Anda di halaman 1dari 34

LAPORAN KASUS DOKTER INTRENSHIP

LUKA BAKAR

DI SUSUN OLEH
Dr. Ely Ernita
ILUSTRASI KASUS

IDENTITAS PASIEN
 Nama : Bintang Dwi Syahdan
 Usia : 2 tahun
 Jenis Kelamin : Laki-laki
 Status perkawinan : belum kawin
 Agama : islam
 Pekerjaan : tidak bekerja
 Alamat : jl. Bandung binjai
 Tanggal masuk RS: 11 desember 2019
 No. Rekam Medik : 036923
ANAMNESIS

 Keluhan Utama : Pasien datang diantar oleh


keluarganya akibat tersiram kuah sayur panas yang baru
mendidih 10 menit SMRS, dijumpai luka bakar pada
wajah dan dada. Kulit tampak terkelupas,kemerahan
dan terdapat gelembung pada daerah leher.

 Riwayat Penyakit Sekarang : Combustio grade 2

 Riwayat Penyakit Sebelumnya : Tidak ada


 Riwayat Penyakit dalam keluarga : Tidak ada
 Riwayat Pengobatan Sebelumnya : Tidak ada
PEMERIKSAAN FISIK

STATUS GENERALISATA

 Keadaan umum : sakit sedang


 Kesadaran : compos mentis
 Nadi : 105 ×/menit
 Nafas : 35x/i
 Suhu : 37 derjat celcius
 BB : 11 kg
 Kepala : Tampak luka hiperemis,kulit terkelupas.
 Mata : Tampak Hiperemis,oedem(+),
konjungtiva anemis(-),sklera ikterik(-)
 Leher : Tampak terkelupas, Hiperemis(+)
 Kulit : luka melepuh disertai gelembung berisi
cairan
 THT : Bula (+), hiperemis.
 KGB : tidak ada pembesaran kgb
 DADA
-Paru
Inspeksi :simetris kiri = kanan
Kulit terkelupas berwarna
kemerahan disertai gelembung berisi
cairan.
Palpasi : fremitus kanan = kiri
Perkusi : sonor
Auskultasi : vesikular wheezing (-) ronkhi (-)
-Jantung
Inspeksi : iktus tidak terlihat
Palpasi : TDP
Perkusi : TDP
Auskultasi : TDP
 ABDOMEN
-Inspeksi : luka bakar terkelupas dan hiperemis
-Palpasi : hati dan lien tidak teraba, nyeri tekan
lumbal dextra (+)
-Perkusi : TDP
-Auskultasi : bu (+) N

 PUNGGUNG : DBN
 Alat kelamin : DBN
 Anggota gerak : normal
Kekuatan : 55555/55555 55555/55555
55555/55555 55555/55555
PEMERIKSAAN PENUNJANG
 Pemeriksaan darah lengkap
 KGD
HASIL PEMERIKSAAN LAB
 Penatalaksanaan :

Terapi cairan : formula baxter : 4cc/24jam x bb x %LB


4cc x 11 kg x 14% = 616 cc : 2
 th/
- IVFD RL 8 jam pertama 50% = 308 cc
16 jam berikutnya 50 % = 308 cc
- Inj. Ketorolac 1 amp(k/p)
- Inj. Novalgin 250mg/ 8jam
-Inj. Cefotaxime 300mg/ 12jam
- kompres NaCl 9%
FOLLOW UP
 Tanggal 11 desember 2019
 Perjalanan penyakit
S : Luka bakar pada kulit bagian wajah dan dada.
O: Sens : CM, HR : 105X/I, RR : 35X/I, T : 37 c
A: combosio grade 2
P :- Diet MB
- IVFD RL 30 gtt /i micro
- inj. Cefotaxime 500 mg/8jam
- inj. Novalgin 250 mg/8jam
- salep sanoskin
- kompres NaCl 0,9%
 12 desember2019

 Perjalanan penyakit

S : pantau KU pasien.
O :tampak rewel kesakitan
A : combosio grade 2
P: - Diet MB
- IVFD RL 30 gtt /i micro
- inj. Cefotaxime 500 mg/8jam
- inj. Novalgin 250 mg/8jam
- salep sanoskin
- kompres NaCl 0,9%
 Tanggal 13-15 desember 2019

 Perjalan penyakit

S: Pantau KU Pasien
O: nyeri kesakitan
A: combosio grade 2
P:Terapi lanjutkan
DISKUSI KASUS
 Epidemiologi
Sekitar 2 juta orang menderita luka bakar di
Amerika Serikat, tiap tahun,dengan 100.000 orang
yang dirawat di rumah sakit dan 20.000 orang yang
perlu dirawat dalam pusat-pusat perawatan luka
bakar.
Data dari Rumah Sakit Wahidin Sudirohusodo
Makassar, dalam jangka waktu 5 tahun 2006- 2009
jumlah penderita luka bakar yang dirawat di
perawatan luka bakar adalah 102 kasus, dengan
angka kematian sebanyak 9,2%, dan selama tahun
2010 jumlah kasus yang dirawat sebanyak 88 kasus
dengan angka kematian 17,2%.
Pada anak di bawah umur 3 tahun, penyebab luka
bakar paling umum adalah kecelakaan jatuh pada
kepala. Pada umur 3-14 tahun, penyebab paling
sering adalah dari nyala api yang membakar baju.
Dari umur ini sampai 60 tahun, luka bakar paling
sering disebabkan oleh kecelakaan industri
 Derajat luka bakar dan etiologi

Derajat luka bakar yang paling banyak ditemukan


yaitu derajat II a-b dengan 36 kasus atau 46,7% dari
seluruh kasus luka bakar yang didapatkan. Persentase
luka bakar yaitu luas luka bakar 1-10% sebanyak 37
kasus atau 36,3% dan penyebab yang paling banyak
adalah akibat air panas didapatkan 30 kasus dan
terbanyak pada kelompok umur 1-10 th dengan 19
kasus.
BAB I
PENDAHULUAN

 Luka bakar atau combustio merupakan cedera yang cukup


sering dihadapi para dokter. Luka bakar adalah suatu
bentuk kerusakan atau kehilangan jaringan yang
disebabkan kontak dengan sumber panas seperti api, air
panas, bahan kimia, listrik dan radiasi. Luka bakar
merupakan suatu jenis trauma dengan morbiditas dan
mortalitas tinggi,biaya penangannya pun tinggi.
 Luka bakar yang lebih luas dan dalam memerlukan
perawatan lebih intensif dibandingkan luka bakar yang
hanya sedikit dan superfisial.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
 ANATOMI DAN HISTOLOGI KULIT

Kulit adalah organ tubuh terluas yang menutupi otot dan


mempunyai peranan dalam homeostasis. Kulit merupakan organ
terberat dan terbesar dari tubuh. Seluruh kulit beratnya sekitar
16 % berat tubuh, pada orang dewasa sekitar 2,7 – 3,6 kg dan
luasnya sekitar 1,5 – 1,9 meter persegi.
Tebalnya kulit bervariasi mulai 0,5 mm sampai 6 mm
tergantung dari letak, umur dan jenis kelamin. Kulit tipis
terletak pada kelopak mata, penis, labium minus dan kulit
bagian medial lengan atas. Sedangkan kulit tebal terdapat pada
telapak tangan, telapak kaki, punggung, bahu dan bokong.
 Secara embriologis kulit berasal dari dua lapis yang
berbeda, lapisan luar adalah epidermis yang merupakan
lapisan epitel berasal dari ectoderm sedangkan lapisan
dalam yang berasal dari mesoderm adalah dermis atau
korium yang merupakan suatu lapisan jaringan ikat .
 DEFINISI
Luka bakar adalah luka yang terjadi akibat sentuhan
permukaan tubuh dengan benda-benda yang menghasilkan
panas (api secara langsung maupun tidak langsung, pajanan
suhu tinggi dari matahari, listrik, maupun bahan kimia, air,
dll) atau zat-zat yang bersifat membakar (asam kuat, basa
kuat).

 PATOGENESIS
Akibat luka bakarsyok(kagetdan kesakitan)Pembuluh
kapiler yang terpajan suhu tinggi rusak dan permeabilitas
meninggi. Sel darah yang ada di dalamnya ikut rusak 
terjadi anemia,oedem dan menimbulkan bula yang banyak
elektrolitberkurangnya volume cairan intravaskuler.
Luka bakar dibagi menjadi 4 derajat
1. Luka bakar grade I ·
Disebut juga luka bakar superficial · Mengenai lapisan
luar epidermis, tetapi tidak sampai mengenai daerah
dermis. Kulit tampak kemerahan, sedikit oedem, dan
terasa nyeri.
2. Luka bakar grade II ·
 Disebut juga Superficial partial thickness.
Luka bakar meliputi epidermis dan lapisan atas dari
dermis .Kulit tampak kemerahan, oedem dan rasa nyeri
lebih berat dari pada luka bakar grade I,ditandai dengan
bula yang muncul beberapa jam setelah terkena luka.
 Deep partial thickness.
Luka bakar meliputi epidermis dan lapisan dalam dari
dermis disertai juga dengan bula,permukaan luka
berbecak merah muda dan putih karena variasi dari
vaskularisasi pembuluh darah( bagian yang putih punya
hanya sedikit pembuluh darah dan yang merah muda
mempunyai beberapa aliran darah
3. Luka bakar grade III
Menyebabkan kerusakan jaringan yang permanen · Rasa
sakit kadang tidak terlalu terasa karena ujung-ujung saraf
dan pembuluh darah sudah hancur. · Luka bakar meliputi
kulit, lemak subkutis sampai mengenai otot dan tulang
4. Luka Bakar grade IV
Berwarna hitam.
 PEMERIKSAAN PENUNJANG

 Terutama untuk luka bakar yang berat Lab darah:Hitung


jenis Kimia darah ,Analisa gas darah dengan
carboxyhemoglobin Analisis urin Creatinin Phosphokinase
dan myoglobin urin ( Luka bakar akibat listrik).
 Pemeriksaan factor pembekuan darah ( CT-BT)
 Radiologi
Foto thoraks : untuk mengetahui apakah ada kerusakan
akibat luka bakar inhalasi atau adanya trauma dan indikasi
pemasangan intubasi.
 CT scan : mengetahui adanya trauma
 Tes lain : dengan fiberoptic bronchoscopy untuk pasien
dengan luka bakar inhalasi.
EFEK DARI LUKA BAKAR
 Efek lokal
- Rusaknya jaringan pembuluh kapilerakibat suhu
tinggi sel darah akan rusakanemia.
- Akibat rusaknya mikrosirkulasi perifer lapisan kolagen
akan berubah bentuk dan rusak dan mengalami
trombosis, sedangkan pembuluh ini membawa sistem
pertahanan tubuh atau antibiotik permeabilitas
kapiler akan meningkat mengakibatkan kebocoran
cairan intravaskuler sehingga terjadi oedem.
- Luka bakar derajat tiga yang dibiarkan sembuh sendiri
akan mengalami kontraktur. Bila ini terjadi di persendian,
fungsi sendi dapat berkurang atau hilang.
- Infeksi Luka bakar merupakan media yang baik untuk
pertumbuhan mikroorganisme, biasanya akan
menyebabkan infeksi dalam 24-48 jam. Dalam kondisi
yang lebih berat akan muncul bakteriemi atau septikemi
yang kemudian akan tejadi penyebaran infeksi ke tempat
yang lain. Bakteriemi merupakan penyebab kematian
tersering pada luka bakar mulai dari 24 jam pertama
sampai pada luka bakar yang sudah sembuh.
 Efek sistemik
- Kehilangan cairan,Meningkatnya permeabilitas
menyebabkan udem dan menimbulkan bula yang banyak
elektrolit. Hal itu menyebabkan berkurangnya volume
cairan intravaskuler.
- Bila luas luka bakar kurang dari 20%, biasanya
mekanisme kompensasi tubuh masih bisa mengatasinya,
tetapi bila lebih dari 20% akan terjadi syok hipovolemik
dengan gejala yang khas, seperti gelisah, pucat, dingin,
berkeringat, nadi kecil, dan cepat, tekanan darah menurun,
dan produksi urin berkurrang. Pembengkakan terjadi
pelan-pelan, maksimal terjadi setelah delapan jam dan bisa
mengenai Multiple organ failure dan Sepsis Kegagalan
progresif dari ginjal dan hepar di akibatkan karena
kehilangan cairan, toxemia karena infeksi, sepsis.
PERTOLONGAN PERTAMA PADA PASIEN
DENGAN LUKA BAKAR
 Segera hindari sumber api dan mematikan api pada
tubuh, misalnya dengan menyelimuti dan menutup
bagian yang terbakar untuk menghentikan pasokan
oksigen pada api yang menyala · Singkirkan baju,
perhiasan dan benda-benda lain yang membuat efek
Torniket, karena jaringan yang terkena luka bakar akan
segera menjadi oedem ·
 rendam daerah luka bakar dalam air atau menyiramnya
dengan air mengalir selama sekurang-kurangnya lima
belas menit.
 Evaluasi awal Prinsip penanganan pada luka bakar
sama seperti penanganan pada luka akibat trauma yang
lain, yaitu dengan ABC (Airway Breathing
Circulation) yang diikuti dengan pendekatan khusus
pada komponen spesifik luka bakar pada survey
sekunder
RESUSITASI CAIRAN
 Sebagai bagian dari perawatan awal pasien yang terkena
luka bakar, Pemberian cairan intravena yang adekuat
harus dilakukan, akses intravena yang adekuat harus ada,
terutama pada bagian ekstremitas yang tidak terkena luka
bakar
 Tujuan utama dari resusitasi cairan adalah untuk menjaga
dan mengembalikan perfusi jaringan tanpa menimbulkan
edema.
 Cara hitung cairan
Cairan Ringer laktat :
4ml(24jam) X kgBB X %luka bakar/2
Yaitu 8 jam pertama 50 % dan 16 jam berikutnya 50%.
PERAWATAN LUKA BAKAR
 Setelah keadaan umum membaik dan telah dilakukan
resusitasi cairan dilakukan perawatan luka. Perawatan
tergantung pada karakteristik dan ukuran dari luka.
Tujuan dari semua perawatan luka bakar agar luka
segera sembuh rasa sakit yang minimal. Setelah luka
dibersihkan dan di debridement, luka ditutup. (grade I)
 Pada luka bakar grade II,Luka seperti ini tidak perlu di
balut, cukup dengan pemberian salep antibiotik untuk
mengurangi rasa sakit dan melembabkan kulit. Bila
perlu dapat diberi NSAID (Ibuprofen, Acetaminophen)
untuk mengatasi rasa sakit dan pembengkakan .
 PROGNOSIS
Prognosis pada luka bakar tergantung dari derajat luka
bakar, luas permukaan badan yang terkena luka bakar,
adanya komplikasi seperti infeksi, dan kecepatan
pengobatan medikamentosa. Luka bakar minor dapat
sembuh 5-10 hari tanpa adanya jaringan parut. Luka bakar
moderat dapat sembuh dalam 10-14 hari dan mungkin
menimbulkan luka parut.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai