Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN KASUS

KONDILOMA AKUMINATA

Pembimbing :

Dr. Sri Primawati Indraswari, Sp.KK

Disusun oleh : Kurniawan Santjoko (030.04.127)

KEPANITERAAN KLINIK ILMU PENYAKIT KULIT DAN KELAMIN RUMAH SAKIT UMUM KARDINAH TEGAL PERIODE 9 APRIL 2012 12 MEI 2012 FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS TRISAKTI

TINJAUAN PUSTAKA KONDILOMA AKUMINATA


Pembimbing : dr. Sri Primawati Indraswari, Sp. KK

PENDAHULUAN Kutil Genitalis (Kondiloma Akuminata) merupakan kutil di dalam atau di sekeliling vagina, penis atau dubur, yang ditularkan melalui hubungan seksual. Kondiloma akuminatum ialah vegetasi oleh human papiloma virus tipe tertentu, bertangkai, dan permukaannya berjonjot. Tipe HPV tertentu mempunyai potensi onkogenik yang tinggi, yaitu tipe 16 dan 18. tipe ini merupakan jenis virus yang paling sering dijumpai pada kanker serviks. Sedangkan tipe 6 dan 11 lebih sering dijumpai pada kondiloma akuminatum dan neoplasia intraepitelial serviks derajat ringan.1,2 Kutil genitalis sering ditemukan dan menyebabkan kecemasan karena: - tidak enak dilihat, - bisa terinfeksi bakteri - bisa merupakan petunjuk adanya gangguan sistem kekebalan.1 ETIOLOGI Etiologi penyakit ini adalah virus papilloma / HPV (90%).1,2,3 Pada wanita, virus papiloma tipe 16 dan 18, yang menyerang leher rahim tetapi tidak menyebabkan kutil pada alat kelamin luar dan bisa menyebabkan kanker leher rahim. Virus tipe ini dan virus papiloma lainnya bisa menyebabkan tumor intra-epitel pada leher rahim (ditunjukkan dengan hasil Papsmear yang abnormal) atau kanker pada vagina, vulva, dubur, penis,mulut, tenggorokan atau kerongkongan.1 GEJALA KLINIS Kutil genitalis paling sering tumbuh di permukaan tubuh yang hangat dan lembap. Pada pria, area yang sering terkena adalah ujung dan batang penis dan dibawah kulit depannya (jika tidak disunat). Pada wanita, kutil timbul di vulva, dinding vagina, leher rahim (serviks) dan kulit di sekeliling vagina. Kutil genitalis juga bisa terjadi di daerah sekeliling

anus dan rektum, terutama pada pria homoseksual dan wanita yang melakukan hubungan seksual melalui dubur.1,2,3 Kutil biasanya muncul dalam waktu 1-6 bulan setelah terinfeksi, dimulai sebagai pembengkakan kecil yang lembut, lembap, berwarna merah atau pink. Mereka tumbuh dengan cepat dan bisa memiliki tangkai. Pada suatu daerah seringkali tumbuh beberapa kutil dan permukaannya yang kasar memberikan gambaran seperti bunga kol (blumkol).1.2.3 Pada wanita hamil, pada gangguan sistem kekebalan (penderita AIDS atau pengobatan dengan obat yang menekan sistem kekebalan) dan pada orang yang kulitnya meradang, pertumbuhan kutil ini sangat cepat.1 DIAGNOSA Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala dan hasil pemeriksaan fisik. Kutil yang menetap bisa diangkat melalui pembedahan dan diperiksa dibawah mikroskop untuk meyakinkan bahwa itu bukan merupakan suatu keganasan. Wanita yang memiliki kutil di leher rahimnya, harus menjalani pemeriksaan Pap-smear secara rutin.1 Dalam pemeriksaan kerokan kulit mikroskop didapati papul papul kecil warna putih yang merupakan hiperplasi epitel ( infeksi subklinis ).3 PENUNJANG Adapun penunjang diagnosis dari kondiloma akuminata adalah : 4 1. Tes asam asetat 5% tetes Menggunakan lidi kapas yang sudah diolesi asam asetat 5% dan dioles pada lesi yang dicurigai. Hasil : perubahan warna lesi menjadi putih (acetowhite)

2. Kolposkopy Untuk melihat lesi subklinis (hyperplasi epitel)

3. Histopatology Gambaran : papilomatosis, akantosis, rete ridges yang memanjang dan menebal, parakeratosis, dan koilositosis (vakuolisasi pada sitoplasma)

PENGOBATAN Kutil pada alat kelamin luar bisa diangkat melalui laser, krioterapi (pembekuan) atau pembedahan dengan bius lokal.1,2,3 Pengobatan dengan pembedahan eksisi memiliki tingkat kesuksesan sebesar 63 91% dan memiliki kemungkinan residif terendah.3 Pengobatan kimiawi, seperti podofilum resin atau racun yang dimurnikan atau asam trikloroasetat, bisa dioleskan langsung pada kutil. Tetapi pengobatan ini memerlukan waktu beberapa minggu sampai beberapa bulan, bisa melukai kulit di sekelilingnya dan sering gagal. Kutil di uretra bisa diobati dengan obat anti kanker seperti tiotepa atau florourasil. Pilihan lainnya adalah pengangkatan kutil dari uretra melalui pembedahan endoskopik. Kutil genitalis sering kambuh dan memerlukan pengobatan ulang. Pada pria yang belum disunat, kekambuhan bisa dicegah dengan menjalani penyunatan.1,2,3

LAPORAN KASUS

IDENTITAS PASIEN Nama Jenis Kelamin Usia Pekerjaan Status Agama Alamat No RM : Tn. H : Laki-laki : 30 tahun : Buruh : Menikah : Islam : Jl. Mejasem RT 01/ RW 03, Kramat, Tegal : 609257

ANAMNESIS Autoanamnesis dilakukan pada tanggal 10 April 2012, pukul 10.30 WIB di poli kulit dan kelamin RSUD Kardinah Tegal Keluhan Utama Benjolan pada batang penis sejak 2 bulan yang lalu Riwayat Penyakit Sekarang Pasien datang ke poli kulit dan kelamin RSUD Kardinah Tegal dengan keluhan benjolan di batang penis sejak 2 bulan yang lalu. Benjolan mulanya kecil (diameternya selebar lubang jarum) dan makin membesar hingga seperti sekarang. Tidak ada rasa gatal atau nyeri pada benjolan ini. Sebelumnya pasien pernah mencoba ingin mencabut benjolan ini sendiri, namun terasa sakit dan keluar darah sehingga tidak jadi untuk mencabutnya. Dan karena ada benjolan ini hubungan kelamin dengan istrinya jadi terganggu. Os pernah berobat ke klinik namun tidak diberi obat dan dianjurkan untuk ke poli kulit dan kelamin RSUD Kardinah. Pasien menyangkal pernah berhubungan intim dengan orang lain selain istri. Riwayat Penyakit Dahulu

Pasien tidak pernah mengalami keluhan seperti ini sebelumnya Tidak ada riwayat hipertensi, diabetes mellitus Tidak pernah mengalami penyakit pada kelamin sebelumnya

Riwayat Penyakit Keluarga Tidak ada keluarga yang menderita penyakit yang sama Tidak ada riwayat hipertensi, diabetes mellitus, alergi

PEMERIKSAAN FISIK 1. STATUS GENERALIS Keadaan Umum : Baik, tampak sakit sedang. Kesadaran Tanda Vital Tekanan Darah Nadi Suhu Pernapasan Kepala Bentuk Mata Hidung Mulut Telinga Leher Thorax Inspeksi Palpasi Perkusi : Normocephali : Konjuntiva anemis (-/-), Sklera ikterik (-/-) : Septum deviasi (-), sekret (-) : Bibir kering (-), dinding faring hiperemis (-) : Normotia, tanda radang (-) : deviasi (-), pembesaran kelenjar getah bening (-) : : Bentuk normal, gerak nafas kedua dada simetris : Vokal fremitus +/+ simetris : Sonor di kedua lapang paru : Compos Mentis : : 120/80 mmHg : 84 x/menit : Afebris : 20 x/menit

Auskultasi Jantung Paru Abdomen Inspeksi Palpasi Perkusi Auskultasi Ekstremitas Genitalia

: : BJ I-II reguler,murmur (-), gallop (-) : SN vesikuler, rhonki -/-, wheezing -/: : Datar : Hepar dan lien tidak teraba membesar : Timpani : Bising usus (+) normal : Akral hangat, oedem (-), sianosis (-) : tampak lesi kulit (lihat status dermatologis)

2. STATUS DERMATOLOGIKUS Distribusi Ad Regio Lesi : regional : genitalia ( batang penis ) : vegetasi, jumlah 1 (soliter), permukaan tidak rata (cauliflower), bertangkai, ukuran 1 cm x 1 cm x 0.5 cm, warna kehitaman / gelap Efloresensi : vegetasi

PEMERIKSAAN PENUNJANG (-)

RESUME Seorang pasien laki-laki, 30 tahun datang berobat ke poli RSUD Kardinah tanggal 10 April 2012 pukul 10.30 WIB dengan keluhan benjolan pada batang penisnya sejak 2 bulan yang lalu. Pada anamnesis didapatkan benjolan di batang penis mulanya kecil (diameternya sebesar lubang jarum) dan makin membesar hingga seperti sekarang ini. Benjolan tidak sakit ataupun gatal

Pada pemeriksaan fisik, status generalis didapatkan dalam batas normal. Pada status dermatologikus didapatkan pada di daerah genitalia (batang penis) tampak vegetasi, jumlah 1, permukaan berbenjol - benjol / tidak rata (cauliflower), bertangkai, ukuran 1 cm x 1 cm x 0.5 cm, warna kehitaman / gelap.

PEMERIKSAAN ANJURAN PA kulit yang diangkat untuk menyingkirkan DD keganasan dan diagnosis Cek tes HIV

DIAGNOSIS KERJA Kondiloma akuminata

PENATALAKSANAAN 1. UMUM a. Menjelaskan kepada pasien mengenai penyakit dan cara pengobatannya. b. Menjelaskan bahwa kondiloma akuminata adalah penyakit menular seksual c. Menerangkan bahwa kemungkinan kambuh lagi ada d. Menjelaskan istri juga harus dibawa berobat karena penularan melalui hubungan seksual e. Menerangkan kepada pasien bahwa pengobatan yang terbaik adalah pembedahan dengan bius lokal f. Menerangkan bahwa setelah pembedahan akan diberikan salep untuk luka ( biasa salep antibiotik untuk mencegah infeksi sekunder ) dan luka tidak boleh kena air dulu 2. KHUSUS a. Pembedahan lokal dengan anestesi ( elektro kauterisasi dengan anestesi lokal ) b. Pilihan lain : i. ii. Laser Krioterapi ( pembekuan )

iii.

Tinctura podofilin 20 25% ditutul : kontraindikasi wanita hamil e.c fetal death Asam triklorasetat (TCA) 80 90% ditutul / larutan konsentrasi 50% oles setiap minggu

iv.

v. vi.

Salep 5-fluorurasil 1-5% setiap hari sampai lesi hilang Interferon suntikan (i.m atau intralesi) atau krim (topikal) i. Interferon alfa (dosis : 4 6 mU i.m, 3x seminggu selama 6 minggu atau 1 5 mU i.m selama 6 minggu) ii. Interferon beta (dosis : 2 x 10 g unit i.m selama 10 hari berturut turut)

PROGNOSIS Quo ad vitam Quo ad fungtionam Quo ad sanationam : ad bonam : ad bonam : dubia

PEMBAHASAN Kondiloma akuminata merupakan salah satu penyakit menular seksual yang disebabkan oleh virus HPV (Human Papilloma Virus) berupa vegetasi virus HPV tipe tertentu, bertangkai, dan permukaan berjonjot. Karena penyakit ini merupakan penyakit menular seksual, penularannya tentu dari hubungan seksual. Nama lain dari kondiloma akuminata dalam bahasa awam adalah penyakit jengger ayam. Virus HPV sendiri yang memiliki potensi onkogenik tinggi yakni tipe 16 dan 18. Dan virus ini juga sering dijumpai pada kanker serviks pada wanita. Predileksi dari penyakit ini adalah bagian tubuh yang hangat dan lembab. Pada pria yang tersering adalah ujung dan batang penis dan di bawah kulit depannya (bila tidak disunat). Pada wanita pada vulva, dinding vagina, serviks dan kulit sekeliling vagina. Bisa di sekeliling anus atau rektum pada pasien yang suka melakukan anal sex

Muncul biasanya 1-6 bulan pasca infeksi, dimulai pembengkakan kecil, lembut, lembab, warna merah atau pink dan dapat tumbuh cepat juga bertangkai. Permukaan dapat kasar dan berbentuk bunga kol. Diagnosa dari penyakit ini dapat ditegakkan melalui anamnesa dan pemeriksaan fisik saja. Kulit yang diangkat dapat diperiksa untuk menyingkirkan diagnosa banding keganasan. Pengobatan melalui laser, krioterapi (pembekuan) atau pembedahan dengan bius lokal. Untuk pengobatan kimiawi seperti podofilin dan asam trikloroasetat dapat digunakan, namun memerlukan waktu beberapa minggu hingga bulan dan dapat mengiritasi kulit sekelilingnya, juga sering gagal. Untuk pria yang belum disunat dapat dilakukan sunat. Pada pasien ini ditemukan gejala yang sesuai yakni benjolan pada batang penis yang mulanya kecil dan membesar dalam 2 bulan. Pasien menyangkal pernah berhubungan dengan orang lain selain pasangannya. Dalam hal ini didapati ada 2 kemungkinan yakni sangkalan pasien adalah bohong atau infeksi berasal dari istrinya. Pada pemeriksaan fisik didapati vegetasi, jumlah 1, permukaan berbenjol - benjol / tidak rata, bertangkai, ukuran 1 cm x 1 cm x 0.5 cm, warna kehitaman / gelap. Dari pemeriksaan fisik sudah dapat ditegakkan diagnosa kondiloma akuminata. Terapi terbaik untuk pasien ini adalah elektro kauterisasi dengan anestesi lokal karena proses infeksi sudah lama (dapat dilihat warna sudah kehitaman) dan dalam literatur juga disebutkan bahwa pengobatan kimiawi sering gagal (biasa hanya ampuh pada proses yang masih baru / warna masih kemerahan), memakan waktu lama, bahkan dapat mengiritasi kulit sekitarnya. Untuk terapi non-medikamentosa dengan edukasi pasien sesuai dengan penatalaksanaan umum, mencari sumber infeksi, dan mencegah kontak dengan sumber infeksi dengan hubungan seksual yang aman (1 pasangan saja). Anjuran pemeriksaan PA untuk menyingkirkan DD keganasan juga untuk diagnostik, dan tes HIV untuk screening (karena biasanya pasien yang memiliki penyakit kondiloma akuminata yang tumbuh dengan cepat memiliki daya tahan tubuh yang rendah). Prognosa dari pasien ini untuk quo ad vitam adalah ad bonam karena kondiloma akuminata tidak mengancam jiwa pasien (khususnya pria karena tidak cenderung menyebabkan keganasan seperti kanker servix pada wanita). Quo ad fungsionam adalah ad bonam karena kondiloma akuminata tidak mempengaruhi fungsi dari genitalia itu sendiri. Quo ad sanationam adalah dubia karena penyakit ini dapat sembuh atau residif.

DAFTAR PUSTAKA

1. Anonim, Kondiloma Akuminata, http://id.wikipedia.org/wiki/Kondiloma_Akuminata . Diakses tanggal 10 April 2012 2. Yudhasmara, Kondiloma Akuminata : Penyakit Menular Seksual,

http://childrenhivaids.wordpress.com/2009/08/10/kondiloma-akuminata-penyakitmenular-seksual/ . Diakses tanggal 10 April 2012 3. Ghadishah dkk, Condyloma Acuminata,

http://emedicine.medscape.com/article/781735-overview . Diakses tanggal 10 April 2012 4. Daili, Sjaiful Daili, et al. Infeksi Menular Seksual. Edisi keempat. Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Jakarta 2011. Hal : 140 145.

Anda mungkin juga menyukai