PENDAHULUAN
Kanker serviks atau disebut juga kanker leher rahim merupakan penyakit
ginekologik yang memiliki tingkat keganasan yang cukup tinggi dan menjadi
penyebab kematian utama pada wanita dinegara-negara berkembang.1 Menurut
WHO, 490.000 perempuan didunia setiap tahun didiagnosa terkena kanker serviks
dan 80% berada di Negara Berkembang termasuk Indonesia. Kelompok beresiko
untuk terjadinya kanker serviks adalah wanita diatas usia 30 tahun yang memiliki
banyak anak dan dengan perilaku menjaga kesehatan reproduksi yang masih
kurang. Kanker serviks adalah sejenis kanker yang 99,7% disebabkan oleh Human
Papilloma Virus (HPV) onkogenik, yang menyerang leher rahim.2
Jika setelah pemeriksaan ditemukan hasil pap smear yang abnormal, maka
dibutuhkan beberapa pemeriksaan tambahan untuk mengkonfirmasi diagnosis,
mengetahui penyebaran kanker, dan menentukan pilihan pengobatan.5 Terapi pada
kanker serviks yaitu pembedahan, yang terdiri dari pembedahan histerektomi
ekstrafasial bila kanker mikroinvasif <5mm dan tidak terdapat sel tumor pada
pembuluh darah/limfe dan terdapat pembedahan radikal yang dilakukan pada
stadium I-IIa, bila tidak ada kontraindikasi. Selain itu juga terdapat radiasi,
kemoterapi dan kombinasi antara pembedahan, kemoterapi dan radiasi.6
Nama : Ny. A
Usia : 51 tahun
Suku : Sunda
Agama : Islam
Pendidikan : SD
2.2 ANAMNESIS
Keluhan Utama
Pasien P4A0 mengeluh perdarahan dari jalan lahir yang dirasakan sejak 8
bulan yang lalu. Awalnya perdarahannya kadang berhenti, namun 1 bulan terakhir
perdarahan menjadi terus menerus. Pasien juga mengaku menggunakan 3-4
pembalut/hari dan darahnya tidak menggumpal. Keluhan juga disertai nyeri perut
bagian bawah. Pasien mengaku perdarahan tidak disertai keputihan dan panas
badan. Riwayat perdarahan lama yang sukar berhenti disangkal. Pasien juga
menyangkal adanya benjolan didaerah perut.
Mata
o Konjungtiva anemis : +/+
o Sclera ikterik : -/-
Mulut : Mukosa oral lembab
Lehehr
o JVP : Tidak meningkat
o KGB : Tidak teraba
Thorax
o Bentuk dan gerakan simetris
o Jantung : Bunyi jantung S1 S2 murni regular
Paru-paru :
o Vocal fremitus kiri = kanan
o Vesicular breath sound kiri = kanan
o Ronkhi : -/- ; wheezing : -/-
Abdomen : Datar, lembut, pekak samping/pekak
pindah -/-
Ekstremitas
o Edema : -/-
o Varices : -/-
HEMATOLOGI
Darah Rutin
o Hemoglobin : 3,2 g/dL
o Leukosit : 7,100/µL
o Hematokrit : 11 %
o Eritrosit : 1.7 juta/µL
Indek Eritrosit
MCV : 67 fL
MCH : 19 pg
MCHC : 28 g/dL
o Trombosit : 491.000/µL
KIMIA KLINIK
Glukosa Darah
o Glukosa darah sewaktu : 131 mg/dL
Fungsi Hati
o AST (SGOT) : 15 U/L
o ALT (SGPT) : 14 U/L
Fungsi Ginjal
o Ureum : 20 mg/dL
o Kreatinin : 0.71 mg/dl
Elektrolit
o Natrium (Na) :138 mmol/L
o Kalium (K) : 3.7 mmol/L
o Calsium : 8.7 mg/dL
o Clorida (Cl) : 99 mmol/L
PEMERIKSAAN PA
- Makroskopis :
o Keping-keping jaringan sebanyak 0,25 cc, warna putih kecoklatan
kenyal
- Mikroskopis :
o Sediaan biopsi berupa massa tumor terdiri dari sel-sel bentuk oval
yang tumbuh hiperplastis memadat. Inti pleomorfi hiperkromatis,
mitosis ditemukan. Stroma edematous bersebukan sel limfosit dan
sel plasma.
2.8 PENATALAKSANAAN
P4A0, usia 51 tahun dengan kanker serviks stadium IIA dan anemia
FOLLOW UP
Tanggal S O A P
Nadi : 89x/menit
RR : 21x/menit
Suhu : 36,2ºC
Mata :
PD : tidak dilakukan
Hb : 3,2 gr/dL
S : 36ºC
Mata :
PD : tidak dilakukan
Hb : 3,6 gr/dL
Mata :
- Sklera :-/-
- Konjungtiva : -/-
PD : tidak dilakukan
Hb : 9,7 gr/dL
N : 80x/menit
RR : 21x/menit
S : 38,8ºC
Mata :
- Sklera :-/-
- Konjungtiva : -/-
PD : tidak dilakukan
Hb : 10,9 gr/dL
N: 80x/menit
R : 20x/menit
S : 35ºC
Mata :
- Sklera :-/-
- Konjungtiva : -/-
Hb : 13,9 gr/dL
PROGNOSIS
PEMBAHASAN
Permasalahan :
Pembahasan:
a. Anamnesis
b. Pemeriksaan fisik
c. Pemeriksaann penunjang
Teori Kasus
Anamnesis
Pemeriksaan fisik
Pemeriksaan penunjang
Teori Kasus
Teori Kasus
a. Pembedahan
a. Dilakukan observasi dan
o Pembedahan histerektomi
perbaikan kondisi umum
ekstrafasial bila kanker
b. Transfusi darah sampai Hb
mikroinvasif <5mm dan
mencapai >10 gr/dL
tidak terdapat sel tumor
pada pembuluh darah/limfe
o Pembedahan radikal :
histerektomi radikal +
limfadenektomi pelvis
dilakukan pada stadium I-IIa
b. Radiasi
o Radiasi interna + radiasi
eksterna dengan
menggunakan materi radiasi
yaitu radium 226, cesium
137, dan eksternal cobalt 60
dengan dosis yang
bervariasi tergantung letak
ca cerviks
c. Kemoterapi
d. Kombinasi antara pembedahan,
kemoterapi dan radiasi
DAFTAR PUSTAKA
1. Fitriana NA, Ambarini TK. Kualitas hidup pada penderita kanker serviks
yang menjalani pengobatan radioterapi. Jurnal Psikologi Klinis dan
Kesehatan Mental. 2012; 1(2); 123-9.
2. Septadina IS, Kesirna H, Handayani D. Upaya pencegahan kanker serviks
melalui peningkatan pengetahuan kesehatan reproduksi wanita dan
pemeriksaan metode IVA (inspeksi visual asam asetat) diwilayah kerja
puskesmas Palembang. Jurnal Pengabdian Sriwijaya. 2012;1(2); 222-8.
3.
4. Ismawati, Sutaryo SI, Widyatama R. Promosi kesehatan dalam
meningkatkan pengetahuan, sikap dan perilaku deteksi dini kanker serviks
pada ibu-ibu anggota pengajian. Berita kedokteran Masyarakat.
2011;27(2); 66-74.
5. Prandana DA, Rusda M. Pasien kanker serviks di RSUP H.Adam Malik
medan taun 2011. E-Jurnal FK USU. 2013;1(2);1-4
6. Dept. Obstetri dan Ginekologi FK Unpad RSUP DR. Hasan Sadikin.
Panduan Praktik Klinis Obstetri & Ginekologi, 2015.