BPPV
dr. Febby Analia
Internsip November 2015
RSUD Lubuk Basung
TINJAUAN PUSTAKA
DEFINISI
Gangguan vestibuler yang paling sering ditemui,
dengan gejala rasa pusing berputar diikuti mual
muntah dan keringat dingin, yang dipicu oleh
perubahan posisi kepala terhadap gaya gravitasi
tanpa adanya keterlibatan lesi di susunan saraf
pusat.
ANATOMI SISTEM
KESEIMBANGAN
TUBUH
VESTIBULER / LABIRIN : memberitahu otak
tentang bagaimana posisi kepala kita
berorientasi terhadap ruangan di sekitarnya
KLASIFIKASI
Paling sering terjadi
Kanalithiasis
BPPV Kanalis
Debris endolimfe jatuh ke bagian
Posterior vestibulum yang berada pada posisi
yang paling bawah saat kepala pada
posisi berdiri ataupun berbaring
Otolith
terjadi pergerakan
Ketika kalsium karbonat
endolimfe yang
tersebut bergerak dalam
kanal semisirkular menstimulasi ampula
pada kanal yang terkena
vertigo
TEORI KUPULOLITHIASIS
Otolith yang terlepas dari makula
utrikulus yang berdegenerasi dan
menempel pada permukaan kupula
kanalis semiriskularis posterior
menjadi sensitif akan gravitasi
akibat partikel yang melekat pada
kupula
Kanalis semi sirkularis posterior
berubah posisi dari inferior ke
superior, kupula bergerak secara
utrikulofugal
Mual, muntah
Keringat dingin
PENEGAKAN DIAGNOSIS
ANAMNESA
Lama terjadinya, faktor Riw. Ggn keseimbangan, Riw.
pencetus Ggn SSP
PEMERIKSAAN FISIK
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Jantung Paru
I: Ictus cordis tidak I: Gerakan dinding dada
terlihat. statis dan dinamis
P: Ictus cordis teraba 1 simetris
jari medial LMCS RIC P: Stem fremitus dada
V. kiri dan kanan sama.
P: Batas jantung normal. P: Sonor.
A: Bunyi jantung murni, A: Suara nafas vesikuler,
reguler, murmur (-/-), rhonki tidak ada,
gallop (-/-). wheezing tidak ada.
Abdomen : Ekstremitas : Akral
I: Datar, jejas (-) hangat, perfusi baik
P: Hepar dan lien tidak
teraba.
P: Timpani.
A: Bising usus (+) normal.
Status Neurologis
Kanan Kiri
N.I Daya penghidu N N
Daya
N . II N N
penglihatan
Penglihatan
N N
warna
Lapang pandang N N
N . III Ptosis N N
Gerakan mata
N N
ke medial
Gerakan mata
N N
ke atas
Gerakan mata
N N
ke bawah
Ukuran pupil 3 mm 3 mm
Refleks cahaya
N N
langsung
KANAN KIRI
Gerakan mata
IV ke lateral N N
bawah
Menggigit N N
Membuka mulut N N
Sensibilitas
V N N
muka
Refleks kornea N N
VI Trismus
Gerakan mata
N N
ke lateral
KANAN KIRI
N VII Kedipan mata N N
Lipatan
N N
nasolabial
Sudut mulut N N
Mengerutkan
N N
dahi
Menutup mata PUSING PUSING
Meringis N N
Menggembungka
N N
n pipi
Daya kecap
N N
kidah 2/3
TDK.
N. VIII DILAKUKAN
PEMERIKSAAN
KANAN KIRI
N. IX Arkus faring N
N. X Denyut nadi 80x
Arkus faring N
Bersuara N
Menelan N
Memalingkan
N. XI PUSING PUSING
kepala
Sikap bahu N
Mengangkat
N
bahu
Trofi otot bahu N
N. XII Sikap lidah N
Menjulurkan
N
lidah
Trofi otot lidah N
Fasikulasi lidah N
Kaku kuduk (-)
Brudzinsky 1 (-)
Brudzinsky 2 (-)
Motorik : eutonus, eutrofi
555 555
555 555
Refleks fisiologis: (+/+)
Refleks patologis: (-/-)
Pemeriksaan Penunjang
Laboratorium
HB : 12,1 gr%
Leukosit : 8100/mm3
Trombosit : 300100/mm3
Hematokrit : 36,3 vol%
GDS : 100 mg/dl
SGOT : 20 u/l
SGPT : 27 u/l
Ureum : 34 mg/dl
Creatinin : 1,0 mg/dl
DIAGNOSIS: BPPV
THERAPY
Penanganan Awal di IGD
O2 2l/i nasal canul
Inj. Diphenhidramin 2 amp (i.v)
Inj. Ranitidin 1 amp (i.v)
Therapy di ruangan
Istirahat
IVFD RL 20 gtt/i
Inj. Ranitidin 2x 1 amp
Betahistin 3x1 tab
Paracetamol 3x1 tab
Diet MB
FOLLOW-UP
Tgl 11 April 2016 A/ BPPV
P/ Istirahat
S/ Pusing berputar (-), IVFD RL 20 gtt/i
mual (+), muntah (-) Inj. Ranitidin 2x1 amp
O/ Status Generalis : Betahistin 3x1 tab
dalam batas normal Diet MB
KU : Baik
TD : 110/70 mmHg
HD :80 x/menit
RR : 20 x/menit
Temp : 36C
FOLLOW-UP
Tgl 12 April 2016 A/ BPPV
S/ Pusing berputar (-), P/ Boleh Pulang, Kontrol
mual (-), muntah (-) Poli Saraf
O/ Status Generalis : Betahistin 3x1 tab
dalam batas normal Ranitidin 2x150 mg
KU : Baik
TD : 110/70 mmHg
HD :80 x/menit
RR : 20 x/menit
Temp : 36,7C