Anda di halaman 1dari 36

SKABIES

PENDAHULUAN.
Skabies merupakan suatu infeksi kulit
yang disebabkan oleh penetrasi dari
parasit sarcoptes scabeii var huminis
kedalam epidermis.
Sarcoptes scabeii merupakan suatu jenis
arthropoda dari golongan acarina yang
ditemukan tahun 1600 tetapi dikenal
sebagai penyebab penyakit kulit pada
tahun 1700.
EPIDEMIOLOGI.
Diperkirakan sekitar 300 juta manusia di
dunia pernah terinfeksi skabies.
Dapat mengenai semua tingkatan sosial
ekonomi,kedua jenis kelamin dan anak-anak.
Prevalensinya tinggi pada daerah urban yang
padat penduduknya.
Merupakan suatu penyakit musiman dimana
penyakit ini lebih sering dijumpai pada musim
dingin dibandingkan musim panas.
Insidens penyakit ini menigkat pada 2
dekade terakhir,terutama pada tempat-
tempat seperti:asrama perawat,penjara
dan rumah sakit.
Transmisi penyakit:kontak langsung
dengan penderita,walaupun tungau ini
bertahan hidup pada manusia hanya 3
hari.
ETIOLOGI.
SARCOPTES SCABEII ,dengan ciri-ciri:
1.Memiliki 4 kaki.
2.Ukurannya kira-kira 0.3x0,4mmsulit
dilihat dengan mata telanjang.
3.Tungau ini tidak dapat terbang dan
lompat.
4.Siklus hidupnya 30 hari.
5.Ukuran tungau jantan lebih kecil daripada
tungau betina.






PATOGENESIS.
Tungau betina membuat terowongan
dalam 20 menitdan meninggalkan
sekitar 3 telur perharisetelah 4 hari telur
menetaslarvapermukaan
kulitmatang tungau dewasasetelah
2 minggu tungau jantan dan betina
berkopulasi.
MANIFESTASI KLINIS.
1.Rasa gatal dan merah selama 6-8 minggu.
2.Rasa gatal semakin berat terutama pada
malam hari.
3.Lesi dapat berbentuk papula,nodul yang
merah,berskuama dan adanya krusta.
4.lokasi:sela jari,pinggir jari,telapak
tangan,lengan,siku,ketiak,skrotum,penis,labia
dan areola.
5.Tanda patognomonik:terowongan dengan
struktur linier,panjangnya 1-10mm.
6.Terowongan tersebut lokasinya sering pada
daerah sela jari,pergelangan tangan dan
siku.tetapi terowongan ini tidak dapat diliha
dengan mata telanjang.
7.Pada anak-anak dibawah 2 tahun wajah dan
kulit kepala dapat terkena.
8.Bula dan vesikel dapat terjadi pada telapak
tangan dan jari.
9.Pada skabies krusta dapat terjadi plak
hiperkeratosis pada daerah telapak tangan
dan kaki,penebalan dan distrophy pada ibu
jari telapak tangan dan kaki.
DIAGNOSA.
1. Manifestasi klinis.
2. Pemeriksaan penunjang:
Mikroskopik.
Dermoskopi.
PCR.
Biopsi kulit.
Diagnosa skabies perlu dipertimbangkan
apabila ditemukan:
a riwayat gatal terutama pada malam hari.
b mengenai anggota keluarga yang lain.
c lesi polimorf pada tempat predileksi.

Diagnosa pasti ditegakkan dengan
ditemukannya tungau pada pemeriksaan
mikroskop yang dapat dilakukan
dengan berbagai cara.

Kerokan kulit
1 Kerokan kulit dilakukan dengan mengangkat atap
terowongan atau papula menggunakan scapel no
15.
2 kerokan diletakkan pada kaca objek, diberi minyak
immersi,dan diberi kaca penutup.
3 mikroskop pembesaran 20x atau 100x dapat dilihat
tungau, telur, atau fecal pellet.
Mengambil tungau dengan jarum

1 Jarum dimasukkan kedalam terowongan
pada bagian yg gelap (kecuali pada orang
kulit hitam pada titik yg putih) dan digerakkan
tangensial.
2 Tungau akan memegang ujung jarum dan
dapat diangkat keluar.
Epidermal shave biopsy
1 Menemukan terowongan atau papul yang dicurigai
antara ibu jari dan jari telunjuk, dengan hati-hati.
2 diiris puncak lesi dengan scalpel no 15 yang
dilakukan
sejajar dengan permukaan kulit.
3 Biopsi dilakukan sangat superficial sehingga tidak
terjadi perdarahan dan tidak perlu anastesi.
4 Spesimen diletakkan pada gelas objek lalu ditetesi
minyak emersi dan diperiksa dengan mikroskop.
Kuretase terowongan
Kuretase superfisial mengikuti sumbu
panjang terowongan dan puncak papula
kemudian kerokan diperiksa dengan
mikroskop, setelah diletakkan digelas objek
dan ditetesi minyak emersi.
Tes tinta Burowi
1. Papul scabies dilapisi dengan tinta pena,
kemudian segera dihapus dengan alkohol
2. Maka jejak terowongan akan terlihat sebagai
garis yang karakteristik, berkelok-kelok,
karena ada tinta yang masuk.
3. Tes ini tidak sakit dan dapat dikerjakan pada
anak dan pada penderita yang non-koperatif
Tetrasiklin topikal
1. Larutan tetrasiklin dioleskan pada terowongan yang
dicurigai.
2. Dikeringkan setelah 5 menit hapus larutan tersebut
dengan isopropil alkohol.
3. Tetrasiklin akan bepenetrasi kedalam melalui kerusakan
stratum korneum dan terowongan akan tampak dengan
penyinaran lampu wood, sebagai garis linear berwarna
kuning kehijauan sehingga tungau dapat ditemukan
Apusan kulit
1. Kulit dibersihkan dengan eter, kemudian
diletakkan selotip pada lesi dan diangkat
dengan gerakan cepat.
2. Selotip kemudian diletakkan diatas gelas
objek ( 6 buah dari lesi yg sama pada satu
gelas objek) dan diperiksa dengan mikroskop.
Biosi plong ( punch biopsy )
1 Biopsi gunanya pada yang atipik, untuk
melihat tungau atau telur.
2 diperhatikan adalah bahwa jumlah tungau
yang hidup pada penderita hanya 12,
sehingga biopsi dari lesi yang meradang.
3 Secara umum digunakan punch biopsy,
tetapi tehnik shaving pada epidermis lebih
sederhana dan biasanya dilakukan tanpa
anestesi lokal pada penderita yang tidak
koperatif.
DERMOSKOPI

Argenziano melaporkan bahwa alat ini cukup
efektif.
Pembesaran gambar menunjukkan struktur
trianguler kecil berwarna gelap yang
berhubungan dengan bagian anterior tungau
yang berpigmen dan suatu segmen linier halus
dibelakang segitiga yang mengandung
gelembung udara kecil,dimana kedua gambaran
ini menyerupai jet with contaril dan dianggap
sebagai bentuk terowongan besar beserta telur
dan fecal pellet.
PCR
Membuktikan adanya skabies pada
penderita dengan adanya skuama
epidermal positif untuk DNA S.scabiei
sebelum terapi dan menjadi negatif 2
minggu setelah terapi.
DIFFERENSIAL DIAGNOSA.
1. Dermatitis atopik.
2. Gigitan serangga.
3. Dermatitis kontak.
4. Dermatitis herpetiformis.
5. Eczema dishydrotic.
Skabies D.Atopik D.Kontak D.
Herpetiformis
Gigitan
Serangga
Ekzema
Dishidrotic
Ruam Vesikel, pustul Nodul, pustul,
makula,hiperpi
gmentasi
Makula eritem Vesikel
berkelompok
Vesikel, nodul Vesikel, bula
Gatal Malam hari ++ + +++ + +
Gigitan
Serangga
- - - - + -
Kontaktan - - + - - -
Faktor Atopi - + - - - -
Lokalisasi Jari tangan,
sekitar
pusat,genitalia
seluruh
tubuh
Ekstremitas
superior,ekstre
mitas
inferiorselur
uh tubuh
Daerah yang
terpapar
Punggung,boko
ng,daerah
ekstensor
lengan
atas,siku,lutut
simetris
bilateral
Daerah gigitan
serangga
Tangan,kaki
KOMPLIKASI.
1. Impetigo sekunder.
2. Limphangitis.
3. Septikemia.

PROGNOSIS.
Jika tidak diterapi maka penyakit ini akan
menetap selama menahun.
Pada manusia dengan sistem imunne yang
baik maka kemungkinan terpapar penyakit
ini bisa menurun.


PENATALAKSANAAN.
1. Ada beberapa hal yang sebaiknya
dipertimbangkan sebelum diberi
pengobatan:usia pasien,biaya
pengobatan,dan beratnya lesi yang timbul.
2. Pada orang dewasa skabiside topikal
dipakai pada seluruh permukaan kulit
kecuali pada daerah wajah dan skalp,tetapi
hal ini tidak berlaku jika terjadi krustosa
skabies terutama pada anak-anak.

3.Pasien juga harus diberitahu walaupun
dengan pengobatan adekuat terkadang
gejala penyakit ini bisa menetap selama 4
minggu.
4.Pemberian topikal steroid atau histamin
jika diperlukan begitu juga halnya dengan
steroid sistemik.
5.Saat ini juga telah ditemukan oral
skabiside yaitu: ivermectin.
PENCEGAHAN.
1. Individu yang dekat dengan pasien juga
harus diperiksa.
2. sprei,bantal,handuk dan pakaian dicuci
dan direndam air panas.
3. Ambal selalu dibersihkan seperti di
vaccum cleaner.

Anda mungkin juga menyukai