Anda di halaman 1dari 43

Laporan Kasus

Luka Bakar
Oleh :
Dr. Putri Indah Lestari Asri
Dokter Internship
RSUD Selasih
Kabupaten Pelalawan
2017
Identitas
• Nama : Ny. E
• Usia : 32 tahun
• Alamat : Desa Kusuma
• Agama : Islam
• Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
• Masuk RS : 24 Januari 2017
Anamnesa
Pasien baru masuk RSUD Selasih dengan
keluhan luka bakar di sekujur tubuhnya
setelah terkena ledakan kompor minyak tanah
±1 jam sebelum masuk rumah sakit. Pasien
sebelumnya sedang memasang dan tiba-tiba
terjadi ledakan. Pasien tidak mengalami
kehilangan kesadaran. Terkurung dalam
ruangan (-), menghirup asap (-), sesak nafas
(-), terbentur di kepala (-),
Riwayat penyakit dahulu
• Alergi obat, hipertensi, DM, dan asma
disangkal.
Riwayat penyakit keluarga
• Alergi obat, hipertensi, DM, dan asma
disangkal.
Pemeriksaan Fisik
Primary survey
• A : Bebas, bulu hidung tidak terbakar
• B : Spontan, Frekuensi Nafas 30x/Menit,
reguler
• C :Akral Hangat, CRT<2”, TD 120/90 mmHg,
Nadi 90x/Menit, temp 36,8oc
• D : GCS 15, E4V5M6
• Secondary survey
• Kepala& wajah : deformitas (-), bibir edema (-),
• Mata : edema (-), konjungtiva anemis (-), ikterus (-)
• Leher : pembesaran KGB (-)
• THT : sekret (-)
• Dada : simetris kanan=kiri
• Jantung : BJ I & II normal, murmur (-), gallop (-)
• Paru : vesikuler, ronki -/-, wheezing -/-
• Abdomen :datar, lemas, NT (-), tdk teraba massa, BU (+) normal
• Ekstremitas : lihat status lokalis
Status Lokalis
Kepala dan leher : 8 %
Trunkus anterior : 18 %
Trunkus posterior : 18 %
Esktremitas atas kanan : 9 %
Ekstremitas atas kiri : 9 %
Ekstremitas bawah kanan : 18 %
Ekstremitas bawah kiri : 18 %
Genitalia : 0 % +
Total: 98 %
PEMERIKSAAN PENUNJANG

Hemoglobin : 19,4 g/dL


Hematokrit : 49,1 %
Leukosit: 27.200/L
Trombosit : 297.000/L
MCV : - f
MCH : - pg
MCHC : - g/dL
PT : - detik
APTT : - detik
CT : -
BT : -
KGDS: 272 mg/dl
DIAGNOSIS KERJA

Luka bakar grade IIA-IIB 98% ec api


tatalaksana
• Airway : O2 2-4 tpm via Nasal Kanul
• Breathing : spontan
• Circulation :
IVFD RL 124 tts/menit pada 6 jam pertama. Dilanjutkan dengan 46
tts/mnt pada 16 jam berikutnya. Pasang kateter.
• Drug :
Ceftizozim 1gr/12 j/IV,
Ranitidin 50 mg/12 jam/iv,
Inj. ATS 1 ampul,
Tramadol 1 Ampul drip /8 Jam IV,
Burnazin Zalf
Tinjauan Pustaka
Definisi
Luka bakar adalah suatu bentuk kerusakan atau
kehilangan jaringan yang disebabkan kontak
dengan sumber panas seperti api, air panas,
bahan kimia, listrik, dan radias
Penyebab
• Paparan api
Flame:
Benda panas (kontak)
• Scalds (air panas)
• Uap panas
• Gas panas
• Aliran listrik
• Zat kimia (asam atau basa)
• Radiasi
• Sunburn sinar matahari, terapi radiasi.
Klasifikasi
Berdasarkan kedalaman luka, luka bakar terbagi
menjadi :

1. Luka Bakar Derajat I


2. Luka Bakar Derajat II
3. Luka Bakar Derajat III
Derajat I
• Kerusakan terbatas pada
bagian epidermis
• Eritema
• Nyeri
• Tidak ada bula
• Sembuh dalam 5-7 hari

Contoh luka bakar derajat I


adalah sunburn.
Derajat II
• meliputi epidermis dan
sebagian dermis
• Terdapat proses eksudasi
• Ada bula
• Dasar luka bewarna merah
atau pucat
• nyeri
Derajat III
• Kerusakan meliputi seluruh
dermis dan lapisan yang lebih
dalam
• Tidak ada bula
• Kulit bewarna abu-abu dan pucat
• Kering
• Terdapat skar
• Tidak nyeri
Luas Luka Bakar
Beberapa metode dalam menentukan luas luka
bakar :
• Estimasi luas luka bakar menggunakan luas
permukaan palmar pasien.
• Luas telapak tangan individu mewakili 1% luas
permukaan tubuh. Luas luka bakar hanya
dihitung pada pasien dengan derajat luka II
atau III.
• Rumus 9 atau rule of nine untuk orang dewasa.
Pada dewasa digunakan ‘rumus 9’, yaitu luas
kepala dan leher, dada, punggung, pinggang
dan bokong, ekstremitas atas kanan,
ekstremitas atas kiri, paha kanan, paha kiri,
tungkai dan kaki kanan, serta tungkai dan kaki
kiri masing-masing 9%. Sisanya 1% adalah
daerah genitalia
Pada anak dan bayi digunakan rumus lain karena
luas relatif permukaan kepala anak jauh lebih
besar dan luas relatif permukaan kaki lebih
kecil. Karena perbandingan luas permukaan
bagian tubuh anak kecil berbeda, dikenal
rumus 10 untuk bayi, dan rumus 10-15-20
untuk anak.
Metode Lund dan Browder
• Metode yang diperkenalkan untuk kompensasi
besarnya porsi massa tubuh di kepala pada
anak. Metode ini digunakan untuk estimasi
besarnya luas permukaan pada anak. Apabila
tidak tersedia tabel tersebut, perkiraan luas
permukaan tubuh pada anak dapat
menggunakan ‘Rumus 9’ dan disesuaikan
dengan usia
PEMBAGIAN LUKA BAKAR
1.Luka bakar berat (major burn)
a. Derajat II-III > 20 % pada pasien berusia di bawah 10 tahun atau
di atas usia 50 tahun
b.Derajat II-III > 25 % pada kelompok usia selain disebutkan pada
butir pertama
c. Luka bakar pada muka, telinga, tangan, kaki, dan perineum
d.Adanya cedera pada jalan nafas (cedera inhalasi) tanpa
memperhitungkan luas luka bakar
e.Luka bakar listrik tegangan tinggi
f. Disertai trauma lainnya
g. Pasien-pasien dengan resiko tinggi
Luka bakar sedang (moderate burn)
a. Luka bakar dengan luas 15 – 25 % pada dewasa,
dengan luka bakar derajat III kurang dari 10 %
b.Luka bakar dengan luas 10 – 20 % pada anak usia
< 10 tahun atau dewasa > 40 tahun, dengan luka
bakar derajat III kurang dari 10 %
c. Luka bakar dengan derajat III < 10 % pada anak
maupun dewasa yang tidak mengenai muka,
tangan, kaki, dan perineum
Luka bakar ringan
• a. Luka bakar dengan luas < 15 % pada
dewasa
• b. Luka bakar dengan luas < 10 % pada anak
dan usia lanjut
• c. Luka bakar dengan luas < 2 % pada segala
usia (tidak mengenai muka, tangan, kaki, dan
perineum
Kriteria Rawat pada Luka Bakar
– Partial- thickness burns (luka bakar derajat II) dan full-thickness
burns (luka bakar derajat III) dengan >10 % dari TBSA pada
pasien berumur kurang dari 10 tahun atau lebih dari 50 tahun.
– Partial- thickness burns (luka bakar derajat II) dan full-thickness
burns (luka bakar derajat III) dengan >20 % dari TBSA pada
kelompok usia lainnya.
– Partial- thickness burns (luka bakar derajat II) dan full-thickness
burns (luka bakar derajat III) yang melibatkan wajah, tangan,
kaki, alat kelamin, perineum, atau sendi utama.
– Full-thickness burns (luka bakar derajat III) lebih >5 persen TBSA
pada semua kelompok usia.
– Luka bakar listrik, termasuk cedera petir.
– Luka bakar pada pasien dengan riwayat gangguan medis sebelumnya
yang bisa mempersulit manajemen, memperpanjang periode pemulihan,
atau mempengaruhi kematian.
– Luka bakar kimia.
– Trauma inhalasi
– Setiap luka bakar dengan trauma lain (misalnya, patah tulang) di mana
luka bakar tersebut menimbulkan risiko terbesar dari morbiditas dan
mortalitas.
– Luka bakar pada anak-anak yang dirawat di rumah sakit tanpa unit
perawatan anak yang berkualitas maupun peralatannya.
– Luka bakar pada pasien yang membutuhkan rehabilitasi khusus seperti
sosial, emosional, termasuk kasus yang melibatkan keganasan pada anak.
PENATALAKSANAAN
Primary Survey
• Airway, yakni membebaskan jalan nafas agar pasien dapat tetap
bernafas secara normal
• Breathing, mengecek kecepatan pernafasan yakni sekitar 20x/
menit
• Circulation, melakukan palpasi pada nadi untuk mengecek pulsasi
yang pada orang normal berkisar antar 60 – 100x/ menit
• Disability
Periksa kesadaran.
Periksa ukuran pupil.
• Environment
Jaga pasien dalam keadaan hangat.
Resusitasi cairan (jika berindikasi)
• Resusitasi cairan diindikasikan bila luas luka bakar >
10% pada anak-anak atau > 15% pada dewasa
Formula yang sering digunakan adalah Baxter
Luas Luka Bakar (%) x BB (KG) x 4mL

Separuh diberikan pada 8 jam pertama dan sisanya pada


16 jam berikutnya.
Pada hari kedua diberikan setengah dari cairan hari
pertama.
hari ketiga diberikan setengah dari jumlah cairan hari
kedua
Resusitasi nutrisi
• Pada pasien luka bakar, pemberian nutrisi
secara enteral sebaiknya dilakukan sejak dini
dan pasien tidak perlu dipuasakan. Bila pasien
tidak sadar, maka pemberian nutrisi dapat
melalui naso-gastric tube (NGT). Pemberian
nutrisi sejak awal ini dapat meningkatkan
fungsi kekebalan tubuh dan mencegah
terjadinya atrofi vili usus
Terapi pembedahan pada luka bakar

• Eksisi dini
Eksisi dini adalah tindakan pembuangan
jaringan nekrosis dan debris (debridement)
yang dilakukan dalam waktu kurang dari 7 hari
(biasanya hari ke 5-7) pasca cedera termis
Tujuan eksisi :
• Mengupayakan proses penyembuhan
berlangsung lebih cepat
• Memutus rantai proses infamasi yang dapat
berlanjut menjadi komplikasi – komplikasi luka
bakar
• Semakin lama penundaan tindakan eksisi,
semakin banyaknya proses angiogenesis yang
terjadi dan vasodilatasi di sekitar luka.
Skin grafting
Skin grafting adalah metode penutupan luka
sederhana. Tujuan dari metode ini adalah:
• Menghentikan evaporate heat loss
• Mengupayakan agar proses penyembuhan
terjadi sesuai dengan waktu
• Melindungi jaringan yang terbuka
PROGNOSIS

Prognosis dan penanganan luka bakar terutama


tergantung pada dalam dan luasnya
permukaan luka bakar, dan penanganan sejak
awal hingga penyembuhan. Selain itu faktor
letak daerah yang terbakar, usia dan keadaan
kesehatan penderita juga turut menentukan
kecepatan penyembuhan.
Komplikasi
• Sistemic Inflammatory Response Syndrome (SIRS)
Respon berlebihan dari mediator infamasi
menyebabkan kerusakan pada organ-organ sistemik,
menyebabkan disfungsi dan berakhir dengan
kegagalan organ terkena menjalankan fungsinya
• Multi-system Organ Dysfunction Syndrome
(MODS)
Kondisi yang lebih berat dari SIRS
• Sepsis
Pembahasan
Pada tubuh ditemukan luka bakar diseluruh
tubuh kecuali daerah genital. Luas luka
ditentukan menurut diagram rules of nine dari
Wallace. Total luas luka bakar mencapai 98%
dengan grade II A – II B, sehingga digolongkan
ke dalam luka bakar berat
Ny E 32 tahun, Masuk RSUD Selasih dengan
keluhan luka bakar di sekujur tubuhnya
setelah terkena ledakan kompor minyak tanah
±1 jam sebelum masuk rumah sakit. Pasien
sebelumnya sedang memasang dan tiba-tiba
terjadi ledakan. Pasien tidak mengalami
kehilangan kesadaran. Terkurung dalam
ruangan (-), menghirup asap (-), sesak nafas
(-), terbentur di kepala (-),
Primary survey
• A : Bebas, bulu hidung tidak terbakar
• B : Spontan, Frekuensi Nafas 30x/Menit, reguler
• C :Akral Hangat, CRT<2”, TD 120/90 mmHg, Nadi
90x/Menit, temp 36,8oc
• D : GCS 15, E4V5M6
Secondary Survey
Status Lokalis : luka bakar seluruh tubuh kecuali
genital (98%)
Pemeriksaan Lab
Peningkatan leukosit disebabkan oleh reaksi
infamasi pada fase akut luka bakar
Resusitasi Cairan cara Baxter
4 X BB x % Luas Luka Bakar = 4 x 80 x 98
= 31.360mL/24 jam
8 Jam Pertama
(15.680cc x 20) / ( 8 x 60 ) = 653 tetes/menit

16 Jam selanjutnya
( 15.680cc x 20 )/(8x60) = 326 tetes/menit
Perawatan Luka Bakar
- Dibersihkan dengan air hangat mengalir
- Luka ditutup kasa steril lembab menggunakan
cairan NaCl dan salap Burnazin
- Dilakukann insisi pada bula untuk
mengeluarkan transudat
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai