DEMAM TIFOID
Disusun oleh:
dr. Dian Islami
Pembimbing:
PROGRAM INTERNSIP
PERIODE NOVEMBER 2020-2021
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH BANGKINANG
KABUPATEN KAMPAR
2020
ii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan laporan
yang bejudul “Demam Tifoid”.
Penyusunan laporan kasus ini untuk memenuhi salah satu tugas Program
Dokter Internsip Indonesia di RSUD Bangkinang. Terimakasih kami ucapkan
kepada dr. Nur Aisyah, M. Kes atas bimbingan dan arahannya sehingga laporan
kasus ini dapat diselesaikan.
Kami menyadari masih banyak kekurangan dan keterbatasan dalam
penyajian laporan kasus ini, dikarenakan keterbatasan ilmu dan pengalaman kami.
Maka dengan kerendahan hati, kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun dari pembaca dan pendamping sekaligus untuk menyempurnakan
laporan kasus ini ke depannya.
Penulis
iii
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR .................................................................................... i
DAFTAR ISI ................................................................................................... ii
DAFTAR TABEL .......................................................................................... iii
ABSTRAK ...................................................................................................... iv
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................ 1
1.1 Latar Belakang ....................................................................... 1
BAB II TINJAUAN KASUS ..................................................................... 2
2.1 Identitas Pasien........................................................................ 2
2.2 Anamnesis................................................................................ 2
2.3 Pemeriksaan Fisik.................................................................... 3
2.4 Pemeriksaan Laboratorium...................................................... 4
2.5 Resume..................................................................................... 4
2.6 Daftar masalah…..................................................................... 4
2.6 Terapi…................................................................................... 5
BAB III TINJAUAN PUSTAKA ............................................................... 6
3.1 Defenisi .................................................................................. 6
3.2 Infectious Agent ...................................................................... 7
3.3 Epidemiologi........................................................................... 7
3.4 Patogenesis.............................................................................. 8
3.5 Sumber penularan ................................................................... 9
3.6 Diagnosis ................................................................................ 10
3.7 Diagnosis Banding ................................................................. 14
3.8 Tatalaksana ............................................................................. 14
3.9 Komplikasi ............................................................................. 17
BAB IV PEMBAHASAN............................................................................ 19
BAB V KESIMPULAN............................................................................. 22
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 24
iv
Dian Islami
Nur Aisyah
ABSTRAK
Demam tifoid adalah penyakit sistemik yang disebabkan oleh bakteri Salmonella
typhi dan Salmonella paratyphi yang masuk ke dalam tubuh manusia dan
merupakan penyakit yang mudah menular dan menyerang banyak orang sehingga
dapat menimbulkan wabah. Insiden demam tifoid disetiap daerah berbeda dan
biasanya terkait dengan sanitasi lingkungan misalnya penyediaan air bersih yang
belum memadai, pembuangan sampah yang kurang memenuhi syarat kesehatan
lingkungan. Meskipun insiden demam tifoid cukup tinggi di Indonesia, namun
berdasarkan hasil Survey Kesehatan Rumah Tangga Departemen Kesehatan RI
( SKRT Depkes RI ), demam tifoid tidak termasuk dalam 10 penyakit yang
mortalitasnya tinggi. Demam tifoid biasanya datang dengan gejala demam satu
minggu atau lebih disertai gangguan pada saluran pencernaan dan dengan atau
tanpa gangguan kesadaran. Ny. K, 25 tahun datang ke IGD RSUD Bangkinang
dengan keluhan demam sejak 10 hari SMRS. Pasien mengaku demam biasanya
dirasakan pasien pada sore menjelang malam hari. Keluhan demam juga disertai
dengan nyeri pada ulu hati serta mual dan muntah 1x hari ini. Pasien mengatakan
BAB nya sempat keras dalam 1 minggu terakhir, tetapi pada hari ini pasien
mencret sudah 2x berisi air tetapi tidak bercampur lendir ataupun darah. Pada
pemeriksaan fisik ditemukan keadaan umum lemas. Pada status generalis
ditemukan typoid tongue (+), dan nyeri tekan epigastrik (+). Pada pemeriksaan
laboratorium ditemukan uji serologis widal positif. Pasien anjuran rawat inap oleh
dokter spesialis penyakit dalam. Terapi non farmakologi yang dianjurkan pada
pasien adalah tirah baring dan diet makanan lunak, sedangkan terapi farmakologi
v
yang didapatkan pasien adalah IVFD RL, Inj. Ceftriaxone, Inj. Ondansentron,
Paracetamol 3x500mg, dan Omeprazole 1x20mg.