BAKAR Pembimbing :
dr. Emil Akmal, Sp.BP-RE
Oleh :
Bobby Owen Siregar (19131031)
Kevin Owen (190131084)
Nor Alia Najwa Binti Zulkifly (190131124)
Ruth Jean Tri Apriliyanty (190131153)
Stephanie Salim (190131166)
Definisi
• Luka bakar adalah luka yang terjadi saat pertemuan termal pada kulit
menyebabkan perubahan akut terhadap komposisi kulit, denaturasi protein, dan
kematian sel-sel kulit.
• Luka bakar merupakan kerusakan kulit tubuh yang disebabkan oleh trauma panas
atau trauma dingin (frost bite). Penyebabnya adalah api, air panas, listrik, kimia,
radiasi dan trauma dingin (frost bite). Kerusakan ini dapat menyertakan jaringan
bawah kulit.
Gillenwater, J & Garner, W.L. 2020. Thermal, Chemical, and Electrical Injuries. In: Grabb and Smith’s Plastic Surgery Eighth Edition. Ed. Kevin Chung. Wolters Kluwer
Health/ Lippincott Williams & Wilkins
Kemenkes RI. Pedoman nasional Pelayanan Tata Laksana Luka Bakar. 2019
Epidemiologi
• Luka bakar di Amerika Serikat, 486.000 kasus/tahun 40.000 dirawat di RS &
3275 merupakan fatal.
• Tiap tahun >7,1 kasus, dan >265,000 kematian di Dunia
• Faktor risiko : Status sosioekonomik rendah, kondisi hidup yang buruk, illiteracy,
overcrowding dan floor level cooking
• Di Indonesia, luka bakar menyebabkan 195.000 kematian/ tahun
• RSCM, national referral center for burns, menerima 130 pasien/tahun
• Tahun 2013 – 2015, 414 pasien luka bakar di RSCM 284 (68,6%) > 18 tahun
& 130 (31,4%) ≤ 18 tahun
Gillenwater, J & Garner, W.L. 2020. Thermal, Chemical, and Electrical Injuries. In: Grabb and Smith’s Plastic Surgery Eighth
Edition. Ed. Kevin Chung. Wolters Kluwer Health/ Lippincott Williams & Wilkins
Wardhana et al., The epidemiology of burns in Indonesia’s national referral burn center from 2013 to 2015. Burns Open Jouurnal.
1 (2017) 67 - 73
Patofisi-
ologi Luka
Bakar
Ukuran
• Luka bakar kecil = seluruh tangan pasien
adalah 1% TBSA
• Lund and Browder chart = anak-anak
(TBSA dari pertumbuhan)
Advanced Burn Life Support Course Provider Manual 2018 Update. 2018. Chicago: American Burn Association, pp.10-13.
L Rice, P. and P Orgill, D., 2019. Assessment And Classification Of Burn Injury. [online] Uptodate.com.
Rule of Nines
Advanced Burn Life Support Course Provider Manual 2018 Update. 2018. Chicago: American Burn Association, pp.10-13.
Primary Survey
• Airway & cervical spine protection
Lihat tanda-tanda obstruksi
Chinlift, jawthrust, OPA/NPA
Cedera inhalasi → Intubasi
• Breathing & ventilation
Curiga cedera inhalasi → High flow O2 (NRM)
• Circulation, cardiac status, hemorrhage control
>20% TBSA → 2 IV bor besar
Initial fluid rate
≤5 thn : 125ml RL/jam
6-13 thn : 250ml RL/jam
≥14 thn : 500ml RL/jam
Advanced Burn Life Support. 2018. American Burn Association
Primary Survey
• Disability, defisit neurologis, deformitas
AVPU atau GCS
• Exposure & environment
Undress dan logroll
Hindari hipotermia
Analgesia
• Berikan morfin intravena 0,05 – 0,1 mg/kgBB
• Untuk anak paracetamol cairan drip (setiap 6 jam) dengan dosis 10-15mg/kg BB/kali.
Advanced Burn Life Support. 2018. American Burn Association
Test
• Pemeriksaan x-ray (menyingkirkan kemungkinan adanya trauma lain):
Thorax
Lateral cervical
Pelvis, dll
• Pemeriksaan darah
Tubes
• Mencegah gastroparesis dan dekompresi lambung.
• Pasang Nasogastric Tube (NGT).
Re-evaluasi
• Re-Evaluasi Primary Survey
• Pemeriksaan Laboratorium
1. Luka bakar derajat II atau III dengan %TBSA > 10% pada pasien usia < 10 tahun dan >50 tahun
2. Luka bakar derajat II atau III dengan %TBSA >20% pada grup usia 11-49 tahun
3. Luka bakar derajat III dengan % TBSA >5% pada grup usia apapun
4. Luka bakar derajat II atau III yang melibatkan area kritis (wajah, tangan, kaki, genitalia, perineum, kulit di atas sendi utama)
6. Luka bakar signifikan akibat bahan kimia, listrik, petir, adanya trauma mayor lainnya, atau adanya kondisi medik signifikan
10. Luka bakar pada pasien yang membutuhkan bantuan sosial/ tidak dapat menjaga dirinya sendiri
Infeksi Kontraktur
Hipotermia
Edema laring,
ARDS Kemenkes RI. Pedoman nasional Pelayanan Tata Laksana Luka Bakar. 2019
Prognosis
• Oleh karena begitu lama dan panjangnya perawatan pada
pasien luka bakar di seluruh unit luka bakar, penentuan
prognosis mortalitas pada pasien luka bakar sangatlah
penting untuk memprediksi hasil dari perawatan luka bakar
tersebut.
• Salah satu model yang paling sering digunakan adalah
ABSI (abbreviated burn severity index) yang dapat
digunakan untuk memprediksi mortalitas dari pasien luka
bakar.
• Terdapat lima variable yang dibutuhkan untuk menentukan
mortalitas dari pasien luka bakar. Lima variable tersebut
adalah jenis kelamin, usia, terdapatnya trauma inhalasi,
terdapatnya luka bakar fullthickness dan persentasi TBSA
yang terkena luka bakar
Kemenkes RI. Pedoman nasional Pelayanan Tata Laksana Luka Bakar. 2019
Laporan Kasus
Keluhan utama : Luka bakar di kepala, wajah, leher, dada, abdomen, punggung,
kedua lengan, dan kedua paha
Keluhan sudah dialami sejak 4 jam by sebelum dibawa ke Rumah Sakit Adam
Malik. Pasien mengalami depresi disebabkan masalah keluarga, dan
memutuskan untuk menyiram gasolin ke seluruh badannya dan membakar
dirinya sendiri. Kemudian pasien dibawa ke RS Adam Malik. Riwayat penurunan
kesadaran tidak ditemukan, riwayat kejang tidak ditemukan, sesak nafas
ditemukan, suara serak dijumpai. Riwayat vaksinasi tidak jelas.
Primary Survey
● A : Suara serak (+), edema + mukosa hiperemis (+), ETT
● B : Pergerakan dada terbatas pada kedua hemithorax, RR:28 x/menit, saturasi O2
96% dengan O2 15l/i via ETT, escharotomy
● C : Akral hangat, HR: 102 x/menit, TD: 140/90mmHg, CRT>2”, perdarahan aktif(-),
double IV Line kristaloid initial 1000 ml dan dilakukan pengambilan darah untuk
cross match, pemasangan Foley catheter (initial urine output 300cc kuning, 80cc/
jam),
● D : Alert, GCS 15, pupil isokor
● E : Undress, logroll, flame burn injury with TBSA 71% mid dermal to full-thickness di
kepala, wajah, leher, dada, abdomen, punggung, dan keempat ekstremitas, Rewarm
FATT
● Fluid (F) :
⮚ IVFD Crystalloid (RL)
⮚ Parkland Formula : (3 cc/kgBB x 70kg x 71%) = 14.910 cc
⮚ 7.455ml dalam 8 jam pertama 7.455ml – 2.000ml = 5.455ml
⮚ 7.455ml dalam 16 jam selanjutnya
● Analgesia (A) :
⮚ Fentanyl 1 mcg/kgBB/jam x 70kg = 70 mcg/jam dalam syringe pump
● Test (T) :
⮚ Chest X Ray
⮚ Lab Darah
⮚ Urinalisa
● Tubes (T) :
⮚ Insersi NGT : cairan kuning 30cc
⮚ Insersi Kateter : urin warna kuning, 300cc
AMPLE History
●A : Tidak ada riwayat alergi
● M : Tidak ada riwayat pemakaian obat
●P : Tidak ada riwayat penyakit
●L : 8 jam sebelum kejadian
●E : di Rumah
Pemeriksaan Fisik:
● Kepala : pada status luka bakar
● Leher : pada status luka bakar
● Dada : pada status luka bakar
● Abdomen : pada status luka bakar
● Punggung : pada status luka bakar
● EKstremitas : pada status luka bakar
● Genitalia: Laki-laki, tidak ada kelainan
Status Luka Bakar
Back :
Mid to full thickness Dermal Burn 18 %,
Blister (+), Eschar (+), CRT >2’’
(L) arm:
L: Deep Dermal to full thickness
Burn 9%, blister (+), eschar (+)
F: akral hangat, CRT>2s, NVD
lemah, saturasi O2 pada semua
jari 93%
M: A/PROM (+) normal, DOF (-)
(R) arm:
L: Deep Dermal to full thickness
Burn 9%, blister (+), eschar (+)
F: akral hangat, CRT>2s, NVD
lemah, saturasi O2 pada semua
jari 93%
M: A/PROM (+) normal, DOF (-)
(L) thigh:
L: superficial to mid Dermal Burn
4%, blisters (+), eschar (-)
F: akral hangat, CRT<2s, NVD(+)N,
saturasi oksigen pada semua jari
98%
M: A/PROM (+) normal, DOF (-)
(R) thigh:
L: superficial to mid Dermal Burn
4%, blisters (+), eschar (-)
F: akral hangat, CRT<2s, NVD (+)
N, saturasi oksigen pada semua
jari 98%
M: A/PROM (+) normal, DOF (-)
Pemeriksaan Penunjang
Jenis Pemeriksaan Satuan Hasil Rujukan
Darah Lengkap
Hemoglobin g/dL 20,7 13 – 18
Leukosit μL 34.040 4.000 - 11.000
Trombosit 103/μL fl 364 150 - 450
Hematokrit % 62,6 36-54
Albumin g/dL 3,1 3,5 – 5,0
Kalium mEq/L 3,8 3,6 – 5,5
Klorida mEq/L 106 96 – 106
Natrium mEq/L 139 135 – 155
Ureum mg/dL 34 15 – 40
Kreatinin mg/dL 1,29 0,6 - 1,1
Blood Urea Nitrogen
mg/dL 43 7 – 19
(BUN)
Gula darah sewaktu mg/dL 118 <200
Analisis Gas Darah
pH 7,19 7,35-7,45
pCO2 mmHg 22 38-42
pO2 mmHg 198 85-100
Base excess U/L -18 -2 s/d +2
SpO2 % 100 95-100
Chest X-Ray
Working Diagnosis
Flame Burn Mid Dermal – Full Thickness 71% TBSA + Trauma Inhalasi
Management At ER
Rencana:
Rujuk
Terima Kasih