Anda di halaman 1dari 57

Oleh :

M Tajul Muluk
08700156

Laporan Kasus
Ca Cervix
KEPANITERAAN KLINIK OBGYN
RSUD dr. Wahidin Sudirohudodo
Pembimbing
Dr. Jusuf Nawir, Sp.
OG
Pokok pembahasan
Identitas

Subjective

Objective

Asessment

Planning

Lembar Observasi
Identitas
Nama : Ny. S
Usia : 43 tahun
Agama : Islam
Alamat : Karang Kedaung Sooko, Kota
Mojokerto
Tanggal MRS : 17 Juni 2013 (07.45 WIB)
Subjective
Keluhan Utama : Pasien datang dengan
pendarahan perveginam dan pingsan
Riwayat Penyakit Sekarang:
Nyeri pada daerah perut bagian bawah sampai ke
punggung
Nyeri pinggul sebelah kiri sampai kaki kiri
Menggigil, terasa sebah pada perut bagian tengah
Pasien menderita penyakit ini 2,2 tahun

Subjective : Lanjutan...
Pasien dalam sehari mengganti underpad 2 3
kali dengan kondisi underpad terkadang penuh
darah

Riwayat Penyakit Dahulu :
- Menderita dengan penyakit yang sama, dimana pasien
tiba-tiba lemas dan terjatuh saat mencuci baju
- Pasien lalu memeriksakan ke dokter spesialis, dan
dilakukan pemeriksaan PapSmear
- Pasien di periksa secara FNAB/BIOPSI dan di dapatkan
Karsinoma Serviks stadium 2B


Subjective
Riwayat KB : tidak pernah KB
Riwayat Menstruasi :
Menarche usia 14 tahun, haid teratur sekitar 2 hari disertai
nyeri saat haid. Pasien berhenti menstruasi sejak 2 tahun
yang lalu.


Subjective
Riwayat Penyakit Keluarga
Keluarga tidak ada yang sakit seperti ini, tidak ada
yang pernah sakit tumor, atau meninggal karena
cancer

Subjective
Riwayat Menikah : menikah 1 kali, usia 18 th, lama 24 tahun
Riwayat Persalinan : persalinan normal spontan
Riwayat Sosial-Ekonomi: Pasien bekerja sebagai pembantu
rumah tangga dan petani
Pasien mengatakan sering gatal gatal pada kemaluan bila
terkena air sawah setiap setelah bekerja di sswah
Riwayat Pengobatan : kemoterapi 3x di RS. Dr. Soetomo
Surabaya dan MRS 7x RSUD dr. Wahidin Sudiro Husodo Kota
Mojokerto


Objective
Kedaan Umum : Cukup
Kesadaran : Composmentis
GCS : 4 5 6

Vital Sign
Suhu : 36,3
o
C
RR : 20 x/menit
Tekanan Darah : 100/70 mmHg
Nadi : 88 x/menit

Objective
Kepala-Leher : A +/I-/C-/D-

Thorax : Cor S1,S2 tunggal regular
Pulmo Ronki -/-, Wheezing -/-
Pembesaran KGB Axilla -/-, simetris

Abdomen : Soefel, Hepar-Lien-Ginjal ttb, nyeri
tekan perut kiri bawah (+), nyeri tekan perut bagian
bawah tengah(+), Meterorismus (-), Bising usus (+) dbn
V/T : blood dan teraba berdungkul - dungkul
Extremitas : Akral hangat kering +/+, Oedema -
/-
Pembesaran KGB Inguinal -/-, Nyeri kaki
kiri +

Pemeriksaan Penunjang : (tgl. 17 Juni 2013)
Darah Lengkap :
Hb 13,2 g/dl
WBC 8.500 g/dl
RBC 4.620.000 g/dl
HCT 33,4%
PLT 261.000

Objective
Status Pasien MRS
Lanjutan...
Pemeriksaan Penunjang Pasien
Lanjutan ...
Assessment
Ca cervix (adeno squamous carcinoma stadium 2B )
Planning
Konsul dr. Achmad Reza, Sp.OG :

- Injeksi Cefotaxim 3 x 1 gram
- Injeksi Transamin 3 x 500 mg
- Paracetamol 3 x500mg
- Kodein
Lembar observasi
S O A P
Nyeri perut bagian
bawah
perdarahan dari
kemaluan (+) warna
merah segar, ganti
underpad 2-3x, bau
amis (+),

K.U. Cukup
suhu: 36,3
o
C
Tensi : 100/60 mmHg
RR : 20x/menit
Nadi : 88 x/menit
K/L: A -/I-/C-/D-
Thorax :
cor S1, S2 tunggal
Pulmo ronki -/-, wheezing
-/-

Abdomen :
B.U(+ N), supel,
meteorismus (-)
Nyeri tekan perut kiri
bawah

Eks :
Akral hangat +/+
Odema -/-
Ca cervix
Infus PZ life line
Inj. Cefotaxim 3x1
ampul
Inj. Transamin 3x
500 mg
Inj. Ketorolac 3x 1
ampul
Paracetamol 3 x
500mg
Kodein
Selasa , 18 juni 2013
S O A P
Perut bagian
bawah terasa
nunjem, keluar
darah dari
kemaluan sedikit.
K.U. Cukup
suhu: 36,5
o
C
Tensi : 130/80 mmHg
RR : 20x/menit
Nadi : 82 x/menit
K/L: A +/I-/C-/D-
Thorax :
cor S1, S2 tunggal
Pulmo ronki -/-, wheezing
-/-

Abdomen :
B.U. + N, meteorismus (-),
Nyeri tekan perut kiri
bawah
Ca cervix
Diet TKTP
- Infus PZ life
line
- Injeksi
Cefotaxim 3 x 1
gram
- Injeksi
Dexamethason
e 2 x 1
- Injeksi
Transamin 3 x
500 mg
- Injeksi
Ketorolac 3 x 1

Rabu , 19 juni 2013
Lembar observasi
S O A P
Perut bagian
bawah terasa
nunjem, keluar
darah dari
kemaluan sedikit.
K.U. Cukup
suhu: 36,5
o
C
Tensi : 130/80 mmHg
RR : 20x/menit
Nadi : 82 x/menit
K/L: A +/I-/C-/D-
Thorax :
cor S1, S2 tunggal
Pulmo ronki -/-, wheezing
-/-

Abdomen :
B.U. + N, meteorismus (-),
Nyeri tekan perut kiri
bawah
Ca cervix
Diet TKTP
- Infus PZ life
line
- Injeksi
Cefotaxim 3 x 1
gram
- Injeksi
Dexamethason
e 2 x 1
- Injeksi
Transamin 3 x
500 mg
- Injeksi
Ketorolac 3 x 1

Rabu , 20 juni 2013
Lembar observasi
CA CERVIX
Pendahuluan
Kanker serviks merupakan kanker ginekologi tersering pada
wanita

Sebagian besar kanker stadium dini asimptomatik, gejala ca cervix
yang sugestif termasuk perdarahan pervaginam dan keputihan yg
kental dan bau, sayangnya bila gejala ini muncul menunjukkan
perkembangan yang sudah lanjut

Oleh karena itu skrining melalui Pap Smear (cara paling
terjangkau) sangat penting untuk mendeteksi dan mencegah
keberadaan Ca Cervix
Etiologi
Penyebab utama ialah 99% infeksi virus mucosotropik human papiloma virus (HPV)
> (WHO) .
Lebih dari 100 jenis HPV telah ditemukan dengan tidak kurang 40 diantaranya
mengancam saluran anogenitalia. (Franco et al, 2001)
Tipe 16 dan 18 (yang oleh Intl Agency for Research on Cancer diklasifikasikan
bersifat karsinogenik terhadap manusia) High Risk, bertanggung jawab terhadap 95
% angka kejadian kanker cervik (Anonim (c) ,2008).

Epidemiologi
Penyebab utama kematian wanita yang berhubungan dengan kanker.
Di seluruh dunia diperkirakan terjadi 500.000 kanker servikx baru dan
250.000 kematian tiap tahun yang 80% di negara berkembang.
Di indonesia insidens kanker serviks 40.000 kasus pertahun.
Kanker serviks yang sudah masuk stadium lanjut sering menyebabkan
kematian dalam jangka waktu relatif cepat.
Lebih dari 70% kasus yang datang ke rumah sakit ditemukan dalam keadaan
stadium lanjut.
1 menit 1 kasus baru , 2 menit 1 kematian di dunia
41 kasus baru, 1 hari 20 kematian di Inddonesia

Pemetaan kanker cervik di area-area di dunia dengan klasifikasi
epidemiologi Insiden setiap 100.000 jiwa
(Sumber : Schiffman et al, 2007)
Faktor resiko
Aktivitas Seksual yang tinggi dan sering berganti-ganti
pasangan
Coitus Pertama di usia < 16 th
Golongan sosial ekonomi rendah (Hygiene sexual yg buruk)
Multiparitas (Munoz, 2002)
Penggunaan pil kontrasepsi jangka panjang (Hellberg, 2005)
Merokok
Terdapat herediter karsiogenik pada gen kromosom
Patologi- anatomi
Ca Cervix tumbuh di Squamo Columnar Junction (SCJ).
SCJ membatasi ektocervix/Poertio (epitel berlapis pipih) dan
endocervix/Canalis Cervicalis (epitel selapis silindris bersilia).

Pertumbuhan Tumor
1 Eksofitik, dari SCJ ke arah lumen vagina sbg massa proliferatif
2 Endofilik, tumor tumbuh dari SCJ ke dalam stroma cervix
3 Ulseratif, tumor mulai dari SCJ cenderung merusak struktur dan
jaringan cervix


Bentuk Serviks dan CA CERVIX
LANJUTAN...
Patofisiologi
Tipe sel kanker cerviks
a. squamous cell carcinoma (95%-97%)
b. adenocarcinoma (15% )
c. Clear cell CA
d. sarcoma

Epidermoid/Squamous Cell Carcimoma
(95-97%)
Adeno Carsinoma Cervix
Gejala klinis dan diagnosis
PENDARAHAN YANG TIDAK NORMAL
Pendaraan sesudah coitus
Pendarahan abnoml
Pendarahan post menopouse

KELAINAN PADA VAGINA (KELUARNYA
CAIRAN KEKUNINGAN , BERBAU)
GEJALA LAIN > SAKIT / NYERI PINGGUL DAN
KAKI
VT dan Inspekulo: cervix bisa tampak normal bila stadium Ca
masih microinvasive/CIS, tampilan yg sugestif berupa pertumbuhan
yg eksofitik dgn massa polypoid, terbentuk jaringan papiler, cervix
yg ulserasi, massa granuler atau sebagai jaringan nekrotik

RT : untuk mengetahui invasi ca cervix ke dinding parametrium,
mengevaluasi Cancer free space

Diagnosa pasti dengan pemeriksaan Biopsi Histo-patologi

Untuk Screening dapat dilakukan Pap Smear dengan pemeriksaan
serial
Gejala klinis dan diagnosis
PEMERIKSAAN SKRINING CA
CERVIKS
Teknik pemeriksaan
papsmear
Biopsi dilakukan di daerah abnormal di bagian yang telah dilakukan
kolposkopi. Jika kanalis servikalis sulit dinilai, sampel diambil secara
konisasi.


Biopsi
PAP SMEAR
KOLPOSKOPI
pemeriksaan dengan menggunakan kolposkop
(alat seperti mikroskop bertenaga rendah dengan
sumber cahaya di dalamnya).
Pemeriksaan standar bila ditemukan pap smear
yang abnormal, pemeriksaan dengan
pembesaran, melihat kelainan epitel serviks,
pembuluh darah setelah pemberian asam asetat.
Pemeriksaan meliputi vulva dan vagina.
Tujuan pemeriksaan kolposkopi bukan untuk
membuat diagnosa histologik, tetapi untuk
menentukan kapan dan dimana biopsi harus
dilakukan.


LIQUID BASE CITOLOGY (LBC)
Sudah ada sejak tahun 1990, yaitu cara
pemeriksaan Pap Smear untuk meningkatkan
kualitas dari Pap Smear Konvensional



HPV GENOTYPING
Pemeriksaan adanya infeksi virus hingga
mendeteksi subtipe virusnya
Bisa mencapai 100 % keakuratannya

IVA
Pemeriksaan dengan asam asetat pada serviks,
IVA (Inspeksi Visual Asam Asetat) merupakan
skrining yang masih bersifat Opurtunistik.
Penggunaan Asam Asetat (Cuka) akan
menjelaskan perbedaan struktur sel dan absorpsi
sehingga bila terdapat sel prakanker akan
berubah menjadi putih. Nilai sensitivitas IVA
memang lebih baik meskipun sepesifitasnya lebih
rendah (Emilia,2010)
Lanjutan ...
Penyebaran
Penyebaran secara limfogen/melalui kelenjar getah bening menuju
3 arah:
- ke arah fornix dan dinding vagina
- ke arah korpus uterus
- ke arah parametrium
Setelah tumor menjadi invasif, akan terjadi penyebaran secara
limfogen menuju kelenjar limfe regional dan menjalar menuju
fornix vagina, korpus uterus, rectum dan vesica urinaria.
Melalui kelenjar getah bening dalam Parametrium sel tumor dapat menyebar
ke Kelenjar limfe Iliaca, Obturator, hipogastrica, parasacral, paraaorta.
Atau melibatkan ductus thoracicus dan truncus limfaticus untuk metastase
jauh ke hepar, paru-paru, ginjal, tulang dan otak
Staging
Staging FIGO
Staging
Kriteria
0 Carsinoma In Situ (CIS) atau lesi intraepitel cervix
IA Terbatas pada invasi stroma, kedalaman maksimal 5 mm dan luas
tidak melebihi 7 mm
IA 1 Kedalaman Invasi stroma < 3mm dan luas < 7 mm
IA 2 Kedalaman Invasi stroma > 3mm tapi < 5mm, luas < 7 mm
IB Klinis lesi terbatas pada cervix atau lesi pra klinis lebih besar dari IA
IB 1 Lesi Klinis < 4 cm
IB 2 Lesi klinis > 4 Cm
II Keganasan keluar cervix sampai 2/3 atas vagina dan atau ke
parametrium

Staging FIGO

Staging
Kriteria
II A Penyebaran hanya sampai 2/3 atas vagina, parametrium masih
bebas dari tumor
II B Penyebaran ke parametrium uni/bilateral
III Penyebaran sampai ke 1/3 distal vagina, parametrium, dan dinding
panggul termasuk hidronefrosis
III A Penyebaran sampai 1/3 distal vagina
III B Penyebaran sampai ke dinding panggul, disertai gangguan faal ginjal
akibat hidronefrosis
IV Keganasan keluar dari panggul dan melibatkan mukosa rectum dan
kandung kemih dan metastase jauh
IV A Proses keganasan menginfiltrasi mukosa rektum dan kandung kemih
IV B Metastase jauh

Pengobatan
Tergantung lokasi dan ukuran tumor, stadium penyakit, usia, keadaan umum
penderita dan rencana penderita untuk hamil lagi.

Pembedahan
Pada karsinoma in situ (kanker yang terbatas pada lapisan serviks paling
luar), seluruh kanker dapat diangkat dengan bantuan pisau bedah ataupun
melalui LEEP.
Penderita masih bisa memiliki anak.
Dianjurkan untuk menjalani pemeriksaan ulang dan Pap smear setiap 3
bulan selama 1 tahun pertama dan selanjutnya setiap 6 bulan.
Jika penderita tidak memiliki rencana untuk hamil lagi, dianjurkan untuk
menjalani histerektomi.
Pada kanker invasif, dilakukan histerektomi dan pengangkatan struktur di
sekitarnya (prosedur ini disebut histerektomi radikal) serta kelenjar getah
bening.
Pada wanita muda, ovarium (indung telur) yang normal dan masih
berfungsi tidak diangkat.

Terapi penyinaran (radioterapi )
Efektif untuk mengobati kanker invasif yang masih terbatas pada daerah
panggul.
Digunakan sinar berenergi tinggi untuk merusak sel-sel kanker dan
menghentikan pertumbuhannya.
Ada 2 macam radioterapi, yaitu :
Radiasi eksternal : sinar berasar dari sebuah mesin besar
Penderita tidak perlu dirawat di rumah sakit, penyinaran biasanya dilakukan
sebanyak 5 hari/minggu selama 5-6 minggu.
Radiasi internal : zat radioaktif terdapat di dalam sebuah kapsul dimasukkan
langsung ke dalam serviks. Kapsul ini dibiarkan selama 1-3 hari dan selama itu
penderita dirawat di rumah sakit. Pengobatan ini bisa diulang beberapa kali
selama 1-2 minggu.

Kemoterapi
Jika kanker telah menyebar ke luar panggul, kadang dianjurkan untuk
menjalani kemoterapi.
Digunakan obat-obatan untuk membunuh sel-sel kanker, yang bisa
diberikan melalui suntikan intravena atau melalui mulut.
Kemoterapi diberikan dalam suatu siklus, artinya suatu periode pengobatan
diselingi dengan periode pemulihan, lalu dilakukan pengobatan, diselingi
dengan pemulihan, begitu seterusnya.

Penanganan berdasar stadium
St. 0 (CIS) : usia reproduksi dapat dilakukan ConeBiopsy, sedangkan
anak sudah cukup dan usia lanjut dilakukan Simple Vaginal
Histerektomi.
St. I A : bila kedalamannya 1 mm penatalaksanaannya sama
dengan st. 0 (CIS) ConeBiospy atau Simple Vaginal Histerektomi.
Bila St. I A dgn kedalaman > 1 mm, St. I A 2 s.d. II A maka
penanganannya dgn Radical Histerektomi (uterus diangkat bersama
2/3 vagina atas, BSO, limfadenektomi Kelenjar parametrium, Iliaca,
Obturator, dan paraaorta) dilanjutkan dengan kemoterapi dan
Radioterapi
Stadium I I a adalah stadium batas dimana masih bisa dilakukan
tindakan operatif



St. II B, III, dan IV tindakan primernya adalah Radioterapi.
St. IV A dan IV B tindakan hanya bersifat Paliatif dengan
kombinasi Kemoterapi
Pencegahan
Pemberian vaksin (antigen) yang
dapat merangsang pembentukan
antibodi


Vaksinasi dapat mencegah
terjadinya infeksi HPV 16 dan 18
yang menyebabkan 71% kasus
kanker serviks
2

Walaupun pasien telah


diilakukan vaksin
tidak menutup kemungkinan tidak
di lakukan skrining serviks


SEKUNDER
PAP Smear

Deteksi dini dapat mendeteksi sel abnormal, lesi
pra-kanker dan kanker serviks namun tidak dapat
mencegah terjadinya infeksi HPV


Kanker serviks yang ditemukan pada stadium dini
dan diobati dengan cepat dan tepat dapat
disembuhkan. Oleh sebab itu lakukan deteksi dini
secara berkala!
Dipengaruhi Oleh:
1. usia penderita
2. Keadaan Umum
3. tingkat klinik keganasan
4. Ciri Histologik sel tumor
5. Kemampuan tim ahli yang menangani
6. Ketersediaan Sarana pengobatan
Rata rata prognosis untuk Ca Cerviks adalah Dubia et Malam
5 years Survival Rate according to stage
Stage
5 years Survival Rate
I A 100%
I B 88%
II A 68%
II B 44%
III 18-39%
IV < 10%

Anda mungkin juga menyukai