Anda di halaman 1dari 45

KEHAMILAN EKTOPIK

dr. Ade Novita


INTERNSIP RS SEMEN GRESIK

PEMBIMBING : dr. MAKSUM SpOG


IDENTITAS

Nama : Ny. NA
Umur : 29 tahun (Lahir 08/09/1888)
Jenis kelamin : Perempuan
Alamat : Jl. Mangga No 408 Karangsari
Sukorejo Blitar
Tanggal MRS : 20 Juni 2018 pkl 09.11
Tanggal KRS : 23 Maret 2017 pkl 12.00
No. RM : 402868
ANAMNESIS

Keluhan
• Nyeri perut bawah
Utama

• Pasien hamil anak ke 2, usia kehamilan 6


Riwayat bulan, mengeluhkan nyeri perut bawah sejak
Penyakit tadi pagi.
Sekarang • Flek (-), darah (+)
• ANC di RS mitra keluarga kenjemi,
ANAMNESIS

RIWAYAT PENYAKIT DAHULU:

• Riwayat keguguran pada tahun 2017


• Hipertensi disangkal
• DM disangkal
• Asma disangkal
• Hepatitis disangkal
PEMERIKSAAN FISIK UGD

Tanggal 20 Juli 2017 pukul 09.11


 Keadaan umum : Tampak Lemah
 Kesadaran : Compos mentis
 GCS : 4,5,6
 Tanda Vital
- TD : 90/60 mmHg
- Suhu : 36,2 °C
- Nadi : 96 x/ menit, reguler
- Pernapasan : 20x/ menit
- BB : 52 kg
- TB : 158 cm
Kepala & Leher Anemia (-), Ikterus (-), Cyanosis (-), Dyspneu (-)

• Jantung : S1 S2 tunggal, murmur -, gallop –


Thoraks • Paru: vesikuler +/+ Rhonki - / - Wheezing: - / -

• Bising usus (+) normal, soepel


• TFU tidak teraba
Abdomen • nyeri tekan + (pada perut bawah )

Ekstremitas • Akral Hangat, edema –

• fluksus –
Genitalia • VT tidak dilakukan
DIAGNOSA AWAL

Kehamilan ektopik G3P1A1 umur


kehamilan 24-25 minggu
TERAPI IGD
• MRS dengan dr Maksum SpOG
– Diet : puasa
– Infus RL 14 tpm
– Evaluasi USG besok pagi
– Lab HLPT dan HbsAg ( HLPT di ulang 6 jam
kemudian)
Hematologi 20/6/18 Nilai normal

Hb 9,3 11,5-16,5 g/dL


Eritrosit 3,22 4-5 juta/uL

Leukosit 21,81 4-11 ribu/uL

Basofil 0,0 0-1 %


Eosinofil 0,00 0-1 %

netrofil 20,59 50-70 %

Limfosit 0,65 25-33%

Monosit 0,56 3-8 %

Hematokrit 26,0 37-43%

Trombosit 267 150-400 ribu/uL

MCV 80,7 82-92 fl


MCH 28,9 27-31 pg
MCHC 35,8 32-37 %
HbsAg Non reaktif
Golongan darah “A” Rhesus (+)
Pemeriksaan
21/3/2017 di lantai III
– S : nyeri perut bawah (+)
– O:
• KU: tampak sakit sedang
• TD : 120/80 mmHg
• N : 80 kali/menit reguler
• S : 36,5 o C
• K/L : a- c- i- d-
• Thoraks : BJ I dan II normal, M-, G-.BND vesikuler, rh-/- wh-/-
• Abdomen : TFU tidak teraba, NT + perut bawah
• Genitalia : fluksus –
• USG oleh dr maksum SpOG :
— uterus baik, cairan bebas (+), bekuan (+)
– A : KET
– P:
• pro laparotomi
• Puasa
• infus RL 14 tpm
• Inj ceftriaxone 2 x 1 gr
LAPAROTOMI
21/3/2017
• Operator dr Maksum SpOG
• Anestesi : dr Lukman SpAn
• Regional anestesi
• 08.55-09.55
• Laporan operasi :
– Kehamilan berasal dari saluran telur kanan
yang pecah
– Perdarahan didalam perut ± 600 cc
Hematologi 20/3/17 21/3/17 21/3/17 Nilai normal
07.44 12.09
Hb 9,1 8,3 8,7 11,5-16,5 g/dL
Eritrosit 3,87 3,33 3,49 4-5 juta/uL

Leukosit 3,64 10,97 18,36 4-11 ribu/uL

Basofil 0 0,1 0,1 0-1 %


Eosinofil 0,6 0,8 0,1 0-1 %

netrofil 80,2 70,8 87,6 50-70 %

Limfosit 15,1 23,7 9,5 25-33%

Monosit 4,1 4,6 2,7 3-8 %

Hematokrit 28,5 26,4 27,9 37-43%

Trombosit 281 253 263 150-400 ribu/uL

MCV 79,3 78,2 82-92 fl


MCH 24,9 24,9 27-31 pg
MCHC 31,4 24,9 32-37 %
HbsAg Non reaktif
Golongan darah “O” Rhesus (+)
Pemeriksaan
• 21/3/2017 Post op di lantai 3 (sore)
– S : nyeri luka bekas operasi
– O:
• KU: tampak sakit sedang
• TD : 120/80 mmHg
• N : 88 kali/menit reguler
• S : 36,7 o C
• K/L : a- c- i- d-
• Thoraks : BJ I dan II normal, M-, G-.BND vesikuler, rh-/- wh-/-
• Abdomen : nyeri didaerah sekitar operasi
• Genitalia : fluksus –
– A : Post Op laparotomi
– P:
• Mobilisasi
• infus RL 14 tpm
• inj ceftriaxone 2 x 1 gr
• Inj ketorolac ekstra
Pemeriksaan
• 22/3/2017 Post op di lantai 3
– S: -
– O:
• KU: tampak sakit sedang
• TD : 110/70 mmHg
• N : 82 kali/menit reguler
• S : 37,2 o C
• K/L : a- c- i- d-
• Thoraks : BJ I dan II normal, M-, G-.BND vesikuler, rh-/- wh-/-
• Abdomen : nyeri didaerah sekitar operasi
• Genitalia : fluksus –
– A : Post laparotomi hari 1
– P:
• infus RL 14 tpm
• ciprofloxacin 500mg (2x1) PO
• As. Mefenamat 500 mg (3x1) PO
Pemeriksaan
• 23/3/2017 Post op di lantai 3
– S: -
– O:
• KU: tampak sakit sedang
• TD : 100/70 mmHg
• N : 86 kali/menit reguler
• S : 36 o C
• K/L : a- c- i- d-
• Thoraks : BJ I dan II normal, M-, G-.BND vesikuler, rh-/- wh-/-
• Abdomen : nyeri didaerah sekitar operasi
• Genitalia : fluksus –
– A : Post laparotomi hari 2
– P:
• infus RL 14 tpm
• Ganti verban
• ciprofloxacin 500mg (2x1) PO
• As. Mefenamat 500 mg (3x1) PO
TINJAUAN PUSTAKA
DEFINISI KEHAMILAN EKTOPIK

Kehamilan adalah kehamilan yang terjadi di luar rahim (uterus)


ektopik

Hampir 95% kehamilan ektopik terjadi di berbagai segmen


tuba Faloppii, dengan 5% sisanya terdapat di ovarium, rongga
peritoneum atau di dalam serviks

Apabila terjadi ruptur di lokasi kehamilan, maka akan terjadi


keadaan perdarahan masif dan nyeri abdomen akut yg
disebut kehamilan ektopik terganggu
Epidemiologi

Prevalensi kehamilan ektopik adalah 1 dari 40 kehamilan atau


diperkirakan terjadi pada 25 dari 1000 kehamilan

Kejadian kehamilan ektopik 85-90% ditemukan pada wanita


multigravida

•Angka kematian akibat kehamilan ektopik di Amerika lebih banyak


ditemukan pada wanita kulit hitam dibandingkan wanita kulit putih

•Usia di atas 40 tahun memiliki risiko sebesar 2.9 kali untuk mengalami
kehamilan ektopik
Faktor Tuba

a.Faktor
Faktor Lain abnormalitas
dari zigot
Faktor
Resiko

Faktor a.Faktor
Hormonal ovarium
Jenis jenis kehamilan ektopik

Sites of implantation of 1800 ectopic pregnancies from a 10-year population-


based study
TRIAS KEHAMILAN EKTOPIK

amenorhea

Abnormal
Abdominal pain
vaginal bleeding
DIAGNOSIS BANDING

Abortus
Acute salpingitis Ruptur kista ovarium
iminens/insipien/inkomplit

Torsia kista ovarium Endometriosis Appendicitis

gastroenteritis
Penegakan Diagnosis
 Anamnesa  Pemeriksaan khusus
 Amenorrhea melalui vagina
 Gejala atau tanda  Nyeri goyang portio
kehamilan muda  Penunjang diagnostik
 Nyeri perut kanan/kiri  Urine B-hCG (+)
bawah
 Kuldosentesis (darah
 Ada/tidak perdarahan pada kavum douglasi)
pervaginam
 USG
 Pemeriksaan fisik  Diagnosis pasti dengan
 Keadaan umum dan laparotomi
tanda vital dapat baik
sampai buruk
 Ada tanda akut
abdomen
Penatalaksanaan
• A. Tatalaksana Umum
• • Restorasi cairan tubuh dengan cairan kristaloid NaCl 0,9% atau Ringer
Laktat (500 mL dalam 15 menit pertama) atau 2 L dalam 2 jam pertama.
• • Segera rujuk ke rumah sakit.
• B. Tatalaksana Khusus
• • Segera uji silang darah dan persiapan laparotomi
• • Saat laparotomi, lakukan eksplorasi kedua ovarium dan tuba fallopii:
• • Jika terjadi kerusakan berat pada tuba, lakukan salpingektomi (eksisi
bagian tuba yang mengandung hasil konsepsi)
• • Jika terjadi kerusakan ringan pada tuba, usahakan melakukan
salpingostomi untuk mempertahankan tuba (hasil konsepsi dikeluarkan,
tuba dipertahankan)
• • Sebelum memulangkan pasien, berikan konseling untuk penggunaan
kontrasepsi. Jadwalkan kunjungan ulang setelah 4 minggu. Atasi anemia
dengan pemberian tablet besi sulfas ferosus 60 mg/hari.
HEMOPERITONEUM

Techniques to identify hemoperitoneum. A. Transvaginal sonography of an anechoic fluid collection (arrow)


in the retrouterine cul-de-sac. B. Culdocentesis: with a 16- to 18-gauge spinal needle attached to a syringe,
the cul-de-sac is entered through the posterior vaginal fornix as upward traction is applied to the cervix with
a tenaculum.
USG KEHAMILAN EKTOPIK
Ultrasound showing uterus and tubal pregnancy :

Uterus outlined in red, uterine lining in green, tubal ectopic pregnancy yellow. Fluid in uterus at
blue circle - sometimes called a "pseudosac" - looks like an early pregnancy sac, but is not
(usually a small blood collection).
Ultrasound showing uterus and tubal pregnancy :

Same case as above. Detailed Same picture with tubal


close-up of ectopic ectopic pregnancy circled in
pregnancy. red, 4.5 mm fetal pole (between
cursors) in green, pregnancy
yolk sac blue.
2 *2 cm of G.sac (left isthumus)
LAPARATOMI
SALPINGEKTOMI
OPERASI LAPAROSKOPI
Pengobatan : injeksi
METHOTREXATE
 anti neoplastic drug → antagonis folic
acid→ menghambat proliferasi trofoblast
 keberhasilan pemberian methotrexate
cukup baik bila :
1. gestasi <6 minggu
2. massa di tuba diameternya <3,5 cm
3. fetus meninggal
4. kadar B-hCG <15,000 mIU/ml
METHOTREXATE
• Kriteria pemberian methotrexate :
1. Penurunan serial kadar β-hCG
2. Kehamilan tuba
3. Keadaan umum baik (hemodinamik stabil )
4. Ukuran kantong kehamilan < 3.5 cm
ALGORITMA DIAGNOSIS
One suggested algorithm for evaluation of a woman with a suspected ectopic pregnancy. aExpectant management, D&C, or
medical regimens are suitable options. bSerial serum β-hCG levels may be appropriate if a normal uterine pregnancy or if
completed abortion is suspected clinically. β-hCG = beta human chorionic gonadotropin; D&C = dilatation and curettage;
IUP = intrauterine pregnancy; TVS = transvaginal sonography. (Modified from Gala, 2012.)
PROGNOSIS
60% pasca kehamilan ektopik akan
mengalami kehamilan berikutnya dengan
resiko berulangnya kejadian sebesar 10%
(pada wanita normal 1%)
DAFTAR PUSTAKA
• WILLIAMS OBSTRETICS AND
GYNACECOLOGY 23RD EDITION
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai