TINJAUAN PUSTAKA
2.1.1 Definisi
Tetanus neonatorum adalah penyakit tetanus yang terjadi pada nenonatus (bayi yang
berusia kurang dari 28 hari) yang disebabkan oleh clostridium tetani, yaitu kuman yang
mengeluarkan toksin (racun) dan menyerang sistem saraf pusat.
2.1.2 Etiologi
Bila tidak kena cahaya, maka spora dapat hidup ditanah berbulan-bulan bahkan
sampai tahunan. Kuman tetanus tidak invasif, tetapi kuman ini memproduksi dua macam
eksotoksin.
2.1.3 Patofisiologi
Toksin dari tempat luka menyebar ke motor endplate dan aksis silinder saraf tepi,
kemudian ke kornu anterior sumsum tulang belakang, akhirnya menyebar ke Sistem Saraf
Pusat( SSP ). Manifestasi klinis terutama disebabkan oleh pengaruh eksotoksin terhadap
Susunan Saraf Pusat. Pengaruh tersebut berupa gangguan terhadap inhibisi presinaptik
sehingga mencegah keluarganya neurotransmiter inhibisi yaitu GABA dan glisin, maka
terjadi eksitasi terus menerus dan spasme. Eksotosin tetanus pasmin pada sistem saraf
otonom berpengaruh pada saraf simpatis sehingga terjadi gangguan pada pernapasan,
metabolisme, hemodinamik, hormonal, saluran cerna, saluran kemih, dan neuromuskular.
2.1.4 Faktor Resiko
1. Pemberian imunisasi tetanus toksoid (TT) pada ibu hamil tidak dilakukan atau tidak
lengkap atau tidak sesuai dengan ketentuan program.
2. Pertolongan persalinan tidak memenuhi syarat-syarat “ 3 Bersih “
3. Perawatan tali pusat tidak memenuhi persyaratan kesehatan.
1. Bayi yang semula dapat menyusu menjadi lebih sulit menyusu karena kejang otot
rahang dan faring (tenggorok).
2. Mulut bayi mencucu seperti mulut ikan.
3. Kejang terutama apabila terkena rangsang cahaya, suara dan sentuhan.
4. Kadang-kadang disertai sesak nafas dan wajah bayi membiru.
1.Bayi lahir hidup, dapat menangis dan menyusu dengan normal minimal dua hari.
2.Pada bulan pertama kehidupan timbul gejala sulit menyusu disertai kekauan dan/
atau kejang otot.
Gambar 2.1
2.1.6 Diagnosa
Anamnesis sangat spesifik yaitu :
1.bayi tiba-tiba panas dan tidak mau atau tidak dapat menyusu lagi ( trismus),
sebelumnya bayi menyusu biasa.
2. gejala yang jelas ialah mulut mencucu seperti mulut ikan (kapermond), mudah
sekali dan sering kejang disertai sianosis, suhu meninggi, kaku kuduk sampai opistotonus.
Perjalanan penyakit biasanya berat dan tidak dibagi dalam 3 stadium seperti tetanus anak.
2.1.7 Penatalaksanaan
3.Mencari tempat masuknya spora tetanus, umumnya tali pusat atau di telinga.
4.Mengobati penyebab tetanus dengan anti tetanus serum (ATS) dan antibiotika.
TABEL 1