Anda di halaman 1dari 64

Grand Case

LUKA BAKAR
Fairuz Fauzia / 1740312434
Pembimbing : dr. Benni Raymond, SpBP-RE
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Penyebab
api, air panas, listrik, bahan kimia,
radiasi dan trauma dingin

Prognosis
bergantung pada dalam, luas
dan letak luka & umur serta
keadaan kesehatan pasien
sebelumnya
Epidemiologi
Definisi Amerika Serikat : ± 250rb / tahun
Kerusakan kulit tubuh yang Indonesia : belum ada angka pasti
disebabkan oleh trauma Meningkat dengan bertambahnya
panas atau trauma dingin jumlah penduduk
Tujuan Penulisan
memahami serta menambah pengetahuan
mengenai luka bakar

Batasan Masalah
anatomi, epidemiologi, klasifikasi, etiologi,
patofisiologi, manifestasi klinis, diagnosis,
tatalaksana, prognosis dan komplikasi

Pendahuluan Metode Penulisan


menggunakaan tinjauan kepustakaan yang
merujuk pada berbagai literatur
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Anatomi & Fisiologi Kulit
Luka bakar adalah kerusakan kulit tubuh yang
disebabkan oleh trauma panas atau trauma
Definisi dingin.

Luka Penyebabnya dapat berupa api, air panas,


listrik, bahan kimia, radiasi dan trauma dingin.

Bakar Kerusakan ini dapat menyertakan jaringan


bawah kulit
Epidemiologi
90% : sosial ekonomi rendah

Asia tenggara : wanita >>


WHO
27% dari angka keseluruhan secara global
meninggal dunia dan hampir 70% diantaranya
adalah wanita

2011-2012 : 303 pasien dirawat

Pria : wanita = 2,26 : 1 (15-54 tahun)


RSCM
45,87% luka bakar luas 20-50%

Angka kematian 2011 : 33%


Angka kematian 2012 : 34%
Etiologi
Penyebab tersering : sambaran api
01 Dapat dipicu atau diperparah dengan cairan yang mudah terbakar

Anak ±60% disebababkan air panas


02 Biasanya pada kecelakaan rumah tangga

03 Pajanan suhu tinggi dari matahari atau listrik

Pajanan bahan kimia


04 Bisa berupa asam atau basa kuat
Patofisiologi

Disertai
Pembuluh kapiler Permeabilitas kerusakan
Kulit terbakar
rusak meningkat kolagen dan
protein

Cairan Kebocoran cairan


Tekanan onkotik Udem dan bula
intravaskular -> intrakapiler ke
meningkat (banyak elektrolit)
ekstravaskuler interstisial
Derajat Luka Bakar
Derajat Luka Bakar Derajat I
IIA (Superficial Partial -
Thickness Burns)
Derajat II
IIB (Deep Partial -
Thickness Burns)
Derajat III

Derajat IV
Derajat Luka Bakar
Berdasarkan kedalaman luka
Derajat Luka Bakar
Menurut American Burn Association

Luka Bakar Berat (Major Luka Bakar Sedang


Luka Bakar Ringan
Burn) (Moderate burn)
• Derajat II-III > 20% pada • Luka Bakar dengan luas 15- • Luka bakar dengan luas
pasien < 10 tahun atau > 50 25% pada dewasa, dengan <15% pada dewasa
tahun luka bakar derajat III <10% • Luka bakar dengan luas <
• Derajat II-III > 25% pada • Luka Bakar dengan luas 10- 10% pada anak dan usia
kelompok usia lain 20% pada usia < 10 tahun lanjut
• Luka bakar pada muka, dan > 40 tahun, dengan • Luka bakar dengan luas <
telinga, tangan, kaki, dan derajat III < 10% 2% pada segala usia, tidak
perineum • Luka bakar derajat III < 10% mengenai muka, tangan,
• Terdapat cedera inhalasi, pada anak maupun dewasa dan perineum.
luka bakar listrik tegangan yang tidak mengenai muka,
tinggi tangan, kaki, perineum.
• Disertai trauma lain
• Pasien dengan risiko tinggi
Luas Luka Bakar – Palmar surface Method

Menggunakan permukaan palmar


tangan pasin (termasuk jari) yang
secara kasar meliputi 0,78% dari
Total Body Surface Area (TBSA)
Luas Luka Bakar – Wallace Rules of Nine

Tubuh dibagi menjadi beberapa area bernilai


9% atau kelipatan 9%

Bayi berusia sampai satu tahun, luas


permukaan kepala dan leher berkisar
18% luas permukaan tubuh dan tungkai
berkisar 14%.

Kurang akurat pada anak-anak karena


perbedaan proporsi luas permukaan tubuh
Luas Luka Bakar – The Lund and Browder Chart
Proses Penyembuhan Luka
Fase inflamatori
• terjadi segera setelah luka dan berakhir 3–4 hari
• Terjadi hemostasis dan fagositosis

Fase proliferatif
• berlangsung dari hari ke–4 atau 5 sampai hari ke–21
• Jaringan granulasi terdiri dari kombinasi fibroblas, sel inflamasi, pembuluh darah yang
baru, fibronectin and hyularonic acid.

Fase maturasi
• dimulai hari ke–21 dan berakhir 1–2 tahun
• terdapat remodeling luka yang merupakan hasil dari peningkatan jaringan kolagen,
pemecahan kolagen yang berlebih dan regresi vaskularitas luka
Tatalaksana – Sebelum di RS
Pastikan penolong aman

Matikan api pada tubuh

Periksa Airway, Breathing dan Circulation korban

Upaya pendinginan dengan merendam daerah luka bakar


dalam air mengalir selama sekurang-kurangnya 15 menit

Berikan oksigen

Elevasi anggota gerak yang terkena lua bakar untuk


mengurangi pembengkakan
Tatalaksana di RS
Primary Survey
Airway control dan Exposure with
Breathing dan Sirkulasi dan kontrol
Cervical Spine Disability Enviromental
Ventilation perdarahan
control Control
• Stabilisasi leher • Berikan oksigen • Hentikan • Nilai kesadaran • Buka baju dan
yang curiga cedera • Pastikan gerakan perdarahan • A - Alert perhiasan pasien
servikal dinding dada baik • Pantau frekuensi • V - Vocal • Jaga pasien tetap
• Pertahankan jalan • Palpasi krepitasi nadi, pengisian • P - Pain hangat
napas yang paten (kemungkinan (kuat/lemah),
• U - Unrespon • Perhatikan letak
keluarkan benda fraktur iga) irama cidera yang
• Periksa refleks
asing bila ada. • Auskultasi suara • Penilaian refilling dialami pasien
Lakukan chin lift cahaya
napas capilary (normal:
dan jaw thrust kurang dari 2 • Waspada bila
• Lakukan ventilasi terjadi penurunan
• Letakkan guedel detik)
• Pantau frekuensi kesadaran -
untuk menjaga
napas • Perhatikan luka
jalan napas bila hipoksemia,
bakar yang dalam
diperlukan. • Pantau oksigenasi intoksikasi CO,
dan
Pikirkan dengan pulse syok, penggunaan
sirkumferensial.
kemungkinan oxymetri alkohol dan obat
Lakukan elevasi
penggunaan • Curiga keracunan untuk mengurangi
serta pengaruh
intubasi karbon monoksida analgetik terhadap
edema, bila tidak
(periksa kesadaran
efektif, lakukan
karboksihemoglobi eskarotomi
n)
Primary Survey – Resusitasi Cairan

Pada anak, luka bakar yang lebih dari 10% luas permukaan tubuh
membutuhkan cairan intravena, pada orang dewasa, luka bakar lebih dari 15%

Resusitasi cairan dengan 2 IV line, jarum yang besar

Persiapkan darah bila diperlukan


Primary Survey – Resusitasi Cairan
Prinsip dalam resusitasi cairan ialah mengembalikan volume intravaskular untuk
menyediakan sirkulasi yang cukup untuk perfusi seperti otak, ginjal dan usus
serta jaringan perifer seperti kulit yang rusak

Kebutuhan cairan dalam 24 jam dihitung dengan rumus standar Baxter


Luas luka bakar (%) x Berat Badan x 4
Berikan 1/2 cairan pada 8 jam pertama
Berikan 1/2 cairan pada 16 jam berikutnya
Primary Survey – Resusitasi Cairan
Cairan yang dapat digunakan

Kristaloid Salin hipertonik Koloid

• 100 mL/kgBB dalam • menyebabkan • Rumus yang biasa


24 jam untuk 10 kg hiperosmolaritas dan digunakan adalah
pertama hipernatremia rumus Muir dan
• 50 mL/kgBB untuk 10 • mengurangi Barclay:
kg BB berikutnya pergeseran cairan • 0,5 x luas luka bakar
• 20 mL/kgBB dalam intrasel ke ekstrasel (%) x BB = 1 porsi
24 jam untuk berat (mengurangi jaringan • Satu porsi diberikan
badan lebih dari 20 yang edema) setiap periode
kg • Periode 4/4/4, 6/6,
dan 12 jam
Primary Survey – Resusitasi Cairan
Pemantauan resusitasi

Kunci dalam pemantauan resusitasi Pengukuran lain untuk menilai


adalah pengeluaran urin. Pengeluaran perfusi jaringan pada luka bakar
urin seharusnya 0,5-1 ml/kgBB/jam. yang luas adalah dengan menilai
Bila pengeluaran urin <0,5 mL/kgBB/jam keseimbangan asam basa.
naikkan jumlah cairan 1/3 dari kebutuhan Pengukuran hematokrit digunakan
cairan intravena. Bila pengeluaran urin untuk konfirmasi kekurangan atau
>1 mL/kgBB/jam untuk dewasa dan kelebihan hidrasi.
> 2 ml/kgBB/jam untuk anak-anak,
kurangi 1/3 jumlah cairan dari
pemberian cairan intravena.
Secondary Survey
Riwayat Mekanisme Cidera Sirkulasi

• A - Allergic • Waktu terjadinya cidera, • Bila pasien memiliki luka


• M - Medication waktu munculnya tampilan bakar yang tebal dan
• P - Past Illness klinis sirkumferensial, hal ini
• L - Last Meal • Sumber cidera dan lama dapat menghambat
waktu kontak dengan sirkulasi dan ventilasi (bila
• E- Event / Environment di dinding dada)
sumber cidera
related to injury
• Pakaian yang digunakan • Pencatatan luka bakar dan
• Hal yang dilakukan saat lapor ke dokter
cidera luka bakar penanganan luka bakar
• Pertolongan yang dilakukan • Elevasi anggota gerak yang
pada luka bakar mengalami luka bakar, lebih
tinggi dari jantung
• Buatlah grafik pencatatan
sirkulasi
• Eskartomi bila diperlukan
Secondary Survey

Penilaian Head to
Lainnya Psikologi Evaluasi
toe
• Telah dinilai juga • Pencatatan dan • Dukungan keluarga • Berikan profilaks
saat primary survey dokumentasi • Kontak pekerja tetanus bila
• Swab luka bakar sosial, psikolog diperlukan
dan periksa ke atau psikiater • Catat warna urin
bagian mikrobiologi pada
hemokromogenuria
• Pencatatan hasil
laboratorium
• EKG
Penanganan Lokal
Luka bakar derajat satu dan dua diharapkan sembuh sendiri, asal dijaga agar elemen
epitel tersebut tidak hancur atau rusak karena infeksi

Pada luka lebih dalam, perlu diusahakan secepat mungkin membuang jaringan kulit
yang mati dan memberi obat topikal

Perawatan setempat dapat dilakukan secara terbuka atau tertutup

Luka akibat asam hidrofluorida perlu dilavase (cuci bilas) sebanyak-banyaknya dan
diberi gel kalsium glukonat topikal. Pemberian kalsium sistemik

Penderita yang sudah mulai stabil keadaanya memerlukan fisioterapi untuk


memperlancar peredaran darah dan mencegah kekakuan sendi.
Tindakan Bedah
• luka bakar derajat tiga yang melingkar pada ekstremitas
Eskarotomi atau tubuh

• sedini mungkin untuk membuang jaringan mati dengan


eksisi tangensial
• Biasanya eksisi dilakukan hari ke-3 sampai hari ke-7
Debridemant • sebaiknya tidak dilakukan lebih dari 10% luas permukaan
tubuh, karena dapat menyebabkan perdarahan yang
cukup banyak

• dapat dilakukan sebelum hari ke-10, yaitu sebelum terjadi


Skin graft granulasi
Medikamentosa
Antibiotik Analgetik Anti tetanus

• Digunakan • diberikan opiat • Pemberian ATS


spektrum luas melalui intravena dan/atau toksoid
• Yang banyak dalam dosis dilakukan untuk
dipakai : golongan serendah mungkin pencegahan
aminoglikosida • Dosis Morfin IV 2,5 tetanus
- 10 mg (dewasa),
0,1 - 0,2 mg/kgBB
(anak-anak)
• Oral analgetik :
luka bakar ringan
Nutrisi
Minuman Makanan Tambahan

• segera setelah • segera setelah • Vitamin A, B dan D


peristaltik menjadi dapat minum tanpa • Vitamin C 500 mg
normal kesulitan • Fe Sulfat 500 mg
• sebanyak • sedapat mungkin • mukoprotektor
25mL/kgBB/hari 2500 kalori/ hari
• sampai diuresis • sedapat mungkin
mencapai mendapat 100 -
sekurang- 150 gram
kurangnya 30 protein/hari
mL/jam
Komplikasi
Syok hipovolemik

Infeksi

Perubahan dari saluran cerna

Iskemik

Jaringan parut dan kontraktur

Gangguan fungsi paru

atelektasis, pneumonia atau insufisiensi fungsi paru pascatrauma


Prognosis

Beratnya luka bergantung pada dalam, luas


dan letak luka

umur dan keadaan kesehatan penderita


BAB III
LAPORAN KASUS
Identitas
Nama : Tn. IEC
Jenis Kelamin : Laki-laki
Usia : 27 tahun
Agama : Islam
Pekerjaan : Pedagang
Suku : Minang
Alamat : Jln. K.H. Ahmad Dahlan No 24, Sumut
Masuk RS : 5 September 2018
Dirawat di : Bangsal Bedah Unit Luka Bakar
Keluhan Utama

Luka bakar di wajah dan badan sejak 2 hari SMRS


Primary Survey

Airway Breathing
Bentuk dinding dada : normochest
01 Paten 02 Pergerakan : simetris kiri dan kanan
Frekuensi :20x / menit

Circulation Disability
Nadi : 90x / menit
03 Tekanan darah : 130/70 mmHg
CRT <2 detik
04 GCS 15 (E4M6V5)
Akral hangat
Riwayat Penyakit Sekarang

• Luka bakar di wajah, tangan, badan dan kaki sejak 2 hari SMRS
• Awalnya pasien sedang di dapur, tiba tiba gas di dapur meledak mengenai
tubuh pasien. Pasien sadar setelah kejadian dan segera dibawa ke RSUD
Padang Sidempuan. Pasien dirawat di RSUD Padang Sidempuan selama
2 hari, kemudian dirujuk ke RSUP dr. M. Djamil Padang.
• Nyeri pada luka (+)
• Sesak napas (-), suara serak (-)
• Mual (-), Muntah (-)
• BAK dan BAB normal
Riwayat Penyakit Dahulu

• Diabetes Melitus (-)


• Hipertensi (-)
• Penyakit Jantung (-)
• Ginjal (-)
• Hati (-)
Riwayat Penyakit Keluarga

Tidak ada anggota keluarga lain yang


menderita penyakit keturunan, menular,
kejiwaan
Riwayat Pekerjaan, Sosial Ekonomi dan
Kebiasaan

Pasien bekerja sebagai pedagang


Pemeriksaan Fisik Umum

Keadaan Umum : Tampak sakit sedang


Kesadaran : CMC
TekananDarah : 130/70 mmHg
Nadi : 90 kali/menit
Nafas : 20 kali/menit
Suhu : 36,9o C
Status Generalis
Rambut : Hitam, tidak mudah dicabut
Kulit dan kuku : Turgor kulit baik, tidak ada sianosis
Kepala : Normochepal
Mata : Konjungtiva tidak anemis, sklera tidak ikterik
Telinga : Tidak ditemukan kelainan
Hidung : Tidak ditemukan kelainan
Tenggorokan : Tidak ditemukan kelainan
Gigi dan mulut : Tidak ditemukan kelainan
Leher : Tidak ada pembesaran kelenjar getah bening
Dinding dada : Normochest, tidak ada sikatrik
Status Generalis
Paru
• Inspeksi : Simetris, kiri sama dengan kanan
• Palpasi : Fremitus kiri sama dengan kanan
• Perkusi : Sonor
• Auskultasi : SN vesikular +/+ , rhonki -/- wheezing -/-

Jantung
• Inspeksi : Iktus kordis tidak terlihat
• Palpasi : Iktus kordis teraba 1 jari medial LMCS RIC V
• Perkusi : Batas jantung dalam batas normal
• Auskultasi : S1 S2 reguler, murmur (-), gallop (-)
Status Generalis
Abdomen :
• Inspeksi : Distensi (-)
• Palpasi : Supel, nyeri tekan (-), nyeri lepas (-), hepar & lien tidak teraba,
• Perkusi : Timpani
• Auskultasi : Bising usus (+) Normal

Anus : Tidak diperiksa

Ekstremitas : Akral hangat, CRT < 2 detik, edema tidak ada


Status Lokalis – Kepala dan leher

• Tampak luka bakar superfisial luas 4,5%


• Nyeri (+), parasthesia (-)
Status Lokalis – Tangan kanan

• Tampak luka bakar superfisial luas 4,5%


• Nyeri (+), parasthesia (-)
Status Lokalis – Tangan kiri

• Tampak luka bakar superfisial luas 4,5%


• Nyeri (+), parasthesia (-)
Status Lokalis – Badan

• Tampak luka bakar superfisial luas 1%


• Nyeri (+), parasthesia (-)
Status Lokalis – Kaki kanan

• Tampak luka bakar superfisial-mid dermal luas 5%


• Nyeri (+), parasthesia (-)
Status Lokalis – Kaki kiri

• Tampak luka bakar superfisial-mid


dermal luas 5,5%
• Nyeri (+), parasthesia (-)
Luas Total Luka Bakar : 25%
Diagnosis Kerja

Luka bakar thermal et region capitis, colli, humerus, antebrachii, femur, pedis
luas 25% superfisial – mid dermal ec api (2 hari) + hipoalbumin
Pemeriksaan Laboratorium
Pemeriksaan Hematologi Pemeriksaan Kimia Klinik
• Hb : 14,1 g/dl • Ureum darah : 13 mg/dl
• Leukosit : 8.860/mm3 • Kreatinin darah : 1,0 mg/dl
• Trombosit : 169.000/mm3 • Natrium : 131 Mmol/L
• Hematokrit : 42% • Kalium : 3,8 Mmol/L
• PT : 11,7 detik • Klorida serum : 102 Mmol/L
• APTT : 49,4 detik • Total Protein : 4,5 g/dl
• Albumin : 2,4 g/dl
• Globulin : 2,1 g/dl
• SGOT : 31 u/l
• SGPT : 28 u/l
Diagnosis

Luka bakar thermal et region capitis, colli, humerus, antebrachii, femur, pedis
luas 25% superfisial – mid dermal ec api (2 hari) + hipoalbumin
Rencana Terapi
Tujuan/Target

1. Diagnostik Klinis

2. Diet – Nutrisi Diet Biasa

3. Terapi Nyeri Ketorolac inj 3 x 1 amp iv


Pronalges sup
4. Terapi Medikamentosa IVFD RL 6 jam / kolf
Inf metronidazole 3 x 500 mg

Ceftriaxon 2x1gr iv

Inj Ranitidine 2 x 1 amp iv

5. Terapi Bedah Debridement

7. Discharge Planning Perbaikan Keadaan Umum


Prognosis

Quo ad vitam : Dubia ad bonam


Quo ad sanam : Dubia ad bonam
Follow Up

Tanggal S O A P

5/9/2018 Nyeri luka bakar (+) KU : sedang Luka bakar thermal et regio Rawat luka bakar
Demam (-) Kesadaran : CMC capitis, colli, humerus, ante IVFD RL 6 jam / kolf
N : 90x brachii, femur, pedis, luas Inj ceftriaxone 2x1 gr iv
TD : 130/70 mmHg 25% Inf metronidazole 3x500 mg
S : 37,50 C Inj ranitidine 2x1 amp iv
P : 20 x Inj ketorolac 3x1 amp iv
Pronalges sup (k/p nyeri)
Transfusi albumin 20% 100cc
Follow Up

Tanggal S O A P

6/9/2018 Nyeri luka bakar (+) KU : sedang Luka bakar thermal et regio Rawat luka bakar
Demam (-) Kesadaran : CMC capitis, colli, humerus, ante Inj ceftriaxone 2x1 gr iv
N : 80x brachii, femur, pedis, luas Inj ranitidine 2x1 amp iv
TD : 120/70 mmHg 25% Inj ketorolac 3x1 amp iv
S : 37,50 C Pronalges sup (k/p nyeri)
P : 20 x
Urin (+) kuning 500c
c/8 jam
Follow Up

Tanggal S O A P

7/9/2018 Nyeri luka bakar (+) KU : sedang Luka bakar thermal et regio Rawat luka bakar
Demam (-) Kesadaran : CMC capitis, colli, humerus, ante Inj ceftriaxone 2x1 gr iv
N : 80x brachii, femur, pedis, luas Inj ranitidine 2x1 amp iv
TD : 130/70 mmHg 25% Inj ketorolac 3x1 amp iv
S : 37,50 C Pronalges sup (k/p nyeri)
P : 20 x
Urin (+) kuning 500c
c/8 jam
BAB IV
DISKUSI
• Seorang laki-laki berumur 27 tahun datang dengan keluhan luka
bakar sambaran api di wajah, leher, kedua lengan, perut dan kaki
sejak 2 hari SMRS.
• Awalnya pasien sedang di dapur, tiba tiba gas di dapur meledak
mengenai tubuh pasien.
• Berdasarkan pemeriksaan fisis di dapatkan keadaan umum sedang,
TD 130/70 mmHg Nadi 90x/menit, nafas 20x/menit.
• Status lokalis berupa regio kepala dengan luka bakar superfisial luas
4,5%, tangan kanan dengan luka bakar superfisial luas 4,5%, tangan
kiri dengan luka bakar superfisial luas 4,5%, badan dengan luka bakar
superfisial luas 1 %, kaki kanan dengan luka bakar superfisial-mid
dermal seluas 5% dan kaki kiri dengan luka bakar superfisial-mid
dermal seluas 5,5%.
• Hasil pemeriksaan fisik juga didapatkan pada daerah luka masih
terdapat nyeri, dan tidak ada kelainan neurovaskular. Ini menandakan
bahwa kedalaman luka masih sebatas dermis dimana masih terdapat
serabut saraf.
• Pada survey primer airway paten, breathing pernafasan spontan,
circulation tekanan darah, nadi, dan refilling kapiler dalam batas
normal, kesan baik. Untuk luka bakarnya dilakukan debridement,
dan perawatan luka. Diberikan medikamentosa berupa analgetik
dan antibiotik serta dilakukan penutupan luka dengan perban.
• Tatalaksana pada pasien ini memiliki prinsip untuk mempermudah
proses penyembuhan dan penumbuhan jaringan kulit baru.
Debridement dilakukan untuk membersihkan luka dari jaringan mati
dan kotoran yang menghambat terjadinya proses peneymbuhan
luka. Setelah dilakukan debridement dilakukan perawatan luka
dimana luka ditutup dengan sufratul dan diganti secara berkala
untuk mencegah infeksi dan evaporasi. Selain itu juga diberikan
terapi medikamentosa berupa antibiotic dan analgetik yang berfungsi
sebagai pereda nyeri, pencegahan untuk infeksi dari kuman aerob
maupun anaerob.
Thank You

Anda mungkin juga menyukai