Anda di halaman 1dari 24

SOOCA II

Friday, 05 Februari 2021

PILIHAN PENANGANAN PERSALINAN YANG TEPAT PADA PASIEN


DENGAN MYASTHENIA GRAVIS

Oleh:

dr. M. Sandi Deviano

Narasumber :

Dr. dr. Adhi Pribadi, SpOG(K),

DEPARTEMEN OBSTETRI DAN GINEKOLOGI

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS PADJADJARAN

RUMAH SAKIT DR. HASAN SADIKIN

BANDUNG

2021
I. PENDAHULUAN

Tiga penyebab utama kematian ibu adalah perdarahan (30%), hipertensi

dalam kehamilan (25%), dan infeksi (12%).1 Menurut WHO, sekitar 16%

kematian ibu di negara maju disebabkan oleh hipertensi dalam kehamilan.2 Di

Amerika Serikat, hipertensi terjadi pada 5-8% kehamilan dan menyebabkan

sepertiga dari total kematian ibu. Di Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung selama

tahun 2005 – 2010, hipertensi dalam kehamilan menjadi penyebab 25,2%

kematian ibu yang terdiri dari 16,5% eklamsia serta 2,9% preeklamsia berat dan

impending eclampsia.3

Penyakit hipertensi dalam kehamilan merupakan penyebab tersering kedua

morbiditas dan mortalitas perinatal. Dampak jangka panjang pada bayi yang

dilahirkan dari ibu dengan preeklamsia seperti berat badan lahir rendah akibat

persalinan prematur atau mengalami pertumbuhan janin terhambat turut

menyumbangkan besarnya angka morbiditas dan mortalitas perinatal. Bayi dengan

berat badan lahir rendah atau mengalami pertumbuhan janin terhambat juga

memiliki risiko penyakit metabolik pada saat dewasa.4

WHO memperkirakan kasus preeklamsia tujuh kali lebih tinggi di negara

berkembang dibandingkan dengan negara maju. Prevalensi preeklamsia di negara

maju adalah 1,3% - 6%, sedangkan di negara berkembang adalah 1,8% - 18%.

Insidensi preeklamsia di Indonesia sendiri adalah 128.273/tahun atau sekitar

5,3%. Kecenderungan yang ada dalam dua dekade terakhir ini tidak terlihat

adanya penurunan yang nyata terhadap insiden preeklamsia, berbeda dengan


insiden infeksi yang semakin menurun seiring dengan perkembangan temuan

antibiotik.5 Preeklamsia merupakan masalah kedokteran yang serius dan memiliki

tingkat kompleksitas yang tinggi. Besarnya masalah ini bukan hanya karena

preeklamsia berdampak pada ibu saat hamil dan melahirkan, namun juga

menimbulkan masalah pasca persalinan akibat disfungsi endotel di berbagai

organ, seperti risiko penyakit kardiometabolik dan komplikasi lainnya.3

Pada kasus ini akan membahas mengenai bagaimana proses penegakkan

diagnosis dan tatalaksana kasus gagal rawat konservatif pada hipertensi kronis

yang diperberat preeklamsia dengan letak sungsang.

II. LAPORAN KASUS

2.1 Identitas Pasien

Nama : Ny. RO

Usia : 25 tahun

Alamat : Karasak, RT/RW 001/020, Sukasari, Kabupaten

Sumedang

Pendidikan :

Pekerjaan : IRT

Rekam Medis : 0001817xxx

Masuk Rumah Sakit : 30 November 2020 Jam 17.28

2.2 Anamnesis

Dikirim oleh : Poli Kadungan RSHS


Keterangan : G1P0A0 gravida 37-38 minggu; riwayat myasthenia

gravis; riwayat operasi thymoma; suspek intrauterine

growth restriction simetrikal.

Keluhan utama : Rencana terminasi kehamilan

Anamnesis Khusus:

G1P0A0 merasa hamil 9 bulan datang untuk rencana seksio sesarea elektif. Pasien
memiliki riwayat myastenia gravis dan timoma pada tahun 2013 dan dilakukan
pada tahun 2016 dan tahun 2018. Pasien saat ini sudah tidak ada keluhan dan
tidak rutin kontrol. Keluhan mules-mules yang semakin sering dan bertambah
kuat disangkal. Keluhan keluar cairan banyak dari jalan lahir disangkal. Gerak
anak dirasakan ibu. Riwayat penyakit kronis seperti darah tinggi, kencing manis
dan asma disangkal. Keluhan demam disertai batuk sesak nafas dan nyeri
tenggorokan disangkal. Riwayat bepergian keluar kota dalam 2 minggu terakhir
disangkal. Riwayat kontak dengan pasien COVID-19 disangkal. Karena
keluhannya ibu berobat Poli Obstetri RSHS dan direncakan seksio sesarea.

Riwayat obstetri:

1. Hamil ini

2.3 Keterangan Tambahan

Menikah : 1. Perempuan/24/SMA/IRT

Laki-laki/23/SMA/Buruh

Kontrasepsi yang lalu : Tidak Menggunakan kontrasepsi

Haid terakhir : 13/03/2020 (Haid teratur, 28 hari)

Prenatal care : Rumah Sakit 2x, SpOG 5x


Obat-obatan : (-)

2.4 Pemeriksaan Fisik

Keadaan Umum : tampak tenang

Kesadaran : compos mentis

Tensi : 120/80 mmHg

Nadi : 80 x/menit

Pernafasan : 22 x/menit

Suhu : 36.5 oC

Kepala : konjungtiva anemis -/-, sklera ikterik -/-

Jantung : S1,S2 (+) regular

Paru- paru : VBS kanan = kiri, ronkhi (-)/(-) , wheezing (-)/(-)

Pemeriksaan Neurologis:

Motorik :

Refleks : Fisiologis +/+

Patologis

Rangsang meningeal

Edema : -/-

Abdomen : cembung, lembut

hepar dan lien sulit dinilai

Berat Badan : 73 kg

Tinggi Badan : 165 cm


Abdomen

Fundus uteri : 32 cm

Lingkaran perut : 96 cm

Letak anak : Kepala, 5/5, punggung kanan

Bunyi jantung anak : 136-140x/menit

His : (-)

TBBA : 2600 gram

Pemeriksaan Dalam

Vulva/vagina : tidak ada kelainan

Portio : tebal lunak

Pembukaan : tertutup

2.5 Hasil Pemeriksaan Penunjang

2.5.1 Hasil Laboratorium

Parameter Hasil Satuan Nilai Normal


Hemoglobin 12,3 g/dL 11.7-15.5
Hematokrit 35,5 % 34.0-47.0
Leukosit 11.720 ribu/ µL 3.6 – 11.0
Trombosit 267.000 ribu/ µL 150 – 440
GDS - Mg/dL 70-115
LDH - U/L 81-234

SGOT (AST) 14 U/L 15-37

SGPT (ALT) 25 U/L 14-59

Ureum 19 Mg/dl 10-39

Kreatinin 0,63 Mg/dl 0,5-1,1

Natrium (Na) 134 mEq/L 135-145

Kalium (K) 4,3 mEq/L 3,5-5,1

Klorida (Cl) mEq/L 98-103

Kalsium Ion Mg/dl 4,5-5,6

Magnesium Mg/dl 1-2,4

2.5.2 Kardiotokografi

Baseline : 140 – 150 bpm

Variabilitas : > 5 bpm

Akselerasi : (-)

Dekselerasi : (-)

Kesan kategori I

1.5.3 USG Fetomaternal (26/11/2020)

Janin tunggal hidup intrauterine; letak kepala; sesuai usia kehamilan 34-35,

minggu; TBBJ 2605gram; pulsasi jantung janin (+), Thorax: cardio 4CV

normal; CTAR 21,79%. Abdomen: gaster terisi normal, vesika urinaria terisi

normal. Plasenta di korpus belakang, clear zone (+). Cairan ketuban SDP
5,24cm. Velocimetri Doppler: A.Umb PI 0.99 S/D 2.96; MCA PI 1.61 S/D

3.97

Kesimpulan: Kehamilan 37-38 minggu dengan riwayat mistenia gravis dan

operasi thymus ([ada ibu); suspek IUGR (tipe simetrikal).

2.6 Rencana Tindakan

- Rencana seksio sesarea elektif

- Informed consent pasien dan keluarga

- Konsul TS neurologi, anestesiologi dan perinatologi

- Observasi keadaan umum, tanda vital, His, BJA

2.7 Diagnosis Kerja

G1P0A0 gravida 37-38 minggu; riwayat myastenia gravis; riwayat operasi

Tymoma; Suspek intrauterine growth restriction simetrikal.

2.8 Prognosis

Ibu

Ad Vitam : Dubia Ad Bonam

Ad Functionam : Dubia

Bayi

Ad Vitam : Dubia Ad Bonam

Ad Functionam : Dubia
2.9 Observasi

Pada tanggal 30 November 2020 pasien dirawat di Alamanda A dengan diagnosis

G1P0A0 gravida aterm; riwayat myasthenia gravis; riwayat operasi thyoma

( tahun 2013 dan tahun 2016); suspek intrauterine growth restriction tipe

simetrikal.

Dilakukan pemeriksaan kardiotokografi:

Baseline : 140-150 bpm

Variabilitas : >5 cpm

Akselerasi : (+)

Deselerasi : (-)

Kesan : Kategori I

Dilakukan pemeriksaan dalam

Vulva/ vagina : Tidak ada kelainan

Portio : Tebal kaku

Pembukaan : Tertutup

Tatalaksana :

- Rencana Seksio sesarea pada tanggal 03/12/2020

- Konsul TS neurologi, anestesiologi, dan perinatology

- Informed consent pasien dan keluuarga

- Observasi keaaan umum, tanda vital, his dan BJA.

Pada tanggal 03 Desember 2020 pukul 08.00 pasien didorong ke kamar operasi
Jam 08.15 Pasien tiba di OK Elektif

Dilakukan PL: His : -

BJA : 144-148 bpm

Jam 08.25 Operasi dimulai

Jam 08.30 Lahir bayi perempuan dengan meluksir kepala

BB: 2755 gram, PB: 50 cm, APGAR 1’: 7, 5’: 9

Disuntikkan Oksitosin 10 IU intramural, kontraksi baik

Jam 08.33 Lahir plasenta dengan tarikan ringan pada tali pusat

Berat: 520 gram, Ukuran: 20x20x2 cm

Dilakukan insersi IUD Copper T 380A

Jam 09.25 Operasi selesai

Perdarahan ± 400 cc

Diuresis ±200 cc

Dk/Pra-bedah : G1P0A0 gravida 37-38 minggu; riwayat myasthenia

gravis; riwayat operasi thymus pada ibu; suspek

intrauterine growth restriction

Dk/Pasca-bedah : P1A0 partus maturus dengan seksio sesarea atas indikasi

riwayat myasthenia gravis; riwayat operasi thymus pada

ibu;

JO : SCTP + Insersi IUD


Follow Up Ruangan
TANGGAL CATATAN INSTRUKSI
/JAM
01/12/2020 Follow Up Pre operasi P:
06.05 S: Keluhan tidak ada, gerak janin baik - Rencana seksio
O: KU: Compos mentis sesarea tanggal 03
T: 110/74 mmHg desember 2020
N: 82 x/menit - Follow up TS
R: 18 x/menit neurologi
S : 36,8 ºC - Observasi keadaan
umum tanda vital,
Abdomen : Cembung, lembut HIS, BJA
HIS (-)
BJA 140-144 x/menit
A : G1P0A0 gravida aterm; riwayat
myasthenia gravis; riwayat operasi
thymoma; suspek intrauterine growth
restriction tipe simetrikal

01/12/2020 Follow Up Pre operasi P:


16.00 S: Keluhan (-), mules (-), gerak janin Rencana seksio sesarea
(+) elektif pada hari Kamis
O: Kesadaran: Compos mentis tanggal 03 Desember 2020
T: 124/77 mmHg
N: 94 x/menit
R: 20 x/menit
S : 36,8 ºC

Abdomen : Cembung, lembut


TANGGAL CATATAN INSTRUKSI
/JAM
HIS (-)
BJA 144-148 x/menit
A : G1P0A0 gravida aterm; riwayat
myasthenia gravis; riwayat operasi
thymoma; suspek intrauterine growth
restriction tipe simetrikal

02/12/2020 Follow Up Pre operasi P:


06.00 S: Keluhan tidak ada, gerak janin baik - Rencana seksio
O: KU: Compos mentis sesarea tanggal 03
T: 110/74 mmHg desember 2020
N: 80 x/menit - Follow up TS
R: 19 x/menit neurologi
S : 36,5 ºC Observasi keadaan umum
tanda vital, HIS, BJA
Abdomen : Cembung, lembut
HIS (-)
BJA 140-144 x/menit
A : G1P0A0 gravida aterm; riwayat
myasthenia gravis; riwayat operasi
thymoma; suspek intrauterine growth
restriction tipe simetrikal

02/12/2020 Follow Up Neurologi P:


06.45 S : Keluhan tidak ada - Drip prostigmin :
O : KU: Compos mentis sulfas atropine  4
Status neurologis ampul : 2 ampul per
Rangsang meningeal: Kaku kuduk (-) 24 jam
Saraf otak: Pupil bulat isokor diameter - Pasca operasi drip
ODS 3 mm prostigmin : sulfas
TANGGAL CATATAN INSTRUKSI
/JAM
RC +/+ atropine  8 ampul :
GBM baik ke segala arah 4 ampul per 24 jam
N IX-X: baik
N VII: simetris
N XII: simetris
Motorik: 5/5/5/5
Sensorik/Vegetatif/F.luhur:
baik/baik/baik
Refleks fisiologis: +2/+2 BTR KPR
APR
Refleks patologis: (-)/(-)

A : Myasthenia gravis pada pregnancy

03/12/2020 Follow Up Post operasi P:


S: Keluhan: nyeri luka bekas operasi - Cefazolin 1 gram/24
O: Kesadaran: Compos mentis jam
T: 118/78 mmHg - Ketoprofen 2 x 100
N: 90 x/menit mg suppositoria
R: 20 x/menit - Tidak puasa
S : 36,6 ºC - Xxx
- Cek Hb post operasi,
Abdomen : Datar, lembut jika ≤8 gr/dl, transfusi
DM (-), NT (-) - Stop pemberian sulfas
PS (-), PP (-) atropine sampai 12
Luka operasi: tertutup jam post operasi
verban
- Observasi keadaan
Perdarahan pervaginam (-)
umum, tanda vital, dan
perdarahan
A : P1A0 partus maturus dengan seksio
TANGGAL CATATAN INSTRUKSI
/JAM
sesarea atas indikasi riwayat
myasthenia gravis; kecil masa
kehamilan; riwayat operasi thymoma

03/12/2020 Follow Up Neurologi P:


12.40 S : Keluhan lemah badan (-), sesak - Drip prostigmin :
nafas (-), sulit menelan (-) sulfas atropine = 8
O : Kesadaran: Compos mentis ampul : 4 ampul per
Status neurologis 24 jam
Rangsang meningeal: Kaku kuduk (-) - Observasi tanda-tanda
Saraf otak: Pupil bulat isokor diameter MG: sesak napas, sulit
ODS 3 mm, RC +/+ menelan, lemah
GBM baik ke segala arah anggota gerak
N VII: simetris
N XII: simetris
N IX-X: disfagia (-), arcus
faring simetris, disfonia (-)
Motorik: 5/5/5/5
Sensorik/Vegetatif/F.luhur:
baik/baik/baik
Refleks fisiologis: +2/+2 BTR KPR
APR
Refleks patologis: (-)/(-) babinski

A:
- Myasthenia gravis
- P1A0 partus maturus dengan seksio
sesarea

04/12/2020 Follow Up Jaga P:


TANGGAL CATATAN INSTRUKSI
/JAM
06.00 S: Keluhan (-) - Terapi sesuai catatan
POD I O: Kesadaran: Compos mentis pengobatan
T: 110/70 mmHg - Observasi keadaan
N: 85 x/menit umum, tanda vital, dan
R: 20 x/menit perdarahan
S : 36,6 ºC - Lepas kateter
- Jika ≤8 gr/dl, transfusi
ASI (-)/(-)
Abdomen : Datar, lembut, NT (-)
TFU 2 jari bawah pusat
DM (-)
PS/PP (-)/(-)
BAB (-)
Perdarahan (-)

A : P1A0 partus maturus dengan seksio


sesarea atas indikasi riwayat
myasthenia gravis; kecil masa
kehamilan; riwayat operasi thymoma

04/12/2020 Follow Up Jaga P:


07.15 S: Keluhan (-) - Mobilisasi
POD I O: Kesadaran: Compos mentis - Lepas DC
T: 110/70 mmHg - Terapi sesuai DPJP
N: 85 x/menit - Follow up TS
R: 20 x/menit Neurologi
S : afebris
Hb: 11,3 gr/dl

Abdomen : Datar, lembut


TANGGAL CATATAN INSTRUKSI
/JAM
DM (-), PS/PP (-)/(-)
NT (-), kontraksi baik
TFU 2 jari bawah pusat
Perdarahan (-)
Urine ±100 cc jernih

A : P1A0 partus maturus dengan seksio


sesarea atas indikasi riwayat
myasthenia gravis; kecil masa
kehamilan; riwayat operasi thymoma

04/12/2020 Follow Up Neurologi P:


09.00 S : Keluhan: lemah badan (-) Lapor DPJP dr. Nushrotul
O : Kesadaran: Compos mentis Lailiya, SpS(K), SpAkp
Status neurologis xxx turun drip perlahan
Rangsang meningeal: Kaku kuduk (-) (per 24 jam)
Saraf otak: Pupil bulat isokor diameter Hari ini 6 amp prostigmin :
ODS 3 mm, RC +/+ 3 amp sulfas atropin
GBM baik ke segala arah
N VII: simetris
N XII: simetris
Motorik: 5/5/5/5
Sensorik/Vegetatif/F.luhur:
baik/baik/baik
Refleks fisiologis: +2/+2 BTR KPR
APR
Refleks patologis: (-)/(-) babinski

A:
- Myasthenia gravis
TANGGAL CATATAN INSTRUKSI
/JAM
- P1A0 partus maturus dengan seksio
sesarea

04/12/2020 Follow Up Jaga P:


16.00 S: Tidak ada keluhan - Terapi sesuai catatan
POD II O: KU: Compos mentis pengobatan
T: 110/70 mmHg - Observasi keadaan
N: 84 x/menit umum, tanda vital, dan
R: 20 x/menit perdarahan
S : 36,8 ºC

Abdomen : Datar, lembut


TFU 2 jari dibawah pusat,
kontraksi baik
NT (-),DM (-)
PS/PP (-)/(-)
Perdarahan (-)

A : P1A0 partus maturus dengan seksio


sesarea atas indikasi riwayat
myasthenia gravis; kecil masa
kehamilan

05/12/2020 Follow up Jaga P:


05.45 S: Keluhan (-) - Rencana pulang,
POD II O: Kesadaran: Compos mentis setelah follow up
T: xx mmHg neurologi
N: xx x/menit - Follow up neurologi
R: xx x/menit hari ini untuk rencana
S : xx ºC rawat jalan
TANGGAL CATATAN INSTRUKSI
/JAM
- Terapi sesuai catatan
ASI (+)/(+) pengobatan
Abdomen : Datar, lembut - Observasi keadaan
NT (-), DM (-) umum, tanda vital,
PS/PP (-)/(-) kontraksi, dan
TFU 2 jari bawah pusat perdarahan
Luka operasi: kering (+),
pus (-), darah (-), seros (-)
Kontraksi baik, BAK
spontan (+)

A : P1A0 partus maturus dengan seksio


sesarea atas indikasi riwayat
myasthenia gravis; kecil masa
kehamilan; riwayat operasi thymoma

05/12/2020 Follow Up Neurologi P:


11.00 S : Keluhan (-), sulit menelan (-) Turunkan drip prostigmin :
O : Compos mentis sulfas atropine = 4 : 2
Status neurologis Xxxx 24 jam xxxxxx
Rangsang meningeal: Kaku kuduk (-)
Saraf otak: Pupil bulat isokor diameter
ODS 3 mm, RC +/+
GBM baik ke segala arah
N VII: simetris
N XII: simetris
Xxx dan xxx
Motorik: 5/5/5/5

A : Myasthenia gravis
TANGGAL CATATAN INSTRUKSI
/JAM

06/12/2020 Follow Up Neurologi P:


09.00 S : Keluhan (-), lemah anggota gerak Drip off prostigmin : sulfas
(-) atropine /24 jam
O : Compos mentis
Status neurologis
Rangsang meningeal: Kaku kuduk (-)
Saraf otak: Pupil bulat isokor diameter
ODS 3 mm, RC +/+
N VII & XII: simetris
Motorik: 5/5/5/5
Refleks fisiologis: +2/+2 BTR KPR
APR
Refleks patologis: (-)/(-)

A:
- Myasthenia gravis
- P1A0 partus maturus dengan seksio
sesarea

07/12/2020 Follow up Jaga P:


06.00 S : Keluhan (-) - Cefadroxil 2x500 mg
POD IV O : Kesadaran: Compos mentis PO
T: 117/80 mmHg - Asam mefenamat
N: 80 x/menit 3x500 mg PO
R: 20 x/menit - Follow up Neurologi
S : 36,6 ºC hari ini untuk rencana
rawat jalan
ASI (+)/(+)
Abdomen : Datar, lembut, BU (+)
TANGGAL CATATAN INSTRUKSI
/JAM
NT (-), DM (-)
PS/PP (-)/(-)
TFU 3 jari bawah pusat,
kontraksi baik
Luka operasi: tertutup
verband
Perdarahan pervaginam (-)

A : P1A0 partus maturus dengan seksio


sesarea atas indikasi riwayat
myasthenia gravis; kecil masa
kehamilan

07/12/2020 Follow Up Neurologi P:


08.00 S : sesak (-), lemah badan (-) - Pasien dapat rawat
O : Compos mentis jalan
Status neurologis - Mestinon 2x60 mg PO
Rangsang meningeal: Kaku kuduk (-) prn
Saraf otak: Pupil bulat isokor diameter
ODS 3 mm, RC +/+
GBM baik
N VII: simetris
N XII: simetris
Motorik: 5/5/5/5
Sensorik: baik
Refleks fisiologis: +2/+2
Refleks patologis: (-)/(-)

A : Myasthenia gravis post partum SC


II.10 LAPORAN PERINATOLOGI

Pada jam 22.15 lahir seorang bayi laki- laki dari seorang ibu G3P2A0 yang

merasa hamil 8 bulan dengan seksio sesarea atas indikasi letak sungsang pada

hipertensi kronis diperberat preeklampsia; gagal rawat konservatif. Bayi lahir

menangis kuat, tonus otot kurang kuat. Segera setelah lahir bayi diletakkan di

infant warmer yang telah dihangatkan sebelumnya, diposisikan, kemudian bayi

dibersihkan jalan nafas melalui hidung dan mulut, lalu dilakukan rangsang taktil

pada bayi. Bayi menangis kuat, warna kulit kemerahan, tonus otot baik, refleks

baik.

BB: 1800 gram, PB: 42 cm, APGAR 1’=7 5’=9 NBS ~ 32 minggu

Pemeriksaan Fisik

S : Bayi aktif, BAK (-), BAB (-)

O : KU: sesak (-), merintih (-)

HR : 130x/menit S: 37OC CRT <3 detik

R : 60 x/menit SpO2 95 %

Kepala : UUB datar, belum menutup

Rambut hitam, konjungtiva tak anemis, sklera tidak ikterik; PCH -/-,

POC-

Leher : Retraksi suprasternal (-)

Thorax : Bentuk dan gerak simetris, retraksi tak ada

C: BJ murni reguler, murmur (-)


P: BVS ka=ki sonor, grunting (-)

Abdomen: Cembung lembut, retraksi epigastrium (-);H/L tidak teraba BU (+)

normal

Ekstremitas : Akral hangat, akrosianosis (-) Refleks moro (+) grasping (+) sucking

(+) rooting (+)

A : PTI (32 minggu) AGA, letak sungsang, partus dengan seksio sesarea

P :-  Pertahankan suhu optimal

-  Vitamin K 0,1 mg im

-  Salep mata chloramphenicol ods

- Hepatitis B0 0.5mL IM (belum diberikan)

- ASI on demand

- Rawat tali pusat

- Periksa Hb/Ht/L/Tr, CRP, GDS

-  Observasi tanda vital

KUNJUNGAN RUMAH

Pasien tinggal di di rumah semi permanen berukuran 10x10 m 2 di Arcamanik

Bandung. Rumah merupakan kontrakan. Pasien tinggal dengan suami dan

anaknya. Suami pasien bekerja sebagai buruh bangunan serabutan dengan

penghasilan yang tidak menentu. Selama kehamilan pasien hanya kontrol ke

puskesmas 5 kali. Ibu mengaku memiliki riwayat tekanan darah tinggi sejak

kehamilan anak yang kedua. Ibu mengaku tidak memiliki biaya dan asuransi

kesehatan untuk kontrol di rumah sakit


Jarak rumah dengan rumah bidan terdekat adalah 5 menit dengan berjalan

kaki. Jarak rumah dengan puskesmas terdekat adalah 5 menit menggunakan

motor. Selama kontrol kehamilan di puskesmas pasien diberikan obat penurun

tekanan darah tinggi, suplemen vitamin tambah darah dan kalsium.

Tekanan darah pasien terkontrol dengan obat amlodipin 1x10 mg PO (TD

140/80 mmHg). Obat penurun tekanan darah didapatkan dari puskesmas. Pasien

mengaku rutin meminum obat, apabila obat habis pasien langsung kembali

kontrol ke puskesmas.

Bayi pasien saat ini berusia 6 bulan. Pasien memberikan ASI kepada bayinya,

bayi dapat menyusu dengan baik. Saat ini berat badan bayi 6500 gram. Bayi saat

ini sudah bisa duduk dan memegang mainan kecil.


III. PERMASALAHAN

1. Bagaimana tatalaksana yang adekuat terkait penanganan kasus

myasthenia gravis dalam kehamilan ?

2. Apakah pilihan metode persalinan pada kasus sudah tepat ?

3. ?

IV. PEMBAHASAN

Anda mungkin juga menyukai