Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN KASUS

“KONDILOMA AKUMINATA”

Pembimbing :

dr. Prima Sp.KK

dr. Eka Sp.KK

Disusun oleh :

Nurul indah tylasari

(030.13.257)

KEPANITERAAN KLINIK ILMU PENYAKIT KULIT DAN KELAMIN

RUMAH SAKIT KULIT DR. SITANALA

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS TRISAKTI


LAPORAN KASUS

IDENTITAS PASIEN
Nama : Tn. N

Jenis Kelamin : Laki-laki

Usia : 51 tahun

Pekerjaan : Karyawan swasta

Status : Menikah

Agama : Islam

Alamat : Kp. Ciawi RT 002/ RW 007, Sepatan, Tanggerang

No RM : 06.69.15

ANAMNESIS

Autoanamnesis dilakukan pada tanggal 07 Februari 2019, pukul 09.30 WIB di poli kulit dan
kelamin RSK Dr. Sitanala

Keluhan Utama

Terdapat benjoan di anus sejak 3 bulan yang lalu

Riwayat Penyakit Sekarang

Pasien datang ke poli kulit dan kelamin RSK Dr. Sitanala dengan keluhan tumbuh
benjolan di anus sejak 3 bulan yang lalu. Benjolan mulanya kecil dan makin membesar
hingga seperti sekarang, sering keluar lendir dan terasa gatal pada benjolan ini. Pasien juga
mengeluh benjolannya mudah berdarah, dan nyeri terutama saat duduk. Pasien mengaku
pernah berhubungan intim dengan orang lain selain istri.

Riwayat Penyakit Dahulu dan terapinya

 Pasien mengkonsumsi obat herbal dan menggunakan salep herbal untuk benjolannya.

 Terdapat riwayat diabetes mellitus

 Pasien tidak pernah mengalami keluhan seperti ini sebelumnya

 Tidak pernah mengalami penyakit pada kelamin sebelumnya


Riwayat Penyakit Keluarga

 Tidak ada keluarga yang menderita penyakit yang sama


 Tidak ada riwayat hipertensi, diabetes mellitus, alergi

PEMERIKSAAN FISIK

1. STATUS GENERALIS

Keadaan Umum : Baik, tampak sakit sedang.

Kesadaran : Compos Mentis

Tanda Vital :

Tekanan Darah : 163/75 mmHg

Nadi : 83 x/menit

Suhu : Afebris

Pernapasan : 20 x/menit

Kepala : Tidak dilakukan pemeriksaan

Leher : Tidak dilakukan pemeriksaan

Thorax : Tidak dilakukan pemeriksaan

Abdomen : Tidak dilakukan pemeriksaan

Ekstremitas : Tidak dilakukan pemeriksaan

Genitalia : Tidak terdapat benjolan, tidak ada tanda-tanda peradangan

Rectal : (Lihat status dermatologikus)

2. STATUS DERMATOLOGIKUS

Distribusi : regional

Ad Regio : Analis
Lesi : vegetasi, jumlah 1 (soliter), permukaan tidak rata (cauliflower),
bertangkai, besar, warna kecoklatan lebih gelap dari kulit sekitarnya

Efloresensi : vegetasi

PEMERIKSAAN PENUNJANG

 (-)

RESUME

Seorang pasien laki-laki, 51 tahun datang berobat ke poli RSK Dr. Sitanala tanggal 7
Februari 2019 9.30 WIB dengan keluhan benjolan pada anus sejak 3 bulan yang lalu.

Pada anamnesis didapatkan benjolan di anus mulanya kecil dan makin membesar
hingga seperti sekarang ini, sering keluar lendir dan terasa gatal pada benjolan ini. Pasien
juga mengeluh benjolannya mudah berdarah, dan nyeri terutama saat duduk.Pasien mengaku
pernah berhubungan intim dengan orang lain selain istri.

Pada pemeriksaan fisik, Keadaan Umum : Baik, tampak sakit ringan, kesadaran: compos
mentis, dengan tekanan darah: 163/75 mmHg, nadi: 83 x/menit, suhu: afebris,
pernapasan: 20 x/menit. Pada status generalis tidak didapatkan kelainan. Pada status
dermatologikus didapatkan pada regio analis tampak vegetasi, jumlah 1 (soliter),
permukaan tidak rata (cauliflower), bertangkai, besar, warna kecoklatan lebih gelap dari
kulit sekitarnya

PEMERIKSAAN ANJURAN

PA kulit yang diangkat untuk menyingkirkan DD keganasan dan diagnosis

Cek tes HIV

DIAGNOSIS KERJA

Kondiloma akuminata
PENATALAKSANAAN

1. UMUM

a. Menjelaskan kepada pasien mengenai penyakit dan cara pengobatannya.

b. Menjelaskan bahwa kondiloma akuminata adalah penyakit menular seksual

c. Menerangkan bahwa kemungkinan kambuh lagi ada

d. Menjelaskan istri juga harus dibawa berobat karena penularan melalui hubungan
seksual

e. Menerangkan kepada pasien bahwa pengobatan yang terbaik adalah pembedahan


dengan bius lokal

f. Menerangkan bahwa setelah pembedahan akan diberikan salep untuk luka ( biasa
salep antibiotik untuk mencegah infeksi sekunder ) dan luka tidak boleh kena air dulu

2. KHUSUS

a. Pembedahan lokal dengan anestesi ( elektro kauterisasi dengan anestesi lokal )


b. Pilihan lain :
i. Laser
ii. Krioterapi ( pembekuan )
iii. Tinctura podofilin 20 – 25% ditutul : kontraindikasi wanita hamil e.c fetal
death
iv. Asam triklorasetat (TCA) 80 – 90% ditutul / larutan konsentrasi 50% oles
setiap minggu
v. Salep 5-fluorurasil 1-5% setiap hari sampai lesi hilang
vi. Interferon suntikan (i.m atau intralesi) atau krim (topikal)
i. Interferon alfa (dosis : 4 – 6 mU i.m, 3x seminggu selama 6 minggu
atau 1 – 5 mU i.m selama 6 minggu)
ii. Interferon beta (dosis : 2 x 10 g unit i.m selama 10 hari berturut –
turut)

PROGNOSIS

Quo ad vitam : ad bonam

Quo ad fungtionam : ad bonam


Quo ad sanationam : dubia

TINJAUAN PUSTAKA

KONDILOMA AKUMINATA

PENDAHULUAN

Kutil Genitalis (Kondiloma Akuminata) merupakan kutil di dalam atau di sekeliling


vagina, penis atau dubur, yang ditularkan melalui hubungan seksual. Kondiloma akuminatum
ialah vegetasi oleh human papiloma virus tipe tertentu, bertangkai, dan permukaannya
berjonjot. Tipe HPV tertentu mempunyai potensi onkogenik yang tinggi, yaitu tipe 16 dan 18.
tipe ini merupa

kan jenis virus yang paling sering dijumpai pada kanker serviks. Sedangkan tipe 6 dan
11 lebih sering dijumpai pada kondiloma akuminatum dan neoplasia intraepitelial serviks
derajat ringan.1,2

Kutil genitalis sering ditemukan dan menyebabkan kecemasan karena: - tidak enak
dilihat, - bisa terinfeksi bakteri - bisa merupakan petunjuk adanya gangguan sistem
kekebalan.1

ETIOLOGI

Etiologi penyakit ini adalah virus papilloma / HPV (90%).1,2,3 Pada wanita, virus
papiloma tipe 16 dan 18, yang menyerang leher rahim tetapi tidak menyebabkan kutil pada
alat kelamin luar dan bisa menyebabkan kanker leher rahim. Virus tipe ini dan virus papiloma
lainnya bisa menyebabkan tumor intra-epitel pada leher rahim (ditunjukkan dengan hasil Pap-
smear yang abnormal) atau kanker pada vagina, vulva, dubur, penis,mulut, tenggorokan atau
kerongkongan.1

GEJALA KLINIS
Kutil genitalis paling sering tumbuh di permukaan tubuh yang hangat dan lembap.
Pada pria, area yang sering terkena adalah ujung dan batang penis dan dibawah kulit
depannya (jika tidak disunat). Pada wanita, kutil timbul di vulva, dinding vagina, leher rahim
(serviks) dan kulit di sekeliling vagina. Kutil genitalis juga bisa terjadi di daerah sekeliling
anus dan rektum, terutama pada pria homoseksual dan wanita yang melakukan hubungan
seksual melalui dubur.1,2,3

Kutil biasanya muncul dalam waktu 1-6 bulan setelah terinfeksi, dimulai sebagai
pembengkakan kecil yang lembut, lembap, berwarna merah atau pink. Mereka tumbuh
dengan cepat dan bisa memiliki tangkai. Pada suatu daerah seringkali tumbuh beberapa kutil
dan permukaannya yang kasar memberikan gambaran seperti bunga kol (blumkol).1.2.3

Pada wanita hamil, pada gangguan sistem kekebalan (penderita AIDS atau
pengobatan dengan obat yang menekan sistem kekebalan) dan pada orang yang kulitnya
meradang, pertumbuhan kutil ini sangat cepat.1

DIAGNOSA

Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala dan hasil pemeriksaan fisik. Kutil yang
menetap bisa diangkat melalui pembedahan dan diperiksa dibawah mikroskop untuk
meyakinkan bahwa itu bukan merupakan suatu keganasan. Wanita yang memiliki kutil di
leher rahimnya, harus menjalani pemeriksaan Pap-smear secara rutin.1

Dalam pemeriksaan kerokan kulit mikroskop didapati papul – papul kecil warna putih
yang merupakan hiperplasi epitel ( infeksi subklinis ).3

DIAGNOSIS BANDING

Pada kasus giant lesion


- Squamous cell carcinoma

PENUNJANG

Adapun penunjang diagnosis dari kondiloma akuminata adalah : 4

1. Tes asam asetat 5% tetes


 Menggunakan lidi kapas yang sudah diolesi asam asetat 5% dan dioles pada
lesi yang dicurigai.
 Hasil : perubahan warna lesi menjadi putih (acetowhite)
2. Kolposkopy
 Untuk melihat lesi subklinis (hyperplasi epitel)
3. Histopatology
 Gambaran : papilomatosis, akantosis, rete ridges yang memanjang dan
menebal, parakeratosis, dan koilositosis (vakuolisasi pada sitoplasma)

PENGOBATAN

Kutil pada alat kelamin luar bisa diangkat melalui laser, krioterapi (pembekuan) atau
pembedahan dengan bius lokal.1,2,3 Pengobatan dengan pembedahan eksisi memiliki tingkat
kesuksesan sebesar 63 – 91% dan memiliki kemungkinan residif terendah.3

Pengobatan kimiawi, seperti podofilum resin atau racun yang dimurnikan atau asam
trikloroasetat, bisa dioleskan langsung pada kutil. Tetapi pengobatan ini memerlukan waktu
beberapa minggu sampai beberapa bulan, bisa melukai kulit di sekelilingnya dan sering
gagal. Kutil di uretra bisa diobati dengan obat anti kanker seperti tiotepa atau florourasil.
Pilihan lainnya adalah pengangkatan kutil dari uretra melalui pembedahan endoskopik. Kutil
genitalis sering kambuh dan memerlukan pengobatan ulang. Pada pria yang belum disunat,
kekambuhan bisa dicegah dengan menjalani penyunatan.1,2,3
DAFTAR PUSTAKA

1. Anonim, Kondiloma Akuminata, http://id.wikipedia.org/wiki/Kondiloma_Akuminata .


Diakses tanggal 10 April 2012
2. Yudhasmara, Kondiloma Akuminata : Penyakit Menular Seksual,
http://childrenhivaids.wordpress.com/2009/08/10/kondiloma-akuminata-penyakit-
menular-seksual/ . Diakses tanggal 10 April 2012
3. Ghadishah dkk, Condyloma Acuminata,
http://emedicine.medscape.com/article/781735-overview . Diakses tanggal 10 April
2012
4. Daili, Sjaiful Daili, et al. Infeksi Menular Seksual. Edisi keempat. Fakultas
Kedokteran Universitas Indonesia. Jakarta 2011. Hal : 140 – 145.

Anda mungkin juga menyukai