Anda di halaman 1dari 40

Presentasi Kasus: Kondiloma

Akuminata pada Persalinan Normal

Oleh : Jeremy Joshua Santosa

Pembimbing : dr. Vinsensius Harry Sp.OG

KEPANITERAAN KLINIK
STATUS ILMU KEBIDANAN DAN PENYAKIT KANDUNGAN
FAKULTAS KEDOKTERAN UKRIDA
SMF OBSTETRI DAN GINEKOLOGI
RUMAH SAKIT BAYUKARTA
Identitas Pasien
Nama : Ny. IS
Umur : 20 tahun
Alamat : Karang Pawitan, Jukaresmi RT 10/05, Karawang
Agama : Islam
Pekerjaan : Karyawan suwasta
Pendidikan Terakhir : SMA

Nama Suami : Tn. OS


Umur : 25 tahun
Alamat : Karang Pawitan, Jukaresmi RT 10/05, Karawang
Agama : Islam
Pekerjaan : Buruh Lepas
Pendidikan Terakhir : SMA
Anamnesis
Anamnesis
25 Juli 2015, pasien datang ke IGD RS Bayukarta. Pukul 13.45
Keluhan utama: Mules mules
Anamnesis khusus:
• Seoranf ibu hamil pertama dan tidak perna keguguran, usia kehamilan 38 minggu datang ke
IGD dengan
• Keluhan mules mules sejakn 7 jam sebelum masuk rumah sakit. Mules lules dirasakan
sekitar 2-3 kali dalam 10 menit, teratur dan berlangsung selama 30 detik.
• Hari pertama haid terakhir pada 30 oktober 2015, taksiran persalinan pada 7 agustus 2016.
• Keluar air air dari jalan lahir tidak di rasakan,
• Lendir bercampur darang keluar dari kemaluan diakui pasien sejak 3 jam sebelum masuk
rumahsakit.
• Gerakan janin terasa,
• Rutin ANC di bidan rutin, sebanyak 6x selama kahamilan
• Riwayat Asma di akui pasien, riwayat tekanan darah tinggi, kencing manis, dan alergi obat di
sangkal oleh pasien.
Anamnesis
Riwayat Obstetri:
Hamil I : Hamil ini

Riwayat Haid:
Haid pertama umur 17 tahun. Siklus: Teratur, 28 hari/bulan.
Lamanya: 7 hari.

Riwayat Perkawinan:
Sudah menikah 2 kali, dengan suami sekarang sudah 1
tahun. Kawin pertama umur 17 tahun.

Riwayat Kontrasepsi :
Tidak ada
Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan Umum
Keadaan umum : Tampak sakit sedang
Kesadaran : Compos Mentis
Tekanan darah : 140/100 mmHg
Nadi : 90 x/menit
Pernafasan : 22 x/menit
Suhu : 36,5 oC
Mata : Konjungtiva anemis -/-, Sklera ikterik -/-
Jantung : BJ I-II murni reguler, gallop (-), murmur (-)
Paru-paru : Vesikuler, Rh -/-, Wh -/-
Abdomen : Cembung, lembut NT -, DM -, PS/PP -/-
Hati : Sulit dinilai
Limpa : Sulit dinilai
Edema : -/-
Varices : -/-
Refleks : Fisiologis +/+
BB : 65 kg
TB : 148 cm
Status Obstetri
Pemeriksaan Luar
Fundus uteri : 32 cm
Lingkaran perut : 99 cm
Letak anak : Memanjang
Detak jantung janin : 136 - 140 kali/menit
His : 2-3 kali/ 10 menit
selama 30 detik
Taksiran berat badan anak : Tidak di lakukan
Pemeriksaan Dalam
15.45 16.15

V/V Tampak Benjolan putih Tampak Benjolan putih berukuran


berukuran 1 x 2 cm 1 x 2 cm

Portio Tipis, lunak Tipis, lunak

Pembukaan 9 cm 10 cm

Ketuban Utuh Pecah

Kepala Stage +1 Stage + 2


Laboratorium
Jenis Pemeriksaan Hasil Nilai Rujukan
Darah rutin:
Hemoglobin 10,9 gr/dL [K] 11,5 – 18,0 gr/dL
Hematokrit 31 %[K] 37 – 58 %
Leukosit 14.400 /mm3 [L] 4600 – 10200 /mm3
Eritrosit 3,79 juta/ uL 3,6 – 5,8 juta/uL
Trombosit 150.000 /mm3 150.000 – 400.000 /mm3
LED/BSE - 0-20 mm/1 jam

Hitung jenis leukosit:


 Basofil 0 0-1
 Eosinofi 0 0-3
 Batang/stat 0 0-5
 Limfosit 5 [K] 25-50
 Monosit 2 2-10
 Segmen 93 [L] 50-80

Nilai eritrosit rata-rata


MCV 81,5 fL 80 – 100 fL
MCH 28,8 pg 26 – 32 pg
MCHC 33,8 % 31 – 36 %
Ringkasan
G1P0A0 gravida 38 minggu mengeluh mules mules sejakn 7 jam sebelum
masuk rumah sakit. Mules lules dirasakan sekitar 2-3 kali dalam 10 menit,
teratur dan berlangsung selama 30 detik. Hari pertama haid terakhir pada 30
oktober 2015, taksiran persalinan pada 7 agustus 2016. Keluar air air dari jalan
lahir tidak di rasakan, lendir bercampur darang keluar dari kemaluan diakui
pasien sejak 3 jam sebelum masuk rumahsakit. Gerakan janin terasa, rutin ANC
di bidan. Riwayat Asma di akui pasien, riwayat tekanan darah tinggi, kencing
manis, dan alergi obat di sangkal oleh pasien.

Pada pemeriksaan fisik didapatkan tekanan darah 140/100 mmHg, nadi 82


x/menit, pernafasan 22 x/menit, suhu 36,5 oC. Fundus uteri 32 cm, lingkar
perut 99cm. Detak jantung janin 136 - 140 kali/menit. His 2-3 kali selama 10
menit selama 30 detik. Pada pemeriksaan dalam didapatkan ketuban pecah
pada pembukaan 10, jam 16.15
Diagnosa
G1P0A0 parturian 38 minggu kala 2
Dengan Kondiloma Akuminata

Penatalaksanaan
• Pasien di bawa ke kamar bersalin
• Pasien di pimpin mengejan
• Dilakukan menegemen persalinan
normal
Tanggal 25 Juli 2016 ( Post Partum hari ke 0)
17.00
S : Pasien merasakan nyeri jahitan pada jalan lahir, nyeri di rasakan hilang timbul, darah dari jalan
lahir (+) memenuhi 2 pembalut, BAK(+), BAB(-), mual (-), muntah (-), mobilitas(-)
O : KU : Tampak sakit sedang
Kesadaran : Compos Mentis
TD: 110/70 mmHg, N: 80 x/menit, S: 36,7°C, RR 20 x/menit
Mata : CA -/- SI -/-
Leher : Pembesaran KGB (-)
Pulmo : SNV +/+ WH -/- RH -/-
Cor : Bunyi jantung I – II murni regular
Murmur (-) Galop (-)
ASI : -/-
Abdomen : Datar, lembut DM (-), PS/PP (-/-), NT (-)
TFU: 2 jari bawah pusat
Kontraksi: Baik
Extremitas : Akral Hangat Edema -/-
Perdarahan pervaginam: (+) memenuhi 2 pembalut
A : P1A0 Post Partus maturus spontan dengan Kondiloma Akuminata hari ke 0
P : Managemen kala 4
Observasi Kala 4
Jam I : 1. 14:30 : Tekanan darah : 140/80 mmHg
Nadi : 86 x/ Menit
Pernafasan :22 x/ Menit
Suhu : 36,7 oC
Tinggi Fundus Uteri : Setinggi Pusat
Kontraksi : Baik
2. 14.45 : Tekanan darah : 140/80 mmHg
Nadi : 68 x/ Menit
Pernafasan : 24 x/ Menit
Suhu : 36,8 oC
Tinggi Fundus Uteri : Setinggi Pusat
Kontraksi : Baik
3. 15.00 :Tekanan darah : 140/90 mmHg
Nadi : 70 x/ Menit
Pernafasan : 24 x/ Menit
Suhu : 36,3 oC
Tinggi Fundus Uteri : Setinggi Pusat
Kontraksi : Baik
4. 15.15 : Tekanan darah : 130/80 mmHg
Nadi : 68 x/ Menit
Pernafasan: 18 x/ Menit
Tanggal 26 Juli 2016
S: Nyeri jalan lahir tidak lahi dirasakan, nyeri pada luka jahitan berkurang, darah dari jalan lahir (+)
berkurang, nyeri perut (-), mual dan muntah disangkal, BAB dab BAK lancar.
O:KU : Tampak sakit sedang Kesadaran : Compos Mentis
TD: 130/80 mmHg, N: 86 x/menit, S: 36,2°C, RR 18 x/menit
Mata : CA -/- SI -/-
Leher : Pembesaran KGB (-)
Pulmo : SNV +/+ WH -/- RH -/-
Cor : Bunyi jantung I – II murni regular Murmur (-) Galop (-)
ASI : -/-
Abdomen : Datar, lembut DM (-), PS/PP (-/-), NT (-)
TFU: 2 jari bawah pusat
Kontraksi: Baik
Extremitas : Akral Hangat Edema -/-
Perdarahan pervaginam: (+) sedikit
Diuresis: 350 cc/ 2 jam
A: P1A0 Post Partus maturus spontan dengan Kondiloma Akuminata hari ke 1
P: Cefadroxil 500mg 2x1
Moloco (EXT. Pacentae 15mg + Cyanocobalamin 20mg) 2x1
Asam Mefenamat 3x1
Tinjauan Pustaka

Kondiloma Akuminata
Definisi

Kondiloma akuminata ialah vegetasi oleh


human papilloma virus tipe tertentu,
bertangkai dan permukaannya berjonjot.
Epidemiologi
Penyakit ini termasuk Penyakit akibat Hubungan Seksual
(PHS). Frekuensinya pada pria dan wanita sama. Tersebar
kosmopolit dan transmisi melalui kontak kulit langsung.
Prevalensi terbesar adalah pada usia 17-33 tahun, dengan
insiden yang memuncak pada usia 20-24 tahun.
Etiologi
Faktor Resiko
Usia dan jenis kelamin
• 80% penderita kondiloma akuminata terjadi pada usia 17-33 tahun,
• puncak usia menderita penyakit ini di usaia 20-24 tahun.
• Pria rata-rata diusia 22 tahun bisa menderita kondiloma akuminata dan wanita 19
tahun, pria wanita proporsi adalah 1 : 1,4.

Status perkawinan dan kehamilan


• Data menunjukan perceraian, suami istri tidak serumah, janda atau duda, belum
nikah adalah paling mudah menderita kondiloma akuminata, karena keadaan diatas
mudah terjadi perilaku seksual yang berisiko tinggi.

Fungsi kekebalan tubuh lemah


• Kekebalan tubuh lemah individual seperti tumor ganas, kemoterapi imunosupresif
dan mengunakan dexamethasone.
• Persentase menderita kondiloma akuminata serta persentase kambuh juga tinggi
dan jumlah kutil pun bertambah banyak.
Faktor Resiko
Merokok dan minum alkohol
• Merokok dapat menurunkan daya tahan tubuh, dan persentase menderita
penyakit ini pun bertambah berdasarkan lama merokok dan jumlah batang
rokok yang dihisap per hari.
• Merokok dan alkohol bisa menghambat sistem saraf tengah, mengurangi
kecemasan, meningkatan libido, resiko seksual pun bertambah,

Hubungan seksual
• Berdasarkan hasil penelitian dan statistik menunjukan, penyebab terjadinya
kondiloma akuminata karena memiliki banyak pasangan yang menderita
kondiloma akuminata, dan tingkat kekambuhan lebih tinggi

Menderita penyakit lain


• penyebab terjadinya kondiloma akuminata ada hubungannya dengan
penyakit menular seksual lainnya seperti alat kelamin, kencing nanah dan
AIDS.
Patofisiologi
Hubungan seksual

Kontak dengan HPV

HPV 6 & 11 masuk melalui mikro


lesi

Penetrasi melalui kulit

Ditumpangi oleh patogen Mikroabrasi permukaan epitel

HPV masuk lapisan basal


Keputihan disertai Respon radang
infeksi mikrorganisme
Merangsang mediator kimia: Mengambil alih DNA

Bau, berwarna kehijauan histamin


HPV naik ke epidermis
Stimulasi saraf perifer
Gatal dan terasa terbakar Bereplikasi
Menghantarkan pesan gatal ke otak

Tidak terkendali
Tidak nyaman saat Impuls elektronikimia (gatal) sepanjang
melakukan hubungan nervus ke dorsal spinal cord Nodul kemerahan di sekitar
seksual
genitalia
Gangguan pola fungsi Thalamus
seksual Korteks (intensitas) dan lokasi gatal Penumpukan nodul merah membentuk Gangguan citra diri
dipersepsikan seperti bunga kol

Persepsi gatal Pecah/muncul lesi Gang. Integritas kulit

Gangguan rasa nyaman :


Lesi terbuka, terpajan
Gatal
mikroorganisme
Pelepasan virus bersama sel
epitel
Resti penularan
Manifestasi Klinis
Gejala
• Kebanyakan pasien hanya mengeluhkan adanya
lesi, yang dinyatakan tanpa gejala.
• Jarang terdapat gejala seperti gatal, perdarahan,
atau dispaurenia.
• Lesi dapat menimbulkan ketidak nyamanan, rasa
panas, dan pruritus.
• Lesi yang besar dapat berdarah dan iritasi bila
kontak dengan pakaian atau selama hubungan
seksual.
Tanda-Tanda Fisik
• Kondiloma biasanya pada jaringan yang lembab pada area anogenital.
• Lesi sering ditemukan di daerah yang mengalami trauma selama hubungan
seksual.
• Pada wanita di daerah vulva dan sekitarnya, introitus vagina, kadang-kadang
pada porsio uteri.
• Kondiloma akuminata memiliki bentuk yang sangat bervariasi, flat (datar),
dome-shaped (seperti kubah), cauliflower-shape (kembang kol) atau
pedunculated.
• Awalnya dalam bentuk kecil, ukuran 1-2 mm flesh-colored papule dari kulit dan
bentuk ini dapat bertahan selama infeksi.
• Kelainan kulit berupa vegetasi yang bertangkai dan berwarna kemerahan kalau
masih baru, jika telah lama agak kehitaman.
• Jika timbul infeksi sekunder warna kemerahan akan berubah menjadi keabu-
abuan dan berbau tidak enak.
Diagnosis

a. Anamnesis
• Partner seksual multipel dan usia coitus yang lebih muda
• Umumnya, 2/3 dari individu yang memiliki pasangan kontak seksual
dengan kondiloma akuminata, lesi dapat berkembang dalam waktu 3
bulan.
• Keluhan utama : benjolan nyeri, pruritus atau discharge.
• Riwayat hubungan seksual anal
• Perdarahan uretra atau obstruksi uretra meskipun jarang dapat
terjadi
• Riwayat pasien dengan PMS sebelumnya atau sedang terjadi.
• Post coital bleading
b. Pemeriksaan Fisik

• Erupsi papular single atau multipel dapat diobservasi. Erupsi


mungkin muncul mutiara, filiform, kembang kol (caulifowler) atau
plaquelike.
• Warna erupsi mungkin sama dengan warna kulit atau dapat juga
eritema atau hiperpigmentasi.
• Kecenderungan pada daerah vulvovagina dan serviks pada
perempuan.
• Lesi meatus uretra dan mukosa dapat terjadi.
• Mencari adanya klinis dari PMS lainnya
• Melihat lesi perianal
Pemeriksaan Penunjang
Kolposkopi
Hal ini sangat berguna untuk mengidentifikasi lesi pada
serviks, dimana lebih baik mengidentifikasi dengan
menggunakan asam asetat.
Biopsi
Biopsi diindikasikan untuk :
• lesi yang atipikal,
• rekurent setelah terapi awal berhasil
• resisten terhadap pengobatan
• pasien dengan risiko tinggi untuk neoplasia atau
imunosupresi.
Diagnosa Banding
1. Veruka vulgaris
• Vegetasi yang tidak bertangkai, kering dan
berwarna abu-abu atau sama dengan warna
kulit.
• Terutama terdapat pada anal-anak, tetapi
dapat juga pada dewasa dan orang tua.
• Tempat predileksinya terutama di
ekstremitas bagian ekstensor, walaupun
penyebarannya dapat ke tubuh bagian lain
termasuk mukosa mulut dan hidung.
• Kutil ini bentuknya bulat berwarna abu-abu,
besarnya lentikular, permukaan kasar
(verukosa).
• Dengan goresan dapat timbul autoinkolusi
sepanjang goresan (fenomenan Kobner).
Kondiloma latum

Pada sifilis, biasanya


dengan permukaan rata
dan STS positif, ditemukan
banyak Spirochaeta
pallidum dengan
mikroskop lapangan gelap.
Karsinoma sel skuamosa
• Vegetasi yang seperti kembang kol,
• mudah berdarah dan berbau.
• berasal dari sel epidermis yang mempunyai beberapa tingkat kematangan,
dapat intraepidermal, dapat pula bersifat invasif dan bermetastasis jauh.
• Umur yang paling sering adalah 40-50 tahun (dekade V-VI).
Moluskum Kontagiosum

• Penyakit yang disebabkan oleh pox virus,


• klinis berupa papul-papul, pada
permukaannya terdapat lekukan, berisi
massa yang mengandung badan
moluskum.
• Penyakit ini merupakan penyakit akibat
hubungan seksual.
• Transmisinya melalui kontak kulit langsung.
• Lokalisasi di daerah muka, badan dan
esktremitas, sedangkan pada orang dewasa
di daerah pubis dan genitalia eksterna.
Terapi
1. Kemoterapi
- Podophyllin
- Bichloracetic Acid atau Trichloracetic Acid
- 5-fluorourasil
2. Bedah Terapi
- Elektrokauterisasi
- Eksisi bedah
- Bedah Beku (N2, N2O cair)
3. Terapi Laser
Kondiloma selama kehamilan
Kehamilan dan kondiloma acuminata/HPV
• Dalam kebanyakan kasus HPV tidak mempengaruhi
perkembangan janin.

Pengaruh kondiloma selama kehamilan


• Jika seorang wanita terpapar kondiloma selama
kehamilan, maka kondiloma akan cepat berkembang,
kemungkinan karena terjadi pengeluaran cairan vagina
berlebih yang membuat lingkungan yang baik untuk
virus, perubahan hormonal atau penurunan kekebalan
tubuh.
Kondiloma selama kehamilan
Untuk alasan-alasan yang tidak diketahui, kutil genital sering
meningkat jumlah dan ukurannya selama kehamilan, terkadang
memenuhi vagina atau menutupi perineum sehingga pelahiran
pervaginam atau episiotomi sulit dilakukan
1. Kemungkinan keadaan basah daerah vulva pada saat kehamilan
merupakan kondisi yang bagus untuk pertumbuhan virus
2. Adanya perubahan endokrin dan imunitas pada kehamilan juga dapat
mempengaruhi pertumbuhan kondiloma akuminata Pada kehamilan
trimester akhir, kondiloma akuminata sangat kering, mudah rusak dan
berdarah. Selama hamil, virus bereplikasi cepat dan dapat
menyebabkan tumor
3. Penelitian juga melaporkan selama kehamilan prevalensi kondiloma
akuminata meningkat dari trimester 1-3 dan secara signifikan akan
mengalami penurunan pada periode post partum.
Pengaruh kondiloma
acuminata/HPV terhadap bayi
• HPV tidak mempengaruhi kehamilan dan kesehatan
bayi secara langsung. Resiko transmisi virus ini
terhadap bayi sangat rendah.
• Jika bayi terpapar virus saat kehamilan atau saat
melahirkan maka transmisi ini bisa menyebabkan
terjadinya perkembangan wart/kutil pada korda
vokalis dan kadang pada daerah lain pada infan atau
anak-anak.
• Kondisi ini disebut recurrent respiratory
papillomatous (RRP), hal ini sangaat berbahaya,
namun hal ini sangat jarang terjadi.
Pengaruh kandiloma acuminata
bagi persalinan
Pada persalinan dengan Condyloma genital, adanya
candyloma beresiko:
1. Risiko penularan ke anaknya kalau dilahirkan melalui
vagina.
2. Risiko terjadi perdarahan bila dilahirkan melalui
vagina, yaitu bila jaringan yang mengalami infeksi
condyloma itu mengalami ruptur (mudahnya robek),
bisa menimbulkan perdarahan banyak.
Karena risiko itulah, dipertimbangkan untuk lebih baik
dilahirkan melalui sesar.
Pencegahan
Pencegahan dapat dilakukan dengan cara sebagai
berikut:
• Vaksin HPV dapat dilakukan dan telah disetejui oleh
FDA. The Advisory Committee on Immunization
Practice (ACIP) merekomendasikan vaksinasi rutin
untuk perempuan usia 11-12 tahun dan vaksinasi
catch-up untuk perempuan usia 13-26 tahun.
• Sexual abstinence
• Kondom dapat mencegah terjadinya penularan.
Komplikasi
• Transformasi untuk keganasan
genitourinaria pada laki-laki maupun
perempuan
• Penularan pada neonatus
• Kondiloma akuminata yang berulang.
• Pre-cancer dan cancer
• Pre-malignant (vulva, anal, penile intra-
epithelial neoplasia) atau lesi invasif
(vulva, anal dan kanker penis) dapat
muncul bersamaan dengan kondiloma.
Prognosis
Walaupun sering mengalami residif, prognosisnya baik.
Faktor predisposisinya dicari, misalnya higiene, adanya
flour albus. Tingkat kekambuhan lebih dari 50% setelah 1
tahun dihubungkan dengan:
• Infeksi berulang dari kontak seksual
• Masa inkubasi yang panjang dari HPV
• Lokasi virus pada lapisan kulit superfisial
• Virus yang persisten di kulit, folikel rambut
• Lesi yang dalam
• Lesi subklinik
• Anunderlying immunosuppression.
Kesimpulan

Kondiloma akuminata merupakan penyakit menular seksual yang


umum terdapat dimasyarakat. Penyebabnya adalah human
papilloma virus (HPV). Sekitar 90% kondiloma akuminata
berhubungan denga subtipe HPV 6 dan 11, yang memiliki potensial
yang rendah menimbulkan keganasan. Namun, apabila terkait
dengan HPV tipe 16 dan 18 cenderung untuk transformasi
onkogenik. Terapi yang diberikan terdapat beberapa macam yaitu
kemoterapi (podophyllin, asam trikloroasetat, 5-florourasil), terapi
bedah (bedah eksisi, electrosurgery, laser theraphy), imunoterapi,
dan interferon. Vaksinasi HPV mungkin secara signifikan dapat
mengurangi beban penyakit dengan mencegah infeksi dan penularan
virus.

Anda mungkin juga menyukai