tonsil T1-T1 hiperemis (-), faring hiperemis (-)
Hidung: sekret (-)
Leher: JVP tidak meningkat, KGB tidak membesar
Paru: bentuk dan gerak simetris, VBS kiri=kanan, rhonki (-/-), wheezing (-/-)
Jantung: S1 S2 reguler, murmur (-), gallop (-)
Abdomen: BU (+) normal, supel, NT (-), turgor kembali cepat
Ekstremitas: akral hangat, CRT <2 detik

Tatalaksana
Farmakologis:
- Makan dan minum diteruskan, porsi sedikit namun frekuensi lebih sering (setiap 3-4
jam)
- Oralit 100-200 cc setiap BAB cair
- Zink sirup 20 mg/5 ml 1x1 cth mg PO
- Paracetamol sirup 120 mg/5 ml 3x1 cth bila demam
Non farmakologis:
- Edukasi mengenai cara menyeduh oralit dan cara pemberiannya
- Edukasi bahwa diare pada anak sering disebabkan oleh virus sehingga tidak
membutuhkan antibiotic
- Edukasi mengenai tanda bahaya diare: anak lemas, diberi minum sangat kehausan
atau tidak minum sama sekali, muntah terus-menerus, atau jika tidak membaik
dalam 3 hari, segera bawa ke IGD

79. VL

An. LE, 14 tahun, 51 kg, 150 cm

Anamnesis
Keluhan utama: luka robek
Pasien datang dengan keluhan luka robek di tangan kanan setelah terkena pecahan gelas
saat sedang bermain di rumah. Keluhan disertai dengan nyeri (+) dan perdarahan (+).

Pemeriksaan fisik
GCS: 15 E4M6V5
Keadaan umum: tampak sakit ringan
Kesadaran: compos mentis
Tanda-tanda vital
TD: - mmHg
HR: 92 x/m
RR: 20 x/m
T: 37.6 °C
BB: 51 kg
TB: 150 cm
Kesan: gizi baik
Status generalis
Kepala: normocephaly
Mata: konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-)
Telinga: sekret (-)
Mulut: tonsil T1-T1 hiperemis (-), faring hiperemis (-)
Hidung: sekret (-)
Leher: JVP tidak meningkat, KGB tidak membesar
Paru: bentuk dan gerak simetris, VBS kiri=kanan, rhonki (-/-), wheezing (-/-)
Jantung: S1 S2 reguler, murmur (-), gallop (-)
Abdomen: BU (+) normal, supel, NT (-)
Ekstremitas: akral hangat, CRT <2 detik, VL a/r antebrachia dextra ukuran +-3 cm

Tatalaksana
Farmakologis
- Wound debridement
- Wound hecting
- Paracetamol 3x500 mg PO
- Amoxicillin 3x500 mg PO
- Salep gentamicin 3x1 ue
Non farmakologis:
- Edukasi agar perban jangan terkena air, bila kotor, perban boleh diganti
- Oleskan salep antibiotic pada bagian jahitan 3x sehari
- Kontrol jahitan 3 hari

80. DIARE AKUT DENGAN DEHIDRASI BERAT

An. MY, 1 tahun 5 bulan, 10 kg, 80 cm

Anamnesis
Keluhan utama: BAB cair
Pasien datang diantar oleh orangtuanya dengan keluhan BAB cair sejak 3 hari sebelum
datang ke puskesmas, sebanyak 10x/hari, lendir (-) darah (-). Keluhan disertai dengan
demam yang tidak terlalu tinggi sejak 2 hari sebelum datang ke puskesmas. Keluhan muntah
diakui ada bersamaan dengan BAB cair, +- 5x/hari. Pasien tampak lemas dan tidak mau
minum.
Riw. Imunisasi: tidak lengkap

Pemeriksaan fisik
GCS: 15 E4M6V5
Keadaan umum: tampak sakit sedang
Kesadaran: compos mentis
Tanda-tanda vital
TD: - mmHg
HR: 102 x/m
RR: 22 x/m
T: 37.9 °C
BB: 10 kg
TB: 80 cm
Kesan: gizi baik
Status generalis
Kepala: normocephaly
Mata: konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-), mata cekung (+), air mata (-)
Telinga: sekret (-)
Mulut: tonsil T1-T1 hiperemis (-), faring hiperemis (-), mukosa lidah kering
Hidung: sekret (-)
Leher: JVP tidak meningkat, KGB tidak membesar
Paru: bentuk dan gerak simetris, VBS kiri=kanan, rhonki (-/-), wheezing (-/-)
Jantung: S1 S2 reguler, murmur (-), gallop (-)
Abdomen: BU (+) normal, supel, NT (-), turgor kembali lambat
Ekstremitas: akral hangat, CRT >3 detik

Tatalaksana
Farmakologis:
- IVFD RL 30 cc/kgBB dalam 30 menit ~ 300 cc dalam 30 menit, dilanjutkan dengan RL
70 cc/kgBB dalam 2.5 jam ~ 700 cc dalam 2.5 jam.
- Oralit 5 cc/kgBB ~ 50 cc setelah 1-2 jam
- Zink sirup 20 mg/5ml 1x1 cth PO selama 10 hari
- Domperidone sirup 3x1 cth PO
- Paracetamol sirup 120 mg/5ml 3x1 cth PO
Non farmakologis:
- Edukasi mengenai cara menyeduh oralit dan cara pemberiannya
- Edukasi untuk tunda pemberian makan kecuali ASI dan oralit
- Edukasi bahwa diare pada anak sering disebabkan oleh virus sehingga tidak
membutuhkan antibiotic

81. ASMA EKSASERBASI AKUT RINGAN

An. PL, 10 tahun, 30 kg, 135 cm

Anamnesis
Keluhan utama: sesak napas
Pasien datang diantar oleh orangtuanya dengan keluhan sesak napas sejak 1 hari sebelum
datang ke puskesmas. Sesak disertai bunyi ngik-ngik, memberat pada malam hari. Keluhan
disertai dengan demam, batuk berdahak, dan pilek sejak 1 hari sebelum datang ke
puskesmas. Riwayat sering bersin-bersin diketahui ada setiap pagi, malam, cuaca dingin, dan
debu. Pasien baru pertama kali merasakan keluhan sesak seperti ini. Pasien masih dapat
berbicara dalam beberapa kalimat.
Riw. Penyakit: HT (-), DM (-)
Riw. Keluarga: ibu pasien menderita asma dan rhinitis alergi

Pemeriksaan fisik
GCS: 15 E4M6V5
Keadaan umum: tampak sakit sedang
Kesadaran: compos mentis
Tanda-tanda vital
TD: - mmHg
HR: 89 x/m
RR: 27 x/m
T: 36.7 °C
BB: 30 kg
TB: 135 cm
Kesan: gizi baik
Status generalis
Kepala: normocephaly
Mata: konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-)
Telinga: sekret (-)
Mulut: tonsil T1-T1 hiperemis (-), faring hiperemis (+)
Hidung: sekret (+), pch (-)
Leher: KGB tidak membesar
Paru: bentuk dan gerak simetris, retraksi (-), VBS kiri=kanan, rhonki (-/-), wheezing (+/+)
Jantung: S1 S2 reguler, murmur (-), gallop (-)
Abdomen: BU (+) normal, supel, NT (-)
Ekstremitas: akral hangat, CRT <2 detik

Tatalaksana
Farmakologis:
- Terapi O2 3 lpm dengan nasal canul
- Paracetamol sirup 250 mg/5 ml 3x1cth PO bila demam
- NAC tab IV, Salbutamol tab III, CTM tab III, Dexametason tab III Mf pulv dtd No IX 3
dd pulv I PO
Non farmakologis:
- Istirahat yang cukup, makan teratur
- Edukasi bahwa penyebab kambuhnya asma pasien adalah sakit infeksi
pernapasannya sehingga bila sakit harus segera diobati
- Edukasi bahwa asma merupakan penyakit kambuhan, cara mencegah
kekambuhannya adalah dengan menghindari penyebab alergi dan mengkontrol
dengan obat-obatan

82. TONSILOFARINGITIS AKUT

An. R, 5 tahun, 18 kg, 110 cm

Anamnesis
Keluhan utama: batuk berdahak
Pasien datang dengan keluhan batuk berdahak sejak 1 minggu sebelum datang ke
puskesmas. Dahak berwarna kehijauan. Keluhan demam (+), pilek (-). Keluhan sesak
disangkal. Keluhan mual, muntah, BAB cair disangkal.
Riw. Imunisasi: lengkap sesuai dengan usia

Pemeriksaan fisik
GCS: 15 E4M6V5
Keadaan umum: tampak sakit ringan
Kesadaran: compos mentis
Tanda-tanda vital
TD: - mmHg
HR: 98 x/m
RR: 22 x/m
T: 37.8°C
BB: 18 kg
TB: 110 cm
Kesan: gizi baik
Status generalis
Kepala: normocephaly
Mata: konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-)
Telinga: sekret (-)
Mulut: tonsil T2-T2 hiperemis (+), faring hiperemis (+)
Hidung: sekret (-)
Leher: JVP tidak meningkat, KGB tidak membesar
Paru: bentuk dan gerak simetris, VBS kiri=kanan, rhonki (-/-), wheezing (-/-)
Jantung: S1 S2 reguler, murmur (-), gallop (-)
Abdomen: BU (+) normal, supel, NT (-)
Ekstremitas: akral hangat, CRT <2 detik

Tatalaksana
Farmakologis:
- Paracetamol sirup 250 mg/5ml 3x1 cth PO
- Amoxicillin sirup 125 mg/5 ml 3x1 cth PO untuk 3 hari
- Acetylcystein tab III, Vit C tab III Mf pulv dtd no IX 3 dd pulv I
Non farmakologis:
- Edukasi keluarga bahwa penyakit ini disebabkan oleh infeksi bakteri pada saluran
pernapasan, sehingga akan diberikan antibiotic yang perlu di konsumsi selama 3 hari
- Istirahat yang cukup, makan teratur 3x makan berat dan 2x snack, perbanyak minum
air putih
- Menjaga higienitas dengan mandi 2x sehari, cuci tangan dengan sabun

83. NASOFARINGITIS AKUT

An. HR, 8 tahun, 25 kg, 128 cm

Anamnesis
Keluhan utama: demam tinggi
Pasien datang dengan keluhan demam tinggi sejak 2 hari sebelum datang ke puskesmas.
Keluhan disertai dengan batuk berdahak dan pilek sejak 2 hari, dahak dan ingus berwarna
keputihan. Keluhan sesak disangkal. Keluhan mual, muntah, BAB cair tidak ada.
Riw. Imunisasi: lengkap sesuai dengan usia

Pemeriksaan fisik
GCS: 15 E4M6V5
Keadaan umum: tampak sakit ringan
Kesadaran: compos mentis
Tanda-tanda vital
TD: - mmHg
HR: 118 x/m
RR: 22 x/m
T: 38.5°C
BB: 25 kg
TB: 128 cm
Kesan: gizi baik
Status generalis
Kepala: normocephaly
Mata: konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-)
Telinga: sekret (-)
Mulut: tonsil T1-T1 hiperemis (-), faring hiperemis (+)
Hidung: sekret (+)
Leher: JVP tidak meningkat, KGB tidak membesar
Paru: bentuk dan gerak simetris, VBS kiri=kanan, rhonki (-/-), wheezing (-/-)
Jantung: S1 S2 reguler, murmur (-), gallop (-)
Abdomen: BU (+) normal, supel, NT (-)
Ekstremitas: akral hangat, CRT <2 detik

Tatalaksana
Farmakologis:
- Paracetamol sirup 250 mg/5ml 3x1 cth PO
- Acetylcystein tab III, CTM tab III, Vit C tab III Mf pulv dtd no IX 3 dd pulv I
Non farmakologis:
- Edukasi keluarga bahwa penyakit ini disebabkan oleh infeksi virus pada saluran
pernapasan, sehingga tidak memerlukan antibiotic
- Istirahat yang cukup, makan teratur 3x makan berat dan 2x snack, perbanyak minum
air putih
- Menjaga higienitas dengan mandi 2x sehari, cuci tangan dengan sabun

84. NASOFARINGITIS AKUT

An. NA, 4 tahun, 14 kg, 108 cm

Anamnesis
Keluhan utama: batuk berdahak
Pasien datang dengan keluhan batuk berdahak sejak 4 hari sebelum datang ke puskesmas.
Dahak berwarna kehijauan. Keluhan disertai dengan demam dan pilek sejak 3 hari. Keluhan
sesak disangkal. Keluhan mual, muntah, BAB cair disangkal.
Riw. Imunisasi: tidak lengkap

Pemeriksaan fisik
GCS: 15 E4M6V5
Keadaan umum: tampak sakit ringan
Kesadaran: compos mentis
Tanda-tanda vital
TD: - mmHg
HR: 115 x/m
RR: 24 x/m
T: 37.4°C
BB: 14 kg
TB: 108 cm
Kesan: gizi baik
Status generalis
Kepala: normocephaly
Mata: konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-)
Telinga: sekret (-)
Mulut: tonsil T1-T1 hiperemis (+), faring hiperemis (+)
Hidung: sekret (+)
Leher: JVP tidak meningkat, KGB tidak membesar
Paru: bentuk dan gerak simetris, VBS kiri=kanan, rhonki (-/-), wheezing (-/-)
Jantung: S1 S2 reguler, murmur (-), gallop (-)
Abdomen: BU (+) normal, supel, NT (-)
Ekstremitas: akral hangat, CRT <2 detik

Tatalaksana
Farmakologis:
- Paracetamol sirup 120 mg/5ml 3x1 cth PO
- Amoxicillin sirup 125 mg/5 ml 3x1 cth PO
- Acetylcystein tab II, CTM tab II, Vit C tab II Mf pulv dtd no IX 3 dd pulv I
Non farmakologis:
- Edukasi keluarga bahwa penyakit ini disebabkan oleh infeksi bakteri pada saluran
pernapasan, sehingga akan diberikan antibiotic yang perlu di konsumsi selama 3 hari
- Istirahat yang cukup, makan teratur 3x makan berat dan 2x snack, perbanyak minum
air putih
- Menjaga higienitas dengan mandi 2x sehari, cuci tangan dengan sabun

85. ACS

Tn. IS, 57 tahun

Anamnesis
Keluhan utama: nyeri dada kiri
Pasien datang dengan keluhan nyeri dada kiri sejak 1 jam sebelum datang ke puskesmas.
Keluhan nyeri dada terasa seperti tertindih benda berat, menjalar ke leher dan belikat.
Keluhan disertai dengan keringat dingin, mual (+), muntah (+) 1x. Keluhan sesak napas (-).
Riw. Penyakit: HT (+) DM (+) jantung (-), tidak berobat teratur

Pemeriksaan fisik
GCS: 15 E4M6V5
Keadaan umum: tampak sakit sedang
Kesadaran: compos mentis
Tanda-tanda vital
TD: 150/103 mmHg
HR: 78 x/m
RR: 24 x/m
T: 37.2°C
Status generalis
Kepala: normocephaly
Mata: konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-)
Telinga: sekret (-)
Mulut: tonsil T1-T1 hiperemis (-), faring hiperemis (-)
Hidung: sekret (-)
Leher: JVP tidak meningkat, KGB tidak membesar
Paru: bentuk dan gerak simetris, VBS kiri=kanan, rhonki (-/-), wheezing (-/-)
Jantung: S1 S2 reguler, murmur (-), gallop (-)
Abdomen: BU (+) normal, supel, NTE (+)
Ekstremitas: akral hangat, CRT <2 detik

Pemeriksaan penunjang
EKG: ST elevasi pada lead II, III, aVF suspek STEMI inferior

Tatalaksana
Farmakologis:
- O2 2-4 lpm per nasal canul
- Ranitidin 2x150 mg
- Simvastatin 1x20 mg
Non farmakologis:
- Rujuk IGD RSDP untuk penatalaksanaan lebih lanjut

86. TB PARU

Tn. AA, 41 tahun

Anamnesis
Keluhan utama: batuk berdahak
Pasien datang dengan keluhan batuk berdahak sejak 2 bulan sebelum datang ke puskesmas.
Batuk berdahak berwarna kehijauan namun terkadang disertai darah berwarna merah
segar. Pasien sudah mengobati ke puskesmas dan klinik dekat rumah namun keluhan belum
membaik. Keluhan demam diakui ada naik turun, keluhan sesak napas tidak ada. Pasien
mengaku sering mengalami keringat malam saat tidur dan terdapat penurunan nafsu
makan, sehingga berat badan pasien turun >10 kg dalam sebulan terakhir. Riwayat keluhan
yang sama pada keluarga disangkal.
Riw. Penyakit: HT (-) DM (-) jantung (-) hati (-)

Pemeriksaan fisik
GCS: 15 E4M6V5
Keadaan umum: tampak sakit sedang
Kesadaran: compos mentis
Tanda-tanda vital
TD: 110/63 mmHg
HR: 72 x/m
RR: 22 x/m
T: 37.1°C
Status generalis
Kepala: normocephaly
Mata: konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-)
Telinga: sekret (-)
Mulut: tonsil T1-T1 hiperemis (-), faring hiperemis (-)
Hidung: sekret (-)
Leher: JVP tidak meningkat, KGB tidak membesar
Paru: bentuk dan gerak simetris, VBS kiri=kanan, rhonki (-/-), wheezing (-/-)
Jantung: S1 S2 reguler, murmur (-), gallop (-)
Abdomen: BU (+) normal, supel, NTE (+), hepatomegaly (-)
Ekstremitas: akral hangat, CRT <2 detik

Tatalaksana
Usulan pemeriksaan penunjang: cek BTA sputum
Farmakologis:
- Acetylcysteine 3x200 mg
- Paracetamol 3x500 mg
- Ranitidine 2x150 mg
Non farmakologis:
- Edukasi bahwa pasien kemungkinan mengalami penyakit TB paru yang merupakan
penyakit menular dan harus rutin minum obat selama 6 bulan
- Edukasi bahwa pasien perlu pemeriksaan bakteri pada dahak, bila hasil (+)  obati
sebagai TB Paru kasus baru dengan OAT kategori 1
- Edukasi bahwa bila hasil dahak sudah keluar, maka pasien perlu dirujuk untuk
dilakukan pemeriksaan rontgen thorax
- Edukasi apabila terdapat sesak, segera datang ke IGD
- Rujuk internal ke Poli Paru untuk penatalaksanaan lebih lanjut

25 September 2021 – Poli Umum

87. PITIRIASIS VERSIKOLOR

An. H, 12 tahun, 40 kg, 150 cm

Anamnesis
Keluhan utama: bercak keputihan di punggung
Pasien datang dengan keluhan bercak keputihan di punggung sejak 1 minggu sebelum
datang ke puskesmas. Awalnya hanya terdapat 2 bercak putih, saat ini semakin banyak dan
meluas. Keluhan disertai dengan rasa gatal pada area tersebut terutama ketika berkeringat.
Pasien memiliki kebiasaan tidak mengganti baju setelah bepergian.
Riw. Penyakit: tidak ada
Riw. Imunisasi: tidak lengkap

Pemeriksaan fisik
GCS: 15 E4M6V5
Keadaan umum: tampak sakit ringan
Kesadaran: compos mentis
Tanda-tanda vital
TD: - mmHg
HR: 88 x/m
RR: 20 x/m
T: 37.0 °C
BB: 40 kg
TB: 150 cm
Kesan: gizi baik
Status generalis
Kepala: normocephaly
Mata: konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-)
Telinga: secret (-)
Mulut: tonsil T1-T1 hiperemis (-), faring hiperemis (-)
Hidung: sekret (-), pch (-)
Leher: KGB tidak membesar
Paru: bentuk dan gerak simetris, retraksi (-), VBS kiri=kanan, rhonki (-/-), wheezing (-/-)
Jantung: S1 S2 reguler, murmur (-), gallop (-)
Abdomen: BU (+) normal, supel, NT (-)
Ekstremitas: akral hangat, CRT <2 detik
a/r punggung: macula hipopigmentasi multiple, bentuk bulat dan oval, batas tegas

Tatalaksana
Usulan pemeriksaan penunjang: lampu wood, pemeriksaan KOH 20%
Farmakologis:
- Selenium sulfida 2.5% losion selama 1 minggu
- CTM 3x4 mg bila gatal
Non farmakologis:
- Edukasi bahwa penyakit ini disebabkan oleh jamur
- Edukasi mengenai cara pemakaian losion antijamur: oleskan di punggung, diamkan
selama 10-15 menit, kemudian bilas dengan air
- Edukasi untuk selalu mengganti pakaian setelah berkeringat
- Edukasi untuk menjaga kebersihan dengan mandi 2x sehari, jangan meminjam atau
meminjamkan handuk atau pakaian dengan teman yang lain
- Edukasi untuk menghindari memakai baju yang terlalu ketat dan memakai pakaian
yang menyerap keringat

88. OMSK
An. DF, 6 tahun, 20 kg, 115 cm

Anamnesis
Keluhan utama: keluar cairan dari telinga kanan
Pasien datang diantar oleh orangtuanya dengan keluhan keluar cairan dari telinga kanan
sejak 5 hari sebelum datang ke puskesmas. Cairan berwarna kuning, kental, berbau. Keluhan
tidak disertai dengan nyeri pada belakang telinga dan penurunan pendengaran. Pasien
sebelumnya mengalami demam, batuk, pilek, sudah minum obat demam, namun belum
membaik. Ibu pasien mengatakan pasien sudah sering merasakan keluhan keluar cairan dari
telinga ini sejak usia 1 tahun yang lalu, hilang timbul.
Riw. Penyakit: tidak ada
Riw. Imunisasi: tidak lengkap

Pemeriksaan fisik
GCS: 15 E4M6V5
Keadaan umum: tampak sakit ringan
Kesadaran: compos mentis
Tanda-tanda vital
TD: - mmHg
HR: 115 x/m
RR: 22 x/m
T: 37.3 °C
BB: 20 kg
TB: 115 cm
Kesan: gizi baik
Status generalis
Kepala: normocephaly
Mata: konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-)
Telinga: AD: sekret (+), CAE tenang, hiperemis (-), NT tragus (-), MT perforasi subtotal
Mulut: tonsil T2-T2 hiperemis (+), faring hiperemis (+)
Hidung: sekret (+), pch (-)
Leher: KGB tidak membesar
Paru: bentuk dan gerak simetris, retraksi (-), VBS kiri=kanan, rhonki (-/-), wheezing (-/-)
Jantung: S1 S2 reguler, murmur (-), gallop (-)
Abdomen: BU (+) normal, supel, NT (-)
Ekstremitas: akral hangat, CRT <2 detik

Tatalaksana
Farmakologis:
- Kloramfenikol tetes telinga ADS 3x2 tetes
- Amoxicillin sirup 125 mg/5 ml 3x1 cth PO
- Paracetamol sirup 250 mg/5 ml 3x1 cth PO
- NAC 3x100 mg PO
- CTM 3x2 mg PO
Non farmakologis:
- Edukasi bahwa penyakit ini merupakan radang telinga tengah akibat infeksi
pernapasan karena saluran yang menghubungkan tenggorokan dan telinga pada
anak pendek
- Edukasi bahwa seringnya keluar cairan dari telinga ini menggambarkan adanya
robekan pada gendang telinga akibat infeksi telinga tengah saat kecil, yang
seharusnya bisa menutup spontan dalam 3 bulan
- Rujuk SpTHT untuk penatalaksanaan lebih lanjut
- Edukasi untuk tidak mengorek-ngorek telinga
- Edukasi untuk tidak berenang dan hindari telinga dari kemasukan air

89. HIPERTENSI URGENSI

Ny. YR, 60 tahun

Anamnesis
Keluhan utama: sakit kepala
Pasien datang dengan keluhan sakit kepala sejak 4 hari sebelum datang ke puskesmas.
Keluhan sakit kepala dirasakan terutama di belakang leher. Keluhan mual (-) muntah (-).
Keluhan demam, batuk, pilek disangkal. Pasien memiliki riwayat darah tinggi sejak 10 tahun,
hanya berobat bila ada keluhan. Keluhan sesak (-), nyeri dada (-), lemah anggota gerak (-),
bicara pelo (-).
Riw. Penyakit: HT (+), DM (-), jantung (-), ginjal (-)

Pemeriksaan fisik
GCS: 15 E4M6V5
Keadaan umum: tampak sakit ringan
Kesadaran: compos mentis
Tanda-tanda vital
TD: 190/120 mmHg
HR: 103 x/m
RR: 22 x/m
T: 36.8°C
Status generalis
Kepala: normocephaly
Mata: konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-)
Telinga: sekret (-)
Mulut: tonsil T1-T1 hiperemis (-), faring hiperemis (-)
Hidung: sekret (-)
Leher: JVP tidak meningkat, KGB tidak membesar
Paru: bentuk dan gerak simetris, retraksi (-), VBS kiri=kanan, rhonki (-/-), wheezing (-/-)
Jantung: S1 S2 reguler, murmur (-), gallop (-)
Abdomen: BU (+) normal, supel, NT (-)
Ekstremitas: akral hangat, CRT <2 detik

Tatalaksana
Farmakologis:
- Amlodipine 1x10 mg
- Captopril 1x25 mg
- Paracetamol 3x500 mg
Non farmakologis:
- Edukasi pasien untuk mengurangi konsumsi kopi dan garam, tidur cukup
- Edukasi pasien untuk minum obat teratur sekali sehari setiap malam
- Edukasi pasien mengenai komplikasi darah tinggi jika tidak dikontrol seperti
serangan jantung, jantung bengkak, sakit ginjal, stroke, dan gangguan penglihatan
- Kontrol tekanan darah secara rutin 1 bulan sekali
- Berolahraga 3x seminggu dan kontrol berat badan

90. HIPERTENSI URGENSI

Ny. WS, 45 tahun

Anamnesis
Keluhan utama: tensi tinggi
Pasien datang dengan keluhan tensi tinggi yang diketahui saat mau vaksin. Keluhan sakit
kepala (-) mual (-) muntah (-). Keluhan demam, batuk, pilek disangkal. Pasien memiliki
riwayat darah tinggi sejak hamil anak pertama, hanya berobat bila ada keluhan. Keluhan
sesak (-), nyeri dada (-), lemah anggota gerak (-), bicara pelo (-).
Riw. Penyakit: HT (+), DM (-), jantung (-), ginjal (-)

Pemeriksaan fisik
GCS: 15 E4M6V5
Keadaan umum: tampak sakit ringan
Kesadaran: compos mentis
Tanda-tanda vital
TD: 210/130 mmHg
HR: 105 x/m
RR: 20 x/m
T: 36.8°C
Status generalis
Kepala: normocephaly
Mata: konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-)
Telinga: sekret (-)
Mulut: tonsil T1-T1 hiperemis (-), faring hiperemis (-)
Hidung: sekret (-)
Leher: JVP tidak meningkat, KGB tidak membesar
Paru: bentuk dan gerak simetris, retraksi (-), VBS kiri=kanan, rhonki (-/-), wheezing (-/-)
Jantung: S1 S2 reguler, murmur (-), gallop (-)
Abdomen: BU (+) normal, supel, NT (-)
Ekstremitas: akral hangat, CRT <2 detik

Tatalaksana
Farmakologis:
- Amlodipine 1x10 mg
- Captopril 1x25 mg
Non farmakologis:
- Edukasi pasien untuk mengurangi konsumsi kopi dan garam, tidur cukup
- Edukasi pasien untuk minum obat teratur sekali sehari setiap malam
- Edukasi pasien mengenai komplikasi darah tinggi jika tidak dikontrol seperti
serangan jantung, jantung bengkak, sakit ginjal, stroke, dan gangguan penglihatan
- Kontrol tekanan darah secara rutin 1 bulan sekali
- Berolahraga 3x seminggu dan kontrol berat badan

91. HEMOROID EKSTERNA


Tn. AW, 36 tahun

Anamnesis
Keluhan utama: BAB berdarah
Pasien datang dengan keluhan BAB berdarah segar sejak 3 hari sebelum datang ke
puskesmas. Darah keluar berwarna merah segar. Keluhan ini sudah ada sejak 2 tahun, hilang
timbul. Keluhan disertai dengan keluar benjolan dari anus sejak 5 tahun sebelum datang ke
puskesmas. Keluhan mual, muntah disangkal. Pasien mengaku BABnya sering keras, tidak
suka makan sayur maupun buah.
Riw. Penyakit: HT (-), DM (-), jantung (-), ginjal (-)
Riw. Medikasi: tidak ada
Riw. Keluarga: tidak ada

Pemeriksaan fisik
GCS: 15 E4M6V5
Keadaan umum: tampak sakit ringan
Kesadaran: compos mentis
Tanda-tanda vital
TD: 123/78 mmHg
HR: 88 x/m
RR: 20 x/m
T: 36.7°C
Status generalis
Kepala: normocephaly
Mata: konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-)
Telinga: sekret (-)
Mulut: dalam batas normal
Hidung: sekret (-)
Leher: JVP tidak meningkat, KGB tidak membesar
Paru: bentuk dan gerak simetris, VBS kiri=kanan, rhonki (-/-), wheezing (-/-)
Jantung: S1 S2 reguler, murmur (-), gallop (-)
Abdomen: BU (+) normal, supel, NTE (+)
Ekstremitas: akral hangat, CRT <2 detik
Lain-lain: tampak benjolan pada anus bagian luar

Tatalaksana
Farmakologis:
- Antihemoroid suppositoria 1x1
- Laxadine sirup 1x2cth
Non farmakologis:
- Edukasi pasien untuk memperbanyak makan-makanan berserat seperti buah dan
sayur, minum air putih, dan berolahraga 3x seminggu

92. HEMOROID INTERNA GRADE III

Tn. T, 44 tahun

Anamnesis
Keluhan utama: BAB berdarah
Pasien datang dengan keluhan BAB berdarah segar sejak 1 minggu sebelum datang ke
puskesmas. Darah keluar berwarna merah segar, biasanya keluar ketika BAB pasien keras.
Keluhan ini sudah ada sejak 1 tahun, hilang timbul, namun seminggu terakhir ini darah
selalu keluar menetes setiap akhir BAB. Keluhan disertai dengan keluar benjolan dari anus
sejak 5 tahun sebelum datang ke puskesmas, benjolan biasanya bisa masuk sendiri, namun
kali ini harus dibantu dengan tangan. Keluhan mual, muntah disangkal. Pasien mengaku
BABnya sering keras, tidak suka makan sayur maupun buah.
Riw. Penyakit: HT (-), DM (-), jantung (-), ginjal (-)
Riw. Medikasi: tidak ada
Riw. Keluarga: tidak ada

Pemeriksaan fisik
GCS: 15 E4M6V5
Keadaan umum: tampak sakit ringan
Kesadaran: compos mentis
Tanda-tanda vital
TD: 133/78 mmHg
HR: 76 x/m
RR: 20 x/m
T: 36.6°C
Status generalis
Kepala: normocephaly
Mata: konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-)
Telinga: sekret (-)
Mulut: dalam batas normal
Hidung: sekret (-)
Leher: JVP tidak meningkat, KGB tidak membesar
Paru: bentuk dan gerak simetris, VBS kiri=kanan, rhonki (-/-), wheezing (-/-)
Jantung: S1 S2 reguler, murmur (-), gallop (-)
Abdomen: BU (+) normal, supel, NTE (+)
Ekstremitas: akral hangat, CRT <2 detik
Lain-lain: tampak benjolan pada anus di jam 3, berbentuk bulat kemerahan

Tatalaksana
Usulan pemeriksaan penunjang: H2TL
Farmakologis:
- Antihemoroid suppositoria 1x1
- Asam tranexamat 3x500 mg PO
- Vit K 3x1 tab PO
- Laxadine sirup 1x2cth
Non farmakologis:
- Rujuk ke SpB untuk tatalaksana lebih lanjut
- Edukasi pasien untuk memperbanyak makan-makanan berserat seperti buah dan
sayur, minum air putih, dan berolahraga 3x seminggu

93. UROLITHIASIS + HIPERURICEMIA

Tn. BM, 65 tahun

Anamnesis
Keluhan utama: BAK berpasir
Pasien datang dengan keluhan BAK berpasir sejak 1 minggu sebelum datang ke puskesmas.
Keluhan disertai BAK lebih sering, nyeri saat BAK, serta terkadang nyeri pinggang kiri yang
tidak menjalar. Keluhan mual (-), muntah (-), demam (-). Keluhan BAK berdarah tidak ada.
Pasien memiliki riwayat asam urat tinggi, tidak kontrol rutin.
Riw. Penyakit: HT (-), DM (-), asam urat (+)
Riw. Keluarga: tidak ada

Pemeriksaan fisik
GCS: 15 E4M6V5
Keadaan umum: tampak sakit ringan
Kesadaran: compos mentis
Tanda-tanda vital
TD: 134/83 mmHg
HR: 74 x/m
RR: 20 x/m
T: 36.9°C
Status generalis
Kepala: normocephaly
Mata: konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-)
Telinga: sekret (-)
Mulut: tonsil T1-T1 hiperemis (-), faring hiperemis (-)
Hidung: sekret (-)
Leher: JVP tidak meningkat, KGB tidak membesar
Paru: bentuk dan gerak simetris, VBS kiri=kanan, rhonki (-/-), wheezing (-/-)
Jantung: S1 S2 reguler, murmur (-), gallop (-)
Abdomen: BU (+) normal, supel, NT LUQ (+), nyeri ketok CVA (-/+)
Ekstremitas: akral hangat, CRT <2 detik

Pemeriksaan penunjang
Asam urat: 10.2 mg/dl
Tatalaksana
Farmakologis:
- Asam mefenamat 3x500 mg PO bila nyeri
- Ranitidin 2x150 mg PO
- Allopurinol 1x300 mg PO
Non farmakologis:
- Rujuk ke SpU untuk pemeriksaan dan tatalaksana lebih lanjut
- Edukasi mengenai penyebab nyeri pinggangnya kemungkinan disebabkan adanya
batu di ginjal
- Edukasi untuk mengurangi makanan yang mengandung tinggi purin dan mengobati
asam uratnya
- Edukasi untuk banyak minum air putih, minimal 2 liter per hari
- Edukasi untuk rutin bergerak disela-sela pekerjaan, minimal setiap 2 jam sekali

94. DEMAM DENGUE

An. EP, 8 tahun, 28 kg, 125 cm

Anamnesis
Keluhan utama: demam
Pasien datang diantar oleh ibunya dengan keluhan demam tinggi sejak 1 hari sebelum
datang ke puskesmas. Keluhan juga disertai dengan rasa mual, namun muntah disangkal.
Pasien mengaku merasa lemas dan sakit kepala. Keluhan mimisan, gusi berdarah, BAB
darah, atau bintik bintik merah di kulit tidak ada. Ibu pasien mengatakan, kakak pasien baru
pulang rawat dari RS karena demam berdarah.

Pemeriksaan fisik
GCS: 15 E4M6V5
Keadaan umum: tampak sakit sedang
Kesadaran: compos mentis
Tanda-tanda vital
TD: - mmHg
HR: 110 x/m
RR: 20 x/m
T: 39.0 °C
BB: 28 kg
TB: 125 cm
Kesan: gizi baik
Status generalis
Kepala: normocephaly
Mata: konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-)
Telinga: sekret (-)
Mulut: tonsil T1-T1 hiperemis (-), faring hiperemis (-)
Hidung: sekret (-)
Leher: JVP tidak meningkat, KGB tidak membesar
Paru: bentuk dan gerak simetris, VBS kiri=kanan, rhonki (-/-), wheezing (-/-)
Jantung: S1 S2 reguler, murmur (-), gallop (-)
Abdomen: BU (+) normal, supel, NT (-)
Ekstremitas: akral hangat, CRT <2 detik

Pemeriksaan penunjang
Hb 12,1 gr/dL
Ht 36%
Tr 105.000 mm/uL
L 5.680 mm/uL

Tatalaksana
Farmakologis:
- PCT sirup 250 mg/5 ml 3x1 cth bila demam
- Antasida sirup 3x1 cth bila nyeri perut
- Vit B comp 1x1
- Vit C 1x1
Non farmakologis:
- Bedrest, istirahat cukup
- Banyak minum air putih/jus
- Edukasi pasien mengenai tanda gawat demam berdarah: muntah terus-menerus,
nyeri tekan ulu hati, sesak/terdapat kumpulan cairan, penurunan kesadaran, serta
pembesaran hepar >2 cm. Jika ada, segera ke IGD terdekat
- Periksa H2TL ulang besok

95. BPH

Tn. JK, 65 tahun

Anamnesis
Keluhan utama: sulit BAK
Pasien datang dengan keluhan sulit BAK sejak 1 minggu sebelum datang ke puskesmas.
Keluhan sulit BAK sudah sering dirasakan sejak 6 bulan terakhir, saat ini semakin memberat.
Pada awalnya, pasien merasa jika ingin BAK, harus mengejan agar air kencing keluar, namun
yang keluar hanya sedikit sehingga pasien merasa tidak lampias. Keluhan BAK berdarah
maupun kencing berpasir disangkal.
Riw. Penyakit: HT (-), DM (-)

Pemeriksaan fisik
GCS: 15 E4M6V5
Keadaan umum: tampak sakit sedang
Kesadaran: compos mentis
Tanda-tanda vital
TD: 130/80 mmHg
HR: 68 x/m
RR: 20 x/m
T: 36.6 °C
Status generalis
Kepala: normocephaly
Mata: konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-)
Telinga: sekret (-)
Mulut: tonsil T1-T1 hiperemis (-), faring hiperemis (-)
Hidung: sekret (-)
Leher: JVP tidak meningkat, KGB tidak membesar
Paru: bentuk dan gerak simetris, VBS kiri=kanan, rhonki (-/-), wheezing (-/-)
Jantung: S1 S2 reguler, murmur (-), gallop (-)
Abdomen: BU (+) normal, supel, NT (-), vesika urinaria teraba penuh
Ekstremitas: akral hangat, CRT <2 detik
Pemeriksaan rectal toucher: tonus sphincter ani baik, mukosa rectum licin, ampula tidak
kolaps, teraba massa arah jam 11-1, konsistensi kenyal padat, batas tegas, permukaan rata
licin, nodul (-), pool atas tidak teraba, nyeri tekan (-)

Tatalaksana
Farmakologis:
- Paracetamol 3x500 mg bila nyeri
- Ranitidine 2x150 mg
Non farmakologis:
- Edukasi bahwa kemungkinan penyebab sulit BAK pada pasien adalah karena
pembesaran prostat jinak
- Rujuk SpU untuk pemeriksaan dan tatalaksana lebih lanjut

96. HERNIA SKROTALIS

Tn. EK, 67 tahun

Anamnesis
Keluhan utama: buah zakar kiri membesar
Pasien datang dengan keluhan sulit buah zakar kiri membesar sejak 1 minggu sebelum
datang ke puskesmas. Keluhan buah zakar membesar ini sudah dirasakan sejak 2 bulan
terakhir, hilang timbul, namun saat ini semakin membesar. Keluhan nyeri (-) kemerahan (-).
Keluhan mual, muntah, gangguan BAB disangkal.
Riw. Penyakit: HT (-), DM (-)

Pemeriksaan fisik
GCS: 15 E4M6V5
Keadaan umum: tampak sakit sedang
Kesadaran: compos mentis
Tanda-tanda vital
TD: 143/86 mmHg
HR: 65 x/m
RR: 20 x/m
T: 36.7 °C
Status generalis
Kepala: normocephaly
Mata: konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-)
Telinga: sekret (-)
Mulut: tonsil T1-T1 hiperemis (-), faring hiperemis (-)
Hidung: sekret (-)
Leher: JVP tidak meningkat, KGB tidak membesar
Paru: bentuk dan gerak simetris, VBS kiri=kanan, rhonki (-/-), wheezing (-/-)
Jantung: S1 S2 reguler, murmur (-), gallop (-)
Abdomen: BU (+) normal, supel, NT (-)
Ekstremitas: akral hangat, CRT <2 detik
Genitalia: teraba massa pada testis sinistra, konsistensi kenyal, nyeri (-), kemerahan (-)

Tatalaksana
Non farmakologis:
- Edukasi bahwa benjolan pada buah zakar kemungkinan adalah usus yang masuk
akibat kelemahan otot dinding perut yang lemah
- Rujuk SpB untuk pemeriksaan dan penatalaksanaan lebih lanjut
- Edukasi mengenai tanda gawat darurat hernia yakni adanya mual muntah, nyeri
perut mendadak yang semakin memberat, benjolan berubah warna menjadi
kemerahan, tidak dapat buang gas atau BAB, demam

97. IMPETIGO KRUSTOSA + NASOFARINGITIS AKUT

An. AR, 9 tahun, 28 kg, 130 cm

Anamnesis
Keluhan utama: keropeng di sekitar mulut dan hidung
Pasien datang dengan keluhan terdapat keropeng di sekitar mulut dan hidung sejak 2 hari
sebelum datang ke puskesmas. Sebelum terbentuk keropeng, awalnya terdapat gelembung-
gelembung berisi cairan di sekitar mulut, yang kemudian semakin banyak dan gatal sehingga
pasien sering menggaruk hingga pecah dan membentuk keropeng. Ibu pasien mengaku 1
minggu sebelumnya pasien mengalami demam yang tidak terlalu tinggi, batuk berdahak
kehijauan, dan pilek yang belum diobati.

Pemeriksaan fisik
GCS: 15 E4M6V5
Keadaan umum: tampak sakit ringan
Kesadaran: compos mentis
Tanda-tanda vital
TD: - mmHg
HR: 96 x/m
RR: 22 x/m
T: 36.9°C
BB: 28 kg
TB: 130 cm
Kesan: gizi baik
Status generalis
Kepala: normocephaly
Mata: konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-)
Telinga: sekret (-)
Mulut: tonsil T1-T1 hiperemis (+), faring hiperemis (+)
Hidung: sekret (+)
Leher: JVP tidak meningkat, KGB tidak membesar
Paru: bentuk dan gerak simetris, VBS kiri=kanan, rhonki (-/-), wheezing (-/-)
Jantung: S1 S2 reguler, murmur (-), gallop (-)
Abdomen: BU (+) normal, supel, NT (-)
Ekstremitas: akral hangat, CRT <2 detik
Lain-lain: a/r wajah terdapat multiple pustu dan krusta serosa, dengan dasar eritematosa,
disertai erosi dan ekskoriasi, disekitar mulut dan hidung

Tatalaksana
Farmakologis:
- Kassa steril box
- NaCl 0,9% 100 cc
- Salep kloramfenikol 2% 3x1 oles tipis
- Amoxicillin sirup 250 mg/5 ml 3x1 cth PO
- Paracetamol sirup 250 mg/5 ml 3x1 cth PO
- NAC 3 tab CTM 3 tab Vit C 3 tab, mf pulv dtd no IX, 3 dd pulv I
Non farmakologis:
- Edukasi keluarga bahwa penyakit ini disebabkan oleh infeksi bakteri akibat dari
infeksi pernapasan, sehingga harus diobati juga batuk-pileknya
- Edukasi pengenai cara pemberian obat. Jika keropeng masih ada, keropeng harus
mengelupas dulu agar bisa dioleskan salep antibiotic. Lakukan kompres kassa dengan
NaCl 0,9% selama 10 menit dalam waktu 1 jam, sebanyak 4-6x sehari
- Menjaga higienitas dengan mandi 2x sehari, cuci tangan dengan sabun

29 September 2021 – IGD, Poli ISPA

98. OMA STADIUM SUPURATIF + CC

An. FM, 10 tahun, 48 kg, 140 cm

Anamnesis
Keluhan utama: demam
Pasien datang diantar oleh orangtuanya dengan keluhan demam tinggi dan nyeri pada
telinga sejak 3 hari sebelum datang ke puskesmas. 1 minggu yang lalu, pasien mengalami
batuk, pilek, namun tidak berobat. Keluhan nyeri pada belakang telinga maupun penurunan
pendengaran tidak ada.
Riw. Penyakit: tidak ada
Riw. Imunisasi: lengkap

Pemeriksaan fisik
GCS: 15 E4M6V5
Keadaan umum: tampak sakit ringan
Kesadaran: compos mentis
Tanda-tanda vital
TD: - mmHg
HR: 112 x/m
RR: 22 x/m
T: 38.9 °C
BB: 48 kg
TB: 140 cm
Kesan: gizi baik
Status generalis
Kepala: normocephaly
Mata: konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-)
Telinga: ADS: sekret (+), CAE tenang, hiperemis (-), NT tragus (-), MT bulging
Mulut: tonsil T2-T2 hiperemis (+), faring hiperemis (+)
Hidung: sekret (-), pch (-)
Leher: KGB tidak membesar
Paru: bentuk dan gerak simetris, retraksi (-), VBS kiri=kanan, rhonki (-/-), wheezing (-/-)
Jantung: S1 S2 reguler, murmur (-), gallop (-)
Abdomen: BU (+) normal, supel, NT (-)
Ekstremitas: akral hangat, CRT <2 detik

Tatalaksana
Farmakologis:
- Kloramfenikol tetes telinga ADS 3x2 tetes
- Amoxicillin 3x500 mg PO
- Paracetamol 3x500 mg PO
- NAC 3x200 mg PO
- CTM 3x4 mg PO
Non farmakologis:
- Edukasi bahwa penyakit ini merupakan radang telinga tengah akibat infeksi
pernapasan karena saluran yang menghubungkan tenggorokan dan telinga pada
anak pendek
- Edukasi bahwa nyeri telinga ini menggambarkan adanya kumpulan cairan atau nanah
pada telinga tengah akibat infeksi, yang jika tidak ditangani, dapat menyebabkan
telinga robek
- Edukasi untuk tidak mengorek-ngorek telinga
- Edukasi untuk tidak berenang dan hindari telinga dari kemasukan air
- Edukasi apabila terdapat keluar cairan, nanah, atau darah, dan gangguan
pendengaran, segera berobat kembali

99. APPENDISITIS

An. BR, 17 tahun, 45 kg, 148 cm

Anamnesis
Keluhan utama: nyeri perut kanan bawah
Pasien datang dengan keluhan nyeri perut kanan bawah sejak 1 hari sebelum datang ke
puskesmas. Keluhan disertai dengan demam tinggi, mual, dan tidak napsu makan. 2 hari
sebelumnya, pasien merasakan nyeri di ulu hati.
Riw. Penyakit: tidak ada
Pemeriksaan fisik
GCS: 15 E4M6V5
Keadaan umum: tampak sakit sedang
Kesadaran: compos mentis
Tanda-tanda vital
TD: 120/70 mmHg
HR: 105 x/m
RR: 22 x/m
T: 38.5 °C
BB: 45 kg
TB: 148 cm
Kesan: gizi baik
Status generalis
Kepala: normocephaly
Mata: konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-)
Telinga: sekret (-)
Mulut: tonsil T1-T1 hiperemis (-), faring hiperemis (-)
Hidung: sekret (-), pch (-)
Leher: KGB tidak membesar
Paru: bentuk dan gerak simetris, retraksi (-), VBS kiri=kanan, rhonki (-/-), wheezing (-/-)
Jantung: S1 S2 reguler, murmur (-), gallop (-)
Abdomen: BU (+) normal, supel, NTE (+), NT McBurney (+), rovsing sign (+), psoas sign (+),
obturator sign (+)
Ekstremitas: akral hangat, CRT <2 detik
a/r cruris anterior sinistra: plak berwarna merah terang, diameter +- 5 cm, teleangiectasis
(+), konsistensi padat kenyal, nyeri (-), ulkus (-)

Tatalaksana
Farmakologis:
- Paracetamol 3x500 mg PO
- Omeprazole 2x40 mg PO
Non farmakologis:
- Rujuk ke IGD RSDP untuk penatalaksanaan lebih lanjut

100. VL a/r MENTUM

An. K, 5 tahun, 19 kg, 100 cm

Anamnesis
Keluhan utama: post terjatuh
Pasien datang dengan keluhan luka robek pada dagu setelah tersandung tumpukan pipa
saat berlari mengejar temannya 2 jam sebelum datang ke puskesmas. Pingsan (-), muntah
(-), nyeri kepala (-), keluar darah dari mulut, telinga, hidung (-).
Riw. Penyakit: tidak ada

Pemeriksaan fisik
GCS: 15 E4M6V5
Keadaan umum: tampak sakit sedang
Kesadaran: compos mentis
Tanda-tanda vital
TD: - mmHg
HR: 96 x/m
RR: 24 x/m
T: 36.7 °C
BB: 19 kg
TB: 100 cm
Kesan: gizi baik
Status generalis
Kepala: normocephaly, jejas (-)
Mata: konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-)
Telinga: sekret (-), otorea (-)
Mulut: tonsil T1-T1 hiperemis (-), faring hiperemis (-), VL a/r mentum ukuran +- 3 cm,
perdarahan aktif (+)
Hidung: sekret (-), rinorea (-)
Leher: JVP tidak meningkat, KGB tidak membesar
Paru: bentuk dan gerak simetris, VBS kiri=kanan, rhonki (-/-), wheezing (-/-), jejas (-)
Jantung: S1 S2 reguler, murmur (-), gallop (-)
Abdomen: BU (+) normal, supel, NT (-), jejas (-)
Ekstremitas: akral hangat, CRT <2 detik

Tatalaksana
Farmakologis
- Wound debridement
- Wound hecting
- Paracetamol sirup 250 mg/5ml 3x1 cth PO
- Amoxicillin sirup 125 mg/5 ml 3x1 cth PO
- Salep gentamicin 3x1 ue
Non farmakologis:
- Edukasi agar perban jangan terkena air, bila kotor, perban boleh diganti
- Oleskan salep antibiotic pada bagian jahitan 3x sehari
- Kontrol jahitan 3 hari

101. MILD HI, VL

Tn. S, 33 tahun

Anamnesis
Keluhan utama: post KLL
Pasien post KLL motor x mobil di daerah faletehan jam 07.30 pagi. Pingsan (-), muntah (-),
nyeri kepala (-), keluar darah dari mulut, telinga, hidung (-). Terdapat luka robek di bagian
belakang kepala.
Riw. Penyakit: HT (-) DM (-)
Pemeriksaan fisik
GCS: 15 E4M6V5
Keadaan umum: tampak sakit sedang
Kesadaran: compos mentis
Tanda-tanda vital
TD: 120/88 mmHg
HR: 82 x/m
RR: 20 x/m
T: 36.6 °C
Status generalis
Kepala: VL a/r occipital dextra, ukuran 4 cm
Mata: konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-)
Telinga: sekret (-), otorea (-)
Mulut: tonsil T1-T1 hiperemis (-), faring hiperemis (-)
Hidung: sekret (-), rinorea (-)
Leher: JVP tidak meningkat, KGB tidak membesar
Paru: bentuk dan gerak simetris, VBS kiri=kanan, rhonki (-/-), wheezing (-/-), jejas (-)
Jantung: S1 S2 reguler, murmur (-), gallop (-)
Abdomen: BU (+) normal, supel, NT (-), jejas (-)
Ekstremitas: akral hangat, CRT <2 detik

Tatalaksana
Farmakologis
- Wound debridement
- Wound hecting
- Ibuprofen 3x200 mg PO
- Omeprazole 1x40 mg PO
- Amoxicillin 3x500 mg PO
- Salep gentamicin 3x1 ue
Non farmakologis:
- Edukasi agar perban jangan terkena air, bila kotor, perban boleh diganti
- Oleskan salep antibiotic pada bagian jahitan 3x sehari
- Kontrol jahitan 3 hari

102. VL, VE, HEMATOMA

An. SS, 18 tahun, 49 kg, 150 cm

Anamnesis
Keluhan utama: post KLL
Pasien post KLL tunggal, motor, di daerah toyomerto, 30 menit sebelum datang ke
puskesmas. Pingsan (-), muntah (-), nyeri kepala (-), keluar darah dari mulut, telinga, hidung
(-). Terdapat luka robek di tangan kanan dan luka lecet di kaki dan tangan.
Riw. Penyakit: HT (-) DM (-)

Pemeriksaan fisik
GCS: 15 E4M6V5
Keadaan umum: tampak sakit sedang
Kesadaran: compos mentis
Tanda-tanda vital
TD: 110/75 mmHg
HR: 76 x/m
RR: 20 x/m
T: 36.8 °C
BB: 49 kg
TB: 150 cm
Kesan: gizi baik
Status generalis
Kepala: normocephaly, jejas (-)
Mata: konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-)
Telinga: sekret (-), otorea (-)
Mulut: tonsil T1-T1 hiperemis (-), faring hiperemis (-)
Hidung: sekret (-), rinorea (-)
Leher: JVP tidak meningkat, KGB tidak membesar
Paru: bentuk dan gerak simetris, VBS kiri=kanan, rhonki (-/-), wheezing (-/-), jejas (-)
Jantung: S1 S2 reguler, murmur (-), gallop (-)
Abdomen: BU (+) normal, supel, NT (-), jejas (-)
Ekstremitas: akral hangat, CRT <2 detik, a/r antebrachii dextra: VL ukuran 1.5 cm,
perdarahan aktif (-), hematoma, multiple VE a/r cruris dextra

Tatalaksana
Farmakologis
- Wound debridement
- Wound hecting
- Asam mefenamat 3x500 mg PO
- Ranitidin 2x150 mg PO
- Amoxicillin 3x500 mg PO
- Salep gentamicin 3x1 ue
Non farmakologis:
- Edukasi agar perban jangan terkena air, bila kotor, perban boleh diganti
- Oleskan salep antibiotic pada bagian jahitan 3x sehari
- Kontrol jahitan 3 hari

103. HT URGENSI

Ny. MT, 55 tahun

Anamnesis
Keluhan utama: sakit kepala
Pasien datang dengan keluhan sakit kepala sejak 3 hari sebelum datang ke puskesmas.
Keluhan sakit kepala dirasakan terutama di belakang leher. Keluhan mual (-) muntah (-).
Keluhan demam, batuk, pilek disangkal. Pasien memiliki riwayat darah tinggi sejak 10 tahun,
hanya berobat bila ada keluhan. Keluhan sesak (-), nyeri dada (-), lemah anggota gerak (-),
bicara pelo (-).
Riw. Penyakit: HT (+), DM (-), jantung (-), ginjal (-)

Pemeriksaan fisik
GCS: 15 E4M6V5
Keadaan umum: tampak sakit ringan
Kesadaran: compos mentis
Tanda-tanda vital
TD: 200/120 mmHg
HR: 94 x/m
RR: 20 x/m
T: 36.9°C
Status generalis
Kepala: normocephaly
Mata: konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-)
Telinga: sekret (-)
Mulut: tonsil T1-T1 hiperemis (-), faring hiperemis (-)
Hidung: sekret (-)
Leher: JVP tidak meningkat, KGB tidak membesar
Paru: bentuk dan gerak simetris, retraksi (-), VBS kiri=kanan, rhonki (-/-), wheezing (-/-)
Jantung: S1 S2 reguler, murmur (-), gallop (-)
Abdomen: BU (+) normal, supel, NT (-)
Ekstremitas: akral hangat, CRT <2 detik

Tatalaksana
Farmakologis:
- Amlodipine 1x10 mg
- Captopril 1x25 mg
- Paracetamol 3x500 mg
Non farmakologis:
- Edukasi pasien untuk mengurangi konsumsi kopi dan garam, tidur cukup
- Edukasi pasien untuk minum obat teratur sekali sehari setiap malam
- Edukasi pasien mengenai komplikasi darah tinggi jika tidak dikontrol seperti
serangan jantung, jantung bengkak, sakit ginjal, stroke, dan gangguan penglihatan
- Kontrol tekanan darah secara rutin 1 bulan sekali
- Berolahraga 3x seminggu dan kontrol berat badan

104. BPPV

Ny. SF, 48 tahun

Anamnesis
Keluhan utama: pusing berputar
Pasien datang dengan keluhan pusing berputar sejak malam hari sebelum datang ke
puskesmas. Keluhan dirasakan terutama ketika berubah posisi seperti dari berbaring lalu
duduk atau berdiri, maupun ketika memiringkan kepala ke kanan dan ke kiri. Keluhan
disertai dengan muntah-muntah +- 4x. Keluhan lemah anggota gerak tidak ada. Keluhan
telinga berdenging maupun telinga terasa penuh disangkal. Riwayat demam, batuk, pilek
tidak ada. Pasien sudah memiliki riwayat vertigo sejak usia 30 tahun.
Riw. Penyakit: HT (-), DM (-)

Pemeriksaan fisik
GCS: 15 E4M6V5
Keadaan umum: tampak sakit ringan
Kesadaran: compos mentis
Tanda-tanda vital
TD: 108/75 mmHg
HR: 76 x/m
RR: 22 x/m
T: 36.9 °C
Status generalis
Kepala: normocephaly
Mata: konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-)
Telinga: sekret (-)
Mulut: tonsil T1-T1 hiperemis (-), faring hiperemis (-)
Hidung: sekret (-)
Leher: JVP tidak meningkat, KGB tidak membesar
Paru: bentuk dan gerak simetris, retraksi (-), VBS kiri=kanan, rhonki (-/-), wheezing (-/-)
Jantung: S1 S2 reguler, murmur (-), gallop (-)
Abdomen: BU (+) normal, supel, NT (-)
Ekstremitas: akral hangat, CRT <2 detik

Tatalaksana
Farmakologis:
- Betahistine mesilate 3x12 mg PO
- Omeprazole 1x40 mg PO
- Domperidone 3x10 mg PO
Non farmakologis:
- Hindari melakukan perubahan posisi terlalu cepat
- Konsumsi makanan gizi seimbang disertai olahraga ringan 3x seminggu

105. DEMAM BERDARAH DENGUE

An. SN, 4 tahun, 18 kg, 110 cm

Anamnesis
Keluhan utama: mimisan
Pasien datang diantar oleh ibunya dengan keluhan mimisan sejak pagi hari sebelum datang
ke puskesmas. Keluhan disertai dengan demam tinggi sejak 2 hari sebelumnya. Keluhan gusi
berdarah, BAB darah, atau bintik bintik merah di kulit tidak ada. Keluhan sakit kepala, batuk,
pilek, BAB cair disangkal. Ibu pasien mengaku, saat ini kakak pasien juga sedang
mengeluhkan demam tinggi.
Riw. Keluarga dengan keluhan yang sama (-)
Pemeriksaan fisik
GCS: 15 E4M6V5
Keadaan umum: tampak sakit sedang
Kesadaran: compos mentis
Tanda-tanda vital
TD: - mmHg
HR: 118 x/m
RR: 22 x/m
T: 38.5 °C
BB: 18 kg
TB: 110 cm
Kesan: gizi baik
Status generalis
Kepala: normocephaly
Mata: konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-)
Telinga: sekret (-)
Mulut: tonsil T1-T1 hiperemis (-), faring hiperemis (-)
Hidung: sekret (-), epistaksis (+)
Leher: JVP tidak meningkat, KGB tidak membesar
Paru: bentuk dan gerak simetris, VBS kiri=kanan, rhonki (-/-), wheezing (-/-)
Jantung: S1 S2 reguler, murmur (-), gallop (-)
Abdomen: BU (+) normal, supel, NT (-)
Ekstremitas: akral hangat, CRT <2 detik

Pemeriksaan penunjang
Hb 13,5 gr/dL
Ht 40%
Tr 65.000 mm/uL
L 4.450 mm/uL

Tatalaksana
Farmakologis:
- IVFD RL 1400 cc/24 jam
- PCT sirup 250 mg/5 ml 3x1 cth bila demam
- Antasida sirup 3x1 cth bila nyeri perut
- Vit B comp 1x1
- Vit C 1x1
Non farmakologis:
- Rawat inap
- Banyak minum air putih/jus
- Periksa H2TL ulang besok

106. DEMAM DENGUE

An. S, 7 tahun, 22 kg, 120 cm

Anamnesis
Keluhan utama: demam
Pasien datang diantar oleh ibunya dengan keluhan demam tinggi sejak 2 hari sebelum
datang ke puskesmas. Keluhan juga disertai dengan lemas, rasa mual, namun muntah
disangkal. Keluhan mimisan, gusi berdarah, BAB darah, atau bintik bintik merah di kulit tidak
ada. Keluhan sakit kepala, batuk, pilek, BAB cair disangkal. Ibu pasien mengaku, saat ini adik
pasien juga sedang mengeluhkan demam dan mimisan.
Riw. Keluarga dengan keluhan yang sama (-)

Pemeriksaan fisik
GCS: 15 E4M6V5
Keadaan umum: tampak sakit sedang
Kesadaran: compos mentis
Tanda-tanda vital
TD: - mmHg
HR: 121 x/m
RR: 20 x/m
T: 39.0 °C
BB: 22 kg
TB: 120 cm
Kesan: gizi baik
Status generalis
Kepala: normocephaly
Mata: konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-)
Telinga: sekret (-)
Mulut: tonsil T1-T1 hiperemis (-), faring hiperemis (-)
Hidung: sekret (-)
Leher: JVP tidak meningkat, KGB tidak membesar
Paru: bentuk dan gerak simetris, VBS kiri=kanan, rhonki (-/-), wheezing (-/-)
Jantung: S1 S2 reguler, murmur (-), gallop (-)
Abdomen: BU (+) normal, supel, NT (-)
Ekstremitas: akral hangat, CRT <2 detik

Pemeriksaan penunjang
Hb 12,6 gr/dL
Ht 37%
Tr 110.000 mm/uL
L 5.850 mm/uL

Tatalaksana
Farmakologis:
- PCT sirup 250 mg/5 ml 3x1 cth bila demam
- Vit B comp 1x1
- Vit C 1x1
- Antasida sirup 3x1 cth bila nyeri perut
Non farmakologis:
- Bedrest, istirahat cukup
- Banyak minum air putih/jus
- Edukasi pasien mengenai tanda gawat demam berdarah: muntah terus-menerus,
nyeri tekan ulu hati, sesak/terdapat kumpulan cairan, penurunan kesadaran, serta
pembesaran hepar >2 cm. Jika ada, segera ke IGD terdekat
- Periksa H2TL ulang besok

107. TONSILOFARINGITIS AKUT

An. NA, 10 tahun, 30 kg, 138 cm

Anamnesis
Keluhan utama: batuk berdahak
Pasien datang dengan keluhan batuk berdahak sejak 1 minggu sebelum datang ke
puskesmas. Dahak berwarna kehijauan. Keluhan disertai dengan demam dan pilek sejak 5
hari. Keluhan sesak disangkal. Keluhan mual, muntah, BAB cair disangkal.
Riw. Imunisasi: lengkap sesuai dengan usia

Pemeriksaan fisik
GCS: 15 E4M6V5
Keadaan umum: tampak sakit ringan
Kesadaran: compos mentis
Tanda-tanda vital
TD: - mmHg
HR: 108 x/m
RR: 22 x/m
T: 37.2°C
BB: 30 kg
TB: 138 cm
Kesan: gizi baik
Status generalis
Kepala: normocephaly
Mata: konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-)
Telinga: sekret (-)
Mulut: tonsil T2-T2 hiperemis (+), faring hiperemis (+)
Hidung: sekret (+)
Leher: JVP tidak meningkat, KGB tidak membesar
Paru: bentuk dan gerak simetris, VBS kiri=kanan, rhonki (-/-), wheezing (-/-)
Jantung: S1 S2 reguler, murmur (-), gallop (-)
Abdomen: BU (+) normal, supel, NT (-)
Ekstremitas: akral hangat, CRT <2 detik

Tatalaksana
Farmakologis:
- Paracetamol 500 mg 3x1/2 tab PO selama 3 hari
- Amoxicillin 500 mg 3x1/2 tab PO selama 3 hari
- Acetylcystein 200 mg 3x1/2 tab PO selama 3 hari
- CTM 4 mg 3x1/2 tab selama 3 hari
- Vit C 1x1 tab PO
Non farmakologis:
- Edukasi keluarga bahwa penyakit ini disebabkan oleh infeksi bakteri pada saluran
pernapasan, sehingga akan diberikan antibiotic yang perlu di konsumsi selama 3 hari
- Istirahat yang cukup, makan teratur 3x makan berat dan 2x snack, perbanyak minum
air putih
- Menjaga higienitas dengan mandi 2x sehari, cuci tangan dengan sabun

108. KRISIS HIPERGLIKEMIA DM T-2

Ny. EH, 48 tahun

Anamnesis
Keluhan utama: muntah-muntah
Pasien datang dengan keluhan muntah-muntah sejak 3 jam sebelum datang ke puskesmas,
+- 10 x. Keluhan disertai dengan sesak, nyeri ulu hati, dan lemas. Pasien memiliki riwayat
sakit kencing manis sejak 5 tahun namun jarang minum obat. BAK dan BAB tidak ada
keluhan. Pasien baru pertama kali merasakan keluhan ini.
Riw. Penyakit: HT (-), DM (+), jantung (-), ginjal (-)
Riw. Medikasi: pasien tidak mengkonsumsi obat-obatan tertentu
Riw. Keluarga: ibu pasien penderita DM

Pemeriksaan fisik
GCS: 15 E4M6V5
Keadaan umum: tampak sakit berat
Kesadaran: compos mentis
Tanda-tanda vital
TD: 126/76 mmHg
HR: 112 x/m
RR: 28 x/m
T: 37.7°C
Status generalis
Kepala: normocephaly
Mata: konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-)
Telinga: sekret (-)
Mulut: dalam batas normal
Hidung: sekret (-)
Leher: JVP tidak meningkat, KGB tidak membesar
Paru: bentuk dan gerak simetris, VBS kiri=kanan, rhonki (-/-), wheezing (-/-)
Jantung: S1 S2 reguler, murmur (-), gallop (-)
Abdomen: BU (+) normal, supel, NTE (+)
Ekstremitas: akral dingin, CRT <2 detik

Pemeriksaan penunjang
GDS: 528 mg/dl

Tatalaksana
Usulan pemeriksaan penunjang: AGD, pemeriksaan elektrolit Na K Cl
Farmakologis:
- IVFD NaCl 0,9% 1 liter -> lanjut 20 gtt
- Pasang kateter
- Omeprazole 2x40 mg
- Metformin 3x500 mg
- Glimepirid 1x2 mg
Non farmakologis:
- Rujuk IGD RSDP Untuk pemeriksaan laboraturium dan penatalaksanaan lebih lanjut
- Menjelaskan kepada pasien bahwa penyakit gula merupakan penyakit menahun dan
tujuan pengobatannya adalah mengontrol kadar gula darah
- Edukasi pasien untuk mengatur pola hidup dengan berolahraga 3x seminggu,
mengurangi makanan dan minuman yang manis, serta rutin kontrol gula darah 1
bulan sekali
- Edukasi mengenai gejala hipoglikemia seperti lemas, gemetar, pusing, berdebar. Bila
terdapat gejala tersebut, segera minum air larutan gula, teh manis, dan sebagainya
- Edukasi mengenai komplikasi penyakit kencing manis seperti neuropati, gangguan
ginjal, gangguan penglihatan, dan lain-lain

109. DISPEPSIA + VOMITUS

Ny. C, 42 tahun

Anamnesis
Keluhan utama: muntah-muntah
Pasien datang dengan keluhan muntah-muntah sejak 3 jam sebelum datang ke puskesmas,
+- 4 x. Keluhan disertai dengan nyeri ulu hati dan lemas. Pasien mengaku memakan rujak
yang sangat pedas 1 hari sebelumnya. Pasien memiliki riwayat sakit lambung sejak kecil.
BAK dan BAB tidak ada keluhan.
Riw. Penyakit: HT (-), DM (-), jantung (-), ginjal (-)

Pemeriksaan fisik
GCS: 15 E4M6V5
Keadaan umum: tampak sakit sedang
Kesadaran: compos mentis
Tanda-tanda vital
TD: 120/67 mmHg
HR: 82 x/m
RR: 22 x/m
T: 36.9°C
Status generalis
Kepala: normocephaly
Mata: konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-)
Telinga: sekret (-)
Mulut: dalam batas normal
Hidung: sekret (-)
Leher: JVP tidak meningkat, KGB tidak membesar
Paru: bentuk dan gerak simetris, VBS kiri=kanan, rhonki (-/-), wheezing (-/-)
Jantung: S1 S2 reguler, murmur (-), gallop (-)
Abdomen: BU (+) normal, supel, NTE (+)
Ekstremitas: akral dingin, CRT <2 detik

Tatalaksana
Farmakologis:
- Antasida doen 3x500 mg PO
- Omeprazole 2x40 mg PO
- Domperidon 3x10 mg PO
Non farmakologis:
Edukasi pasien untuk
- Istirahat cukup
- Manajemen stress
- Makan porsi sedikit namun frekuensi lebih sering
- Berolahraga 3x seminggu

110. PPOK EKSASERBASI AKUT

Tn. S, 77 tahun

Anamnesis
Keluhan utama: sesak napas
Pasien datang dengan keluhan sesak napas sejak 1 hari sebelum datang ke puskesmas.
Keluhan disertai dengan batuk berdahak kehijauan, pilek, demam, dan sakit tenggorokan
sejak 3 hari sebelumnya. Pasien memiliki riwayat merokok selama 40 tahun, belum
berhenti.
Riw. Penyakit: HT (-) DM (-)

Pemeriksaan fisik
GCS: 15 E4M6V5
Keadaan umum: tampak sakit sedang
Kesadaran: compos mentis
Tanda-tanda vital
TD: 106/67 mmHg
HR: 112 x/m
RR: 26 x/m
T: 36.8°C
Status generalis
Kepala: normocephaly
Mata: konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-)
Telinga: sekret (-)
Mulut: dalam batas normal
Hidung: sekret (-)
Leher: JVP tidak meningkat, KGB tidak membesar
Paru: bentuk dan gerak simetris, VBS kiri=kanan, rhonki (-/-), wheezing (+/+)
Jantung: S1 S2 reguler, murmur (-), gallop (-)
Abdomen: BU (+) normal, supel, NT (-)
Ekstremitas: akral dingin, CRT <2 detik

Tatalaksana
Farmakologis:
- Salbutamol 3x2 mg PO bila sesakj
- Amoxicillin 3x500 mg PO selama 3 hari, habiskan
- Paracetamol 3x500 mg PO
- NAC 3x400 mg PO
- CTM 3x4 mg PO
Non farmakologis:
- Edukasi bahwa kambuhnya sesak ini akibat adanya infeksi saluran pernapasan,
sehingga jika ada batuk pilek demam harus langsung ditangani agar tidak menjadi
sesak
- Edukasi pasien mengenai bahaya merokok dan dukung pasien untuk berhenti
merokok
- Edukasi bahwa setelah berhenti merokok, harapan dan kualitas hidup akan
meningkat
- Edukasi apabila terjadi sesak berat, segera ke IGD

1 Oktober 2021 – Poli Anak

111. HEMANGIOMA

An. SA, 11 bulan, 8.5 kg, 78 cm

Keluhan utama: benjolan kemerahan di kaki kiri


Pasien datang dengan keluhan benjolan kemerahan di kaki kiri sejak pasien berusia 3 bulan.
Awalnya ibu pasien menyadari terdapat bercak kecil berwarna kemerahan seperti tanda
lahir, namun saat ini semakin meluas. Benjolan dirasakan tidak nyeri.
Riw. Keluarga: tidak ada yang memiliki keluhan serupa saat kecil
Riw. Lahir: lahir di bidan, spontan, aterm

Pemeriksaan fisik
GCS: 15 E4M6V5
Keadaan umum: tampak sakit sedang
Kesadaran: compos mentis
Tanda-tanda vital
TD: - mmHg
HR: 95 x/m
RR: 24 x/m
T: 36.8 °C
BB: 8.5 kg
TB: 78 cm
Kesan: gizi baik
Status generalis
Kepala: normocephaly
Mata: konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-)
Telinga: sekret (-)
Mulut: tonsil T1-T1 hiperemis (-), faring hiperemis (-)
Hidung: sekret (-), pch (-)
Leher: KGB tidak membesar
Paru: bentuk dan gerak simetris, retraksi (-), VBS kiri=kanan, rhonki (-/-), wheezing (-/-)
Jantung: S1 S2 reguler, murmur (-), gallop (-)
Abdomen: BU (+) normal, supel, NT (-)
Ekstremitas: akral hangat, CRT <2 detik
a/r cruris anterior sinistra: plak berwarna merah terang, diameter +- 5 cm, teleangiectasis
(+), konsistensi padat kenyal, nyeri (-), ulkus (-)

Tatalaksana
Non farmakologis:
- Edukasi bahwa benjolan kemungkinan merupakan tumor jinak pembuluh darah
- Rujuk SpB untuk penatalaksanaan lebih lanjut

112. DIARE AKUT DEHIDRASI RINGAN-SEDANG

An. MZ, 8 bulan, 8 kg, 70 cm

Anamnesis
Keluhan utama: BAB cair
Pasien datang diantar oleh orangtuanya dengan keluhan BAB cair sejak 3 hari sebelum
datang ke puskesmas, sebanyak 7-8x/hari, lendir (-) darah (-). Keluhan disertai dengan
demam yang tidak terlalu tinggi sejak 3 hari sebelum datang ke puskesmas. Keluhan muntah
diakui ada, 1-2 x/hari. Pasien tampak lemas dan sangat kehausan.
Riw. Imunisasi: tidak lengkap

Pemeriksaan fisik
GCS: 15 E4M6V5
Keadaan umum: tampak sakit sedang
Kesadaran: compos mentis
Tanda-tanda vital
TD: - mmHg
HR: 122 x/m
RR: 26 x/m
T: 37.8 °C
BB: 8 kg
TB: 70 cm
Kesan: gizi baik
Status generalis
Kepala: normocephaly
Mata: konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-), mata cekung (+), air mata (+) sedikit
Telinga: sekret (-)
Mulut: tonsil T1-T1 hiperemis (-), faring hiperemis (-), mukosa lidah kering
Hidung: sekret (-)
Leher: JVP tidak meningkat, KGB tidak membesar
Paru: bentuk dan gerak simetris, VBS kiri=kanan, rhonki (-/-), wheezing (-/-)
Jantung: S1 S2 reguler, murmur (-), gallop (-)
Abdomen: BU (+) meningkat, supel, NT (-), turgor kembali cepat
Ekstremitas: akral hangat, CRT <2 detik

Tatalaksana
Farmakologis:
- Oralit 75 cc/kgBB dalam 3 jam ~ 600 cc dalam 3 jam
- Zink sirup 20 mg/5 ml 1x1cth PO selama 10 hari
- Paracetamol sirup 120 mg/5 ml 3x1 cth PO bila demam
Non farmakologis:
- Edukasi mengenai cara menyeduh oralit dan cara pemberiannya
- Edukasi untuk tunda pemberian makan selama 3 jam, kecuali ASI dan oralit
- Edukasi bahwa diare pada anak sering disebabkan oleh virus sehingga tidak
membutuhkan antibiotic
- Edukasi mengenai tanda bahaya diare: anak lemas, diberi minum sangat kehausan
atau tidak minum sama sekali, muntah terus-menerus, atau jika tidak membaik
dalam 3 hari, segera bawa ke IGD

2 Oktober 2021 – Poli Umum

113. FURUNKEL

An. RY, 17 tahun, 51 kg, 155 cm

Anamnesis
Keluhan utama: bisul di paha kiri
Pasien datang dengan keluhan bisul di paha kiri sejak 1 minggu sebelum datang ke
puskesmas. Awalnya bisul tampak kecil, namun saat ini semakin membesar, bertambah
merah, nyeri, dan terkadang timbul nanah. Keluhan demam (-), batuk (-), pilek (-)
Riw. Imunisasi: lengkap sesuai usia
Riw. Penyakit: tidak ada

Pemeriksaan fisik
GCS: 15 E4M6V5
Keadaan umum: tampak sakit ringan
Kesadaran: compos mentis
Tanda-tanda vital
TD: 98/65 mmHg
HR: 78 x/m
RR: 20 x/m
T: 36.9°C
BB: 51 kg
TB: 155 cm
Kesan: gizi baik
Status generalis
Kepala: normocephaly
Mata: konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-)
Telinga: sekret (-)
Mulut: tonsil T1-T1 hiperemis (-), faring hiperemis (-)
Hidung: sekret (-)
Leher: JVP tidak meningkat, KGB tidak membesar
Paru: bentuk dan gerak simetris, VBS kiri=kanan, rhonki (-/-), wheezing (-/-)
Jantung: S1 S2 reguler, murmur (-), gallop (-)
Abdomen: BU (+) normal, supel, NT (-)
Ekstremitas: akral hangat, CRT <2 detik
Lain-lain: a/r paha kiri, terdapat nodul eritematosa disertai pus

Tatalaksana
Farmakologis:
- Salep gentamisin kulit 3x1 ue selama 5-7 hari
- Paracetamol 3x500 mg PO untuk mengurangi nyeri
Non farmakologis:
- Edukasi bahwa penyakit ini disebabkan oleh infeksi bakteri
- Edukasi bahwa salep antibiotic harus terus diberikan 3 kali sehari selama 5 sampai 7
hari
- Edukasi mengenai pengobatan untuk mengurangi nyeri diberikan obat sirup
paracetamol
- Menjaga higienitas dengan mandi 2x sehari, cuci tangan dengan sabun
- Edukasi untuk menghindari menggaruk luka karena dapat memperberat infeksi dan
memperlambat proses penyembuhan

114. OMSK

Tn. MP, 33 tahun

Anamnesis
Keluhan utama: penurunan pendengaran telinga kiri
Pasien datang dengan keluhan penurunan pendengaran telinga kiri sejak 3 hari sebelum
datang ke puskesmas. Keluhan disertai dengan keluar cairan dari telinga kiri sejak 1 minggu
sebelum datang ke puskesmas. Cairan berwarna kuning, kental, berbau. Pasien mengatakan
sudah sering merasakan keluhan keluar cairan dari telinga ini sejak kecil, hilang timbul.
Riw. Penyakit: HT (-) DM (-)

Pemeriksaan fisik
GCS: 15 E4M6V5
Keadaan umum: tampak sakit ringan
Kesadaran: compos mentis
Tanda-tanda vital
TD: 115/73 mmHg
HR: 75 x/m
RR: 20 x/m
T: 36.6 °C
Status generalis
Kepala: normocephaly
Mata: konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-)
Telinga: AS: sekret (+), MT perforasi subtotal
Mulut: tonsil T1-T1 hiperemis (-), faring hiperemis (-)
Hidung: sekret (-), pch (-)
Leher: KGB tidak membesar
Paru: bentuk dan gerak simetris, retraksi (-), VBS kiri=kanan, rhonki (-/-), wheezing (-/-)
Jantung: S1 S2 reguler, murmur (-), gallop (-)
Abdomen: BU (+) normal, supel, NT (-)
Ekstremitas: akral hangat, CRT <2 detik

Tatalaksana
Farmakologis:
- Kloramfenikol tetes telinga ADS 3x2 tetes
- Amoxicillin 3x500 mg PO
- Paracetamol 3x500 mg PO
- NAC 3x200 mg PO
- CTM 3x4 mg PO
Non farmakologis:
- Edukasi bahwa penyakit ini merupakan akibat dari radang telinga tengah yang
menyebabkan gendang telinga robek saat masih kecil
- Edukasi bahwa seringnya keluar cairan dari telinga ini menggambarkan adanya
robekan pada gendang telinga yang seharusnya bisa menutup spontan dalam 3
bulan
- Rujuk SpTHT untuk penatalaksanaan lebih lanjut
- Edukasi untuk tidak mengorek-ngorek telinga
- Edukasi untuk tidak berenang dan hindari telinga dari kemasukan air

115. HT URGENSI

Ny. R, 52 tahun

Anamnesis
Keluhan utama: tensi tinggi
Pasien datang dengan keluhan tensi tinggi yang diketahui saat mau vaksin. Keluhan sakit
kepala (-) mual (-) muntah (-). Keluhan demam, batuk, pilek disangkal. Pasien memiliki
riwayat darah tinggi sejak 5 tahun yang lalu, hanya berobat bila ada keluhan. Keluhan sesak
(-), nyeri dada (-), lemah anggota gerak (-), bicara pelo (-).
Riw. Penyakit: HT (+), DM (-), jantung (-), ginjal (-)

Pemeriksaan fisik
GCS: 15 E4M6V5
Keadaan umum: tampak sakit ringan
Kesadaran: compos mentis
Tanda-tanda vital
TD: 211/120 mmHg
HR: 111 x/m
RR: 20 x/m
T: 36.9°C
Status generalis
Kepala: normocephaly
Mata: konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-)
Telinga: sekret (-)
Mulut: tonsil T1-T1 hiperemis (-), faring hiperemis (-)
Hidung: sekret (-)
Leher: JVP tidak meningkat, KGB tidak membesar
Paru: bentuk dan gerak simetris, retraksi (-), VBS kiri=kanan, rhonki (-/-), wheezing (-/-)
Jantung: S1 S2 reguler, murmur (-), gallop (-)
Abdomen: BU (+) normal, supel, NT (-)
Ekstremitas: akral hangat, CRT <2 detik

Tatalaksana
Farmakologis:
- Amlodipine 1x10 mg
- Captopril 1x25 mg
Non farmakologis:
- Edukasi pasien untuk mengurangi konsumsi kopi dan garam, tidur cukup
- Edukasi pasien untuk minum obat teratur sekali sehari setiap malam
- Edukasi pasien mengenai komplikasi darah tinggi jika tidak dikontrol seperti
serangan jantung, jantung bengkak, sakit ginjal, stroke, dan gangguan penglihatan
- Kontrol tekanan darah secara rutin 1 bulan sekali
- Berolahraga 3x seminggu dan kontrol berat badan

116. HEMOROID EKSTERNA

Ny. KS, 45 tahun

Anamnesis
Keluhan utama: BAB berdarah
Pasien datang dengan keluhan BAB berdarah segar sejak 2 hari sebelum datang ke
puskesmas. Darah keluar berwarna merah segar. Keluhan disertai dengan keluar benjolan
dari anus sejak 1 tahun sebelum datang ke puskesmas. Keluhan mual, muntah disangkal.
Pasien mengaku BABnya sering keras, tidak suka makan sayur maupun buah.
Riw. Penyakit: HT (-), DM (-), jantung (-), ginjal (-)
Riw. Medikasi: tidak ada
Riw. Keluarga: tidak ada

Pemeriksaan fisik
GCS: 15 E4M6V5
Keadaan umum: tampak sakit ringan
Kesadaran: compos mentis
Tanda-tanda vital
TD: 115/76 mmHg
HR: 72 x/m
RR: 20 x/m
T: 36.9°C
Status generalis
Kepala: normocephaly
Mata: konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-)
Telinga: sekret (-)
Mulut: dalam batas normal
Hidung: sekret (-)
Leher: JVP tidak meningkat, KGB tidak membesar
Paru: bentuk dan gerak simetris, VBS kiri=kanan, rhonki (-/-), wheezing (-/-)
Jantung: S1 S2 reguler, murmur (-), gallop (-)
Abdomen: BU (+) normal, supel, NTE (+)
Ekstremitas: akral hangat, CRT <2 detik
Lain-lain: tampak benjolan pada anus bagian luar

Tatalaksana
Farmakologis:
- Antihemoroid suppositoria 1x1
- Laxadine sirup 1x2cth
Non farmakologis:
- Edukasi pasien untuk memperbanyak makan-makanan berserat seperti buah dan
sayur, minum air putih, dan berolahraga 3x seminggu

117. UROLITHIASIS

Tn. K, 46 tahun

Anamnesis
Keluhan utama: nyeri pinggang
Pasien datang dengan keluhan nyeri pinggang kiri sejak 3 hari sebelum datang ke
puskesmas. Nyeri dirasakan terus menerus dan menjalar hingga selangkangan. Keluhan
mual (-), muntah (-), demam (-). Keluhan BAK panas, berdarah, atau keluar pasir tidak ada.
Riw. Penyakit: HT (-), DM (-), asam urat (-)
Riw. Keluarga: tidak ada

Pemeriksaan fisik
GCS: 15 E4M6V5
Keadaan umum: tampak sakit ringan
Kesadaran: compos mentis
Tanda-tanda vital
TD: 128/72 mmHg
HR: 94 x/m
RR: 22 x/m
T: 37.1°C
Status generalis
Kepala: normocephaly
Mata: konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-)
Telinga: sekret (-)
Mulut: tonsil T1-T1 hiperemis (-), faring hiperemis (-)
Hidung: sekret (-)
Leher: JVP tidak meningkat, KGB tidak membesar
Paru: bentuk dan gerak simetris, VBS kiri=kanan, rhonki (-/-), wheezing (-/-)
Jantung: S1 S2 reguler, murmur (-), gallop (-)
Abdomen: BU (+) normal, supel, nyeri ketok CVA (-/-)
Ekstremitas: akral hangat, CRT <2 detik

Tatalaksana
Farmakologis:
- Asam mefenamat 3x500 mg PO bila nyeri
- Ranitidin 2x150 mg PO
Non farmakologis:
- Rujuk ke SpU untuk pemeriksaan dan tatalaksana lebih lanjut
- Edukasi mengenai penyebab nyeri kemungkinan disebabkan adanya batu di pada
saluran kemih
- Edukasi untuk banyak minum air putih, minimal 2 liter per hari
- Edukasi untuk rutin bergerak disela-sela pekerjaan, minimal setiap 2 jam sekali

118. UROLITHIASIS

Ny. Y, 52 tahun

Anamnesis
Keluhan utama: nyeri pinggang kanan
Pasien datang dengan keluhan nyeri pinggang kanan sejak 1 minggu sebelum datang ke
puskesmas. Nyeri dirasakan terus menerus, tidak menjalar, kadang disertai dengan nyeri
perut bagian bawah. Keluhan disertai dengan BAK lebih sering dan nyeri saat BAK. Keluhan
mual (-), muntah (-), demam (-). Keluhan BAK berdarah atau keluar pasir tidak ada. Pasien
pernah merasakan keluhan yang sama 1 tahun yang lalu, namun belum pernah berobat.
Pasien mengaku jarang minum air putih, dan sering menahan BAK.
Riw. Penyakit: HT (-), DM (-), asam urat (-)
Riw. Keluarga: tidak ada

Pemeriksaan fisik
GCS: 15 E4M6V5
Keadaan umum: tampak sakit ringan
Kesadaran: compos mentis
Tanda-tanda vital
TD: 135/86 mmHg
HR: 75 x/m
RR: 20 x/m
T: 37.2°C
Status generalis
Kepala: normocephaly
Mata: konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-)
Telinga: sekret (-)
Mulut: tonsil T1-T1 hiperemis (-), faring hiperemis (-)
Hidung: sekret (-)
Leher: JVP tidak meningkat, KGB tidak membesar
Paru: bentuk dan gerak simetris, VBS kiri=kanan, rhonki (-/-), wheezing (-/-)
Jantung: S1 S2 reguler, murmur (-), gallop (-)
Abdomen: BU (+) normal, supel, NT RUQ (+), nyeri ketok CVA (+/-)
Ekstremitas: akral hangat, CRT <2 detik

Tatalaksana
Farmakologis:
- Asam mefenamat 3x500 mg PO bila nyeri
- Ranitidin 2x150 mg PO
Non farmakologis:
- Rujuk ke SpU untuk pemeriksaan dan tatalaksana lebih lanjut
- Edukasi mengenai penyebab nyeri pinggangnya kemungkinan disebabkan adanya
batu di ginjal
- Edukasi untuk banyak minum air putih, minimal 2 liter per hari
- Edukasi untuk rutin bergerak disela-sela pekerjaan, minimal setiap 2 jam sekali

119. OMSK

An. MF, 9 tahun, 30 kg, 135 cm

Anamnesis
Keluhan utama: keluar cairan dari telinga kanan
Pasien datang diantar oleh orangtuanya dengan keluhan keluar cairan dari telinga kanan
sejak 3 hari sebelum datang ke puskesmas. Cairan berwarna kuning, kental, berbau. Keluhan
disertai dengan nyeri pada belakang telinga dan penurunan pendengaran. 1 minggu yang
lalu, pasien mengalami demam, batuk, pilek, namun tidak berobat. Ibu pasien mengatakan
pasien sudah sering merasakan keluhan keluar cairan dari telinga ini sejak usia 5 tahun,
hilang timbul.
Riw. Penyakit: tidak ada
Riw. Imunisasi: lengkap

Pemeriksaan fisik
GCS: 15 E4M6V5
Keadaan umum: tampak sakit ringan
Kesadaran: compos mentis
Tanda-tanda vital
TD: - mmHg
HR: 95 x/m
RR: 24 x/m
T: 36.8 °C
BB: 30 kg
TB: 135 cm
Kesan: gizi baik
Status generalis
Kepala: normocephaly
Mata: konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-)
Telinga: AD: sekret (+), nyeri tekan mastoid, hiperemis, MT perforasi subtotal
Mulut: tonsil T1-T1 hiperemis (+), faring hiperemis (+)
Hidung: sekret (+), pch (-)
Leher: KGB tidak membesar
Paru: bentuk dan gerak simetris, retraksi (-), VBS kiri=kanan, rhonki (-/-), wheezing (-/-)
Jantung: S1 S2 reguler, murmur (-), gallop (-)
Abdomen: BU (+) normal, supel, NT (-)
Ekstremitas: akral hangat, CRT <2 detik

Tatalaksana
Farmakologis:
- Kloramfenikol tetes telinga ADS 3x2 tetes
- Amoxicillin 3x250 mg PO
- Paracetamol 3x250 mg PO
- NAC 3x100 mg PO
- CTM 3x2 mg PO
Non farmakologis:
- Edukasi bahwa penyakit ini merupakan radang telinga tengah akibat infeksi
pernapasan karena saluran yang menghubungkan tenggorokan dan telinga pada
anak pendek
- Edukasi bahwa seringnya keluar cairan dari telinga ini menggambarkan adanya
robekan pada gendang telinga akibat infeksi telinga tengah saat kecil, yang
seharusnya bisa menutup spontan dalam 3 bulan
- Rujuk SpTHT untuk penatalaksanaan lebih lanjut
- Edukasi untuk tidak mengorek-ngorek telinga
- Edukasi untuk tidak berenang dan hindari telinga dari kemasukan air

6 Oktober 2021 – Poli Umum

120. OMA

An. NP, 14 tahun, 45 kg, 145 cm

Anamnesis
Keluhan utama: keluar cairan dari telinga kiri
Pasien datang diantar oleh orangtuanya dengan keluhan keluar cairan dari telinga kiri sejak
1 minggu sebelum datang ke puskesmas. Cairan berwarna kuning, kental, berbau. 5 hari
yang lalu, pasien mengalami demam, batuk, pilek, namun tidak berobat. Keluhan nyeri pada
belakang telinga maupun penurunan pendengaran tidak ada.
Riw. Penyakit: tidak ada
Riw. Imunisasi: tidak lengkap
Pemeriksaan fisik
GCS: 15 E4M6V5
Keadaan umum: tampak sakit ringan
Kesadaran: compos mentis
Tanda-tanda vital
TD: - mmHg
HR: 96 x/m
RR: 22 x/m
T: 37.1 °C
BB: 14 kg
TB: 145 cm
Kesan: gizi baik
Status generalis
Kepala: normocephaly
Mata: konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-)
Telinga: AS: sekret (+), CAE tenang, hiperemis (-), NT tragus (-), MT perforasi sentral
Mulut: tonsil T2-T2 hiperemis (+), faring hiperemis (+)
Hidung: sekret (-), pch (-)
Leher: KGB tidak membesar
Paru: bentuk dan gerak simetris, retraksi (-), VBS kiri=kanan, rhonki (-/-), wheezing (-/-)
Jantung: S1 S2 reguler, murmur (-), gallop (-)
Abdomen: BU (+) normal, supel, NT (-)
Ekstremitas: akral hangat, CRT <2 detik

Tatalaksana
Farmakologis:
- Kloramfenikol tetes telinga ADS 3x2 tetes
- Amoxicillin 3x500 mg PO
- Paracetamol 3x500 mg PO
- NAC 3x200 mg PO
- CTM 3x4 mg PO
Non farmakologis:
- Edukasi bahwa penyakit ini merupakan radang telinga tengah akibat infeksi
pernapasan karena saluran yang menghubungkan tenggorokan dan telinga pada
anak pendek
- Edukasi bahwa keluar cairan dari telinga ini menggambarkan adanya robekan pada
gendang telinga akibat infeksi telinga tengah, yang seharusnya bisa menutup
spontan dalam 3 bulan
- Edukasi untuk tidak mengorek-ngorek telinga
- Edukasi untuk tidak berenang dan hindari telinga dari kemasukan air
- Edukasi apabila terdapat keluar nanah atau darah, dan gangguan pendengaran,
segera berobat kembali

121. EPISODE DEPRESI RINGAN


Nn. AP, 28 tahun, 50 kg, 152 cm

Pasien datang dengan keluhan sulit berkonsentrasi dan sulit tidur sejak 1 minggu sebelum
datang ke puskesmas. Keluhan disertai dengan rasa kurang bersemangat, hilang minat,
kelelahan, dan tidak bertenaga. 1 bulan sebelumnya, pacar pasien tiba-tiba memutuskan
hubungan dengan pasien karena berselingkuh dengan teman pasien. Sejak saat itu, pasien
mulai merasa tidak bersemangat beraktivitas dan hilang nafsu makan. Riwayat pernah
mengalami perasaan senang berlebihan, semangat dan selalu berenergi sehingga tidak
membutuhkan istirahat disangkal. Riwayat adanya masalah di dalam keluarga atau dengan
tetangga disangkal. Riwayat penggunaan alkohol dan zat psikoaktif lainnya disangkal.
Riwayat merokok tidak ada. Riwayat batuk-batuk lama, hipertensi, diabetes mellitus, nyeri
kepala, kejang dan trauma kepala tidak ada. Riwayat demam disangkal. Riwayat keluarga
yang mengalami gangguan  seperti pasien tidak ada. 

Pemeriksaan fisik
GCS: 15 E4M6V5
Keadaan umum: tampak sakit sedang
Kesadaran: compos mentis
Tanda-tanda vital
TD: 128/76 mmHg
HR: 87 x/m
RR: 20 x/m
T: 36.9°C
Status generalis
Kepala: normocephaly
Mata: konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-)
Telinga: sekret (-)
Mulut: tonsil T1-T1 hiperemis (-), faring hiperemis (-)
Hidung: sekret (-)
Leher: JVP tidak meningkat, KGB tidak membesar
Paru: bentuk dan gerak simetris, VBS kiri=kanan, rhonki (-/-), wheezing (-/-)
Jantung: S1 S2 reguler, murmur (-), gallop (-)
Abdomen: BU (+) normal, supel, NT (-)
Ekstremitas: akral hangat, CRT <2 detik

Tatalaksana
Farmakologis:
- Amitriptilin 1x25 mg
Non farmakologis:
- Saran untuk rujuk ke SpKJ untuk tatalaksana psikososial seperti CBT, psikoterapi,
terapi keluarga, dsb

122. HT URGENSI

Ny. WS, 45 tahun

Anamnesis
Keluhan utama: tensi tinggi
Pasien datang dengan keluhan tensi tinggi yang diketahui saat mau vaksin. Keluhan sakit
kepala (-) mual (-) muntah (-). Keluhan demam, batuk, pilek disangkal. Pasien memiliki
riwayat darah tinggi sejak hamil anak pertama, hanya berobat bila ada keluhan. Keluhan
sesak (-), nyeri dada (-), lemah anggota gerak (-), bicara pelo (-).
Riw. Penyakit: HT (+), DM (-), jantung (-), ginjal (-)

Pemeriksaan fisik
GCS: 15 E4M6V5
Keadaan umum: tampak sakit ringan
Kesadaran: compos mentis
Tanda-tanda vital
TD: 215/123 mmHg
HR: 98 x/m
RR: 20 x/m
T: 36.6°C
Status generalis
Kepala: normocephaly
Mata: konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-)
Telinga: sekret (-)
Mulut: tonsil T1-T1 hiperemis (-), faring hiperemis (-)
Hidung: sekret (-)
Leher: JVP tidak meningkat, KGB tidak membesar
Paru: bentuk dan gerak simetris, retraksi (-), VBS kiri=kanan, rhonki (-/-), wheezing (-/-)
Jantung: S1 S2 reguler, murmur (-), gallop (-)
Abdomen: BU (+) normal, supel, NT (-)
Ekstremitas: akral hangat, CRT <2 detik

Tatalaksana
Farmakologis:
- Amlodipine 1x10 mg
- Captopril 1x25 mg
Non farmakologis:
- Edukasi pasien untuk mengurangi konsumsi kopi dan garam, tidur cukup
- Edukasi pasien untuk minum obat teratur sekali sehari setiap malam
- Edukasi pasien mengenai komplikasi darah tinggi jika tidak dikontrol seperti
serangan jantung, jantung bengkak, sakit ginjal, stroke, dan gangguan penglihatan
- Kontrol tekanan darah secara rutin 1 bulan sekali
- Berolahraga 3x seminggu dan kontrol berat badan

123. OMSK

Ny. MK, 25 tahun

Anamnesis
Keluhan utama: penurunan pendengaran telinga kanan
Pasien datang dengan keluhan penurunan pendengaran telinga kanan sejak 1 minggu
sebelum datang ke puskesmas. Keluhan disertai dengan keluar cairan dari telinga kanan
sejak 2 minggu sebelum datang ke puskesmas. Cairan berwarna kuning, kental, berbau.
Pasien mengatakan sudah sering merasakan keluhan keluar cairan dari telinga ini sejak kecil,
hilang timbul.
Riw. Penyakit: HT (-) DM (-)

Pemeriksaan fisik
GCS: 15 E4M6V5
Keadaan umum: tampak sakit ringan
Kesadaran: compos mentis
Tanda-tanda vital
TD: 125/82 mmHg
HR: 78 x/m
RR: 20 x/m
T: 36.8 °C
Status generalis
Kepala: normocephaly
Mata: konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-)
Telinga: AD: sekret (+), MT perforasi subtotal
Mulut: tonsil T1-T1 hiperemis (-), faring hiperemis (-)
Hidung: sekret (-), pch (-)
Leher: KGB tidak membesar
Paru: bentuk dan gerak simetris, retraksi (-), VBS kiri=kanan, rhonki (-/-), wheezing (-/-)
Jantung: S1 S2 reguler, murmur (-), gallop (-)
Abdomen: BU (+) normal, supel, NT (-)
Ekstremitas: akral hangat, CRT <2 detik

Tatalaksana
Farmakologis:
- Kloramfenikol tetes telinga ADS 3x2 tetes
- Paracetamol 3x500 mg PO
- NAC 3x200 mg PO
- CTM 3x4 mg PO
Non farmakologis:
- Edukasi bahwa penyakit ini merupakan akibat dari radang telinga tengah yang
menyebabkan gendang telinga robek saat masih kecil
- Edukasi bahwa seringnya keluar cairan dari telinga ini menggambarkan adanya
robekan pada gendang telinga yang seharusnya bisa menutup spontan dalam 3
bulan
- Rujuk SpTHT untuk penatalaksanaan lebih lanjut
- Edukasi untuk tidak mengorek-ngorek telinga
- Edukasi untuk tidak berenang dan hindari telinga dari kemasukan air

124. UROLITHIASIS

Ny. MW, 49 tahun


Anamnesis
Keluhan utama: nyeri pinggang
Pasien datang dengan keluhan nyeri pinggang kanan sejak 3 hari sebelum datang ke
puskesmas. Nyeri dirasakan terus menerus dan menjalar hingga selangkangan. Keluhan
mual (-), muntah (-), demam (-). Keluhan BAK panas, berdarah, atau keluar pasir tidak ada.
Riw. Penyakit: HT (-), DM (-), asam urat (-)
Riw. Keluarga: tidak ada

Pemeriksaan fisik
GCS: 15 E4M6V5
Keadaan umum: tampak sakit ringan
Kesadaran: compos mentis
Tanda-tanda vital
TD: 115/70 mmHg
HR: 89 x/m
RR: 22 x/m
T: 37.2°C
Status generalis
Kepala: normocephaly
Mata: konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-)
Telinga: sekret (-)
Mulut: tonsil T1-T1 hiperemis (-), faring hiperemis (-)
Hidung: sekret (-)
Leher: JVP tidak meningkat, KGB tidak membesar
Paru: bentuk dan gerak simetris, VBS kiri=kanan, rhonki (-/-), wheezing (-/-)
Jantung: S1 S2 reguler, murmur (-), gallop (-)
Abdomen: BU (+) normal, supel, nyeri ketok CVA (-/-)
Ekstremitas: akral hangat, CRT <2 detik

Tatalaksana
Farmakologis:
- Asam mefenamat 3x500 mg PO bila nyeri
- Ranitidin 2x150 mg PO
Non farmakologis:
- Rujuk ke SpU untuk pemeriksaan dan tatalaksana lebih lanjut
- Edukasi mengenai penyebab nyeri kemungkinan disebabkan adanya batu di pada
saluran kemih
- Edukasi untuk banyak minum air putih, minimal 2 liter per hari
- Edukasi untuk rutin bergerak disela-sela pekerjaan, minimal setiap 2 jam sekali

125. HEMOROID INTERNA GRADE II

Tn. Y, 60 tahun

Anamnesis
Keluhan utama: BAB berdarah
Pasien datang dengan keluhan BAB berdarah segar sejak 3 hari sebelum datang ke
puskesmas. Darah keluar berwarna merah segar. Keluhan ini sudah ada sejak 5 bulan, hilang
timbul, namun 3 hari terakhir ini darah selalu keluar menetes setiap akhir BAB. Keluhan
disertai dengan keluar benjolan dari anus sejak 10 tahun sebelum datang ke puskesmas,
benjolan bisa masuk sendiri. Keluhan mual, muntah disangkal. Pasien mengaku BABnya
sering keras, tidak suka makan sayur maupun buah.
Riw. Penyakit: HT (-), DM (-), jantung (-), ginjal (-)
Riw. Medikasi: tidak ada
Riw. Keluarga: tidak ada

Pemeriksaan fisik
GCS: 15 E4M6V5
Keadaan umum: tampak sakit ringan
Kesadaran: compos mentis
Tanda-tanda vital
TD: 139/86 mmHg
HR: 74 x/m
RR: 20 x/m
T: 36.9°C
Status generalis
Kepala: normocephaly
Mata: konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-)
Telinga: sekret (-)
Mulut: dalam batas normal
Hidung: sekret (-)
Leher: JVP tidak meningkat, KGB tidak membesar
Paru: bentuk dan gerak simetris, VBS kiri=kanan, rhonki (-/-), wheezing (-/-)
Jantung: S1 S2 reguler, murmur (-), gallop (-)
Abdomen: BU (+) normal, supel, NTE (+)
Ekstremitas: akral hangat, CRT <2 detik
Lain-lain: tampak benjolan pada anus di jam 3, berbentuk bulat kemerahan

Tatalaksana
Usulan pemeriksaan penunjang: H2TL
Farmakologis:
- Antihemoroid suppositoria 1x1
- Asam tranexamat 3x500 mg PO
- Vit K 3x1 tab PO
- Laxadine sirup 1x2cth
Non farmakologis:
- Rujuk ke SpB untuk tatalaksana lebih lanjut
- Edukasi pasien untuk memperbanyak makan-makanan berserat seperti buah dan
sayur, minum air putih, dan berolahraga 3x seminggu

126. DIARE AKUT DEHIDRASI RINGAN-SEDANG

An. BS, 5 bulan, 6.5 kg, 65 cm


Anamnesis
Keluhan utama: BAB cair
Pasien datang diantar oleh orangtuanya dengan keluhan BAB cair sejak 1 hari sebelum
datang ke puskesmas, sebanyak 10x/hari, lendir (-) darah (-). Keluhan disertai dengan
demam yang tidak terlalu tinggi sejak 2 hari sebelum datang ke puskesmas. Keluhan muntah
diakui ada, 1-2 x/hari. Pasien tampak lemas dan sangat kehausan.
Riw. Imunisasi: lengkap

Pemeriksaan fisik
GCS: 15 E4M6V5
Keadaan umum: tampak sakit sedang
Kesadaran: compos mentis
Tanda-tanda vital
TD: - mmHg
HR: 128 x/m
RR: 28 x/m
T: 38.1 °C
BB: 6.5 kg
TB: 65 cm
Kesan: gizi baik
Status generalis
Kepala: normocephaly
Mata: konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-), mata cekung (+), air mata (+) sedikit
Telinga: sekret (-)
Mulut: tonsil T1-T1 hiperemis (-), faring hiperemis (-), mukosa lidah kering
Hidung: sekret (-)
Leher: JVP tidak meningkat, KGB tidak membesar
Paru: bentuk dan gerak simetris, VBS kiri=kanan, rhonki (-/-), wheezing (-/-)
Jantung: S1 S2 reguler, murmur (-), gallop (-)
Abdomen: BU (+) meningkat, supel, NT (-), turgor kembali cepat
Ekstremitas: akral hangat, CRT <2 detik

Tatalaksana
Farmakologis:
- Oralit 75 cc/kgBB dalam 3 jam ~ 487.5 cc dalam 3 jam
- Zink sirup 20 mg/5 ml 1x1/2 cth PO selama 10 hari
- Paracetamol drop 100 mg/ml 3x1 drop PO bila demam
Non farmakologis:
- Edukasi mengenai cara menyeduh oralit dan cara pemberiannya
- Edukasi untuk tunda pemberian makan selama 3 jam, kecuali ASI dan oralit
- Edukasi bahwa diare pada anak sering disebabkan oleh virus sehingga tidak
membutuhkan antibiotic
- Edukasi mengenai tanda bahaya diare: anak lemas, diberi minum sangat kehausan
atau tidak minum sama sekali, muntah terus-menerus, atau jika tidak membaik
dalam 3 hari, segera bawa ke IGD
7 Oktober 2021 – Poli ISPA, IGD

127. ASMA EKSASERBASI AKUT RINGAN + ISPA

An. SP, 7 tahun, 20 kg, 100 cm

Anamnesis
Keluhan utama: sesak napas
Pasien datang diantar oleh orangtuanya dengan keluhan sesak napas sejak 2 hari sebelum
datang ke puskesmas. Sesak disertai bunyi ngik-ngik, memberat pada malam hari. Keluhan
disertai dengan demam, batuk berdahak dan pilek sejak 4 hari sebelumnya. Ibu pasien
mengatakan pasien memiliki riwayat asma sejak usia 5 tahun. Pasien masih dapat berbicara
dalam beberapa kalimat.
Riw. Penyakit: HT (-), DM (-)
Riw. Keluarga: ayah pasien menderita asma

Pemeriksaan fisik
GCS: 15 E4M6V5
Keadaan umum: tampak sakit sedang
Kesadaran: compos mentis
Tanda-tanda vital
TD: - mmHg
HR: 95 x/m
RR: 28 x/m
T: 37.9 °C
BB: 20 kg
TB: 100 cm
Kesan: gizi baik
Status generalis
Kepala: normocephaly
Mata: konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-)
Telinga: sekret (-)
Mulut: tonsil T1-T1 hiperemis (-), faring hiperemis (+)
Hidung: sekret (+), pch (-)
Leher: KGB tidak membesar
Paru: bentuk dan gerak simetris, retraksi (+) intercostae, VBS kiri=kanan, rhonki (-/-),
wheezing (+/+)
Jantung: S1 S2 reguler, murmur (-), gallop (-)
Abdomen: BU (+) normal, supel, NT (-)
Ekstremitas: akral hangat, CRT <2 detik

Tatalaksana
Farmakologis:
- Terapi O2 2 lpm dengan nasal canul
- Amoxicillin sirup 250 mg/5 ml 3x1 cth PO
- Paracetamol sirup 250 mg/5 ml 3x1cth PO
- NAC tab IV, Salbutamol tab III, CTM tab III, Dexametason tab III Mf pulv dtd No IX 3
dd pulv I PO
Non farmakologis:
- Istirahat yang cukup, makan teratur
- Edukasi bahwa penyebab kambuhnya asma pasien adalah sakit infeksi
pernapasannya sehingga bila sakit harus segera diobati
- Edukasi bahwa asma merupakan penyakit kambuhan, cara mencegah
kekambuhannya adalah dengan menghindari penyebab alergi dan mengkontrol
dengan obat-obatan

128. DIARE AKUT DENGAN DEHIDRASI RINGAN-SEDANG

An. IY, 1 tahun 2 bulan, 8 kg, 75 cm

Anamnesis
Keluhan utama: BAB cair
Pasien datang diantar oleh orangtuanya dengan keluhan BAB cair sejak 4 hari sebelum
datang ke puskesmas, sebanyak 5-6x/hari, lendir (-) darah (-). Keluhan disertai dengan
demam yang tidak terlalu tinggi sejak 1 hari sebelum datang ke puskesmas. Keluhan mual
diakui ada namun muntah tidak. Pasien tampak lemas dan sangat kehausan.
Riw. Imunisasi: tidak lengkap

Pemeriksaan fisik
GCS: 15 E4M6V5
Keadaan umum: tampak sakit sedang
Kesadaran: compos mentis
Tanda-tanda vital
TD: - mmHg
HR: 112 x/m
RR: 22 x/m
T: 37.2 °C
BB: 8 kg
TB: 75 cm
Kesan: gizi baik
Status generalis
Kepala: normocephaly
Mata: konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-), mata cekung (+), air mata (+) sedikit
Telinga: sekret (-)
Mulut: tonsil T1-T1 hiperemis (-), faring hiperemis (-), mukosa lidah kering
Hidung: sekret (-)
Leher: JVP tidak meningkat, KGB tidak membesar
Paru: bentuk dan gerak simetris, VBS kiri=kanan, rhonki (-/-), wheezing (-/-)
Jantung: S1 S2 reguler, murmur (-), gallop (-)
Abdomen: BU (+) meningkat, supel, NT (-), turgor kembali cepat
Ekstremitas: akral hangat, CRT <2 detik

Tatalaksana
Farmakologis:
- Oralit 75 cc/kgBB dalam 3 jam ~ 600 cc dalam 3 jam
- Zink sirup 20 mg/5 ml 1x1cth PO selama 10 hari
Non farmakologis:
- Edukasi mengenai cara menyeduh oralit dan cara pemberiannya
- Edukasi untuk tunda pemberian makan selama 3 jam, kecuali ASI dan oralit
- Edukasi bahwa diare pada anak sering disebabkan oleh virus sehingga tidak
membutuhkan antibiotik

129. DISENTRI DENGAN DEHIDRASI R-S

An. FR, 5 tahun, 20 kg, 100 cm

Anamnesis
Keluhan utama: BAB cair
Pasien datang diantar oleh orangtuanya dengan keluhan BAB cair sejak 1 hari sebelum
datang ke puskesmas, sebanyak 10x/hari, lendir (+) darah (+). Keluhan disertai dengan perut
mulas dan demam tinggi. Keluhan mual diakui ada namun muntah tidak. Pasien tampak
lemas dan sangat kehausan.
Riw. Imunisasi: tidak lengkap

Pemeriksaan fisik
GCS: 15 E4M6V5
Keadaan umum: tampak sakit sedang
Kesadaran: compos mentis
Tanda-tanda vital
TD: - mmHg
HR: 98 x/m
RR: 22 x/m
T: 38.0 °C
BB: 20 kg
TB: 100 cm
Kesan: gizi baik
Status generalis
Kepala: normocephaly
Mata: konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-), mata cekung (+), air mata (+) sedikit
Telinga: sekret (-)
Mulut: tonsil T1-T1 hiperemis (-), faring hiperemis (-), mukosa lidah kering
Hidung: sekret (-)
Leher: JVP tidak meningkat, KGB tidak membesar
Paru: bentuk dan gerak simetris, VBS kiri=kanan, rhonki (-/-), wheezing (-/-)
Jantung: S1 S2 reguler, murmur (-), gallop (-)
Abdomen: BU (+) normal, supel, NT (-), turgor kembali cepat
Ekstremitas: akral hangat, CRT <2 detik

Tatalaksana
Farmakologis:
- Oralit 75 cc/kgBB dalam 3 jam ~ 1500 cc dalam 3 jam
- Sirup kotrimoksazol 2 x cth II PO selama 5 hari
- Zink sirup 20 mg/5 ml 1x1 cth PO selama 10 hari
Non farmakologis:
- Edukasi mengenai cara menyeduh oralit dan cara pemberiannya
- Edukasi untuk tunda pemberian makan selama 3 jam, kecuali ASI dan oralit
- Edukasi bahwa diare pada anak disebabkan karena infeksi bakteri sehingga
diperlukan antibiotik
- Edukasi untuk menjaga kebersihan dengan rajin mencuci tangan

130. BPPV

Ny. D, 31 tahun

Anamnesis
Keluhan utama: muntah
Pasien datang dengan keluhan muntah-muntah +- 2x sejak bangun tidur. Keluhan disertai
dengan pusing berputar sejak pagi hari sebelum datang ke puskesmas. Keluhan dirasakan
terutama ketika berubah posisi seperti dari berbaring lalu duduk atau berdiri, maupun
ketika memiringkan kepala ke kanan dan ke kiri. Keluhan lemah anggota gerak tidak ada.
Keluhan telinga berdenging maupun telinga terasa penuh disangkal. Riwayat demam, batuk,
pilek tidak ada. Pasien baru pertama kali merasakan keluhan ini.
Riw. Penyakit: HT (-), DM (-)

Pemeriksaan fisik
GCS: 15 E4M6V5
Keadaan umum: tampak sakit ringan
Kesadaran: compos mentis
Tanda-tanda vital
TD: 112/71 mmHg
HR: 89 x/m
RR: 20 x/m
T: 37.1 °C
Status generalis
Kepala: normocephaly
Mata: konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-)
Telinga: sekret (-)
Mulut: tonsil T1-T1 hiperemis (-), faring hiperemis (-)
Hidung: sekret (-)
Leher: JVP tidak meningkat, KGB tidak membesar
Paru: bentuk dan gerak simetris, retraksi (-), VBS kiri=kanan, rhonki (-/-), wheezing (-/-)
Jantung: S1 S2 reguler, murmur (-), gallop (-)
Abdomen: BU (+) normal, supel, NT (-)
Ekstremitas: akral hangat, CRT <2 detik

Tatalaksana
Farmakologis:
- Betahistine mesilate 3x12 mg PO
- Ranitidine 2x150 mg PO
- Domperidon 3x10 mg PO
Non farmakologis:
- Hindari melakukan perubahan posisi terlalu cepat
- Konsumsi makanan gizi seimbang disertai olahraga ringan 3x seminggu

12 Oktober 2021 – Poli Umum

131. DIARE TANPA DEHIDRASI

An. D, 6 bulan, 6.6 kg, 68 cm

Anamnesis
Keluhan utama: BAB cair
Pasien datang diantar oleh orangtuanya dengan keluhan BAB cair sejak 1 hari sebelum
datang ke puskesmas, sebanyak 3-4x/hari, lendir (-) darah (-). Keluhan disertai dengan
demam yang tidak terlalu tinggi sejak 1 hari sebelum datang ke puskesmas. Keluhan muntah
tidak ada. Pasien masih mau makan dan minum dengan baik.
Riw. Imunisasi: lengkap

Pemeriksaan fisik
GCS: 15 E4M6V5
Keadaan umum: tampak sakit ringan
Kesadaran: compos mentis
Tanda-tanda vital
TD: - mmHg
HR: 110 x/m
RR: 24 x/m
T: 37.0 °C
BB: 6.6 kg
TB: 68 cm
Kesan: gizi baik
Status generalis
Kepala: normocephaly
Mata: konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-), mata cekung (-), air mata (+)
Telinga: sekret (-)
Mulut: tonsil T1-T1 hiperemis (-), faring hiperemis (-), mukosa lidah basah
Hidung: sekret (-)
Leher: JVP tidak meningkat, KGB tidak membesar
Paru: bentuk dan gerak simetris, VBS kiri=kanan, rhonki (-/-), wheezing (-/-)
Jantung: S1 S2 reguler, murmur (-), gallop (-)
Abdomen: BU (+) normal, supel, NT (-), turgor kembali cepat
Ekstremitas: akral hangat, CRT <2 detik

Tatalaksana
Farmakologis:
- ASI diteruskan namun lebih lama dan frekuensi lebih sering
- Oralit 50-100 cc setiap BAB cair
- Zink sirup 20mg/5 ml 1x1/2 cth PO selama 10 hari
- Paracetamol drop 100 mg/ml 3x1 drop bila demam
Non farmakologis:
- Edukasi mengenai cara menyeduh oralit dan cara pemberiannya
- Edukasi bahwa diare pada anak sering disebabkan oleh virus sehingga tidak
membutuhkan antibiotic
- Edukasi mengenai tanda bahaya diare: anak lemas, diberi minum sangat kehausan
atau tidak minum sama sekali, muntah terus-menerus, atau jika tidak membaik
dalam 3 hari, segera bawa ke IGD

13 Oktober 2021 – IGD, Poli ISPA

132. VL, FRAKTUR KOSTA

Tn. S, 71 tahun

Anamnesis
Keluhan utama: post KLL
Pasien post KLL motor x mobil di daerah toyomerto jam 06.30 pagi. Pingsan (-), muntah (-),
nyeri kepala (-), keluar darah dari mulut, telinga, hidung (-). Terdapat luka robek pada dahi
kiri, luka lecet di tangan kiri, bengkak pada dada kiri.
Riw. Penyakit: HT (-) DM (-)

Pemeriksaan fisik
GCS: 15 E4M6V5
Keadaan umum: tampak sakit sedang
Kesadaran: compos mentis
Tanda-tanda vital
TD: 150/86 mmHg
HR: 87 x/m
RR: 24 x/m
T: 36.8 °C
Status generalis
Kepala: normocephaly, VL a/r frontalis sinistra
Mata: konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-)
Telinga: sekret (-), otorea (-)
Mulut: tonsil T1-T1 hiperemis (-), faring hiperemis (-)
Hidung: sekret (-), rinorea (-)
Leher: JVP tidak meningkat, KGB tidak membesar
Paru: bentuk dan gerak simetris, VBS kiri=kanan, nafas paradoxical (-), rhonki (-/-), wheezing
(-/-), edema thorax sinistra, nyeri tekan (+), teraba krepitasi
Jantung: S1 S2 reguler, murmur (-), gallop (-)
Abdomen: BU (+) normal, supel, NT (-), jejas (-)
Ekstremitas: akral hangat, CRT <2 detik, multiple VL dan VE a/r ekstremitas superior sinistra
Tatalaksana
Farmakologis:
- Inj Ketorolac 3x30 mg IV
- Amoxicillin 3x500 mg PO
- Asam mefenamat 3x500 mg PO
- Omeprazole 1x40 mg PO
- Wound debridement
- Wound hecting
Non farmakologis:
- Rujuk ke IGD RSDP untuk penatalaksanaan lebih lanjut

133. VL a/r ZIGOMATIKOMAKSILARIS

Ny. H, 61 tahun

Anamnesis
Keluhan utama: post KLL
Pasien post KLL motor x mobil di daerah toyomerto jam 06.30 pagi. Pingsan (-), muntah (-),
nyeri kepala (-), keluar darah dari mulut, telinga, hidung (-). Terdapat luka robek diatas bibir
sebelah kiri.
Riw. Penyakit: HT (-) DM (-)

Pemeriksaan fisik
GCS: 15 E4M6V5
Keadaan umum: tampak sakit sedang
Kesadaran: compos mentis
Tanda-tanda vital
TD: 140/88 mmHg
HR: 92 x/m
RR: 20 x/m
T: 36.7 °C
Status generalis
Kepala: normocephaly, jejas (-)
Mata: konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-)
Telinga: sekret (-), otorea (-)
Mulut: tonsil T1-T1 hiperemis (-), faring hiperemis (-), VL a/r zigomatikomaksilaris ukuran +-
5 cm, perdarahan aktif (+)
Hidung: sekret (-), rinorea (-)
Leher: JVP tidak meningkat, KGB tidak membesar
Paru: bentuk dan gerak simetris, VBS kiri=kanan, rhonki (-/-), wheezing (-/-), jejas (-)
Jantung: S1 S2 reguler, murmur (-), gallop (-)
Abdomen: BU (+) normal, supel, NT (-), jejas (-)
Ekstremitas: akral hangat, CRT <2 detik, multiple VE a/r ekstremitas superior sinistra

Tatalaksana
Farmakologis
- Wound debridement
- Wound hecting
- Asam mefenamat 3x500 mg PO
- Omeprazole 1x40 mg PO
- Amoxicillin 3x500 mg PO
- Salep gentamicin 3x1 ue
Non farmakologis:
- Edukasi agar perban jangan terkena air, bila kotor, perban boleh diganti
- Oleskan salep antibiotic pada bagian jahitan 3x sehari
- Kontrol jahitan 3 hari

134. VL a/r OCCIPITAL

Tn. DS, 37 tahun

Anamnesis
Keluhan utama: post terjatuh dari atap rumah
Pasien datang dengan keluhan terjatuh dari atap rumah setelah tersetrum listrik. Terdapat
luka robek pada belakang kepala.
Riw. Penyakit: HT (-) DM (-)

Pemeriksaan fisik
GCS: 15 E4M6V5
Keadaan umum: tampak sakit sedang
Kesadaran: compos mentis
Tanda-tanda vital
TD: 128/76 mmHg
HR: 84 x/m
RR: 20 x/m
T: 36.7 °C
Status generalis
Kepala: normocephaly, VL a/r occipital ukuran +- 7 cm
Mata: konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-)
Telinga: sekret (-), otorea (-)
Mulut: tonsil T1-T1 hiperemis (-), faring hiperemis (-)
Hidung: sekret (-), rinorea (-)
Leher: JVP tidak meningkat, KGB tidak membesar
Paru: bentuk dan gerak simetris, VBS kiri=kanan, rhonki (-/-), wheezing (-/-), jejas (-)
Jantung: S1 S2 reguler, murmur (-), gallop (-)
Abdomen: BU (+) normal, supel, NT (-), jejas (-)
Ekstremitas: akral hangat, CRT <2 detik, jejas (-)

Tatalaksana
Farmakologis
- Wound debridement
- Wound hecting
- Asam mefenamat 3x500 mg PO
- Ranitidin 2x150 mg PO
- Amoxicillin 3x500 mg PO
- Salep gentamicin 3x1 selama 3 hari
Non farmakologis:
- Edukasi agar perban jangan terkena air, bila kotor, perban boleh diganti
- Oleskan salep antibiotic pada bagian jahitan 3x sehari
- Kontrol jahitan 3 hari

135. VL a/r FRONTAL

Tn. DZ, 54 tahun

Anamnesis
Keluhan utama: post KLL
Pasien post KLL motor x mobil di daerah brimob jam 10.30. Memakai helm (+). Pingsan (-),
muntah (-), nyeri kepala (-), keluar darah dari mulut, telinga, hidung (-). Terdapat luka robek
di dahi dan bibir.
Riw. Penyakit: HT (-) DM (-)

Pemeriksaan fisik
GCS: 15 E4M6V5
Keadaan umum: tampak sakit sedang
Kesadaran: compos mentis
Tanda-tanda vital
TD: 139/90 mmHg
HR: 94 x/m
RR: 20 x/m
T: 36.8 °C
Status generalis
Kepala: normocephaly, VL a/r frontalis dextra ukuran +- 3 cm
Mata: konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-)
Telinga: sekret (-), otorea (-)
Mulut: tonsil T1-T1 hiperemis (-), faring hiperemis (-), VL a/r labia oris superior ukuran 1 cm,
perdarahan aktif (-)
Hidung: sekret (-), rinorea (-)
Leher: JVP tidak meningkat, KGB tidak membesar
Paru: bentuk dan gerak simetris, VBS kiri=kanan, rhonki (-/-), wheezing (-/-), jejas (-)
Jantung: S1 S2 reguler, murmur (-), gallop (-)
Abdomen: BU (+) normal, supel, NT (-), jejas (-)
Ekstremitas: akral hangat, CRT <2 detik, jejas (-)

Tatalaksana
Farmakologis
- Wound debridement
- Wound hecting
- Asam mefenamat 3x500 mg PO
- Ranitidin 2x150 mg PO
- Amoxicillin 3x500 mg PO
- Salep gentamicin 3x1 selama 3 hari
Non farmakologis:
- Edukasi agar perban jangan terkena air, bila kotor, perban boleh diganti
- Oleskan salep antibiotic pada bagian jahitan 3x sehari
- Kontrol jahitan 3 hari

136. DIARE AKUT TANPA DEHIDRASI

Ny. M, 61 tahun

Anamnesis
Keluhan utama: BAB cair
Pasien datang dengan keluhan BAB cair sejak 1 hari sebelum datang ke puskesmas,
sebanyak 5x/hari, lendir (-) darah (-) ampas (-). Keluhan disertai dengan mual, namun
muntah disangkal. Tidak napsu makan. Keluhan demam (-) batuk (-) pilek (-).
Riw. Penyakit: HT (-), DM (-)

Pemeriksaan fisik
GCS: 15 E4M6V5
Keadaan umum: tampak sakit sedang
Kesadaran: compos mentis
Tanda-tanda vital
TD: 134/78 mmHg
HR: 85 x/m
RR: 20 x/m
T: 36.8 °C
Status generalis
Kepala: normocephaly
Mata: konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-)
Telinga: sekret (-)
Mulut: tonsil T1-T1 hiperemis (-), faring hiperemis (-)
Hidung: sekret (-)
Leher: JVP tidak meningkat, KGB tidak membesar
Paru: bentuk dan gerak simetris, retraksi (-), VBS kiri=kanan, rhonki (-/-), wheezing (-/-)
Jantung: S1 S2 reguler, murmur (-), gallop (-)
Abdomen: BU (+) meningkat, supel, NTE (+)
Ekstremitas: akral hangat, CRT <2 detik

Tatalaksana
Farmakologis:
- Attapulgite 630 mg 2 tab PO tiap BAB cair
- Antasida doen 3x500 mg PO
- Omeprazole 2x40 mg PO
- Paracetamol 3x500 mg PO bila T>38 C
Non farmakologis:
- Edukasi untuk kurangi jajan sembarangan, makanan yang terlalu asam, pedas, kopi
- Edukasi untuk kurangi makan makanan berserat untuk sementara, seperti sayur dan
buah
- Edukasi untuk tetap makan dengan porsi kecil namun frekuensi sering

137. TB PARU

Ny. WD, 36 tahun

Anamnesis
Keluhan utama: sesak napas
Pasien datang dengan keluhan sesak napas sejak 3 hari sebelum datang ke puskesmas.
Keluhan disertai dengan batuk berdahak sejak 3 bulan sebelum datang ke puskesmas. Batuk
berdahak berwarna kehijauan namun terkadang disertai darah berwarna merah segar.
Pasien sudah mengobati ke puskesmas dan klinik dekat rumah namun keluhan belum
membaik. Keluhan demam diakui ada naik turun. Pasien mengaku sering mengalami
keringat malam saat tidur dan terdapat penurunan nafsu makan, sehingga berat badan
pasien turun >5 kg dalam sebulan terakhir. Riwayat keluhan yang sama pada keluarga
disangkal.
Riw. Penyakit: HT (-) DM (-) jantung (-) hati (-)

Pemeriksaan fisik
GCS: 15 E4M6V5
Keadaan umum: tampak sakit sedang
Kesadaran: compos mentis
Tanda-tanda vital
TD: 108/67 mmHg
HR: 78 x/m
RR: 22 x/m
T: 37.4°C
Status generalis
Kepala: normocephaly
Mata: konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-)
Telinga: sekret (-)
Mulut: tonsil T1-T1 hiperemis (-), faring hiperemis (-)
Hidung: sekret (-)
Leher: JVP tidak meningkat, KGB tidak membesar
Paru: bentuk dan gerak simetris, VBS kiri=kanan, rhonki (-/-), wheezing (+/+)
Jantung: S1 S2 reguler, murmur (-), gallop (-)
Abdomen: BU (+) normal, supel, NT (-), hepatomegaly (-)
Ekstremitas: akral hangat, CRT <2 detik

Tatalaksana
Usulan pemeriksaan penunjang: cek BTA sputum
Farmakologis:
- Salbutamol 3x2 mg PO bila sesak
- Acetylcysteine 3x200 mg PO
- Paracetamol 3x500 mg PO
Non farmakologis:
- Edukasi bahwa pasien kemungkinan mengalami penyakit TB paru yang merupakan
penyakit menular dan harus rutin minum obat selama 6 bulan
- Edukasi bahwa pasien perlu pemeriksaan bakteri pada dahak, bila hasil (+)  obati
sebagai TB Paru kasus baru dengan OAT kategori 1
- Edukasi bahwa bila hasil dahak sudah keluar, maka pasien perlu dirujuk untuk
dilakukan pemeriksaan rontgen thorax
- Rujuk internal ke Poli Paru untuk penatalaksanaan lebih lanjut

138. PPOK EKSASERBASI AKUT

Tn. AT, 58 tahun

Anamnesis
Keluhan utama: sesak napas
Pasien datang dengan keluhan sesak napas sejak 2 hari sebelum datang ke puskesmas.
Keluhan disertai dengan batuk berdahak kehijauan, demam, dan sakit tenggorokan sejak 1
minggu sebelumnya. Pasien memiliki riwayat merokok selama 25 tahun, sudah berhenti
sejak 1 tahun terakhir.
Riw. Penyakit: HT (+) DM (-)

Pemeriksaan fisik
GCS: 15 E4M6V5
Keadaan umum: tampak sakit sedang
Kesadaran: compos mentis
Tanda-tanda vital
TD: 138/77 mmHg
HR: 108 x/m
RR: 26 x/m
T: 36.7°C
Status generalis
Kepala: normocephaly
Mata: konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-)
Telinga: sekret (-)
Mulut: dalam batas normal
Hidung: sekret (-)
Leher: JVP tidak meningkat, KGB tidak membesar
Paru: bentuk dan gerak simetris, VBS kiri=kanan, rhonki (-/-), wheezing (+/+)
Jantung: S1 S2 reguler, murmur (-), gallop (-)
Abdomen: BU (+) normal, supel, NT (-)
Ekstremitas: akral dingin, CRT <2 detik

Tatalaksana
Farmakologis:
- Salbutamol 3x2 mg PO bila sesak
- Amoxicillin 3x500 mg PO selama 3 hari, habiskan
- Paracetamol 3x500 mg PO
- NAC 3x400 mg PO
Non farmakologis:
- Edukasi bahwa kambuhnya sesak ini akibat adanya infeksi saluran pernapasan,
sehingga jika ada batuk pilek demam harus langsung ditangani agar tidak menjadi
sesak
- Edukasi apabila terjadi sesak berat, segera ke IGD

14 Oktober 2021 – Poli Umum

139. GLAUKOMA SUDUT TERBUKA

Tn. M, 61 tahun

Anamnesis
Keluhan utama: penurunan penglihatan
Pasien datang dengan keluhan penurunan penglihatan pada kedua mata sejak +- 1 tahun.
Keluhan disertai mata merah, nyeri, mata silau, kotoran mata berlebihan, dan berair.
Riwayat memakai kacamata (-). Riwayat trauma pada mata (-).
Riw. Penyakit: DM (-), HT (+)

Pemeriksaan fisik
GCS: 15 E4M6V5
Keadaan umum: tampak sakit sedang
Kesadaran: compos mentis
Tanda-tanda vital
TD: 178/92 mmHg
HR: 75 x/m
RR: 20 x/m
T: 36.9 °C
Status generalis
Kepala: normocephaly
Mata: konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-), injeksi silier ODS (+/+), kornea jernih,
pupil midriasis ODS (+/+), secret (+/+). Visus ODS: LP
Telinga: sekret (-)
Mulut: tonsil T1-T1 hiperemis (-), faring hiperemis (-)
Hidung: sekret (-)
Leher: JVP tidak meningkat, KGB tidak membesar
Paru: bentuk dan gerak simetris, retraksi (-), VBS kiri=kanan, rhonki (-/-), wheezing (-/-)
Jantung: S1 S2 reguler, murmur (-), gallop (-)
Abdomen: BU (+) meningkat, supel, NTE (+)
Ekstremitas: akral hangat, CRT <2 detik

Tatalaksana
Farmakologis:
- Amlodipine 1x10 mg
- Cendo timol 0,5% ED 2x1 tetes ODS
Non farmakologis:
- Rujuk SpM untuk penatalaksanaan lebih lanjut

140. BELLS PALSY

Tn. RW, 34 tahun

Anamnesis
Keluhan utama: mulut mencong
Pasien datang dengan keluhan mulut kiri mencong sejak 1 hari sebelum datang ke
puskesmas. Keluhan disertai dengan tidak dapat menutup kelopak mata kiri dan mata terasa
perih serta berair. Pasien juga merasakan telinga kirinya nyeri. Pasien mengaku sering naik
motor malam hari dan tidak menggunakan helm. Riwayat keluar cairan dari telinga kiri (-),
gangguan pendengaran (-), pusing berputar (-). Tidak ada keluhan lemah anggota gerak.

Pemeriksaan fisik
GCS: 15 E4M6V5
Keadaan umum: tampak sakit sedang
Kesadaran: compos mentis
Tanda-tanda vital
TD: 118/72 mmHg
HR: 78 x/m
RR: 20 x/m
T: 36.7 °C
Status generalis
Kepala: normocephaly, vesikel (-)
Mata: konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-)
Telinga: sekret (-)
Mulut: tonsil T1-T1 hiperemis (-), faring hiperemis (-)
Hidung: sekret (-)
Leher: JVP tidak meningkat, KGB tidak membesar
Paru: bentuk dan gerak simetris, retraksi (-), VBS kiri=kanan, rhonki (-/-), wheezing (-/-)
Jantung: S1 S2 reguler, murmur (-), gallop (-)
Abdomen: BU (+) normal, supel, NT (-)
Ekstremitas: akral hangat, CRT <2 detik
Status N VII
Sudut mata kiri turun, lipatan nasolabial (+/-), kerutan dahi (+/-), menutup mata (+/-)

Tatalaksana
Farmakologis:
- Prednison 60 mg/hari selama 6 hari, tapp off 10 mg selama 4 hari berikutnya (total
10 hari)
- Vit B12 3x1 tab
- Artificial tears 6x1 tetes ODS
Non farmakologis:
- Edukasi bahwa penyakit ini bukan gejala stroke melainkan kelumpuhan saraf wajah
dengan penyebab pasti yang belum diketahui
- Edukasi bahwa penyakit ini umumnya akan membaik sendiri
- Edukasi untuk kontrol dalam 1 minggu

141. HERPES ZOSTER

Tn. I, 22 tahun

Anamnesis
Keluhan utama: lenting berisi air di dahi kiri
Pasien datang dengan keluhan lenting berisi air di dahi kiri sejak 1 hari sebelum datang ke
puskesmas. Keluhan disertai dengan nyeri yang amat sangat di daerah tersebut disertai
sedikit rasa gatal. Keluhan demam (-), lenting di bagian lain (-), gangguan penglihatan dan
pendengaran (-). Pasien mengaku pernah mengalami cacar saat kecil.
Riw. Penyakit: HT (-), DM (-)

Pemeriksaan fisik
GCS: 15 E4M6V5
Keadaan umum: tampak sakit sedang
Kesadaran: compos mentis
Tanda-tanda vital
TD: 105/78 mmHg
HR: 82 x/m
RR: 20 x/m
T: 36.8 °C
Status generalis
Kepala: normocephaly, a/r frontalis sinistra: multiple vesikel bergerombol dermatomal,
disertai eritema disekitarnya
Mata: konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-)
Telinga: sekret (-)
Mulut: tonsil T1-T1 hiperemis (-), faring hiperemis (-)
Hidung: sekret (-)
Leher: JVP tidak meningkat, KGB tidak membesar
Paru: bentuk dan gerak simetris, retraksi (-), VBS kiri=kanan, rhonki (-/-), wheezing (-/-)
Jantung: S1 S2 reguler, murmur (-), gallop (-)
Abdomen: BU (+) normal, supel, NT (-)
Ekstremitas: akral hangat, CRT <2 detik

Tatalaksana
Farmakologis:
- Acyclovir 5x800 mg PO selama 7 hari
- Asam mefenamat 3x500 mg PO bila nyeri
- Ranitidine 2x150 mg PO
- Vit B12 2x1 tab
Non farmakologis:
- Edukasi untuk tidak menggaruk dan hindari lenting pecah dengan penggunaan
bedak, agar virus tidak semakin menyebar
- Edukasi untuk kontrol dalam 1 minggu
142. KALAZION

Ny. K, 27 tahun

Anamnesis
Keluhan utama: benjolan di kelopak mata kiri
Pasien datang dengan keluhan benjolan di kelopak mata kiri sejak 2 bulan sebelum datang
ke puskesmas. Benjolan tidak nyeri, tidak merah. Keluhan disertai dengan rasa tidak nyaman
pada kelopak mata dan mengganjal. 2 bulan yang lalu, benjolan muncul berwarna
kemerahan, terasa nyeri. Pasien sudah sempat berobat dan diberikan obat salep mata dan
antibiotik, namun benjolan tidak kunjung mengecil. Keluhan mata merah (-) belekan (-).

Pemeriksaan fisik
GCS: 15 E4M6V5
Keadaan umum: tampak sakit sedang
Kesadaran: compos mentis
Tanda-tanda vital
TD: 116/77 mmHg
HR: 79 x/m
RR: 20 x/m
T: 36.6 °C
Status generalis
Kepala: normocephaly
Mata: konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-), tampak benjolan sewarna kulit pada
palpebra superior sinistra, hiperemis (-) nyeri (-)
Telinga: sekret (-)
Mulut: tonsil T1-T1 hiperemis (-), faring hiperemis (-)
Hidung: sekret (-)
Leher: JVP tidak meningkat, KGB tidak membesar
Paru: bentuk dan gerak simetris, retraksi (-), VBS kiri=kanan, rhonki (-/-), wheezing (-/-)
Jantung: S1 S2 reguler, murmur (-), gallop (-)
Abdomen: BU (+) normal, supel, NT (-)
Ekstremitas: akral hangat, CRT <2 detik
Tatalaksana
Farmakologis:
- Salep kloramfenikol mata 3x1
- Kompres air hangat 10-20 menit 4x sehari
Non farmakologis:
- Edukasi untuk menjaga kebersihan mata
- Rujuk SpM untuk penatalaksanaan lebih lanjut

143. TINEA KORPORIS

An. PR, 15 tahun, 45 kg, 145 cm

Anamnesis
Keluhan utama: gatal di perut
Pasien datang diantar oleh ibunya dengan keluhan gatal-gatal di perut sejak 1 minggu
sebelum datang ke puskesmas. Terdapat bintik-bintik bulat kemerahan di perut yang
bertambah bertambah luas dan terasa gatal terutama ketika berkeringat. Pasien mengaku
sering berkeringat dan hanya mandi 1x sehari.
Riw. Imunisasi: lengkap sesuai usia
Riw. Penyakit: tidak ada

Pemeriksaan fisik
GCS: 15 E4M6V5
Keadaan umum: tampak sakit ringan
Kesadaran: compos mentis
Tanda-tanda vital
TD: - mmHg
HR: 78 x/m
RR: 20 x/m
T: 36.6°C
BB: 45 kg
TB: 145 cm
Kesan: gizi baik
Status generalis
Kepala: normocephaly
Mata: konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-)
Telinga: sekret (-)
Mulut: tonsil T1-T1 hiperemis (-), faring hiperemis (-)
Hidung: sekret (-)
Leher: JVP tidak meningkat, KGB tidak membesar
Paru: bentuk dan gerak simetris, VBS kiri=kanan, rhonki (-/-), wheezing (-/-)
Jantung: S1 S2 reguler, murmur (-), gallop (-)
Abdomen: BU (+) normal, supel, NT (-)
Ekstremitas: akral hangat, CRT <2 detik
Lain-lain: a/r abdomen: lesi macula eritematosa multiple dengan tepi aktif dan central
healing, disertai erosi, dan ekskoriasi

Tatalaksana
Farmakologis:
- Salep ketoconazole 2% 2x1, selama 2 minggu
- Loratadine 1x10 mg PO
Non farmakologis:
- Edukasi bahwa penyakit ini disebabkan oleh jamur
- Edukasi untuk menjaga kebersihan dengan mandi 2x sehari, jangan meminjam atau
meminjamkan handuk atau pakaian dengan teman yang lain
- Edukasi untuk menghindari memakai baju yang terlalu ketat dan memakai pakaian
yang menyerap keringat

144. TINEA KRURIS


Tn. HW, 21 tahun

Anamnesis
Keluhan utama: gatal di selangkangan
Pasien datang dengan keluhan gatal di selangkangan kanan dan kiri sejak 1 minggu sebelum
datang ke puskesmas. Keluhan disertai dengan bercak kehitaman yang bertambah
bertambah luas dan terasa gatal terutama ketika berkeringat. Pasien mengaku bekerja di
pabrik, sering berkeringat, dan hanya mandi 1x sehari.
Riw. Penyakit: tidak ada

Pemeriksaan fisik
GCS: 15 E4M6V5
Keadaan umum: tampak sakit ringan
Kesadaran: compos mentis
Tanda-tanda vital
TD: 108/77 mmHg
HR: 72 x/m
RR: 20 x/m
T: 36.9°C
Status generalis
Kepala: normocephaly
Mata: konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-)
Telinga: sekret (-)
Mulut: tonsil T1-T1 hiperemis (-), faring hiperemis (-)
Hidung: sekret (-)
Leher: JVP tidak meningkat, KGB tidak membesar
Paru: bentuk dan gerak simetris, VBS kiri=kanan, rhonki (-/-), wheezing (-/-)
Jantung: S1 S2 reguler, murmur (-), gallop (-)
Abdomen: BU (+) normal, supel, NT (-)
Ekstremitas: akral hangat, CRT <2 detik
Lain-lain: a/r cruris: lesi macula eritematosa multiple dengan tepi aktif dan central healing,
disertai erosi, dan ekskoriasi

Tatalaksana
Farmakologis:
- Salep ketoconazole 2% 2x1, selama 2 minggu
- Loratadine 1x10 mg PO
Non farmakologis:
- Edukasi bahwa penyakit ini disebabkan oleh jamur
- Edukasi untuk menjaga kebersihan dengan mandi 2x sehari, jangan meminjam atau
meminjamkan handuk atau pakaian dengan teman yang lain
- Edukasi untuk menghindari memakai baju yang terlalu ketat dan memakai pakaian
yang menyerap keringat

145. NEURODERMATITIS
Ny. PW, 22 tahun

Anamnesis
Keluhan utama: gatal di kaki kanan
Pasien datang dengan keluhan gatal di kaki kanan sejak 1 minggu sebelum datang ke
puskesmas. Keluhan disertai dengan kulit kaki yang menebal. Pasien mengaku saat ini
sedang banyak tugas karena sedang pekan ujian.
Riw. Penyakit: tidak ada

Pemeriksaan fisik
GCS: 15 E4M6V5
Keadaan umum: tampak sakit ringan
Kesadaran: compos mentis
Tanda-tanda vital
TD: 115/78 mmHg
HR: 69 x/m
RR: 20 x/m
T: 36.9°C
Status generalis
Kepala: normocephaly
Mata: konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-)
Telinga: sekret (-)
Mulut: tonsil T1-T1 hiperemis (-), faring hiperemis (-)
Hidung: sekret (-)
Leher: JVP tidak meningkat, KGB tidak membesar
Paru: bentuk dan gerak simetris, VBS kiri=kanan, rhonki (-/-), wheezing (-/-)
Jantung: S1 S2 reguler, murmur (-), gallop (-)
Abdomen: BU (+) normal, supel, NT (-)
Ekstremitas: akral hangat, CRT <2 detik
Lain-lain: a/r pedis dextra terdapat plak hiperkeratotik dan hiperpigmentasi, disertai skuama
dan ekskoriasi

Tatalaksana
Farmakologis:
- Salep betametason 0.1% 2x1, selama 1 minggu
- Loratadine 1x10 mg PO
Non farmakologis:
- Edukasi untuk tidak menggaruk kaki, karena dapat menjadi semakin tebal dan gatal
- Edukasi untuk manajemen stress, karena penyakit ini disebabkan oleh kondisi stress
- Edukasi untuk menggunakan krim emolien untuk melembabkan kulit agar tidak gatal

16 Oktober 2021 – Poli Umum

146. CA MAMMAE

Ny. RS, 45 tahun


Anamnesis
Keluhan utama: benjolan pada payudara kiri
Pasien datang dengan keluhan benjolan pada payudara kiri sejak 2 bulan sebelum datang ke
puskesmas. Benjolan dirasakan awalnya sebesar kelereng, namun semakin lama semakin
besar dan saat ini sebesar telur puyuh. Keluhan disertai dengan nyeri (+) dan kerutan pada
kulit payudara. Keluhan keluar cairan atau darah dari puting payudara (-). Keluhan benjolan
di tempat lain (-). Keluhan penurunan berat badan (-). Riwayat pemakaian kontrasepsi
hormonal diakui ada yaitu KB suntik +- 1 tahun dan pil KB +- 8 tahun.
Riw. Penyakit: HT (-) DM (-)

Pemeriksaan fisik
GCS: 15 E4M6V5
Keadaan umum: tampak sakit sedang
Kesadaran: compos mentis
Tanda-tanda vital
TD: 128/77 mmHg
HR: 96 x/m
RR: 20 x/m
T: 36.9 °C
Status generalis
Kepala: normocephaly
Mata: konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-)
Telinga: sekret (-)
Mulut: tonsil T1-T1 hiperemis (-), faring hiperemis (-)
Hidung: sekret (-)
Leher: JVP tidak meningkat, KGB tidak membesar
Paru: bentuk dan gerak simetris, retraksi (-), VBS kiri=kanan, rhonki (-/-), wheezing (-/-)
Jantung: S1 S2 reguler, murmur (-), gallop (-)
Abdomen: BU (+) normal, supel, NT (-)
Ekstremitas: akral hangat, CRT <2 detik
Status lokalis
a/r mammae sinistra: tampak massa, retraksi putting (+), peau d’orange (+), teraba massa
tunggal, NT (+), konsistensi keras, batas tidak tegas, permukaan tidak rata, immobile

Tatalaksana
Usulan pemeriksaan penunjang: biopsi
Non farmakologis:
- Edukasi bahwa benjolan kemungkinan ganas dan kemungkinan belum menyebar ke
area lain
- Rujuk SpB untuk pemeriksaan dan tatalaksana lebih lanjut

147. SKABIES

An. MG, 16 tahun, 51 kg, 150 cm

Anamnesis
Keluhan utama: gatal di sela-sela jari, perut, dan selangkangan
Pasien datang diantar oleh ibunya dengan keluhan gatal di sela-sela jari, perut, dan
selangkangan sejak 3 hari sebelum datang ke puskesmas, disertai dengan gelembung-
gelembung kecil. Keluhan gatal terutama dirasakan pada malam hari. Pasien baru pulang
dari pondok pesantren dan mengaku teman-teman di pondoknya banyak mengalami gatal-
gatal yang serupa.
Riw. Imunisasi: lengkap sesuai usia
Riw. Penyakit: tidak ada

Pemeriksaan fisik
GCS: 15 E4M6V5
Keadaan umum: tampak sakit ringan
Kesadaran: compos mentis
Tanda-tanda vital
TD: - mmHg
HR: 88 x/m
RR: 20 x/m
T: 36.6°C
BB: 51 kg
TB: 150 cm
Kesan: gizi baik
Status generalis
Kepala: normocephaly
Mata: konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-)
Telinga: sekret (-)
Mulut: tonsil T1-T1 hiperemis (-), faring hiperemis (-)
Hidung: sekret (-)
Leher: JVP tidak meningkat, KGB tidak membesar
Paru: bentuk dan gerak simetris, VBS kiri=kanan, rhonki (-/-), wheezing (-/-)
Jantung: S1 S2 reguler, murmur (-), gallop (-)
Abdomen: BU (+) normal, supel, NT (-)
Ekstremitas: akral hangat, CRT <2 detik
Lain-lain: a/r sela jari tangan kanan dan kiri, periumbilikus, selangkangan: lesi papul
eritematosa multiple disertai erosi dan ekskoriasi

Tatalaksana
Farmakologis:
- Salep permethrin 5% 1x, diamkan selama 8 jam
- Loratadine 1x10 mg PO
Non farmakologis:
- Edukasi mengenai cara pengobatan: salep dioleskan ke seluruh tubuh mulai dari
belakang telinga hingga ujung kaki, dipakai pada malam hari sebelum tidur, diamkan
selama 8 jam, lalu kontrol setelah 1 minggu. Bila belum membaik, pengobatan bisa
diulang
- Edukasi bahwa penyakit ini menular dan sebaiknya 1 pondok diobati semua
- Pakaian yang sudah dipakai, handuk, sprei, sarung bantal, dan selimut dicuci dengan
air panas dan disetrika. Kasur di jemur. Pakaian yang belum dipakai dimasukkan ke
dalam plastic dan didiamkan selama 2 minggu
148. OSTEOARTHRITIS GENU

Ny. KW, 62 tahun, 82 kg, 155 cm

Anamnesis
Keluhan utama: nyeri lutut
Pasien datang dengan keluhan nyeri lutut sejak 1 minggu sebelum datang ke puskesmas.
Keluhan nyeri saat ini dirasakan terus-menerus, terutama ketika berdiri dan melangkah.
Keluhan nyeri lutut sudah sering dirasakan sejak 5 tahun terakhir, hanya membaik ketika
minum obat. Pasien saat ini merasa lututnya sering kaku 15-20 menit sampai sulit berjalan.
Pasien sudah sering berobat mengenai keluhannya, namun saat ini minum obat masih
belum pulih.
Riw. Penyakit: HT (-) DM (-)

Pemeriksaan fisik
GCS: 15 E4M6V5
Keadaan umum: tampak sakit ringan
Kesadaran: compos mentis
Tanda-tanda vital
TD: 112/76 mmHg
HR: 68 x/m
RR: 20 x/m
T: 36.8°C
Status generalis
Kepala: normocephaly
Mata: konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-)
Telinga: sekret (-)
Mulut: tonsil T1-T1 hiperemis (-), faring hiperemis (-)
Hidung: sekret (-)
Leher: JVP tidak meningkat, KGB tidak membesar
Paru: bentuk dan gerak simetris, VBS kiri=kanan, rhonki (-/-), wheezing (-/-)
Jantung: S1 S2 reguler, murmur (-), gallop (-)
Abdomen: BU (+) normal, supel, NT (-)
Ekstremitas: akral hangat, CRT <2 detik
a/r genu bilateral: deformitas, nyeri tekan tepo tulang, teraba tonjolan tulang, bunyi
krepitus (+), ROM terbatas

Tatalaksana
Farmakologis:
- Paracetamol 3x1000 mg PO
Non farmakologis:
- Rujuk SpOT untuk pemeriksaan dan tatalaksana lebih lanjut
- Edukasi bahwa penyakit ini merupakan penyakit akibat penuaan dan yang tidak
dapat sembuh total
- Edukasi untuk modifikasi gaya hidup dengan olahraga, menurunkan berat badan,
dan diet rendah kalori
149. URTIKARIA
An. GN, 6 tahun, 24 kg, 115 cm

Anamnesis
Keluhan utama: bentol-bentol di seluruh tubuh
Pasien datang diantar oleh orang tuanya dengan keluhan bentol-bentol sejak 2 jam sebelum
datang ke puskesmas. Keluhan bentol dirasakan muncul setelah makan udang. Pasien baru
pertama kali merasakan keluhan ini. Keluhan sesak napas (-), bengkak pada mata atau bibir
(-).
Riw. Imunisasi: lengkap sesuai usia
Riw. Penyakit: tidak ada

Pemeriksaan fisik
GCS: 15 E4M6V5
Keadaan umum: tampak sakit ringan
Kesadaran: compos mentis
Tanda-tanda vital
TD: - mmHg
HR: 98 x/m
RR: 20 x/m
T: 36.8°C
BB: 24 kg
TB: 115 cm
Kesan: gizi baik
Status generalis
Kepala: normocephaly
Mata: konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-)
Telinga: sekret (-)
Mulut: tonsil T1-T1 hiperemis (-), faring hiperemis (-)
Hidung: sekret (-)
Leher: JVP tidak meningkat, KGB tidak membesar
Paru: bentuk dan gerak simetris, VBS kiri=kanan, rhonki (-/-), wheezing (-/-)
Jantung: S1 S2 reguler, murmur (-), gallop (-)
Abdomen: BU (+) normal, supel, NT (-)
Ekstremitas: akral hangat, CRT <2 detik
Lain-lain: a/r hampir seluruh tubuh terdapat wheal dengan dasar eritematosa

Tatalaksana
Farmakologis:
- Loratadin 1x1/2 tab PO
- Vit C 1x1 tab PO
Non farmakologis:
- Edukasi bahwa penyakit ini disebabkan karena alergi udang
- Edukasi bahwa karena ini merupakan penyakit alergi, harus menghindari factor
pencetus alerginya
- Edukasi mengenai tanda bahaya seperti sesak, bengkak-bengkak pada mata atau
bibir. Bila terjadi, segera ke IGD

150. OTITIS EKSTERNA

Tn. KS, 33 tahun

Anamnesis
Keluhan utama: nyeri pada telinga kanan
Pasien datang dengan keluhan nyeri pada telinga kanan sejak 2 hari sebelum datang ke
puskesmas. Keluhan disertai dengan telinga terasa penuh. Pasien mengaku sering
mengorek-ngorek telinga karena sebelumnya telinga kemasukan air saat mandi. Keluhan
keluar cairan dari telinga disangkal. Keluhan demam, batuk, pilek disangkal.
Riw. Penyakit: HT (-), DM (-)

Pemeriksaan fisik
GCS: 15 E4M6V5
Keadaan umum: tampak sakit ringan
Kesadaran: compos mentis
Tanda-tanda vital
TD: 125/76 mmHg
HR: 66 x/m
RR: 20 x/m
T: 36.9°C
Status generalis
Kepala: normocephaly
Mata: konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-)
Telinga: AD nyeri tekan aurikula (+), nyeri tekan tragus (+), hiperemis (+), edema pada CAE,
sekret (-), AS tenang
Mulut: tonsil T1-T1 hiperemis (-), faring hiperemis (-)
Hidung: sekret (-)
Leher: JVP tidak meningkat, KGB tidak membesar
Paru: bentuk dan gerak simetris, VBS kiri=kanan, rhonki (-/-), wheezing (-/-)
Jantung: S1 S2 reguler, murmur (-), gallop (-)
Abdomen: BU (+) normal, supel, NT (-)
Ekstremitas: akral hangat, CRT <2 detik

Tatalaksana
Farmakologis:
- Kloramfenikol tetes telinga 3x3-4 tetes selama 1 minggu
- Ibuprofen 3x400 mg PO bila nyeri
Non farmakologis:
- Edukasi mengenai menjaga kebersihan telinga
- Edukasi untuk menghentikan kebiasaan mengorek telinga
- Edukasi untuk menjaga telinga supaya tidak kemasukan air dengan tidak berenang
atau bila mandi, menggunakan pelindung telinga
CLASSIC MIGRANE
MYALGIA + DISPEPSIA + DM TIPE 2
TENSION-TYPE HEADACHE + DISPEPSIA
TRIGGER FINGER
HT EMERGENCY
GASTRITIS

29 September
FARINGITIS AKUT
FARINGITIS AKUT
HT URGENCY + FARINGITIS AKUT
FEBRIS
GEA

2 Oktober
HT STAGE I
HT STAGE II + OSTEOARTHRITIS GENU

Anda mungkin juga menyukai