PEDIKULOSIS KAPITIS
FAIRUZ FAUZIA
TINJAUAN PUSTAKA
EPIDEMIOLOGI
PEDIKULOSIS CAPITIS
PEDIKULOSIS CORPORIS
PEDIKULOSIS PUBIS
PEDIKULOSIS KAPITIS
Gejala klinis :
gatal
rambut kering kusam
krusta tebal bau busuk
Rambut bergumpal (plica polonica)
DIAGNOSIS : klinis + telur kutu
TERAPI TOPIKAL
Pyrethrin
Permertrin losio 1%
Benzyl Alchohol losio 5%
Malathion losio 0,5%
Spinosad 0,9 %
Pencegahan :
Penderita dipisahkan
Individu yang berkontak dengan pasien sebaiknya diperiksa dan diobati
Perbaiki higiene pribadi
Tidak berbagi atau bertukar pakaian, seprai, tempat tidur, bantal atau handuk
Alat yang berkontak dibersihkan,di cuci dapat menggunakan air hangat suhu
53,5° C atau 130 F selama 5-10 menit. Jika tidak bisa dicuci, benda tersebut
dimasukkan ke dalam kantong plastik tertutup selama 2 minggu
GAMBAR-GAMBAR
PEDIKULOSIS KORPORIS
Etiologi : Pthirus pubis
Diagnosis :
kutu di rambut pubis &rambut perianal
maculae caerulae
gatal
coitus suspectus
DD/ : skabies,dermatitis kontak,dermatitis seboroik
Nama : An. K
Umur : 9 tahun
Jenis kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
Alamat : Warnasari
Status : Belum Menikah
Pekerjaan : Pelajar
ANAMNESIS
KELUHAN UTAMA
Gatal pada kepala yang semakin meningkat sejak 1 minggu yang lalu
RIWAYAT ALERGI
Riwayat alergi terhadap makanan, obat-obatan, dan debu disangkal
RIWAYAT SOSIAL
Pasien tinggal di rumah bersama orang tua dan saudara perempuannya. Pasien tidur sekamar dengan saudara perempuannya dan sering memakai sisir serta
bantal yang sama
Penggunaan pakaian atau handuk bersama anggota keluarga yang lain disangkal
RIWAYAT PENGOBATAN
Pasien tidak mengonsumsi obat apapun
PEMERIKSAAN FISIK
Keadaan umum
Keadaan umum : tampak sakit ringan
Kesadaran : composmentis cooperatif
Tekanan darah : 100/60 mmHg
Nadi : 90 x/menit, reguler.
Pernafasan : 24 x/menit
Suhu : 36,8° C
BB/TB : 30 kg / 135 cm
PEMERIKSAAN FISIK KHUSUS
Kulit
Warna kuning langsat, tidak terdapat lesi dan kelainan lainnya, teraba hangat
Kelenjar getah bening
Tidak terlihat dan tidak teraba pembesaran kelenjar getah bening
Kepala
Bulat, simetris, normosefal
Mata
Konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-), edema palpebra(-/-), pupil isokor 3 mm/3 mm,refleks cahaya (+/+),
Telinga
Sekret tidak ada
Hidung
nafas cuping hidung tidak ada
Gigi dan mulut
Mukosa bibir dan mulut basah, sianosis sirkum oral tidak ada
Leher
Tidak ada kelainan, KGB tidak membesar
Toraks Abdomen
Paru
Inspeksi : distensi tidak ada
Inspeksi : pergerakan dinding dada simetris kiri dan kanan
Palpasi : Supel, hepar dan lien tidak
Palpasi : fremitus tidak dapat dinilai
teraba.
Perkusi : sonor
Perkusi : Timpani
Auskultasi : suara napas bronkovesikuler, Rh -/-, Wh -/-
Auskultasi : Bising usus (+) normal
Jantung
Inspeksi : Iktus kordis tidak terlihat Punggung : Tidak terdapat kelainan
Palpasi : Iktus kordis teraba di 1 jari medial LMCS RIC V Genitalia : tidak ada kelainan
Perkusi: atas RIC II, kanan LSD, bawah 1 jari medial Anggota gerak : akral hangat, CRT <2 detik
LMCS RIC V
Auskultasi : irama reguler, bising tidak ada
STATUS DERMATOLOGI
DIAGNOSIS KERJA
Pedikulosis Kapitis
DIAGNOSIS BANDING
Tinea kapitis
Dermatitis seboroik Tinea kapitis Dermatitis seboroik
PENATALAKSANAAN
NON MEDIKAMENTOSA
Penjelasan penyakitnya disebabkan oleh infeksi parasit, dan sangat mudah menular melalui kontak langsung ataupun tidak
langsung.
Menjelaskan bahwa pengobatan juga harus dilakukan kepada saudara perempuan pasien
Menjaga kebersihan, terutama kebersihan kepala, keramas sekali dalam 2 hari dengan menggunakan sampo.
Tidak menggunakan barang pribadi seperti sisir, bantal dan handuk secara bersama-sama.
Membersihkan dan menjemur kasur secara rutin, mengganti alas kasur rutin, mencuci dan menyetrika baju secara teratur, dan
membersihkan sisir.
dibutuhkan kerjasama dengan pasien dan orang serumah untuk bersama-sama melakukan pengobatan agar tidak menjadi
sumber infeksi.
Menjelaskan cara pemakaian obat
MEDIKAMENTOSA
Permetrin 1% lotio
Amoxicillin 3 x 250 mg
PROGNOSIS