Tipe high-risk (resiko tinggi) cenderung menyebabkan tumor ganas yaitu tipe 16,
18, 31, 33, 34, 35, 39, 45, 51, 52, 56, 58, 59, 66, 68 dan 82. Infeksi persisten HPV-
16, HPV-18, HPV-31, HPV-45 sering menyebabkan kanker serviks.9
Faktor predisposisi
Klasifikasi
Klasifikasi berdasarkan histopatologi :
CIN 1 (Cervical Intraepithelial Neoplasia), perubahan sel-sel abnormal lebih kurang setengahnya.
Berdasarkan pada kehadiran dari dysplasia yang dibatasi pada dasar ketiga dari lapisan cervix,
atau epithelium (dahulu disebut dysplasia ringan). Ini dipertimbangkan sebagai low-grade lesion
(luka derajat rendah).
CIN 2, perubahan sel-sel abnormal lebih kurang tiga perempatnya, dipertimbangkan sebagai luka
derajat tinggi (high-grade lesion). Ia merujuk pada perubahan-perubahan sel dysplastic yang
dibatasi pada dasar duapertiga dari jaringan pelapis (dahulu disebut dysplasia sedang atau
moderat).
CIN 3, perubahan sel-sel abnormal hampir seluruh sel dengan luka derajat tinggi (high grade
lesion). Ia merujuk pada perubahan-perubahan prakanker pada sel-sel yang mencakup lebih
besar dari duapertiga dari ketebalan pelapis cervix, termasuk luka-luka ketebalan penuh yang
dahulunya dirujuk sebagai dysplasia dan carcinoma yang parah ditempat asal.
FIGO DESKRIPSI
0 Karsinoma insitu (preinvasive carcinoma)
I Karsinoma terbatas pada serviks
IA Karsinoma hanya dapat diagnosis secara mikroskopis
IA1 Invasi stroma dalam <3 mm dan lebar <7mm
IA2 Invasi stroma dalam 3-5 mm dan lebar <7 mm
IB Secara klinis, tumor dapat diidentifikasi pada serviks atau massa tumor lebih besar dari
IA2
IB1 Secara klinis lesi ukuran <4 cm
IB2 Secara klinis lesi ukuran > 4 cm
II Tumor telah menginvasi uterus tapi tidak mencapai 1/3 distal vagina atau dinding
panggul
IIA Tanpa invasi parametrium
IIB Dengan invasi parametrium
III Tumor invasi sampai dinding pelvis dan atau menginfiltrasi sampai 1/3 distal vagina dan
atau menyebabkan hidronefrosis atau gagal ginjal