Anda di halaman 1dari 40

GIIIP1011 Uk 36-37

mgg + PPI + PPT


Pembimbing : dr. Nova Hanafi, Sp.OG

Oleh : Ira Adelia Putri


(21804101054)
PENDAHULUAN
• Placenta Previa adalah sebagai suatu kondisi yang terjadi pada kehamilan
ketika plasenta tertanam secara tidak normal di segmen bawah rahim,
menutupi sebagian atau seluruhnya ostium serviks interna
• Plasenta previa adalah komplikasi yang menunjukkan perdarahan vagina
tanpa rasa sakit akibat plasentasi abnormal
• Insiden plasenta praevia adalah 3-5 per 1000 kehamilan di seluruh dunia,
dan masih terus meningkat karena meningkatnya angka operasi caesar. Ini
karena bekas luka rahim di segmen bawah dapat menarik implantasi plasenta
yang rendah.
ANAMNESIS
IDENTITAS PASIEN
● Nama : Ny. T
● Umur : 32 tahun
● Pekerjaan : Swasta
● Pendidikan : SMA
● Agama : Islam
Laporan ● Alamat : Plumpungrejo, Blitar
Kasus ● Status Perkawinan : Menikah
● Suku : Jawa
● Tanggal Periksa/MRS : 22 September
2020
Keluhan Utama : Keluar darah dari jalan lahir

Riwayat Penyakit Sekarang :


Pasien datang Poli Kandungan RS Mardi Waluyo hari senin, 21 September
2020 pukul 10.30 dengan keluhan keluar darah sejak tadi pagi, darah
sedikit. Seminggu keluar darah bisa 2 kali, dan paling banyak pada hari
rabu, 16 september 2020, pasien mengaku keluar darah tanpa rasa nyeri.
Pasien mengatakan pertama kali perdarahan saat usia kehamilan 24
minggu dan semakin lama flek semakin banyak dan mulai sering saat usia
kehamilan 32 minggu. Tanda-tanda seperti pusing, mual, muntah, nyeri ulu
hati dan pengelihatan kabur tidak ada. Pasien mengaku tidak ada pemicu
saat darah keluar, pasien selalu istirahat dirumah dan tidak pernah jatuh
Riwayat
Menstruasi
HPL
Menarche
16 Oktober
Usia 11 HPHT 2020
tahun 12 Januari
2020
Riwayat Perkawinan : 1 kali, umur pertama menikah 23
tahun dengan suami umur 26 tahun pada tahun 2009

I. 2013 / Rumah / 9 bulan / Spontan / Bidan / 3500


gr / Perempuan
Riwayat
PersalinanII. 2019 / RS / 3 bulan / curetage

III. Hamil ini


Riwayat Kontrasepsi dan
ANC
K AN
B C
Riwayat Pemeriksaan
Riwayat penggunaan
Kehamilan: ANC rutin di
kontrasepsi : KB suntik Rumah Sakit Aminah. Pada
4-5 tahun, berhenti 18 ANC tiap 2 minggu, dikatakan
November 2018 ada kelainan letak plasenta
Riwayat Penyakit Keluarga :
Riwayat Penyakit Dahulu :
Riwayat Preeklamsia : Disangkal
Riwayat Preeklamsia : Disangkal
Riwayat Gemeli keluarga : Disangkal
Riwayat Diabetes Melitus : Disangkal
Riwayat Hipertensi : Disangkal
Riwayat Penyakit Jantung : Disangkal
Riwayat Diabetes Melitus : Disangkal
Riwayat Hipertensi : Disangkal
Riwayat Jantung : Disangkal
Riwayat Sakit Kejang : Disangkal
Riwayat Sakit Kejang : Disangkal
Riwayat Autoimun : Disangkal
Riwayat Alergi Obat : Disangkal
Riwayat Alergi Makanan : Disangkal
Riwayat Gizi dan Sosial
Ekonomi

Kesan gizi cukup,

Giz
makan dan minum
tiga kali sehari Pasien Sosial
dengan nasi dan lauk termasuk
Ekonom
i
pauk dan pola yang keluarga
teratur. Jamu tidak
menengah i
pernah, garam
secukupnya
● Keadaan Umum : Cukup
● Kesadaran : Compos mentis, GCS 456
● Tinggi Badan : 152 cm
● Berat Badan sebelum hamil : +/- 60 kg
● Berat Badan saat hamil : 70 kg
● BMI sebelum hamil : 25,6%
● Tanda Vital :
PEMERIKS Tensi : 110/80 mmHg
AAN FISIK Nadi : 96x/menit
RR : 20x/menit
Suhu : 36’6ºC
Thorax :
Pemeriksaan Paru :
Umum Inspeksi : pergerakan pernafasan simetris,
retraksi costae (-/-)
Kepala : normocephal Palpasi : teraba massa abnormal (-),
Mata : konjungtiva anemis pembesaran kelenjar axilla (-/-)
(+/+), ikterik (-/-) Perkusi : sonor (+/+)
Wajah : simetris Auskultasi: vesikuler (+/+), ronchi (-/-), wheezing
Mulut : hiperemi faring (-), (-/-)
Jantung :
pembesaran
Inspeksi : ictus cordis tak tampak
tonsil (-) Perkusi : batas jantung dalam batas normal
Leher : pembesaran KGB (-), Auskultasi: S1 S2 tunggal reguler, murmur (-),
pembesaran gallop (-)
kelenjar tiroid (-) Abdomen:
Inspeksi : bekas operasi (-)
Ekstremitas Auskultasi: BU (+), soefl
Akral Hangat +/+ Palpasi : massa (-), nyeri tekan (-)
Pemeriksaan Luar
Leopold I TFU 28 cm. Teraba besar, bulat, keras.
Leopold II PUKA (Punggung Kanan).
Teraba lebar, memanjang pada perut
kanan.
Leopold III Letak Sungsang
Bagian terbawah dari janin teraba besar,
bulat, lunak. Bagian terendah janin kesan
bokong
Pemeriksaan Leopold IV Konvergen (belum masuk PAP)
Obstetrik
DJJ His
156 x/ menit, reguler Jarang
Nama Pemeriksaan Hasil Nilai Normal
Rapid test covid
Ig M Non reaktif Non reaktif
Ig G Non reaktif Non reaktif
Darah Lengkap
Hb 10,8 P: 11,5-16; L: 13-17
Leukosit 10.900 4000 – 11.000
Trombosit 203.000 150.000 – 450.000
Hematokrit - L: 40-54 ; P: 35-47%
Differential Counting -/-/3/72/18/7 1-2/0-1/3-5/54-62/25-33/3-7

Pemeriksa MCV
MCH
88,4
29,7
80-97
27-31

an Lab MCHC
Eritrosit
33,6
3.480.000
32-36
L:4,5-6,5jt/CMM P: 3,0-6,0jt/CMM

PPT
PPT 20,5 9.7 – 13.1 detik
INR 1,86
APTT 31,4 23.9 – 38.9 detik
Golongan Darah O, RH (+)
HIV (Pack Test) Non Reaktif Non Reaktif
HBsAg (Strip Test) Non Reaktif Non Reaktif
Pemeriksaan
USG
Gestational Age (GA) : UK 37
Minggu
Amnion Fluid Index (AFI) : 10,5 cm
Fetal Weight (FW) : 1600 gram
Tampak plasenta menutupi jalan
lahir
Pasien datang dari poli kandungan RS Mardi Waluyo tanggal
21 September 2020 pukul 10.30 dengan keluhan keluar darah
sejak tadi pagi, darah sedikit. Seminggu keluar darah bisa 2 kali,
dan paling banyak pada hari rabu, 16 september 2020, keluar
darah tanpa rasa nyeri. Pertama kali perdarahan saat usia
kehamilan 24 minggu dan semakin lama flek semakin banyak dan
mulai sering saat usia kehamilan 32 minggu. HPHT : 12 Januari
2020; HPL : 16 Oktober 2020. Riwayat persalinan pada tahun
Resume 2013 hamil 9 bulan dan lahir spontan di bidan, 2019 hamil 3
bulan dilakukan Curratage. ANC rutin dan didapatkan keluhan
flek-flek dari jalan lahir.
Pemeriksaan fisik dalam batas normal. Pada pemeriksaan
obstetrik didapatkan TFU 28 cm, Letak sungsang, HIS jarang,
DJJ 156x/menit. Tidak dilakukan pemeriksaan VT.
Pada pemeriksaan penunjang didapatkan hasil laboratorium
berupa Hb 10,8, USG menunjukkan plasenta menurut jalan lahir.
Diagnosa Kehamilan
GIIIP1011 UK 36-37 minggu T/H + PPT + PPI

Diagnosa Banding
GIIIP1011 UK 36-37 minggu T/H + Plasenta Previa Parsialis +
PPI
GIIIP1011 UK 36-37 minggu T/H + Plasenta Previa Marginalis
+ PPI
GIIIP1011 UK 36-37 minggu T/H + Solusio Plasenta + PPI
GIIIP1011 UK 36-37 minggu T/H + Vasa Previa + PPI

Penatalaksanaan
Bedrest
Infus RL 20 tpm + Bricasma 1 amp
Injeksi Dexamethason 2 x 6 mg
PEMBAHA
SAN
Insiden plasenta praevia adalah 3-5
Plasenta praevia adalah kelainan per 1000 kehamilan di seluruh
yang terjadi selama kehamilan dunia. Australia menemukan
yang ditandai dengan adanya tingkat morbiditas utama sebesar
implantasi plasenta di dekat atau 14%, atau sekitar 4 untuk setiap
menutupi serviks 1000 kelahiran
Epidemiolo
Definisi gi
Plasenta
DIAGNOSIS Previa
• Perdarahan saat kehamilan, perdarahan tanpa
HAMIL
rasa sakit  Gambaran klinis dari plasenta
 HPHT 12 Januari 2020 previa adalah perdarahan vagina tanpa rasa
 amenore  tanda sakit pada kehamilan normal sebelumnya,
presumtif kehamilan yang mungkin merupakan kejadian yang
 Abdomen membesar  berulang,
tanda tidak pasti • Pemeriksaan USG menunjukkan adanya
kehamilan perlekatan plasenta di segmen bawah rahim
 DJJ 156x/menit dan dan menutupi seluruh ostium interna 
hasil USG  adanya merupakan pemeriksaan yang menentukan
fetus  tanda pasti posisi atau letak plasenta
kehamilan
DIAGNOSIS
USG  tampak plasenta menutupi
Semakin lama perdarahan semakin jalan lahir. Dari kondisi yang pasien
banyak  Perdarahan ini sering rasakan, merupakan tanda diagnosis
dimulai dengan ringan dan dapat yang merujuk pada plasenta previa,
meningkat seiring dengan peningkatan plasenta praevia adalah kelainan yang
area pemisahan plasenta. Plasenta terjadi selama kehamilan yang ditandai
praevia harus dicurigai jika terjadi dengan adanya implantasi plasenta di
perdarahan setelah 24 minggu dekat atau menutupi serviks
kehamilan.
DIAGNOSIS
Partus Prematurus
Imminens
• Usia kehamilan pasien 36-37 minggu dan Placenta Previa  Partus
Prematurus Iminens (PPI) adalah adanya suatu ancaman pada
kehamilan dimana timbulnya tanda-tanda persalinan pada usia
kehamilan yang belum aterm (20 minggu-37 minggu) dan berat
badan lahir bayi kurang dari 2500 gram.
DIAGNOSIS BANDING
Gejala dan
tanda akan Solusio plasenta disertai
memiliki dengan nyeri perut yang
Placenta kesamaan parah, perdarahan
Previa dengan totalis,
vagina, dan pemantauan Solusio
elektronik janin dapat
Parsialis dan hanya bisa menunjukkan takisistol. Plasent
dan di bedakan Biasanya kondisi ibu a
Marginalis tidak sesuai dengan
dengan USG perdarahan
DIAGNOSIS
BANDING
Vasa Previa
•Vasa previa adalah lapisan atas ostium serviks bagian dalam dengan
pembuluh janin yang melewati membran. Pembuluh darah ini
mengalir di dalam membran (tidak didukung oleh tali pusat atau
jaringan plasenta) dan berisiko pecah ketika membran pendukung
pecah.
● Bricasma
● Pasien ini diberikan bricasma 1 ampul  Penggunaan

TATALAK Bricasma pada wanita hamil untuk menghilangkan


bronkospasme dapat mengganggu kontraktilitas uterus,
SANA
karena efeknya sebagai tokolitik untuk menunda persalinan
prematur.
Terbutaline adalah bronkodilator beta2-adrenergik yang relatif
selektif yang memiliki sedikit atau tidak ada efek pada
reseptor alfa-adrenergik. Obat memberikan efek
preferensial pada reseptor beta2-adrenergik tetapi
menstimulasi reseptor beta-adrenergik kurang selektif
daripada beta2-agonis yang relatif selektif. Terbutalin efek
stimulasi pada reseptor beta dari otot polos bronkial,
vaskular, dan uterus (reseptor beta2) daripada pada reseptor
beta jantung (reseptor beta1). Obat ini melemaskan otot
polos dan menghambat kontraksi uterus.
● Dexamethasone 2 x 6 mg
● Pada wanita yang berisiko melahirkan prematur (kehamilan

TATALAK kurang dari 37 minggu), kortikosteroid antenatal sering


diberikan untuk mencegah imaturitas paru janin saat lahir.
SANA
Selama awal kehamilan, reseptor glukokortikoid
diekspresikan di paru-paru janin, dan glukokortikoid
menstimulasi produksi protein terkait surfaktan dan
meningkatkan sintesis fosfolipid dengan
meningkatkan aktivitas fosfatidilkolin. Efek yang
diinduksi glukokortikoid lainnya mungkin termasuk
stimulasi pematangan dan diferensiasi sel,
penghambatan sintesis DNA, perubahan komponen
jaringan interstisial, stimulasi enzim antioksidan, dan
regulasi metabolisme cairan paru.
Injeksi Transamin 3 x 1 ampul 
TXA adalah inhibitor kompetitif
reversibel sintetis untuk reseptor
Lisin yang ditemukan pada
plasminogen. Pengikatan reseptor
ini mencegah plasmin (bentuk aktif
dari plasminogen) dari mengikat
dan akhirnya menstabilkan matriks
fibrin. Sehingga dapat menurunkan
perdarahan
Perdarahan vagina sekunder akibat plasenta previa
dapat menyebabkan perdarahan postpartum yang
membutuhkan transfusi darah, histerektomi,
perawatan intensif ibu, septikemia, dan kematian
ibu.
Di antara kehamilan ini komplikasi neonatal yang
KOMPLIK
secara signifikan terkait dengan plasenta previa
ASI
adalah kelainan kongenital mayor, sindrom
gangguan pernapasan (sekunder akibat persalinan
prematur), dan anemia.
FATOR
• Aborsi sebelumnya atau berulang RESIKO
• Operasi uterus sebelumnya, kerusakan
atau cedera uterus
• Merokok
• Pengobatan infertilitas
• Multiparitas (5% pada pasien grand
multipara)
• Kehamilan ganda
• Interval antar kehamilan yang pendek
• Kelahiran caesar sebelumnya, termasuk
kehamilan berikutnya setelah operasi
caesar
• Meningkatnya usia ibu (> 35 tahun)
• Plasenta previa sebelumnya (4-8%)
PROGNOSIS
Netonatal
Ada peningkatan mortalitas dan morbiditas neonatal tiga kali hingga empat
kali lipat dengan plasenta previa terutama dari persalinan prematur. Neonatus
berada pada peningkatan risiko kelahiran prematur, berat badan lahir rendah,
skor APGAR lebih rendah, dan peningkatan risiko sindrom gangguan
pernapasan.

Maternal
Sekitar 90% kasus plasenta previa sembuh melalui persalinan. Jing et al.
menemukan bahwa wanita dengan plasenta anterior memiliki faktor prognostik
yang lebih buruk dan lebih mungkin mengalami kehilangan darah masif dan
tingkat histerektomi yang lebih tinggi dibandingkan dengan lokasi lain.
Plasenta Previa
Parsialis

Plasenta Previa
Plasenta Previa Marginalis
Totalis
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai