Anda di halaman 1dari 7

Nama : Retna Yuliansari

Nim : 121811021
Prodi : S1 Keperawatan Tingkat 2 Semester 4
Mk : UTS Perawatan Luka

Soal
1. Jelaskan anatomi fisiologi kulit
2. Jelaskan persiapan dasar luka dan warna dasar luka
3. Jelaskan tekhnik pencucian luka dan cairan yang digunakan pada masing-
masing luka pada perawatan luka modern
Jawaban
1. Kulit adalah suatu pembungkus yang elastik yang melindungi tubuh dari
pengaruh lingkungan, kulit juga merupakan alat tubuh terberat dan terluas
ukurannya yaitu 15% dari berat tubuh manusia, rata rata tebal kulit 1-2mm,
kulit terbagi atas 3 lapisan pokok yaitu, epidermis, dermis dan subkutan atau
subkutis. Tikus putih (Rattus novergicus) memiliki struktur kulit dan
homeostatis yang serupa dengan manusia (Wibisono, 2008).
Struktur Kulit:
a. Epidermis Terbagi atas beberapa lapisan yaitu :
1) Stratum basal Lapisan basal atau germinativum, disebut stratum
basal karena sel-selnya terletak dibagian basal. Stratum
germinativum menggantikan sel-sel di atasnya dan merupakan sel-
sel induk.
2) Stratum spinosum Lapisan ini merupakan lapisan yang paling tebal
dan dapat mencapai 0,2 mm terdiri dari 5-8 lapisan.
3) Stratum granulosum Stratum ini terdiri dari sel–sel pipih seperti
kumparan. Sel–sel tersebut hanya terdapat 2-3 lapis yang sejajar
dengan permukaan kulit.
4) Stratum lusidum Langsung dibawah lapisan korneum, terdapat sel-
sel gepeng tanpa inti dengan protoplasma.
5) Stratum korneum Stratum korneum memiliki sel yang sudah mati,
tidak mempunyai inti seldan mengandung zat keratin.
b. Dermis
Dermis merupakan lapisan kedua dari kulit. Batas dengan
epidermis dilapisi oleh membran basalis dan disebelah bawah berbatasan
dengan subkutis tetapi batas ini tidak jelas hanya yang bisa dilihat sebagai
tanda yaitu mulai terdapat sel lemak pada bagian tersebut. Dermis terdiri
dari dua lapisan yaitu bagian atas, pars papilaris (stratum papilar) dan
bagian bawah pars retikularis (stratum retikularis).
c. Subkutis Subkutis terdiri dari kumpulan sel lemak dan di antara
gerombolan ini berjalan serabut jaringan ikat dermis. Sel-sel lemak ini
bentuknya bulat dengan inti yangterdesak kepinggir, sehingga membentuk
seperti cincin. Lapisan lemak disebut penikulus adiposus yang tebalnya
tidak sama pada setiap tempat.Fungsi penikulus adiposus adalah sebagai
shock brakeratau pegas bila terdapat tekanan trauma mekanis pada kulit,
isolator panas atau untuk mempertahankan suhu, penimbunan kalori, dan
tambahan untuk kecantikan tubuh. Dibawah subkutis terdapat selaput otot
kemudian baru terdapat otot. Vaskularisasi kulit diatur oleh dua pleksus,
yaitu pleksus yang terletak dibagian atas dermis (pleksus superficial) dan
yang terletak di subkutis (pleksus profunda). Pleksus yang terdapat pada
dermis bagian atas mengadakan anastomosis di papil dermis, sedangkan
pleksus yang di subkutis dan di pars retikular juga mengadakan
anastomosis, dibagian ini pembuluh darah berukuran lebih besar.
Bergandengan dengan pembuluh darah terdapat saluran getah bening
(Djuanda, 2003).
d. Adneksa Kulit Adneksa kulit terdiri atas kelenjar-kelenjar kulit, rambut
dan kuku. Kelenjar kulit terdapat di lapisan dermis, terdiri atas kelenjar
keringat dan kelenjar palit.Terdapat 2 macam kelenjar keringat, yaitu
kelenjar ekrin yang berukuran kecil, terletak dangkal pada bagian dermis
dengan sekret yang encer, dan kelenjar apokrin yang lebih besar, terletak
lebih dalam dan sekretnya lebih kental (Djuanda, 2003). Fungsi Kulit
Kulit mempunyai fungsi bermacam-macam untukmenyesuaikan dengan
lingkungan. Adapun fungsi utama kulit adalah (Djuanda,2007):
1) Fungsi proteksi
Kulit menjaga bagian dalam tubuh terhadap gangguan fisik
atau mekanik (tarikan, gesekan, dan tekanan), gangguan kimia ( zat-
zat kimia yang iritan), dan gagguan bersifat panas (radiasi, sinar
ultraviolet), dan gangguan infeksi luar.
2) Fungsi absorpsi Kulit yang sehat tidak mudah menyerap air, larutan
dan benda padat tetapi cairan yang mudah menguap lebih mudah
diserap, begitupun yang larut lemak. Permeabilitas kulit terhadap
O2, CO2dan uap air memungkinkan kulitikut mengambil bagian
pada fungsi respirasi. Kemampuan absorpsi kulit dipengaruhi oleh
tebal tipisnya kulit, hidrasi, kelembaban, metabolisme dan jenis
vehikulum.
3) Fungsi ekskresi
Kelenjar kulit mengeluarkan zat-zat yang tidak berguna lagi
atau sisa metabolisme dalam tubuh berupa NaCl, urea, asam urat,
dan amonia.
4) Fungsi persepsi
Kulit mengandung ujung-ujung saraf sensorik di dermis
dan subkutis sehingga kulit mampu mengenali rangsangan yang
diberikan. Rangsangan panas diperankan oleh badan ruffini di
dermis dan subkutis, rangsangan dingin diperankan oleh badan
krause yang terletak di dermis, rangsangan rabaan diperankan oleh
badan meissneryang terletak di papila dermis, dan rangsangan
tekanan diperankan oleh badan paccini di epidermis.
5) Fungsi pengaturan suhu tubuh (termoregulasi)
Kulit melakukan fungsi ini dengan cara mengekskresikan
keringat dan mengerutkan(otot berkontraksi) pembuluh darah kulit.
Di waktu suhu dingin, peredaran darah di kulit berkurang guna
mempertahankan suhu badan. Pada waktu suhu panas,
peredarandarah di kulit meningkat dan terjadi penguapan keringat
dari kelenjar keringat sehingga suhu tubuh dapat dijaga tidak terlalu
panas.
6) Fungsi pembentukan pigmen
Sel pembentuk pigmen (melanosit) terletak di lapisan basal
dan sel ini berasal dari rigi saraf. Jumlah melanosit dan jumlah serta
besarnya butiran pigmen (melanosomes) menentukan warna kulit ras
maupun individu.

7) Fungsi kreatinisasi
Fungsi ini memberi perlindungan kulit terhadap infeksi
secara mekanis fisiologik.
8) Fungsi pembentukan/sintesis vitamin D

Jenis-jenis kulit

Berdasarkan sudut pandang perawatan, kulit terdiri dari tiga jenis, yaitu:

1) Kulit normal
Merupakan kulit ideal yang sehat, tidak kusam dan mengkilat, segar
dan elastis, dengan minyak dan kelembaban yang cukup.
2) Kulit berminyak
Merupakan kulit yang mempunyai kadar minyak di permukaan kulit
yang berlebihan sehingga tampak mengkilap, kotor dan kusam. Umumnya,
pori -pori kulit berminyak lebih lebar sehingga terkesan kasar dan lengket.
3) Kulit kering
Merupakan kulit yang mempunyai lemak di permukaan kulit yang
sedikit sehingga kulit menjadi tidak elastis, kaku, dan terlihat kerutan. Selain
itu, kelembaban kulit juga menurun sehingga kulit tampak kasar, bersisik, dan
gatal.

2. Berikut adalah beberapa definisi yang dijelaskan oleh para ahli:

a. Persiapan dasar luka (wound bed preparation) adalah manajemen luka


untuk mempercepat penyembuhan endogen atau untuk memfasilitasi
efektivitas dan tindakan terapeutik lainnya.
b. Persiapan dasar luka (wound bed preparation) adalah pendekatan holistik
terhadap diagnosis dan tindakan pada luka kronik yang mengintegrasikan
ilmu dan kealian dalam praktek klinik terbaik.
c. Persiapan dasar luka (wound bed preparation) adalah peningkatan
penutupan luka melalui diagnose penyebab, perhatian terhadap keluhan-
keluhan yang berfokus pada pasien, dan perbaikan faktor-faktor lokal dan
sistemik yang bisa memperlambat penyembuhan.
Persiapan Luka :
1) Persiapan dasar luka telah diusulkan sebagai sarana untuk
memberikan pendekatan terstruktur dan sistemik dalam manajemen
penyembuhan luka yang terganggu.
2) Persiapan dasar luka menekankan pada pengangkatan hambatan
yang menganggu penyembuhan luka dengan mengoptimalkan
kondisi penyembuhan luka.
Berikut ini system / metode yang paling mudah digunakan dalam
pengkajian luka  yaitu dengan menilai “warna dasar luka”  :
1) Luka merah / red merupakan luka dengan dasar luka merah tua atau
merah terang, dan selalu tampak lembab, merupakan luka bersih,
dengan banyak vaskularisasi, karenanya mudah berdarah. Luka yang
berwarna merah muda atau pucat adalah luka sehat pada fase akhir
proses penyembuhan luka . Perawatan yang dibersihkan adalah
dengan mempertahankan lingkungan luka dalam suasana lembab,
bersih serat melindunginya dari trauma yang merusak.
2) Luka kuning / yellow adalah luka dengan dasar luka berwarna
kuning, kuning kecoklatan, kuning kehijauan, kuning pucat dapat
merupakan luka keadaan terkontaminasi, terinfeksi, pus, jenis pus
atau jenis nekrosis, dengan kata lain, luka yang kuning merupakan
campuran dari jaringan nekrotik yang berehidrasi, bakteri dan lekosit
mat, dengan jaringan fibrosa. Luka yang mayoritas berwarna kuning
ini sering disebut luka bernanah, kondisi luka ini adalah luka yang
terkontaminasi atau dapat pula terinfeksi dan merupakan luka pada
keadaan lembab dari jaringan avaskularisasi. Yang penting
diperhatikan bahwa semua sejenis luka kronis merupakan luka
terkontaminasi, namun belum tentu terinfeksi, luka terinfeksi juga
dapat dinilai dengan adanya peningkatan jumlah leukosit darah
dalam tubuh dan peningkatan suhu tubuh. Pasien yang merokok
secara statistic menunjukkan insidens luka bernanah yang lebih besar
dibandingkan bukan perokok. Jaringan nekrotik yang berwarna
kuning ini harus dibersihkan sebelum perbaikan dan penyembuhan
jaringan dapat terjadi
3) Luka hitam / black adalah luka dengan dasar luka berwarna luka
hitam, hitam kecoklatan, hitam kehijauan, seringkali disebut dengan
nekrosis atau jaringan mati. Nekrosis berasal dari bahasa Yunani
Nekpos = mati  adalah nama yang diberikan untuk sel dan jaringan
hidup yang mati secara tidak wajar, nekrosis berarti kematian
jaringan dalam tubuh. Hal ini terjadi bila suplai darah pada jaringan
tidak mencukupi, baik akibat cedera, radiasi, atau bahan kimia. Luka
tertutup oleh jaringan nekrosis atau eschar yang merupakan jaringan
avaskularisasi yang tidak terdapat perdarahan, eschar tampak seperti
jaringan berkulit kering, tebal, dan mungkin hitam, jaringan yang
mati (jaringan nekrotik) dapat menghambat penyembuhan. Nekrosis
merupakan kondisi yang irreversible, jaringan nekrotik dapat
berbentuk lunak atau dapat membentuk jaringan parut.

3. Tehnik Pencucian luka :

Teknik pencucian pada luka antara lain dengan swabbing, scrubbing,


showering, hydrotherapi, whirlpool, dan bathing. mencuci dengan teknik
swabbing dan scrubbing tidak terlalu dianjurkan pada pencucian luka, karena
dapat menyebabkan trauma pada jaringan granulasi dan epithelium, juga
membuat bakteri terdistribusi bukan mengangkat bakteri. pada saat scrubbing
atau menggosok dapat menyebabkan luka menjadi terluka sehingga dapat
meningkatkan inflamasi ( persisten inflamasi). teknik showering (irigasi),
whirpool, dan bathing adalah teknik yang paling sering digunakan dan banyak
riset yang mendukung teknik ini. keuntungan dari teknik ini adalah dengan
teknik tekanan yang cukup dapat mengangkat bakteri yang terkolonisasi,
mengurangi terjadinya trauma dan mencegah terjadinya infeksi silang serta
tidak menyebabkan luka mengalami trauma.

Beberapa cairan pencuci luka yang kita ketahui:

1) Normal Salin (Nacl)

Normal Salin (Nacl) atau dikenal cairan infus merupakan cairan


fisiologis sebagai pengganti cairan tubuh yang hilang, tidak dapat
membunuh kuman karena bukan cairan antiseptik dan tidak beracun pada
jaringan granulasi (sehat).

2) Povidone Iodine

Cairan ini sangat korosif terhadap jaringan granulasi dan bekerja


efektif pada kondisi anaerob. Povidone iodine bukan untuk balutan,
melainkan digunakan murni sebagai antiseptik sehingga kulit tidak
terbakar.

3) Hydrogen Peroxide (H²O²)

Menurut beberapa referensi tidak dapat membunih kuman, namun


gelembung yang dihasilkan dapat mengangkat kotoran dan jaringan mati
pada luka. Cairan ini sangat korosif pada jaringan sehat, sehinggal harus
berhati-hati dalam penggunaannya.

4) Sodium Hypochlorite
Dikenal dengan nama baycline, sangat korosif terhadap alat
kesehatan.

5) Revanol

Pasti sudah sering mendengar namanya, bukan? Revanol


merupakan jenis cairan yang tidak memiliki antiseptik, namun sangat
popular digunakan untuk mencuci luka. Revanol dapat meninggalkan
warna kuning pada kulit

6) Klorheksidin

Saat ini cairan tersebut sudah menjadi idola karena mampu


membunuh kuman, tidak hanya bakteri gram positif atau negatif dan
bakteri tahan asam. Cairan ini tidak korosif pada kulit sehat dan tidak
meninggalkan warna pada kulit, namun memang lebih mahal harganya.

7) Air hangat

Mencuci luka dengan air hangat atau air matang dan sabun
antiseptik sesuai PH kulit sudah membantu untuk menekan pertumbuhan
kuman pada luka. Cara ini yang paling mudah dan murah serta cukup
efektif.

Anda mungkin juga menyukai