Riwayat Haid
•Menarche : 12 tahun
•Lama menstruasi : 7 hari
•Siklus menstruasi : 28 hari
ANAMNESIS
Riwayat Obstetrik
• Hamil I : laki-laki, 6 tahun, 3400 gr, spontan, bidan
• Hamil II : hamil sekarang
• HPHT : 5 Januari 2016
• HPL : 12 Oktober 2016
• UK : 39 minggu
Riwayat Perkawinan
• Menikah 1 kali.Telah menikah selama 8 tahun.
Riwayat Fertilitas
• Riwayat fertilitas dinilai baik
Riwayat KB
• Pernah menggunakan KB suntik sejak 4 tahun yang lalu kemudian berhenti 2 tahun yang
lalu.
PEMERIKSAAN FISIK
Status generalis
Keadaan Umum: Baik, CM, gizi kesan
cukup
Tanda vital
Tek. Darah : 170/100 mmHg
Frek. Napas : 20x/menit
Nadi : 80 x/menit
Suhu : 36,50 C
PEMERIKSAAN FISIK
Konjungtiva pucat (-/-)
Cor/pulmo dbn Sklera Ikterik (-/-)
Abdomen :
Supel, NT (-), teraba janin tunggal, intra
uterin, memanjang, puki, preskep, kepala
sudah masuk panggul < 2/3 bagian, HIS(+)
3x/10’/30”, DJJ (+) 142x ireguler, TFU 32 cm
~ TBJ 3100 gram
genital:
VT: v/u tenang, dinding vagina dbn, portio lunak
mendatar, diameter: 8 cm, eff 75% , preskep,
kepala di Hodge III KK dan penunjuk sudah dapat
dinilai, UUK pukul 11 AK (-) keruh, STLD (+)
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Laboratorium Darah (4 Oktober 2016)
Hematologi Kimia Klinik Elektrolit
Hb : 12,0 g/Dl GDS : 99 mg/dl Natrium darah : 133 mmol/L
Hct : 37 % SGOT: 12 u/l Kalium darah : 3,3 mmol/L
AL : 18,9 x103/uL (↑) SGPT : 11 u/l Klorida darah : 105 mmol/L (↑)
AT : 319 x103/uL Creatinine: 0,5 mg/dl (↓)
AE : 5,23 x103/uL (↑) Ureum : 17 mg/dl
LDH : 338 u/l (↑) Serologi:
Homeostasis Albumin : 3,7 g/dL HBsAg : non reaktif
PT : 12,3 detik HIV rapid : non reaktif
APTT : 39,1 detik Urinalisi
INR : 0,970 Protein : +2
PEMERIKSAAN PENUNJANG
USG (4 Oktober 2016)
Tampak janin tunggal IU, preskep, DJJ (+)
FB: BPD: 9,13, AC: 34,42, FL: 6,58, EFW: 3119 gram
Placenta insersi di corpus grade III
Air ketuban kesan cukup
Tak tampak jelas kelainan kongenital mayor
Kesan janin saat ini dalam keadaan baik
KESIMPULAN
Teori genetik
Teori inflamasi
PATOFISIOLOGI
Penurunan kadar
angiotensin II dan Hipovolemia
peningkatan
kepekaan vaskuler
intravaskuler
Vasokonstriksi
pembuluh
darah
FAKTOR RESIKO
PASANGAN
MATERNAL
kromosom 20 th yang pernah
• Mola hidatidosa • Ras kulit hitam menikahi wanita
• Hidrops fetalis • Riw preeklamsia yang kemudian
pada kehamilan hamil dan
• Kehamilan ganda
sebelumnya mengalami
• Donor oosit atau preeklamsia
inseminasi donor • Kondisi medis
khusus: DM, HT • Pemaparan
• Anomali struktur terbatas terhadap
kongenital kronik, Obesitas,
penyakit ginjal, sperma
• ISK • Primipaternity
trombofilia
• Stress
• Antibodi
antifosfolipid
syndrome
KLASIFIKASI
KLASIFIKASI
KLASIFIKASI
TATALAKSANA
SIKAP TERHADAP KEHAMILAN
PERAWATAN AKTIF TERMINASI KEHAMILAN
•HELLP syndrome
Perdarahan otak
Gagal ginjal
Hipoalbuminemia
Ablatio retina
Edema paru
Solusio plasenta
ANALISIS KASUS
ANALISIS KASUS
Kala I persalinan dimulai sejak terjadinya kontraksi uterus yang teratur dan meningkat
(frekuensi dan kekuatannya) hingga serviks membuka lengkap (Depkes, 2009).
Pada pasien ini sudah dirasakan his 3x dalam 10 menit selama 30 detik yang teratur,
juga dari pemeriksaan VT diketahui pembukaan serviks 8 cm → masuk kala I fase aktif
Analisa Kasus
Pada pasien ini usia kehamilan 39 minggu dengan TBJ 3100, sehingga
pada pasien ini termasuk hamil aterm
Analisa Kasus
Pemeriksaan Fisik
Anamnesis
Pemeriksaan
Penunjang
Nyeri sedang hingga berat sering terjadi pada 48 jam setelah tindakan SC. Tujuan
pemberian analgesik setelah operasi adalah untuk memberikan kenyamanan
pada pasien, menghambat impuls nosiseptif, dan menumpulkan respon
neuroendokrin terhadap nyeri sehingga akan meningkatkan pengembalian fungsi
normal. Selain itu, analgesik diberikan karena mobilisasi dini merupakan faktor kunci
dalam mencegah terjadinya tromboemboli yang meningkat selama kehamilan
dan juga agar pasien pasien dapat merawat serta memberikan ASI terhadap
bayinya secara efektif (Ismail, 2012).
ANALISIS KASUS
Tujuan pemberian vitamin C setelah operasi adalah untuk mempercepat
terjadinya penyembuhan luka bekas operasi karena vitamin C berperan
sebagai ko-faktor dalam pembentukan kolagen oleh beberapa enzim
(Fukushima & Yamazaki, 2010).
ANALISA KASUS