Senyawa Gingerols pada jahe memiliki efek untuk mencegah mual dan
muntah, mabuk laut. Selain itu jahe juga dapat berfungsi sebagai anti rematik akibat
efek anti inflamasi dari gingerols sendiri. Konsumsi sebanyak 1 gram jahe per hari
tidak menunjukkan efek samping.
Siapa sangka ternyata tumbuhan yang dari luar menyakitkan memiliki efek
baik untuk kesehatan. Telah dilakukan beberapa penelitian terhadap lidah buaya ini
dan menunjukkan efeknya sebagai anti inflamasi, anti bakteri, dan dapat menurunkan
gula darah seseorang. Selain itu lidah buaya juga terdapat berbagai macam vitamin
dan enzim yang berguna bagi tubuh.
2
GINKGO BILOBA
MENGKUDU
3
Mengkudu merupakan tanaman yang tumbuh di pasifik, asia tenggara, australia,
dan india. Mengkudu telah banyak digunakan selama untuk pengobatan. Mengkudu
dikatakan memiliki efek terapeutik termasuk anti kanker, baik pada penelitian
terhadap hewan, maupun pada praktek klinis. Namun mekanisme dari hal ini belum
diketahui. Selain itu mengkudu juga mengandung proxeronine dan bebrapa
antioksidan (asam askorbat dan beta caroten) yang berfungsi mempertahankan dan
memperbiki fungsi sel.
Enzim proxeronase dan alkaloid proxeronine, kedua zat ini akan membentuk
zat aktif bernama xeronine di dalam tubuh. Xeronine merupakan komponen esensial
dalam protein membran sel. Selain itu zat antioksidan seperti sylimarin, Colchicine,
Vitamin A, C dan E yang terkandung dalam mengkudu dapat menghambat radikal
bebas.
BAWANG PUTIH/GARLIC
4
Bawang putih merupakan tanaman herbal parenial yang membentuk umbi lapis.
Bawang putih termasuk tanaman tertua yang digunakan sebagai tanaman obat dan
memiliki berbagai efek dalam bidang klinis seperti anti mikroba, antitrombotik,
hipolipiemik, antiartritik, hipoglikemik dan anti keganasan.
Sebagaimana kebanyakan tumbuhan lain, bawang putih mengandung lebih dari
100 metabolit sekunder yang secara biologi sangat berguna. Senyawa ini kebanyakan
mengandung belerang yang bertanggungjawab atas rasa, aroma, dan sifat-sifat
farmakologi bawang puth. Dua organosulfur paling penting dalam bawang putih
yaitu asam amino non-volatile dan minyak atsiri. Dua senyawa ini menjadi prekursor
sebagian besar senyawa organosulfur lainnya.
Bawang putih memiliki efek anti-diabetes. Perlakuan ekstrak minyak atsiri
bawang putih pada tikus diabetes dapat menurunkan kadar enzim fosfatase dalam sel
darah merah, fosfatase asam dan alkali, transferase alanin, transferase aspartat, dan
amilase dalam serum. Enzim-enzim ini berperang dalam metabolisme glukosa.
Perlakuan dengan ekstrak yang sama pada manusia normal juga menunjukkan
adanya aktivitas hipoglikemik pada serum darah. Kadar glukosa darah para
sukarelawan mengalami penurunan setelah diberi perlakuan selama 11 minggu.
5
DAFTAR PUSTAKA
6
6. Ernst E, Pittler MH. Efficacy of ginger for nausea and vomiting: a
systematic review of randomized clinical trials. Br J Anaesth. 2000
Mar;84(3):367–71.
7. Kaplan M, Mutlu EA, Benson M, Fields JZ, Banan A, Keshavarzian A. Use
of herbal preparations in the treatment of oxidant-mediated inflammatory
disorders. Complement Ther Med. 2007 Sep;15(3):207–16.
8. Tari R., Posangi J. Wowor P. M. Uji Efek Daun Iler (Coleus atropurpureus
[L.] Benth.) Terhadap Penyembuhan Luka Insisi pada Kulit Kelinci
(Oryctolagus cuniculus). Jurnal e-Biomedik. 2014 Mar;1(1):581–6.
9. Adam Y, Somchit MN, Sulaiman MR, Nasaruddin AA, Zuraini A, Bustamam
AA, et al. Diuretic properties of Orthosiphon stamineus Benth. J
Ethnopharmacol. 2009 Jul 6;124(1):154–8.