Anda di halaman 1dari 27

‫الر ِحيم‬

‫الر ْح َم ِن ه‬ ِ ‫ِب ْس ِم ه‬
‫َّللا ه‬

LAPORAN KASUS
SIFILIS SEKUNDER

Pembimbing :
KEPANITERAAN KLINIK dr. Flora Anisah R, Sp.KK
ILMU KESEHATAN KULIT DAN KELAMIN
RUMAH SAKIT R. SYAMSUDIN, SH Disusun oleh :
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA Jermansyah DD Khairari
2019
(2015730065)
IDENTITAS PASIEN
Nama : Tn. A
Jenis kelamin : Laki-laki
Tempat/tanggal lahir : Benteng, 8 Maret 1993 (26 tahun)
Status perkawinan : Belum Menikah
Alamat : Benteng, kota Sukabumi
Agama : Islam
Pekerjaan : Pembawa acara
Tanggal pemeriksaan : 9 Mei 2019
ANAMNESA

Keluhan Gatal di daerah kemaluan sejak 1 minggu


Utama yang lalu

Keluhan Tidak ada


Tambahan
ANAMNESA
Riwayat Laki-laki berusia 26 tahun datang ke poliklinik kulit dan kelamin
Penyakit RSUD Syamsudin SH kota Sukabumi dengan keluhan gatal di
Sekarang daerah kelamin sejak 1 minggu yang lalu. Dari anamnesis pada
daerah kelamin didapatkan rasa gatal. Pasien mengalami
demam ringan dan beberapa bulan terakhir mengalami
penurunan berat badan. Pasien datang tanpa ditemani oleh
sanak saudara dan temannya. Riwayat berhubungan seksual
terakhir 3 bulan lalu dengan pacar laki-lakinya.
ANAMNESA

Riwayat Pasien sebelumnya sudah pernah mengalami gejala


Penyakit serupa 2 bulan yang lalu di daerah kelamin namun
Dahulu hilang sendiri.

Riwayat Uretritis Gonore 5 bulan yang lalu

HIV (+)
ANAMNESA

Riwayat Di keluarga pasien tidak ada yang menderita gejala


Penyakit yang sama.
Keluarga

Riwayat Pasien tidak memiliki alergi makanan ataupun obat


Alergi
ANAMNESA

Riwayat Sebelum berobat ke Poliklinik kulit dan kelamin, pasien


Pengobatan sebelumnya sudah berobat ke Puskesmas 5 hari yang
lalu namun tidak ada perbaikan

Pada tanggal 09 mei 2019 pasien datang pertama


kali ke poliklinik kulit dan kelamin dan dilakukan
pemeriksaan VDRL dan TPHA
ANAMNESA

Riwayat Pasien tinggal dengan orang tua adik dan kakak nya.
Psikososial & Ventilasi rumah pasien baik. Pasien saat ini bekerja
Kebiasaan sebagai pembawa acara sehingga sering keluar kota.
Dahulu pasien bekerja di sebuah tempat hiburan malam,
pasien sering minum alcohol, pasien tidak merokok. Pasien
sekarang memiliki pacar laki-laki dan terakhir
berhubungan seksual sekitar 3 bulan yang lalu.
PEMERIKSAAN FISIK
Keadaan umum : Pasien tampak Status Gizi
sakit ringan
Berat Badan : 65 kg
Kesadaran : Compos
Mentis (E4M6V5) Tinggi Badan : 168 cm
IMT : 23,04 (Normal)
Tanda Vital
Tekanan darah : 120/80
mmHg
Suhu : 37,3˚C
Nadi : 80x /menit
Frek. Napas : 18x /menit
STATUS GENERALISATA
Kepala : Normocephal
Rambut : Rambut tidak mudah rontok
Mata : Konjungtiva anemis (-), sklera ikterik (-)
Hidung : Deviasi septum nasi (-), sekret (-)
Telinga : Normotia, sekret (-/-), sekret (-/-)
Mulut : Bibir kering (-), sianosis (-), mukosa faring hiperemis (-).
Leher : Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid maupun KGB
Thoraks : Cor dan pulmo dalam batas normal
Abdomen : Dalam batas normal
Ekstremitas : Dalam batas normal
PEMERIKSAAN DERMATOLOGIK

Regio : Regio genitalis: penis dan skrotum


Efloresensi : Lesi eritema difuse licin dan basah, papul multipel
Sifat UKK : Ukuran : 0,1 – 0,2 cm (miliar)
Susunan/bentuk : bulat
Penyebaran : regional
09/05/2019
RESUME
Laki-laki berusia 26 tahun datang ke poliklinik kulit dan kelamin RSUD Syamsudin SH kota
Sukabumi dengan keluhan gatal di daerah kelamin sejak 1 minggu yang lalu. Dari anamnesis
pada daerah kelamin didapatkan rasa gatal. Pasien mengalami demam ringan dan
beberapa bulan terakhir mengalami penurunan berat badan. Pasien datang tanpa ditemani
oleh sanak saudara dan temannya. Riwayat berhubungan seksual terakhir 3 bulan lalu
dengan pacar laki-lakinya. Berdasarkan riwayat penyakit dahulu pasien mengatakan
sebelumnya sudah pernah mengalami gejala serupa 2 bulan yang lalu di daerah kelamin
namun hilang sendiri. Pasien memiliki riwayat uretritis gonore 5 bulan yang lalu dan pasien
juga telah di diagnosis HIV positif. Sebelum berobat ke RSUD Syamsudin SH, 5 hari yang lalu
pasien sempat berobat ke puskesmas dan oleh dokter diberikan vitamin C, chlorpheniramine
(CTM) dan salep (pasien lupa nama salepnya), namun tidak ada perbaikan. Tidak ada
anggota keluarga yang menderita penyakit yang sama. Pasien sebelumnya sudah pernah
mengalami gejala serupa 2 bulan yang lalu di daerah kelamin namun hilang sendiri.
RESUME
Pada pemeriksaan fisik ditemukan pasien tampak sakit ringan, kesadaran compos
mentis. Pemeriksaan tanda-tanda vital dan status gizi dalam batas normal. Pada
pemeriksaan status generalisata tidak ditemukan adanya kelainan.
Pada status dermatologikus
Regio : Regio genitalis: penis dan skrotum
Efloresensi : Lesi eritema difuse licin dan basah, papul multipel
Sifat UKK : Ukuran : 0,1 – 0,2 cm (miliar)
Susunan/bentuk : bulat
Penyebaran : regional
RESUME
Venereal Disease Research Laboratory (VDRL) : Positif, titer 1:32
Treponema Pallidum Hemagglutination Asay (TPHA) : Positif
DIAGNOSIS BANDING
Kondiloma Lata
Pitiriasis Rosea
DIAGNOSIS KERJA
Sifilis Sekunder
TATALAKSANA
NON MEDIKAMENTOSA MEDIKAMENTOSA
Sifilis primer dan sekunder :
Konseling tentang sifilis, cara penularan,
pengobatan dan pencegahan serta oBenzathine penicillin G 2.4 juta unit dosis tunggal
resiko tertular HIV. intramuscular

Periksa dan obati pasangan seksual Jika alergi penisilin


pasien. odoxycycline 100 mg 2 kali sehari oral selama 14 hari.
Abstinensia hingga sembuh. atau
oceftriaxone 1 g intramuscularly 1 kali sehari selama
10–14 hari
PROGNOSIS
Quo ad vitam : ad bonam
Quo ad functionam : ad bonam
Quo ad sanationam : ad bonam
ANALISIS DIAGNOSA BANDING
Sifilis Sekunder Kondiloma Pitiriasis Rosea
Akuminata
Etiologi dan  Treponema  Human Papiloma  HHV-7 & HHV-6
Faktor Resiko pallidum Virus (HPV), paling
 Kelompok risiko sering 6 dan 11.
tinggi, tidak  Kelompok risiko
aman tinggi, tidak aman
ANALISIS DIAGNOSA BANDING
Sifilis Sekunder Kondiloma Pitiriasis Rosea
Akuminata
Predileksi  Badan, punggung,  Perineum, sekitar  badan, lengan
telapak tangan anus, sulkus atas bagian
dan kaki koronarius, dan proksimal dan
(tersering) gland penis korpus paha atas
 Mukosa (mulut, dan pangkal penis
genital)  Vulva, introitus
vagina porsio uteri
ANALISIS DIAGNOSA BANDING
Sifilis Sekunder Kondiloma Akuminata Pitiriasis Rosea
Gejala  demam  Lesi berbau tidak sedap  Gatal ringan
 sakit tenggorokan  Nyeri  Demam
 penurunan berat badan  Rasa tidak nyaman  Herald patch
 anoreksia
 sakit kepala
Efloresensi  Papul  Berjonjot  Skuama halus
 Papula-skuamosa  Papulomatosa  Eritroskuama
 Papul-lenticular  Kemerahan (baru) Jarang
 Makula-eritema  Abu (Lama)  Urtika
 Lentikoid  Vesikel
 Pustul  Papul
ANALISIS KASUS
Sifilis Sekunder Teori Kasus
Etiologi dan Sifilis disebabkan oleh Treponema pallidum. T.Pallidum Berdasarkan riwayat seksual, pasien
Faktor Resiko merupakan salah satu bakteri spirochete. Bakteri ini memiliki mengatakan terakhir berhubungan
bentuk panjang dengan permukaan halus yang biasanya terdiri seksual dengan pacar laki-lakinya 3
dari 14-16 spiral. Sel penjamu alami T.Pallidum hanya bulan yang lalu. Maka dari itu pasien
terdapat pada manusia. Sifilis sebagian besar di tularkan termasuk kelompok beresiko tinggi LSL
melalui hubungan seksual, sehingga prevalensi sifilis lebih sering (heteroseksual).
menyerang kelompok beresiko tinggi yaitu waria, LSL (Lelaki
Seks Lelaki), wanita penjaja seks langsung, pria risiko tinggi,
wanita penjaja seks tidak langsung, pengguna napza suntik,
warga binaan pemasyarakatan.1,6
ANALISIS KASUS
Sifilis Sekunder Teori Kasus

Epidemiologi Berdasarkan Sexually Transmitted Disease Pasien berjenis kelamin laki-laki


Surveillance 2017 yang dilakukan oleh CDC dan berusia 26 tahun
mengemukakan bahwa kejadian sifilis lebih
sering ditemukan pada laki-laki daripada
perempuan berdasarkan usia sifilis lebih
sering ditemukan pada usia 25-29 tahun
pada laki-laki dan usia 20-24 tahun pada
perempuan.4
ANALISIS KASUS
Sifilis Sekunder Teori Kasus
Manifestasi klinis Gejala yang mucul pada sifilis sekunder Pada pasien tampak lesi eritema tidak
adalah demam, sakit tenggorokan, berbatas tegas (difuse), tampak juga
penurunan berat badan, anoreksia, sakit papul multiple berbentuk bulat dengan
kepala dan meningismus. Pada sifilis ukuran miliar 0,1 – 0,2 cm, permukaan
sekunder yang dini biasanya kelainan kulit licin dan basah, dengan penyebaran
yang khas pada telapak tangan dan kaki. regional.
Roseola, Papul, Pustule. Selain itu ditemukan Selain itu, ditemukan juga demam ringan
pada mukosa, mucous patch dan penurunan berat badan.
ANALISIS KASUS
Teori Kasus
Tatalaksana Antibiotik2 Antibiotik :
Sifilis primer dan sekunder :  Benzathine penicillin G 2.4 juta unit
 Benzathine penicillin G 2.4 juta unit dosis tunggal intramuscular. dosis tunggal intramuscular
atau Anti-histamin :
 Procaine penicili G 1.2 juta unit 1 kali dalam 10 sampai 14  Cetirizine tab 10 mg No X
hari 1x1
Jika alergi penisilin : Anti-piretik :
Benzathine dan procaine tidak boleh digunakan.  Paracetamol tab 500 mg No X. 3 x 1
 doxycycline 100 mg 2 kali sehari oral selama 14 hari. atau
 ceftriaxone 1 g intramuscular 1 kali sehari selama 10–14 hari
Sifilis dengan HIV
 Benzathine penicillin G 2.4 juta unit IM dosis tunggal.2
‫ب ْالعَالَ ِميْن‬ ‫ْال َح ْم ُد ه ِ‬
‫َّلل َر ِِّ‬

‫) ‪TERIMA KASIH :‬‬

Anda mungkin juga menyukai