RPS: Pasien datang diantar keluarganya karena sakit kepala berputar sebelah kanan, pasien juga
mengatakan nyeri dan berdenging pada telinga kanan. Keluhan ini sering muncul sejak dari 6 bulan yang
lalu, dan di picu apabila pasien kelelahan. Mual dan muntah (+) 3 kali. Demam (+). Batuk (+) sejak 3 hari
yang lalu.
RPD: Keluhan seperti ini sering dirasakan pasien sejak 6 bulan lalu, yang di picu jika pasien kelelahan,
Hipertensi (-), DM (-)
RPO: Rutin mengkonsumsi farsipen yang diberikan dokter umum, sejak bulan januari, diminum jika
keluhan muncul
Riwayat kebiasaan: sering makan makanan berminyak, pasien sering merasa kelelahan karena bekerja
sebagai tukang jahit dari jam 7 pagi sampai 5 sore. Merokok (-).
PF:
HR: 75 kali/menit
Pupil bulat isokor 4mm/4mm, Refleks Cahaya Langsung +/+, Refleks Cahaya Tidak Langsung +/+
N. Kranialis: Normal
Hb 11,9g/dL (L)
Ht 36% (L)
MCV 84 fL
MCH 28 pg
MCHC 33 g/dL
Diagnosa:
Cephalgia kronik
Bacterial infection
Vertigo
Tatalaksana IGD:
Ceftriaxone 2x1 g IV
Ibuprofen 3x400 mg
Betahistine 3x1
Flunarizine 1x1
KU: Nyeri kepala belakang menjalar ke punggung, pinggang dan kaki kiri.
RPS: pasien datang ke IGD RS karena sempat mengalami kecelakaan lalu lintas 1-2 jam SMRS. Pasien
ditabrak oleh motor yang remnya blong hingga pasien terjungkal dan bagian belakang kepalanya
membentur trotoar dengan cukup keras. Pasien sempat pingsan, yang menurut keluarga pasien
berlangsung sekitar 5 menit, dan kemudian sadar kembali. Pasien lupa akan kejadian yang dialaminya.
Pasien sempat tidak mengenali keluarga pasien, namun ketika diperiksa di bangsal sudah kembali
mengenalinya. Kejang (-).
Pasien juga mengeluhkan nyeri pinggang kiri yang berat, pasien tidak terlalu bisa menggambarkan nyeri
yang dirasakan. Pasien juga mengalami kram berulang pada kedua tungkai setiap beberapa menit yang
dirasakan nyeri. Pasien mengatakan sulit berbicara. Mual dan muntah disangkal, pusing berputar
disangkal
Selama kram pasien meringis kesakitan, namun masih sadar dan dapat diajak berbicara.
RPD: Pernah terjatuh dari sepeda saat kecil, jempol kaki kanan pasien terputus. DM (-), Hipertensi (-)
RPK: DM (+) ibu pasien, ayah pasien ada riwayat penyakit jantung
RPO: (-)
Riwayat kebiasaan: Merokok setengah bungkus sehari (+), Sering minum kopi setiap hari (+)
PF:
HR: 80 kali/menit
RR: 20/menit
Saturasi O2 : 99 %
Pupil bulat isokor 4mm/4mm, Refleks Cahaya Langsung +/+, Refleks Cahaya Tidak Langsung +/+
N. Kranialis: normal
Motorik Atas: 4+/4+ (cukup sulit dinilai karena pasien mengeluh nyeri jika diminta melawan dorongan)
Motorik Bawah: 4+/4+ (cukup sulit dinilai karena pasien mengeluh nyeri jika diminta melawan
dorongan)
Refleks fisiologis:
- bisep ++/++
- trisep ++/++
- patella ++/++
- achilles sulit dinilai karena ketika tungkai dan kaki diposisikan, tungkai dan kaki pasien mengalami kram
Refleks patologis: sulit dinilai karena pasien terus menerus mengalami kram pada kedua tungkai
Sensorik: normal
- Brudzinski I (-)
- Brudzinski II sulit dinilai karena setiap diangkat sedikit, tungkai pasien kram dan dikeluhkan nyeri.
- Brudzinski IV (-)
Lab I (22/06/19)
Hb 12.4 g/dL
Ht % 39
MCV 88 fL
MCH 28 pg
MCHC 32 g/dL
GDS 85 mg/dL
Diagnosa IGD:
CKR
Tatalaksana IGD:
Ranitidine 2x50 mg IV
Ketorolac 2x30 mg IV
KU: Lemah pada satu sisi anggota tubuh, pada sisi kiri terutama pada tangan kiri sejak kurang lebih 8
jam SMRS
RPS: Berdasarkan keterangan dari pasien, ketika pulang shalat subuh pasien mengeluh pusing dan lemas
di seluruh badan, hingga pada saat di rumah pasien terjatuh, dan pasien merasa kesulitan berdiri. Bicara
pelo (+), pusing berputar disangkal, mual muntah disangkal, telinga berdengung disangkal,
RPD: Keluhan dirasakan baru pertama kali. Hipertensi tidak terkontrol sejak 1 tahun yang lalu
RPK: (-)
RPO: (-)
PF:
HR: 82 kali/menit
RR: 22 kali/menit
Saturasi O2 : 96%
Pupil bulat isokor 3mm/3mm, Refleks Cahaya Langsung +/+, Refleks Cahaya Tidak Langsung +/+
Refleks fisiologis:
- bisep +++/+++
- trisep ++/++
- patella ++/++
- achilles ++/++
Refleks patologis: Babinski +/+
Lab (23/6/2019)
Hb 11,0 g/dL
Leukosit 8500/uL
Ht 36%
MCV 66 fL
MCH 21 pg
MCHC 31 g/dL
Trombosit 324000/uL
Diagnosa IGD
Tatalaksana IGD
Asalamualaikum wr wb. Selamat malam dokter Wuri. Mohon maaf menggangu waktunya. Saya
Jermansyah koas saraf, mohon izin melaporkan hasil CT scan non kontras di FX Soedarsono kamar 2.08,
Tn H. Jajang usia 70 tahun
Hasil expertise:
INTRASEREBRI. Atrofi Serebri ditandai pelebaran sulcy, gyri, ruang sub-arachnoid, sistema ventrikel.
ARTERI SEREBRI. Aterosklerosis A. serebri media, ditandai mca sign dan A. Basilaris, A. vertebralis
ditandai lesi hiperdens intraluminal arteri. Stenosis A. Vertebralis kanan dan kiri sekitar 25-50%
SCANING LAINNYA MASIH TAMPAK BAIK. Jaringan lunak calvaria, tabula eksterna, diploe, dan tabula
interna masih intak, memberikan anatomi dan densitas yang normal. Parenkim serebeli dan pons masih
memperlihatkan anatomi bentuk, posisi dan densitas yang normal. Kalsifikasi fisiologis di plexus
choroideus. Sisterna ambiens dan basalis, sella tursicca, juxta sella, cerebellopontine angle masih
memperlihatkan anatomi bentuk, posisi dan densitas yang normal. Tidak tampak sinusitis paranasal
maupun mastoiditis. Tidak tampak perdarahan intraserebri. SOL.
Dx:
Hipertensi urgency
Vertigo
Terapi:
Futrolit 15 tpm
Betahistine 3x6mg
Ranitidine 2 x 1 amp IV
Ondancetron 2 x 1 amp IV
Amlodipin 1 x 5 mg
Flunarizine 2x5 mg
RPS: Berdasarkan keterangan dari keluarga pasien, 2 hari SMRS mulut pasien kaku, selain itu pasien juga
mengalami kejang sekitar kurang dari 10 menit, dan ketika pasien kejang terlihat tangan pasien
memegang epigastrium, mulut pasien kaku dan susah di buka. Ketika kejang pertama kali pasien diantar
ke dokter di dekat rumah nya, dan di berikan obat (pasien lupa nama obatnya). Setelah keadaan pasien
membaik, pasien di bawa pulang, namun keesokan harinya pasien kejang lagi sampai akhirnya di bawa
ke IGD pada jam 12 malam. Menurut keterangan dari keluarga pasien, kejang muncul ketika pasien di
beri kan minuman oleh keluarga pasien. Batuk (+), keluar busa dari mulut (+)
RPD: Keluhan dirasakan baru pertama kali. Riwayat kecelakaan pada tahun 2008 dan 2013, setelah itu
kaki kiri pasien sering sakit, namun masih tetap bisa berjalan.
RPK: (-)
RPO: pasien diberikan obat pada saat kejang pertama kali. Tidak ada obat yang di konsumsi secara rutin
Riwayat kebiasaan: merokok 1 bungkus/hari. Sering minum kopi (+), sering makan-makanan berlemak
(+)
PF:
TTV (IGD)
HR: 61 kali/menit
RR: 20 kali/menit
TTV (23/06/2019)
TD : 120/80
HR: 60 kali/menit
RR: 20 kali/menit
Suhu: 36,5 derajat celcius
SpO2: 98%
Pupil bulat isokor 3mm/3mm, Refleks Cahaya Langsung +/+, Refleks Cahaya Tidak Langsung +/+
Opistotonus (-)
Refleks fisiologis:
- bisep ++/++
- trisep ++/++
- patella ++/+
- achilles ++/+
Refleks patologis: -
Lab (22/6/2019)
Hb 16,2 g/dL
Leukosit 7600/uL
Ht 51%
MCV 91 fL
MCH 29 pg
MCHC 32 g/dL
Trombosit 289.000/uL
Na 140 mmol/L
Diagnosa (IGD)
- Suspek Tetanus
-Pasang NGT
-Ceftriaxon 2x1
-Metronidazole 3x500mg IV
RPS: Pasien datang diantar keluarganya karena pusing berputar, setelah makan udang sejak 2 jam SMRS.
Pusing berputar semakin dirasakan jika pasien menutup matanya. Pasien mengatakan ada mual dan
muntah sebanyak 4 kali. Tinitus (-)
RPD: Keluhan seperti ini belum pernah dirasakan sebelumnya. Gastritis (+), Hipertensi (-), DM (-)
RPK: Keluhan seperti ini juga dirasakan oleh ibu pasien. Ibu hipertensi (+)
RPO: (-)
Riwayat kebiasaan: Pasien sering makan-makanan yang bersantan (+), merokok (-).
PF:
TTV (IGD)
HR: 86 kali/menit
RR: 22 kali/menit
SpO2: 99%
TTV (24/06/2019)
HR: 80 kali/menit
SpO2: 99%
Pupil bulat isokor 3mm/3mm, Refleks Cahaya Langsung +/+, Refleks Cahaya Tidak Langsung +/+
N. Kranialis: Dalam batas normal
Lab (23/06/2019)
Hb 12,4 g/dL
Ht 38%
MCV 90 fL
MCH 30 pg
MCHC 33 g/dL
Diagnosa IGD:
Vertigo
Gastritis
Tatalaksana IGD: