• INKLUSI • EKSKLUSI
Kelompok 1
Dilakukan pemeriksaan lab darah, 143 pasien dengan 63 pasien stroke/TIA karena
285 pasien serebrovaskular Skrining trombofilia, skrining kemungkinan CS di lakukan CS di inklusi, 80 pasien lainnya
(April 2014 – Januari 2015) vaskulitis dan tes genetik evaluasi lebih lannjut. di eksklusi
Kelompok 2
• Umur, jenis kelamin, berat badan, tinggi badan, parameter ekokardiografi dan
ICT dibandingkan antar kelompok.
• Perbedaannya di antara kedua kelompok dibandingkan menggunakan Uji Chi-
square untuk variabel kategori dan Student’s t tests or Mann
Whitney U test untuk variabel kontinu.
HASIL
HASIL
• Dalam penelitian ini, kami menemukan bahwa ICT memanjang pada pasien
dengan CS dibandingkan dengan subyek yang sehat (grup 1 vs grup 2; 131 ± 15
vs 118 ± 13 ms, p <0,000). Menurut analisis ROC, cut poin 124 ms untuk ICT
mengidentifikasi pasien yang berisiko CS dengan sensitivitas 74% dan
spesifisitas 73% (p <0,001).
• Menurut analisis ROC, cut poin 124 ms untuk ICT mengidentifikasi pasien yang
berisiko CS dengan sensitivitas 74% dan spesifisitas 73%.
HASIL
• Analisis statistik dilakukan dengan Statistical Package for Social Sciences (SPSS)
versi 16. Nilai p <0,05 dianggap mengindikasikan ada hubungan antara stroke
cryptogenic dengan AF.
DISKUSI
• Episode silent AF dapat dengan mudah dideteksi pada pasien dengan perangkat
implan baik langsung dari pemantauan perangkat atau pemantauan melalui
remote. Studi oleh Crystal et al, menunjukkan hal tersebut, AF lebih mudah
terdeteksi dengan memasukkan monitor jantung dengan conventional follow-up
pada pasien dengan CS baru. Pada pasien tanpa alat monitoring jantung, sangat
sulit untuk mendeteksi episode AF. Hasil studi kami diharapkan dapat
memberikan pendekatan praktis untuk mengatasi kesulitan ini.
KETERBATASAN
• Jumlah subjek penelitian terlalu kecil untuk mengumumkan hasil penelitian ini.
Meskipun penelitian ini tidak dirancang untuk mengetahui hubungan antara PAF
dan ICT, itu menunjukkan hubungan antara ICT dan stroke.
KESIMPULAN