Riwayat Menstruasi
Menarche berusia 16 tahun, siklus haid teratur, lama haid 5-6 hari, ganti
pembalut 2-3 kali setiap harinya dan tidak ada keluhan nyeri pada saat haid. .
Riwayat Perkawinan
Menikah 1 kali, tahun 2008 saat usia 21 tahun.
Riwayat Obstetri
1) 2009, usia 22 tahun, perempuan/prempuan, BBL 1300 gram/1200
gram, gemeli lahir spontan di klinik, ditolong bidan, sehat.
ANAMNESIS 2) 2017, usia 30 tahun, laki-laki, BBL 2800 gram, lahir spontan di
klinik, ditolong bidan, sehat.
3) Hamil ini
Riwayat KB
KB suntik 3 bulan.
Keadaan umum : Tampak sakit sedang
Kesadaran : Composmentis kooperatif
Vital sign
Tekanan darah : 169/98 mmHg
Nadi: 88 dpm
PF Pernapasan : 22 x/menit
TB : 150 cm
BBSH : 52 kg
BBH : 57 kg
IMT : 22,1 kg/m2 (Normoweight)
Kepala & Leher
• Konj. Anemis (-/-), sklera ikterik (-/-)
• Pembesaran KGB leher (-), pembesaran
tiroid (-)
• Peningkatan JVP (-)
Thoraks
Jantung : S1 dan S2 reguler, murmur(-), gallop(-)
Paru : Simetris, vesikuler (+/+), ronkhi (-/-), wheezing (-/-)
PF Abdomen
Status Obstetri
Ekstremitas
Akral hangat, capillary refill time < 2 detik, edema
(-/-)
Mammae
Palpasi : corpus mammae nyeri (-), benjolan (-), areola mammae tidak
mengeluarkan ASI, teraba kenyal
Abdomen
PF Inspeksi : tampak membuncit sesuai usia kehamilan preterm, striae gravidarum
- Leopold III : Teraba massa kurang bulat, lunak, tidak melenting, kesan
bokong
PF Pemeriksaan Genitalia
Status Obstetri Genitalia eksterna
Inspeksi : vulva / muara uretra tenang, perdarahan aktif (-)
Genitalia interna
Inspekulo : portio licin, livide, OUE tertutup, fluksus (-) ,fluor albus(-)
VT : tidak dilakukan
Laboratorium
DIAGNOSIS PRA OPERASI : G3P2A0 gravid 34 minggu belum inpartu, JTH presbo, dengan PEB + Impending Eklampsia + Gawat Janin
DIAGNOSIS PASCA OPERASI : P3A0 post caesarean tubektomi pumeroy ai impending eclampsia dengan gawat janin + presbo
-
Definisi Terbagi atas:
PEB dengan impending eclampsia
PEB tanpa impending eclampsia
Primigravida
Primipaternitas
Umur yang ekstrim
Jarak antar kehamilan
PEB Hiperplasentosis
- Riwayat pernah mengalami preeklampsia
Risk Factors Riwayat keluarga yang pernah mengalami preeklampsia
Kehamilan multipel
Penyakit ginjal dan hipertensi yang sudah ada sebelum hamil
Obesitas
PEB
-
PATOFISIOLO
GI
PEB
-
PATOFISIOLO
GI
PEB
-
PATOFISIOLO
GI
Tekanan darah sistolik ≥ 160 mmHg dan diastolik ≥ 110
mmHg.
Proteinuria > 5 g/24 jam atau > 1+ dalam pemeriksaan
kualitatif
Trombositopenia berat
Gangguan fungsi ginjal
PEB Oliguria produksi urin < 500 cc/ 24 jam
- Gangguan fungsi heparEdema paru dan sianosis
OSA Frekuensi pernapasan > 16 x/menit, tidak ada tanda-tanda distress napas
Urine output > 25 cc / jam
2. Pemberian Antihipertensi
3. Kortikosteroid
PEB + gejala-gejala subjektif berupa nyeri
IMPENDING kepala hebat, gangguan visus, muntah-muntah,
Gawat Janin
Case Teori
- sedang diberikan)
• Kecepatan infus cairan-cairan
Gawat Janin intravaskular hendaknya
dinaikkan untuk meningkatkan
aliran darah arteri uterin
• Beri oksigen 6 – 8 liter/menit
Case Teori
• Dilakukan terminasi kehamilan • Beberapa kriteria terminasi
secara seksio sesarea pada pasien kehamilan pada PEB diantaranya
dikarenakan PEB dengan PEB dengan impending eklampsia,
impending eklampsia pada usia usia kehamilan 34 minggu, dan
kehamilan 34 minggu, presentasi gawat janin.
bokong dan terdapat gawat janin • Terminasi seksio sesarea
(perabdominal) untuk mencegah
PEMBAHASA komplikasi yang lebih buruk
terhadap maternal dan neonatal,
N karena pada preeklampsia terjadi
peningkatan resistensi vaskular
- perifer, sehingga jika dilakukan
terminasi pervaginam akan berisiko
Seksio Sesarea terjadi perdarahan di otak saat ibu
mengejan.
• Gawat janin dan presentasi bokong
merupakan salah satu indikasi
terminasi perabdominal untuk
mengurangi angka asfiksia
neonatorum.
Case Teori
TERIMA KASIH