BURN INJURY
Hazel Faras Alhafiz
Reina Syafira Gisrianti
Danissa Mega Triyani
Fasialis et colli - - - - -
Trunkus anterior - - - - -
Ekstremitassuperior dextra - - - - -
Genitalia - - - - -
Ekstremitasinferior dextra 0.5 1 2 3 6.5
Leukositosis, hiponatremia
Analisis Gas Darah
1 pH 7.35-7.45 7.367
· Protective
- Physical barrier -> stress mekanik dan fisik
- Chemical barrier stress kimiawi
- Immune barrier dr pathogen dan za tasing -> APC
- Radiation barrier pigmentation dr UV
· Sensoric
· Thermoregulator (fat,hair -> insulator panas) (keringat, microvascular -> heat loss)
· Metabolic (sintesis vitD -> metabolisme kalsium)
· Containment mengatur keluar/masuknya cairan tubuh
· Estetik
DEFINISI BURN INJURY
Merupakan cedera pada kulit dan jaringan sekitarnya yang diakibatkan oleh suhu, bahan kimia,
listrik, atau radiasi.
ETIOLOGI
THERMAL BURNS
1. Scald burns: luka bakar akibat air mendidih, paling sering terjadi, bisa
sembuh secara spontan.
Air mendidih terkena kulit → dapat menyebabkan luka bakar derajat IIa
hingga IIb
2. Grease burns: luka bakar akibat minyak, lebih dalam meliputi dermis,
membutuhkan intervensi surgical
3. Flame burns: paling sering terjadi di rumah -> bisa karena kebakaran
rumah, api unggun, daun/sampah yang di/terbakar. dapat menyebabkan
luka bakar derajat IIb hingga III, serta trauma inhalasi
4. Flash burns: sering terjadi di wajah dan ekstrimitas -> bisa karena
ledakan gas/ bensin
5. Contact burns: akibat kontak dengan kompor, besi panas, dll.,
biasanya dalam tetapi tidak luas. luka bakar derajat IIb hingga III
Nonthermal burns
- Thermal insult -> perubahan akut pada komposisi; membunuh sel; dan denaturasi protein
- Kedalaman luka bakar dipengaruhi:
o Intensitas panas
o Durasi kontak
- Pada area thermal injury, protein matriks dan sel rusak -> sitokin keluar (IL-1, IL-8, TNF-alfa) -> reaksi
sekunder -> apoptosis sel lokal, hilangnya integritas endotel vaskuler, degranulasi WBC, aktivasi
komplemen -> perfusi turun -> luka bakar menjadi lebih dalam dan luas
- Pembentukan edema (krn vasodilatasi 1 – 3 jam postburn
- No reflow phenomenon (perfusi ke jaringan menurun, terjadi ischemi sampai nekrosis, 12-14 jam postburn
3 zona luka bakar
· Zona koagulasi : Titik kerusakan maksimum terjadinya kerusakan jaringan irreversible akibat koagulasi
protein
· Zona Stasis :Area hipoperfusi yang masih bisa di selamatkan. Merupakan target utama resusitasi untuk
meningkatkan perfusi ke daerah ini dan mencegah kerusakan yang baru yang irreversible. Jika Hipotensi,
infeksi, dan edema → kematian sel → kerusakan ireversibel.
· Zona hiperemis : Pada area ini perfusi jaringan meningkat sehingga lebih mudah sembuh, kecuali dihambat
oleh adanya sepsis berat atau hipoperfusi berkepanjangan
Patofisiologi - sistemik
Estimasi luas permukaan tubuh. Telapak: 1% Burns greater than 15% in an adult, greater than 10%
in a child, or any burn occurring in the very young or
elderly are serious.
Derajat Luka Bakar
Penilaian dan Tatalaksana Emergensi
Burn center referral:
- Partial thickness burn >10%
- Third degree burn
- Burn that involves face/ Primary Secondary
Triage
hands/ feet/ genitalia/ Survey survey
perineum or major joint
- Chemical burns
- Elictrical burn
- Inhalation injury
Tatalaksana Gawat Darurat
PRIMARY SURVEY
● Identify immediate life-threatening conditions
● Airway & C spine control: Trauma Inhalasi
● Breathing and ventilation: lihat frekuensi napas dan ekspansi dada (circumferential burn)
● Circulation & Hemmorhage control: burn shock
SECONDARY SURVEY
● A thorough head-to-toe evaluation
● Anamnesis riwayat trauma, mekanisme,
● Adanya trauma penyerta lain
● Evaluasi luka
● Resusitasi cairan
● Monitoring lain : dekompresi lambung, laboratorium, pain control, tetanus profilaktif
Resusitasi Cairan
Urgensi
● Inflammatory mediator bisa CO ↓, Vascular Permeability ↑, dan Perubahan Cell Membrane Potential
yang menyebabkan turunnya perfusi ke jaringan
Tujuan
● Menjaga perfusi jaringan agar adequate
● Mencegah burn shock
<20 % TBSA
● Konsumsi cairan pengganti secara oral sebanyak mungkin
>20% TBSA
● Resusitasi cairan 24 jam pertama dengan crystalloid
● 24 jam setelah dengan colloid
Resusitasi Cairan (24 Jam pertama)
Parkland Formula
● Crystalloid (Ringer Lactate) 🡪 karena relatif hipotonis, mengandung sodium,
potassium, calcium chloride, dan lactate
● 4 ml x KgBB x %TBSA
Prinsip
Parkland Formula hanya guideline, parameter perfusi jaringan adalah urine output
Urine Output
0.5-1 ml/KgBB/h (dewasa)
Apabila belum memenuhi tambahkan dosis
Apabila melewati kurangi dosis
Resusitasi Cairan (24 Jam setelah)
Prinsip & Tujuan
Menjaga volume intravaskuler dan mengurangi edema dengan meningkatkan oncotic
pressure, Parameter tetap urine output
Cairan
Colloid / Fresh Frozen Plasma / Dextran
20-60% Total Plasma Volume
atau
0.3-0.5 ml x KgBB x %TBSA
Resusitasi Cairan (Jumlah IV Line)
<30% TBSA
● 2 Peripheral IV line pada bagian tidak terbakar
>30% TBSA
● 2 Peripheral IV line + 1 Central IV line (contoh
subclavian v.) pada bagian tidak terbakar
● Apabila harus bagian terbakar maka fiksasi
dengan jahitan
Nutrisi & Antibiotik
Nutrisi
● Pemasangan NGT pada luka bakar >20%
● Diet Tinggi Kalori Tinggi Protein
Antibitiotic
● 30 menit sebelum tindakan dan
● 24 jam setelah tindakan, oral, 5 hari
Escharotomy
Definisi
● Eschar = Jaringan kulit yang tersisa setelah full thickness burn
● Tomy = Pemotongan
● “Prosedur operasi untuk mengobati luka bakar melingkar dengan ketebalan penuh”
Tujuan
● Dekompresi = Eschar melingkar akan melakukan konstriksi sehingga mengganggu
perfusi vaskuler dan fungsi nerve ekstrimitas. Pada torso akan menghambat ventilasi
Escharotomy
Indikasi
● Luka bakar full thickness melingkar pada ekstrimitas
● Luka bakar full thickness pada dinding dada yang mengganggu ventilasi
Alat
● Scalpel / Electrocautery
Teknik
Inisisi namun tidak sampai fascia
Lokasi
Mengikuti struktur vascular/nerve penting
Fasciotomy
Apabila tidak membaik
Tetanus Profilaksis
● Apabila dalam 5 tahun terakhir mendapatkan booster 🡪 tidak
perlu profilaksis
● Dalam 10 tahun terakhir 🡪 cukup tetanus toksoid booster
● Apabila tidak diketahui statusnya diberikan serum hiperimun
(plasma darah dengan banyak antibodi)
Operasi
Indikasi Jenis
● Rekonstruksi ● Release Contracture
● Kontraktur ● Skin Graft
● Hypertrophic Scar ● Flap
● Keloid
Komplikasi