Vertigo
Pembimbing:
Disusun oleh:
0
LEMBAR PENGESAHAN
“Vertigo”
Kepaniteraan Klinik Ilmu Penyakit Saraf RS. Pertamina Bintang Amin Bandar Lampung
Disusun oleh:
Telah diterima dan disetujui oleh dr. R.A. Neilan Amroisa. Sp.S.,M. Kesselaku dokter penguji
dan
Mengetahui,
1
DAFTAR ISI
JUDUL
A. Identitas ……………………………………………………………………………3
B. Riwayat Penyakit …………………………………………………………………..3
C. Pemeriksaan Fisik ………………………………………………………………….4
D. Pemeriksaan Neurologis……………………………………………………………6
E. Resume……………………………………………………………………………..10
F.Diagnosis ………………………………………………………………………......11
G. Diagnosa dan Diagnosa Banding ……………………………………………….....11
H. Penatalaksanaan…………………………………………………………………....11
I. Pemeriksaan Penunjang……………………………………………………………11
J. Prognosis …………………………………………………………………………..12
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
STATUS PASIEN
STATUS ILMU PENYAKIT SARAF
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MALAHAYATI BANDAR LAMPUNG
SMF NEUROLOGI
RUMAH SAKIT PERTAMINA BINTANG AMIN BANDAR LAMPUNG
Nama Mahasiswa :Rahmatika Intiani dan Ria Subarti
2
NPM :17360071 dan 17360072
Dokter Pembimbing : dr. R.A. Neilan Amroisa. Sp.S.,M. Kes
A. IDENTITAS
Nama : Ny. E
Umur : 01-06-1970
Agama : Islam
Suku : Lampung
MR : 093984
3
B. ANAMNESA
Anamnesis dilakukan secara autoanamnesis dan alloanamnesis terhadap
pasien pada tanggal 4 Oktober 2017 di ruang rawat inap lantai 6 RS Pertamina
(posisi kepala, melihat cahaya dan ketika membuka mata), bersifat terus
mengaku bila berjalan merasakan sempoyongan. Os merasa mual (+) muntah (-),
nyeri ulu hati disangkal. Pusing berputar dirasakan hingga os tidak dapat
bangun.
mengunjungi Puskesmas terdekat untuk berobat dan pada saat itu juga os
obat darah tinggi oleh dokter di puskesmas tersebut. Dokter menyarankan agar
keluhan mulut mencong kearah kanan secara tiba tiba. Os mengaku tidak ada
demam dan riwayat trauma disangkal, mual (-), muntah (-). Os juga mengaku
selisih 2 jam dari meminum obat tersebut os mengalami hal tersebut. Pada saat
mengeluh kepala pusing berputar muncul jika adanya perubahan (posisi kepala,
melihat cahaya dan ketika membuka mata), bersifat terus menerus, keluhan
pusing berputar berkurang jika menutup mata. Sejak timbulnya serangan pusing
berputar-putar os telah minum obat dari puskesmas tetapi tidak ada perubahan.
Os merasa mual (+) tetapi tidak muntah, nyeri ulu hati disangkal. Os juga
semakin memberat ketika malam hari di sertai mual namun tidak muntah
(+)
Riwayat Sosial Ekonomi
Pasien tinggal bersama suami dana anaknya dengan keadaan ekonomi
yang cukup.
C. PEMERIKSAAN FISIK
Status Praesent
Keadaan Umum : Tampak lemas
Kesadaran : compos mentis
GCS : E4V5M6
Tanda vital : Tekanan darah : 130/80 mmHg
Nadi : 82 x/menit
Pernapasan : 22 x/menit
Suhu : 36,2oC
Gizi : BB : 48 kg
TB : 152 cm
Status Generalis
a. Kepala
normal (T1/T1)
b. Pemeriksaan Leher
c. Pemeriksaan Toraks
Jantung
c) Perkusi :
sinistra
d). Auskultasi :
Paru
d. Pemeriksaan Abdomen
a) Inspeksi : Perut datar, massa (-), luka (-), defans muscular (-)
b) Auskultasi : Peristaltik usus (+) normal
c) Perkusi : Timpani pada seluruh lapang abdomen
d) Palpasi : Supel, hepar dan lien tidak teraba, nyeri tekan (-)
k. Pemeriksaan Ekstremitas
a) Superior : Akral hangat, sianosis dan edema tidak ada
b) Inferior :Akral hangat, sianosis dan edema tidak ada
Status Neurologis
GCS : E4 V5 M6
a. Rangsangan Meningeal
b. Nervus Kranialis
kanan/kiri
2. N-II (Optikus)
Kelopak Mata
Ptosis :-
Endoftalmus :-
Exopthalmus :-
Reflek Pupil
medial (+/+)
4. N-V (Trigeminus)
a. Sensorik
rangsangan)
rangsangan)
N-V3 (mandibularis) : + (simetris pada kedua sisi merasakan
rangsangan)
b. Motorik
M. maseter :+
M. temporalis :+
M.pterigoideus :+
c. Refleks
Refleks Kornea (Sensoris N.V, Motoris N.VII) : +/+
Refleks Bersin :+
5. N-VII (Fasialis)
Inspeksi wajah sewaktu
Diam : simetris
Tersenyum : simetris
Meringis : simetris
Menutup Mata : simetris
Sensoris
a. Keseimbangan
Nistagmus : (-)
b. Pendengaran
Tinitus : (-)
8. N-XI (Akesorius)
9. N-XII (Hipoglosus)
b. Deviasi :-
c. fasikulasi :-
Sistem Motorik
Kekuatan Otot : 5/5/5/5
Tonus :+
Klonus :-
Atrophi :-
Refleks Fisiologis
Biceps : +
Triceps : +
Brachioradialis : +
Achiles : +
Patella : +
Refleks Patologis
Babinski : -/-
Oppenheim : -/-
Chaddock : -/-
Gordon : -/-
Scaeffer : -/-
Sensibilitas
Eksteroseptif/ rasa permukaan (Superior/Inferior)
Rasa Raba : tidak ada kelainan
Rasa Nyeri : tidak ada kelainan
Rasa Suhu Panas : tidak diperiksa
Rasa Suhu dingin : tidak diperiksa
Priopioseptif/ rasa dalam
Rasa Sikap : tidak diperiksa
Rasa Getar : tidak diperiksa
Rasa Nyeri Dalam : tidak diperiksa
Koordinasi
Tes Tunjuk Hidung : tidak ada kelainan
Tes Pronasi Supinasi : tidak dilakukan pemeriksaan
Tes Telunjuk – Telunjuk : tidak ada kelainan
Tes Rebound Phenomenom : tidak ada kelainan
Tes Tumit Lutut : tidak ada kelainan
Susunan saraf otonom
Miksi : tidak ada kelainan
Defekasi : tidak ada kelainan
Fungsi Luhur
Fungsi Bahasa : tidak ada kelainan
Fungsi Orientasi : tidak ada kelainan
Fungsi Memori : tidak ada kelainan
Fungsi Emosi : tidak ada kelainan
Pemeriksaan Penunjang
HEMATOLOGI
PEMERIKSAAN HASIL NORMAL
Basofil 0 0-1 %
Eosinofil 0 0-3%
Batang 2 2-6 %
Segmen 50 50-70 %
Limposit 38 20-40 %
Monosit 10 2-8 %
Lk: 4.6- 6.2 ul
Eritrosit 4,1
Wn: 4.2- 5,4 ul
Lk: 50-54 %
Hematokrit 36
Wn: 38-47 %
MCV 81 80-96
MCH 27 27-31 pg
Resume
dan melihat cahaya secara langsung. Pasien juga mengeluhkan mual tetapi
tidak disertai dengan muntah. Pasien belum pernah mengalami hal seperti
ini sebelumnya.
Setelah kejadian muncul Os esok paginya dibawa ke puskesmas
Diagnosis
(BPPV)
Diagnosis Banding
Meniere Disease
Disekuilibrium
Pemeriksaan Penunjang
Darah lengkap
Penatalaksanaan
Non Farmakologis
Edukasi pasien untuk bangun dari tempat tidur secara perlahan-lahan
Farmakologis
IVFD RL XX gtt/m
Micardis 80 mg 1x1
Flunarizin tab 1x1
Omeprazole inj 1x1
Analsik tab 2x1
Ranitidin amp 2x1
Prognosa
Quo ad Vitam : Dubia ad bonam
Quo ad Fungsionam : Dubia ad bonam
Quo ad Sanationam : Dubia ad bonam
FOLLOW UP
ANALISIS KASUS
A. ANAMNESIS
Telah dilaporkan seorang pasien Perempuan berumur 47 tahun yang
anamnesis didapatkan Kepala pusing berputar sejak 5 hari yang lalu dan
mual (+) muntah (-), nyeri ulu hati disangkal. Pusing berputar dirasakan
karena keluhan dipengaruhi oleh posisi, terdapat mual, pasien masih dapat
bukti tes fungsi keseimbangan (romberg biasa (+),dan tes tandem walking.
kelainan.
C. PEMERIKSAAN PENUNJANG
D. PENATALAKSANAAN
perubahan posisi kepala tubuh dan sinar cahaya secara langsung. Medika
mentosa IVFD RL untuk mengganti cairan tubuh yang telah hilang karena
selektif. Frego diabsorpsi baik di usus, dan mencapai kadar puncak plasma
dalam waktu 2-4 jam setelah pemberian oral. Analsik merupakan OAINS
TINJAUAN PUSTAKA
Paroxysmal Positional Disease (BPPV) sering terjadi pada usia rata-rata 51-
57 tahun, jarang pada usia 35 tahun tanpa riwayat trauma kepala (George,
sentral. Saluran vestibular adalah salah satu organ bagian dalam telinga yang
saluran yang disebut kanalis semisirkularis, yaitu telinga bagian tengah yang
vestibulogenik)
1. Pandangan gelap Penglihatan ganda
11. Berkeringat
Gangguan kesehatan yang berhubungan dengan vertigo periferal
3.4 Etiologi
VERTIGO PERIFER
Penyebab vertigo dapat berasal dari perifer yaitu dari organ vestibuler sampai
ke inti nervus VIII sedangkan kelainan sentral dari inti nervus VIII sampai ke
VERTIGO SENTRAL
1. Supratentorial
- Trauma
- Epilepsi
2. Infratentorial
- Insufisiensi vertebrobasiler
3.5 Klasifikasi
Vertigo Perifer
Terdapat tiga jenis vertigo perifer yang paling sering dialami yaitu :
vertigo. Onsetnya lebih seriang terjadi pada usia rata-rata 51 tahun. 5 Benign
kanalis semisirkularis pada telinga dalam. Hal ini terutama akan mempengaruhi
kanalis posterior dan menyebabkan gejala klasik tapi ini juga dapat mengenai
karbonat yang berasal dari utrikulus telinga dalam. Pergerakan dari otolit
distimulasi oleh perubahan posisi dan menimbulkan manifestasi klinik vertigo
dan nistagmus.9
dapat juga diikuti trauma kepala, infeksi kronik telinga, operasi dan neuritis
2. Ménière’s disease
dan tuli sensoris pada fluktuasi frekuensi yang rendah, dan sensasi penuh
10
pada telinga. Ménière’s disease terjadi pada sekitar 15% pada kasus vertigo
ini terjadi karena dilatasi dari membrane labirin bersamaan dengan kanalis
semisirularis telinga dalam dengan peningkatan volume endolimfe. Hal ini dapat
terjadi idiopatik atau sekunder akibat infeksi virus atau bakteri telinga atau
8
gangguan metabolic.
3. Vestibular Neuritis
Vestibular neuritis ditandai dengan vertigo, mual, ataxia, dan nistagmus. Hal
terjadi dengan komplek gejala yang sama disertai dengan tinnitus atau penurunan
Vertigo Sentral
Beberapa penyakit yang dapat menimbulkan vertigo sentral :
1. Migraine
Selby and Lance (1960) menemukan vertigo menjadi gejala yang sering
sebagai bagian dari aura (selain kabur, penglihatan ganda dan disarthria)
untuk basilar migraine dimana juga didapatkan keluhan sakit kepala sebelah.
Vertigo pada migraine lebih lama dibandingkan aura lainnya, dan seringkali
2. Vertebrobasilar insufficiency
suatu vertigo dengan onset akut dan spontan pada kebanyakan pasien terjadi
beberapa detik sampai beberapa menit. Lebih sering pada usia tua dan pada paien
3. Tumor Intrakranial
kebanyakan adalah tumbuh secara lambat sehingga ada waktu untuk kompensasi
sentral. Gejala yang lebih sering adalah penurunan pendengaran atau gejala
neurologis . Tumor pada fossa posterior yang melibatkan ventrikel keempat atau
Chiari malformation sering tidak terdeteksi di CT scan dan butuh MRI
untuk diagnosis. Multipel sklerosis pada batang otak akan ditandai dengan vertigo
akut dan nistagmus walaupun biasanya didaptkan riwayat gejala neurologia yang
neuronitis vestibuler,
labirintis,
Habituasi Ya Tidak
Nistagmus spontan + -
3.6 Patofisiologi
Etiologi vertigo adalah abnormalitas dari organ - organ vestibuler, visual,
tubuh.
fiksasi mata terhadap objek diam sewaktu kepala dan badan sedang bergerak.
karenanya secara umum vertigo dibedakan menjadi vertio perifer dan vertigo
serebelum. Kasus vertigo jenis ini hanya sekitar 20% - 25% dari seluruh
terjadi pada 50% kasus vertigo. Penyebab vertigo sentral ini pun cukup
kranial, tumor daerah batang otak, atau sebab - sebab lain.Beberapa penyakit
analgesik, dan tranquilizer. Selain itu, vertigo juga dapat timbul pada
Gejala klinis pasien dengan dizziness dan vertigo dapat berupa gejala
primer, sekunder ataupun gejala non spesifik. Gejala primer diakibatkan oleh
dapat horizontal, vertical atau rotasi. Vertigo horizontal merupa tipe yang
paling sering, disebabkan oleh disfungsi dari telinga dalam. Jika bersamaan
bawah atau ke atas. Vertigo rotasi merupakan jenis yang paling jarang ditemukan.
disfungsi apparatus otolitik pada telinga dalam atau proses sentral sinyal otolit.
Pasien dengan bilateral vestibular loss akan takut untuk membuka kedua
dunia seakan berputar ketika pasien menoleh pada sisi telinga yang mengalami
pasien dengan vertigo otologik dan sentral. Gejala pendengaran biasanya berupa
Gejala sekunder meliputi mual, gejala otonom, kelelahan, sakit kepala, dan
Istilah ini tidak terlalu memiliki makna pada penggunaan biasanya. Jarang
dignkan pada pasien dengan disfungsi telinga namun sering digunakan pada
Karekteristk dizziness
Perlu ditanyakan mengenai sensasi yang dirasakan pasien apakah sensasi
berputar, atau sensasi non spesifik seperti giddiness atau liht headness,
Keparahan
Keparahan dari suatu vertigo juga dapat membantu, misalnya: pada acute
penyebab psikologis. 3
lama durasi vertigo maka kemungkinan kea rah vertigo sentral menjadi lebih
sentral kecuali pada cerebrovascular attack. Perbedaan onset dan durasi maisng-
sentral yang berasal dari vascular misalnya CVA). Lesi sentral biasanya
torsional dan tidak dapat dihambat oleh fiksasi mata pada objek.
Perifer Sentral
Bangkitan vertigo Mendadak Lambat
Derajat vertigo Berat Ringan
Pengaruh gerakan kepala (+) (-)
Gejala otonom (++) (-)
Gangguan pendengaran (+) (-)
merupakan bentuk reaksi dari refleks vestibulo oculer terhadap aksi tertentu.
Nystagmus bisa bersifat fisiologis atau patologis dan manifes secara spontan atau
dengan rangsangan alat bantu seperti test kalori, tabung berputar, kursi berputar,
kedudukan bola mata posisi netral atau menyimpang atau test posisional atau
gerakan kepala. 7
Gejala Penyerta
interna atau arteri anterior inferior cebellar. Nyeri yang menyertai vertigo dapat
terjadi bersamaan dengan infeksi akut telinga tengah, penyakit invasive pada
Pada vertigo sentral mual dan muntah tidak terlalu parah. Gejala
kadnag disertai aura), mual, muntah, fotofobia, dan fonofobia. 21-35 persen
3
pasien dengan migraine mengeluhkan vertigo.
fungsi serebelum dilakukan dengan menilai fiksasi gerakan bola mata; adanya
tajam pendengaran.
Tes keseimbangan
Pemeriksaan klinis, baik yang dilakukan unit gawat darurat
penderita berdiri dengan kaki yang satu di depan kaki yang lain,
tumit yang satu berada di depan jari-jari kaki yang lain (tandem).
selama 30 detik atau lebih. Berdiri dengan satu kaki dengan mata
normal.
Tes melangkah di tempat (stepping test)
Penderita harus berjalan di tempat dengan mata tertutup
tunjuk.
Manuver Nylen-Barany atau Hallpike
Untuk menimbulkan vertigo pada penderita dengan
Tes kalori
Tes kalori baru boleh dilakukan setelah dipastikan tidak ada
bawah ini:
Gambar 3. 3 Evley manuver
Penatalaksanaan Medikamentosa.
Secara umum, penatalaksanaan medikamentosa mempunyai
adalah:
a.Antikolinergik
Antikolinergik merupakan obat pertama yang digunakan
e. Benzodiazepin
Benzodiazepin merupakan modulator GABA, yang akan
klonazepam.
f. Antagonis kalsium
Obat-obat golongan ini bekerja dengan menghambat
3.10 Prognosis
sekitar 10-25%. 2
DAFTAR PUSTAKA
http://emedicine.medscape.com/article/884261-overview
4. Furman JM, Cass SP. Benign Paroxysmal Positional Vertigo. NEJM
http://content.nejm.org/cgi/reprint/341/21/1590.pdf
Leher. Edisi Keenam. Jakarta : Balai Penerbit FKUI. 2008. Hal. 94-101
Santoso R, Editor : Buku Ajar Penyakit THT Boies. Edisi Keenam. Jakarta
http://www.drtbalu.com/BPPV.html
media.britannica.com/eb-media/86/4086-004-EA855487.gif
Hal 51-53
11. Anonym. Benign Paroxysmal Positional Vertigo. [online] 2009 [cited 2009
http://en.wikipedia.org/wiki/Benign_paroxysmal_positional_vertigo
12. Anonym. Labirinitis. [online] 2011 [cited 2011 December 16th]. Available
from : http://dokterspesialis.info/2011/12/16/labirinitis.html
13. Bashiruddin J., Hadjar E., Alviandi W. Penyakit Meniere. Dalam : Arsyad
http://medicastore.com/penyakit/3327/Benign_Paroxymal_Positional