Anda di halaman 1dari 44

PRESENTASI KASUS

Abortus Imminens, Thalassemia

Oleh: dr. Farhan Ichsan


Pembimbing: dr. Mochamad Harmi Harun Sp. OG
Pendamping: dr. Yuvino Fawla Agu
IDENTITAS:
• Nama : Ny. A
• Jenis kelamin : Perempuan
• Umur/TL : 35 tahun / 24 Mei 1986
• Domisili : Bandung
• Tanggal MRS : 04 Desember 2021
ANAMNESIS:
 Keluhan utama : Perdarahan dari jalan lahir
 Riwayat penyakit sekarang :
Pasien datang IGD RS Advent Bandung dengan keluhan keluar darah dari jalan
lahir sejak hari Kamis tanggal 2/12/2021. Awalnya yang keluar hanya berupa flek,
kemudian terjadi perdarahan yang cukup banyak hingga mengganti pembalut 3-4x
sehari. Selain itu pasien juga mengeluhkan nyeri pada bagian bawah perut.
Kemudian pada hari Jumat sempat keluar gumpalan darah berwarna hitam. Mual
Muntah (-)
HPHT: 18/10/2021
HPL: 25/07/2021
Usia Kehamilan: 6 minggu 2 hari
Riwayat Menstruasi:
Tidak Teratur, rentang 25-28 hari, durasi sekitar 7 hari, ganti pembalut
sekitar 3-4x dalam 1 hari
Riwayat Pernikahan: 1x selama 8 tahun
Riwayat Obstetri:
1. Laki-Laki, Usia 7 tahun, Lahir SC, di Rumah Sakit Cirebon, BBL 2 kg
2. Abortus di usia 6-7 minggu
3. Abortus di usia 6-7 minggu
4. Kehamilan saat ini
• Riwayat ANC: 1x
• Riwayat KB: -
• RPD:
Hipertensi (-), DM (-), Asma (-), Thalassemia (+) Minor menurut pasien
terdeteksi saat usia sekitar 20 tahun.
• RPK: Thalasemia (+) Pada ibu pasien, Abortus (+) Pada ibu pasien saat
kehamilan ke 1,2, dan 4
• RPSosek: Pasien bekerja sebagai ibu rumah tangga, suami bekerja
sebagai, tinggal Bersama suami dan 1 anaknya. Pola makan 3x sehari
dengan nasi lauk pauk dan sayur mayur
• RPO: Rutin minum Asam folat 1x1
Pemeriksaan
PEMERIKSAAN FISIK: Fisik
• Keadaan Umum
• Kesadaran : E4 M6 V5 (compos mentis)
• Kesan sakit : Lemah
• Tanda Vital
• Tekanan Darah : 106/69
• Nadi : 106 x/menit, regular, isi cukup
• Pernafasan : 22 x/menit, regular
• Suhu : 36,5 oC
• SaO2 : 99%
• BB: 45 Kg
• TB: 152 Cm
 Kepala
Mata : CA -/- , SI -/-
Hidung : pernapasan cuping hidung (-) , sekret hidung (-/-)
Mulut : mukosa mulut basah, bibir tidak sianosis

 Leher : retraksi suprasternal (-), KGB tidak teraba membesar

 Cor
Inspeksi : iktus kordis tidak terlihat
Palpasi : iktus kordis teraba
Perkusi : batas jantung normal
Auskultasi : bunyi jantung murni, reguler, murmur (-)
 Pulmo
Inspeksi : Gerak napas tampak simetris, retraksi (-)
Palpasi : Gerak napas teraba simetris, vocal fremitus kanan=kiri
Auskultasi : VBS (+/+), ronchi (+/+), wheezing (-/-)

 Abdomen
Inspeksi : Datar, TFU Belum teraba
Auskultasi : bising usus (+) normal
Palpasi : supel, hepar dan lien tidak teraba, nyeri tekan (+) regio
hipogastrik

 Ekstremitas : akral hangat, CRT < 2 detik, sianosis (-)


Status Lokalis
• Pemeriksaan Leopold: Tidak dilakukan
• Pemeriksaan Genitalia Eksterna:
Mons Pubis : distribusi rambut merata, lesi (-)
Labia Mayor : massa (-), lesi (-), hiperemis (-)
Labia Minor : massa (-), lesi (-), hiperemis (-)
Introitus Vagina : darah (+), fluor albus (-)
• Pemeriksaan VT dan Inspekulo: Tidak dilakukan
04/12/2021

HASIL LAB WBC


Hemoglobin
7,670
8.2
/µl
g/dl
4.000-12.000
11,5-14,5
Hematocrit 24,0 % 33-43
Platelet 420.000 /µl 150.000-440.000
Basophyl 0 % 0-1
Eosinophyl 1 1-5
Neutrophyl 69 52-74
Lymphocyte 25 25-50
Monocyte 5 1-6
Lymph absolute 1918 /µl
NLR 2,76

MCV 71.2 fL 76-90


MCH 24.3 Pg 25-31
MCHC 34,2 g/dl 33-38
PT 16.6 sec 11-15
APTT 40.6 sec 25.6-35.2
USG Transvaginal
• VU Terisi cukup
• Tampak Kantong Gestasi berukuran 12 mm,
4w 2d, berada di intrauterine
• Tidak tampak massa di adnexa kanan dan
kiri
• Kesimpulan: Abortus Imminens
Penatalaksanaan IGD
• Rawat Inap
• Infus RL 18 tpm
• Konsul Sp.OG

Advis Sp.OG
• Cygest 1x400 mg/rectal
• Duvadilan + Proterin 1 amp in RL 500 cc at 18 tpm
• Asam Folat 1x5 mg

Advis Sp.Pd KHOM


• Transfusi PRC 1 kolf
FOLLOW UP PASIEN
Follow Up 05/12/2021 pukul 07.00
S : Perdarahan sudah berkurang, nyeri perut berkurang P:
• Infus RL (duvadilan proterin 1
O: amp in RL 500 cc) 18 tpm
compos mentis • Cygest 1x400 mg/rectal
TD: 101/79, HR:84x/m, RR:20x/m, S:36,7, SpO2 : 99% • Asam Folat 1x5 mg
Mata: CA+/+, SI-/-
Pulmo: retraksi dinding dada (-) VBS kanan=kiri , rh-/-, wh-/-
Abdomen : Datar, BU (+) normal, supel, h/l dbn, nyeri tekan suprapubic
(+)
Ekstremitas: Akral hangat, sianosis (-), capillary refill<2"

A : G4P1A3 UK 6 minggu dengan abortus imminens, Thalassemia


Lab 5/12/2021
• Hb 9.9 (12-16)
• Feritin 2348 (10-150)
FOLLOW UP PASIEN
Follow Up 06/12/2021 pukul 15.00
S : Perdarahan sudah berkurang, nyeri perut berkurang P:
• Infus RL (duvadilan proterin 1
O: amp in RL 500 cc) 18 tpm
compos mentis • Cygest 1x400 mg/rectal
TD: 110/81, HR:88x/m, RR:20x/m, S:36,5, SpO2 : 99% • Asam Folat 1x5 mg
Mata: CA+/+, SI-/-
Pulmo: retraksi dinding dada (-) VBS kanan=kiri , rh-/-, wh-/-
Abdomen : Datar, BU (+) normal, supel, h/l dbn, nyeri tekan suprapubic
(+)
Ekstremitas: Akral hangat, sianosis (-), capillary refill<2"

A : G4P1A3 UK 6 minggu dengan abortus imminens, Thalassemia


FOLLOW UP PASIEN
Follow Up 07/12/2021 pukul 08.00
S : Perdarahan sudah berkurang, nyeri perut berkurang P:
• BLPL
O: • Asam Folat 1x5 mg tab
compos mentis • Hystolan Tab 3x1/2 tab
TD: 101/79, HR:84x/m, RR:20x/m, S:36,7, SpO2 : 99%
Mata: CA+/+, SI-/-
Pulmo: retraksi dinding dada (-) VBS kanan=kiri , rh-/-, wh-/-
Abdomen : Datar, BU (+) normal, supel, h/l dbn, nyeri tekan suprapubic
(+)
Ekstremitas: Akral hangat, sianosis (-), capillary refill<2"

A : G4P1A3 UK 6 minggu dengan abortus imminens, Thalassemia


Abortus Imminens
DEFINISI
Pengeluaran hasil konsepsi dengan usia kehamilan kurang dari 20
minggu atau berat janin kurang dari 500 gram
Abortus dapat dibagi menjadi abortus spontan dan abortus provokatus.
EPIDEMIOLOGI
• Di Eropa, dilaporkan angka kejadian abortus berkisar antara 2-5%.
• Belum ada data epidemiologi terbaru di Indonesia namun berdasarkan
Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia 2002-2003 menunjukkan
bahwa abortus meningkat seiring peningkatan usia ibu. Wanita dengan
paritas 0-2 berisiko lebih tinggi untuk mengalami abortus dibandingkan
wanita dengan paritas 3 atau lebih.
• Di Indonesia, sebesar 11% mortalitas ibu terjadi akibat abortus.
Sedangkan di Amerika Serikat, mortalitas akibat abortus terjadi pada 4%.
Infeksi dan perdarahan masif menjadi penyebab mortalitas dan morbiditas
pada abortus.
• 80% abortus terjadi pada trimester pertama (<12 minggu usia kehamilan)
ETIOLOGI
• Abnormalitas Kromosom: Aneuploidy (Kelainan jumlah kromosom)
• Maternal Infection (TORCH, Chlamydia Trachomatis, dll)
• Defek Pada uterus: Unicornuate, Bicornuate, Uterus yang bersepta,
Inkompetensi Rahim dan Serviks akibat Tindakan bedah
• Malnutrisi Berat
• Immunologic Disorder: Ditemukannya Human Leukosit Antigen
• Trauma
FAKTOR RISIKO
• Usia tua > 40 tahun  Meningkatkan >30% risiko aneuploidi
• Gangguan Metabolik (DM, HT, Gangguan Ginjal, Obesitas, dll)
• Paparan radiasi, timbal, rokok, alcohol, obat-obatan (Anestesi, NSAID
dll)
• Faktor Plasenta (bentuk/letak)
Patofisiologi
• Mekanisme awal terjadinya abortus adalah lepasnya sebagian atau
seluruh bagian embrio akibat adanya perdarahan minimal pada
desidua. Kegagalan fungsi plasenta yang terjadi akibat perdarahan
subdesidua tersebut menyebabkan terjadinya kontraksi uterus dan
mengawali adanya proses abortus.
KLASIFIKASI
• Abortus Imminens
• Abortus Insipiens
• Abortus Inkomplit
• Abortus Komplit
• Missed Abortion
• Abortus Habitualis: Abortus Spontan yang terjadi >3x berturut turut
• Abortus Septik: Dengan tanda infeksi
• Abortus Provokatus: Terapeutik, Kriminalis
KLASIFIKASI
DIAGNOSIS-ANAMNESIS
• Perdarahan pervaginam mungkin disertai keluarnya jaringan hasil
konsepsi
• Rasa mulas/nyeri pada daerah di atas symphysis
• Lemas
DIAGNOSIS- PEMERIKSAAN FISIK
• Inspeksi Vulva: Tampak perdarahan pervaginam
• Inspekulo: Perdarahan dari Cavum uteri, Menilai Ostium
terbuka/tertutup, Ada/tidaknya jaringan keluar dari ostium,
• Pemeriksaan dalam: Portio masih terbuka/tertutup, teraba
jaringan/tidak dalam cavum uteri, besar uterus sesuai/lebih kecil dari
usia kehamilan
DIAGNOSIS BANDING
• Mola Hidatidosa
• Kehamilan Ektopik Terganggu
PEMERIKSAAN PENUNJANG
• Hematologi rutin  Anemia, Leukositosis
• USG Kehamilan ( Transvaginal/Transabdominal)
• Pregnancy Test
TATALAKSANA UMUM
• Terapi Suportif, Analgetik bila perlu
• Abortus Imminens: Monitoring ketat, Total Bedrest
• Abortus Insipiens/Inkomplit: Evakuasi Janin (Kuretase, atau dengan
medikamentosa seperti oksitosin)
• Abortus Komplit: Konservatif, Tatalaksana Simptomatik
• Abortus Septic: Antibiotik broad spectrum, Evakuasi uterus, Terapi
suportif (Pemberian infus,
PROGNOSIS

Prognosis umumnya bonam,


Thalassemia
DEFINISI
Penyakit hemolitik herediter yang disebabkan gangguan sintesis
hemoglobin (Hb), khususnya rantai globin, yang diturunkan secara
genetik.
Ditandai dengan menurunnya atau tidak adanya sintesis salah satu
rantai alfa, beta, atau rantai globin
EPIDEMIOLOGI
• Penyakit hemolitik herediter dengan prevalensi dan insidensi paling tinggi
di seluruh dunia
• Ratusan ribu anak meninggal setiap tahunnya karena thalassemia
• Prevalensi terbanyak: Pada daerah Sabuk thalassemia (Mediterania,
Timur tengah, Asia Selatan dan tenggara, Semenanjung Cina, Kepulauan
Pasifik)
• Sekitar 7% populasi global merupakan Carrier Thalassemia Beta
• Pada populasi Asia Tenggara dilaporkan bahwa frekuensi karier
Hemoglobinopati dan Talasemia adalah 45,5 % dengan 1,34 anak dari
1000 kelahiran terlahir dengan kondisi klinis.
Patofisiologi
• Patogenesis kelainan Talasemia terjadi akibat dari ketiadaan atau
berkurangnya rantai globin penyusun struktur hemoglobin, protein
yang bertugas sebagai alat transport oksigen dalam tubuh.
KLASIFIKASI
• Klasifikasi Klinis
• Thalassemia Mayor (Paling berat, butuh transfusi kontinyu seumur hidup)
• Thalassemia Intermediate( Lebih ringan dari mayor, tidak rutin transfusi)
• Thalassemia Minor (Pembawa sifat/Carrier, tidak menunjukkan gejala klinis)
• Klasifikasi Genetik dan dasar molekuler
• Thalassemia Alfa
• Thalassemia Beta
DIAGNOSIS-ANAMNESIS
• Pucat kronik sejak kecil (Usia 6 bulan)
• Riwayat Transfusi berulang
• Riwayat keluarga dengan thalassemia dan transfusi berulang
• Perut Buncit (Tidak selalu)
• Riwayat tumbuh kembang dan pubertas terlambat
DIAGNOSIS- PEMERIKSAAN FISIK
• Konjungtiva Anemis
• Sklera Ikterik (tidak selalu)
• Facies Cooley (dahi menonjol, mata menyipit, jarak kedua mata lebar,
Maksila hipertrofi, maloklusi gigi)
• Hepatosplenomegali (Tidak selalu)
• Gagal Tumbuh (Gizi kurang, perawakan pendek)
• Hiperpigmentasi kulit (Timbunan besi berlebihan)
DIAGNOSIS BANDING
• Anemia Defisiensi Besi
PEMERIKSAAN PENUNJANG
• Hematologi Lengkap  Anemia, MCV MCH < (Mikrositik Hipokromik),
Jumlah retikulosit meningkat, Index Mentzer Rasio MCV/RBC > 13,
Index RDW < 220.
• Gambaran Darah tepi (Anisositosis, Poikilositosis (Fragmentosit dan
tear drop) Basophillic stippling, badan pappenheimer, sel target,
mikrositik hipokromik
• Hb Elektroforesis
TATALAKSANA UMUM
• Terapi suportif (Transfusi darah adekuat, Pemberian kelasi besi,
Suplementasi nutrisi antioksidan, Splenektomi, Vaksinasi, Dukungan
psikososial)
• Terapi definitive (Bone marrow transplantation, Terapi gen
PROGNOSIS

Prognosis bergantung pada jenis thalassemia yang diidap oleh pasien


TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai