Anda di halaman 1dari 40

LUKA BAKAR PAPER

Disusun oleh : Haya Septiani Lestari


Dokter Pembimbing : Dr. Suhelmi, SP.B

DIBAWAKAN DALAM RANGKA TUGAS KEPANITERAAN KLINIK DI BAGIAN


ILMU BEDAH
RSUD DR. PIRNGADI
MEDAN
2019
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang

Penyebab
api, air panas, listrik, bahan kimia,
radiasi dan trauma dingin

Prognosis
bergantung pada dalam, luas
dan letak luka & umur serta
keadaan kesehatan pasien
sebelumnya
Epidemiologi
Definisi Amerika Serikat : ± 250rb / tahun
Kerusakan kulit tubuh yang Indonesia : belum ada angka pasti
disebabkan oleh trauma Meningkat dengan bertambahnya
panas atau trauma dingin jumlah penduduk
Tujuan Penulisan
memahami serta menambah pengetahuan
mengenai luka bakar

Batasan Masalah
anatomi, epidemiologi, klasifikasi, etiologi,
patofisiologi, manifestasi klinis, diagnosis,
tatalaksana, prognosis dan komplikasi

Pendahuluan Metode Penulisan


menggunakaan tinjauan kepustakaan yang
merujuk pada berbagai literatur
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Anatomi & Fisiologi Kulit
Luka bakar adalah kerusakan kulit tubuh yang
disebabkan oleh trauma panas atau trauma
Definisi dingin.

Luka Penyebabnya dapat berupa api, air panas,


listrik, bahan kimia, radiasi dan trauma dingin.

Bakar Kerusakan ini dapat menyertakan jaringan


bawah kulit
Epidemiologi

90% : sosial ekonomi rendah

Asia tenggara : wanita >>


WHO
27% dari angka keseluruhan secara global
meninggal dunia dan hampir 70% diantaranya
adalah wanita

2011-2012 : 303 pasien dirawat

Pria : wanita = 2,26 : 1 (15-54 tahun)


RSCM
45,87% luka bakar luas 20-50%

Angka kematian 2011 : 33%


Angka kematian 2012 : 34%
Etiologi
Penyebab tersering : sambaran api
01 Dapat dipicu atau diperparah dengan cairan yang mudah terbakar

Anak ± 60% disebabkan air panas


02 Biasanya pada kecelakaan rumah tangga

03 Pajanan suhu tinggi dari matahari atau listrik

Pajanan bahan kimia


04 Bisa berupa asam atau basa kuat
Patofisiologi

Disertai
Pembuluh Permeabilitas kerusakan
Kulit terbakar
kapiler rusak meningkat kolagen dan
protein

Kebocoran
Udem dan bula Cairan
cairan Tekanan onkotik
(banyak intravaskular (-)
intrakapiler ke meningkat
elektrolit) ekstravaskuler
interstisial
Derajat Luka Bakar

Derajat Luka Bakar


a. Derajat I
b. Derajat II
- IIA (Superficial Partial - Thickness Burns)
- IIB (Deep Partial - Thickness Burns)
c. Derajat III
d. Derajat IV
Derajat Luka Bakar
Berdasarkan kedalaman luka menurut EMSB 2014
Derajat Luka Bakar
Menurut American Burn Association

Luka Bakar Berat Luka Bakar Luka Bakar


(Major Burn) Sedang Ringan
• Derajat II-III > 20% • Luka bakar dengan luas
pada pasien < 10 tahun (Moderate burn) <15% pada dewasa
atau > 50 tahun • Luka Bakar dengan luas • Luka bakar dengan luas
• Derajat II-III > 25% 15-25% pada dewasa, < 10% pada anak dan
pada kelompok usia lain dengan luka bakar usia lanjut
• Luka bakar pada muka, derajat III <10% • Luka bakar dengan luas
telinga, tangan, kaki, • Luka Bakar dengan luas < 2% pada segala usia,
dan perineum 10-20% pada usia < 10 tidak mengenai muka,
• Terdapat cedera tahun dan > 40 tahun, tangan, dan perineum.
inhalasi, luka bakar dengan derajat III <
listrik tegangan tinggi 10%
• Disertai trauma lain • Luka bakar derajat III <
• Pasien dengan risiko 10% pada anak
tinggi maupun dewasa yang
tidak mengenai muka,
tangan, kaki, perineum.
Luas Luka Bakar – Palmar surface Method

Menggunakan permukaan palmar


tangan pasin (termasuk jari) yang
secara kasar meliputi 0,78% dari
Total Body Surface Area (TBSA)
Luas Luka Bakar – Wallace Rules of Nine

Bayi berusia
Tubuh sampai satu
dibagi Kurang
tahun, luas
menjadi akurat pada
permukaan
anak-anak
beberapa kepala dan
karena
area leher berkisar
perbedaan
bernilai 9% 18% luas
proporsi luas
permukaan
atau permukaan
tubuh dan
kelipatan tungkai
tubuh
9% berkisar 14%.
Luas Luka Bakar – The Lund and Browder Chart
Proses Penyembuhan Luka
Fase inflamatori
• terjadi segera setelah luka dan berakhir 3–4 hari
• Terjadi hemostasis dan fagositosis

Fase proliferatif
• berlangsung dari hari ke–4 atau 5 sampai hari ke–21
• Jaringan granulasi terdiri dari kombinasi fibroblas, sel inflamasi, pembuluh darah yang
baru, fibronectin and hyularonic acid.

Fase maturasi
• dimulai hari ke–21 dan berakhir 1–2 tahun
• terdapat remodeling luka yang merupakan hasil dari peningkatan jaringan kolagen,
pemecahan kolagen yang berlebih dan regresi vaskularitas luka
• Penanganan Luka bakar
Tatalaksana – Sebelum di RS
Pastikan penolong aman

Matikan api pada tubuh

Periksa Airway, Breathing dan Circulation korban

Upaya pendinginan dengan merendam daerah luka bakar dalam air mengalir selama sekurang-kurangnya 15
menit

Berikan oksigen

Elevasi anggota gerak yang terkena lua bakar untuk mengurangi pembengkakan
Tatalaksana
Primary Survey
di RS
Airway control dan Breathing dan Sirkulasi dan Disability Exposure with
Cervical Spine Ventilation kontrol perdarahan • Nilai kesadaran
Enviromental
control • Berikan oksigen • Hentikan • A - Alert
• Stabilisasi leher • Pastikan perdarahan • V - Vocal Control
yang curiga • Pantau • P - Pain • Buka baju
gerakan dinding
cedera servikal dada baik frekuensi nadi, • U - Unrespon dan
• Pertahankan • Palpasi krepitasi pengisian • Periksa refleks perhiasan
jalan napas (kemungkinan (kuat/lemah), cahaya pasien
yang paten fraktur iga) irama • Waspada bila
• Jaga pasien
keluarkan • Auskultasi • Penilaian terjadi
benda asing bila suara napas refilling capilary penurunan tetap hangat
ada. Lakukan • Lakukan (normal: kurang kesadaran - • Perhatikan
chin lift dan jaw ventilasi dari 2 detik) hipoksemia, letak cidera
thrust • Pantau • Perhatikan luka intoksikasi CO, yang dialami
• Letakkan frekuensi napas bakar yang syok,
guedel untuk dalam dan penggunaan
pasien
• Pantau
menjaga jalan oksigenasi sirkumferensial. alkohol dan obat
napas bila dengan pulse Lakukan elevasi serta pengaruh
diperlukan. oxymetri untuk analgetik
Pikirkan • Curiga mengurangi terhadap
kemungkinan keracunan edema, bila kesadaran
penggunaan karbon tidak efektif,
intubasi monoksida lakukan
(periksa eskarotomi
karboksi
hemoglobin)
Primary Survey – Resusitasi Cairan

Pada anak, luka bakar


yang lebih dari 10% luas
permukaan tubuh Resusitasi cairan Persiapkan
membutuhkan cairan dengan 2 IV line, darah bila
intravena, pada orang
dewasa, luka bakar lebih
jarum yang besar diperlukan
dari 15%
Primary Survey – Resusitasi Cairan
Prinsip dalam resusitasi cairan ialah mengembalikan volume intravaskular untuk
menyediakan sirkulasi yang cukup untuk perfusi seperti otak, ginjal dan usus
serta jaringan perifer seperti kulit yang rusak

Kebutuhan cairan dalam 24 jam dihitung dengan rumus standar Baxter/ Parkland :

4 cc x kgBB x % luka bakar

Berikan 1/2 cairan pada 8 jam pertama


Berikan 1/2 cairan pada 16 jam berikutnya
Primary Survey – Resusitasi Cairan
Cairan yang dapat digunakan

Kristaloid Salin Koloid


• 100 mL/kgBB • Rumus yang biasa
dalam 24 jam
hipertonik digunakan adalah
untuk 10 kg
• menyebabkan rumus Muir dan
pertama hiperosmolaritas Barclay:
• 50 mL/kgBB untuk dan hipernatremia • 0,5 x luas luka
10 kg BB
• mengurangi bakar (%) x BB = 1
berikutnya pergeseran cairan porsi
• 20 mL/kgBB dalam intrasel ke • Satu porsi
24 jam untuk berat ekstrasel diberikan setiap
badan lebih dari (mengurangi periode
20 kg jaringan yang • Periode 4/4/4, 6/6,
edema) dan 12 jam
Primary Survey – Resusitasi Cairan
Pemantauan resusitasi

Kunci dalam pemantauan resusitasi Pengukuran lain untuk menilai


adalah pengeluaran urin. Pengeluaran perfusi jaringan pada luka bakar
urin seharusnya 0,5-1 ml/kgBB/jam. yang luas adalah dengan menilai
Bila pengeluaran urin <0,5 mL/kgBB/jam keseimbangan asam basa.
naikkan jumlah cairan 1/3 dari kebutuhan Pengukuran hematokrit digunakan
cairan intravena. Bila pengeluaran urin untuk konfirmasi kekurangan atau
>1 mL/kgBB/jam untuk dewasa dan kelebihan hidrasi.
> 2 ml/kgBB/jam untuk anak-anak,
kurangi 1/3 jumlah cairan dari
pemberian cairan intravena.
Secondary Survey
Riwayat Mekanisme Sirkulasi
• Bila pasien memiliki
• A - Allergic
Cidera luka bakar yang tebal
dan sirkumferensial, hal
• M- • Waktu terjadinya ini dapat menghambat
cidera, waktu
Medication munculnya tampilan
sirkulasi dan ventilasi
(bila di dinding dada)
• P - Past klinis • Pencatatan luka bakar
• Sumber cidera dan dan lapor ke dokter
Illness lama waktu kontak penanganan luka bakar
dengan sumber
• Elevasi anggota gerak
• L - Last Meal cidera
yang mengalami luka
bakar, lebih tinggi dari
• E- Event / • Pakaian yang jantung
digunakan • Buatlah grafik
Environment • Hal yang dilakukan pencatatan sirkulasi
saat cidera luka bakar
related to • Pertolongan yang
• Eskartomi bila
diperlukan
injury dilakukan pada luka
bakar
Secondary Survey
Penilaian Lainnya Psikologi Evaluasi
• Pencatatan • Dukungan • Berikan
Head to toe dan profilaks
• Telah keluarga
dokumentasi tetanus bila
• Kontak
dinilai • Swab luka diperlukan
bakar dan pekerja • Catat warna
juga saat sosial, urin pada
periksa ke
primary bagian psikolog hemokromo
survey mikrobiologi atau genuria
• Pencatatan
psikiater
hasil
laboratorium
• EKG
Penanganan Lokal
Luka akibat
Luka bakar Penderita
asam
derajat satu Pada luka yang sudah
hidrofluorida
dan dua lebih dalam, mulai stabil
perlu
diharapkan perlu keadaanya
Perawatan dilavase
sembuh diusahakan memerlukan
setempat (cuci bilas)
sendiri, asal secepat fisioterapi
dapat sebanyak-
dijaga agar mungkin untuk
dilakukan banyaknya
elemen membuang memperlanc
secara dan diberi
epitel jaringan kulit ar
terbuka atau gel kalsium
tersebut yang mati peredaran
tertutup glukonat
tidak hancur dan darah dan
topikal.
atau rusak memberi mencegah
Pemberian
karena obat topikal kekakuan
kalsium
infeksi sendi.
sistemik
Tindakan Bedah
Eskarotomi
• luka bakar derajat tiga yang melingkar pada ekstremitas atau tubuh

Debridemant
• sedini mungkin untuk membuang jaringan mati dengan eksisi tangensial
• Biasanya eksisi dilakukan hari ke-3 sampai hari ke-7
• sebaiknya tidak dilakukan lebih dari 10% luas permukaan tubuh, karena dapat
menyebabkan perdarahan yang cukup banyak

Skin graft
• dapat dilakukan sebelum hari ke-10, yaitu sebelum terjadi granulasi
REKOMENDASI UNTUK SAYATAN ESKAROTOMI
Medikamentosa
Antibiotik Analgetik Anti tetanus
• Digunakan • diberikan opiat • Pemberian
melalui intravena
spektrum dalam dosis
ATS dan/atau
luas serendah mungkin toksoid
• Yang banyak • Dosis Morfin IV dilakukan
dipakai : 2,5 - 10 mg untuk
(dewasa), 0,1 -
golongan 0,2 mg/kgBB pencegahan
amino (anak-anak) tetanus
• glikosida • Oral analgetik :
luka bakar ringan
Nutrisi
Minuman Makanan Tambahan
• segera setelah • segera setelah • Vitamin A, B
peristaltik dapat minum dan D
menjadi normal tanpa kesulitan • Vitamin C 500
• sebanyak • sedapat mg
25mL/kgBB/hari mungkin 2500 • Fe Sulfat 500
• sampai diuresis kalori/ hari mg
mencapai • sedapat • mukoprotektor
sekurang-
mungkin
kurangnya 30
mL/jam
mendapat 100
- 150 gram
protein/hari
Komplikasi

atelektasi
s,
Peruba Jaringan
parut, Gangg pneumon
Syok han ia atau
hipertrofi, uan
hipovole Infeksi dari Iskemik keloid &
insufisien
mik fungsi si fungsi
saluran kontraktu
paru paru
cerna r
pascatra
uma
Prognosis

Beratnya luka bergantung pada dalam, luas dan


letak luka

umur dan keadaan kesehatan penderita


BAB III
KESIMPULAN
Kesimpulan
• Luka bakar adalah luka yang disebabkan oleh kontak dengan suhu tinggi seperti api, air
panas, listrik, bahan kimia, dan radiasi. Luka ini dapat menyebabkan kerusakkan jaringan.
• Luka bakar diklasifikasikan berdasarkan 2 cara: sumber penyebab dan derajat atau
kedalaman luka bakar.
• Luas luka bakar dihitung berdasarkan rumus Rule Of Nine atau Rule of Wallace (dewasa),
`Rule of ten` (bayi) dan `Rule of 10-15-20` dari Lund and Browder (anak).
• Prinsip penanganan luka bakar meliputi:
• 1. Pertolongan pertama di tempat kejadian
• 2. Pertolongan di rumah sakit
• 3. Rehabilitasi pasca luka bakar.
BAB IV
REFERENCE
1. Sjamsuhidajat, de Jong. Luka bakar. Buku Ajar Ilmu Bedah, Ed 3. Jakarta:
penerbit Buku Kedokteran EGC.2007. Hlm: 103-110.
2. Wardhana, aditya. Panduan praktis. Manajemen awal luka bakar, Ed 1.
Jakarta: penerbit Lingkar Studi Bedah Plastik Foundation.2014.
3. The ANZBA. Emergency Management of Severe Burns, Ed 17. Jakarta:
penerbit kolegium ilmu bedah.2014.
Thank You

Anda mungkin juga menyukai