STRIAE (STRETCH MARK)

Priskilla Permatasari Putri

1
Abstrak
Departemen Ilmu Penyakit
Kulit Striae merupakan bekas luka pada kulit yang terjadi akibat penipisan epidermis kulit
dan Kelamin Rumah Sakit
AL dr. Mintohardjo, dan penurunan kolagen serta serat elastis kulit. Strie biasanya terjadi akibat kehamilan,
2
Fakultas Kedokteran UPN
”Veteran” Jakarta obesitas, pubertas, dan pembentukan badan seperti binaraga. Striae lebih sering
muncul pada wanita (terutama wanita hamil) daripada pria. Menurut penelitian
Korespondensi
Priskilla Permatasari Putri American Academy of Dermatology, hampir 90% wanita mengalami striae selama
Fakultas Kedokteran UPN
”Veteran” Jakarta atau setelah masa kehamilan. Striae umumnya tidak mengancam tetapi hanya masalah
Pondok Labu
Jakarta Selatan kosmetik saja. Sampai saat ini belum ada cara mencegahnya meskipun dengan krim
Email:
sayqiel_ypz@yahoo.com
minyak atau lotion. Pengobatan yang diberikan akan mengurangi saja tetapi tidak
dapat menghilangkannya sama sekali.
Kata kunci : Definisi striae, etiologi, pencegahan, pengobatan

Pendahuluan seiring berjalannya waktu. Jika ingin diobati,

Striae adalah garis berwarna pink, kemerahan biasanya pengobatan tidak sepenuhnya efektif
atau keunguan (jika kulitnya gelap bisa serta tidak menghilangkan secara sempurna.
berwarna kehitaman), tidak sama rata dengan
kulit (indented), sering muncul pada daerah Etiologi dan Patogenesis
perut, payudara, lengan atas, bokong dan paha.1 Munculnya striae sangat berpengaruh dengan
Striae sering ditemukan pada wanita hamil dan lapisan dermis, karena lapisan ini berfungsi
munculnya mulai pertengahan kehamilan. untuk mendukung kulit dan menjaganya agar
Faktor resiko lain yang dapat menimbulkan tetap mulus. Lapisan ini terdiri atas jaringan
striae adalah obesitas, riwayat keluarga dengan elastis yang membuat kulit mampu meregang
striae dan penggunaan obat-obatan seperti sesuai kebutuhan tubuh. Bila tubuh semakin
kortikosteroid. Adapun cara untuk membesar dalam waktu yang singkat, seperti
menguranginya dengan mempertahankan saat hamil, serat ini akan melemah dan akhirnya
kenaikan berat badan yang tidak berlebih dan pecah akibat kulit yang menipis. Oleh karena
berolahraga. Striae sebenarnya tidak itu, munculnya striae ditandai dengan
membutuhkan pengobatan dan akan berkurang menyebarnya pembuluh darah melalui lapisan
dermis ke lapisan kulit epidermis yang timbul (pink-merah) kurang dari 6 minggu.
menipis.2 Tidak boleh digunakan saat hamil. Cara kerja
Striae terbentuk akibat ketidakmampuan dengan memperbaiki kolagen sehingga warna
lapisan dalam kulit (dermis) yang terdiri dari striae menjadi hampir mirip dengan kulit
serat-serat elastis yang disebut elastin atau normal. Tidak efektif pada striae yang sudah
kolagen untuk menyesuaikan diri dengan lama (>6 minggu).3,4
perubahan rentang kulit misalnya pada saat Terapi dengan laser juga dapat
kehamilan. Jaringan yang rusak tersebut akan mengurangi striae. Prinsipnya yaitu
terhubung dengan lapisan bawah kulit yang menstimulasi bagian kulit dibawah striae guna
akhirnya membentuk striae. Terjadinya striae merangsang pertumbuhan kolagen dan elastin.
tersebut lebih banyak dipengaruhi oleh Terapi ini paling efektif untuk striae yang baru
perubahan kondisi hormon (misalnya pada muncul maupun sudah lama.7
kehamilan atau hormon cortisone) dan Photothermolysis (termasuk jenis terapi
peregangan dinding perut yang berlebihan.2 laser). Perbedaannya dengan laser biasa adalah
pada teknik ini sifatnya fraksional (lebih
terarah) sehingga kerusakan yang timbul lebih
minimal dan penyembuhan juga cepat.5,6
Mikrodermabrasi. Prinsip terapi ini
adalah membuang lapisan kulit terluar sehingga
Gambar 1. Striae pada axilla Gambar 2. Striae pada paha merangsang pertumbuhan kulit dibawahnya.
dextra kiri
Dengan sebuah alat yang menempelkan kristal
ke kulit, Kristal ini berfungsi merontokkan
permukaan kulit, kemudian vakum yang
terdapat pada alat tersebut membuang kristal
dan sel-sel kulit yang rontok tersebut, sehingga

Gambar 3. Striae alba pada

menimbulkan kulit baru yang tumbuh dengan
abdomen wanita
sifat lebih elastic. Terapi ini merupakan pilihan
Terapi pada striae yang lama.7
Adapun pengobatan untuk mengurangi atau Excimer laser. Terapi ini tidak
memperbaiki striae antara lain krim tretinoin, merangsang kolagen atau elastin, melainkan
terutama pada penggunaan striae yang baru membuat re-pigmentasi dengan cara
merangsang produksi melanin sehingga warna
striae akan mirip dengan kulit. Sering
digunakan pada striae yang sudah lama. 8,9
Pencegahan atau meminimalisir Striae
Cara terbaik yang dapat dilakukan adalah
dengan mencegah atau meminimalisir
terjadinya striae dengan kebiasaan sehari-hari
seperti mengkonsumsi air putih minimal 8 gelas
sehari, hal ini dapat membantu kulit dalam
menjaga elastisitasnya, selain itu dapat juga
menggunakan pelembab di area yang rawan
terkena. Selain itu menjaga kondisi kenaikan
berat badan jangan sampai terlalu drastis karena
kulit akan mengalami peregangan sehingga
rentan timbulnya striae.9,10
Konsumsi makanan yang sehat juga
makanan yang berserat seperti sayuran dan
buah-buahan dapat membantu mencegah
terjadinya striae. Selain itu konsumsi makanan
yang banyak mengandung vitamin A, E dan C
seperti wortel, susu atau telur.9,10
Hal yang lebih penting lagi dalam
mencegah atau meminimalisir terjadinya striae
adalah jangan menggaruk kulit yang gatal pada
bagian yang sering timbul striae karena garukan
tersebut akan menarik dan meregangkan kulit
lapisan luar (epidermis) dan tengah (dermis).9,10
Referensi
1. Cho S, Park ES, Lee DH, et al. Clinical
features and risk factors for striae
distensae Korean adolescents. J Eur
Acad Dermatol Venereol 2006; 20 (9):
1108-13.
2. Weedon D. Disorders of collagen. In:
Skin Pathology (Weedon D,ed.), 2nd
edn. New York: Churchill Livingstone,
2002; 358–9.
3. Elson ML. Treatment of striae distensae
with topical tretinoin. J Dermatol Surg
Oncol 1990; 16: 267–270.
4. Kang S, Kim KJ, Griffiths CE, et al.
Topical tretinoin (retinoic acid)
improves early stretch marks. Arch
Dermatol 1996; 132: 519–526.
5. Kim BJ, Lee DH, Kim MN, et al.
Fractional Photothermolysis for the
Treatment of Striae Distensae in Asian
Skin. Am J Clin Dermatol 2008; 9 (1):
33-37.
6. Alster TS, Tanzi EL, Lazarus M. The
use of fractional laser photothermolysis
for the treatment of atrophic scars.
Dermatol Surg 2007 Mar; 33 (3): 295-9.
7. McDaniel DH. Laser therapy on stretch
marks. Dermatol Clin 2002; 20: 67–76.
8. Goldberg DJ, Sarradet D, Hussain M.
308-nm excimer laser treatment of
 mature hypopigmented striae.Dermatol
Surg 2003; 29: 596–598.
9. Ostovari N, Saadat N, Nasiri S,
Moravvej H, et al. The 308-nm excimer
laser in the darkening of the white lines
of striae alba. J Dermatol Treat
2010;21:229–31.
10. Rawling AV, Bielfieldt S, Lombard KJ.
Scar and Striae. Int J Cosmet Sci.
2012;34(6):519-2