Disusun Oleh :
FANNY FADHILAH
DEA CELINE SEMBIRING
RAHMAD DIANSYAH
DAVID JHON RICARDO PAKPAHAN
VANI A/P RAVEENDRAN
30.40%
SUHU
BENDA PANAS
(KONTAK)
ALIRAN
RADIASI ETIOLOGI LISTRIK SCALD (AIR
PANAS)
UAP PANAS
ZAT KIMIA
DERAJAT LUKA BAKAR
• Berdasarkan kedalaman luka merusak lapisan kulit
Genitalia/perineum 1%
PEMBUATAN DIAGNOSIS LUKA BAKAR
1. Ethiology Flame, Scald, Electrical
2. Grade I, II, III
3. Surface Area % BSA
4. Location Specific Area
A
Analgetik
Anti-Tetanus
A B C D E
T Tube
T Test
PENANGANAN (CON’T)
• Pemberian Cairan
Intravena
Cara Evans
1 2 3
• Luas luka dalam % x BB dalam • Luas luka dalam % x BB dalam • Sebagai pengganti cairan yang
kg menjadi mL NaCl per 24 jam kg menjadi mL plasma per 24 hilang akibat penguapan,
jam. diberikan 2.000 cc glukosa 5%
per 24 jam
Hari Pertama 8 jam pertama diberikan ½ dari jumlah 1+2+3, kemudian sisanya diberikan 16 jam kemudian
Hari Kedua Diberikan ½ jumlah cairan
Hari Ketiga Bila diuresis memuaskan dan pasien dapat minum tanpa kesulitan, cairan dapat dikurangi
/dihentikan
PENANGANAN (CON’T)
• Pemberian Cairan
Intravena
Rumus Baxter
Luas Luka X BB dalam Kg X 4 ml Larutan Ringer
Monitoring resusitasi dilakukan melalui urine output. Volume urin normal pada
orang dewasa adalah 0.5 ml/kgBB/jam (atau 30 – 50 ml/jam). Sedangkan pada
anak (<40 kg) sebesar 1 ml/kgBB/jam.
PENANGANAN
• Penanganan Secondary SURVEY
Lanjut