Penyebab
api, air panas, listrik, bahan kimia,
radiasi dan trauma dingin
Prognosis
bergantung pada dalam, luas
dan letak luka & umur serta
keadaan kesehatan pasien
sebelumnya
Epidemiologi
Definisi Amerika Serikat : ± 250rb / tahun
Kerusakan kulit tubuh yang Indonesia : belum ada angka pasti
disebabkan oleh trauma Meningkat dengan bertambahnya
panas atau trauma dingin jumlah penduduk
Tujuan Penulisan
memahami serta menambah pengetahuan
mengenai luka bakar
Batasan Masalah
anatomi, epidemiologi, klasifikasi, etiologi,
patofisiologi, manifestasi klinis, diagnosis,
tatalaksana, prognosis dan komplikasi
Disertai
Pembuluh Permeabilitas kerusakan
Kulit terbakar
kapiler rusak meningkat kolagen dan
protein
Kebocoran
Udem dan bula Cairan
cairan Tekanan onkotik
(banyak intravaskular (-)
intrakapiler ke meningkat
elektrolit) ekstravaskuler
interstisial
Derajat Luka Bakar
Bayi berusia
Tubuh sampai satu
dibagi Kurang
tahun, luas
menjadi akurat pada
permukaan
anak-anak
beberapa kepala dan
karena
area leher berkisar
perbedaan
bernilai 9% 18% luas
proporsi luas
permukaan
atau permukaan
tubuh dan
kelipatan tungkai
tubuh
9% berkisar 14%.
Luas Luka Bakar – The Lund and Browder Chart
Proses Penyembuhan Luka
Fase inflamatori
• terjadi segera setelah luka dan berakhir 3–4 hari
• Terjadi hemostasis dan fagositosis
Fase proliferatif
• berlangsung dari hari ke–4 atau 5 sampai hari ke–21
• Jaringan granulasi terdiri dari kombinasi fibroblas, sel inflamasi, pembuluh darah yang
baru, fibronectin and hyularonic acid.
Fase maturasi
• dimulai hari ke–21 dan berakhir 1–2 tahun
• terdapat remodeling luka yang merupakan hasil dari peningkatan jaringan kolagen,
pemecahan kolagen yang berlebih dan regresi vaskularitas luka
• Penanganan Luka bakar
Tatalaksana – Sebelum di RS
Pastikan penolong aman
Upaya pendinginan dengan merendam daerah luka bakar dalam air mengalir selama sekurang-kurangnya 15
menit
Berikan oksigen
Elevasi anggota gerak yang terkena lua bakar untuk mengurangi pembengkakan
Tatalaksana
Primary Survey
di RS
Airway control dan Breathing dan Sirkulasi dan Disability Exposure with
Cervical Spine Ventilation kontrol perdarahan • Nilai kesadaran
Enviromental
control • Berikan oksigen • Hentikan • A - Alert
• Stabilisasi leher • Pastikan perdarahan • V - Vocal Control
yang curiga • Pantau • P - Pain • Buka baju
gerakan dinding
cedera servikal dada baik frekuensi nadi, • U - Unrespon dan
• Pertahankan • Palpasi krepitasi pengisian • Periksa refleks perhiasan
jalan napas (kemungkinan (kuat/lemah), cahaya pasien
yang paten fraktur iga) irama • Waspada bila
• Jaga pasien
keluarkan • Auskultasi • Penilaian terjadi
benda asing bila suara napas refilling capilary penurunan tetap hangat
ada. Lakukan • Lakukan (normal: kurang kesadaran - • Perhatikan
chin lift dan jaw ventilasi dari 2 detik) hipoksemia, letak cidera
thrust • Pantau • Perhatikan luka intoksikasi CO, yang dialami
• Letakkan frekuensi napas bakar yang syok,
guedel untuk dalam dan penggunaan
pasien
• Pantau
menjaga jalan oksigenasi sirkumferensial. alkohol dan obat
napas bila dengan pulse Lakukan elevasi serta pengaruh
diperlukan. oxymetri untuk analgetik
Pikirkan • Curiga mengurangi terhadap
kemungkinan keracunan edema, bila kesadaran
penggunaan karbon tidak efektif,
intubasi monoksida lakukan
(periksa eskarotomi
karboksi
hemoglobin)
Primary Survey – Resusitasi Cairan
Kebutuhan cairan dalam 24 jam dihitung dengan rumus standar Baxter/ Parkland :
Debridemant
• sedini mungkin untuk membuang jaringan mati dengan eksisi tangensial
• Biasanya eksisi dilakukan hari ke-3 sampai hari ke-7
• sebaiknya tidak dilakukan lebih dari 10% luas permukaan tubuh, karena dapat
menyebabkan perdarahan yang cukup banyak
Skin graft
• dapat dilakukan sebelum hari ke-10, yaitu sebelum terjadi granulasi
REKOMENDASI UNTUK SAYATAN ESKAROTOMI
Medikamentosa
Antibiotik Analgetik Anti tetanus
• Digunakan • diberikan opiat • Pemberian
melalui intravena
spektrum dalam dosis
ATS dan/atau
luas serendah mungkin toksoid
• Yang banyak • Dosis Morfin IV dilakukan
dipakai : 2,5 - 10 mg untuk
(dewasa), 0,1 -
golongan 0,2 mg/kgBB pencegahan
amino (anak-anak) tetanus
• glikosida • Oral analgetik :
luka bakar ringan
Nutrisi
Minuman Makanan Tambahan
• segera setelah • segera setelah • Vitamin A, B
peristaltik dapat minum dan D
menjadi normal tanpa kesulitan • Vitamin C 500
• sebanyak • sedapat mg
25mL/kgBB/hari mungkin 2500 • Fe Sulfat 500
• sampai diuresis kalori/ hari mg
mencapai • sedapat • mukoprotektor
sekurang-
mungkin
kurangnya 30
mL/jam
mendapat 100
- 150 gram
protein/hari
Komplikasi
atelektasi
s,
Peruba Jaringan
parut, Gangg pneumon
Syok han ia atau
hipertrofi, uan
hipovole Infeksi dari Iskemik keloid &
insufisien
mik fungsi si fungsi
saluran kontraktu
paru paru
cerna r
pascatra
uma
Prognosis