Sumber : Cole A, Stanley H. The Low back pain handbook: a guide for the practicing clinician. Philadelphia: Hanley
& Belfus; 2003. 437–52 hal.
Global Burden of Disease Study (GBD) 2010 : Lower Back Pain
• 70% orang pernah
mengalami nyeri
punggung belakang
(NPB)
• Prevalensi NPB di
Amerika serikat sekitar
15-20%
• Di Indonesia, prevalensi
NPB sebesar 18-29%
• NPB umumnya pada usia
Global Burden of Disease Study (GBD) 2010 : 30-50 tahun dan paling
LBP berupakan 10 besar dari GBD dengan rata-rata banyak dikeluhkan pada
DALYs (disability-adjusted life years) lebih tinggi dibangdinkan HIV,
kecelakaan, TB, PPOK, dan komplikasi dai kelahiran preterm
usia 40-45 tahun.
• Perbandingan laki-laki
Sumber :Chou R. Low Back Pain (Chronic). American Family Physician. 2011;84(437–438)
Sumber : Duthey BB, Ph D. Priority Medicines for Europe and the World “ A Public Health Approach to Innovation ” Update
dan perempuan dalah 2:1
on 2004 Background Paper Background Paper 6 . 24 Low back pain. 2013;(March).
Tinjauan Pustaka
ANATOMI VERTEBRAE
Sumber : Jones HR, Srinivasan J, Allam G, Baker R. Netter’s Neurology. 2 Ed. Philadelphia: Elsevier Inc; 2012. 580-587 hal.
Tinjauan Pustaka
Definisi : Penyempitan Herniasi nucleus
akibat penebalan pulposus
suatu keadaan terjadinya protusi facet joint
pada diskus intervertebralis dari
posisi anatomisnya, nukleous
pulposus mengalami protrusi dari
annulus fibrosus sehingga
menyebabkan kompresi pada
elemen saraf.
Cole A, Stanley H. The Low back pain handbook: a guide for the practicing clinician. Philadelphia: Hanley & Belfus;
2003. 437–52 hal.
Etiologi
• Hernia nucleus pulposus sering pada usia 30-50 tahun
• Laki-laki dan wanita berkisar antara 2:1
Penyebab dari Hernia Nucleus Pulposus (HNP) biasanya dengan meningkatnya usia
terjadi perubahan degeneratif yang mengakibatkan kurang lentur dan tipisnya nucleus
pulposus. Annulus fibrosus mengalami perubahan karena digunakan terus menerus.
Akibatnya, annulus fibrosus biasanya di daerah lumbal dapat menyembul atau pecah.7
Hernia nucleus pulposus (HNP) kebanyakan juga disebabkan oleh karena adanya suatu
trauma derajat sedang yang berulang mengenai discus intervertebralis sehingga
menimbulkan sobeknya annulus fibrosus.
Sumber : Jones HR, Srinivasan J, Allam G, Baker R. Netter’s Neurology. 2 Ed. Philadelphia: Elsevier Inc; 2012. 580-587 hal.
Diagnosis :
Inspeksi
Anamnesis
Palpasi
Pemeriksaan motoris
Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan sensoris
Sumber Aminof M. Lange Medical Book : Clinical Neurology. Sixth Ed. Mcgraw-Hill.; 2005.
Penatalaksanaan :
Penatalaksanaan yang dapat diberikan pada Hernia nukleus pulposus (HNP)
berupa analgesic, muscle relaxant, injeksi steroid, diatermi (terapi panas), dan korset
lumbal. Tindakan operatif pada HNP harus berdasarkan alas an yang kuat yaitu
apabila dengan terapi konservatif selama lebih 4 minggu terjadi nyeri menetap,
deficit neurologi yang memburuk, sindrom kauda ekuina dan terbukti adanya
kompresi radiks berdasarkan pemeriksaan neurofisiologi dan radiologi. Prognosis
HNP umumnya bonam namun tergantung terhadap derajat keparahan penyakit dan
komplikasi yang timbul.
Sumber Aminof M. Lange Medical Book : Clinical Neurology. Sixth Ed. Mcgraw-Hill.; 2005.
Laporan Kasus
1. Identitas Pasien
Nama : Ny. NAW
Tanggal Lahir/umur : 01 Juli 1967/51 thn
Alamat : Tangse, Aceh Pidie
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Suku Bangsa : Aceh
No. RM : 0-95-99-31
Tanggal Masuk : 26 Juni 2019
ANAMNESIS
Pasien datang ke poli penyakit saraf RSUDZA dengan keluhan nyeri pinggang
sejak 5 bulan sebelum datang ke rumah sakit. Keluhan nyeri memberat dalam 2 bulan
terakhir. Nyeri dirasakan pada bagian pinggang dan menjalar ke tungkai kiri hingga
jari-jari kaki. Nyeri terasa seperti ditekan, berdenyut, disertai kebas, panas,
kesemutan, dan seperti tersengat listrik khususnya pada pagi hari. Nyeri dirasakan
dengan intensitas ringan-sedang dan terasa mengganggu aktivitas sehari-hari. Nyeri
terasa memberat bila pasien beraktivitas, terutama bila berjalan jauh (± 50 meter)
dan berdiri lama (± 10 menit). Nyeri yang dirasakan berkurang dengan istirahat dan
bila minum obat anti nyeri.
Riwayat Penyakit Dahulu
Riwayat stroke (+) 4 tahun yang lalu, serangan 2 kali (tahun 2015 dan 2017). Keluhan
berupa kelemahan anggota gerak kiri, namun tanpa adanya gejala sisa.
Riwayat Hipertensi ± 5 tahun yang lalu namun tidak terkontrol.
Tidak terdapat riwayat diabetes mellitus dan tidak ada riwayat batuk lama
Pasien mengaku tidak ada keluarga yang mengalami hal yang serupa dengan pasien
Tidak ada keluarga pasien dengan riwayat batuk-batuk lama.
Terdapat riwayat hipertensi pada orang tua pasien.
Riwayat Penggunaan Obat
Pasien menggunakan obat oral anti nyeri yang didapatkan dari dokter spesialis saraf
sejak 2 bulan dan obat anti hipertensi (amlodipine 5 mg) namun tidak rutin
dikonsumsi.
Pasien tidak rutin berolahraga dan pasien merupakan seorang pedagang ± 20 tahun
dengan aktivitas sering duduk lama dan angkat beban berat.
PEMERIKSAAN FISIK
Tanda Vital
Thorax (Posterior) :
Inspeksi : Simetris,
Palpasi : nyeri tekan (-) stem fremitus kiri sama
dengan kanan dan tidak meningkat
Perkusi : Sonor
Auskultasi : Vesikular (+/+), Rh (-/-), wheezing (-/-)
Jantung :
Inspeksi : ictus cordis tidak terlihat
Palpasi : ictus cordis tidak teraba
Perkusi :
Batas atas jantung : ICS III linea midclavicularis sinistra
Batas kiri jantung : ICS V linea aksilaris anterior sinistra
Batas kanan jantung : ICS IV linea parasternalis Dextra
Auskultasi : BJ I > BJ II , reguler (+), bising (-)
HR : 94 x/menit
Abdomen :
Inspeksi : simetris
Palpasi : soepel. hati, lien dan renal tidak
teraba.
Perkusi : timpani
Auskultasi : peristaltik (+) normal 3x/menit
Tulang belakang:
simetris, nyeri tekan (-), gibbus (-), kifosis/ lodorsis/
skiolosis (-)
Ekstremitas superior :
Edema (-), atrofi otot, pucat (+/+), akral dingin (-/-),
motorik (5555), sensorik (+)
Ekstremitas inferior :
Edema (+/+), atrofi otot, pucat (+/+), akral dingin (-/-),
motorik (22), sensorik (+)
STATUS NEUROLOGIS
GCS : E4M6V5
Pupil : isokor Ø (3mm/3mm)
Reflek cahaya langsung : (+/+)
Reflek cahaya tidak langsung : (+/+)
Bicara Dalam batas normal Dalam batas Dalam batas normal Dalam batas
Menelan normal normal
Nervus XI (fungsi motorik)
Hasil :
Kedudukan tulang baik
Osteofit pada L2 – L5
Fraktur (-)
Listhesis (-)
Kesan :
Spondylosis Lumbalis
Foto Lumbosacral AP/Lateral (04/Maret/2019)
Hasil :
Kedudukan tulang baik
Osteofit pada L2 – L5
Fraktur (-)
Listhesis (-)
Hasil Foto Lumbosacral AP/Lateral (04/Maret/2019)
Hasil :
Spondyloarthrosis lumbal
Bulging disc L3-4 tanpa menekan kanalis spinalis dan radiks kanan kiri
Bulging disc L4-5 tanpa menekan kanalis spinalis dan radiks kanan kiri
Serta bulging disc L5-S1 menekan radiks kiri
Kesan :
Adanya penonjolan diskus intervertebralis
DIAGNOSIS KERJA
Terapi suportif
Edukasi
Bedrest
Immobilisasi
Diet MB Rendah Garam 1700 kkal
Olahraga : berenang, bersepeda
Tidak mengangkat beban berat
Medikamentosa
Penggunaan korset khusus
Mecobalamin 2 x 500mg tablet
Latihan Fisioterapi
Gabapentin 2 x 300mg tablet
Natrium diklofenat 2 x 50mg tablet
Kaltrofen sup (k/p bila NRS>7) PROGNOSIS
Amlodipin 1 x 10mg tablet
Valsartan 1 x 80mg tablet
Ad vitam: dubia ad bonam
Ad fungsionam : dubia ad bonam
Ad sanationam : dubia ad bonam
PROGNOSIS