■ Riwayat Psikososial
Pasien mengaku jarang olahraga. Pola makan 3 x/hari, minum 6 gelas hari.
Selama hamil nafsu makan menurun. Tidak meminum minuman beralkohol,
tidak merokok.
PEMERIKSAAN FISIK
■ Keadaan Umum : Tampak sakit sedang
■ Keasadaran : Compos mentis
■ TTV
• Tekanan Darah : 190/110 mmHg
• Suhu : 37.0 oC
• Frekuensi Nadi : 88 kali/menit
• Frekuensi Napas : 22 kali/menit
■ Status Gizi
BB : 60 kg
TB : 150 cm
IMT : 26,6 (obesitas I)
■ Kepala : Normocephal
■ Mata : Conjungtiva Anemis -/-, Sclera Ikterik -/-, VOD 6/6,
VOS 4/6
■ Hidung : deformitas (-), epistaksis (-)
■ Mulut : muksoa bibir lembab
■ Leher : pembesaran KGB (-)
■ Telinga : normotia
■ Gigi : lengkap
■ Thorax : normochest, gerak simetris
■ Paru : vesikular +/+, wheezing -/-, ronkhi -/-
■ Jantung : bunyi Jantung I & II murni, regular
■ Abdomen : supel, nyeri tekan epigastrium (+), bising usus (+)
■ Ekstremitas : atas akral hangat, CRT < 2 detik, edema (+)
■ atas akral hangat, CRT < 2 detik, edema (+)
Status Obstetri
Inspeksi
cembung (+), linea nigra (+), striae gravidarum (+), bekas operasi (-)
Palpasi
Tinggu Fundus Uteri : 31 cm
Leopold I : teraba lunak agak lebar(bokong)
Leopold II : teraba punggung di sebelah sisi kanan dan bagian-bagian kecil
di sebelah sisi kiri
Leopold III : teraba keras dan bulat (kepala)
Leopold IV : bagian terbawah janin belum masuk PAP
(konvergen)
■ Pemeriksaan Dalam
Vagina dan vulva
tidak ada kelainan,dinding vagina normal, rata, tidak
berbenjol², lunak, massa (-), nyeri tekan (-)
Portio
licin, kuncup, ø (-), lendir darah (-)
Pemeriksaan Inspekulo
tidak dilakukan
PEMERIKSAAN LABORATORIUM
21/12/19
Pemeriksaan Hasil Nilai Rujukan Satuan
HEMATOLOGI
Hematologi
Lengkap
Haemoglobin 13.2 12-16 g/dl
Hematokrit 38.5 37-47 %
Eritrosit 4.46 4.2-5.4 10^6/µl
Leukosit 17.9 4.8-10.8 10^3/µl
Trombosit 237 150-450 10^3/µl
MCV 86.3 80-94 fL
MCH 29.6 27-31 pg
MCHC 34.3 33-37 %
RDW-CV 45.4 10-15 %
PDW 16.3 2.2-3.2 g/dl
MPV 9 8-12 fL
PDW 16.3 2.2-3.2 g/dl
MPV 9 8-12 fL
Differential
Limfosit % 26.9 26-36 %
Monosit % 2.3 4-8 %
Neutrofil % 69.5 40-70 %
Eosinofil % 0.9 1-3 %
Basofil % 0.4 <1 %
22/12/19
Pemeriksaan Hasil Nilai Rujukan Satuan
URINE
Protein urine Positif (++) Negatif Mg/dL
23/12/19
Pemeriksaan Hasil Nilai Rujukan Satuan
URINE
Protein urine Positif (++) Negatif Mg/dL
ULTRASOUNOGRAPHY
BFD 8.64 cm
FL 6
TBJ 1915
BFD 8.65
FL 6.63
TBJ 1917
Resume
Farmakologi
1. Infus RL
2. MgSO4
• Beri 10 cc MgSO4 40% dilarutkan kedalam 100 cc RL, selama 20 menit (60 tpm)
• Beri 15 cc MgSO4 40% dilarutkan kedalam 500cc RL, selama 6 jam (20 tpm)
1. Metildopa 3 x 500 mg PO
2. Dexametasone
Follow-up
Tgl S O A P
Diagnosis preeklampsia ditegakkan berdasarkan adanya hipertensi spesifik yang disebabkan kehamilan
disertai dengan gangguan sistem organ lainnya pada usia kehamilan diatas 20 minggu.
Preeklampsia, sebelumya selalu didefinisikan dengan adanya hipertensi dan proteinuri yang baru terjadi
pada kehamilan (new onsethypertension with proteinuria).
Meskipun kedua kriteria ini masih menjadi definisi klasik preeklampsia, beberapa wanita lain
menunjukkan adanya hipertensi disertai gangguan multsistem lain yang menunjukkan adanya kondisi
berat dari preeklampsia meskipun pasien tersebut tidak mengalami proteinuri. Sedangkan, untuk edema
tidak lagi dipakai sebagai kriteria diagnostik karena sangat banyak ditemukan pada wanita dengan
kehamilan normal
20
Kehamilan Riwayat
Jarak antar
Umur ibu Nulipara pertama oleh preeklamsia
kehamilan
pasangan baru sebelumnya
Obesitas sebelum
Donor oosit, donor hamil dan Indeks
Riwayat keluarga
Kehamilan multiple sperma dan donor Massa Tubuh (IMT) Penyakit ginjal
preeklamsia
embrio saat pertama kali
ANC
Hipertensi kronik
the disease of many theories in obstetrics
Etiopatogenesis
Etiopatogenesis
Etiologi (Williams Ed.25)
1. Implantasi plasenta dengan
invasi trofoblas abnormal
2. Maladaptif imunologis antara
ibu, plasenta, dan jaringan
fetus
3. Peran Prostasiklin dan
Tromboksan
4. Maladaptasi ibu terhadap
perubahan kardiovaskular dan
inflamasi dalam kehamilan
normal
5. Faktor genetik
Tanda dan Gejala
■ Tekanan darah sekurang-kurangnya 160 mmHg sistolik atau 110 mmHg diastolic pada
dua kali pemeriksaan berjarak 15 menit menggunakan lengan yang sama
■ Trombositopenia : trombosit < 100.000 / mikroliter
■ Gangguan ginjal : kreatinin serum >1,1 mg/dL atau didapatkan peningkatan
kadarkreatinin serum pada kondisi dimana tidak ada kelainan ginjal lainnya
■ Gangguan liver : peningkatan konsentrasi transaminase 2 kali normal dan atau
adanyanyeri di daerah epigastrik / regio kanan atas abdomen
■ Edema Paru
■ Didapatkan gejala neurologis : stroke, nyeri kepala, gangguan visus
■ Gangguan pertumbuhan janin menjadi tanda gangguan sirkulasi uteroplasenta:
Oligohidramnion, Fetal Growth Restriction (FGR) atau didapatkan absent orreversed end
diastolic velocity (ARDV)
Diagnosis preeklamsia
■ Syarat :
• Tersedia antidotum, kalsium glukonas 10% (1 g dalam 10 cc) IV dalam 3-5
menit.
• Refleks patella (+) kuat
• RR ≥ 16 x/menit
• Produksi urin ≥ 30 cc dalam 1 jam sebelumnya (0,5 cc/kgBB/jam)
■ Hentikan bila :
• Ada tanda-tanda intoksikasi
• Setalah 24 jam post partum
• Dalam 6 jam post partum normotensif
Terapi: anti-hipertensi
IBU :
■ Dubia ad bonam.
JANIN :
■ Dubia ad bonam.
ANALISIS KASUS
FAKTOR TEORI KASUS
Diagnosis - Tekanan darah sekurang-kurangnya 160 mmHg sistolik atau 110 - Tekanan darah 190/110 mmHg
mmHg diastolikpada dua kali pemeriksaan berjarak 15 menit Proteinuria +2
menggunakan lengan yang sama Sakit kepala yang menetap, nyeri epigastrik dan
Trombositopenia : trombosit < 100.000 / mikroliter gangguan visus.
Gangguan ginjal : kreatinin serum >1,1 mg/dL atau didapatkan peningkatan
kadar kreatinin serum pada kondisi dimana tidak ada kelainan ginjal
lainnya
Gangguan liver : peningkatan konsentrasi transaminase 2 kali normal dan
atau adanya nyeri di daerah epigastrik / regio kanan atas abdomen
Edema Paru
Didapatkan gejala neurologis : stroke, nyeri kepala, gangguan visus
Gangguan pertumbuhan janin menjadi tanda gangguan sirkulasi
uteroplasenta: Oligohidramnion, Fetal Growth Restriction (FGR) atau
didapatkan absent orreversed end diastolic velocity (ARDV