dIisusun oleh:
Verosa Siregar
Keluhan Utama
• Pasien mengaku keluar darah dari jalan lahir sejak 8 hari sebelum masuk rumah sakit.
• Pasien mengeluh keluar darah dari jalan lahir mulai flek flek sejak 9 Mei. Keluhan
dirasakan setelah pasien kembali ke jakarta dengan penerbangan. Flek keluar lebih
banyak pada tanggal 10 Mei, sekitar tanggal 14 Mei pasien mengaku keluar gumpalan
seperti jaringan, keluhan tersebut disertai dengan nyeri perut. Setelah keluar jaringan,
pasien mengaku darah yang keluar lebih banyak sehingga pasien merasa lemas, namun
perdarahan tersebut mulai berkurang, namun terkadang masih terdapat sedikit
perdarahan, sehingga pasien datang kerumah sakit pada tanggal 16 Mei.
• Pasien mengaku hamil 10 minggu, HPHT 7 Maret 2018. Pasien mengaku tidak pernah tes
kehamilan sebelumnya. Pasien tidak pernah melakukan kontrol kehamilan maupun USG.
• Pasien menyangkal adanya nyeri kepala, mual-muntah yang berlebihan saat hamil,
demam, batuk, namun pasien mengakui adanya sakit gigi.
Riwayat Menstruasi
• Haid pertama kali usia 15 tahun, lamanya sekitar 3-5 hari, siklus 30
hari, ganti pembalut 2-3 kali sehari, nyeri haid disangkal.
Riwayat Menikah
• Pasien mengaku menikah 1 kali saat usia 23 tahun pada tahun 2016.
Suami juga menikah 1 kali berusia 26 tahun.
Riwayat Obstetri
Riwayat Kontrasepsi
Planning •
•
•
Kuretase
Mobilisasi bertahap
Diet tinggi kalori tinggi protein
• IVFD RL 20 tpm
• Injeksi ceftriaxone 2 gram
Farmakologi •
•
•
Cefixime tab 200 mg 2x1
Asam mefenamat tab 500 mg 3x1
Hemobion tab 360 mg 1x1
• Methergin 0,125 mg 3x1
FOLLOW UP
16 MEI 2018 (PRE-OP)
S O A P
Lemas, Tampak sakit sedang Sisa konsepsi - IVFD RL 20 tpm
perdarahan GCS : E4V5M6 pada G1P0A0 - Injeksi Ceftriaxone
aktif tidak Tanda Vital : hamil 10 2x1 amp
ada, BAB dan TD : 110/70 mmHg minggu
BAK dalam N : 90 x/ menit Laminaria 1x12 jam
batas normal RR : 18 x/ menit Kuretase
S : 36,5 oC
Sat O2 : 97%
FOLLOW UP
17 MEI 2018
S O A P
Nyeri luka Tampak sakit sedang P0A1 post - IVFD RL 20 tpm
bekas operasi, GCS : E4V5M6 kuretase a/i sisa - Cefixime tab 200 mg 2x1
perdarahan Tanda Vital : konsepsi - Asam mefenamat tab 500 mg 3x1
aktif TD : 110/70 - Hemobion tab 360 mg 1x1
(-), demam (-), N : 80 x/ menit - Methergin 0,125 mg 3x1
pusing (-), mual RR : 20 x/ menit - Mobilisasi bertahap
(-), muntah (-) S : 36.6 oC - Diet tinggi kalori tinggi protein
Sat O2 : 98%
FOLLOW UP
18 MEI 2018 (H+1)
S O A P
Nyeri luka Tampak sakit sedang P0A1 post Pulang:
bekas operasi, GCS : E4V5M6 kuretase a/i sisa - Cefixime tab 200
perdarahan Tanda Vital : konsepsi (H+1) mg 2x1
aktif (-), demam TD : 110/70 - Asam mefenamat
(-), pusing (-), N : 80 x/ menit tab 500 mg 3x1
mual (-), RR : 18 x/ menit - Hemobion tab 360
muntah (-) S : 36.8 oC mg 1x1
Sat O2 : 99% - Methergin tab
0.125 mg 3x1
ABORTUS
Kehamilan Mola
Ektopik hidatidosa
ABORTUS
DEFINISI
Bahasa latin: Aboriri yang berarti keguguran.
Abortus didefinisikan sebagai ancaman atau pengeluaran hasil konsepsi sebelum
janin dapat hidup di luar kandungan.
Batasannya yaitu usia kehamilan <20 minggu atau berat janin <500 gram
Cunningham FG, Leveno KJ, Bloom SL, Spong CY, Dashe JS, Hoffman BL, Casey BM, Sheffield JS (2014) Williams Obstetrics 24th Ed. New York: Mc Graw Hill Education
EPIDEMIOLOGI
Bennett VR & Brown LK (1997) Myles textbooks for Midwifes 13th Ed. Edinburgh
Prawirohardjo S & Hanifa W (2008) Ilmu Kandungan Edisi II, Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo
KLASIFIKASI
Abortus spontan
• Abortus iminens
• Abortus insipens
• Abortus inkomplit
• Abortus komplit
• Missed abortion
• Septic abortion
Abortus berulang
Abortus provokatus
• Abortus medisinalis
• Abortus kriminalis
Prawirohardjo S & Hanifa W (2008) Ilmu Kandungan Edisi II, Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo
Kippehan M (2014) Women’s health and Gynecologic Disease, New York: Elsevier
FAKTOR RISIKO
Faktor lingkungan
Faktor lain
Cunningham FG, Leveno KJ, Bloom SL, Spong CY, Dashe JS, Hoffman BL, Casey BM, Sheffield JS (2014) Williams Obstetrics 24th Ed. New York: Mc Graw Hill Education
ABORTUS IMINENS
Anamnesis
Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan Penunjang
Tatalaksana
Prawirohardjo S & Hanifa W (2008) Ilmu Kandungan Edisi II, Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo
ABORTUS INSIPIENS
Anamnesis
Pemeriksaan Fisik
• Serviks mendatar, ostium uteri terbuka, besar uterus sesuai usia kehamilan
Pemeriksaan Penunjang
• USG: Gerak janin dan detak jantung janin abnormal, lepasnya plasenta
• Tes kehamilan (+)
Tatalaksana
Prawirohardjo S & Hanifa W (2008) Ilmu Kandungan Edisi II, Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo
ABORTUS INKOMPLIT
Anamnesis
Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan Penunjang
Tatalaksana
Prawirohardjo S & Hanifa W (2008) Ilmu Kandungan Edisi II, Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo
ABORTUS KOMPLIT
Anamnesis
Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan Penunjang
Tatalaksana
• Bed rest
• Evaluasi keadaan umum dan hemodinamik
Prawirohardjo S & Hanifa W (2008) Ilmu Kandungan Edisi II, Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo
MISSED ABORTION
Anamnesis
Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan Penunjang
Tatalaksana
• < 12 minggu: Buka serviks dengan laminaria keluarkan hasil konsepsi dilatasi dan kuretase
• >12 minggu: Induksi (IVFD NaCl + Oksitosin 10 U, 20 tpm), tidak berhasil penderita diistirahatkan,
ulangi maksimal 3 kali
Prawirohardjo S & Hanifa W (2008) Ilmu Kandungan Edisi II, Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo
SEPTIC ABORTION
Anamnesis
Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan Penunjang
• Px Lab: Leukositosis
Tatalaksana
Prawirohardjo S & Hanifa W (2008) Ilmu Kandungan Edisi II, Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo
ABORTUS BERULANG
Anamnesis
Etiologi
Prawirohardjo S & Hanifa W (2008) Ilmu Kandungan Edisi II, Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo
KEHAMILAN ANEMBRIONIK
Definisi
Diagnosis
Tatalaksana
Prawirohardjo S & Hanifa W (2008) Ilmu Kandungan Edisi II, Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo
DIAGNOSIS BANDING
Kehamilan ektopik
Penyakit trofoblastik
Servisitis
Perdarahan subkorionik
Cunningham FG, Leveno KJ, Bloom SL, Spong CY, Dashe JS, Hoffman BL, Casey BM, Sheffield JS (2014) Williams Obstetrics 24th Ed. New York: Mc Graw Hill Education
FAKTOR RISIKO
Riwayat
High Risk
penyakit
radang Riwayat
Moderate Risk
panggul infeksi
Pembedahan genital, Merokok
terutama
Low Risk
tuba
yang Berhubungan
Riwayat seksual
kehamilan berulang
pertama kali
ektopik Infertilitas saat usia <18
sebelumnya Berhubungan tahun
Tumor atau seksual lebih Usia >35
kelainan dari satu tahun
kongenital pasangan
tuba dalam satu Ligasi tuba
waktu Fertilisasi in
vitro
Cunningham FG, Leveno KJ, Bloom SL, Spong CY, Dashe JS, Hoffman BL, Casey BM, Sheffield JS (2014) Williams Obstetrics 24th Ed. New York: Mc Graw Hill Education
DIAGNOSIS
ANAMNESIS
• Amenore
• Nyeri perut
• Perdarahan pervaginam setelah nyeri perut
PEMERIKSAAN FISIK
PEMERIKSAAN PENUNJANG
• Laboratorium (DPL)
• Kuldosentesis Massa
Darah heterogen di adneksa
segar berwarna merah, yang membeku dalam beberapa menit
Kantung ekstrauterin kosong dengan cincin hiperekoik (Doughnut/Bagel sign)
• Laparoskopi darah vena atau arteri
Kantung ekstrauterine berisi embio dengan atau tanpa detak jantung
Darah tua berwarna cokelat-hitam, tidakretrouterina)
membeku atau terdapat bekuan kecil
• USG Cairan bebas
kecil
di kavum Douglasi
hematokel
(Hematokel
retrouterina
Kavum uteri berisi debris dan cairan eksudat (Intrauterine pseudosac)
• hCG: >1000 U KE
Cunningham FG, Leveno KJ, Bloom SL, Spong CY, Dashe JS, Hoffman BL, Casey BM, Sheffield JS (2014) Williams Obstetrics 24th Ed. New York: Mc Graw Hill Education
Mukhopadyay S, Morris E & Arulkumaran S (2014) Algorithm for Obstetrics and Gynecologic. United Kingdom: Oxford University Press
METOTREKSAT
Metotreksat 1 mg/kgBB IV dan faktor sitrovorum 0,1 mg/kgBB IM, berselang seling
setiap hari selama 8 hari.
Kippehan M (2014) Women’s health and Gynecologic Disease, New York: Elsevier
PROGNOSIS
Kematian akibat kehamilan ektopik terganggu cenderung turun dengan diagnosis
dan persediaan darah yang cukup. Akan tetapi bila pertolongan terlambat, angka kematian
dapat tinggi.
Pada umumnya kelainan yang menyebabkan kehamilan ektopik bersifat bilateral,
sebagian perempuan menjadi steril setelah mengalami kehamilan ektopik lagi pada tuba yang
lain.
Angka kehamilan ektopik berulang berkisar 0-14,6%
Prawirohardjo S & Hanifa W (2008) Ilmu Kandungan Edisi II, Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo
MOLA HIDATIDOSA
DEFINISI
Mola hidatidosa merupakan suatu kehamilan yang berkembang tidak wajar dimana
tidak ditemukan janin dan hampir selalu vili korialis mengalami perubahan degenerasi hidrofik.
Di Asia, insidens mola hidatidosa komplit tertinggi di Indonesia yaitu 1 dari 77
kehamilan dan 1 dari 57 persalinan.
Faktor risiko:
• Usia ibu
• Riwayat kehamilan mola sebelumnya
• Faktor geografik dan etnis
• Usia ayah
Prawirohardjo S & Hanifa W (2008) Ilmu Kandungan Edisi II, Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo
Mukhopadyay S, Morris E & Arulkumaran S (2014) Algorithm for Obstetrics and Gynecologic. United Kingdom: Oxford University Press
Kippehan M (2014) Women’s health and Gynecologic Disease, New York: Elsevier
DIAGNOSIS
Pemeriksaan
• Perdarahan pervaginam berupa bercak hingga berjumlah banyak
• Ukuran uterus lebih besar dari usia kehamilan
• Tidak ditemukan janin intrauteri
Fisik •
•
Serviks terbuka
Takikardi, berdebar-debar (tanda-tanda tirotoksikosis)
Mukhopadyay S, Morris E & Arulkumaran S (2014) Algorithm for Obstetrics and Gynecologic. United Kingdom: Oxford University Press
FOLLOW UP
Pemeriksaan kadar hCG dilakukan tiap minggu hingga diperoleh 3 kali kadar negatif,
kemudian 6 kali kadar hCG normal yang diperiksa sebanyak 6 kali disertai pemeriksaan
panggul. Jika kadar hCG meningkat, maka perlu dilakukan pemeriksaan foto thoraks.
Prawirohardjo S & Hanifa W (2008) Ilmu Kandungan Edisi II, Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo
INDIKASI KEMOTERAPI
• Pola kadar hCG mengalami regresi abnormal (peningkatan kadar hCG >10% atau kadar
hCG menetap 3 kali pemeriksaan dalam 2 minggu)
• Terjadi rebound hCG
• Diagnosis histologi koriokarsinoma atau placental site in throphoblastic tumor
• Terdapat metastasis
• Kadar hCG tinggi (>20.000 mIU/ml selama lebih dari 4 minggu pasca evakuasi)
• Kadar hCG meningkat secara menetap enam bulan pasca evakuasi
Kippehan M (2014) Women’s health and Gynecologic Disease, New York: Elsevier
TERIMAKASIH