MIOMA UTERI
Disusun oleh :
Ma’watul Jannah, S.Ked
19360117
Pembimbing:
dr. Bambang kurniawan, Sp.OG
“Mioma Uteri”
Pembimbing, Penyaji,
I. Identitas Pasien
Nama : Ny. Y
Med.Rec/Reg : : 091668
Umur : 31 Tahun
Agama : Islam
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : IRT
(VK)
A. Keluhan Utama
B. Keluhan Tambahan
Os mengeluhkan perut sakit setiap datang bulan, mual muntah (+), pusing (+),
demam (-).
bawah sejak 9 tahun yang lalu, pasien juga mengeluhkan setiap dateng bulan
nyeri perut yang hebat, mual muntah (+) pusing (+), demam (-).
Pasien tidak mengalami trauma, pasien juga tidak ada riwayat demam
tinggi dan alergi selama ini, riwayat minum alkohol dan merokok juga
D. Riwayat Perkawinan
menikah 22 tahun.
E. Riwayat Reproduksi
Riwayat menarche usia 15 tahun, siklus teratur, lama siklus 28 hari, lama haid
- P2 A0
- HPHT : -
- HTP : -
G. Riwayat Kehamilan/Melahirkan
I : 2014/aterm/spontan/nakes/laki-laki/3000gr/49cm/hidup
II : 2017/aterm/SC/nakes/perempuan/3000gr/49cm/Hidup
H. Riwayat Kontrasepsi
L. Riwayat Operasi
M. Riwayat Kebiasaan
Cukup
O. Pemeriksaan Fisik
- Respirasi : 22 x/mnt
- Nadi : 87 x/mnt
- Suhu : 36,3oC
- Berat Badan : 50 kg
b. Kepala :
- Normochepali
- Rontok (-)
e. Leher :
- Pembesaran KGB (-)
- JVP (-)
f. Thorax
g. Abdomen
h. Genitalia : Normal
i. Ekstremitas
- Edema (-)
- Sianosis (-)
j. Status ginekologi
menstruasi. Pasien telah menikah 1 kali dan sudah memiliki 2 anak , dimana
anak pertamanya usia 5 tahun, dan anak keduanya berusia 2 tahun. Pasien
sebelumnya.
Q. Pemeriksaan penunjang
Hematokrit : 31 Batang : 1%
CT : 14 GDS : -
BT : 4
b. Laboratorium post op (DL, HbsAg) 03/12/2019 (22.53 WIB)
Hematokrit : 30 Batang : 1%
MCH : 21 Monosit : 3%
CT : 14 GDS : -
BT : 4
R. Diagnosa
Mioma Uteri
- Diagnosa Banding :
Kehamilan
Adenomiosis
S. Terapi
- Observasi keluhan
Ruang : OK (2)
- Persiapan pasien
syimpisis pubis
plain no 20
no 2
- Oprasi selesai.
U. Diagnosa Akhir
Post Histerektomi supra vaginal + sos a/i Mioma Uteri
V. Prognosis
Dubia ad bonam
W. Follow Up
O:
- KU : baik, CM
- TD : 130/80 mmHg
- RR : 21x/mnt
- N : 78 x/mnt
- T : 36,5 C
- Berat Badan : 50 kg
- Tinggi Badan : 154 cm
A : Mioma Uteri
Selasa, 03 Desember 06.00 S : Kadang perut terasa - IVFD RL xx tpm
2019 nyeri - Inj. Ceftriaxone pre op
O: - Pasang d/c pre op
- TD : 160/100mmHg
- RR : 22x/mnt
- N : 70 x/mnt
- T : 36,8 C
A: Mioma uteri
O:
- TD : 180/100 mmHg
- RR : 22 x/mnt
- N : 84 x/mnt
- T : 36,5 C
- Hb: 10
- Leukosit: 14600
A : Post Histerektomi
supra vaginal + sos a/i
Mioma Uteri
Kamis, 05 Desember 06.00 S : Nyeri luka post OP (+) - Cefadroxil 3x1
2019 - Asam mefenamat 3x1
O: - Inbion 1x1
- TD : 140/90 mmHg
- RR : 24 x/mnt
- N : 81 x/mnt
- T : 36,4 C
A : Post Histerektomi
supra vaginal + sos a/i
Mioma Uteri
Permasalahan
1. Apakah diagnosis pada pasien ini sudah tepat?
X. Analisis Kasus
ke poliklinik RSPBA dengan keluhan nyeri perut bagian bawah sejak 9 tahun
yang lalu, pasien juga mengeluhkan setiap dateng bulan nyeri perut yang
Pasien tidak mengalami trauma, pasien juga tidak ada riwayat demam
tinggi dan alergi selama ini, riwayat minum alkohol dan merokok juga
dengan pasti.
Penyebab yang pasti mioma uteri pada saat ini belum diketahui.
Stimulasi estrogen diduga sangat berperan untuk terjadinya mioma uteri,
jarang ditemukan sebelum usia pubertas dan hanya bermanifestasi selama
usia reproduktif.
Berdasarkan anamnesis, pasien ini tidak ada riwayat trauma,
infeksi, dan alergi. Pasien juga mengaku tidak punya kebiasaan minum
Tindakan histerektomi pada mioma uteri sebesar 30% dari seluruh kasus.
suppositoria 3x1 untuk meredakan nyeri ringan hingga sedang akibat pasca
oprasi, obat ini mengandung ketoprofen yang termasuk jenis obat anti
mengenai gejala penyakit ini, serta untuk menghindari faktor risiko yang
salah satu tumor jinak yang paling sering ditemui pada wanita
TINJAUAN PUSTAKA
MIOMA UTERI
A. Definisi
Mioma uteri merupakan neoplasma jinak yang berasal dari otot polos dan
jaringan ikat uterus, dan didalam literatur dikenal juga dengan istilah fibromioma,
B. Etiologi
Etiologi yang pasti mioma uteri pada saat ini belum diketahui. Stimulasi
estrogen diduga sangat berperan untuk terjadinya mioma uteri, jarang ditemukan
sebelum usia pubertas dan hanya bermanifestasi selama usia reproduktif.
C. Patogenesis
Hipotesis ini didukung oleh adanya mioma uteri yang banyak ditemukan
pada usia reproduksi dan kejadiannya rendah pada menopause. Ichimura
mengatakan bahwa hormon ovarium dipercaaya menstimulasi pertumbuhan
mioma karena adanya peningkatan insidennya setelah menarke. Pada kehamilan
pertumbuhan tumor ini makin besar, tetapi menurun setelah menopause.
Perempuan nulipara mempunyai resiko lebih tinggi untuk terjadinya mioma uteri,
sedangkan perempuan multipara mempunyai risiko relatif menurun untuk
terjadinya mioma uteri.
Mioma uteri merupakan tumor pelvis yang terbanyak pada organ reproduksi
wanita Mioma uteri belum pernah (dilaporkan) terjadi sebeluinmenars, dan jarang
sekali mioma ditemukan pada wanita berumur 20 tahun Pada usia reproduktif,
Usia reproduktif menjadi faktor resiko terjadinya mioma karena kadar hormon
Kejadian mioma uteri paling banyak ditemui pada umur 35-45tahun, kurang lebih
sebesar 25% dan sebesar 20-40% ditemukan pada wanita yang berusia lebih dari
35 tahun. Mioma asimptomatik ditemui pada 40-50% wanita berusia lebih dari 35
mencapai ukuran besar, akan tetapi beberapa ksus tumbuh cepat, setelah
menopause banyak mioma menyjadi lisut hanya 10% saja yang mash dapat
G. Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan palpasi abdomen dan palpasi bimanual dapat teraba massa abdomen
H. Pemeriksaan penunjang
MRI
I. Tatalaksana
berkala
2. Penangan medikamentosa :
3. Penanganan Bedah
1. Evita, W., Pinda, H., & Arif, W., (2014) Hubungan Karakteristik Pasien
Terhadap Kejadian Mioma Uteri Adenoyosis Di Rumah Sakit Umum Daerah
Dokter Sudarso Kalimantan Barat.
2. Sarwono, P. (2014). Buku Ajar Ilmu Kebidanan. Jakarta : PT Bina Pustaka.
3. Styana, M, C., & Hastaning, S., (2014). Optimiseme Kesembuhan Pada
Penderita Mioma Uteri. Jurnal Psikologi Undip, 13(1); 21-33
4. Medical Mini Note, (2018). Ginekology.
5. Ali, B,R., Prajitno, P.,(2011). Ilmu Kandungan, Jakarta: PT bina Pustaka
Sarwono, Prawirohardjo, Edisi 3,
Lampiran