Anda di halaman 1dari 42

MORNING REPORT

Fidya Muhamad (2020-84-002)


Vallery B.V.T Anakotta (2020-84-008)

DIBAWAKAN DALAM RANGKA TUGAS KEPANITERAAN KLINIK


PADA BAGIAN ILMU OBSTETRI DAN GINEKOLOGI
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS PATTIMURA
AMBON
2021
REKAPITULASI PASIEN OBGYN PERIODE 02 AGUSTUS – 07
AGUSTUS 2021
(KELOMPOK RSU ALFATAH )

Tgl PN SC GINEK Lain-lain TOTAL KET

02/08/2021
1 2 - - 3

03/08/2021 2 2 - - 4

- 1  PN = 6 Org
 Kuretase = 1 Org
04/08/2021 - 1 (+plasenta 2 - - Kuretase: 1 5
 SC = 8 Org
manual)
 Ginek = 15 Org

05/08/2021 1 2 - - 3

Total 6 8 - 1 15
KASUS 1
ANAMNESIS :

Pasien wanita 23 tahun datang ke RS. Alfatah Ambon dengan pengantar


IDENTITAS PASIEN dari dr. Novy Rianty, M.Kes, Sp.OG dengan diagnosis G1P0A0 gravid
aterm + PEB.

Pasien mengaku Ketika usia kehamilan 28 minggu tekanan darah


Nama : Ny. WO
>140/90 dan ada edema pada kedua tungkai +/+. Pasien mengakui
Umur : 23 thn (15/07/1997)
selama kehamilan tidak ada nyeri perut (-), demam (-), kejang (-)
Alamat : Wayame
ataupun adanya keputihan selama kehamilan.
Tgl MRS : 02/08/2021
Riwayat mentruasi:
Jam MRS : 21.35 wit
DPJP: dr. Novy Rianty, M.Kes, Sp.OG - Menarce umur 13 tahun

- Siklus menstruasi: 28 hari, teratur, selama 3-4 hari.

STATUS OBSTETRI Riwayat kehamilan dan kontrasepsi tidak ada.

RPD: DM disangkal, asma disangkal, alergi makanan/obat disangkal


HPHT : 10 November 2020
dan Hipertensi ada (pada saat ANC terakhir tekanan darah pasien sudah
TP : 17 Agustus 2021
180/100 dan tidak turun), dyspepsia (+).

RPK: Hipertensi (+)


• LEOPOLD I :
OBJECT: TFU teraba bokong, TFU 3 jari di bawah Processus
Xiphoideus
TD : 180/100 mmhg • LEOPOLD II :
HR : 84x/m
Pu-Ki DJJ = 146 x/m
RR : 24x/m
• LEOPOLD III :
S : 36,5
SpO2 : 98% Bagian terbawah janin teraba kepala
• LEOPOLD IV :
ANTROPOMETRI (IMT >30 kg/m2) Bagian terbawah janin belum masuk PAP
BB : 100 kg
PEMERIKSAAN DALAM:
TB : 155 cm
- Vulva: Tidak Ada Kelainan - Vagina: Hangat
- Portio Serviks: Tebal/Lunak - Pembukaan: -
- Ketuban: (+) masih ada - Presentasi Terendah: -
- Hodge : - - Pengeluaran Lendir/Darah: -
Hematologi Hasil Nilai Rujukan
Hemoglobin 12,0 g/dL 14,0-18,0 g/dL
Leukosit 14,3 x 103/mm3 5,0-10,0 x 103/mm3
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Trombosit 215 x 103/mm3 150-400 x 103/mm3
PLT 171 x 103/uL 150-400 103/uL
Rapid Antigen Non reaktif (-) Non reaktif
HIV/VCT Non reaktif (-) Non reaktif (-)

Kimia Klinik Hasil Nilai Rujukan


Albumin 1,48 g/dL 3,4-5,4 g/dL
HbsAg Non reaktif (-) Non reaktif (-)
SGOT 13 U/L <32 U/L
SGPT 9 U/L <32 U/L
Ureum 15 10-50
Kreatinin 0,39 0,50-0,90

Urine (Makroskopik) Hasil Nilai Rujukan


Warna urin Kuning tua Putih-Kuning muda
PH 6,0 5,0-8,0
Berat jenis 1.020 1003-1030
Protein Positif (+++)3 Negatif (-)
Bilirubin Negatif (-) Negatif (-) EKG : Normal
Keton Negatif (-) Negatif (-)
Glukosa Negatif (-) Negatif (-)
A: Diagnosis Pre-Op:
- G1P0A0 gravid aterm + PEB + Hipoalbumin.
- Janin tunggal, hidup, letak kepala

P: SSTP

Hasil: Bayi lahir hidup (03/08/2021)


 Jenis kelamin : Laki-laki
 BB : 3900 gram
 PB : 51 cm
 AS : 8/9

Diagnosis Post-Op:
- P1A0 partus aterm + PEB + Hipoalbumin
- Janin tunggal, hidup, letak kepala
TATALAKSANA POST-OP

• Observasi TTV
• RL/D5 500cc 28tpm (24jam)
• Inj Cefotaxime 2x1 gr/IV
• Inj Ranitidine 50 ml/12jam/IV
• Inj Ketorolac 30mg/18jam/IV
• Inj Metronidazole 2x0,5 gr/IV
• Inj Tramadol 100mg + RL 500cc 20 tpm
• MgSO4 40% 15cc + RL/D5 500cc  28 tpm (24jam)
• Rofiden 3x1/suppositoria
• Nifedipin 2x1 tab
TINJAUAN PUSTAKA
PREEKLAMPSIA
BERAT
Preeklampsia Berat

 Tekanan darah >160/110 mmHg pada usia kehamilan >20 minggu


 Dari pemeriksaan urin menunjukkan proteinuria ≥2+ atau pemeriksaan protein kuantitatif
menunjukkan hasil >5 g/24 jam
 Atau disertai keterlibatan organ lain:
o Trombositopenia (<100.000 sel/uL), hemolisis mikroangiopati
o Peningkatan SGOT/SGPT, nyeri abdomen kuadran kanan atas
o Sakit kepala , skotoma penglihatan
o Pertumbuhan janin terhambat, oligohidramnion
o Edema paru dan/atau gagal jantung kongestif
o Oliguria (< 500ml/24jam), kreatinin > 1,2 mg/dl
12
MAGNESIUM SULFAT (MGSO4)

• Loading dose :
4gr MgSO4 IV (40% dalam 100 cc NaCL) selama 30 m3nit (73tpm)
• Maintenance dose :
6gr MgSO4 40% dalam 500 cc RL diberikan selam 6 jam (28tpm)
• Pemantauan produksi urin, refleks patella, frekuensi napas dan saturasi oksigen penting dilakukan
saat memberikan magnesium sulfat.
• Pemberian ulang 2 g MgSO4 40% IV dapat dilakukan apabila terjadi kejang berulang.
HIPOALBUMIN
PENDAHULUAN
 World Health Organization (WHO) memperkirakan kematian ibu di seluruh dunia
sebesar 500.000 jiwa pertahun yang disebabkan karena perdarahan (25%), penyebab
tidak langsung (20%), infeksi (15%), aborsi yang tidak aman (13%), preeklampsia dan
eklampsia (12%), persalinan kurang baik (8%), dan penyebab langsung lainnya (8%).
 Preeklampsia merupakan penyebab utama morbiditas dan mortalitas ibu dan bayi.
Aliran darah ginjal dan kecepatan filtrasi glomerulus selama kehamilan meningkat
bila dibandingkan dengan keadaan tidak hamil.
Dengan timbulnya hipertensi dalam kehamilan, perfusi darah pada ginjal dan
kecepatan filtrasi glomerulus menurun secara bervariasi, seperti halnya glomerulopati,
dimana terdapat peningkatan permeabilitas terhadap protein plasma misalnya albumin.
Albumin merupakan protein yang paling banyak terdapat dalam serum.
Kadar albumin serum yang rendah (hipoalbuminemia) berhubungan dengan
sirkulasi fetoplasenta yang tidak memadai, sebagai akibat dari hipoperfusi
multiorgan dan kerusakan endotel menyeluruh.
 Hipoperfusi hati menentukan penurunan produksi albumin.
Hipoalbuminemia adalah penanda keparahan klinis pada berbagai kondisi, termasuk
preeklampsia dan menunjukkan keterlibatan ginjal yang penting.
Preeklampsia berat yang ditangani dengan cepat dapat mencegah terjadinya
morbiditas dan mortalitas maternal pada pasien.
KENAPA BERAT BAYI BISA MENCAPAI
3.900 PADA PASIEN PEB?
• Preeklampsia early onset yang mempunyai komplikasi yang lebih berat, terutama
komplikasi terhadap bayi yang dikandungnya.
•Tidak semua kasus preeklampsia dan eklampsia dapat menyebabkan hambatan
pertumbuhan janin intrauterin.
• Early Onset Dan Late Onset.
•Berat lahir janin lebih berhubungan dengan keadaan plasenta, maka hanya preeklampsia
early onset yang dapat menyebabkan berat lahir janin kecil untuk masa kehamilan.
•Dalam hal ini berarti terjadi gangguan perfusi uteroplasenta karena kelainan plasenta
tersebut.

Rugolo LMSDS, Bentlin MR, Trindade CEP. Preeclampsia: effect on the fetus and newborn.
Journal Of American Academy Of Pediatrics. 2011:198-206
KASUS 2
Anamnesis :
Pasien datang Ke RS. Alfatah Ambon, dengan keterangan
G3P2A0 gravid 37-38 minggu. Pasien masuk RS untuk
melahirkan karena sudah merasakan mules dan keluarnya
lendir dan flek sejak malam hari. Pasien tidak memiliki
keluhan lain selama kehamilan. Riwayat persalinan anak
pertama PN di RS (usia 10 thn) dan anak kedua (8 thn)
IDENTITAS PASIEN riwayat persalinan normal di bidan. Pasien punya riwayat
Nama : Ny. YU
plasenta lama lahir pada kehamilan kedua
Umur : 36 Tahun
Alamat: Laha Riwayat ANC di PKM sebanyak 6x. Riwayat kontrasepsi
Tgl MRS : 03 Agustus 2021
KB suntik. Riw. Menarche usia 14 Tahun, siklus 28 hari,
Jam MRS : 06.41 WIT
DPJP : dr. Zulaiha Maricar, Sp. OG teratur dengan lama 5-6 hari.
Riwayat hipertensi (-), dyspepsia (-), DM disangkal dan
STATUS OBSTETRI
alergi disangkal pasien.
HPHT : 28 November 2020
TP : 5 Agustus 2021
Pemeriksaan luar:

• LEOPOLD I
3 jari dibawah proccesus xiphoid
• LEOPOLD II
Pu-Ka, DJJ 148x/menit

• LEOPOLD III
Bagian terbawah janin teraba kepala

 OBJECT • LEOPOLD IV
HII-III
TD : 110/80 mmhg Pemeriksaan dalam:
N : 80 x/m
• Ostium: lunak
P : 22 x/m
• Ketuban (+)
S : 36,5
SpO2 : 99 %
• Pembukaan: 6-7cm
ANTROPOMETRI (IMIT: 22,2) • Pengeluaran:
BB : 58 kg
TB : 148 cm
PEMERIKSAAN PENUNJANG

Hematologi Hasil Nilai Rujukan

Hemoglobin 12,0 g/dL 14,0-18,0 g/dL


Hematokrit 40,6% 40-52 %
Leukosit 13,3x 103/mm3 5,0-10,0 x 103/mm3
Trombosit 191 x 103/mm3 150-400 x 103/mm3
Rapid Test COV-19 Non Reaktif Non Reaktif
HbsAg Non Reaktif Non Reaktif
Anti HIV Non Reaktif Non Reaktif

Darah kimia : Tidak diperiksa


Urine : Tidak diperiksa
Diagnosis
- G3P2A0 gravid aterm+retensio plasenta
- Janin tunggal hidup, letak kepala.

TINDAKAN :
 PPN
 Manual plasenta

Hasil : Bayi Lahir Hidup


Jenis Kelamin : Perempuan
BB : 3300 gram
PB : 49cm
APGAR score : 7/9
TATALAKSANA

 IVFD RL+Drips oksitosin 2 ampul

 Inj. Cefotaxime 1 gr/12jam

 Drip metronidazole 500mg/8jam

 Manual plasenta
TINJAUAN
PUSTAKA
PERDARAHAN PASCA
PERSALINAN
Perdarahan Post partum atau perdarahan pasca persalinan: perdarahan yang
melebihi 500ml atau lebih darah setelah kala III persalinan selesai

Kehilangan darah > 500 ml setelah persalinan pervaginam atau >1000 ml setelah
persalinan abdominal (sectio cesaria), perubahan hematocrit 10% antara saat
masuk dan periode post partum, serta perdarahan masif yang menimbulkan
gejala dan membutuhkan transfusi
PPP

Perdarahan post partum Dini/perdarahan Post Perdarahan post partum Nifas/perdarahan Post
Partum Primer (early postpartum hemorrhage) Partum Sekunder (late postpartum hemorrhage)

Perdarahan yang terjadi pada masa nifas


Perdarahan yang terjadi 24 jam pertama setelah kala III (puerpurium), tidak termasuk 24 jam pertama
setelah kala III
ETIOLOGI
T: Tonus Atonia Uteri
Faktor predisposisi:

T: Tissue/jaringan Sisa jaringan/bekuan


darah Multiparitas
Anemia

T: Trauma Laserasi, rupture, Overdistensi uterus


inversi Preeklmapsia/eklampsia
Persalinan lama
Persalinan dengan obat-obatan
T: Thrombin Koagulopati
Post SC
Persalinan traumatic
Keadaan yang menimbulkan dampak gangguan koagulasi
MANIFESTASI KLINIS
Diagnosa kerja Gejala&tanda Tanda&gejala lain

Atonia Uteri Uterus tdk berkontraksi, dan syok


lembek, ada perdarahan segera
setelah bayi lahir
Robekan jalan lahir Uterus kontraksi, keras, plasenta Pucat, lemah, menggigil
lengkap, darah segar yang mengalir
segera setelah bayi lahir

Retensio plasenta Plasenta belum lahir setelah 30 Terputusnya tali pusat akibat traksi
menit, perdarahan segera, uterus berlebihan, inversion uteri akibat
kontraksi tarikan, perdarahan lanjutan
Diagnosa kerja Gejala&tanda Tanda&gejala lain

Tertinggalnya sebagian plasenta Plasenta tidak lengkap, perdarahan Uterus berkontraksi tetapi TFU
segera tidak berkurang

Inversio uteri Uterus tidak teraba, lumen vagina Syok neurogenic, pucat dan
terisi massa, tampak tali pusat, limbung
perdarahan segera, nyeri ringan-
berat

Ruptur uteri Perdarahan segera (intraabdominal Syok, nyeri tekan terut, HR ibu
atau pervaginam), nyeri perut hebat cepat
RETENSIO PLASENTA
Retensi jaringan dan plasenta menyebabkan 5-10% kasus perdarahan
postpartum

Retensio plasenta  plasenta belum lahir dalam setengah jam setelah


janin lahir

Sumber:

1. Gary C, Kenneth JL, Steven LB, [et al]. Yoavita, Novita S, Rudi S, [et al] (ed). Obstetri Williams. Ed. 23. Vol. 2. McGraw-Hill; 2013.

2. Chris T, Frans L, Sonia, H [et al] Kapita Selekta kedokteran. Ed 4. Jilid I. Jakarta: Media Aesculapius; 2014: 446-447.
ETIOLOGI
Fungsional
 His kurang kuat (plasenta adhesiva)
 Plasenta sulit terlepas karena tempatnya (insersi di sudut tuba), bentuk plasenta, dan ukurannya

Patologi-anatomi

Plasenta Akreta Vili korialis berimplantasi menembus desidua basalis.


Plasenta menembus langsung pada miometrium
Plasenta Inkreta Vili korialissampai menembus myometrium tetapi tidak
menembus serosa uterus
Plasenta perkreta Vili korialis sampai menembus serosa atau perimetrium
KLASIFIKASI
Plasenta Adhesiva Plasenta yang belum lahir dan masih melekat di dinding
uterus oleh karena kontraksi kurang kuat untuk melepaskan
plasenta

Plasenta Akreta Plasenta yg belum lahir dan masih melekat di dinding


uterus karena villi korialisnya menmbus desidua basalis
hingga miometrium

Plasenta Inkarserata Plasenta yang sudah lepas namun belum lahir akibat
terhalang oleh lingkaran konstriksi bagian bawah uterus
DIAGNOSIS
Pada retensio plasenta sepanjang plasenta belum terlepas, maka tidak akan menimbulkan perdarahan.

Sebagian placenta yang sudah lepas dapat menimbulkan perdarahan yang cukup banyak (perdarahan kala
III) dan harus diantispasi dengan segera melakukan placenta manual, meskipun kala uri belum lewat setengah
jam.

Sisa plasenta bisa diduga bila kala uri tidak berlangsung dengan lancar, atau setelah melakukan plasenta
manual atau menemukan adanya kotiledon yang tidak lengkap

Sumber:

1. Gary C, Kenneth JL, Steven LB, [et al]. Yoavita, Novita S, Rudi S, [et al] (ed). Obstetri Williams. Ed. 23. Vol. 2. McGraw-Hill; 2013.

2. Chris T, Frans L, Sonia, H [et al] Kapita Selekta kedokteran. Ed 4. Jilid I. Jakarta: Media Aesculapius; 2014: 446-447.
TATALAKSANA
Berikan 20-40 unitoksitosin dalam 1000 ml larutan NaCl 0,9%/Ringer Laktat dengan
kecepatan 60 tetes/menitdan 10 UNIT IM.
Lanjutkan infus oksitosin 20 UNIT dalam 1000 ml larutan NaCl 0,9%/Ringer Laktat
dengan kecepatan 40 tetes/menit hingga perdarahan berhenti
Lakukan tarikan tali pusat terkendali u Bila tarikan tali pusat terkendali tidak berhasil,
lakukan plasenta manual secara hati-hati
Berikan antibiotika profilaksis dosis tunggal (ampisilin 2 g IV DAN metronidazol 500 mg
IV).
Segera atasi atau rujuk ke fasilitas yang lebih lengkap bila terjadi komplikasi perdarahan
hebat atau infeksi.
MANUAL PLASENTA
Lakukan bila plasenta tidak lahir setelah 30 menit bayi lahir dan
telah disertai manajeman aktif kala III.

Dan atau tidak lengkap keluarnya plasenta dan perdarahan


berlanjut. u Lakukan persetujuan tindakan medis (informed
consent).

Berikan sedatif diazepam 10 mg IM/IV.

Antibiotika dosis tunggal (profilaksis):


o Ampisilin 2 g IV + metronidazol 500 mg IV, ATAU
o Cefazolin 1 g IV + metronidazol 500 mg IV u Cuci tangan dan
pasang sarung tangan panjang steril.

 Jepit tali pusat dengan klem dan tegangkan sejajar dengan lantai.
Masukkan tangan dalam posisi obstetri dengan menelusuri bagian
bawah tali pusat seperti gambar berikut.
Menggunakan lateral jari tangan, disusuri dan dicari pinggir
Tangan sebelah dalam menyusuri tali
perlekatan (insersi) plasenta.
pusat hingga masuk ke dalam kavum Tangan obstetri dibuka menjadi seperti memberi salam, lalu
uteri, sedangkan tangan di luar jari-jari dirapatkan.

menahan fundus uteri, untuk Tentukan tempat implantasi plasenta, temukan tepi plasenta
yang paling bawah.
mencegah inversio uteri.
Gerakkan tangan kanan ke kiri dan kanan sambil bergeser ke
arah kranial hingga seluruh permukaan plasenta dilepaskan

Pegang plasenta dan keluarkan tangan bersama plasenta. u


Pindahkan tangan luar ke suprasimfisis untuk menahan uterus
saat plasenta dikeluarkan.

Eksplorasi untuk memastikan tidak ada bagian plasenta yang


masih melekat pada dinding uterus.

Periksa plasenta lengkap atau tidak, bila tidak lengkap,


lakukan eksplorasi ke dalam kavum uteri.
Pasca Plasenta Manual:

Berikan oksitosin 10 unitdalam 500 mL cairan IV (NaCl atau Ringer


Laktat) 60 tetes/menit + masase fundus uteri untuk perangsangan kontraksi.
Bila masih perdarahan banyak: Berikan ergometrin 0,2 mg IM
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai