Anda di halaman 1dari 39

LAPORAN KASUS

MIOMA UTERI

Oleh:
Ma’watul Jannah, S.Ked
19360117

Preseptor:
dr. Bambang Kurniawan, Sp.OG
LAPORAN KASUS
Identitas Pasien

 Nama : Ny. Y

 Med.Rec/Reg : 091668

 Umur : 31 Tahun

 Suku bangsa : Indonesia

 Agama : Islam

 Pendidikan : SMA

 Pekerjaan : IRT

 Alamat : kemiling, Bandar Lampung

 MRS : 02 Desember 2019 pukul 15.00 WIB (Poli Klinik), 17.00 (VK)
Anamnesis
 Keluhan Utama :
Nyeri perut bagian bawah.
.

 Keluhan Tambahan :
Os mengeluhkan perut sakit setiap datang bulan, mual muntah (+),
pusing (+), demam (-).
.
 Riwayat Perjalanan Penyakit :
Pasien datang ke poliklinik RSPBA dengan nyeri perut bagian bawah sejak
9 tahun yang lalu. Pasien juga mengeluh setiap dating bulan nyeri perut
yang hebat, mual muntah (+) pusing (+) demam (+). Pasien tidak
merasakan trauma, pasien juga tidak ada riwayat demam tinggi dan
alergi selama ini riwayat minum alkohol dan merokok juga disangkal
riwayat memelihara binatang peliharaan disangkal, riwayat makan
makanan setengah matang / panggang disangkal, riwayat keputihan (+),
Riwayat minum obat-obatan lama juga disangkal.

Pasien tidak merasakan trauma, pasien juga tidak ada riwayat demam
tinggi dan alergi selama ini riwayat minum alkohol dan merokok juga
disangkal, riwayat memelihara binatang peliharaan disangkal, riwayat
makan makanan setengah matang / panggang disangkal, riwayat
keputihan (+), Riwayat minum obat-obatan lama juga disangkal.
 Riwayat Perkawinan
Pasien mengaku menikah 1 kali, lamanya perkawinan 9 tahun, usia
saat menikah 22 tahun.
 Riwayat Reproduksi
Riwayat menarche usia 15 tahun, siklus teratur, lama siklus 28 hari,
lama haid 8 hari, ganti pembalut sebanyak 3x perhari, dismenorhoe (+)
 Riwayat Persalinan

1. 2014/aterm/spontan/nakes/laki-laki/3000gr/49cm/hidup

2. 2017/aterm/SC/nakes/perempuan/3000gr/49cm/Hidup
 Riwayat KB :

Pasien mengaku tidak memakai KB


 Riwayat Operasi
Os. belum pernah operasi sebelumnya
 Riwayat Penyakit Dahulu
Pasien mengaku tidak memiliki riwayat penyakit dahulu.

 Riwayat Penyakit Keluarga


Pasien tidak memiliki riwayat penyakit keluarga.

 Riwayat Alergi
Pasien mengatakan tidak mempunyai alergi obat-obatan
dan makanan.

 Riwayat Operasi
Pasien mengaku pernah melakukan operasi SC.
 Riwayat Gizi / Sosioekonomi
Cukup
Pemeriksaan Fisik
Status Generalis

 Kadaan umum : tampak sakit sedang


 Kesadaran : CM
 Tekanan darah : 130/80 mmHg
 Respirasi : 22 x/mnt
 Nadi : 87 x/mnt
 Suhu : 36,3oC
 Berat Badan : 50 kg
 Tinggi Badan : 154 cm
Kepala :

 Normochepali
 Warna rambut hitam, Rontok (-)
 Telinga : simetris, keluar cairan (-)
 Mata : simetris, konjungtiva anemis -/-, sklera ikterik -/-
Leher :

 Pembesaran KGB (-)


 Pembesaran tiroid (-)
 Deviasi trakea (-)
 JVP (-)
Thorax

 Inspeksi : bentuk normal, Napas tertinggal, Retraksi, Bekas luka (-), Puting
susu menonjol dan simetris

 Palpasi : vokal fremitus normal


 Perkusi : kedua lapang paru sonor
 Auskultasi /: kedua lapang paru vesikuler
Abdomen

 Bekas luka (+)


 Bising usus (-)
 Linea nigra (+)
Genitalia : Normal

Ekstremitas

 Pucat anemis (-)


 Edema (-)
 Sianosis (-)
Status ginekologi

 Inspeksi : Terdapat perdarahan pervaginam


 Palpasi : Tidak terdapat nyeri tekan, teraba massa,padat.
Status Obstetri

 Pasien pertamakali menstruasi pada usia 15 tahun, siklus menstruasi teratur,


lamanya menstruasi kurang lebih 8 hari yang disertai nyeri selama menstruasi.
Pasien telah menikah 1 kali dan sudah memiliki 2 anak , dimana anak pertamanya
usia 5 tahun, dan anak keduanya berusia 2 tahun. Pasien belum pernah
menggunakan alat atau metode kontrasepsi apapun sebelumnya.

 Pemeriksaan Dalam : tidak dilakukan


 Laboratorium pre op (DL, HbsAg) 02/12/2019 (16.25 WIB)
 Hb : 10,4 Hitung Jenis Leukosit

 Leukosit : 6700 Basofil : 0%

 Eritrosit : 4,8 Eosinofil : 0%

 Hematokrit : 31 Batang : 1%

 Trombosit : 354.000 Segmen : 48%

 MCV : 70 Limfosit : 41%

 MCH : 22 Monosit : 10%

 MCHC : 31 HbsAg : non reaktif (-)

 CT : 14 GDS : -

 BT : 4
 Laboratorium post op (DL, HbsAg) 03/12/2019 (22.53 WIB)
 Hb : 10,0 Hitung Jenis Leukosit

 Leukosit :14600 Basofil : 0%

 Eritrosit : 4,6 Eosinofil : 0%

 Hematokrit : 30 Batang : 1%

 Trombosit : 259.000 Segmen : 79%

 MCV : 70 Limfosit : 17%

 MCH : 21 Monosit : 3%

 MCHC : 31 HbsAg : non reaktif (-)

 CT : 14 GDS : -

 BT : 4
 USG : terdapat mioma
Diagnosa

Mioma Uteri

Terapi

 Cek darah lengkap


 Observasi ttv, GCS, kesadaran.
 Observasi keluhan
 IVFD RL gtt xx tpm
 Inj. Ceftriaxone pre op
 Pasang d/c pre op
 Observasi 6 jam
Laporan Operasi

 Operator : dr. Bambang Kurniawan Sp.Og

 Ruang : OK (2)

 Persiapan pasien
 Tindakan anastesi spinal
 Dilakukan aseptik dan antiseptic dengan alcohol +povidon iodin dan
pemasangan duk steril kecuali daerah operasi

 Dilakukan insisi transversal pfanesteil kurang lebih 2 jari diatas syimpisis


pubis
Lanjutan..
- Dilakukan insisi pada lapisan abdomen

- Dilakukan eksplorasi pada uterus

- Ditemukan mioma uteri berwarna kemerahan, ukuran panjang 11 cm, dan lebar 7

cm. konsistensi padat

- Melakukan histerektomi control blodding dengan menggunakan benang PGA no 1

- Dilakukan penjahitan pada plica vesiko uterine dengan benang plain no 20

- Dilakukan penjahitan pada peritoneum dan otot dengan menggunakan benang


plain no 20.
Lanjutan…
- Dilakukan penjahitan pada peritoneum fascia otot, subcutis, dan cutis secara
menjelujur dengan menggunakan benang plain no 2

- Oprasi selesai.

Diagnosa Akhir:

Post Histerektomi supra vaginal + sos a/i Mioma Uteri

Prognosis:

Dubia ad bonam
Follow Up
Hari/Tanggal Waktu Pemeriksaan Tindakan

Senin, 02 17.00 Pasien masuk dari poli - Cek darah lengkap,


Desenber 2019 pukul 17.00 - IVFD RL xx tpm
S : Os dateng dengan - Inj. Ceftriaxone pre op
keluhan perut sakit - Pasang d/c pre op
setiap datang bulan,
mual muntah (+) pusing
(+), demam (-)

O:
- KU : baik, CM
- TD : 130/80 mmHg
- RR : 21x/mnt
- N : 78 x/mnt
- T : 36,5 C
- Berat Badan : 50 kg
- Tinggi Badan : 154 cm
A : Mioma Uteri
Selasa, 03 06 S : Kadang perut - IVFD RL xx tpm
Desember 2019 .0 terasa nyeri - Inj. Ceftriaxone pre
0 O: op
- TD : 160/100mmHg - Pasang d/c pre op
- RR : 22x/mnt
- N : 70 x/mnt
- T : 36,8 C
A: Mioma uteri

Rabu, 04 06 S : Nyeri luka post OP - IVFD RL gtt xx Tpm


Desember 2019 .0 hilang timbul, mual (+) - Ceftriaxon 3x1 gr/iv
0 pusing (+) - Pronalges sup 3x1

O:
- TD : 180/100 mmHg
- RR : 22 x/mnt
- N : 84 x/mnt
- T : 36,5 C
- Hb: 10
- Leukosit: 14600
A : Post Histerektomi
supra vaginal + sos a/i
Mioma Uteri
Kamis, 05 0 S : Nyeri luka post OP - Cefadroxil 3x1
Desember 2019 6. (+) - Asam mefenamat 3x1
0 - Inbion 1x1
0 O:
- TD : 140/90 mmHg
- RR : 24 x/mnt
- N : 81 x/mnt
- T : 36,4 C
A : Post Histerektomi
supra vaginal + sos a/i
Mioma Uteri
Permasalahan

1. Apakah diagnosis pada pasien ini sudah tepat?

2. Apakah penatalaksanaan pada pasien ini sudah tepat?

Analisis Kasus

1. Apakah diagnosis pada pasien ini sudah tepat?

Pada kasus ini wanita, 31 tahun dengan diagnosa Mioma uteri. Dalam kasus ini,
diagnosis Mioma Uteri ditegakkan berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik dan
pemeriksaan penunjang yang disesuaikan dengan literatur.

Dari anamnesis didapatkan bahwa pasien dengan Mioma Uteri datang ke poliklinik
RSPBA dengan keluhan nyeri perut bagian bawah sejak 9 tahun yang lalu, pasien juga
mengeluhkan setiap dateng bulan nyeri perut yang hebat, mual muntah (+) pusing (+),
demam (-).
ANALISA KASUS
Pada kasus ini wanita, 31 tahun dengan diagnosa Mioma uteri. Dalam kasus ini,
diagnosis Mioma Uteri ditegakkan berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik
dan pemeriksaan penunjang yang disesuaikan dengan literatur.

Dari anamnesis :
Didapatkan bahwa pasien dengan Mioma Uteri datang ke poliklinik RSPBA dengan
keluhan nyeri perut bagian bawah sejak 9 tahun yang lalu, pasien juga
mengeluhkan setiap dateng bulan nyeri perut yang hebat, mual muntah (+) pusing
(+), demam (-).
Trauma
Infeksi
Alergi
kebiasaan minum alkohol
Merokok
minum obat- obatan lama
binatang peliharaan

Pada pemeriksaan fisik


yaitu pemeriksaan ginekologi, pada inspeksi didapatka perdarahan
pervaginam, dan palpasi tidak terdapat nyrti tekan, teraba massa,
immobile.
Pada pemeriksaan laboratorium, hanya didapatkan pemeriksaan darah lengkap
dalam batas normal. Pada pemeriksaan USG, ditemukan massa diuterus (Mioma
Uteri) disertai dengan deskripsi yang menjadi dasar diagnosis Mioma Uteri. sehingga
dapat ditegakkan diagnosis Mioma Uteri dengan pasti

Penyebab yang pasti mioma uteri pada saat ini belum diketahui. Stimulasi estrogen
diduga sangat berperan untuk terjadinya mioma uteri, jarang ditemukan sebelum
usia pubertas dan hanya bermanifestasi selama usia reproduktif.
Apakah penatalaksanaan pada pasien ini sudah tepat?
Penatalaksanaan pada pasien ini sesuai dengan literatur, yaitu diberikan
Ceftriaxon. Ceftriaxon adalah antibiotik dengan fungsi untuk mengobati berbagai
macam infeksi bakteri. Ceftriaxon termasuk ke dalam kelas antibiotik bernama
cepalosporin yang bekerja dengan cara menghentikan pertumbuhan bakteri.
Ceftriaxon untuk infeksi luka oprasi, dosis ceftriaxon 1 gr yang disuntikan
kedalam otot atau pembuluh darah, 30-2 jam sebelum oprasi. dilakukan
Histerektomi, Terapi pembedahan pada mioma uteri dilakukan terhadap mioma
yang menimbulkan gejala. Histerektomi adalah pengangkatan uterus, yang
umumnva merupakan tindakan terpilih Tindakan histerektomi pada mioma uteri
sebesar 30% dari seluruh kasus.
Tindakan pembedahan untuk mengangkat uterus dapat dilakukan dengan 3
cara yaitu dengan pendekatan abdominal (laparotomi), vaginal, dan pada
beberapa kasus secara laparoskopi. Post op pasien diberikan Pronalges
suppositoria 3x1 untuk meredakan nyeri ringan hingga sedang akibat
pasca oprasi, obat ini mengandung ketoprofen yang termasuk jenis obat
anti inflamasi non steroid (OAINS). Dan juga diberikan Asam Mefenamat
500mg 3x 1 tab untuk mengurangi rasa nyeri diamana mekanisme kerja
asam mefenanmat adalah dengan menghambat enzim COX. Serta pasien
diberi obimin 1x1tab sebagai penambah vitamin dan mineral.
Edukasi pada pasien ini ialah membangun kesadaran pasien mengenai
gejala penyakit ini, serta untuk menghindari faktor risiko yang dapat
dimodifikasi. Hal ini penting mengingat mioma uteri merupakan salah satu
tumor jinak yang paling sering ditemui pada wanita
TERIMAKASIH
TINJAUAN PUSTAKA
Definisi

Mioma uteri merupakan neoplasma jinak yang berasal dari otot polos dan
jaringan ikat uterus, dan didalam literatur dikenal juga dengan istilah
fibromioma, leiomioma atapun fibroid.

Etiologi

Etiologi yang pasti mioma uteri pada saat ini belum diketahui. Stimulasi
estrogen diduga sangat berperan untuk terjadinya mioma uteri, jarang
ditemukan sebelum usia pubertas dan hanya bermanifestasi selama usia
reproduktif.


Klasifikasi
Menurut letaknya, mioma dapat dibaagi :
 Mioma submukosa : berada dibawah endometrium dan menonjol
kedalam rongga uterus ( mioma jenis ini dapat bertangkai panjang
sehingga dapat keluar melalui ostium servik)
 Mioma intramural : terdapat didinding uterus diantara serabut
miometrium.
 Mioma subserosa : Mioma yang tumbuh di bawah lapisan serosa uterus
dan dapat tumbuh ke arah luar dan juga bertangkai.
Gejala klinis
Gejala klinik hanya terjadi pada 35% - 50% penderita mioma. Keluhan
sangat be rgantung dari lokasi dan jenis mioma yang diderita, semakin
besar ukuran mioma semaki tampak gejala klinis pasien, beberapa
gamabarn klinis pasien.
Perdarahan uterus abnormal (PUA)
Rasa nyeri
Efek penekanan mioma pada organ pelvis
Infertilitas
PEMERIKSAAN PENUNJANG
 Ultrasonografi (Transvaginal dan trans abdominal)
 MRI
PENATALAKSANAAN
 Penangan konservatif : mioma yang berukuran kecil dan asimtomatik belum
memerlukan penangan khusus, sebaiknya lakukian observasi secara berkala

 Penangan medikamentosa :
 NSAID (untuk mengurangi disminorea)
 Terapi hormonal dengan : DMPA (levonorgestrel-releasing intrauterina
system (mirena) GnRh agonis (triptorelin)

 Penanganan Bedah
 Miomektomi :Tindakan pengangkatan mioma tetapi mempertahankan uterus.
Tindakan ini dilakukan pada pasien yang masih ingin mempunyai anak.

 Histerektomi : Tindakan pengangkatan uterus beserta mioma.


 DAFTAR PUSTAKA
 Evita, W., Pinda, H., & Arif, W., (2014) Hubungan Karakteristik
Pasien Terhadap Kejadian Mioma Uteri Adenoyosis Di Rumah
Sakit Umum Daerah Dokter Sudarso Kalimantan Barat.

 Sarwono, P. (2014). Buku Ajar Ilmu Kebidanan. Jakarta : PT Bina


Pustaka.

 Styana, M, C., & Hastaning, S., (2014). Optimiseme Kesembuhan


Pada Penderita Mioma Uteri. Jurnal Psikologi Undip, 13(1); 21-
33

 Medical Mini Note, (2018). Ginekology.


 Ali, B,R., Prajitno, P.,(2011). Ilmu Kandungan, Jakarta: PT bina
Pustaka Sarwono, Prawirohardjo, Edisi 3,

Anda mungkin juga menyukai