Anda di halaman 1dari 16

REFERAT

PERBEDAAN STRETCH MARK DENGAN SELULIT

OLEH:
F E R R E N O K TAV E N A FA I S A L
6120019047

PEMBIMBING:
M E I D Y TA S I N A N T RYA N A W I D YA S WA R I , D R . , S P. K K

 SMF KULIT DAN KELAMIN


RUMAH SAKIT ISLAM JEMURSARI SURABAYA
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA
SURABAYA
2020
Banyak terjadi kekeliruan ketika mendeskripsikan gambaran
dari stretch mark ataupun selulit dikarenakan cirinya yang
hampir sama dan juga efek masalah kosmetik yang lumayan
meresahkan banyak orang. maka dari itu penulis ingin
LATAR
mengkaji apa saja perbedaan antara stretch mark dan selulit.
BELAKANG

2
Stretch mark:

stretch mark merupakan penyakit atrofi kulit yang disebabkan


oleh peregangan kulit yang berlebihan. Stretch mark bukan
penyakit yang membahayakan, tapi dapat menyebabkan masalah
kosmetik dan psikis pada orang yang memilikinya. Prevalensi dari

DEFINISI SM kira-kira 80% dari kebanyakan populasi. (Bertin. C, 2013)

3
Selulit :

Selulit merupakan kelainan struktur kulit yang terlokalisir


disebabkan oleh karena perbedaan distribusi lemak, otot &
jaringan konektif pada kulit. Selulit secara estetik merupakan problem
kosmetik yang tidak bisa diterima, sehingga menjadi alasan untuk
diterapi kulit. luarnya tampak seperti “crinkly.
DEFINISI
Selulit dijumpai pada 80-90% wanita paska puberitas. (Al-bader T,2016)

4
Stretch Mark :
1. Lingkar abdominal (wanita hamil)
2. Kadar hormone steroid dalam darah
3. Perubahan ukuran pada beberapa bagian tubuh
PENYEBAB 4. Obesitas
& Selulit :
FAKTOR RESIKO 1. Gender wanita > pria
2. Diet
3. Olahraga
4. Hormonal
5. Kegemukan
5
PATOGENESIS
STRETCH MARK

NON INFLAMASI INFLAMASI


Perlukaan
Kolagen kulit ruptur
Peregangan kulit progresif
(semakin lama semakin meregang) Perubahan elastisitas
Fase 1 : edema kulit & perbendungan
perivascular limfositik.
Perubahan matriks ekstraseluler kulit Fase 2 : atrofi epidermal & hilangnya
rabung jaringan kulit.
(fibrilin, elastin, dan kolagen) Fase 3 : folikel rambut dan lapisan kulit
sebgaian hilang.
Terjadi : pembentukan area striae berbats
Terjadi : Skar linear di kulit tegas, horizontal
PATOGENESIS
SELULIT

Membentuk pola
irreguler Lemak terdorong hgg
Akumulasi Merusak lapisan
menekan lapisan Membentuk
(kompartemen spt reticular dan
lemak sarang lebah)
dermis kulit papilla/lobus-lobus
membentuk mattres
Ke hipodermis Adiposa
berlebihan Sbg “ standing fat interface
phenomenom
cell chamber “
8
STRETCH MARK:

Striae Berbentuk skar linear dengan Panjang sekitar 1-


10mm, ‘pada wanita hamil disebut strae gravidarum’
Pada awal terbentuk striae akan berwarna merah
muda/keunguan tanpa ada penekanan dan lama-kelamaan
menjadi lebih pucat, tertekan, dan berkeriput halus.

MANIFESTASI
KLINIS

9
SELULIT:
Gambaran dimpled pada kulit terutama paha, pinggul,
bokong, dan kadang payudara, dimana kontur permukaan
kulit tampak tidak rata, yang menghasilkan gambaran dimple
(cekungan) yang disebut peau d’ orange (kulit jeruk).

MANIFESTASI
KLINIS

10
DIAGNOSIS
STRETCH MARK & SELULIT
STRETCH MARK: SELULIT:
 Fase awal : ditemukan garis skar Ada 4 stadium selulit, yaitu:
berbentuk linear berwarna merah  Stadium 0 : permukaan kulit masih rata, pada
muda/ keunguan dengan Panjang 1- tes cubit: phenomena matras (-)
10mm. Garis ini disebut striae rubra Stadium 1 : permukaan kulit masih rata pada
posisi berdiri dan tidur, pada tes cubit keras:
Fase selanjutnya : setelah beberapa phenomena matras (+)
lama, garis yang awalnya berwarna Stadium 2 : permukaan kulit masih rata pada
merah muda/keunguan ini akan posisi tidur, terlihat berbenjol-benjol pada
mengalami atrofi yang disebut Striae posisi berdiri, pada tes cubit pada posisi tidur
dan berdiri (++)
alba
Stadium 3 : permukaan kulit pada posisi tidur
maupun berdiri berbenjol shg phenomena
matras (+), tes cubit jelas (+++)

11
STRETCH MARK:
SUPPORTIVE
1. Diet Sehat
2. Olahraga
FARMAKOLOGI
MANAJEMEN Terapi Topikal
TERAPI 1. Tretinoin
2. Moisturizer
TINDAKAN
1. Laser- Pulsed Dye Laser (PDL)

12
SELULIT:
PREVENTIF
1. Diet Sehat
2. Olahraga
FARMAKOLOGI
Terapi Oral
1. ginko biloba, Asiatic centella, sweet clover,bladder
wrack extract, fish oil, soy lecithin.
MANAJEMEN Terapi Topikal
TERAPI 1. Retinoid topical (retinol 0,3% pemakaian 2x/hr selama 6
bulan)
2. Congjugated Linoleic Acid (CLA)
Terapi Injeksi
1. Kolagenase
TINDAKAN
1. Radiofrekuensi
2. Laser, Body Wraps (masih dalam tahap penelitian)
13
Dapat disimpulkan bahwa, memang ada banyak persamaan dari
gambaran klinis yang memicu kekeliruan untuk menentukan terapi
yang tepat terhadap stretch mark maupun selulit, namun berdasarkan
kajian referat ini Adapun perbedaan antara stretchmark dan selulit,
yaitu.
Stretch mark terjadi karena akibat peregangan kulit yang progresif
KESIMPULAN yang merangsang perubahan matriks ekstraseluler kulit, termasuk
fibrilin, elastin, dan kolagen sedangkan Selulit dicurigai karena
akumulasi lemak yang terlalu banyak shg mendorong lemak hingga ke
hypodermis interface dan memicu terbentuk lobus-lobus adiposa.

Setelah adanya kajian ini diharapkan pembaca bisa membedakan stretch


mark dan selulit sehingga dapat memberikan terapi yang tepat.

14
 
•Al-bader T, Byrne A. Gillbro J, Mitarotonda A, Metois A, Vial Fdkk. Effect Cosmetic Ingredients
as anticellulite agents: Sysnergistic action of actives with invitro and vivo efficacy. JCosm
Dermatol, 2016, 17-26.
•Bertin., et al, 2014. Striae Distensae are Characterized by Distinct Microstructural Features As
Measured by Non-invasive Methods in Vivo. Skin Research and Technology. 20:81-86
•Elsaie M, Baumann LS, Elsaaiee LT, 2009. Striae Distensae (Stretch Marks) and Different
Modalities of Therapy: An Update. Dermatologic Surgery. 35:563- 573.
REFERENSI •Hahler, B, 2006. An Overview of Dermatological Conditions Commonly Associated with the
Obese Patient. Ostomy Wound Management. Available from: http://www.o-wm.com/content/an-
overview-dermatological-conditions- commonly-associated-with-obese-patient. [Accesed 1 June
2014].
•Singh G, Kumar LP, 2005. Striae Distensae. Indian Journal of Dermatology,Venereology and
Leprolology. 71:370-372.
•Rongioletti F, Romanelli P, 2003. Dermal Infiltrates. In: Kerdel, FA., Jimenez- Acosta, F., ed.
Dermatology Just the Facts. New York: McGraw-Hill.
•Wasitaatmadja, SM. Cellulite Dalam Wasitaatmadja SM, penyunting Dermatologi Kosmetik.
Edisi ke-2. Jakarta: Badan Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. 2012
15 h 253-258.
Jazakumullah Khoiron Katsiron
Wallahualam bishowab

16

Anda mungkin juga menyukai