Anda di halaman 1dari 26

LAPORAN KASUS

PARTUS PREMATURUS IMMINENS

Jessica Febriani
030.13.235
PENDAHULUAN

Persalinan/partus adalah suatu proses Persalinan ditandai dengan tanda-tanda


yang terdiri dari kontraksi uterus inpartu, yaitu adanya his sebanyak dua kali
yang efektif dan teratur sehingga dalam 10 menit, keluarnya lendir dan
sehingga menyebabkan pembukaan darah. Persalinan biasanya terjadi pada
dan pendataran serviks. usia aterm sekitar 37-42minggu, namun
dapat juga terjadi pada usia kehamilan
post term (>42 minggu) atau juga pada
Persalinan prematur merupakan
usia kehamilan pre term (20-37 minggu)
penyebab utama yaitu 60-80%
morbiditas dan mortalitas neonatal
di seluruh dunia.
STATUS PASIEN

• Identitas Pasien
• Nama : Ny. A
• Usia : 37 tahun
• Jenis Kelamin : Perempuan
• Alamat : DK. Rancakaki
• Pendidikan Terakhir : SMA
• Pekerjaan : Ibu rumah tangga
• Agama : Islam
• Suku bangsa : Jawa
• Waktu Pemeriksaan : 28 Maret 2019 Jam 09.00
Alloanamnesis dan autoanamnesis dilakukan pada
tanggal 28 Maret 2019 Jam 09.00 WIB di bangsal
Mawar II RSUD Kardinah Tegal.

Keluhan tambahan
Keluhan Utama
Pasien mengeluh keluar lendir
Pasien mengeluh kencang-
darah, nyeri ulu hati, nyeri punggung
kencang sejak kemarin
bawah.
Riwayat Penyakit Sekarang:
• ke IGD tanggal 27 Maret 2019 pukul 18.50
• Keluhan kenceng-kenceng sejak kemarin malam jam 24.00, masih jarang
• Gerakan janin aktif
• Nyeri ulu hati dan nyeri punggung bawah sejak kemarin
• Keluar lendir darah dari vagina sejak jam 10.00
• Keluar rembesan air ketuban, pusing, kaku perut, demam, pandangan buram
disangkal
• HPHT tanggal 10-08-2018. HPL tanggal 17-05-2019
• ANC ke dokter spesialis kandungan sebanyak 2x saat trimester satu dan dua di
RSUD Kardinah.
RPD Riwayat Menstruasi
Riwayat diabetes mellitus, - Menarche  usia 16 tahun
hipertensi, hepatitis, penyakit paru, - Lama menstruasi 7-8 hari dan teratur.
penyakit jantung tidak ada. - Jumlah darah selama menstruasi sekitar 50 cc
dan mengganti pembalut 1-2 kali sehari
- Tidak terdapat disminorhea.

RPK
- Riwayat hipertensi (ibu) Riwayat Pernikahan
- Riwayat diabetes mellitus, penyakit - Pernikahan yang pertama.
paru dan jantung tidak ada - Pasien menikah tahun 2007 saat
- Adik dan paman pasien memiliki berusia 25 tahun.
riwayat anak kembar
Riwayat Kehamilan
- Kehamilan kedua bagi pasien
- Pasien memiliki satu orang anak.
- Anak pertama: spontan, hidup, perempuan, BBL 2800 gram, lahir di RSUD Kardinah
dibantu oleh bidan.

Riwayat Kebiasaan
- Makan 3 kali sehari. Riwayat Kontrasepsi
Riwayat Pengobatan
- Sering makan sayur- Menggunakan pil KB setelah
- Tidak ada riwayat
sayuran, buah-buahan, melahirkan anak pertama
mengkonsumsi obat-
dan makanan ringan. dan selalu mengkonsumsinya
obatan.
- Tidak mengkonsumsi saat suami berada di rumah.
alkohol, & merokok.
Riwayat Sosial Ekonomi
- Ibu rumah tangga.
- Biaya pengobatan dari BPJS.
- Biaya hidup dari penghasilan suami.
- Tinggal serumah dengan suami beserta
anak pasien.

Riwayat Dirawat dan Operasi


Pasien tidak mempunyai riwayat dirawat
ataupun operasi sebelumnya.
KU: Baik
Kesadaran: CM Kepala dan leher tidak ada kelainan
Thoraks:
- Jantung: BJ I & BJ II regular, tidak
terdengar murmur dan gallop
Tanda vital: - Paru-paru: suara napas vesikuler
TD: 90/60 mmHg dikedua lapang paru, tidak didapatkan
Nadi: 96x/menit rhonki dan wheezing di kedua lapang
Suhu: 36,30 C paru.
Pernapasan: 20x/menit
Leopold I : TFU 30 cm
Bayi I : Bagian atas janin teraba bagian besar bulat dan
Abdomen lunak (bokong)
Inspeksi Perut buncit Bayi II : Bagian atas teraba bagian besar dan keras
Auskultasi & perkusi: (kepala)
Tidak dilakukan Leopold II :
Palpasi : his 2x selama 15 Bayi I : Teraba bagian keras memanjang sebelah kiri
detik dalam 10 menit, (pungung sebelah kiri)
denyut jantung janin I: Bayi II : Teraba bagian keras memanjang sebelah kanan
132x/menit, II: (punggung sebelah kanan)
146x/menit Leopold III :
Bayi I : Bagian terendah teraba bulat keras dan
melenting dan sulit digerakkan (teraba kepala)
Bayi II : Bagian terendah teraba bulat lunak (teraba
bokong)
Leopold IV : bagian terendah janin belum masuk PAP
Ekstremitas atas dan
bawah
Genitalia: Jenis Inspeksi: Simetris, tidak
kelamin perempuan terdapat kelainan pada bentuk
dalam batas normal tulang, tidak sianosis, tidak
edema pada ekstremitas
bawah.
Palpasi : Akral hangat dan
tidak ada oedem pada
Kulit
keempat ekstremitas.
Warna sawo matang,
tidak tampak ikterik,
tidak sianosis.
PEMERIKSAAN PENUNJANG

Nama test Hasil Unit Nilai rujukan


Darah Rutin
Leukosit 8.9 ribu/uL 4.4 – 11.3
Eritrosit 4.0 juta/uL 4.1 – 5.1
Hemoglobin 11.0 g/dL 11.2 – 15.7
Hematokrit 39.2 % 37 – 47
Trombosit 170 ribu/uL 150 – 521
RDW 14.0 % 11.5 -14.5
MCV 32.2 u 80-96
MCH 34.0 Pcq 28-33
MCHC 35.1 g/dL 33-36
Gula Darah Sewaktu 200 Mg/dl 100 -120
RESUME

• Pasien datang ke IGD RSUD Kardinah Tegal pada tanggal 27 Maret 2019 pukul
18.50 dengan keluhan kenceng-kenceng sejak kemarin malam jam 24.00. Kenceng-
kenceng dirasakan masih jarang dan gerakan jani aktif. Selain itu pasien juga
mengeluhkan nyeri ulu hati dan nyeri punggung bawah sejak kemarin. Pasien juga
mengeluhkan keluar lendir darah dari vagina sejak jam 10.00. Pada pemeriksaaan
fisik, leopold I TFU 30 cm, bayi I bagian atas janin teraba bagian besar bulat
dan lunak (bokong), bayi II teraba bagian atas teraba bagian besar dan keras
(kepala). Leopold II, bayi I teraba bagian keras memanjang sebelah kiri
(pungung sebelah kiri), bayi II teraba bagian keras memanjang sebelah kanan
(punggung sebelah kanan). Leopold III, bayi I teraba bagian terendah teraba
bulat keras dan melenting dan sulit digerakkan (teraba kepala), bayi II teraba
bagian terendah teraba bulat lunak (teraba bokong. Leopold IV, teraba bagian
terendah janin belum masuk PAP.
DIAGNOSIS

• Diagnosis Kerja:
• G2P1A0 usia 37 tahun hamil 32 minggu 6 hari
dengan partus prematurus imminens dan gemeli
• Janin hidup ganda intrauterine presentasi kepala
dan sungsang
Penatalaksanaan
• Medikamentosa :
• IVFD RL 8 tpm + bricasma 1 ampul
• Dexamethasone 2x2 ampul
• Histolan 3x1
• Non medikamentosa :
• Bed rest total
• Edukasi kepada pasien perihal keluhan, diagnosis dan tatalaksana
PROGNOSIS

Ad Vitam : Bonam
Ad Functionam : Dubia ad bonam
Ad Sanationam : Dubia ad bonam
TINJAUAN PUSTAKA

Definisi
• Partus Prematurus Iminens (PPI) adalah adanya suatu ancaman pada kehamilan dimana
timbulnya tanda-tanda persalinan pada usia kehamilan yang belum aterm (20 minggu-37
minggu) dan berat badan lahir bayi kurang dari 2500 gram

Faktor resiko
• Menurut Wiknjosastro yaitu:
• Janin dan plasenta : perdarahan trimester awal, perdarahan antepartum, KPD, pertumbuhan
janin terhambat, cacat bawaan janin, gemeli, polihidramnion.
• Ibu: DM, preeklampsia, HT, ISK, infeksi dengan demam, kelainan bentuk uterus, riwayat
partus preterm atau abortus berulang, inkompetensi serviks, pemakaian obat
narkotik, trauma, perokok berat, kelainan imun/ rhesus.
PATOFISIOLOGI Persalinan prematur menunjukkan adanya
kegagalan mekanisme yang bertanggung jawab
untuk mempertahankan kondisi tenang uterus
selama kehamilan
Enzim sitokinin

Prostaglandin Nyeri dan


Persalinan
intoleransi Kontraksi uterus
prematur
aktifitas
Ketuban pecah

Aliran darah ke
plasenta yang
berkurang
KRITERIA DIAGNOSIS

• Beberapa kriteria dapat dipakai sebagai diagnosis ancaman PPI, yaitu:


• Usia kehamilan antara 20 dan 37 minggu atau antara 140 dan 259 hari,
• Kontraksi uterus (his) teratur, yaitu kontraksi yang berulang sedikitnya setiap 7-8 menit
sekali, atau 2-3 kali dalam waktu 10 menit
• Merasakan gejala seperti rasa kaku di perut menyerupai kaku menstruasi, rasa
tekanan intrapelvik dan nyeri pada punggung bawah (low back pain)
• Mengeluarkan lendir pervaginam, mungkin bercampur darah
• Pemeriksaan dalam menunjukkan bahwa serviks telah mendatar 50-80%, atau
telah terjadi pembukaan sedikitnya 2 cm,
• Selaput amnion seringkali telah pecah
• Presentasi janin rendah, sampai mencapai spina isiadika.
PEMERIKSAAN PENUNJANG

• Laboratorium
• Pemeriksaan kultur urine
• Pemeriksaan gas dan pH darah janin
• Pemeriksaan darah tepi ibu
• Jumlah lekosit
• C-reactive protein
• Pemeriksaan ultrasonografi
• Penipisan serviks: jika ketebalan seviks < 3 cm, dapat dipastikan akan terjadi persalinan
preterm.
• Sonografi serviks transperineal lebih disukai karena dapat menghindari manipulasi
intravagina
TATALAKSANA

• Akselerasi pematangan fungsi paru


• Terapi glukokortikoid, misalnya dengan betamethasone 12 mg im. 2 x selang 24 jam. Atau
dexamethasone 5 mg tiap 12 jam (im) sampai 4 dosis.
• Tokolitik
• Kalsium antagonis:
• Nifedipin 10 mg/oral  ↻2 - 3 kali/jam, dilanjutkan tiap 8 jam sampai kontraksi hilang.
• Obat B-mimetik: seperti terbutalin, ritrodin, isoksuprin, dan salbutamol
• Sulfas magnesikus dan antiprostaglandin (indometasin)
• Antibiotik
• Eritromisin 3 x 500 mg selama 3 hari.
• Ampisilin 3 x 500 mg selama 3 hari, atau dapat menggunakan antibiotika lain seperti
klindamisin.
PEMBAHASAN

• Pasien datang ke IGD RSUD Kardinah Tegal pada tanggal 27 Maret 2019 pukul 18.50
dengan keluhan kenceng-kenceng, nyeri ulu hati dan nyeri punggung bawah sejak kemarin.
Pasien juga mengeluhkan keluar lendir darah dari vagina sejak jam 10.00. Hari pertama
haid terakhir pasien tanggal 10-08-2018. Usia kehamilan pasien saat ini 32 minggu 6 hari.
Berdasarkan teori diketahui bahwa keluhan yang dirasakan pasien merupakan suatu
ancaman pada kehamilan dimana timbulnya kontraksi uterus, nyeri punggung bawah, nyeri
ulu hati, keluar lender darah dan usia kehamilan yang preterm mengarah pada partus
prematurus iminens. Pasien mengatakan kehamilannya yang sekarang merupakam
kehamilan ganda, dimana kehamilan ganda merupakan salah satu dari faktor resiko
terjadinya partus prematurus iminens.
• Lalu pada pemeriksaan fisik, didapatkan pada pemeriksaan leopold I didapatkan dua
bagian, yaitu bagian besar bulat dan lunak (bokong), besar dan keras (kepala). Leopold II,
teraba keras memanjang sebelah kiri (pungung sebelah kiri), keras memanjang sebelah
kanan (punggung sebelah kanan). Leopold III, teraba bulat keras dan melenting dan sulit
digerakkan (kepala), teraba bulat lunak (bokong). Leopold IV, bagian terendah janin belum
masuk PAP. Dan dari riwayat keluarga, adik dan paman pasien memiliki riwayat anak
kembar. Dari pemeriksaan leopold yang didapatkan dan riwayat gemeli pada keluarga
pasien membuktikan bahwa pasien mengalami kehamilan ganda atau gemelli. Hal ini
sesuai dengan definisi gemeli yaitu satu kehamilan dengan dua janin atau lebih.
• Saat di rawat pasien ini diberikan IVFD RL 8 tpm + bricasma 1 ampul,
dexamethasone 2x2 ampul, histolan 3x1. tatalaksana yang diberikan kepada pasien
sesuai, karena berdasarkan teori pengelolaan terhadap partus prematurus iminens
adalah pemberian tokolisis yaitu histolan dan bricasma yang berfungsi untuk
mengurangi kontraksi, lalu diberikan juga deksametason untuk akselerasi
pematangan paru janin karena usia kehamilan yang <35minggu.
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai